You are on page 1of 5

GELATINISASI PATI/ ADONAN BERBASIS PATI

June 20, 2008 by simonbwidjanarko


Gelatinisasi merupakan fenomena pembentukan gel yang
diawali dengan pembengkakan granula pati akibat
penyerapan air. Bila pati mentah dimasukkan ke dalam air
dingin, granula pati akan menyerap air dan mulai bengkak
namun
terbatas,
sekitar
30%
dari
berat
tepung. Proses pemanasan adonan tepung akan menyebabkan
granula semakin membengkak karena penyerapan air
semakin banyak. Suhu dimana pembengkakan maksimal
disebut dengan suhu gelatinisasi. Selanjutnya pengembangan
granula pati juga disebabkan masuknya air ke dalam granula
dan terperangkap pada susunan molekul-molekul penyusun
pati. Mekanisme pengembangan tersebut disebabkan karena
molekulmolekul amilosa dan amilopektin secara fisik hanya
dipertahankan oleh adanya ikatan hidrogen lemah. Atom
hidrogen dari gugus hidroksil akan tertarik pada muatan
negatif atom oksigen dari gugus hidroksil yang lain. Bila
suhu suspensi naik, maka ikatan hidrogen makin lemah,
sedangkan energi kinetik molekul-molekul air meningkat,
memperlemah ikatan hidrogen antar molekul air. Tian et
al., (1991) menyatakan bahwa bila pati dipanaskan dalam
suhu kritikal dengan adanya air yang berlebih granula akan
mengimbibisi air, membengkak dan beberapa pati akan
terlarut dalam larutan yang ditandai dengan perubahan
suspensi pati yang semula keruh menjadi bening dan tentunya
akan berpengaruh terhadap kenaikan viskositas.
Pada proses pengukusan mie instan, dimana tepung
terigu menjadi sala satu penyusun adonan tsb. Terjadi
gelatinisasi sebagian molekul pati dan koagulasi gluten,
sehingga mie menjadi lebih kenyal.
Apakah Yang Dimaksud Dengan Gelatinisasi ?
Pati dalam jaringan tanaman mempunyai bentuk granula yang
berbeda-beda.
Dengan mikroskop jenis pati dapat dibedakan karena mempunyai
bentuk, ukuran, dan letak hilum yang unik.
Bila pati mentah dimasukkan ke dalam air dingin, granula patinya
akan menyerap air dan membengkak. Peningkatan volume
granula pati yang terjadi di dalam air pada suhu 55 0C 65 0C
merupakan pembekakan yang sesungguhnya, dan setelah
pembengkakan ini granula pati dapat kembali ke kondisi semula.
Granula pati dapat dibuat membengkak luar biasa dan bersifat
tidak dapat kembali lagi pada kondisi semula. Perubahan tersebut
dinamakan gelatinisasi.
Suhu pada saat granula pati pecah disebut suhu gelatinisasi yang
dapat dilakukan dengan penambahan air panas.
Pati yang telah mengalami gelatinisasi dapat dikeringkan, tetapi
molekul-molekul tersebut tidak dapat kembali lagi ke sifat-sifat
semula. Bahan yang telah kering tersebut masih mampu menyerap
air dalam jumlah yang cukup besar. Sifat inilah yang digunakan
agar instant rice dan instant pudding dapat menyerap air dengan
mudah, yaitu dengan menggunakan pati yang telah mengalami
gelatinisasi.
Tepung terigu berasal dari biji gandum yang dihaluskan
melalui beberapa tahap proses penggilingan. Tepung terigu
biasanya digunakan dalam pembuatan bahan makanan seperti
kue-kue, mie, makanan tradisional, dan lain-lain. Tepung terigu
dapat dikelompokkan atas tiga bagian yaitu : Tepung berprotein
tinggi (bread flour), yaitu tepung terigu yang mengandung kadar
protein tinggi, antara 11%-13%, digunakan sebagai bahan
pembuat roti, mi, pasta, dan donat.Tepung berprotein
sedang/serbaguna (all purpose flour) adalah tepung terigu yang

mengandung kadar protein sedang, sekitar 8%-10%, digunakan


sebagai bahan pembuat kue.Tepung berprotein rendah (pastry
flour) mengandung protein sekitar 6%-8%, umumnya digunakan
untuk membuat kue yang renyah, seperti biskuit atau kulit
gorengan ataupun keripik hal ini sesuai dengan referensi yang
ditulis oleh Moehyl (1992) yaitu tepung merupakan butiranbutiran halus yang berukuran sangat kecil tergantung pada jenis
asalnya serta mengandung amilosa dan amilopektin. Tepung
terigu pada umumnya digunakan untuk membuat kue dan bahan
masak-memasak lainnya. Selain itu, tepung juga digunakan untuk
pengentalan makanan, kemampuan pengentalan tepung ini
disebabkan oleh daya serapnya terhadap air sehingga butiranbutiran tepung tersebut membesar dan apabila dipanaskan maka
granula tersebut akan rusak dan pecah sehingga terjadi proses
gelatinisasi. Pada peristiwa gelatinisasi tepung, viskositas bahan
akan meningkat karena air telah masuk kedalam butiran tepung
dan tidak bisa bergerak bebas lagi.
Kemampuan tepung terigu dalam menyerap air disebut
dengan Water Absorption. Kemampuan daya serap air pada
tepung terigu berkurang bila kadar air dalam tepung terlalu tinggi
atau tempat penyimpanan yang lembab. Water absorption sangat
bergantung dari produk yang akan dihasilkannya. Dalam
pembuatan roti umumnya diperlukan water absorption yang lebih
tinggi dari pada pembuatan mie dan biskuit.
Gluten adalah senyawa yang terdapat dalam tepung
terigu yang memiliki sifat elastis apabila dicampurkan denga air.
Pada tepung terigu dengan berat gluten basah sebesar 12,9 gr dan
berat gluten kering 8,8 gr menghasilkan daya serap air yaitu
sekitar 48%. Hal ini sesuai dengan pendapat Desrosier (2008)
yaitu pada gandum, kandungan gluten tidak tersebar merata pada
keseluhuran butiran endosperm biji gandum, tetapi berpusat
didalam bagian badan protein yang mengandung jaringan lemak.
Bagian ini bertindak sebagai pusat untuk sintesis gliadin dan
glutenin. Tepung gandum mengandung kurang lebih 0,5% hingga
0,8% pentosa yang larut dalam air dan kurang lebih 0,8% lipida
bebas serta 1,0% lipida yang terikat.
Gluten adalah campuran amorf (bentuk tak beraturan)
dari protein yang terkandung bersama pati dalam endosperma
(dan juga tepung yang dibuat darinya) beberapa serelia terutama
gandum, gandum hitam, dan jelai. Dari ketiganya gandumlah
yang paling tinggi kandungan glutennya. Kandungan gluten dapat
mencapai 80% dari total protein dalam tepung dan terdiri dari
glutenin dan gliadin. Gluten membuat adonan kenyal dan dapat
mengembang karena bersifat kedap udara.
Dari hasil percobaan uji gluten pada tepung terigu
diperoleh daya serap air 64%. Hal ini menunjukkan bahwa
tepung terigu dapat menyerap air dengan kapasitas besar dan
sesuai dengan literatur Desrosier (2008) yang menyatakan bahwa
tepung gandum mengandung kurang lebih 0,5 sampai 0,8 %
pentose yang larut dalam air. Zat ini meiliki sifat kelarutan dalam
air sehinnga menghasilkan larutan yang sangat kental. Terjadinya
pengentalan disebabkan tepung mempunyai kemampuan
menyerap air.
Gluten basah yaitu jenis adonan tepung terigu yang telah
dicampuri dengan air sehingga tidak terlalu encer atau tidak
terlalu padat. Gluten basah bisa dihitung kadar beratnya, yaitu
dengan cara ditimbang dengan timbangan yang telah ditetapkan.
Gluten basah bertekstur kenyal dan mengandung amilopektin dan
protein dari gilladin dan banyak digunakan dalam pembuatan mie
basah. Hal ini sesuai dengan literatur Moehyl (1992), yang
menyatakan bahwa pada peristiwa gelatinisasi tepung, viskositas
bahan akan meningkat karena air telah masuk kedalam butiran
tepung dan tidak bisa bergerak bebas lagi. Semakin besar jumlah

gluten basah, maka daya serap air akan semakin tinggi yaitu pada
gluten basah yang beratnya 13,2 gr menghasilkan DSA sebanyak
56%, hal ini terjadi karena gluten merupakan suatu protein yang
hidrofilik yang dapat mengikat air. Hal ini sesuai dengan pendapat
Parker (2003), yaitu protein yang terdapat dalam tepung terigu
tidak terlarut didalam air. Protein-protein yang tidak larut dalam
air ini disebut gliadin dan glutein. Glutein adalah bentuk dari
protein yang tidak larut didalam air jika tepung dipanaskan dan
dicampurkan dengan air.
Gluten kering yaitu jenis adonan tepung terigu yang
membentuk gluten basah dan kemudian dikeringkan pada suhu
tertentu hingga kadar airnya minimum, pembuatan gluten kering
berguna untuk mempertahankan tekstur kekenyalan bahan
(pengawetan gluten basah) hingga akan membentuk gelatin lagi
jika dipanaskan dengan menggunakan air mendidih. Gluten kering
banyak digunakan dalam proses pembuatan mie instan, pasta,
sphageti, roti, dan lain-lain. Hal ini sesuai dengan literatur dari
Parker (2003), yang menyatakan bahwa glutein yang telah
diekstrak memiliki sifat elastis dan kohesi. Jika gliadin dan
glutenin dipisahkan dari gluten maka gliadin akan bersifat seperti
substansi sirup yang menggumpal dan saling terikat serta glutenin
akan
menghasilkan
kekerasan
yang
berkemungkinan
memperbesar kekuatan tekstur bahan.
Kemampuan tepung terigu menyerap air disebut Water
Absorption. Kemampuan daya serap air pada tepung terigu
berkurang bila kadar air dalam tepung (moisture) terlalu tinggi
atau tempat penyimpanan yang lembab. Water Absorption sangat
bergantung dari produk yang akan dihasilkan. Dalam pembuatan
roti umumnya diperlukan water absorption yang lebih tinggi dari
pada pembuatan mie dan biskuit. Hal ini sesuai dengan literatur
Moehyl (1992) yang menyatakan bahwa tepung juga digunakan
untuk pengentalan makanan, kemampuan pengentalan tepung ini
disebabkan oleh daya serapnya terhadap air sehingga butiranbutiran tepung tersebut membesar dan apabila dipanaskan maka
granula tersebut akan rusak dan pecah sehingga terjadi proses
gelatinisasi. Pada peristiwa gelatinisasi tepung, viskositas bahan
akan meningkat karena air telah masuk kedalam butiran tepung
dan tidak bisa bergerak bebas lagi.
1.
2.

3.
4.
5.

KESIMPULAN
Tepung terigu berasal dari biji gandum yang telah dikeringkan
dan dihaluskan hingga menjadi tepung.
Kemampuan tepung terigu menyerap air disebut Water
Absorption.Kemampuan daya serap air pada tepung terigu
berkurang bila kadar air dalam tepung (moisture) terlalu tinggi
atau tempat penyimpanan yang lembab.
Tepung terigu dengan berat gluten basah 12,9 gr dan berat gluten
air 8,8 gr menghasilkan DSA ( Daya Serap Air ) sekitar 48%.
Daya serap air tertinggi terdapat pada uji tepung terigu dengan
kandungan gluten basahnya yaitu 13,2 gr dengan DSA (Daya
Serap Air) nya 56%.
Semakin besar kandungan gluten basah, maka daya serap air
tepung terigu tersebut akan semakin besar pula.

tahap penggilingan, sekam dan lembaga dipisahkan menjadi flake


flour, bagian endosperma dihaluskan menjadi tepung terigu dan
partikel endosperma yang berbentuk granular kasar dikenal
dengan tepung semolina.
Jenis Tepung Terigu
Di pasaran banyak beredar jenis tepung terigu yang masingmasing memiliki karakteristik dan fungsi berlainan. Mari kita
kenali lebih dekat:
Hard Wheat (Terigu Protein Tinggi).
Dipasaran lebih dikenal dengan terigu Cakra Kembar. Tepung ini
diperoleh dari gandum keras (hard wheat). Kandungan proteinnya
11-13%. Tingginya protein terkandung menjadikan sifatnya
mudah dicampur, difermentasikan, daya serap airnya tinggi,
elastis dan mudah digiling. Karakteristik ini menjadikan tepung
terigu hard wheat sangat cocok untuk bahan baku roti, mie dan
pasta karena sifatnya elastis dan mudah difermentasikan.
Medium Wheat (Terigu Protein Sedang).
Jenis terigu medium wheat mengandung 10%-11%. Sebagian
orang mengenalnya dengan sebutan all-purpose flour atau tepung
serba guna, di pasaran lebih dikenal dengan sebutan tepung
Segitiga Biru. Dibuat dari campuran tepung terigu hard wheat dan
soft wheat sehingga karakteristiknya diantara kedua jenis tepung
tersebut. Tepung ini cocok untuk membuat adonan fermentasi
dengan tingkat pengembangan sedang, seperti donat, bakpau,
bapel, panada atau aneka cake dan muffin.
Soft Wheat (Terigu Protein Rendah).
Tepung ini dibuat dari gandum lunak dengan kandungan protein
gluten 8%-9%. Sifatnya, memiliki daya serap air yang rendah
sehingga akan menghasilkan adonan yang sukar diuleni, tidak
elastis, lengket dan daya pengembangannya rendah. Cocok untuk
membuat kue kering, biscuit, pastel dan kue-kue yang tidak
memerlukan proses fermentasi. Di pasaran tepung ini lebih
dikenal dengan nama terigu Cap Kunci.
Self Raising Flour.
Jenis tepung terigu yang sudah ditambahkan bahan pengembang
dan garam. Penambahan ini menjadikan sifat tepung lebih stabil
dan tidak perlu menambahkan pengembang lagi ke dalam adonan.
Jika sukar didapat, tambahkan satu sendok teh baking powder ke
dalam sekilo tepung sebagai gantinya. Self raising flour sangat
cocok untuk membuat cake, muffin, dan kue kering.
Enriched Flour.
Adalah tepung terigu yang disubstitusi dengan beragam vitamin
atau mineral dengan tujuan memperbaiki nilai gizi terkandung.
Biasanya harganya relatif lebih mahal. Cocok untuk kue kering
dan bolu.
Whole Meal Flour.
Tepung ini biasanya dibuat dari biji gandum utuh termasuk dedak
dan lembaganya sehingga warna tepung lebih gelap/cream. Terigu
whole meal sangat cocok untuk makanan kesehatan dan menu diet
karena kandungan serat(fiber) dan proteinya sangat tinggi. Budi
Sutomo
Jenis tepung

TEPUNG TERIGU
LAIN JENIS LAIN GUNANYA
Sampai saat ini tepung terigu merupakan produk impor yang
didatangkan dari negara-negara subtropis seperti Amerika dan
Australia. Biasanya terigu datangkannya masih berupa butiran biji
gandum. Melalui proses pencucian, pengupasan sekam,
penggilingan dan pemutihan (bleaching) maka jadilah tepung
terigu seperti yang kita kenal. Di dalam proses pembuatan tepung
terigu akan dihasilkan beragam tepung turunan. Seperti pada

Terigu - adalah tepung/bubuk halus yang berasal dari biji


gandum, dan digunakan sebagai bahan dasar pembuat kue,
mi, roti, dan pasta. Kata terigu dalam bahasa Indonesia
diserap dari bahasa Portugis trigo yang berarti gandum.
Tepung terigu roti mengandung protein dalam bentuk gluten,
yang berperan dalam menentukan kekenyalan makanan yang
terbuat dari bahan terigu.
Kanji, dari umbi singkong
Maizena (jagung), dari biji jagung

Hunkue, campuran beberapa tepung untuk pembuatan


kue basah lunak
Beras
Ketan
Panir, campuran tepung untuk menggoreng, komposisi
utama adalah tepung terigu.

1. TEPUNG TERIGU (WHEAT FLOUR)


Dibuat dari biji gandum-wheat yang dikupas dan dihaluskan.
Dibedakan atas kandungan protein (gluten)nya. Gluten ini
mempengaruhi hasil olahan, karena itu diperlukan jenis tepung
terigu yang sesuai untuk makanan tertentu.
a.
Tepung
Terigu
Berprotein
Tinggi

Kandungan proteinnya >12,5%. Banyak


dipakai untuk jenis makanan yang dalam proses pembuatannya
memakai ragi.Adonan yg dibuat akan membentuk kerangka untuk
menyimpan gas. Karena daya serap yang tinggi terhadap cairan,
glutennya akan mengembang dan membentuk adonan yang liat
dan
elastis.
Contohnya,
roti
atau
donat.
Tepung jenis ini juga dipakai pada pembuatan mie (basah/kering),
juga
cocok
untuk
membuat
daging
sintetis/tiruan untuk vegetarian.
Contoh: merk Cakra Kembar, Kereta Kencana, Cakra Kembar
Emas
(Bogasari)
dan
Tali
Emas.
Komachi adalah merk Japanese Wheat Flour, yang saat ini sedang
trend karena banyak digunakan untuk membuat donat dan roti
abon.

b. Tepung Terigu Berprotein Sedang (All


Purpose)
Tepung terigu serbaguna. Kandungan proteinnya antara 10-11%
sehingga dapat digunakan untuk segala keperluan. Biasa
digunakan untuk membuat aneka makanan, seperti kue pukis,
pisang goreng,martabak manis, bakwan, bolu kukus, cake dll.
Contoh: merk Segitiga Biru & Gunung Bromo (Bogasari),
Beruang Biru

c. Tepung Terigu Berprotein Rendah


Kandungan proteinnya sangat rendah, sekitar 8-9%. Karena
tepung jenis ini menyerap sedikit air dan gula,
maka penganan yang dibuat menjadi lebih renyah. Umumnya
digunakan untuk membuat kue kering (cookies), pie dan cake.

2. WHOLEMEAL FLOUR atau WHOLEWHEAT


FLOUR
Dibuat dengan cara menggiling seluruh bagian biji gandum
(termasuk kulit arinya). Teksturnya lebih kasar dari tepung terigu
dan warnanya tidak putih tapi agak kusam kecoklatan. Sangat
menyerap cairan. Sering digunakan untuk membuat cookies atau
roti
tawar
dengan
rasa
yang
khas.
Contoh: merk Taj Mhal (Bogasari)
3. TEPUNG ROTI atau TEPUNG PANIR (BREAD CRUMB)
Tepung roti/panir ada beberapa jenis yang berbeda tekstur dan
warnanya
sehingga
beda
pula
kegunaanya.
Tepung roti banyak dijual di pasaran, tetapi membuat sendiri juga
cukup mudah karena umumnya terbuat dari roti tawar yg
dikeringkan.
a.
Tepung
Roti
Putih
Basah

Biasanya digunakan untuk campuran isian


ayam atau daging gulung, mengentalkan adonan puding, cake atau
saus
yang
bercita
rasa
manis.
Membuatnya: cabik2 roti yang tidak dikeringkan lalu proses
dengan food processor sampai halus. segera olah
menjadimasakan.
b.
Tepung
Roti
Putih
Kering

Biasanya digunakan untuk membalut ikan,


ayam,
daging
atau
sayuran
sebelum
digoreng.
Membuatnya: letakkan roti tanpa kulit pada loyang datar
selembar-selembar lalu jemur di bawah matahari sampai kering
atau dioven dengan suhu 120 hingga kering tapi tidak
kecoklatan. Lalu haluskan dengan food processor atau dengan
cara dimemarkan di dalam kantung plastik. Dapat tahan 1 bulan
dalam wadah kedap udara.

c.
Tepung
Roti
Coklat
Kering
Biasanya untuk taburan masakan panggang seperti potato gratin
atau
untuk
risoles
dan
kroket.
Membuatnya: sama seperti membuat tepung roti putih kering.
hanya suhunya lebih panas hingga roti berwarna kecoklatan.

d. Panko Flour atau Tepung Panko


Tepung roti dengan tekstur yang lebih kasar dari tepung roti biasa,
ada yang berwarna kuning keemasan, juga putih. Biasa digunakan
utk makanan Jepang spt Katsu atau Tempura. Rasanya lebih
garing dan renyah.

4.

SELF-RAISING

FLOUR

Adalah tepung terigu yang sudah dibubuhi


pengembang. Cake yg dibuat dg tepung ini lebih tahan dibiarkan
agak lama sebelum dipanggang dan tidak menjadi bantat serta
mengembang lebih baik. Harga tepung jenis ini lebih mahal dari
tepung
jenis
lainnya.
Sebagai bahan pengganti dalam pembuatan cake, 225 gram
Self-Raising Flour = 225 gram tepung terigu protein sedang + 1/2
sdt
Baking
Powder
+
1sdt
soda
kue.
Sebagai bahan pengganti dalam pembuatan cookies, 1 cup (115
gram) Self-Raising Flour = 1 cup terigu protein sedang + 1 sdt
Baking
Powder.
Tepung ini hanya efektif untuk jangka waktu 3 bulan, setelah
masa tersebut zat pengembang tidak berfungsi lagi.

5.
TEPUNG
CUSTARD
(CUSTARD
POWDER)
Adalah tepung yang dibuat dari campuran tepung kentang (atau
maizena), gula, susu dan kuning telur dan bahan pengental
lainnya. Berbentuk bubuk halus berwarna kekuningan. Dijual
dalam kemasan box atau kaleng. Biasanya digunakan utk
membuat vla.

6. TEPUNG BERAS (RICE FLOUR)


Tepung yang dibuat dari beras yang digiling/dihaluskan.
Warnanya putih, bila diraba dengan jari, tepung beras akan terasa
lebih lembut dan halus dibandingkan dengan tepung ketan. Biasa
digunakan untuk penganan tradisional.
7.
TEPUNG
KETAN
(GLUTINOUS
FLOUR)

Tepung yang terbuat dari beras ketan hitam atau


putih, dengan cara digiling/ditumbuk/dihaluskan. Tepung ketan
putih teksturnya mirip tepung beras, tetapi bila diraba tepung
ketan akan terasa lbh berat melekat. Untuk membedakan dengan
tepung beras, larutkan dengan sedikit air. Larutan tepung beras
akan lebih encer sedangkan larutan tepung ketan akan lebih
kental. Hal ini disebabkan tepung ketan lebih banyak mengandung
pati yang berperekat.

8. TEPUNG TAPIOKA atau TAPIOCA


STARCH
Biasa juga disebut dengan aci atau tepung kanji. Dibuat dari
saripati ketela pohon (singkong). Biasanya dipakai untuk

membuat penganan tradisional seperti kue pepe, selain itu juga


sering digunakan untuk pengental makanan. Warnanya bening,
kental dan bersifat agak lengket (sticky) bila dipanaskan.
9.
TEPUNG
SAGU
(SAGOO
FLOUR)

Dibuat dari saripati batang pohon sagu (sejenis


palm). Mirip tepung aci tapi lebih kering. Selain dipakai sebagai
pengental (karena juga bersifat agak lengket), juga sering dipakai
sebagai bahan baku cookies atau penganan lain seperti makanan
khas penduduk Indonesia Timur, Bagea dan bubur sagu.
Kualitas sagu yang terbaik dapat dijumpai dengan nama Sagu
Tani.
Ada juga TEPUNG SAGU OBIE, tepung ini khusus digunakan
untuk membuat bika ambon. Teksturnya halus berwarna putih dan
dijual di pasar swalayan dalam kemasan kotak kertas.

10.
TEPUNG
MAIZENA
atau
CORNFLOUR/CORNSTARCH
Tepung berwarna putih yang terbuat dari saripati biji jagung.
Biasanya digunakan untuk mengentalkan sup atau membuat
cookies
atau
makanan
lain
menjadi
lbh
lembut.
Contoh: Merk Honig.

11. TEPUNG HUNKWE, TEPUNG KACANG


HIJAU
(MUNG
BEAN
FLOUR)
Warnanya putih, dibuat dari saripati kacang hijau. Biasanya
dipakai
untuk
membuat
kue
nagasari,
centik
manis atau cendol.Dijual dalam kemasan kertas berbentuk
silinder.
Contoh: Cap Bunga (kemasan kertas putih) kualitasnya paling
bagus.

12. TEPUNG GARUT (ARROWROOT


FLOUR)
Kadang disebut juga dengan Tepung Larut atau Ararut. Terbuat
dari umbi garut, tekstur dan warnanya seperti tepung sagu.
Banyak
digunakan
untuk
membuat
kue
kering.
Tepung ini lebih mudah dijumpai di daerah-daerah, seperti pasar
Gede-Solo.

13. HAVERMOUT (OAT MEAL)


Terbuat dari biji gandum-oat, teksturnya sangat kasar lebih
menyerupai serpihan dan warnanya kusam kecoklatan. Kadar
serat dan proteinnya tinggi. Bisa dibuat bubur atau cookies.

14. Tepung Labu Kuning


Ciri fisik tepung labu kuning ini ialah berwarna putih kekuningan,
tidak mudah lengket dan beraroma khas labu kuning.

You might also like