Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 7
Ketua:
Taufiq
Anggota:
Pendahuluan
JARING
MEMILIKI BERAT
PERHITUNGAN
HANGING RATIO
TUJUAN PENANGKAPAN
Hanging Ratio
Bentuk mata jaring dapat dirubah-rubah Kombinasi dari berbagai bentuk mata jaring akan menghasilkan suatu bentuk alat tangkap yang diinginkan. Bentuk mata jaring tergantung pada penggantungannya di tali kerangka, atau disebut juga dengan hanging ratio
Hanging Ratio
Hanging ratio yang menyebabkan perubahan panjang jaring disebut hanging ratio primer (E1) Hanging ratio yang mempengaruhi perubahan tinggi jaring disebut hanging ratio sekunder (E2)
Hanging Ratio
E1 = 0,00 E1 = 1,00 E2 = 0,00
E2 = 1,00 E1 = 0,85
E2 = 0,93
E2 = 0,71
Hanging Ratio 2
(Rumus)
E1: Hanging ratio primer E2: Hanging ratio sekunder L0 : Panjang jaring saat teregang sempurna L1 : Panjang jaring terpasang H0: Tinggi jaring saat teregang sempurna H1: Tinggi jaring terpasang
Berat jaring diperlukan untuk perhitungan konstruksi alat dan penentuan gaya berat alat sewaktu operasi.
jaring diperlukan untuk W (g) = L .R-tex.10 perhitungan konstruksi alat W (kg) = E . L . M . R-tex . 10 dan penentuan gaya berat Untuk jaring tidak berbentuk empat persegi alat sewaktu operasi.
t -3 y o N -6
Berat jaring dapat diduga dengan Rumus: menentukan luas semu -3 jaring (Af), Wn(g) = Lt.R-tex.10 kemudian dikalikan dengan berat permeter persegi luas semu (WA). Atau Berat jaring juga dapat diduga dengan pendekatan perkalian berat benang per -6 W (kg) = E .L .M .R-tex.10 y dengan o N satuann panjang panjang benang (Lt). Berat benang per satuan panjang dapat di hitung dari nomor benang.
Penutup
1. Hanging ratio merupakan perbandingan antara panjang jaring terangkai/terpasang dengan panjang jaring saat terentang sempurna (stretch). 2. Hanging ratio primer menunjukkan ratio panjang jaring terpasang dengan panjang jaring stretch 3. Hanging ratio sekunder menunjukkan ratio tinggi jaring terpasang dengan tinggi jaring stretch
Penutup
1. Hanging ratio merupakan perbandingan antara 4. Berat jaring dapat diduga dengan menentukan panjang jaring terangkai/terpasang dengan luas semu jaring (Af), kemudian dikalikan panjang jaring saat terentang sempurna dengan berat permeter persegi luas semu (WA) (stretch). 2. Hanging ratio primer menunjukkan ratio 5. Berat jaring juga dapat diduga dengan panjang jaring terpasang dengan panjang jaring pendekatan perkalian berat benang per satuan stretch panjang dengan panjang benang (Lt). Berat 3. Hanging ratio sekunder menunjukkan ratio benang per satuan panjang dapat di hitung dari tinggi jaring terpasang dengan tinggi jaring nomor benang. stretch
End of Presentation
Luas Semu (Af) adalah hasil kali antara panjang jaring stretch (L0) dengan tinggi jaring stretch (H0)
200
2,28 2,26 2,24 2,22 2,18 2,18
150
125
100
90
75
60
55
50
45
25
30
0,84 1,12 1,10 1,12 1,11 1,10 0,83 0,82 0,82 0,86 0,85 0,64 0,64 0,63 0,62 0,54 0,54 0,53 0,52 0,52 0,52 0,52 0,52 0,51 0,51 0,51 0,51 0,51 0,51 0,42 0,42 0,42 0,42 0,42 0,41 0,41 0,41 0,41 0,40 0,42
BERAT MINIMUM JARING (Kg/150m panjang) BENANG KAPRON (PA) 5tex x 3 x 3 R34Tex Kedalaman Jaring Mata Ukuran Mata Jaring (mm)
200
150
125
100
90
75
60
55
50
45
25
30
32
36 40 44 48 52 56 60 64 68 72 76 1,24 1,64 1,28 1,27 1,23 1,26 1,03 1,00 1,00 1,00 0,99 0,99 3,60 3,52 3,46
1,09
1,08 0,97 0,95 0,93 0,93 0,92 0,92 0,92 0,85 0,85 0,85 0,85 0,85 0,84 0,93 0,84 0,83 0,79 0,78 0,78 0,78 0,77 0,77 0,77 0,76 0,76 0,76 0,61 0,60
80
88 92 100 110 120 130 140
1,24
0,99
0,99
0,91
0,93
0,83
0,82 0,82
0,76
0,76 0,76 0,76 0,75 0,75 0,61 0,59 0.60 0.60 0,58 0,58 0,58 0,53 0,53
0,83
0,97 1,19
0,74 0,74
50
60 70 80 100 120 140 160 180 200 250 300
2,16
2,13 2,11 2,10 2,08 2,07 2,06 -
2,32
2,27 2,23 2,20 2,16 2,13 2,11 2,10 2,09 2,08 2,06 -
2,48
2,40 2,34 2,30 2,24 2,20 2,17 2,15 2,13 2,12 2,10 2,08
2,64
2,53 2,46 2,40 2,32 2,27 2,23 2,20 2,18 2,16 2,13 2,11
2,96
2,80 2,69 2,60 2,48 2,40 2,34 2,30 2,27 2,24 2,19 2,16
3,28
3,07 2,91 2,00 2,64 2,53 2,46 2,40 2,36 2,32 2,26 2,21
3,92
3,60 3,37 3,20 2,96 2,80 2,69 2,48 2,53 2,48 2,38 2,32