You are on page 1of 3

Dalam perjalanan kita meniti hidup, terkadang kita didera ragu dan bimbang tentang sang cita tinggi.

Jika Abdullah ibn Rawahah bimbang karena menyangkut pasukan yang dipimpinnya, kita kadang bimbang oleh alasan yang lebih mendasar; pantaskan kita meraihnya? - Ustadz Salim A. Fillah

berniat terus menerus sesuai keinginan manusia itu sebab kegilaan | berniat berbuat terbaik hanya karena Allah itu sumber ketenangan mengingat apa milik dunia yang kita miliki membuat gusar | mengingat apa yang belum kita miliki di akhirat itu baru benar membanding-bandingkan harta kekayaan itu membuat lelah | membanding-bandingkan kekayaan yang disedekahkan itu indah tampaknya kita harus lebih banyak mengubah persepsi | tanpa mengingat Allah kemungkinan besar depresi salah tetap salah walau semua orang melakukan | benar tetap benar walau engkau hanya sendirian mengingat Allah itu kunci ketenangan, kebaikan dan bahagia | melupakan Allah itu sumber musibah, kegalauan, dan dosa. UST.FELIX SHIAUW "Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar." [TQS. Al Hujuraat: 15]

selama masih bermaksiat atas nama cinta | tidak ada ruang untuk mencintai karena Allah mencintai karena Allah itu berkumpul dan berpisah tersebab Allah | sedang nafsu berkumpulnya jadi maksiat dan berpisahnya jadi dendam cinta karena Allah itu menjadikan bertanggung jawab | karena apa yang diperbuatnya bukan hanya tentang dunia tapi akhirat

cinta itu melindungimu saat kau tak tahu, mendoakanmu saat kau terlelap, berbuat tanpa hitungan balasan | cinta itu ibumu cinta itu tegar walau perih, memberi walau kekurangan, tetap kuat walau dia lemah | cinta itu ayahmu cinta itu tetap mendengar walaupun tahu, tetap belajar walau berilmu, patuh pada suami karena Tuhanmu | cinta itu kamu cinta itu memahami tanpa kata-kata, mengerti hanya dengan tatapan mata, memberikan selalu yang terbaik | cinta itu aku

bila seorang wanita sudah hilang kelembutan | kita tidak tahu lagi apa yang jadi andalan bila tanggung jawab sudah hilang dari lelaki | apapun kelebihannya seolah jadi tak bernilai wanita yang pada Allah dia berani terang-terangan beramal dosa | apalagi hanya pada suaminya yang hanya manusia biasa lelaki yang pada orang lain kata-katanya kasar | tunggu saja sampai engkau yang mendapat giliran wanita yang patuh pada Allah | pasti patuh pada suami | karena patuhnya pada Allah lelaki yang menaati Allah | pasti menghormati istri | karena taatnya pada Allah maka temukanlah olehmu lelaki yang dekat dengan Al-Qur'an | karena akan mulia akhlaknya dan santun perilaku serta lisan maka carilah bagimu wanita yang lembut lagi dekat dengan Allah | karena ia akan pintar menyayangi dan bersamanya keluarga akan indah romantisme dan kebahagiaan rumah tangga tegak atas dasar ketaatan | bila harta dan dunia jadi tujuan wajar yang ada hanya kehampaan dialah suami yang baik bila dia bisa membuatmu makin taat | dialah istri yang sempurna bila karenanya engkau jauh dari maksiat

Mengaku menjadi penerus perjuangan Rasul Idolanya Meminta doa setinggi langit nirwana Namun dosa makin mengotori jiwa Apa yang mampu dilakukan manusia kerdil ini? Mendamba surga, namun dunia masih mempesonanya Pantaskah?!! Mengejar yang dilakukan manusia saja ia terseret-seret Sungguh tak mudah memperbanyak jatah tilawah seiring tingginya rutinitas.. Pada diri saja sering dzalim, sedang usiaku entah sampai kapan? Yang pasti semakin berkurang Rabb, adakah amalanku yang pantas kubawa saat mati nanti? Aku mengharap Ampunan-Mu Yaa Robbi.. Aku mendamba syafaatmu yaa Nabi.. Astaghfirullah. #sebuah_pengakuan

Untukmu para pejuang Tunas BangsaKau lahir dari rahim perjuangan.. dari air mata dan senyum ketulusan.. Kau tumbuh dari asuhan tangan para mujahid(ah) Mujahid setia yang selalu bersedia Kau lebih dari sekedar kata lebih dari sekedar cerita menggelarkan kisah suka dan duka Kau lebih dari sekedar rumah memayungi penghuninya dengan cinta dan selarasnya kerja Entah berapa lama kau mengasuhku Entah berapa besar kepercayaanmu padaku Aku tak sanggup menghitungnya.. tak sanggup memendarkannya Yang pasti, Batu bata-batu bata itu adalah harapan kita Menjadikannya kokoh adalah impian akhir kita Sejarah baru akan terus terlahir darimu Terima kasih telah membersamaiku.. Bersama para thullabi yang sangat berpotensi mengukir perjuangan, menulis catatan peradaban Dakwah ini.. Mengupgradeku dan menjadi bagian dalam nafas hidupku Terima kasih masih bersabar memapahku.. Membawaku yang hina Menjadi Lebih dekat dengan-Nya.. Jazakumullah bil jannah Semoga Allah membalasnya dengan Surga Usahlah menyimpan nama seorang dalam-dalam. Cukup sikap dan nasihat saja yang tersimpan. Pastikan 'Dia' yang membukakan hati untuk menyimpannya, hingga bila suatu saat kita perlu membukanya, maka 'Dia' akan segera membuatnya terbuka.

You might also like