You are on page 1of 3

Diagnosis Diagnosa HG ditegakkan apabila tekanan darah sistolik 140 mmHg atau tekanan darah diastolic 90 mmHg pada

usia kehamilan >20 minggu, dimana sebelum kehamilan tekanan darah subyek tersebut normal dan tekanan darah kembali normal pada 12 minggu setelah melahirkan.

Alogaritma dalam membedakan penyakit hipertensi dalam kehamilan. Diagnosis Hipertensi Gestasional: Didapatkan tekanan darah sistolik 140 atau diastolik 90 mm Hg untuk pertama kalinya pada kehamilan di atas 20 minggu Tidak ada proteinuria Tekanan darah kembali normal sebelum 12 minggu postpartum Diagnosis hanya dibuat pada postpartum Mungkin memiliki tanda-tanda atau gejala preeklampsia, misalnya, tidak nyaman atau trombositopenia epigastrika

Tatalaksana

Secara umum, pengobatan tidak diperlukan karena sebagian besar pasien mengalami hipertensi ringan. Akan tetapi karena sekitar 50% pasien akan berkembang menjadi preeklampsia maka diperlukan tatalaksana sebagai berikut : a) Hipertensi gestasional ringan < 37 minggu. Tujuannya adalah untuk mencegah progresivitas menjadi hipertensi berat dan pre-eklampsia atau pertumbuhan janin yang terganggu. Pada saat hipertensi gestasionalnya diketahui, jika kehamilannya masih jauh dari term, pasien ditatalaksana sesuai dengan pasien dengan pre-eklampsia. b) Hipertensi gestasional ringan > 37 minggu. Pasien tersebut harus melakukan persalinan jika serviksnya sudah memadai. Penatalaksanaannya sama dengan pasien pre-eklampsia ringan dengan usia kehamilan > 37 minggu. c) Hipertensi gestasional berat Jika tekanan darahnya dalam rentang yang dikategorikan berat, terapi antihipertensi sangat penting. Tujuan terapinya adalah untuk menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik secara bertahap sehingga berada dalam rentang hipertensi ringan untuk mempertahankan perfusi uteroplasenta Jika responnya terhadap terapi medis tidak adekuat, pasien harus dimasukkan ke ruangan antepartum untuk dimonitoring secara ketat. Tatalaksananya sama dengan pasien dengan pre-eklampsia.

Prognosis a. Hipertensi gestasional ringan. Jika peningkatannya terjadi sebelum minggu ke-37, outcome kehamilannya sama atau lebih baik dibandingkan pasien yang normotensi. Meskipun demikian, tetap terjadi peningkatan insiden induksi kehamilan dan seksio sesarean. b. Hipertensi gestasional berat. Pasien memiliki angka morbiditas yang lebih tinggi, dibandingkan dengan pasien pre-eklampsia ringan. Hal-hal tersebut antara lain abrupsio plasenta dan kehamilan preterm.

You might also like