You are on page 1of 39

Submateri Pelatihan: 3.

1 Konsep Pendekatan Saintifik


Langkah Kegiatan Inti Diskusi Kelompok Pendekatan Saintifik Diskusi Kelompok Contohcontoh Pendekatan Saintifikdan Penerapannya 45 Menit

45 Menit

Diskusi Kelompok
1. ". tayangan !ideo. #. 4. $ahasa %ndonesia. Mem$uat urutan akti!itas pada pendekatan saintifik. Mendiskusikan contoh penerapan pendekatan saintifik dalam pem$ela aran Mengka i pendekatan saintifik yang mengacu pada tayangan !ideo. Mengidentifikasi konsep pendekatan saintifik yang disampaikan pada

Pemaparan Hasil Diskusi Kelompok


1. Masing-masing kelompok memaparkan hasil diskusinya& kelompok lain dapat di adikan pem$ahas dan penanya. ". %nstruktur mem$erikan masukan terhadap hasil diskusi kelompok. #. Pada akhir diskusi instruktur menyimpulkan hasil diskusi kelompok.

Paparan Materi 'asilitator menyampaikan Konsep Pendekatan Saintifik dengan menggunakan PP(-".".1 dan Contoh Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pem$ela aran )ahasa %ndonesia dengan menggunakan PP(-"."-" yang disisipkan dalam kegiatan diskusi. Diskusi Kelompok Diskusi kelompok Contoh-contoh Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pem$ela aran& tugas diskusi kelompok se$agai $erikut.
1. pendekatan saintifik. Mem$uat contoh pem$ela aran salah satu KD dengan menggunakan

".

KD yang ditetapkan adalah KD semester 1.

Pemaparan Hasil Diskusi Kelompok


1. Masing-masing kelompok memaparkan hasil diskusinya& kelompok lain dapat di adikan pem$ahas dan penanya. ". %nstruktur mem$erikan masukan terhadap hasil diskusi kelompok. #. Pada akhir diskusi instruktur menyimpulkan hasil diskusi kelompok.

PENDEKATAN ILMIAH DALAM PEMBELA A!AN A"Esensi Pen#ekatan Ilmiah Proses pem$ela aran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah. Karena itu Kurikulum "*1# mengamanatkan esensi pendekatan ilmiah dalam pem$ela aran.Pendekatan ilmiah diyakini se$agai titian emas perkem$angan dan pengem$angan sikap& keterampilan& dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses ker a yang memenuhi kriteria ilmiah& para ilmuan le$ih mengedepankan pelararan induktif +inductive reasoning)ketim$ang penalaran deduktif +deductivereasoning,. Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang spesifik. Se$aliknya& penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan. Se atinya& penalaran induktif menempatkan $ukti-$ukti spesifik ke dalam relasi idea yang le$ih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan ka ian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum. - Metode ilmiah meru uk pada teknik-teknik in!estigasi atas suatu atau $e$erapa fenomena atau ge ala& memperoleh pengetahuan $aru& atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan se$elumnya. -ntuk dapat dise$ut ilmiah& metode pencarian +method of inquiry, harus $er$asis pada $ukti-$ukti dari o$ ek yang dapat dio$ser!asi& empiris& dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik.Karena itu& metode ilmiah umumnya memuat serangkaian akti!itas pengumpulan data melalui o$ser!asi atau ekperimen& mengolah informasi atau data& menganalisis& kemudian memformulasi& dan mengu i hipotesis. B"Pen#ekatan Ilmiah #an Nonilmiah #alam Pembela$aran Pem$ela aran $er$asis pendekatan ilmiah itu le$ih efektif hasilnya di$andingkan dengan pem$ela aran tradidional. .asil penelitian mem$uktikan $ah/a pada pem$ela aran tradisional& retensi informasi dari guru se$esar 1* persensetelah 15 menit dan perolehan pemahaman kontekstual se$esar "5 persen. Pada pem$ela aran $er$asis pendekatan ilmiah& retensi informasi dari guru se$esar le$ih dari 0* persen setelah dua hari dan perolehan pemahaman kontekstual se$esar 5*-1* persen. Proses pem$ela aran dengan $er$asis pendekatan ilmiah harus dipandu dengan kaida-kaidah pendekatan ilmiah. Pendekatan ini $ercirikan penon olan dimensi pengamatan& penalaran& penemuan& penga$sahan& dan pen elasan tentang suatu ke$enaran. Dengan demikian& proses pem$ela aran harus dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai& prinsip-prinsip& atau kriteria ilmiah. Proses pem$ela aran dise$ut ilmiah ika memenuhi kriteria seperti $erikut ini.

-Su$stansi atau materipem$ela aran $er$asis pada fakta atau fenomena yang dapat di elaskan dengan logika atau penalaran tertentu2 $ukan se$atas kira-kira& khayalan& legenda& atau dongeng semata. Pen elasan guru& respon peserta didik& dan interaksi edukatif guru-peserta didik ter$e$as dari prasangka yang serta-merta& pemikiran su$ ektif& atau penalaran yang menyimpang dari alur $erpikir logis. Mendorong dan menginspirasi peserta didik $erpikir secara kritis& analitis& dan tepat dalam mengidentifikasi& memahami& memecahkan masalah& dan mengaplikasikan su$stansi atau materi pem$ela aran. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu $erpikir hipotetik dalam melihat per$edaan& kesamaan& dan tautan satu dengan yang lain dari su$stansi atau materi pem$ela aran. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami& menerapkan& dan mengem$angkan pola $erpikir yang rasional dan o$ ektif dalam merespon su$stansi atau materi pem$ela aran. )er$asis pada konsep& teori& dan fakta empiris yang dapatdipertanggung- a/a$kan. (u uan pem$ela aran dirumuskan secara sederhana& elas& dan menarik sistem penya iannya.

Proses pem$ela aran harus terhindar dari sifat-sifat atau nilai-nilai nonilmiah yang meliputiintuisi& akal sehat&prasangka& penemuan melalui co$a-co$a& dan asal $erpikir kritis. Intuisi. %ntuisi sering dimaknai se$agai kecakapan praktis yang kemunculannya $ersifat irasional dan indi!idual. %ntuisi uga $ermakna kemampuan tingkat tinggi yang dimiliki oleh seseorang atas dasar pengalaman dan kecakapannya. %stilah ini sering uga dipahami se$agai penilaian terhadap sikap& pengetahuan& dan keterampilan secara cepat dan $er alan dengan sendirinya. Kemampuan intuitif itu $iasanya didapat secara cepat tanpa melalui proses pan ang dan tanpa disadari. 3amun demikian& intuisi sama sekali menafikan dimensi alur pikir yang sistemik. Akal sehat" 4uru dan peserta didik harus menggunakan akal sehat selama proses pem$ela aran& karena memang hal itu dapat menun ukan ranah sikap& keterampilan& dan pengetahuan yang $enar. 3amun demikian& ika guru dan peserta didik hanya semata-mata menggunakan akal sehat dapat pula menyesatkanmereka dalam proses dan pencapaian tu uan pem$ela aran. Prasangka" Sikap& keterampilan& dan pengetahuan yang diperoleh semata-mata atas dasar akal sehat +comon sense, umumnya sangat kuat dipandu kepentingan seseorang +guru& peserta didik& dan se enisnya, yang men adi pelakunya. Ketika akal sehat terlalu kuat didomplengi kepentingan pelakunya& seringkali mereka men eneralisasi hal-hal khusus men adi terlalu luas. .al inilah yang menye$a$kan penggunaan akal sehat $eru$ah men adi prasangka atau pemikiran skeptis. )erpikir skeptis atau prasangka itu memang penting& ika diolah secara $aik. Se$aliknya akan $eru$ah men adi prasangka $uruk atau sikap tidak percaya& ika di/arnai oleh kepentingan su$ ektif guru dan peserta didik.

Penemuan %oba&%oba" (indakan atau aksi co$a-co$a seringkali melahirkan /u ud atau temuan yang $ermakna. 3amun demikian& keterampilan dan pengetahuan yang ditemukan dengan caraco$aco$a selalu $ersifat tidak terkontrol& tidak memiliki kepastian& dan tidak $ersistematika $aku. (entu sa a& tindakan co$a-co$a itu ada manfaatnya $ahkan mampu mendorong kreatifitas.Karena itu& kalau memang tindakan co$a-co$a ini akan dilakukan& harus diserta dengan pencatatan atas setiap tindakan& sampai dengan menemukan kepastian a/a$an. Misalnya& seorang peserta didik menco$a mera$a-ra$a tom$ol-tom$ol se$uah komputer laptop& ti$a-ti$a dia kaget komputer laptop itu menyala. Peserta didik pun melihat lam$ang tom$ol yang menye$a$kan komputer laptop itu menyala dan mengulangi lagi tindakannya& hingga dia sampai pada kepastian a/a$an atas tom$ol dengan lam$ang seperti apa yang $isa memastikan $ah/a komputer laptop itu $isa menyala. Berpikir kritis" Kamampuan $erpikir kritis itu ada pada semua orang& khususnya mereka yang normal hingga enius. Secara akademik diyakini $ah/a pemikiran kritis itu umumnya dimiliki oleh orang yang $ependidikan tinggi. 5rang seperti ini $iasanya pemikirannya dipercaya $enar oleh $anyak orang. (entu sa a hasil pemikirannya itu tidak semuanya $enar& karena $ukan $erdasarkan hasil esperimen yang !alid dan relia$el& karena pendapatnya itu hanya didasari atas pikiran yang logis semata.

'"Langkah&langkah Pembela$aran #engan Pen#ekatan Ilmiah Proses pem$ela aran pada Kurikulum "*1# untuk semua en ang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Proses pem$ela aran harus menyentuh tiga ranah& yaitu sikap& pengetahuan& dan keterampilan. Dalam proses pem$ela aran $er$asis pendekatan ilmiah& ranah sikap menggamit transformasi su$stansi atau materi a ar agar peserta didik tahu tentang 6mengapa7. 8anah keterampilan menggamit transformasi su$stansi atau materi a ar agar peserta didik tahu tentang 6$agaimana7. 8anah pengetahuan menggamit transformasi su$stansi atau materi a ar agar peserta didik tahu tentang 6apa7..asil akhirnya adalahpeningkatan dan keseim$angan antara kemampuan untuk men adi manusia yang $aik(soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak +hard skills)dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap& keterampilan& dan pengetahuan.

Kurikulum "*1# menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pem$ela aran& yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah +saintifik appoach, dalam pem$ela aran semua mata pela aran meliputi menggali informasi melaui pengamatan& $ertanya& perco$aan& kemudian mengolah data atau informasi& menya ikan data atau informasi& dilan utkan dengan menganalisis& menalar& kemudian menyimpulkan& dan mencipta. -ntuk mata pela aran& materi& atau situasi tertentu& sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural. Pada kondisi seperti ini& tentu sa a proses pem$ela aran harus tetap menerapkan nilai-nilai atau sifatsifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat nonilmiah. Pendekatan ilmiah pem$ela aran disa ikan $erikut ini. (" Mengamati Metode mengamati mengutamakan ke$ermaknaan proses pem$ela aran +meaningfull learning,. Metode ini memiliki keunggulan tertentu& seperti menya ikan media o$yek secara nyata& peserta didik senang dan tertantang& dan mudah pelaksanaannya. (entu sa a kegiatan mengamati dalam rangka pem$ela aran ini $iasanya memerlukan /aktu persiapan yang lama dan matang& $iaya dan tenaga relatif $anyak& dan ika tidak terkendali akan menga$urkan makna serta tu uan pem$ela aran. Metode mengamati sangat $ermanfaat $agi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga proses pem$ela aran memiliki ke$ermaknaan yang tinggi. Dengan metode o$ser!asi peserta didik menemukan fakta $ah/a ada hu$ungan antara o$yek yang dianalisis dengan materi pem$ela aran yang digunakan oleh guru. Kegiatan mengamati dalam pem$ela aran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti $erikut ini. Menentukan o$ ek apa yang akan dio$ser!asi Mem$uat pedoman o$ser!asi sesuai dengan lingkup o$ ek yang akan dio$ser!asi Menentukan secara elas data-data apa yang perlu dio$ser!asi& $aik primer maupun sekunder Menentukan di mana tempat o$ ek yang akan dio$ser!asi Menentukan secara elas $agaimana o$ser!asi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar $er alan mudah dan lancar Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil o$ser!asi & seperti menggunakan $uku catatan& kamera& tape recorder& !ideo perekam& dan alat-alat tulis lainnya. Kegiatan o$ser!asi dalam proses pem$ela aran meniscayakan keterli$atan peserta didik secara langsung. Dalam kaitan ini& guru harus memahami $entuk keterli$atan peserta didik dalam o$ser!asi terse$ut. 5$ser!asi $iasa +common observation,. Pada o$ser!asi $iasa untuk kepentingan pem$ela aran& peserta didik merupakan su$ ek yang sepenuhnya melakukan o$ser!asi +complete observer,. Di sini peserta didik sama sekali tidak meli$atkan diri dengan pelaku& o$ ek& atau situasi yang diamati. 5$ser!asi terkendali +controlled observation,. Seperti halnya o$ser!asi $iasa& padao$ser!asi terkendali untuk kepentingan pem$ela aran& peserta didiksama sekali

tidak meli$atkan diri dengan pelaku& o$ ek& atau situasi yang diamati.Merepa uga tidak memiliki hu$ungan apa pun dengan pelaku& o$ ek& atau situasi yang diamati. 3amun demikian& $er$eda dengan o$ser!asi $iasa& pada o$ser!asi terkendalipelaku atau o$ ek yang diamati ditempatkan pada ruang atau situasi yang dikhususkan. Karena itu& pada pem$ela aran dengan o$ser!asi terkendali termuat nilai-nilai perco$aan atau eksperimen atas diri pelaku atau o$ ek yang dio$ser!asi. 5$ser!asipartisipatif +participant observation,. Pada o$ser!asipartisipatif& peserta didik meli$atkan diri secara langsung dengan pelaku atau o$ ek yang diamati. Se atinya& o$ser!asi semacam ini paling la9im dilakukan dalam penelitian antropologi khususnya etnografi. 5$ser!asi semacam ini mengharuskan peserta didik meli$atkan diri pada pelaku& komunitas& atau o$ ek yang diamati. Di $idang penga aran $ahasa& misalnya& dengan menggunakan pendekatan ini $erarti peserta didik hadir dan :$ermukim; langsung di tempat su$ ek atau komunitas tertentu dan pada /aktu tertentu pula untuk mempela ari $ahasa atau dialek setempat& termasuk meli$akan diri secara langsung dalam situasi kehidupan mereka.

Selama proses pem$ela aran& peserta didik dapat melakukan o$ser!asi dengan dua cara peli$atan diri. Kedua cara peli$atan dimaksud yaitu o$ser!asi $erstruktur dan o$ser!asi tidak $erstruktur& seperti di elaskan $erikut ini. 5$ser!asi$erstruktur. Pada o$ser!asi $erstruktur dalam rangka proses pem$ela aran& fenomena su$ ek& o$ ek& atau situasi apa yang ingin dio$ser!asi oleh peserta didik telah direncanakan oleh secara sistematis di $a/ah $im$ingan guru. 5$ser!asitidak $erstruktur. Pada o$ser!asi yang tidak $erstruktur dalam rangka proses pem$ela aran& tidak ditentukan secara $aku atau ri id mengenai apa yang harus dio$ser!asi oleh peserta didik. Dalam kerangka ini& peserta didik mem$uat catatan& rekaman& atau mengingat dalam memori secara spontan atas su$ ek& o$ ektif& atau situasi yang dio$ser!asi. Praktik o$ser!asi dalam pem$ela aran hanya akan efektif ika peserta didik dan guru melengkapi diri dengan dengan alat-alat pencatatan dan alat-alat lain& seperti< +1, tape recorder& untuk merekam pem$icaraan2 +1, kamera& untuk merekam o$ ek atau kegiatan secara !isual2 +", film atau !ideo& untuk merekam kegiatan o$ ek atau secara audio-!isual2 dan +#, alat-alat lain sesuai dengan keperluan. Secara le$ih luas& alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan o$ser!asi& dapat $erupa daftar cek +checklist,& skala rentang +rating scale,& catatan anekdotal +anecdotal record,& catatan $erkala& dan alat mekanikal +mechanical device,. Daftar cek dapat $erupa suatu daftar yang $erisikan nama-nama su$ ek& o$ ek& atau faktor- faktor yang akan dio$ser!asi. Skala rentang & $erupa alat untuk mencatat ge ala atau fenomena menurut tingkatannya. Catatan anekdotal$erupa catatan yang di$uat oleh peserta didik dan guru mengenai kelakuan-kelakuan luar $iasa yang ditampilkan oleh su$ ek atau o$ ek yang dio$ser!asi. =lat mekanikal$erupa alat mekanik yang dapat dipakai untuk memotret atau merekam peristi/a-peristi/a tertentu yang ditampilkan oleh su$ ek atau o$ ek yang dio$ser!asi. Prinsip-rinsip yang harus diperhatikan oleh guru dan peserta didik selama o$ser!asi pem$ela aran disa ikan $erikut ini. Cermat& o$ ektif& dan u ur serta terfokus pada o$ ek yang dio$ser!asi untuk kepentingan pem$ela aran.

)anyak atau sedikit serta homogenitas atau hiterogenitas su$ ek& o$ ek& atau situasi yang dio$ser!asi. Makin $anyak dan hiterogensu$ ek& o$ ek& atau situasi yang dio$ser!asi& makin sulit kegiatan o$er!asi itu dilakukan. Se$elum o$se!asi dilaksanakan& guru dan peserta didik se$aiknya menentukan dan menyepakati cara dan prosedur pengamatan. 4uru dan peserta didik perlu memahami apa yang hendak dicatat& direkam& dan se enisnya& serta $agaimana mem$uat catatan atas perolehan o$ser!asi.

)"

Menan*a

4uru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengem$angkan ranah sikap& keterampilan& dan pengetahuannya. Pada saat guru $ertanya& pada saat itu pula dia mem$im$ing atau memandu peserta didiknya $ela ar dengan $aik. Ketika guru men a/a$ pertanyaan peserta didiknya& ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk men adi penyimak dan pem$ela ar yang $aik. )er$eda dengan penugasan yang menginginkan tindakan nyara& pertanyaan dimaksudkan untuk memperoleh tanggapan !er$al. %stilah :pertanyaan; tidak selalu dalam $entuk :kalimat tanya;& melainkan uga dapat dalam $entuk pernyataan& asalkan keduanya menginginkan tanggapan !er$al. )entuk pertanyaan& misalnya< =pakah ciri-ciri kalimat yang efektif> )entuk pernyataan& misalnya< Se$utkan ciri-ciri kalimay efektif? a. Fungsi Bertanya Mem$angkitkan rasa ingin tahu& minat& dan perhatian peserta didik tentang suatu tema atau topik pem$ela aran. Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif $ela ar& serta mengem$angkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri. Mendiagnosis kesulitan $ela ar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya. Menstrukturkan tugas-tugas dan mem$erikan kesempatan kepada peserta didik untuk menun ukkan sikap& keterampilan& dan pemahamannya atas su$stansi pem$ela aran yang di$erikan. Mem$angkitkan keterampilan peserta didik dalam $er$icara& menga ukan pertanyaan& dan mem$eri a/a$an secara logis& sistematis& dan menggunakan $ahasa yang $aik dan $enar. Mendorong partisipasipeserta didik dalam $erdiskusi& $erargumen& mengem$angkan kemampuan $erpikir& dan menarik simpulan. Mem$angun sikap keter$ukaan untuk saling mem$eri dan menerima pendapat atau gagasan& memperkaya kosa kata& serta mengem$angkan toleransi sosial dalam hidup $erkelompok. Mem$iasakan peserta didik $erpikir spontan dan cepat& serta sigap dalam merespon persoalan yang ti$a-ti$a muncul. Melatih kesantunan dalam $er$icara dan mem$angkitkan kemampuan $erempati satu sama lain. b. Kriteria Pertanyaan yang Baik Singkat #an $elas.

Contoh< (1) Seberapa jauh pemahaman Anda mengenai faktor-faktor yang menyebabkan generasi muda terjerat kasus narkotika dan obat-obatan terlarang (!) "aktor-faktor apakah yang menyebabkan generasi muda terjerat kasus narkotika dan obat-obatan terlarang Pertanyaan kedua le$ih singkat dan le$ih elas di$andingkan dengan pertanyaan pertama. Menginspirasi $a+aban" Contoh< #embangun semangat kerukunan umat beragama itu sangat penting pada bangsa yang multiagama. $ika suatu bangsa gagal membangun semangat kerukukan beragama% akan muncul aneka persoalan sosial kemasyarakatan. &oba jelaskan dampak sosial apa saja yang muncul% jika suatu bangsa gagal membangun kerukunan umat beragama Dua kalimat yang menga/ali pertanyaan di muka merupakan contoh yang di$erikan guru untuk menginspirasi a/a$an peserta men a/a$ pertanyaan. Memiliki ,okus" Contoh< "aktor-faktor apakah yang menyebabkan terjadinya kemiskinan -ntuk pertanyaan seperti ini se$aiknya masing-masing peserta didik diminta memunculkan satu a/a$an. Peserta didik pertama hingga kelima misalnya men a/a$< ke$odohan& kemalasan& tidak memiliki modal usaha& kelangkaan sum$er daya alam& dan keterisolasian geografis. @ika masih tersedia alternatif a/a$an lain& peserta didik yang keenam dan seterusnya& $isa dimintai a/a$an. Pertanyaan yang luas seperti di atas dapat dipersempit& misalnya< #engapa kemalasan menjadi penyebab kemiskinan Pertanyaan seperti ini dimintakan a/a$annya kepada peserta didik secara perorangan. Bersi,at probing atau #i-ergen" Contoh< +1, 'ntuk meningkatkan kualitas hasil belajar% apakah peserta didik harus rajin belajar (!) #engapa peserta didik yang sangat malas belajar cenderung menjadi putus sekolah Pertanyaan pertama cukup di a/a$ oleh peserta didik dengan Aa atau (idak. Se$aliknya& pertanyaan kedua menuntut a/a$an yang $er!ariasi urutan a/a$an dan pen elasannya& yang kemungkinan memiliki $o$ot ke$enaran yang sama. Bersi,at -ali#ati, atau penguatan" Pertanyaan dapat dia ukan dengan cara meminta kepada peserta didik yang $er$eda untuk men a/a$ pertanyaan yang sama. @a/a$an atas pertanyaan itu dimaksudkan untuk mem!alidsi atau melakukan penguatan atas a/a$an peserta didik se$elumnya. Ketika $e$erapa orang peserta didik telah mem$erikan a/a$an yang sama& se$aiknya guru menghentikan pertanyaan itu atau meminta mereka memunculkan a/a$an yang lain yang $er$eda& namun sifatnya menguatkan. Contoh< o o o o o 4uru< :mengapa kemalasan men adi penye$a$ kemiskinan;> Peserta didik %< :karena orang yang malas le$ih $anyak diam ketim$ang $eker a.; 4uru< :siapa yang dapat melengkapi a/a$an terse$ut>; Peserta didik %%< :karena le$ih $anyak diam ketim$ang $eker a& orang yang malas tidak produktif; 4uru < :siapa yang dapat melengkapi a/a$an terse$ut>;

Peserta didik %%%< :orang malas tidak $ertindak aktif& sehingga kehilangan /aktu terlalu $anyak untuk $eker a& karena itu dia tidak produktif.;

Memberi kesempatan peserta #i#ik untuk berpikir ulang" -ntuk men a/a$ pertanyaan dari guru& peserta didik memerlukan /aktu yang cukup untuk memikirkan a/a$annya dan mem!er$alkannya dengan kata-kata. Karena itu& setelah menga ukan pertanyaan& guru hendaknya menunggu $e$erapa saat se$elum meminta atau menun uk peserta didik untuk men a/a$ pertanyaan itu. @ika dengan pertanyaan tertentu tidak ada peserta didik yang $isa men a/ah dengan $aik& sangat dian urkan guru mengu$ah pertanyaannya. Misalnya< +1, =pa faktor picu utama )elanda men a ah %ndonesia>2 +", =pa motif utama )elanda men a ah %ndonesia> @ika dengan pertanyaan pertama guru $elum memperoleh a/a$an yang memuaskan& ada $aiknya dia mengu$ah pertanyaan seperti pertanyaan kedua. Merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kogniti,. Pertanyaan guru yang $aik mem$uka peluang peserta didik untuk mengem$angkan kemampuan $erpikir yang makin meningkat& sesuai dengan tuntunan tingkat kognitifnya. 4uru mengemas atau mengu$ah pertanyaan yang menuntut a/a$an dengan tingkat kognitif rendah ke makin tinggi& seperti dari sekadar mengingat fakta ke pertanyaan yang menggugah kemampuan kognitif yang le$ih tinggi& seperti pemahaman& penerapan& analisis& sintesis& dan e!aluasi. Kata-kata kunci pertanyaan ini& seperti< apa& mengapa& $agaimana& dan seterusnya. Merangsang proses interaksi. Pertanyaan guru yang $aik mendorong munculnya interaksi dan suasana menyenangkan pada diri peserta didik.Dalam kaitan ini& setelah menyampaikan pertanyaan& guru mem$erikan kesempatan kepada peserta didik mendiskusikan a/a$annya. Setelah itu& guru mem$eri kesempatan kepada seorang atau $e$erapa orang peserta didik diminta menyampaikan a/a$an atas pertanyaan terse$ut. Pola $ertanya seperti ini memposisikan guru se$agai /ahana pemantul. %" Tingkatan Pertan*aan Pertanyaan guru yang $aik dan $enar menginspirasi peserta didik untuk mem$erikan a/a$an yang $aik dan $enar pula. 4uru harus memahami kualitas pertanyaan& sehingga menggam$arkan tingkatan kognitif seperti apa yang akan disentuh& mulai dari yang le$ih rendah hingga yang le$ih tinggi. )o$ot pertanyaan yang menggam$arkan tingkatan kognitif yang le$ih rendah hingga yang le$ih tinggi disa ikan $erikut ini. (ingkata n Su$tingkatan Kata-kata kunci pertanyaan

Kognitif Pengetahuan yang (kno(ledge) le$ih rendah

Pemahaman (comprehension )

Penerapan (application

Kognitif =nalisis yang (analysis) le$ih tinggi

Sintesis (synthesis)

=pa... Siapa... Kapan... Di mana... Se$utkan... @odohkan atau pasangkan... Persamaan kata... 4olongkan... )erilah nama... Dll. (erangkahlah... )edakanlah... (er emahkanlah... Simpulkan... )andingkan... -$ahlah... )erikanlah interpretasi... 4unakanlah... (un ukkanlah... )uatlah... Demonstrasikanlah... Carilah hu$ungan... (ulislah contoh... Siapkanlah... Klasifikasikanlah... =nalisislah... Kemukakan $ukti$uktiB MengapaB %dentifikasikanB (un ukkanlah se$a$nyaB )erilah alasan-alasanB 8amalkanlahB )entukB CiptakanlahB SusunlahB 8ancanglah... (ulislahB )agaimana kita dapat memecahkanB =pa yang ter adi seaindainyaB )agaimana kita dapat memper$aikiB Kem$angkanB

C!aluasi (evaluation)

)erilah pendapatB =lternatif mana yang le$ih $aikB Setu ukah andaB KritiklahB )erilah alasanB 3ilailahB )andingkanB )edakanlahB

." Menalar a. Esensi Menalar %stilah :menalar; dalam kerangka proses pem$ela aran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum "*1# untuk menggam$arkan $ah/a guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. (itik tekannya tentu dalam $anyak hal dan situasi peserta didik harus le$ih aktif daripada guru. Penalaran adalah proses $erfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat dio$ser!asi untuk memperoleh simpulan $erupa pengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah& meski penakaran nonilmiah tidak selalu tidak $ermanfaat. %stilah menalar di sini merupakan padanan dari associating2 $ukan merupakan ter emanan dari reasonsing& meski istilah ini uga $ermakna menalar atau penalaran. Karena itu& istilah akti!itas menalar dalam konteks pem$ela aran pada Kurikulum "*1# dengan pendekatan ilmiah $anyak meru uk pada teori $ela ar asosiasi atau pem$ela aran asosiatif. %stilah asosiasi dalam pem$ela aran meru uk pada kemamuan mengelompokkan $eragam ide dan mengasosiasikan $eragam peristi/a untuk kemudian memasukannya men adi penggalan memori. Selama mentransfer peristi/a-peristi/a khusus ke otak& pengalaman tersimpan dalam referensi dengan peristi/a lain. Pengalaman-pengalaman yang sudah tersimpan di memori otak $erelasi dan $erinteraksi dengan pengalaman se$elumnya yang sudah tersedia. Proses itu dikenal se$agai asosiasi atau menalar. Dari persepektif psikologi& asosiasi meru uk pada koneksi antara entitas konseptual atau mental se$agai hasil dari kesamaan antara pikiran atau kedekatan dalam ruang dan /aktu. Menurut teori asosiasi& proses pem$ela aran pem$ela aran akan $erhasil secara efektif ika ter adi interaksi langsung antara pendidik dengan peserta didik. Pola ineraksi itu dilakukan melalui stimulus dan respons +S-8,. (eori ini dikem$angan kerdasarkan hasil eksperimen (horndike& yang kemudian dikenal dengan teori asosiasi. @adi& prinsip dasar proses pem$ela aran yang dianut oleh (horndike adalah asosiasi& yang uga dikenal dengan teori Stimulus-8espon +S-8,. Menurut (horndike& proses pem$ela aran& le$ih khusus lagi proses $ela ar peserta didik ter adi secara perlahan atau inkrementalD$ertahap& $ukan secara ti$a-ti$a. (horndike mengemukakan $erapa hukum dalam proses pem$ela aran. -.ukum efek +)he *a( of +ffect,& di mana intensitas hu$ungan antara stimulus +S, dan respon +8, selama proses pem$ela aran sangat dipengaruhi oleh konsekuensi dari

hu$ungan yang ter adi. @ika aki$at dari hu$ungan S-8 itu dirasa menyenangkan& maka perilaku peserta didik akan mengalami penguatan. Se$aliknya& ika aki$at hu$ungan S-8 dirasa tidak menyenangkan& maka perilaku peserta didik akan melemah. Menurut (horndike& efek dari re(ard +aki$at yang menyenangkan, auh le$ih $esar dalam memperkuat perilaku peserta didik di$andingkan efek punishment +aki$at yang tidak menyenangkan, dalam memperlemah perilakunya. %ni $ermakna $ah/a re/ard akan meningkatkan perilaku peserta didik& tetapi punishment $elum tentu akan mengurangi atau menghilangkan perilakunya. -.ukum latihan +)he *a( of +,ercise,. =/alnya& hukum ini terdiri dari dua enis& yang setelah tahun 10#* dinyatakan dica$ut oleh (horndike. Karena dia menyadari $ah/a latihan sa a tidak dapat memperkuat atau mem$entuk perilaku. -ertama& *a( of 'se yaitu hu$ungan antara S-8 akan semakin kuat ika sering digunakan atau $erulang-ulang. .edua& *a( of /isuse& yaitu hu$ungan antara S-8 akan semakin melemah ika tidak dilatih atau dilakukan $erulang-ulang.Menurut (horndike& perilaku dapat di$entuk dengan menggunakan penguatan +reinforcement,. Memang& latihan $erulang tetap dapat di$erikan& tetapi yang terpenting adalah indi!idu menyadari konsekuensi perilakunya.

-.ukum kesiapan +)he *a( of 0eadiness,. Menurut (horndike& pada prinsipnya apakah sesuatu itu akan menyenangkan atau tidak menyenangkan untuk dipela ari tergantung pada kesiapan $ela ar indi!idunya. Dalam proses pem$ela aran& hal ini $ermakna $ah/a ika peserta dalam keadaan siap dan $ela ar dilakukan& maka mereka akan merasa puas. Se$aliknya& ika pesert didik dalam keadaan tidak siap dan $ela ar terpaksa dilakukan& maka mereka akan merasa tidak puas $ahkan mengalami frustrasi. Prinsip-prinsip dasar dari (horndike kemudian diperluas oleh ).'. Skinner dalam 1perant &onditioning atau pela9imanDpengkondisian operan. Pela9iman operan adalah $entuk pem$ela aran dimana konsekuensi-konsekuensi dari perilaku menghasilkan peru$ahan dalam pro$a$ilitas perilaku itu akan diulangi. Meru uk pada teori S-8& proses pem$ela aran akan makin efektif ika peserta didik makin giat $ela ar. Dengan $egitu& $erarti makin tinggi pula kemampuannya dalam menghu$ungkan S dengan 8. Kaidah dasar yang digunakan dalam teori S-8 adalah $erikut ini. Kesiapan +readiness,. Kesiapan diidentifikasi $erkaitan langsung dengan moti!asi peserta didik. Kesiapan itu harus ada pada diri guru dan peserta didik. 4uru harus $enar-$enar siap menga ar dan peserta didik $enar-$enar siap menerima pela aran dari gurunya. Se alan dengan itu& segala sum$er daya pem$ela aran pun perlu disiapkan secara $aik dan saksama. Eatihan +e,ercise,. Eatihan merupakan kegiatan pem$ela aran yang dilakukan secara $erulang oleh peserta didik. Pengulangan ini memungkinkan hu$ungan antara S dengan 8 makin intensif dan ekstensif. Pengaruh +effect,. .u$ungan yang intensif dan $erulang-ulang antara S dengan 8 akan meningkatkan kualitas ranah sikap& keterampilan& dan pengetahuan peserta

didik se$agai hasil $ela arnya. Manfaat hasil $ela ar yang diperoleh oleh peserta didik dirasakan langsung oleh mereka dalam dalam dunia kehidupannya. Kaidah atau prinsip :pengaruh; dalam pem$ela aran $erkaitan dengan kemamouan guru menciptakan suasana& mem$eri penghargaan& celaan& hukuman& dan gan aran. (eori S F S ini memang terkesan ro$otik. Karenanya& teori ini terkesan mengenyampingkan peranan minat& kreati!itas& dan apirasi peserta didik. 5leh karena tidak semua perilaku $ela ar atau pem$ela aran dapat di elaskan dengan pela9iman se$agaimana dikem$angkan oleh %!an Pa!lo!& teori asosiasi $iasanya menam$ahkan teori $ela ar sosial +social learning, yang dikem$angkan oleh )andura. Menurut )andura& $ela ar ter adi karena proses peniruan +imitation,. Kemampuan peserta didik dalam meniru respons men adi pengungkit utama akti!itas $ela arnya. =da empat konsep dasar teori $ela ar sosial + social learning theory, dari )andura. Pertama& pemodelan +modelling,& dimana peserta didik $ela ar dengan cara meniru perilaku orang lain +guru& teman& anggota masyarakat& dan lain-lain, dan pengalaman vicarious yaitu $ela ar dari ke$erhasilan dan kegagalan orang lain itu. .edua& fase $ela ar& meliputi fase mem$eri perhatian terhadap model +attentional,& mengendapkan hasil memperhatikan model dalam pikiran pe$ela ar +retention,& menampilkan ulang perilaku model oleh pe$ela ar +reproduction,& dan moti!asi +moti!ation, ketika peserta didik $erkeinginan mengulang-ulang perilaku model yang mendatangkan konsekuensi-konsekuensi positif dari lingkungan. .etiga& $ela ar !icarious& dimana peserta didik $ela ar dengan melihat apakah orang lain di$eri gan aran atau hukuman selama terli$at dalam perilaku-perilaku tertentu. .eempat& pengaturan-diri +self-regulation,& dimana peserta didik mengamati& mempertim$angkan& mem$eri gan aran atau hukuman terhadap perilakunya sendiri.

(eori asosiasi ini sangat efektif men adi landasan menanamkan sikap ilmiah dan moti!asi pada peserta didik $erkenaan dengan nilai-nilai instrinsik dari pem$ela aran partisipatif. Dengan cara ini peserta didik akan melakukan peniruan terhadap apa yang nyata dio$ser!asinya dari kiner a guru dan temannya di kelas. )agaimana aplikasinya dalam proses pem$ela aran> =plikasi pengem$angan akti!itas pem$ela aran untuk meningkatkan daya menalar peserta didik dapat dilakukan dengan cara $erikut ini. 4uru menyusun $ahan pem$ela aran dalam $entuk yang sudah siap sesuai dengan tuntutan kurikulum. 4uru tidak $anyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. (ugas utama guru adalah mem$eri instruksi singkat tapi elas dengan disertai contoh-contoh& $aik dilakukan sendiri maupun dengan cara simulasi. )ahan pem$ela aran disusun secara $er en ang atau hierarkis& dimulai dari yang sederhana +persyaratan rendah, sampai pada yang kompleks +persyaratan tinggi,. Kegiatan pem$ela aran $erorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati Seriap kesalahan harus segera dikoreksi atau diper$aiki Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat men adi ke$iasaan atau pela9iman. C!aluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentik.

4uru mencatat semua kema uan peserta didik untuk kemungkinan mem$erikan tindakan pem$ela aran per$aikan.

b. Cara Menalar Seperti telah di elaskan di muka& terdapat dua cara menalar& yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif. Penalaran induktif merupakan cara menalardengan menarik simpulan dari fenomena atau atri$ut-atri$ut khusus untuk hal-hal yang $ersifat umum. @adi& menalar secara induktif adalah proses penarikan simpulan dari kasus-kasus yang $ersifat nyata secara indi!idual atau spesifik men adi simpulan yang $ersifat umum.Kegiatan menalar secara induktif le$ih $anyak $erpi ak pada o$ser!asi indera/i atau pengalaman empirik. Contoh< Singa $inatang $erdaun telinga& $erkem$ang$iak dengan cara melahirkan. .arimau $inatang $erdaun telinga& $erkem$ang$iak dengan cara melahirkan. %kan Paus $inatang $erdaun telinga $erkem$ang$iak dengan melahirkan. Simpulan< Semua $inatang yang $erdaun telinga $erkem$ang $iak dengan melahirkan.

Penalaran deduktif merupakan cara menalar dengan menarik simpulan dari pernyataanpernyataan atau fenomena yang $ersifat umum menu u pada hal yang $ersifat khusus. Pola penalaran deduktif dikenal dengan pola silogisme. Cara ker a menalar secara deduktif adalah menerapkan hal-hal yang umum terle$ih dahulu untuk kemudian dihu$ungkan ke dalam $agian$agiannya yang khusus. =da tiga enis silogisme& yaitu silogisme kategorial& silogisme hipotesis& silogisme alternatif. Pada penalaran deduktif tedapat premis& se$agai proposisi menarik simpulan. Penarikan simpulan dapat dilakukan melalui dua cara& yaitu langsung dan tidak langsung. Simpulan secara langsung ditarik dari satu premis&sedangkan simpulan tidak langsung ditarik dari dua premis. Contoh < Kamera adalah $arang elektronik dan mem$utuhkan daya listrik untuk $eroperasi (elepon genggam adalah $arang elektronik dan mem$utuhkan daya listrik untuk $eroperas. Simpulan< semua $arang elektronik mem$utuhkan daya listrik untuk $eroperasi. /" Analogi #alam Pembela$aran Selama proses pem$ela aran& guru dan pesert didik sering kali menemukan fenomena yang $ersifat analog atau memiliki persamaan. Dengan demikian& guru dan peserta didik adakalamua menalar secara analogis. =nalogi adalah suatu proses penalaran dalam pem$ela aran dengan cara mem$andingkan sifat esensial yang mempunyai kesamaan atau persamaan. )erpikir analogis sangat penting dalam pem$ela aran& karena hal itu akan memperta am daya nalar peserta didik. Seperti halnya penalaran& analogi terdiri dari dua enis& yaitu analogi induktif dan analogi deduktif. Kedua analogi itu di elaskan $erikut ini. =nalogi induktifdisusun $erdasarkan persamaan yang ada pada dua fenomena atau ge ala. =tas dasar persamaan dua ge ala atau fenomena itu ditarik simpulan $ah/a apa yang ada pada fenomena atau ge ala pertama ter adi uga pada fenomena atau ge ala kedua. =nalogi induktif merupakan suatu 6metode menalar7yang sangat $ermanfaat untuk mem$uat suatu simpulan

yang dapat diterima $erdasarkan pada persamaan yang ter$ukti terdapat pada dua fenomena atau ge ala khusus yang diper$andingkan. Contoh< -eserta didik -ulan merupakan pebelajar yang tekun. /ia lulus seleksi 1limpiade Sains )ingkat 2asional tahun ini. /engan demikian% tahun ini juga%-eserta didik -ulan akan mengikuti kompetisi pada 1limpiade Sains )ingkat 3nternasional. 'ntuk itu dia harus belajar lebih tekun lagi. =nalogi deklaratif merupakan suatu6metode menalar7untuk men elaskan atau menegaskan sesuatu fenomena atau ge ala yang $elum dikenal atau masih samar& dengan sesuatu yang sudah dikenal.=nalogi deklaratif ini sangat $ermanfaat karena ide-ide $aru& fenomena& atau ge ala men adi dikenal atau dapat diterima apa$ila dihu$ungkan dengan hal-hal yang sudah dketahui secara nyata dan dipercayai. Contoh< .egiatan kepeserta didikan akan berjalan baik jika terjadi sinergitas kerja antara kepala sekolah% guru% staf tatalaksana% pengurus organisasi peserta didik intra sekolah% dan peserta didik. Seperti halnya kegiatan belajar% untuk me(ujudkan hasil yang baik diperlukan sinergitas antara ranah sikap% keterampilan% dan pengetahuan. 0" Hubungan Antar,enomena

Seperti halnya penalaran dan analogi& kemampuan menghu$ungkan antarfenomena atau ge ala sangat penting dalam proses pem$ela aran& karena hal itu akan memperta am daya nalar peserta didik. Di sinilah esensi $ah/a guru dan peserta didik dituntut mampu memaknai hu$ungan antarfenonena atau ge ala& khususnya hu$ungan se$a$-aki$at. .u$ungan se$a$-aki$at diam$il dengan menghu$ungkan satu atau $e$erapa fakta yang satu dengan datu atau $e$erapa fakta yang lain.Suatu simpulan yang men adi se$a$ dari satu atau $e$erapa fakta itu atau dapat uga men adi aki$at dari satuatau $e$erapa fakta terse$ut. Penalaran se$a$-aki$at ini masuk dalam ranah penalaran induktif& yang dise$ut dengan penalaran induktif se$a$-aki$at. Penalaran induksi se$a$ aki$at terdiri dri tiga enis. .u$ungan se$a$Faki$at. Pada penalaran hu$ungan se$a$-aki$at& hal-hal yang men adi se$a$ dikemukakan terle$ih dahulu& kemudian ditarik simpulan yang $erupa aki$at. Contoh< 4ekerja keras% belajar tekun% berdoa% dan tidak putus asa adalah faktor pengungkit yang bisa membuat kita mencapai puncak kesuksesan. .u$ungan aki$atFse$a$. Pada penalaran hu$ungan aki$at-se$a$& hal-hal yang men adi aki$at dikemukakan terle$ih dahulu& selan utnya ditarik simpulan yang merupakan penye$a$nya. Contoh < Akhir-ahir ini sangat marak kenakalan remaja% angka putus sekolah% penyalahgunaan 2akoba di kalangan generasi muda% perkelahian antarpeserta didik% yang disebabkan oleh pengabaian orang tua dan ketidaan keteladanan tokoh masyarakat% sehingga mengalami dekandensi moral secara massal. .u$ungan se$a$Faki$at 1 F aki$at ". Pada penalaran hu$ungan s$a$-aki$at 1 F aki$at "& suatu penye$a$ dapat menim$ulkan serangkaian aki$at. =ki$at yang

pertama men adi penye$a$& sehingga menim$ulkan aki$at kedua. =ki$at kedua men adi penye$a$ sehingga menim$ulkan aki$at ketiga& dan seterusnya. Contoh< #asyarakat yang tinggal di daerah terpencil% hidupnya terisolasi. .eterisolasian itu menyebabkan mereka kehilangan akses untuk melakukan aktivitas ekonomi% sehingga muncullah kemiskinan keluarga yang akut. .emiskinan keluarga yang akut menyebabkan anak-anak mereka tidak berkesempatan menempuh pendidikan yang baik. /ampak lanjutannya% bukan tidak mungkin terjadi kemiskinan yang terus berlangsung secara siklikal. 1" Men%oba

-ntuk memperoleh hasil $ela ar yang nyata atau otentik& peserta didik harus menco$a atau melakukan perco$aan& terutama untuk materi atau su$stansi yang sesuai. Pada mata pela aran %P=& misalnya&peserta didik harus memahami konsep-konsep %P= dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk mengem$angkan pengetahuan tentang alam sekitar& serta mampu menggunakan metode ilmiah dan $ersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari. =plikasi metode eksperimen atau menco$a dimaksudkan untuk mengem$angkan $er$agai ranah tu uan $ela ar& yaitu sikap& keterampilan& dan pengetahuan. =kti!itas pem$ela aran yang nyata untuk ini adalah< +1, menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi dasar menurut tuntutan kurikulum2 +", mempela ari cara-cara penggunaan alat dan $ahan yang tersedia dan harus disediakan2 +#,mempela ari dasar teoritis yang rele!an dan hasil-hasil eksperimen se$elumnya2 +4, melakukan dan mengamati perco$aan2 +5, mencatat fenomena yang ter adi& menganalisis& dan menya ikan data2+G, menarik simpulan atas hasil perco$aan2 dan +1,mem$uat laporan dan mengkomunikasikan hasil perco$aan. =gar pelaksanaan perco$aan dapat $er alan lancar maka< +1, 4uru hendaknya merumuskan tu uan eksperimen yanga akan dilaksanakan murid +", 4uru $ersama murid mempersiapkan perlengkapan yang dipergunakan +#, Perlu memperhitungkan tempat dan /aktu +4, 4uru menyediakan kertas ker a untuk pengarahan kegiatan murid +5, 4uru mem$icarakan masalah yanga akan yang akan di adikan eksperimen +G, Mem$agi kertas ker a kepada murid +1, Murid melaksanakan eksperimen dengan $im$ingan guru& dan +H, 4uru mengumpulkan hasil ker a murid dan menge!aluasinya& $ila dianggap perlu didiskusikan secara klasikal. Kegiatan pem$ela aran dengan pendekatan eksperimen atau menco$a dilakukan melalui tiga tahap& yaitu& persiapan& pelaksanaan& dan tindak lan ut. Ketiga tahapan eksperimen atau menco$a dimaksud di elaskan $erikut ini. a. Persiapan Menentapkan tu uan eksperimen Mempersiapkan alat atau $ahan Mempersiapkan tempat eksperimen sesuai dengan umlah peserta didikserta alat atau $ahan yang tersedia. Di sini guru perlu menim$ang apakah peserta didik akan melaksanakan eksperimen atau menco$a secara serentak atau di$agi men adi $e$erapa kelompok secara paralel atau $ergiliran Memertim$angkanmasalah keamanan dan kesehatan agar dapat memperkecil atau menghindari risiko yang mungkin tim$ul

Mem$erikan pen elasan mengenai apa yang harus diperhatikan dan tahapa-tahapan yang harus dilakukan peserta didik& termasuk hal-hal yang dilarang atau mem$ahayakan.

b. Pelaksanaan Selama proses eksperimen atau menco$a& guru ikut mem$im$ing dan mengamati proses perco$aan. Di sini guru harus mem$erikan dorongan dan $antuan terhadap kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik agar kegiatan itu $erhasil dengan $aik. Selama proses eksperimen atau menco$a& guru hendaknya memperhatikan situasi secara keseluruhan& termasuk mem$antu mengatasi dan memecahkan masalahmasalah yang akan mengham$at kegiatan pem$ela aran.

c. 1, ", #, 4,

Tindak lanjut Peserta didik mengumpulkan laporan hasil eksperimen kepada guru 4uru memeriksa hasil eksperimen peserta didik 4uru mem$erikan umpan $alik kepada peserta didik atas hasil eksperimen. 4uru dan peserta didik mendiskusikan masalah-masalah yang ditemukan selama eksperimen. 5, 4uru dan peserta didik memeriksa dan menyimpan kem$ali segala $ahan dan alat yang digunakan

A" e$aring Pembela$aran atau Pembela$aran Kolaborati, =pa yang dimaksud dengan pem$ela aran kola$oratif> Pem$ela aran kola$oratif merupakan suatu filsafat personal& le$ih dari sekadar sekadar teknik pem$ela aran di kelas-kelas sekolah. Kola$orasi esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan memaknai ker asama se$agai struktur interaksi yang dirancang secara $aik dan disenga a rupa untuk memudahkan usaha kolektif dalam rangka mencapai tu uan $ersama. Pada pem$ela aran kola$oratif ke/enangan guru fungsi guru le$ih $ersifat direktif atau mana er $ela ar& se$aliknya& peserta didiklah yang harus le$ih aktif. @ika pem$ela aran kola$oratif diposisikan se$agai satu falsafah peri$adi& maka ia menyentuh tentang identitas peserta didik terutama ika mereka $erhu$ungan atau $erinteraksi dengan yang lain atau guru. Dalam situasi kola$oratif itu& peserta didik $erinteraksi dengan empati& saling menghormati& dan menerima kekurangan atau kele$ihan masing-masing. Dengan cara semacam ini akan tum$uh rasa aman& sehingga memungkin peserta didik menghadapi aneka peru$ahan dan tntutan $ela ar secara $ersama-sama. .asil penelitian Iygotsky mem$uktikan $ah/a ketika peserta didik di$eri tugas untuk dirinya sediri& mereka akan $eker a se$aik-$aiknya ketika $eker asama atau $erkola$orasi dengan temannya. Iigotsky merupakan salah satu pengagas teori konstrukti!isme sosial. Pakar ini sangat terkenal dengan teori :5one of -ro,imal /evelopment; atau JPD. %stilah ;-ro,imal; yang digunakan di sini $isa $ermakna :ne,t:.

Menurut Iygotsky& setiap manusia +dalam konteks ini dise$ut peserta didik, mempunyai potensi tertentu. Potensi terse$ut dapat teraktualisasi dengan cara menerapkan ketuntasan $ela ar +mastery learning,. =kan tetapi di antara potensi dan aktualisasi peserta didik itu terdapat terdapat /ilayah a$u-a$u. 4uru memiliki $erke/a i$an men adikan /ilayah :a$ua$u;yang ada pada peserta didik itu dapat teraktualisasi dengan cara $ela ar kelompok. Seperti termuat dalam gam$ar& Iygostsky mengemukakan tiga /ilayah yang tergamit dalam JPD yang dise$ut dengan cannot yet do, :can do it! !elp:& dan :can do alone:. JPD merupakan /ilayah can do it! !elpyang sifatnya tidak permanen& ika proses pem$ela aran mampu menarik pe$ela ar dari 9ona terse$ut dengan cara kola$orasi atau pem$ela aran kola$oratif. =da empat sifat kelas atau pem$ela aran kola$oratif. Dua sifat $erkenaan dengan peru$ahan hu$ungan antara guru dan peserta didik. Sifat ketiga $erkaitan dengan pendekatan $aru dari penyampaian guru selama proses pem$ela aran. Sifat keempat menyatakan isi kelas atau pem$ela aran kola$oratif. (" 2uru #an peserta #i#ik saling berbagi in,ormasi" Dengan pem$ela aran kola$oratif& peserta didik memiliki ruang gerak untuk menilai dan mem$ina ilmu pengetahuan& pengalaman personal& $ahasa komunikasi& strategi dan konsep pem$ela aran sesuai dengan teori& serta menautkan kondisi sosio$udaya dengan situasi pem$ela aran. Di sini& peran guru le$ih $anyak se$agai pem$im$ing dan mana er $ela ar ketim$ang mem$eri instruksi dan menga/asi secara ri id. Contoh< $ika guru mengajarkan topik 6hidup bersama secara damai.7 -eserta didik yang mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan topik tersebut berpeluang menyatakan sesuatu pada sesi pembelajaran% berbagi idea% dan memberi garis-garis besar arus komunikasi antar peserta didik. $ika peserta didikmemahami dan melihat fenomena nyata kehidupan bersama yang damai itu% pengalaman dan pengetahuannya dihargai dan dapat dibagikan dalam jaringan pembelajaran mereka. #ereka pun akan termotivasi untuk melihat dan mendengar. /i sini peserta didik juga dapat merumuskan kaitan antara proses pembelajaran yang sedang dilakukan dengan dunia sebenarnya. )" Berbagi tugas #an ke+enangan" Pada pem$ela aran atau kelas kola$oratif& guru $er$agi tugas dan ke/enangan dengan peserta didik& khususnya untuk hal-hal tertentu. Cara ini memungkinan peserta didik menim$a pengalaman mereka sendiri& $er$agi strategi dan informasi& menghormati antarsesa& mendoorong tum$uhnya ide-ide cerdas& terli$at dalam pemikiran kreatif dan kritis serta memupuk dan menggalakkan mereka mengam$il peran secara ter$uka dan $ermakna. 2uru sebagai me#iator" Pada pem$ela aran atau kelas kola$oratif& guru $erperan se$agai mediator atau perantara. 4uru $erperan mem$antu menghu$ungkan informasi $aru dengan pengalaman yang ada serta mem$antu peserta didik ika mereka mengalami ke$utuan dan $ersedia menun ukkan cara $agaimana mereka memiliki kesungguhan untuk $ela ar. Kelompok peserta #i#ik *ang heterogen" Sikap& keterampilan& dan pengetahuan peserta didk yang tum$uh dan $erkem$ang sangat penting untuk memperkaya pem$ela aran di kelas. Pada kelas kola$oratif peserta didikdapat menun ukkan kemampuan dan keterampilan mereka& $er$agi informasi&serta mendengar atau mem$ahas sum$angan informasi dari peserta didik

lainnya. Dengan cara seperti ini akan muncul :keseragaman; di dalam heterogenitas peserta didik. 'ontoh Pembela$aran Kolaborati, 4uru ingin menga arkan tentang konsep& penggolongan sifat& fakta& atau mengulangi informasi tentang o$ ek. -ntuk keperluan pem$ela aran ini dia menggunakan media sortir kartu +card sort,. Prosedurnya dapat dilakukan seperti $erikut ini. Kepada peserta didik di$erikan kartu indeks yang memuat informasi atau contoh yang cocok dengan satu atau le$ih katagori. Peserta didik diminta untuk mencari temannya dan menemukan orang yang memiliki kartu dengan katagori yang sama. )erikan kepada peserta didik yang kartu katagorinya sama menya ikan sendiri kepada rekanhya. Selama masing-masing katagori dipresentasikan oleh peserta didik& $uatlah catatan dengan kata kunci +point, dari pem$ela aran terse$ut yang dirasakan penting. ." Ma%am&ma%am Pembela$aran Kolaborati, )anyak merode yang dipakai dalam pem$ela aran atau kelas kola$oratif. )e$erapa di antaranya di elaskan $erikut ini. "P # "igsa Proscedure Pem$ela aran dilakukan dengan cara peserta didik se$agai anggota suatu kelompok di$eri tugas yang $er$eda-$eda mengenai suatu pokok $ahasan. =gar masingmasing peserta didik anggota dapat memahami keseluruhan pokok $ahasan& tes di$erikan dengan materi yang menyeluruh. Penilaian didasari pada rata-rata skor tes kelompok. $T%& # $tudent Tea' %c!ie(e'ent &i(isions Peserta didik dalam suatu kelas di$agi men adi $e$erapa kelompok kecil. =nggotaanggota dalam setiap kelompok $ertindak saling mem$ela arkan. 'okusnya adalah ke$erhasilan seorang akan $erpengaruh terhadap ke$erhasilan kelompok dan demikian pula ke$erhasilan kelompok akan $erpengaruh terhadap ke$erhasilan indi!idu peserta didik lainnya. Penilaian didasari pada pencapaian hasil $ela ar indi!idual maupun kelompok peserta didik. C) # Co'ple* )nstruction (itik tekan metode ini adalam pelaksanaan suatu proyek yang $erorientasi pada penemuan& khususnya dalam $idang sains& matematika& dan ilmu pengetahuan sosial. 'okusnya adalah menum$uhkem$angkan ketertarikan semua peserta didikse$agai anggota kelompok terhadap pokok $ahasan. Metode ini umumnya digunakan dalam pem$ela aran yang $ersifat bilingual +menggunakan dua $ahasa, dan di antara para peserta didik yang sangat heterogen. Penilaian didasari pada proses dan hasil ker a kelompok. T%) # Tea' %ccelerated )nstruction Metodeini merupakan kom$inasi antara pem$ela aran kooperatifDkola$oratif dengan pem$ela aran indi!idual. Secara $ertahap& setiap peserta didik se$agai anggota kelompok di$eri soal-soal yang harus mereka ker akan sendiri terle$ih dulu. Setelah itu dilaksanakan penilaian $ersama-sama dalam kelompok. @ika soal tahap pertama telah diselesaikan dengan $enar& setiap peserta didik menger akan soal-soal $erikutnya. 3amun ika seorang peserta didik $elum dapat menyelesaikan soal tahap

pertama dengan $enar& ia harus menyelesaikan soal lain pada tahap yang sama. Setiap tahapan soal disusun $erdasarkan tingkat kesukaran soal. Penilaian didasari pada hasil $ela ar indi!idual maupun kelompok. C+$ # Cooperati(e +earning $tuctures Pada penerapan metode pem$ela aran ini setiap kelompok di$entuk dengan anggota dua peserta didik +$erpasangan,. Seorang peserta didik $ertindak se$agai tutor dan yang lain men adi tutee. )utor menga ukan pertanyaan yang harus di a/a$ oleh tutee. )ila a/a$an tutee $enar& ia memperoleh poin atau skor yang telah ditetapkan terle$ih dulu. Dalam selang /aktu yang uga telah ditetapkan se$elumnya& kedua peserta didik yang saling $erpasangan itu $erganti peran. +T # +earning Toget!er Pada metode ini kelompok-kelompok sekelas $eranggotakan peserta didik yang $eragam kemampuannya. (iap kelompok $eker asama untuk menyelesaikan tugas yang di$erikan oleh guru. Satu kelompok hanya menerima dan menger akan satu set lem$ar tugas. Penilaian didasarkan pada hasil ker a kelompok. T,T # Tea's-,a'es-Tourna'ent Pada metode ini& setelah $ela ar $ersama kelompoknya sendiri& para anggota suatu kelompok akan $erlom$a dengan anggota kelompok lain sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing. Penilaian didasari pada umlah nilai yang diperoleh kelompok peserta didik. ,) # ,roup )n(estigation Pada metode ini semua anggota kelompok dituntut untuk merencanakan suatu penelitian $eserta perencanaan pemecahan masalah yang dihadapi. Kelompok menentukan apa sa a yang akan diker akan dan siapa sa a yang akan melaksanakannya $erikut $agaimana perencanaan penya iannya di depan forum kelas. Penilaian didasari pada proses dan hasil ker a kelompok. %C # %cade'ic-Constructi(e Contro(ersy Pada metode ini setiap anggota kelompok dituntut kemampuannya untuk $erada dalam situasi konflik intelektual yang dikem$angkan $erdasarkan hasil $ela ar masing-masing& $aik $ersama anggota sekelompok maupun dengan anggota kelompok lain. Kegiatan pem$ela aran ini mengutamakan pencapaian dan pengem$angan kualitas pemecahan masalah& pemikiran kritis& pertim$angan& hu$ungan antarpri$adi& kesehatan psikis dan keselarasan. Penilaian didasarkan pada kemampuan setiap anggota maupun kelompok mempertahankan posisi yang dipilihnya. C).C # Cooperati(e )ntegrated .eading and Co'position Pada metode pem$ela aran ini mirip dengan (=%. Metode pem$ela aran ini menekankan pem$ela aran mem$aca& menulis dan tata $ahasa. Dalam pem$ela aran ini& para peserta didik saling menilai kemampuan mem$aca& menulis dan tata $ahasa& $aik secara tertulis maupun lisan di dalam kelompoknya.

a"

Peman,aatan Internet Pemanfaatan internet sangat dian urkan dalam pem$ela aran atau kelas kola$oratif. Karena memang& internet merupakan salah satu e aring pem$ela aran dengan akses dan ketersediaan informasi yang luas dan mudah. Saat ini internet telah menyediakan diri se$agai referensi yang murah dan mudah $agi peserta didik atau siapa sa a yang hendak mengu$ah /a ah dunia. Penggunaan internet disarakan makin mendesak se alan denan perkem$angan pengetahuan ter adi secara eksponensial. Masa depan adalah milik peserta didik yang memiliki akses hampir ke seluruh informasi tanpa $atas dan mereka yang mampu memanfaatkan informasi diterima secepat mungkin.

Da,tar Pustaka =llen& E. +101#,. An +,amination of the Ability of )hird 8rade &hildren from the Science &urriculum 3mprovement Study to 3dentify +,perimental 9ariables and to 0ecogni:e &hange. Science +ducation% ;<& 1"#-151. Padilla& M.& Cronin& E.& K (/iest& M. +10H5,. )he /evelopment and 9alidation of the )est of 4asic -rocess Skills. -aper -resented at the Annual meeting of the 2ational Association for 0esearch in Science )eaching& 'rench Eick& %3. Luinn& M.& K 4eorge& K. D. +1015,. (eaching .ypothesis 'ormation. Science +ducation% ;=& "H0-"0G. Science +ducation% >!& "15-""1. (hiel& 8.& K 4eorge& D. K. +101G,. Some "actors Affecting the use of the Science -rocess Skill of -rediction by +lementary School &hildren. $ournal of 0esearch in Science )eaching% 1?& 155-1GG.

(omera& =. +1014,. )ransfer and 0etention of )ransfer of the Science -rocesses of 1bservation and &omparison in $unior @igh School Students.Science +ducation% ;A& 105-"*#.

H3 )"(") PENERAPAN PENDEKATAN ILMIAH (SCIENTIFIC APPROACH) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA/ SMK
(" Pengantar Kurikulum "*1# mengamanatkan esensi pendekatan ilmiah dalam pem$ela aran&karena& diyakini pendekatan ilmiah se$agai titian emas perkem$angan dan pengem$angan sikap& keterampilan& dan pengetahuan peserta didik& dinyatakan $ah/a untuk en ang SMP dan SM= atau yang sedera at pelaksanaan proses pem$ela aran menggunakan pendekatan ilmiah +SC%C3(%'%C =PP85=C.,. Proses

pem$ela aran pada pendekatan ini menyentuh tiga ranah $ela ar& yaitu< sikap& pengetahuan& dan keterampilan. Dalam proses pem$ela aran $er$asis pendekatan ilmiah& ranah sikap menyentuh transformasi su$stansi atau materi a ar agar peserta didik :tahu mengapa.; 8anah keterampilan menyentuh transformasi su$stansi atau materi a ar agar peserta didik :tahu $agaimana;. 8anah pengetahuan menyentuh transformasi su$stansi atau materi a ar agar peserta didik :tahu apa.; .asil akhirnya adalah diharapkan peserta didik mampu melakukan peningkatan dan keseim$angan untuk men adi manusia yang $aik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak +hard skills ) yang meliputi aspek kompetensi sikap& keterampilan& dan pengetahuan. )" Pen#ekatan #alam Pembela$aran Pendekatan ilmiah dalam pem$ela aran meliputi< mengamati& menanya& menalar& menco$a& mengolah& menya ikan& menyimpulkan& dan mencipta untuk semua mata pela aran. -ntuk mata pela aran& materi& atau situasi tertentu& sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural. Pada kondisi seperti ini& proses pem$ela aran harus tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat nonilmiah. Eangkah-langkah pem$ela aran dengan pendekatan ilmiah dalam pem$ela aran se$agai $erikut. 1, Mengamati Metode mengamati mengutamakan ke$ermaknaan proses pem$ela aran +meaningfull learning,. Metode ini memiliki keunggulan tertentu& seperti menya ikan media o$yek secara nyata dengan tu uan agar peserta didik senang dan tertantang& serta memudahkan pelaksanaannya.Kegiatan mengamati dalam pem$ela aran dapat dilakukan dengan menempuh langkah-langkah se$agai $erikut& a. Menentukan o$ ek apa yang akan dio$ser!asi2 $. Mem$uat pedoman o$ser!asi sesuai dengan lingkup o$ ek yang akan dio$ser!asi2 c. Menentukan secara elas data-data apa yang perlu dio$ser!asi& $aik primer maupun sekunder2 d. Menentukan di mana tempat o$ ek yang akan dio$ser!asi2 e. Menentukan secara elas $agaimana o$ser!asi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar $er alan mudah dan lancar2

f. Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil o$ser!asi& seperti menggunakan $uku catatan& kamera& tape recorder& !ideo perekam& dan alat-alat tulis lainnya. ", Menanya 4uru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengem$angkan ranah sikap& keterampilan& dan pengetahuannya. Pada saat guru $ertanya& pada saat itu pula dia mem$im$ing atau memandu peserta didiknya $ela ar dengan $aik. Ketika guru men a/a$ pertanyaan peserta didiknya& ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk men adi penyimak dan pem$ela ar yang $aik. Pertanyaan dimaksudkan untuk memperoleh tanggapan !er$al. %stilah pertanyaan tidak selalu melalui $entuk :kalimat tanya;& melainkan uga dalam $entuk :pernyataan; asal kedua menginginkan tanggapan !er$al. =pakah ciri-ciri kalimat yang efektif> )entuk pernyataan& misalnya< Se$utkan ciri-ciri kalimat efektif? a. 'ungsi $ertanya Mem$angkitkan rasa ingin tahu& minat& dan perhatian suatu tema atau topik pem$ela aran. Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif $ela ar& serta mengem$angkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri. Mendiagnosis kesulitan $ela ar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya. Menstrukturkan tugas-tugas dan mem$erikan kesempatan kepada peserta didik untukmenun ukkan sikap& keterampilan& dan pemahamannya atas su$stansi pem$ela aran yang di$erikan. Mem$angkitkan keterampilan peserta didik dalam $er$icara& menga ukan pertanyaan& dan mem$eri a/a$an secara logis& sistematis& dan menggunakan $ahasa yang $aik dan $enar. Mendorong partisipasi peserta didik dalam $erdiskusi& $erargumen& mengem$angkan kemampuan $erpikir& dan menarik simpulan. Mem$angun sikap keter$ukaan untuk saling mem$eri dan menerima pendapat atau gagasan& memperkaya kosa kata& serta mengem$angkan toleransi sosial dalam hidup $erkelompok. peserta didik tentang

Mem$iasakan peserta didik $erpikir spontan dan cepat& serta sigap dalam merespon persoalan yang ti$a-ti$a muncul. Melatih kesantunan dalam $er$icara dan mem$angkitkan kemampuan $erempati satu sama lain. $. Kriteria Pertanyaan yang )aik Singkat #an $elas. Contoh< (1) Seberapa jauh pemahaman Anda mengenai faktor-faktor yang menyebabkan generasi muda terjerat kasus narkotika dan obat-obatan terlarang (!) "aktor-faktor apakah yang menyebabkan generasi muda terjerat kasus narkotika dan obat-obatan terlarang Pertanyaan kedua le$ih singkat dan le$ih elas di$andingkan dengan pertanyaan pertama. Menginspirasi $a+aban" Contoh< #embangun semangat kerukunan umat beragama itu sangat penting pada bangsa yang multiagama. $ika suatu bangsa gagal membangun semangat kerukukan beragama% akan muncul aneka persoalan sosial kemasyarakatan. &oba jelaskan dampak sosial apa saja yang muncul% jika suatu bangsa gagal membangun kerukunan umat beragama Dua kalimat yang menga/ali pertanyaan di muka merupakan contoh yang di$erikan guru untuk menginspirasi a/a$an peserta men a/a$ pertanyaan. Memiliki ,okus" Contoh< "aktor-faktor apakah yang menyebabkan terjadinya kemiskinan pertanyaan seperti ini se$aiknya masing-masing peserta didik -ntuk diminta

memunculkan satu a/a$an. Peserta didik pertama hingga kelima misalnya men a/a$< ke$odohan& kemalasan& tidak memiliki modal usaha& kelangkaan sum$er daya alam& dan keterisolasian geografis. @ika masih tersedia alternatif a/a$an lain& peserta didik yang keenam dan seterusnya& $isa dimintai a/a$an. Pertanyaan yang luas seperti di atas dapat dipersempit& misalnya< #engapa Pertanyaan seperti ini dimintakan kemalasan menjadi penyebab kemiskinan

a/a$annya kepada peserta didik secara perorangan. Bersi,at probing atau #i-ergen"

Contoh< +1, 'ntuk meningkatkan kualitas hasil belajar% apakah peserta didik harus rajin belajar (!) #engapa peserta didik yang sangat malas belajar cenderung menjadi putus sekolah Pertanyaan pertama cukup di a/a$ oleh peserta didik dengan /a atau Tidak. Se$aliknya& pertanyaan kedua menuntut a/a$an yang $er!ariasi urutan a/a$an dan pen elasannya& yang kemungkinan memiliki $o$ot ke$enaran yang sama. Bersi,at -ali#ati, atau penguatan" Pertanyaan dapat dia ukan dengan cara meminta kepada peserta didik yang $er$eda untuk men a/a$ pertanyaan yang sama. @a/a$an atas pertanyaan itu dimaksudkan untuk mem!alidsi atau melakukan penguatan atas a/a$an peserta didik se$elumnya. Ketika $e$erapa orang peserta didik telah mem$erikan a/a$an yang sama& se$aiknya guru menghentikan pertanyaan itu atau meminta mereka memunculkan a/a$an yang lain yang $er$eda& namun sifatnya menguatkan. Contoh< o o o o o o o 4uru< :mengapa kemalasan men adi penye$a$ kemiskinan;> Peserta didik %< :karena orang yang malas le$ih $anyak diam ketim$ang $eker a.; 4uru< :siapa yang dapat melengkapi a/a$an terse$ut>; Peserta didik %%< :karena le$ih $anyak diam ketim$ang $eker a& orang yang malas tidak produktif; 4uru < :siapa yang dapat melengkapi a/a$an terse$ut>; Peserta didik %%%< :orang malas tidak $ertindak aktif& sehingga kehilangan /aktu terlalu $anyak untuk $eker a& karena itu dia tidak produktif.; dan seterusnya

Memberi kesempatan peserta #i#ik untuk berpikir ulang" -ntuk men a/a$ pertanyaan dari guru& peserta didik memerlukan /aktu yang cukup untuk memikirkan a/a$annya dan mem!er$alkannya dengan kata-kata. Karena itu& setelah menga ukan pertanyaan& guru hendaknya menunggu $e$erapa saat se$elum meminta atau menun uk peserta didik untuk men a/a$ pertanyaan itu.

@ika dengan pertanyaan tertentu tidak ada peserta didik yang $isa men a/ah dengan $aik& sangat dian urkan guru mengu$ah pertanyaannya. Misalnya< +1, =pa faktor picu utama )elanda men a ah %ndonesia>2 +", =pa motif utama )elanda men a ah %ndonesia> @ika dengan pertanyaan pertama guru $elum memperoleh a/a$an yang memuaskan& ada $aiknya dia mengu$ah pertanyaan seperti pertanyaan kedua. Merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kogniti,. Pertanyaan guru yang $aik mem$uka peluang peserta didik untuk mengem$angkan kemampuan $erpikir yang makin meningkat& sesuai dengan tuntunan tingkat kognitifnya. 4uru mengemas atau mengu$ah pertanyaan yang menuntut a/a$an dengan tingkat kognitif rendah ke makin tinggi& seperti dari sekadar mengingat fakta ke pertanyaan yang menggugah kemampuan kognitif yang le$ih tinggi& seperti pemahaman& penerapan& analisis& sintesis& dan e!aluasi. Kata-kata kunci pertanyaan ini& seperti< apa& mengapa& $agaimana& dan seterusnya. Merangsang proses interaksi. Pertanyaan guru yang $aik mendorong munculnya interaksi dan suasana menyenangkan pada diri peserta didik. Dalam kaitan ini& setelah menyampaikan pertanyaan& guru mem$erikan kesempatan kepada peserta didik mendiskusikan a/a$annya. Setelah itu& guru mem$eri kesempatan kepada seorang atau $e$erapa orang peserta didik diminta menyampaikan a/a$an atas pertanyaan terse$ut. Pola $ertanya seperti ini memposisikan guru se$agai /ahana pemantul. #, Menalar %stilah akti!itas menalar dalam konteks pem$ela aran pada Kurikulum "*1# dengan pendekatan ilmiah $anyak meru uk pada teori $ela ar asosiasi atau pem$ela aran asosiatif. %stilah asosiasi dalam pem$ela aran meru uk pada kemamuan mengelompokkan $eragam ide dan mengasosiasikan $eragam peristi/a untuk kemudian memasukannya men adi penggalan memori. Selama mentransfer peristi/aperisti/a khusus ke otak& pengalaman tersimpan dalam referensi dengan peristi/a lain. Pengalaman-pengalaman yang sudah tersimpan di memori otak $erelasi dan

$erinteraksi dengan pengalaman se$elumnya yang sudah tersedia. Proses itu dikenal se$agai asosiasi atau menalar. Menalar secara induktif adalah proses penarikan simpulan dari kasus- kasus yang $ersifat nyata secara indi!idual atau spesifik men adi simpulan atau pengalaman empirik. Menalar secara deduktif merupakan cara menalar dengan menarik simpulan dari pernyataan-pernyataan atau fenomena yang $ersifat umum menu u pada hal yang $ersifat khusus. Pola penalaran deduktif dikenal dengan pola silogisme. Cara ker a menalar secara deduktif adalah menerapkan hal-hal yang umum terle$ih dahulu untuk kemudian dihu$ungkan ke dalam $agian-$agiannya yang khusus. 4, =nalogi dalam Pem$ela aran Selama proses pem$ela aran& guru dan pesert didik sering kali menemukan fenomena yang $ersifat analog atau memiliki persamaan. Dengan demikian& guru dan peserta didik adakalamua menalar secara analogis. =nalogi adalah suatu proses penalaran dalam pem$ela aran dengan cara mem$andingkan sifat esensial yang mempunyai kesamaan atau persamaan. 5, .u$ungan antarfenomena .u$ungan antarfenomena akan memperta am daya nalar peserta didik. Di sinilah esensi $ah/a guru dan peserta didik dituntut mampu memaknai hu$ungan antarfenonena atau ge ala& khususnya hu$ungan se$a$-aki$at. .u$ungan se$a$-aki$at diam$il dengan menghu$ungkan satu atau $e$erapa fakta yang satu dengan satu atau $e$erapa fakta yang lain. Suatu simpulan yang men adi se$a$ dari satu atau $e$erapa fakta itu atau dapat uga men adi aki$at dari satu atau $e$erapa fakta terse$ut. Pendekatan ilmiah dapat dilaksanakan dalam proses pem$ela aran dengan yang $ersifat umum.Kegiatan menalar secara induktif le$ih $anyak $erpi ak pada o$ser!asi indera/i

menggunakan pem$ela aran kola$oratif. Pem$ela aran kola$oratif merupakan suatu filsafat personal& le$ih dari sekadar teknik pem$ela aran di kelas. Kola$orasi esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan

memaknai ker asama se$agai struktur interaksi yang dirancang secara $aik dan disenga a untuk memudahkan usaha kolektif dalam rangka mencapai tu uan $ersama. Pada pem$ela aran kola$oratif ke/enangan dan fungsi guru le$ih $ersifat direktif atau mana er $ela ar& se$aliknya& peserta didiklah yang harus le$ih aktif. G, Menco$a -ntuk memperoleh hasil $ela ar yang nyata atau otentik& peserta didik harus menco$a atau melakukan perco$aan& terutama untuk materi atau su$stansi yang sesuai. Pada mata pela aran )ahasa& misalnya& peserta didik harus memahami konsep-konsep penggunaan $ahasa yang $aik dan $enar dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk mengem$angkan pengetahuan tentang alam sekitar& serta mampu menggunakan metode ilmiah dan $ersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari. =plikasi metode eksperimen atau menco$a dimaksudkan untuk mengem$angkan $er$agai ranah tu uan $ela ar& yaitu sikap& keterampilan& dan pengetahuan. =kti!itas pem$ela aran yang nyata untuk ini adalah< +1, menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi dasar menurut tuntutan kurikulum2 +", mempela ari cara-cara penggunaan alat dan $ahan yang tersedia dan harus disediakan2 +#, mempela ari dasar teoritis yang rele!an dan hasil-hasil eksperimen se$elumnya2 +4, melakukan dan mengamati perco$aan2 +5, mencatat fenomena yang ter adi& menganalisis& dan menya ikan data2 +G, menarik simpulan atas hasil perco$aan2 dan +1, mem$uat laporan dan mengkomunikasikan hasil perco$aan. =gar pelaksanaan perco$aan dapat $er alan lancar maka< +1, 4uru hendaknya merumuskan tu uan eksperimen yang akan dilaksanakan murid2 +", 4uru $ersama murid mempersiapkan perlengkapan yang dipergunakan2 +#, Perlu memperhitungkan tempat dan /aktu2 +4, 4uru menyediakan kertas ker a untuk pengarahan kegiatan murid2 +5, 4uru mem$icarakan masalah yang akan yang akan di adikan eksperimen2 +G, Mem$agi kertas ker a kepada murid2 +1, Murid melaksanakan eksperimen dengan $im$ingan guru& dan +H, 4uru mengumpulkan hasil ker a murid dan menge!aluasinya& $ila dianggap perlu didiskusikan secara klasikal.

#. Penerapan Pen#ekatan Saintifik #alam Pembela$aran !EN'ANA PELAKSANAAN PEMBELA A!AN 4!PP5 Satuan Pendidikan KelasDSemester Mata Pela aran (opik Pertemuan Ke=lokasi Naktu A. Kompetensi %nti 1. Menghayati dan mengamalkan a aran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perlaku u ur& disiplin& tanggung a/a$& peduli +gotong royong& ker asama& toleran& damai,& santun& responsif dan proaktif dan menun ukkan sikap se$agai $agian dari solusi atas $er$agai permasalahan dalam $erinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri se$agai cerminan $angsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami& menerapkan& menganalisis pengetahuan faktual& konseptual& prosedural $erdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan& teknologi& seni& $udaya dan humaniora dengan /a/asan kemanusiaan& ke$angsaan& kemanusiaan& ke$angsaan& kenegaran& dan perada$an terkait fenomena dan ke adian& serta menerapkan pengetahuan prosedural pada $idang ka ian yang spesifik sesuai dengan $akat dan mintanya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah& menalar dan menya i dalam ranah konkret dan ranah a$strak terkait dengan pengem$angan dari yang dipela arinya di sekolah secara mandiri& dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar #.1 Mensyukuri anugerah (uhan akan ke$eradaan $ahasa %ndonesia dan menggunakannnya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan $angsa #." Menun ukkan sikap tanggung a/a$& peduli& responsif& dan santun dalam menggunakan $ahasa %ndonesia untuk mem$uat anekdot mengenaipermasalahan sosial& lingkungan& dan ke$i akan pu$lik #.# Memahami struktur dan kaidah teks anek#ot& laporan hasil o$ser!asi& prosedur kompleks& dan negosiasi $aik melalui lisan maupun tulisan. < SM= < MD1 < )ahasa %ndonesia < Komunikasi dalam Kehidupan < < " am pela aran

#.4 Menginterpretasi makna teks anek#ot& laporan hasil obser-asi& prosedur kompleks& dan negosiasi $aik secara lisan maupun tulisan C. %ndikator Pencapaian Kompetensi a. Menggunakan $ahasa %ndonesia sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan $angsa b. Memiliki sikap tanggung a/a$ peduli& responsif& dan santun dalam menggunakan $ahasa %ndonesia untuk mem$uatanek#ot $aik melalui lisan maupun tulisan dengan kreatif c. Mengidentifikasi struktur dan kaidah pem$uatan anekdot dalam $ahasa $ahasa %ndonesia $aik secara lisan maupun tulisan d. Menyusun dengan tepat teks anekdot $aik secara lisan maupun tulisan dengan tepat. D. (u uan Pem$ela aran Setelah proses pem$ela aran sis/a dapat mensyukuri anugerah (uhan akan ke$eradaan $ahasa %ndonesia dan menggunakannnya dalam menyusun kaidah dan konteks untuk mempersatukan $angsa. E. Materi Pem$ela aran !agam 4Bentuk5 Bahasa a. Bahasa lisan meliputi< 8agam $ahasa cakapan 8agam $ahasa pidato 8agam $ahasa kuliah anekdot sesuai dengan

8agam $ahasa panggung 'iri&%iri bahasa lisan< langsung2 tidak terikat e aan tetapi terikat situasi pem$icaraan tidak efektif kalimatnya pendek-pendek kalimat sering terputus- tidak lengkap lagu kalimat situasional

b" Bahasa tulisan meliputi:

ragam $ahasa teknis2 ragam $ahasa undang-undang2 ragam $ahasa catatan2 dan ragam $ahas surat. santun2 efektif2 $ahasa disampaikan se$agai upaya komunikasi satu pihak2 e aan digunakan se$agai pedoman2 dan penggunaan kosa-kata pada dasarnya sudah di$akukan.

'iri&%iri ragam bahasa tulis:

Kaidah )ahasa %ndonesia a. $. C aan dan pungtuasi Kata $aku dan tidak $aku

Pengertian dan konsep anekdot Penggunaan )ahasa %ndonesia sesuai dengan konteks F. =lokasi /aktu " O 45 Menit G. StrategiDMetodeDPendekatan Pem$ela aran a. $. Model Pem$ela aran Saintifik Metode< eksplorasi& ela$orasi& konfirmasi.

H. Kegiatan Pem$ela aran KC4%=(=3 Pendahuluan DCSK8%PS% KC4%=(=3 1. Sis/a merespon salam dan pertanyaan dari guru $erhu$ungan dengan kondisi dan pem$ela aran se$elumnya. ". Sis/a menerima informasi tentang keterkaitan pem$ela aran se$elumnya dengan pem$ela aran yang akan dilaksanakan. #. Sis/a menerima informasi kompetensi& materi& tu uan& dan langkah pem$ela aran yang akan dilaksanakan. =E5K=S% N=K(-

%nti

Kegiatan Penutup

1. Sis/a mendapatkan fotokopi anekdot dan negosiasi dari koran yang di$agikan guru. ". Sis/a mencermati penggunaan $ahasa dan kaidah penulisan anekdot dan negosiasi pada koran #. Sis/a menganalisis penggunaan kaidah $ahasa %ndonesia dalam tulisan terse$ut. 4. Sis/a mengidentifikasi kata atau kalimat yang tidak sesuai dengan kaidah $ahasa %ndonesia. 5. Sis/a merespon pertanyaan tentang hal-hal yang $erhu$ungan dengan penggunaan kaidah $ahasa %ndonesia. G. Sis/a mengamati dan mendata o$ ek yang akan di adikan $ahan tulisan. 1. Sis/a menuliskan hasil pengamatan ke dalam ru$rik yang telah disediakan tentang penggunaan $ahasa %ndonesia sesuai dengan kaidah dan konteks H. Sis/a mempresentasikan melalui permainan peran& kemudian saling mengoreksi hasil presentasi terse$ut dengan mem$erikan saran per$aikan untuk penyempurnaan. 0. Sis/a memper$aiki hasil tulisan $erdasarkan saran dari kelompok lain sesuai dengan ru$rik yang di$erikan oleh guru. 1*. )ersama guru& sis/a mengidentifikasi ham$atan yang dialami saat menulis. 11. Sis/a menyimak umpan $alik dari guru atas pernyataan mereka tentang ham$atan dalam menulisdan hasil o$ser!asi guru pada saat sis/a $erdiskusi. 1". Sis/a menyempurnakan kem$ali hasil tulisannya $erdasarkan umpan $alik dari kelompok lain dan guru. 1#. 4uru mem$erikan penghargaan terhadap tulisan yang ter$aik dari kelompok. 1. Sis/a $ersama guru menyimpulkan pem$ela aran ". Sis/a melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan. #. Sis/a dan guru merencanakan tindak lan ut pem$ela aran untuk pertemuan selan utnya.

I.

S-M)C8DMCD%= PCM)CE=@=8=3 a. Sum$er < $. Media < Poster& anekdot dalam surat ka$ar

J. Penilaian Proses dan .asil )ela ar %ndikator Pencapaian Kompetensi a. Menggunakan $ahasa %ndonesia sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan $angsa b. Memiliki sikap tanggung a/a$P peduli& responsif& dan santun dalam menggunakan $ahasa %ndonesia untuk mem$uat anekdot $aik melalui lisan maupun tulisan dengan kreatif c. Mengidentifikasi struktur dan kaidah pem$uatan anekdot dalam $ahasa $ahasa %ndonesia $aik secara lisan maupun tulisan d. Menyusun dengan tepat teks anekdot $aik secara lisan maupun tulisan. 1. Eatihan menyusun teks anekdot&. 1. Eem$aran tugas latihan. ". 8u$rik penilaian latihan. (eknik Penilaian Penilaian 5$ser!asi )entuk %nstrumen Eem$ar penilaian sikap

1. Penilaian 5$ser!asi kiner a penulisan laporan.

1. (es tertulis. ". 8u$rik penilaian kiner a.

Eampiran 1 Eem$ar Pengamatan

ECM)=8 PC34=M=(=3 S%K=P Mata Pela aran <.................................................................................................. KelasDSemester<.................................................................................................... (ahun = aran <.................................................................................................... Naktu Pengamatan< ............................................................................................ )u$uhkan tanda I pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan. Penggunaan Diksi 1 " # 4 Keefektifan Kalimat 1 " # 4 Kesesuaian konteks 1 " # 4

3o. 1. ". # 4 5

3ama Sis/a

Keterangan 1 Q kurang " Q sedang # Q $aik 4 Q sangat $aik

Eampiran "< Eem$ar Pengamatan ECM)=8 PC34=M=(=3 PC8KCM)=34=3 =K.E=K D=3 KCP8%)=D%=3 Mata Pela aran <.................................................................................................. KelasDSemester<.................................................................................................... (ahun = aran <.................................................................................................... Naktu Pengamatan< ............................................................................................ Karakter yang diintegrasikan dan dikem$angkan adalah ker a keras dan tanggung a/a$. %ndikator perkem$angan karakter kreatif& komunikatif& dan ker a keras

1. )( +$elum tampak, jika sama sekali tidak menun ukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas ". M( +mulai tampak, jika menun ukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan $elum a egDkonsisten #. M) +mulai $erkem$ang, jika menun ukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai a egDkonsisten 4. MK +mem$udaya, jika menun ukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan a egDkonsisten )u$uhkan tanda I pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan. 3o. 1. ". # 4 5 G 1 1* 11 Pedoman Penskoran =spek Sis/a men a/a$ pernyataan $enar dengan alasan $enar Sis/a men a/a$ pernyataan $enar tapi tidak didukung oleh alasan $enar Sis/a men a/a$ pernyataan salah SK58 M=KS%M=E Soal 3omor " dan # 8u$rik penilaian 3o. Kriteria Penilaian 1. Pilihan kata a. tepat dan sesuai $. kurang tepat dan sesuai c. tidak tepat dan sesuai ". Kalimat a. mudah dipahami $. sedikit sulit dipahami c. sulit dipahami #. C aan dan tanda $aca Skor # " 1 " 1 * )o$ot 5 Skor # " 1 G 3ama Sis/a Kreatif )( M( M) MK )( Komunikatif Ker a keras M( M) MK )( M( M) MK

a. tidak ada yang salah $. sedikit yang salah c. $anyak yang salah

" 1 *

"

@akarta& @uni "*1# 4uru Mata Pela aran )ahasa %ndonesia

You might also like