You are on page 1of 12

Etika Lingkungan dan Persfektif Filsafat

Dirangkaikan kembali oleh Supli Effendi Rahim Bandara KLIA 5 Desember 2008 Bismillah. Tuhan telah menciptakan segala sesuatu di bumi secara seimbang dan mencukupi. Ketika nabi Adam pertama kali diturunkan ke bumi, ia terpisah dengan istrinya. Nabi Adam, menurut riwayat terdampar di India, istrinya Hawa di Jeddah. Mereka dipertemukan di abal !ahmah Mekkah. "ada masa itu tentu lingkungan tidak ada masalah. #emua ada dalam keadaan seimbang. $ingkungan mulai mengalami kerusakan yang hebat ter adi auh sesudah nabi Adam tidak ada lagi di permukaan bumi. Manusia yang bertambah banyak umlah dan keahliannya men adikan bumi a ang untuk berbuat kerusakan. Kerusakan itu tentu tidak sa a di darat tetapi di laut. Tidak sa a di dataran rendah, kerusakan ter adi di bukit dan gunung. Kerusakan bahkan ter adi hingga ke dasar laut. "endek kata kerusakan ter adi di utara, selatan, timur, barat dan bahkan di kutub%kutub bumi. Kerusakan yang paling besar sebetulnya adalah akhlak atau etika manusia. Manusia mulai menyembah selain Allah. $ebih dari itu manusia men adi rakus. Banyak nabi dan rasul diutus untuk memperbaiki akhlak manusia. Tidak kurang dari &''.''' nabi dan rasul diturunkan dan diutus ke seluruh bangsa dan kaum di seluruh dunia. Banyak a aran nabi dan rasul itu selain masalah akidah (tauhid) tetapi tidak kalah pentingnya adalah masalah akhlak*etika termasuk terhadap lingkungan. +i antara a aran nabi Muhammad tentang etika lingkungan adalah bahwa semua makhluk hidup dan tidak hidup setiap saat tasbih kepada Allah. Jadi menganggu atau merusaknya sesungguhnya menganggu hubungan ,mereka, kepada Allah. Al%-ur.an melarang keras berbuat kerusakan di bumi. Nabi melarang kencing di lubang semut dan air tergenang. Tulisan ini memaparkan serba%serbi yang berhubungan dengan etika lingkungan dan /ilsa/at.

Apa i u E ika Lingkungan ! Isu%isu kerusakan lingkungan menghadirkan pers0alan etika yang rumit. Karena meskipun pada dasarnya alam sendiri sudah diakui sungguh memiliki nilai dan berharga, tetapi kenyataannya terus ter adi pencemaran dan perusakan. Keadaan ini memunculkan banyak pertanyaan. Apakah manusia sudah melupakan hal%hal ini atau manusia sudah kehilangan rasa cinta pada alam1 Bagaimanakah sesungguhnya manusia memahami alam dan bagaimana cara menggunakannya1

"erhatian kita pada isu lingkungan ini uga memunculkan pertanyaan tentang bagaimana keterkaitan dan relasi kita dengan generasi yang akan datang. Kita uga dia ak berpikir kedepan. Bagaimana situasi alam atau lingkungan di masa yang akan datang1 Kita akan menyadari bahwa relasi kita dengan generasi akan datang, yang memang tidak bisa timbal balik. Karenanya ada te0ri etika lingkungan yang secara khusus memberi b0b0t pertimbangan pada kepentingan generasi mendatang dalam membahas isu lingkungan ini. "ara penganut utilitirianisme, secara khusus, memandang generasi yang akan datang dipengaruhi 0leh apa yang kita lakukan sekarang. Apapun yang kita lakukan pada alam akan mempengaruhi mereka. "ernyataan ini turut memunculkan beberapa pandangan tentang etika lingkungan dengan kekhususannya dalam pendekatannya terhadap alam dan lingkungan. 2tika $ingkungan disebut uga 2tika 2k0l0gi. 2tika 2k0l0gi selan utnya dibedakan men adi dua yaitu etika ekologi dalam dan etika ekologi dangkal. #elain itu etika lingkungan uga dibedakan lagi sebagai etika pelestarian dan etika pemeliharaan. 2tika pelestarian adalah etika yang menekankan pada mengusahakan pelestarian alam untuk kepentingan manusia, sedangkan etika pemeliharaan dimaksudkan untuk mendukung usaha pemeliharaan lingkungan untuk kepentingan semua mahluk. 3ang dimaksud 2tika ek0l0gi dalam adalah pendekatan terhadap lingkungan yang melihat pentingnya memahami lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yang saling men0pang, sehingga semua unsur mempunyai arti dan makna yang sama. 2tika 2k0l0gi ini memiliki prinsip yaitu bahwa semua bentuk kehidupan memiliki nilai bawaan dan karena itu memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup dan hak untuk berkembang. "remisnya adalah bahwa lingkungan m0ral harus melampaui spesies manusia dengan memasukkan k0munitas yang lebih luas. K0munitas yang lebih luas disini maksudnya adalah k0munitas yang menyertakan binatang dan tumbuhan serta alam. #edangkan 2tika ek0l0gi dangkal adalah pendekatan terhadap lingkungan yang menekankan bahwa lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan manusia, yang bersi/at antr0p0sentris. 2tika ek0l0gi dangkal ini biasanya diterapkan pada /ilsa/at rasi0nalisme dan humanisme serta ilmu pengetahuan mekanistik yang kemudian diikuti dan dianut 0leh banyak ahli lingkungan. Kebanyakan para ahli lingkungan ini memiliki pandangan bahwa alam bertu uan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. E ika Ekologi Dangkal 2tika ini dapat dig0l0ngkan men adi dua yaitu etika antr0p0sentris menekankan segi estetika dari alam dan etika antr0p0sentris mengutamakan kepentingan generasi penerus. 2tika ek0l0gi dangkal berkaitan dengan kepentingan estetika didukung 0leh dua t0k0hnya

yang yang yang yaitu

2ugene Hargr04e dan Mark #ag0//. Menurut mereka etika lingkungan harus dicari pada aneka kepentingan manusia, secara khusus kepentingan estetika. #edangkan etika antr0p0sentris yang mementingkan kese ahteraan generasi penerus mendasarkan pada perlindungan atau k0nser4asi alam yang ditu ukan untuk generasi penerus manusia. 2tika yang antr0p0sentris ini memahami bahwa alam merupakan sumber hidup manusia. 2tika ini menekankan hal%hal berikut ini 5 6. Manusia terpisah dari alam, &. Mengutamakan hak%hak manusia atas alam tetapi tidak menekankan tanggung awab manusia. 7. Mengutamakan perasaan manusia sebagai pusat keprihatinannya 8. Kebi akan dan mana emen sunber daya alam untuk kepentingan manusia 9. N0rma utama adalah untung rugi. :. Mengutamakan rencana angka pendek. ;. "emecahan krisis ek0l0gis melalui pengaturan umlah penduduk khususnya dinegara miskin <. Menerima secara p0siti/ pertumbuhan ek0n0mi E ika Ekologi Dalam Bagi etika ek0l0gi dalam, alam memiliki /ungsi sebagai pen0pang kehidupan. =ntuk itu lingkungan patut dihargai dan diperlakukan dengan cara yang baik. 2tika ini uga disebut etika lingkungan ekstensi0nisme dan etika lingkungan preser4asi. 2tika ini menekankan pemeliharaan alam bukan hanya demi manusia tetapi uga demi alam itu sendiri. Karena alam disadari sebagai pen0pang kehidupan manusia dan seluruh ciptaan. =ntuk itu manusia dipanggil untuk memelihara alam demi kepentingan bersama. 2tika lingkungan ini dibagi lagi men adi beberapa macam menurut /0kus perhatiannya, yaitu ne0%utilitarisme, >00sentrisme, bi0sentrisme dan ek0sentrisme. 2tika lingkungan ne0%utilitarisme merupakan pengembangan etika utilitarisme Jeremy Bentham yang menekankan kebaikan untuk semua. +alam k0nteks etika lingkungan maka kebaikan yang dimaksudkan, ditu ukan untuk seluruh mahluk. T0k0h yang mempel0p0ri etika ini adalah "eter #inger. +ia beranggapan bahwa menyakiti binatang dapat dianggap sebagai perbuatan tidak berm0ral. 2tika lingkungan ?00sentrisme adalah etika yang menekankan per uangan hak% hak binatang, karenanya etika ini uga disebut etika pembebasan binatang. T0k0h bidang etika ini adalah @harles Brich. Menurut etika ini, binatang mempunyai hak untuk menikmati kesenangan karena mereka dapat merasa senang dan harus dicegah dari penderitaan. #ehingga bagi para penganut etika ini, rasa senang dan penderitaan binatang di adikan salah satu standar m0ral. Menurut The Society for the Prevention of Cruelty to Animals , perasaan senang

dan menderita mewa ibkan manusia secara m0ral memperlakukan binatang dengan penuh belas kasih. 2tika lingkungan Bi0sentrisme adalah etika lingkungan yang lebih menekankan kehidupan sebagai standar m0ral. #alah satu t0k0h penganutnya adalah Kenneth A00dpaster. Menurut Kenneth rasa senang atau menderita bukanlah tu uan pada dirinya sendiri. Bukan senang atau menderita, akhirnya, melainkan kemampuan untuk hidup atau kepentingan untuk hidup. Kepentingan untuk hidup yang harus di adikan standar m0ral. #ehingga bukan hanya manusia dan binatang sa a yang harus dihargai secara m0ral tetapi uga tumbuhan. Menurut "aul Tayl0r, karenanya tumbuhan dan binatang secara m0ral dapat dirugikan dan atau diuntungkan dalam pr0ses per uangan untuk hidup mereka sendiri, seperti bertumbuh dan berepr0duksi. 2tika $ingkungan 2k0sentrisme adalah sebutan untuk etika yang menekankan keterkaitan seluruh 0rganisme dan an0rganisme dalam ek0sistem. #etiap indi4idu dalam ek0sistem diyakini terkait satu dengan yang lain secara mutual. "lanet bumi menurut pandangan etika ini adalah semacam pabrik integral, suatu keseluruhan 0rganisme yang saling membutuhkan, saling men0pang dan saling memerlukan. #ehingga pr0ses hidup%mati harus ter adi dan men adi bagian dalam tata kehidupan ek0sistem. Kematian dan kehidupan haruslah diterima secara seimbang. Hukum alam memungkinkan mahluk saling memangsa diantara semua spesies. Ini men adi alasan mengapa manusia b0leh memakan unsur%unsur yang ada di alam, seperti binatang maupun tumbuhan. Menurut salah satu t0k0hnya, J0hn B. @0bb, etika ini mengusahakan keseimbangan antara kepentingan indi4idu dengan kepentingan keseluruhan dalam ek0sistem. #ecara umum etika ek0l0gi dalam ini menekankan hal%hal berikut 5 6. Manusia adalah bagian dari alam &. Menekankan hak hidup mahluk lain, walaupun dapat diman/aatkan 0leh manusia, tidak b0leh diperlakukan sewenang%wenang 7. "rihatin akan perasaan semua mahluk dan sedih kalau alam diperlakukan sewenang%wenang 8. Kebi akan mana emen lingkungan bagi semua mahluk 9. Alam harus dilestarikan dan tidak dikuasai :. "entingnya melindungi keanekaragaman hayati ;. Menghargai dan memelihara tata alam <. Mengutamakan tu uan angka pan ang sesuai ek0sistem B. Mengkritik sistem ek0n0mi dan p0litik dan meny0d0rkan sistem alternati/ yaitu sistem mengambil sambil memelihara. +emikian etika lingkungan dapat dig0l0ngkan kedalam dua kel0mp0k yaitu etika lingkungan dalam dan etika lingkungan dangkal. Keduanya memiliki beberapa perbedaan C perbedaan seperti diatas. Tetapi bukan berarti munculnya etika

lingkungan ini memberi awab langsung atas pertanyaan mengapa ter adi kerusakan lingkungan. Namun paling tidak dengan adanya gambaran etika lingkungan ini dapat sedikit menguraikan n0rma%n0rma mana yang dipakai 0leh manusia dalam melakukan pendekatan terhadap alam ini. +engan demikian etika lingkungan berusaha memberi sumbangan dengan beberapa n0rma yang ditawarkan untuk mengungkap dan mencegah ter adinya kerusakan lingkungan.

Kon eks E ika Lingkungan dalam Se"arah #ilsafa $engaruh #ilsafa %unani pada E ika Lingkungan Ald0 $e0p0ld dalam bukunya DThe land ethics D menyatakan bahwa masalah lingkungan sebenarnya berakar pada /ilsa/at alam dan sepenuhnya membutuhkan pemecahan secara /il0s0/is pula. Bagi etika lingkungan, /ilsa/at barat rupanya tidak selalu mendukung apa yang men adi asumsi dasar etika lingkungan. Memang, re/leksi tentang alam sudah muncul se ak Eilsu/ dari Melitus yaitu Thales, AnaFimander dan AnaFag0ras. Bahkan dalam mencari arkhai mereka men adikan alam sebagai unsur dasarnya. $ihat pendapat Thales yang melihat bahwa segala sesuatu berasal dari air, di dalam benda%benda di bumi terdapat dewa. Heraclit0s berpendapat bahwa api adalah awal dari segala sesuatu, Gen0phanes melihat tanah sebagai arkhe, 2mped0cles menga ukan empat element yaitu 5 tanah, udara, api dan air. Halaupun men0lak beberapa pemikiran "armenides, umumnya para /ilsu/ pra s0kratik ini menerima k0nsep bahwa dunia mempunyai D rational structure , tidak berubah, tidak dapat dibagi% bagi, tidak dapat dihancurkan dan tidak dapat digerakkan. "lat0 memiliki tendensi yang berbeda sehubungan dengan alam. +alam meta/isikanya, alam material hanyalah berpartisipasi pada dunia ide. Maka, dunia pengalaman yang real sebenarnya tidak nyata. "emikiran ini kembali dibangkitkan 0leh "l0tin0s (&'8%&;'). "l0tin0s beranggapan bahwa dunia dan manusia merupakan emanasi dari iwa, sedangkan iwa itu merupakan emanasi dari !0h (Nous), dan !0h itu merupakan emanasi pertama dari 3ang%#atu (To Hen). +unia bersatu, karena dirasuki 0leh iwa dunia sebagai emanasi dari iwa. Memang dunia dan manusia dibedakan, akan tetapi pada dasarnya semuanya diresapi 0leh daya dan sinar yang sumbernya sama, yaitu 3ang%#atu. 2ugene @ Hargr04e % se0rang en4ir0nmentalist % berpendapat bahwa para /ilsu/ 3unani mempunyai beberapa pengaruh negati/ pada etika lingkungan, yaitu menghalangi perkembangan perspekti/ ek0l0gis, melemahkan wawasan estetis terhadap dunia natural dan menyebabkan D ide pelestarian alam D secara k0nseptual sulit dilakukan bahkan tidak mungkin. &an angan $erspek if ekologis

K0nsep /ilsa/at yunani bahwa alam bersi/at k0nstan dan tidak berubah rupanya harus berhadapanan dengan realita yang diangkat 0leh etika lingkungan bahwa alam itu bersi/at impermanen, bisa ( bahkan sedang ) berubah ke suatu k0ndisi yang lebih buruk. "erbedaan ini sebenarnya berasal dari titik berangkat yang berbeda. Eilsa/at 3unani memandang alam bukan secara empiris dan material. Bahkan, indera kita tidak bisa dipercayai untuk bisa melihat D alam D secara penuh. Api dalam pemikiran Thales bukanlah api sebagai api yang mempunyai /ungsi p0siti/ dalam seluruh ek0sistem, tetapi lebih menun uk pada suatu element meta/isik yang men adi dasar segala sesuatu. $erspek if Es e is Kalau para /ilsu/ 3unani memandang alam, yang menggerakkan em0sinya pertama%tama adalah D keteraturan D dan bukan D keindahannya D. Hal yang berkebalikan ditemukan dalam diri para seniman dalam memandang alam. Karena rasa dan kemampuan inderawi begitu dihargai, para seniman tidak menyibukkan diri pada D nomos D tetapi pada dimensi estetis dari alam itu sendiri. Memang dalam beberapa dial0gnya, "lat0 mengagumi indahnya alam raya ini, tetapi keindahan menurut "lat0 segera diikuti dengan pandangannya bahwa 0byek natural pada dirinya sendiri tidak memiliki nilai%nilai keindahan. Keindahan itu ada karena 0byek natural tersebut berpartisipasi dengan idea keindahan. "artisipasi inilah C menurut "lat0 C yang memungkinkah 0byek natural disebut indah. Jadi, keindahan secara intrinsik itu sebenarnya tidak ada. &an angan 'e afisika erhadap peles arian ekosis em K0sep pelestarian ek0sistem sulit untuk ditemukan dalam pemikiran /ilsa/at 3unani, karena pandangan ini bertentangan dengan meta/isika yang men adi pegangan mereka yaitu dunia yang k0nstan, abadi, tidak berubah. #ehubungan dengan hal ini, perlu dibedakan antara meta/isika "lat0 dan Arist0teles. "lat0 dan para /ilsu/ sebelumnya elas% elas berpegang pada pandangan bahwa alam memang tetap. #edangkan Arist0teles memandang D kek0nstanan D alam ini secara lain. Arist0teles melihat bahwa dibeberapa tempat keadaan alam memang memburuk. Tetapi ia segera berkata bahwa di tempat yang lain keadaan alam sedang membaik. K0nsep siklis ini memang tampaknya memberi peluang pada kesadaran baru akan alam yang sedang berubah (menu u kebinasaan). Tetapi karena alam pada dasarnya bersi/at siklis, antara mati dan tumbuh, maka tak perlu campur tangan manusia dalam keseluruhan pr0ses ini. Namun, Hargr04e uga melihat bahwa tidak sepenuhnya /ilsa/at 3unani melawan pemikiran etika lingkungan. Ada spot spot dalam diri para /ilsu/ yang bisa digunakan untuk mengembangkan etika lingkungan. 2tika lingkungan elas harus berterima kasih kepada Arist0teles yang menghargai 0bser4asi material. "0h0n harus dilihat sebagai p0h0n dan bukan cepat%cepat mencari substansi di baliknya. +alam !eteorolo"y# Arist0teles uga sudah memperhatikan ge ala

perubahan lingkungan secara ge0l0gis , terutama dalam kasus sungai Nil di Mesir. Halaupun tidak banyak diangkat, The0phratus % murid Arist0teles % sudah menga ukan pemikiran re40lusi0ner tentang keberadaan 0rganisme di bumi. Ia menggugat k0nsep Atist0teles % gurunya % bahwa segala 0rganisme mempunyai keterarahan pada manusia. Menurut The0phratus setiap 0rganisme mempunyai telos tersendiri. "andangan The0phratus ini men adi dasar bagi etika lingkungan bahwa manusia bukanlah Tuhan atas segala ciptaan, ia hanyalah bagian dari sebuah k0munitas kehidupan. &an angan #ilsafa 'odern #ehubungan dengan Alam, pr0blem /ilsa/at m0dern bukanlah I apakah alam itu ada ( meta/isik ) I tetapi bagaimana kita mengetahui alam ( epsitem0l0gis ). +alam hal ini, pemikiran !ene +escartes perlu dikedepankan. +escartes melihat bahwa dunia mempunyai si/at k0rp0real*/isis dan ink0rp0real*mental. Keduanya diciptakan Tuhan sebagai created su$stance yang memiliki dua si/at5 tidak permanen sehinga dapat rusak dan tidak dapat berinteraksi satu sama lain. Ini menyebabkan penyelenggaraan ilahi terus dibutuhkan dari saat ke saat untuk memecahkan masalah dunia. Tampaknya +escartes dapat men adi batu pi akan bagi en4ir0nmentalist karena paham alam yang dapat rusak menuntut suatu pemeliharaan dari manusia. Tetapi k0nsepnya tentang Tuhan yang terus berkarya dan menyelesaikan masalah%masalah dunia, membuat pelestarian alam seakan%akan berada di luar k0ntr0l manusia. Jleh karena itu , bagi en4ir0nmentalist sisi te0l0gis te0ri +escartes ini cenderung ditinggalkan. +i Inggris muncul kaum empiris C terutama Hume C yang menyatakan bahwa sensasi dan indera sebagai kriteria bagi adanya sesuatu. 2mpirisme kemudian harus berhadapakan dengan Kant yang membagi dunia men adi numenal dan /en0menal. Menurut Hargr04e, idealisme Kant % yang berpengaruh pada Hegel % sebenarnya menun ukkan kekurangpenghargaan terhadap dunia eFternal. Baru A.2. M00re yang berani melawan Kant dan Hegel dan merehabilitasi pentingnya dunia eksternal. "erkembang ilmu alam ( science ) dalam m0dernitas elas mempunyai dampak besar. "ada awal m0dernitas, science ustru lebih bersi/at anti0bser4ati0nal, menekankan prinsip%prinsip ge0metris dan bersi/at reduksi0nis. 6K9L Hume yang membagi 0byek penelitian dalam D primary dan secondory property % mempunyai pengaruh besar pada terpisahnya nilai ( value ) dari /akta ( fact ). Nilai%nilai kemanusiaan dikateg0rikan pada secondary dan 1

bukan men adi urusan ilmu alam yang lebih ber0perasi pada primary property . "emisahan ini tampak tegas dalam kaum p0siti4is l0gis pada awal abad ke duapuluhan. Ketika alam hanya dilihat sebagai 0byek penelitian dan mencari kegunaan%kegunaan yang ada di dalamnya tanpa memperhitungkan nilai%nilai % baik dalam diri manusia atau dalam alam itu sendiri % yang ter adi adalah kerusakan dan ekspl0itasi. Sumbangan filsafa pada E ika Lingkungan Kaum en4ir0nmentalist mengakui bahwa bahwa /ilsa/at se ak 3unani sampai M0dern memang tidak banyak memberi dasar pada 2tika $ingkungan, bahkan cenderung berseberangan dalam pandangan terhadap alam. +ari skeptisisme terhadap realitas /isik dan k0nsep alam yang tidak dapat rusak elas bertabrakan dengan paham baru yang ingin dit0n 0lkan 0leh kaum en4ir0nmentalist tentang dimensi estetis dari materi dan alam yang sedang berubah. Eilsa/at s0sial dan p0litispun tidak menyentuh sisi pelestarian alam ini, misalnya pandangan J0hn $0cke tentang tanah yang mencapai puncak nilai guna ketika digunakan 0leh negara untuk kepentingannya. Bagi 2tika $ingkungan, tantangan tersebut tidak harus diartikan bahwa etika ini telah kehilangan nilai /il0s0/isnya karena tidak banyak didukung 0leh tradisi pemikiran sebelumnya. Justru, etika lingkungan ingin menun ukkan lubang besar dalam se arah /ilsa/at yang tidak pernah digali dan dire/leksikan. $ubang besar itu bagi kaum en4ir0nmentalis ditun ukan dalam sikap manusia yang merasa sebagai ra a atas seluruh ek0sistem yang secara menyedihkan telah menyebabkan ek0sistem pelan%pelan kehilangan nilai estetisnya, dan melulu men adi 0byek kepentingan manusia. +i sinilah, 2tika $ingkungan memberikan sumbangannya dalam seluruh pemikiran /ilsa/at. $andangan Baru &erhadap Alam +alam kenyataannya manusia hanyalah bagian kecil dari alam ini. Halaupun se arah manusia diturunkan ke bumi dari syurga, tetapi langit (tempat syurga itu berada) tidak berbeda dengan dunia ini. Alasannya langit dan bumi diciptakan 0leh satu pencipta, tentu satu bahan dasar. Maka bila Adam diciptakan dari tanah maka tanah di surga uga sama dengan tanah di bumi. #e ak lama tindakan manusia yang sembr0n0 dan serakah menyebabkan banyak spesies punah tiap tahunnya. Manusia yang adalah makhluk yang mempunyai kemampuan yang melebihi dari makhluk lain di alam ini, seharusnya mendayagunakan kemampuannya untuk men aga dan memelihara ek0s/er dan ek0sistem. Manusia diharapkan dapat merubah sikapnya dari destrukti/ ke k0nstrukti/. Akal budi bisa digunakan untuk memperbaiki alam. +engan akal budinya, manusia memiliki kemampuan tidak hanya menghasilkan mesin dan industri yang bisa merusak alam tetapi akal budi manusia uga mampu MdigiringM untuk menciptakan tekn0l0gi yang mendukung kelestarian alam. @0nt0hnya

adalah adanya usaha penanaman tumbuh%tumbuhan penghi auan di daerah kering, di Arab #audi.

atau

melakukan

Kita hendaknya mengganti paradigma manusia sebagai sang penakluk k0munitas alam dengan paradigma manusia sebagai angg0ta dari k0munitas alam. +engan begitu manusia mampu menghargai angg0ta lain di dalam k0munitas ek0sistem. Ald0 $e0p0ld menyatakan bahwa D#esuatu adalah benar ika hal itu menu u pada kesatuan, stabilitas dan keindahan k0munitas bi0tik. Adalah salah ika menu u ke arah lain,& K:L . #alah satu /akt0r penyebab terpenting yang perlu diperhatikan dalam pr0ses ter adinya perusakan lingkungan 0leh manusia adalah /akt0r ek0n0mi. #ecara lebih khusus lagi adalah segi kerakusan manusia, dimana manusia melakukan ekspl0itasi tak terbatas terhadap alam. Alam hanya dilihat sebagai benda penghasil uang. +unia sekarang ini berada dalam sistem ek0n0mi lama, yaitu kapitalisme yang men un ung tinggi keuntungan dan mengakibatkan hilangnya nilai kebersamaan. #ekarang ini diperlukan adanya perubahan sikap manusia secara mendasar dalam memperlakukan alam. "erubahan itu adalah perubahan nilai, dari nilai hubungan manusia dengan alam yang bersi/at ek0n0mis ke nilai hubungan yang dilandasi 0leh sikap menghargai alam sebagai bagian dari hidup manusia. Jadi berdasar pada nilai yang tidak melulu dan hanya ber0rientasi keuntungan manusia. Maka diharapkan ada usaha untuk menemukan suatu sistem ek0m0mi baru yang sungguh menghargai Dyang lemah,, yang nampaknya tak berperan dalam kehidupan di dunia ini. Begitu baiknya alam ini hingga mampu menciptakan spesies%spesies yang diperlukan untuk kelangsungan hidupnya. +i dalam alam uga tercipta simbi0sis% simbi0sis. Tumbuhan, binatang dari yang paling kecil hingga yang terbesar dan manusia, ter alin dalam aring% aring rantai makanan. Masing%masing punya perannya sendiri dalam melestarikan alam ini. #emuanya membentuk suatu k0munitas yang saling tergantung. Inilah yang perlu sungguh disadari manusia. Hewan, tumbuhan dan segala sesuatu bagian dari ek0sistem merupakan bagian yang tak terpisahkan dari hidup manusia. Merusak dan membunuh mereka tanpa perhitungan berarti menghancurkan manusia sendiri. Ada beberapa pemikir yang menyatakan bahwa hanya mereka yang bertindak sesuai kewa ibanlah yang mempunyai hak. Meskipun demikian anak cucu keturunan manusia yang nantinya mendiami bumi ini, uga mempunyai hak atas alam ini sama dengan kita. Ketika kita mengekspl0itasi habis%habisan alam atas dalih meman/aatkan hak, sebenarnya kita telah merebut hak mereka Dyang belum terlahir di bumi sekarang ini,. Memang mereka belum mampu melakukan 2

suatu kewa iban, tapi kewa iban mereka nantinya adalah sama yaitu men aga alam bagi keturunan mereka. Makhluk hidup seperti binatang dan tumbuhan uga mempunyai hak, meskipun mereka tidak dapat bertindak yang berlandaskan kewa iban. Mereka ada dan tercipta untuk kelestarian alam ini. Maka mereka uga mempunyai hak untuk hidup. Hak itu harus dih0rmati berdasar prinsip nilai intrinsik yang menyatakan bahwa setiap entitas sebagai angg0ta k0munitas bumi bernilai. +engan demikian, pembabatan hutan secara tidak pr0p0rsi0nal dan penggunaan binatang sebagai 0byek eksperimen tidak dapat dibenarkan. "ermasalahan lingkungan sendiri tidak bisa dilepaskan dari kegiatan manusia yang disebut teknik. "engertian teknik adalah suatu cara membuat sesuatu. Teknik kemudian dipela ari untuk tu uan tertentu dan dinamakan tekn0l0gi. Alat% alat yang dihasilkan teknik bisa merupakan perpan angan tubuh manusia atau bisa uga sarana untuk menemukan dan menyimpan apa yang tidak didapatkan pada dirinya. Maka teknik adalah realisasi sekaligus substitusi diri manusia. Masalahnya kemudian teknik itu mengandaikan ada sarana yang dipakai, dan itu adalah alam. "enggunaan alam untuk memenuhi kebutuhan manusia dibedakan dalam dua si/at 5 ekspl0itati/ dan k0nstrukti/. 2kspl0itati/ maksudnya manusia mengambil segala sesuatu dari alam tanpa mengganti atau mengembalikannya ke alam. #edangkan k0nstrukti/ adalah pengambilan hasil alam dengan memperhitungkan kelestariannya, maka harus diikuti dengan tindakan memperbarui. #usahnya masalah ini dipecahkan adalah karena ekspl0itasi ini di0rganisasi dan dipakai bukan sekadar memenuhi kebutuhan hidup tapi untuk menumpuk harta demi kepentingan eg0isme. #udah sepantasnya manusia sadar kalau semua akibat ekspl0itasi ini akan berbalik dan merugikan diri manusia sendiri. Manusia harus berpikir secara angka pan ang dan bukan semata%mata untuk dirinya sendiri. Maka perlu diperhitungkan bagaimana mengganti sumber%sumber alam yang dipakai. Bagaimana menggunakan sumber alam agar sungguh maksimal mencapai tu uan tanpa merusak keseimbangan alam. Mungkin kita harus kembali pada pemilihan pri0ritas mana yang penting, mana yang sekadar berguna, mana yang arti/isial dan menyenangkan. Apakah perlu menebang p0h0n, apakah perlu mendirikan pabrik yang berlimbah beracun, dsb. $andangan Islam erhadap Alam Al%-ur.an diturunkan 0leh pencipta alam semesta dengan secara bertahap. Jumlah ayat kitab suci yang diturunkan kepada manusia ini (hudalinnas) ini lebih dari :''' ayat. Ini memberi indikat0r bahwa pers0alan kehidupan manusia itu C baik di dunia ini, di alam kubur maupun di akhirat nanti tentu umlahnya sangat banyak dan k0mpleks. Ayat pertama dimulai dengan bacalah. Bacalah bermakna bahwa pers0alan kehidupan dan lingkungan itu adalah pers0alan keilmuan.

Tetapi ayat itu dilan utkan dengan5 DBacalah dengan nama tuhan yang Maha Menciptakan,. "esan di sini adalah bahwa membaca uga harus dengan kaca mata iman. Bahwa semua di dunia ini ada yang menciptakan. Aayat itu dilan utkan dengan5 D3ang menciptakan manusia dari yang berkait*menggantung,. Ini bermakna luas. Manusia itu diciptakan dari sesuatu yang si/atnya menggantung atau berkait. Tentu salah satunya berarti bahwa manusia itu bahan dasarnya adalah sesuatu yang berkait. Artinya manusia akan hidup dengan baik bila dia berada di lingkungan yang beranekaragam Cmisalnya hayati. Manusia diciptakan sebagai makhluk yang berkait uga bermakna bahwa manusia selama%lamanya dimaksudkan untuk menciptakan semua di sekitar dia selalu dalam keadaan berkait. Jadi dengan begitu akan ada semangat atau gerakan berk0munikasi, berpasukan dan ber/ikir kritis. Islam mengatur supaya manusia beriman, beramal shaleh, saling memberi nasehat C baik tentang kebenaran maupun tentang kesabaran. +engan begitu maka manusia akan mewarisi surga /irdaus C dunia yang apik, rapi dan indah serta se ahtera C untuk selan utnya akhirat yang abadi%abadi. #emua a aran islam mengatur etika dengan tuhannya, dengan lingkungannya tidak sa a manusia tetapi alam secara menyeluruh. #ebagai c0nt0h atau teladan telah secara lengkap ada pada hadis% hadis s0heh misalnya Buchari dan Muslim. $enu up "erubahan dan perkembangan etika lingkungan, merupakan pr0ses intelektual dan em0si0nal. K0ser4asi lingkungan yang berdasar maksud baik sa a terbukti lemah bahkan berbahaya, karena mengabaikan pemahaman kritis baik terhadap alam maupun sisi ek0n0mis dari penggunaan alam. Muatan intelektual akan meningkat se alan dengan meluasnya penghayatan etika pribadi ke k0munitas. Mekanisme ker anya sama untuk etika apapun uga5 peneguhan s0sial untuk tindakan%tindakan yang benar dan pen0lakan atas tindakan%tindakan yang salah.

#trategi yang dapat digunakan melepas belenggu e40lusi etika lingkungan adalah 5 $upakan berpikir tentang penggunakan alam semata%mata sebagai masalah ek0n0mi. = i setiap pernyataan sehubungan dengan kelayakan ek0n0mi dalam termin0l0gi kebenaran etik dan estetis. #esuatu adalah benar ika mempunyai kecenderungan mempertahankan integritas, stabilitas dan k0munitas bi0tik. #esuatu adalah salah ika c0nd0ng ke arah sebaliknya. Kalau terpaksa harus menggunakan alam seperti sumberdaya lahan dan air, gunakanlah secara bi ak. "enggunaan yang tepat ruang, dampaknya dapat dikel0la dengan baik dan terpantau secara berkala. Bertambahnya umlah dan kualitas yang mempunyai akidah yang benar dan berakhlak mulia merupakan kunci sukses terbangunnya Dsurga /irdaus, di bumi ini. Tentu sa a memerlukan kesungguhan dan kesabaran dari semua pihak yang berkeinginan untuk men adi

khali/ah, abdillah dan da.i ilallah. Jumlah ketiga kel0mp0k yang disebutkan belakangan ini semakin berkurang dari tempat ke tempat dan dari waktu ke waktu. Kecuali semua mulai peduli bisa men adi sebaliknya.

Daf ar Ba(aan Al-ur.anul karim. +epartemen Agama !I. Jakarta. #ahih Buchari dan Muslim. B0rr0ng, !0bert, &tika 'umi 'aru, "T B"K Aunung Mulia, Jakarta 6BBB Hargr04e, 2ugene @, (oundation of &nvironmental &thics, "rentice Hall, New Jersey, 6B<B Mangunwi aya, 3B, )in"kun"an dalam pandan"an Timur# makalah #eminar $ingkungan dan Berbagai Masalahnya, @ibubur, N04ember 6B<& #0ny Kera/, )in"ku"an Hidup# !elihat *imensi &tisnya# K0mpas, : +esember 6B<& Tim Hartawan K0mpas, Hutan +onservasi *iha$isi# K0mpas, 9 Agustus &''6 Nan+eNeer, +0nald dan "ierce @hristine, People# Pen"uins# and Plastic Trees# Hadsw0rth "ublishing @0mpany, Belm0nt, @ali/0rnia, 6B<:

You might also like