Professional Documents
Culture Documents
20 (20 menit) Tujuan : Membina hubungan saling percaya Kx dapat mengenal jenis, isi, waktu, frekuensi halusinasi Kx dapat mengenal situasi yang menimbulkan halusinasi Kx dapat mengenal respon terhadap halusinasi
Deskripsi : Kx berpenampilan rapi, menggunakan baju berwarna biru dengan motif polos, bahan kaos dan celana berwarna coklat , rambut pendek hitam dan tampak kotor , ada kontak mata, Kx sering berbicara melantur dan Kx terlihat merokok Lingkungan : ruang tengah pav 6 a, berhadapan dengan Kx, suasana tenang Komunikasi verbal Analisa berpusat pada perawat P: selamat siang bu? P: memandang K: masih ragu P: ingin K: siang K dan terhadap orang membuka tersenyum baru yang masuk percakapan ke dengan Kx dan K: ekspresi lingkungannya berharap dengan datar sambil sapaan membuka mulut sederhana P bisa dan diterima oleh K menjulurkan lidah P: oh ya bu, P: memandang K: mulai P : merasa perkenalkan nama K sambil percaya dan bahwa K harus saya Dilla, saya menjulurkan tidak ragu pada diberikan mahasiswa STIKES tangan ke K P penjelasan Hang Tuah tentang Surabaya yang akan K: memandang kedatangan P maagang 2 minggu P dan menerima disini, dan uluran tangan P kebetulan saya yang merawat ibu P: nama ibu siapa? Senang dipanggil Komunikasi non verbal Analisa berpusat pada klien rasional
Salam merupakan kalimat pembuka untuk memulai suatu percakapan sehingga dapat terjalin rasa percaya
P: baik, M..ayo sebelum bercakap rokoknya dibuang dulu ya K: kenapa? P: rokok itu bikin tambah sakit, nanti di ECT lagi mau ya ?? K: iya ta ?/ P: ayodibuang rokoknya P: Ny R bagaimaan kalau kita mengobrol mengenai suara yang sering didengar?
P: memandang K sambil tersenyum K: memandang P sambil tetap membuka mulut, menjulurkan lidah dan merokok P: memandang k K: tidak memperhatiakn P,k hanya focus pada rokoknya
K : merasa perkenalan hanya formalitas P: merasa klien K: ragu-ragu dan enggan tidak mau berkenalan mengakui nama aslinya
K: membuka mulut, menjulurkan K: lidah dan ya..ya(mengangguk) mengangguk ke P P: Ny R , suara P: memandang seperti apa yang K sambil sering di dengar? terenyum K: saya disuruh mium obat Stelazin 10 kg dan masuk got P: pada waktu sedang apa Ny R dengar suara itu ? K: melihat ke atas ,menoleh ke P dan meningat suara yang didengar P : memandang K sambil tersenyum
K: mulai merasa bahwa P perhatian dengannya, dan K mencoba menggambarkan suara yang didengarnya Mencoba menggambarkan pada P tentang keadaannya
Perhatian kepada klien dapat meningkatkan rasa percaya klien pada perawat
K: ketika saya sendiri, ya sering malam hari P: bagaimana perasaan Ny R saat mendengar suara itu?
sekarang
K: memandang K: mana Stelazin 10 P sperti kg nya ? meminta sesuatu P: apa yang P: memandang dilakukan Ny R K sambil jika suara itu tersenyum muncul? K: ya... harus dituruti mana kok mbak obat Stelazin 10 kg nya?, apa obat lain tidak apa2 yang penting obat 10 kg P: Ny R , jikasuarauara itu muncul dengan tegas Ny R harus katakana pergi.pergi kamu suara palsu,, aku tidak mau dengar kmu K: iyaiya P: coba sekarang tirukan omongan saya seperti saya tadi.. K: iyaa K: membuka mulut sambil menjulurkan lidah
rasa percaya klien terhadap perawat Perhatian pada keadaan klien dapat meningkatkan rasa percaya klien pada perawat Perhatian pada keadaan klien dapat meningkatkan rasa percaya klien pada perawat
Memperhatikan P
Perhatian pada keadaan klien dapat meningkatkan rasa percaya klien pada perawat
P: memperhatikan K
Mencoba Memperhatikan mengikuti apa K yang disarankan, mengerti K: diam, penjelasan P tapi kemudian K tidak dapat membuka mulut melakukan dan menjulurkan lidah P : memandang Senang Memberikan K dan diberikan latihan latihan tersenyum mengontrol
Perhatian pada keadaan klien dapat meningkatkan rasa percaya klien pada perawat
obrolannya, besok sore saya dating lagi K : menoleh ke ya jam 15.00 di P tempat ini..besok kita latihan cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain? Oke K: oke
mendapatkan persetujuan klien agar klien ingat dengan kontraknya dengan perawat