You are on page 1of 10

Jaringan Pengikat

Jaringan pengikat adalah jenis kedua dari jaringan dasar. Jaringan pengikat bisa disebut juga connective tissue, jaringan penyokong atau anyaman penyokong. Fungsi dari jaringan pengikat : 1. Mengikat , menghubungkan dan mengisi celah antara jaringan lain 2. Sebagai penyokong atau penopang . !er"ungsi khusus #haemopoetik darah dan kelenjar lim"oid$ Jaringan pengikat dapat dikategorikan ke dalam tiga kelompok : 1. Jaringan pengikat biasa 2. Jaringan pengikat penyokong #kartilago dan tulang$ . Jaringan hemeopoietik, darah dan jaringan lim"oid %da pula beberapa komponen&komponen yang menyusun jaringan pengikat secara umum, yang terdiri atas : sel, substansi dasar dan komponen "ibriler.

1. Sel
Jaringan pengikat memiliki bermacam&macam sel, terutama dalam jaringan pengikat longgar.

2. Substansi 'asar
Substansi dasar merupakan substansi yang amor" tempat komponen&komponen lain dari jaringan pengikat terendam. (arl Meyer menyelidiki si"at&si"at kimia)i dari substansi interseluler yang menuntun kepada penemuan komponen utama dari substansi dasar semacam mukopolisakharida #lendir$ yang merupakan karbohidrat. *ernyata mukopolisakharid ini terdiri atas asam hialuronik yang tidak bergugus sul"at dan asam khondroitin sul"urik. 'i antara kedua bahan ini, yang lebih menonjol adalah asam hialuronik.

. (omponen Fibriler
(omponen Fibriler merupakan serat di dalam jaringan pengikat. 'engan mikroskop cahaya komponen "ibriler dapat dibedakan dalam tiga macam yaitu serabut kolagen, serabut elastis dan serabut retikuler.

a. Serabut (olagen Serabut ini terbentuk dari protein kolagen yang merupakan jenis paling banyak yang terdapat di dalam tubuh. Serabut kolagen terdiri dari gabungan serabut&serabut yang lebih halus berdiameter +, ,m - +,. ,m yang disebut "ibril. 'alam keadaan segar serabut kolagen ber)arna putih, oleh karena itu dinamakan pula sebagai serabut putih. Serabut kolagen tahan terhadap tekanan ataupun tarikan, tetapi tidak bersi"at lentur. 'engan pe)arnaan /0 akan ter)arna merah muda atau merah.
b. Serabut 0lastis

1ada pengamatan dengan M.0. maka mikro"ibril memberikan gambaran garis&garis melintang yang dinamakan periodisitas aksial. 2ambaran ini sebesar 34+ selain oleh karena susunan unit&unit tadi, juga tidak terlepas dari proses pembentukannya. !ahan yang menyusun serabut elastis adalah protein elastin yang bersi"at sangat tahan terhadap pengaruh kimia. 'alam keadaan segar serabut ini ber)arna kuning. Serabut elastis bersi"at kenyal dan elastik. 'engan pe)arnaan /0 tampak lebih merah jika dibandingkan dengan serabut kolagen. Serabutnya tipis dan panjang dengan ketebalan kurang dari 1 ,m sampai beberapa mikron. *idak banyak diketahui tentang pembentukan serabut elastic. 5leh F.6. Fy"e diselidiki pembentukannya dalam dinding aorta yang mengandung serabut elastic. 'iketemukannya bah)a sel&sel yang akan menjadi sel otot polos pada dinding aorta dapat membentuk substansi, sedangkan yang diluar sel akan mengalami polimerisasi menjadi "ibril&"ibril #dinamakan proelastin$ yang merupakan calon serabut elastic homogen.
c. Serabut 7etikuler

'alam jaringan pengikat terdapat serabut&serabut halus yang saling berhubungan membentuk anyaman atau jala. Sangat sulit terlihat dengan pe)arnaan /.0., tetapi dengan cara inpregnasi garam perak tampak gambaran anyaman hitam yang tidak 8ampak sebagai serabut kolagen. Serabut retikuler banyak dijumpai sebagai kerangka dalam jaringan lim"oid dan hemopoietik.

KLASIFIKASI JARINGAN PENGIKAT !erdasarkan tingkat di"erensiasi jaringan pengikat dapat dibedakan adanya:
1. jaringan pengikat embrional 2. jaringan pengikat de)asa
1.

Jaringan 1engikat 0mbrional

'alam embrio terdapat dua jenis jaringan embrional yaitu jaringan mesenkhim dan jaringan mukosa.
a. Jaringan Mesenkhim

Semula terdapat sebagai jaringan pengisi antara lapisan entoderm dan ektoderm dalam embrio. Jaringan inilah yang banyak berkembang menjadi jaringan dasar de)asa khususnya menjadi jaringan pengikat. 2ambaran histologisnya sangat khas, karena sebagian besar tersusun secara longgar sel&sel yang mempunyai tonjolan sitoplasma yang saling berhubungan. 'alam keadaan hidup celah&celah antara sel diisi oleh mukopolisakharid. (adang&kadang di antara sel&sel tersebut sudah tampak "ibril halus. b. Jaringan Mukosa Jaringan ini merupakan jaringan embrional yang hanya terdapat dalam tali pusat, humor vitreus dalam bola mata. !entuk sel yang menyusunnya berbentuk oval stelat dengan inti berbentuk sesuai dengan bentuk selnya. 'i antara sel&selnya tampak serabut&serabut kolagen dan terdapat bahan yang lebih cair yang menyerupai lendir. 1ada tali pusat bahan tersebut dinamakan 6harton jelly.

2.

Jaringan 1engikat 'e)asa


Jaringan pengikat de)asa memiliki lima jenis yaitu jaringan pengikat longgar, jaringan pengikat padat, jaringan pengikat retikuler, jaringan pengikat berpigmen dan jaringan lemak.
a. Jaringan Pengikat Longgar

Strukturnya longgar karena komponen sel&selnya dipisahkan oleh substansi interseluler yang nyata. Jaringan pengikat longgar dengan pembuluh kapilernya trsebar luas di seluruh tubuh biasanya memberikan tempat kedudukan bagi sel&sel epitel di atasnya untuk bertumpu atau di sekitar sel&sel kelenjar, serabut sara". Jaringan pengikat longgar ber"ungsi untuk menyokong dan memberikan nutrisi kepada sel&sel otot. 2ambaran histologisnya yaitu adanya bermacam&macam sel yang tersebar berjauhan di antara serabut&serabut kolagen dan elastis yang tersusun tidak teratur. !iasanya serabut kolagen berada sebagai berkas&berkas bercabang dan serabut elastis yang lebih tipis tampak lebih kemerah&merahan. Jenis sel yang terdapat di dalam jaringan pengikat longgar yaitu "ibroblas, sel lemak, plasmasit, makro"ag, mastosit, sel mesenkhim muda, sel imigran dan sel pigmen.

1. Fibro as

Sel ini berbentuk sebagai kumparan dengan bagian yang membesar mengandung inti yang berbentuk ovoid dengan butir&butir khromatin halus dan sebuah nukleolus. Sitoplasma "ibroblas mempunyai tonjolan&tonjolan dan tampak pucat. Sel yang masih muda lebih banyak tonjolan&tonjolannya. Sitoplasma sekeliling inti lebih baso"il karena sel tersebut sedang akti" mensintesis protein. Fibroblas muda mampu mengadakan pembelahan sel. Fibroblas de)asa sedikit kemampuan untuk membelah. 1enelitian yang menggunakan radiootogra"i ataupun M.0. dapat memastikan bah)a pembentukan serabut kolagen dimulai dengan sintesis tropokolagen oleh "ibroblast yang disekresikan yang akhirnya dipolimerisasi di luar sel menjadi "ibril&"ibril halus. !. Se Lemak %pabila kelompok sel&sel lemak menjadi sangat besar maka terbentuk jaringan lemak. Sel lemak sangat mudah dibedakan terhadap jenis sel lain. Sel lemak telah dapat dibedakan sejak mulai terjadi penimbunan tetes&tetes lemak dalam sitoplasma sampai terjadinya penyatuan yang semakin membesar sehingga inti bersama sitoplasma terdorong ke tepi.
3. P asmasit

Sel ini sangat erat hubungannya dengan sistem imunitas karena berasal dari perkembangan lim"osit ! yang akan menghasilkan antibody. Jaringan diba)ah epitil selaput lender saluran pencernaan dan saluran perna"asan seringkali mudah dijumpai adanya plasmasit tersebut karena daerah tersebut mudah sekali terpapar oleh antigen. 1lasmasit mudah dikenal karena penampilannya yang khas yaitu : berbentuk bulat panjang, inti bulat yang terletak eksentrik. Susunan khromatin dalam inti menyerupai gambaran jari&jari roda, sitoplasma bersi"at baso"il karena akti" mensintesis antibody yang merupakan protein.

". Se Makro#ag Sel ini biasa terdapat pada jaringan pengikat longgar. Mempunyai kemampuan memangsa #"agositosis$ oleh karena itu berperan dalam pertahanan tubuh.

Sitoplasmanya mengandung lisosom yang mengandung en9im guna untuk melisiskan bakteri. !entuk sel biasanya oval tetapi tidak tetap. :nti terletak eksentrik. Makro"ag berasal dari monosit dalam darah. %pabila benda yang akan di"agositosis cukup besar maka beberapa sel makro"ag ber"usi membentuk sel raksasa atau sel benda asing.
5. Mastosit $Mast %e &

'inamakan mast cell karena terlihat sebagai sebuah sel yang besar yang terisi penuh dengan butir&butir. !entuk sel biasanya ovoid dengan inti bulat di tengah. !iasanya inti sulit terlihat karena tertutup oleh butir&butir yang memenuhi sel. !utir&butir tersebut mengandung bahan&bahan seperti heparin, histamin dan berbagai en9im yang diketahui berhubungan dengan gejala alergi ana"ilaksis. *erlepasnya butir&butir yang mengandung berbagai 9at akti" tersebut disebabkan oleh adanya alergen dan antibody dari kelas :g0 yang menempel pada permukaan sel. 2ejala yang timbul akibat terlepasnya butir&butir ini antara lain gatal&gatal, udem, sesak na"as. Mastosit diduga keras berasal dari sel&sel darah yang dinamakan sel baso"il yang juga memiliki butir&butir. '. Se Mesenkhim Mu(a 'alam jaringan pengikat longgar biasanya dapat diketemukan sel&sel mesenkhim yang belum mengalami di"erensiasi.
7. Se Imigran

;ang dimaksud dengan sel imigran yaitu berbagai jenis sel yang biasanya tidak dijumpai dalam jaringan pengikat longgar tetapi merupakan pendatang dari luar misalnya leukosit, lim"osit, monosit. (eadaan ini jelas apabila terjadi radang dalam jaringan tersebut.

b. Jaringan Pa(at

*ergantung pada keteraturan komponen serabut penyusunnya, jaringan pengikat padat dibedakan dalam jaringan pengikat padat ireguler dan jaringan pengikat padat reguler.

1. Jaringan Pengikat Pa(at Iregu er

Jaringan ini seratnya berjalan tidak teratur dan ber"ungsi sebagai pembungkus berbagai organ, tendo, serabut sara", otot dan sebagai dermis pada kulit. 2ambaran jaringan ini menunjukkan lalu lalangnya serabut kolagen dari berbagai ukuran dengan sel&sel yang tidak begitu banyak jumlahnya.
2. Jaringan Pengikat Pa(at Regu er

2ambarannya sangat berbeda karena komponen "ibriler berjalan dalam arah yang sama sesuai dengan kebutuhan mekanik yang diperlukan. *ergantung pada serabut yang paling menonjol dibedakan menjadi jaringan pengikat padat kolagen reguler dan jaringan pengikat padat elastis.
a. Jaringan Pengikat Pa(at Ko agen Regu er

Sebagian besar serabut&serabutnya dari jenis kolagen misalnya terdapat sebagai tendo, ligamentum, "ascia, aponeurosis dan cornea. 1ada tendo terlihat jelas kolagen tersusun memanjang padat. 'i antara berkas&berkas serabut kolagen terdapat "ibroblas yang seakan&akan terhimpit. !adan sel menjadi lebih panjang dengan tonjolan&tonjolan yang melebar di antara berkas kolagen. (arena tonjolan&tonjolannya seperti sayap maka disebut Flugel <ell #sel sayap$. b. Jaringan Pengikat Pa(at E astis Jaringan pengikat ini misalnya terdapat sebagai ligamentum "lavum, ligamentum vocale, ligamentum nuchae dan ligamentum stylohyoideum. 1ada potongan memanjang tampak berkas&berkas serabut elastis tersusun sangat rapat dengan sel&sel "ibroblas tersebar di antaranya. 1ada potongan melintang jelas sekali adanya sel&sel "ibroblas yang terhimpit di antara berkas&berkas serabut elastis yang berbentuk bulat atau bersudut&sudut. Jaringan padat elastis dapat juga berbentuk sebagai lembaran misalnya "ascia scarpae pada dinding perut atau sebagai membrana "enestra pada dinding aorta.

c. Jaringan Retiku er

Sebagian besar jaringan ini tersusun oleh serabut retikuler. !iasanya terdapat sel retikuler primiti" atau sel makro"ag. Serabut bersama sel&selnya membentuk kerangka atau stroma dalam jaringan lim"oid dan jaringan mieloid #sumsum tulang$.
d. Jaringan Pengikat Pigmen

*ermasuk jaringan pengikat khusus yang tidak banyak terdapat dalam tubuh, di antaranya terdapat sebagai *unica suprachoroidea dan =amina "usca pada sclera bola mata.
e. Jaringan Lemak

Fungsinya sebagai pelindung terhadap gangguan suhu dan mekanik, serta mempunyai arti penting dalam metabolisme.
1. Jaringan Lemak Putih

Merupakan jaringan lemak yang biasa terdapat. 6arnanya tergantung dari makanan yang dikonsumsi. !iasanya berbentuk bulat dan tersusun sangat rapat. Jaringan lemak jenis ini banyak terdapat sebagai jaringan di ba)ah kulit. (elompok sel&sel lemak tersebut biasanya membentuk lobulus yang dipisahkan oleh jaringan pengikat padat. Sel&sel lemak yang menyusun biasanya mempunyai sebuah rongga yang besar yang diisi oleh lemak sehingga disebut sel lemak unilokuler, inti sel terdesak ke tepi.

2. Jaringan Lemak %ok at

6arna jaringan lemak ini mulai cokelat sampai kemerah&merahan. 6arna cokelat disebabkan oleh kepadatan sitokhrom dan juga karena banyak mengandung pembuluh darah. Jaringannya tersusun oleh sel&sel lemak yang lebih kecil ukurannya dari sel lemak pada jaringan lemak putih. Sel lemak berbentuk poligonal. Sitoplasmanya lebih jelas terlihat dengan sejumlah tetes&tetes lemak yang menempati dalam rongga yang jumlahnya lebih dari sebuah sehingga disebut sel lemak multilokuler, inti yang bulat terletak eksentrik.

Jaringan lemak putih atau kuning dapat berasal dari jaringan pengikat longgar yang tersebar di seluruh tubuh sepanjang hidupnya, dan jaringan lemak cokelat terbatas pada tempat&tempat tertentu dan terbentuk pada )aktu embrio saja. Sehingga jaringan lemak cokelat tidak akan bertambah setelah lahir.1ada binatang mengerat umumnyaterdapat di dua tempat yaitu regio interscapularis dan a>illa. Selain itu, dapat ditemukan tersebar dalam mediastinum sepanjang aorta thoracalis dan sepanjang pembuluh darah besar di leher dan hilus renalis.

)IST*GENESIS JARINGAN LEMAK


Mengenai pembentukan jaringan lemak, ada tiga konsep yang di ajukan sejak satu abad yang lalu. 1?@+ : Flemming menyatakan bah)a sel lemak berasal dari "ibroblast dalam jaringan pengikat yang mempunyai kemampuan menimbun lemak, sehingga setiap jaringan pengikat dapat menjadi jaringan lemak. 1?@+&1??? : *old mengusulkan bah)a sel mesenkhim dalam embrio berubah menjadi sel khusus yang disebut lipoblas yang nantinya berkembang menjadi sel lemak. 1?A. : /ammar mengajukan teori kompromi dari teori sebelumnya. Menurutnya terdapat dua proses pembentukan jaringan lemak yag berbeda yaitu pembentukan lemak primer #pembentukan lemak yang berasal dari lipoblas pada )aktu embrio yang mula&mula berubah menjadi sel lemak multilokuler dan akhirnya menjadi sel lemak uilokuler $ dan pembentukan lemak sekunder #pembentukan jaringan yang berasal dari sel&sel mesenkhim sesudah lahir pada manusia yang akhirnya dua macam sel lemak sulit dibedakan$

'%F*%7 1BS*%(% Subo)o, Histologi Umum, Jakarta, 1* !umi %ksara : 2++2 0roschenko, Ciktor 1. 2++ . Atlas Histologi di Fiore. Jakarta : 02D.

You might also like