Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Mikrokontroler produksi ATMEL yang memiliki beberapa fasilitas diantaranya 4 port (port0 – port3) dengan 32
jalur I/O yang dapat diprogram, dua timer/counters 16-bit dan enam jalur interupsi, memiliki 8Kbyte Flash
Eraseable Programmable Read Only Memory (EPROM), mikrokontroler tersebut akan digunakan untuk
membangun sebuah prototype PLC. Perancangan sebuah sistem PLC (Programmable Logic Controller) dengan 24
fungsi I/O (Input/Output) yang terdiri dari 12 input kontaktor, 8 output relay dan 4 output transistor dengan
memanfaatkan mikrokontroler tipe AT89S52. Hasil akhir dari realisasi PLC berbasis mikrokontroler ini
diharapkan menjadi salah satu alternatif PLC loka l dengan harga yang murah serta mempunyai kehandalan yang
sama dengan PLC yang telah tersedia di pasaran.
Kata kunci : PLC, Mikrokontroler, I/O, EPROM
ABSTRACT
ATMEL’s microcontroller have some facilities consist of 4 port (port0 – port3) with 32 I/O can be programmed, two
timers / counters with 16 bits data bus and six interrupt, 8 Kbytes Flash Erasable Programmable Read Only
Memory (EPROM), this microcontroller will use to build a PLC (Programmable Logic Controller) prototype.
Design a PLC system with 24 I/O functions consist of 12 inputs of contactor, 8 outputs of relay, and 4 outputs of
transistor in used microcontroller type AT89S52. The result of PLC based on microcontroller to hope from ones of
alternative local PLC with cheap prices so it has confortable with general PLC.
Keywords : PLC, Microcontroller, I/O, EPROM
1
berbahaya dapat merusak CPU, seperti halnya input dengan komputer (PC) karena alat ini akan berdiri
interface, maka disini juga dilakukan proses isolasi. sendiri (stand alone) pada penggunaannya.
Isolator merupakan sebuah saklar dengan
menggunakan komponen relay, transistor dan 4XOUTPUT
4XOUTPUT
TRIAC. (Transistor)
(Transistor)
Unit memori, pada sebagian besar PLC,
terdapat dua jenis memori, RAM dan ROM. RAM 12X
12X AT89S52
AT89S52 8X
8X
INPUT
INPUT
biasanya dipasang built-in pada PLC, sementara OUTPUT
OUTPUT
ROM tersedia sebagai optional. (Relay)
(Relay)
Central Processing Unit, CPU dapat
dianggap sebagai otak dari PLC. program dipanggil Gambar 2. Blok Diagram Sistem PLC berbasis
dari unit memori dan diproses CPU. Pemrosesan AT89S52
dapat disebut sebagai menjalankan program.
Unit Power Supply, standar power supply
yang tersedia di lapangan rata-rata menggunakan Mikrokontroler dirangkai seperti terlihat
tegangan 220 VAC/50 Hz, sedangkan PLC bekerja pada diagram skematik gambar 3-2. Port0.0 s/d
pada tegangan +5 VDC dan -5 VDC. Rangkaian Port0.7 dan Port1.0 s/d Port1.3 dihubungkan ke
power supply terdiri dari converter dan rectifier, di bagian input. Port1.4 s/d Port1.7, Port2.0 s/d Port2.7
dalamnya berisikan transformer sebagai step down dihubungkan ke bagian output.
tegangan dari tegangan 220 VAC ke level tegangan
yang dibutuhkan oleh PLC, kemudian tegangan di
searahkan oleh dioda, sehingga menjadi tegangan DC
+5 V dan -5 V yang dibutuhkan.
Input
Input Interface
Interface
Memory
Memory
Power CPU
CPU unit
unit
Supply
Output
Output Interface
Interface
Tabel 1. Spesifikasi umum output PLC [1] Pada gambar 3. terlihat bahwa port3 tidak
digunakan. Port ini dapat digunakan untuk
Tipe Taksiran
Tegangan Operasi pengembangan lebih lanjut. Dipilihnya port3 sebagai
Switch waktu switching
port yang tidak digunakan dikarenakan port ini
Relay 250V AC / 30V DC 10 ms memiliki fungsi-fungsi khusus. Kelebihan tersebut
Transistor 5V DC s/d 30V DC 0,2 ms memungkinkan beberapa pengembangan lain yang
lebih luas. Seperti penggunaan interupsi hardware,
TRIAC 85V AC s/d 240V AC On:1ms/ Off: 10 ms penambahan timer, sebagai jalur komunikasi serial
antara beberapa alat ataupun untuk hubungan ke
3. Perancangan Perangkat Keras modem. Disamping pemanfaatan fungsi khusus, port
Pada dasarnya PLC yang dibuat hanya ini juga dapat digunakan untuk pemekaran jalur I/O
terdiri dari sebuah mikrokontroler AT89S52. Pada atau sebagai pengontrol ADC untuk difungsikan
port yang nantinya digunakan sebagai output alat, sebagai input analog.
akan ditambahkan komponen relay ataupun
Mikrokontroler AT89S52 memiliki
transistor untuk menangani tegangan eksternal yang
rangkaian oscilator di dalam chipnya seperti gambar
akan dikontrol. Sedangkan pada port input
4, yang dapat difungsikan sebagai sumber clock
digunakan masing-masing sebuah saklar yang
untuk CPU. Agar rangkaian oscilator ini dapat
dihubungkan ke ground. Untuk timer dan counter
difungsikan maka dihubungkan sebuah crystal pada
akan digunakan sistem timer internal yang sudah
pin X1 dan pin X2 dari mikrokontroler AT89C51
terdapat didalam chip mikrokontroler. Pada blok
serta dua buah kapasitor yang dihubungkan ke
diagram gambar 2. tidak disertakan blok EPROM
ground. Kapasitor C1 dan C2 memiliki harga 22 pF.
WRITER maupun blok interface diantara alat
2
Gambar 4. Rangkaian Clock AT89S52[8] Gambar 6. Rangkaian output dengan transistor
Rangkaian input seperti pada gambar 5. Transistor yang digunakan pada alat ini
merupakan sebuah rangkain yang sangat sederhana, adalah 2N3055. Sesuai dengan buku data
rangkaian ini hanya bertujuan untuk memberikan transistor[6], maka transistor ini memiliki spesifikasi
perbedaan kondisi logika pada jalur input. sebagai berikut : VCE =60V; VEB=7V; IC=15A;
VBE=0,7V; hFE=70. Hal ini dapat diartikan transistor
ini dapat digunakan untuk mengontrol beban dengan
tegangan maksimal 60V, dengan arus sebesar 15 A.
IC
IB = ; IB =
15 A
= 0,214 A
Gambar 5. Rangkaian input PLC
β DC 70
V BB − V BE
Setiap jalur input cukup dihubungkan I B R B + V BE − V BB = 0 ; RB =
dengan masing-masing sebuah saklar yang bertujuan
IB
untuk mengatur jalur input dalam kondisi 5V − 0,7V
dihubungkan ke ground atau tidak. Untuk RB = ; RB ≅ 20 Ω
mendapatkan logika low maka terminal cukup 0,214 A
dihubungkan dengan ground. Alat akan berada pada Pada rangkaian switching relay, prinsip
logika high jika dibiarkan terbuka. rangkaian ini sama dengan saklar transistor gambar 7
Pada rangkaian output untuk output ke-1 sampai yang telah dijelaskan di atas. Hanya saja di sini
output ke-4 yang terdiri dari rangkaian saklar ditambahkan relay sebagai beban. Saklar output
transistor terlihat pada gambar 6. Untuk jenis relay inilah yang akan menjadi terminal output dari
transistor digunakan tipe NPN untuk mendapatkan alat. Seperti ditunjukkan pada gambar 8.
switch tipe aktif high. Jika diberikan logika 1 pada
basis maka transistor akan berada pada kondisi
saturasi. Hal ini meyebabkan rangkain beban akan
aktif. Jika digunakan untuk mengintrol output yang
menggunakan gulungan coil seperti motor, relay, dll.
Maka harus ditambahkan dioda yang dipasang
paralel terhadap alat eksternal dengan arah bias
mundur. Ini merupakan pengaman untuk mencegah
kerusakan pada transistor saklar.
3
Gambar 8. Rangkaian Switching Relay
4
Gambar 12 Rangkaian Sistem PLC
Gambar 14 Rangkaian Konektor Input PLC
Rangkaian input yang berupa tombol
ditempatkan dalam sebuah boks yang terpisah dari Sedangkan untuk menghubungkan PLC dengan plant
sistem PLC. Tombol yang berjumlah 24 buah terbagi digunakan konektor yang berjumlah 12, yang terdiri
dalam 2 kumpulan tombol yaitu 12 push button dan dari 8 konektor untuk output Relay dan 4 konektor
12 lagi toggle swicht. Masing – masing jenis tombol untuk output transistor. Konektor output diberi label
mempunyai fungsi sendiri – sendiri, push button Y yang terdiri dari Y1 sampai dengan Y12 dan
digunakan untuk memberikan masukan sesaat dibagi menjadi dua kelompok yaitu Y1 sampai
sedangkan toggle swicht dapat digunakan untuk dengan Y8 digunakan untuk output Relay sedangkan
memberikan input sesaat maupun kondisi tertentu Y9 – Y12 digunakan untuk output Transistor. Bila
secara terus – menerus. Rangkaian tombol ini akan Plant yang akan dikontrol berupa tegangan AC dan
dihubungkan dengan konektor input PLC mulai X1 DC maka digunakan rangkaian output Relay (Y1 –
sampai dengan X12. Hasil rancangan tombol input Y8) yang mempunyai tegangan maksimal 240 VAC
ditunjukkan dalam foto dibawah ini. atau 28 VDC serta arus maksimal sebesar 5 A,
sedangkan untuk plant yang berupa DC maka dapat
digunakan rangkaian output transistor (Y9 – Y12)
yang mempunyai tegangan maksimal 60 VDC serta
arus maksimal sebesar 15 A. Konektor output PLC
ditunjukkan dalam foto dibawah ini.
5
Tabel 5-1 Spesifikasi PLC Berbasis Mikrokontroler [6] Atmel, 2005, AT89S52 Hardware Description,
Tipe Komponen PLC4PC http://www.Atmel.com
Input 12 jalur
Output (Relay) 8 jalur [7] Kunto Eko Susilo, 2003, Application of
VMAX =240VAC/28VDC Integrated Training Module MCS-51,
IMAX = 5A procedding Seminar Nasional Teknik Elektro,
Output (Transistor) 4 jalur Jurusan Teknik Elektro UGM Jogyakarta
VMAX =60 VDC
[8] Kunto Eko Susilo, 2003, Robot Pemindah
IMAX = 15 A
Barang dengan Programmable Logic Controller
Timer 8 ( PLC ) Berbasis AT 89C51, procedding,
Counter 8 Seminar Nasional Teknik UNPAS, Bandung
Fasilitas Internal Tidak
Proses perancangan [9] Kunto Eko Susilo, 2003, Eprom Emulator AT
PC
Diagram tangga 89C51 Based, procedding The 6th Quality in
Reseach, UI Depok