You are on page 1of 11

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penyakit akibat kerja disebabkan oleh paparan terhadap bahan kimia dan biologis, serta bahaya fisik di tempat kerja. Meskipun angka kejadiannya tampak lebih kecil dibandingkan dengan penyakit penyakit utama penyebab cacat lain, terdapat bukti bahwa penyakit ini mengenai cukup banyak orang, khususnya di negara negara yang sedang giat mengembangkan industri.

Pada banyak kasus, penyakit akibat kerja ini bersifat berat dan mengakibatkan kecacatan. Akan tetapi ada dua faktor yang membuat penyakit penyakit ini mudah dicegah. Pertama, bahan penyebab penyakit dapat diidentifikasi, diukur dan dikontrol. Kedua, populasi yang berisiko biasanya mudah didatangi dan dapat diawasi secara teratur serta diobati. Selain itu, perubahan perubahan awal seringkali dapat pulih dengan penanganan yang tepat.

Oleh karena itu, deteksi dini penyakit akibat kerja sangatlah penting.

engan

demikian, tenaga kerja yang sakit dapat segera diobati sehingga penyakitnya tidak berkembang dan dapat sembuh dangan segera. Selain itu juga dapat dilakukan pencegahan agar tenaga kerja lainnya dapat terlindung dari penyakit.

Hiperkes

B. Permasalahan "erdasarkan penjelasan pada latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana peran tenaga kesehatan dalam mencegah dan menangani masalah penyakit akibat kerja guna meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja.

C. Tujuan #ujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui peran tenaga kesehatan dalam menangani dan mencegah masalah penyakit akibat kerja guna meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja.

Hiperkes

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Def n s !en"ak t ak #at kerja Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang timbul karena hubungan kerja atau yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. Penyakit ini bersifat kronis dan biasanya disebabkan oleh karena pekerjaan yang sama dalam jangka waktu yang lama. #anda dan gejala penyakit akibat kerja ini sama dengan penyakit biasa, tetapi terdapat keterkaitan dengan pekerjaan. Keterkaitan itu mungkin langsung disebabkan oleh pekerjaan, mungkin dipermudah, mungkin dicetuskan dan mungkin juga diperberat oleh pekerjaan. %iri ciri penyakit akibat kerja adalah sebagai berikut& !. #erjadi pada populasi tenaga kerja $. Penyebab penyakit yang spesifik '. Pemajanan di tempat kerja sangat menentukan (. #erdapat kompensasi B. Pen"e#a# !en"ak t ak #at kerja Penyebab penyakit kerja dapat dibagi sebagai berikut& !. )olongan fisik a. Suara *bising+ b. ,adiasi sinar ,ontgen atau radio aktif c. Suhu yang terlalu tinggi *panas-dingin+ d. #ekanan yang tinggi e. Penerangan lampu yang kurang baik $. )olongan kimiawi "ahan kimiawi yang digunakan dalam proses kerja, maupun yang terdapat dalam lingkungan kerja, dapat berbentuk & a. ebu b. .ap Hiperkes '

c. )as d. /arutan e. Awan-kabut '. )olongan biologis-infeksi Misalnya infeksi oleh bakteri, 0irus atau jamur (. )olongan fisiologis "iasanya disebabkan oleh penataan tempat kerja, beban kerja dan cara kerja 1. )olongan psikososial /ingkungan kerja yang mengakibatkan stress, pekerjaan yang monoton, tuntutan pekerjaan. C. Jen s !en"ak t ak #at kerja 23O membedakan empat kategori Penyakit Akibat Kerja !. Penyakit yang hanya disebabkan oleh pekerjaan, misalnya Pneumoconiosis. $. Penyakit yang salah satu penyebabnya adalah pekerjaan, misalnya Karsinoma "ronkhogenik. '. Penyakit dengan pekerjaan merupakan salah satu penyebab di antara faktor4 faktor penyebab lainnya, misalnya "ronkhitis khronis. (. Penyakit dimana pekerjaan memperberat suatu kondisi yang sudah ada sebelumnya, misalnya asma. Menurut Kepres ,5 6o. $$ tahun !77' tentang penyakit yang timbul karena hubungan kerja, penyakit ini dibagi atas '! jenis. Pembagiannya adalah sebagai berikut& !. Pneumokoniosis *silikosis, antrakosilikosis, asbestosis+ 8 silikotbc $. Penyakit paru karena debu logam keras '. Penyakit paru karena debu kapas, 0las, henep 8 sisal *bissinosis+ (. Asma akibat kerja 1. Al0eolitis alergika karena debu organik 9. Penyakit karena berilium atau senyawanya :. Penyakit karena kadmium atau senyawanya

Hiperkes

;. Penyakit karena fosfor atau senyawanya 7. Penyakit karena krom atau senyawanya. !<. Penyakit karena Mn atau senyawannya !!. Penyakit karena As atau senyawanya !$. Penyakit karena 3g atau senyawanya !'. Penyakit karena Pb atau senyawanya !(. Penyakit karena =lour atau senyawanya !1. Penyakit karena karbondisulfida !9. Penyakit karena 3alogen dari senyawa alifatik atau aromatik !:. Penyakit karena ben>ena atau homolognya !;. Penyakit karena nitro dan amina dari ben>ena atau homolognya !7. Penyakit karena nitrogliserin atau ester asam nitrat $<. Penyakit karena alkohol, glikol atau keton $!. Penyakit karena gas-uap penyebab asfiksia atau keracunan %O, 3%6, 3S$ atau deri0atnya, 63', ?n, braso dan 6i. $$. Kelainan pendengaran karena kebisingan $'. Kelainan karena getaran mekanik *kelainan otot, urat, tulang persendian, pembuluh darah tepi atau saraf tepi+ $(. Penyakit karena udara bertekanan lebih $1. Penyakit karena radiasi elektromagnetik dan radiasi pengion $9. Penyakit kulit karena penyebab fisik, kimia, atau biologi $:. Penyakit kulit epitelioma primer karena pit, bitumen, minyak mineral, antrasena atau senyawanya, produk atau residu >at tsb. $;. Kanker paru atau mesotelioma karena asbes $7. Penyakit infeksi oleh 0irus, bakteri atau parasit pada pekerja berisiko kontaminasi khusus '<. Penyakit karena suhu tinggi atau rendah atau panas radiasi atau kelembaban udara tinggi '!. Penyakit karena bahan kimia lain termasuk bahan obat.

Hiperkes

D. D agn$s s !en"ak t ak #at kerja alam mendiagnosis penyakit kerja, langkah langkah yang perlu diambil adalah& !. Anamnesa riwayat penyakit dan riwayat pekerjaan $. Pemeriksaan klinis '. Pemeriksaan laboratorium (. Pemeriksaan radiologis 1. Pemeriksaan ruang atau tempat kerja 9. 3ubungan antara bekerja dan tidak bekerja dengan gejala penyakit iagnosis penyakit kerja ini memiliki beberapa tujuan, yaitu& !. Memenuhi hak pekerja $. merupakan dasar pengambilan keputusan untuk terapi '. Membatasi kecacatan (. Melindungi pekerja lain E. Penanganan !en"ak t ak #at kerja alam melakukan penanganan terhadap penyakit akibat kerja, dapat dilakukan dua macam terapi, yaitu& !. #erapi medikamentosa @aitu terapi dengan obat obatan & a. #erhadap kausal *bila mungkin+ b. Pada umumnya penyakit kerja ini bersifat irre0ersibel, sehingga terapi sering kali hanya secara simptomatis saja Misalnya pada penyakit silikosis *irre0ersibel+, terapi hanya mengatasi sesak nafas, nyeri dada $. #erapi okupasi a. Pindah ke bagian yang tidak terpapar b. /akukan cara kerja yang sesuai dengan kemampuan fisik

Hiperkes

%. Pen&egahan !en"ak t ak #at kerja Pencegahan penyakit akibat kerja ini bertujuan untuk melindungi tenaga kerja dari penyakit yang dapat mengganggu produkti0itas tenaga kerja. Selain itu dengan mencegah terjadinya penyakit akibat kerja juga dapat berpengaruh pada jalannya perusahaan #indakan pencegahan yang dapat dilakukan antara lain& !. Pemeriksaan kesehatan awal 3al ini bertujuan agar mendapatkan tenaga kerja dengan kesehatan yang baik. $. Pemberian pendidikan kesehatan engan begitu, para pekerja akan menjadi lebih peduli pada kesehatannya dan lingkungan kerjanya. '. Perlindungan khusus (. Misalnya dengan memakai pakaian pelindung engan melakukan pencegahan terhadap terjadinya penyakit akibat kerja diharapkan dapat mengurangi terjadinya penyakit . pada pekerja. engan demikian makaprodukti0itas pekerja akan terjaga dan perusahaan dapat berjalan dengan baik

Hiperkes

BAB III HASIL 'BSE()ASI

Obser0asi yang kami lakukan pada tanggal !; desember $<!! di pabrik triplek P# sidomakmur garahan jember, didapatkan bahwa pekerja di pabrik tersebut samasekali tidak menggunakan alat perlindung diri seperti masker,sarung tangan,kaca mata dll. Padahal situasi dipabrik tersebut terdapat bayak debu dari proses pemotongan dan menghaluskan kayu untuk dijadikan triplek. iasmping itu mereka juga bersentuhan dengan mesin yang mengakibatkan getaran pada tangan pada proses penghalusan kayu dan mereka juga setiap hari mendengar suara mesin yang sangat bising. Sehingga mereka rentang terserang berbagai macam penyakit akibat kerja, seperti raynoud syndrom,carpal tunel syndrom, penyakit paru, asma kerja, pneumonitis hipersensiti0is dan sebagainya.

Hiperkes

BAB I) PE*BAHASAN

Peran tenaga kesehatan dalam menangani korban penyakit akibat kerja adalah pencegahan sekunder yang dilaksanakan melalui pemeriksaan kesehatan pekerja yang meliputi pemeriksaan awal, pemeriksaan berkala dan pemeriksaan khusus. .ntuk mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit pada tempat kerja dapat dilakukan dengan penyuluhan tentang kesehatan dan keselamatan kerja. an memberikan pengobatan

bagi pekerja yang telah terkenan penyakit akibat kerja. Serta disamping itu pemilik pabrik juga harus berpartisipasi dalam menyediakan alat pelindung diri bagi semua pekerja dan menanggung biaya pengobatan bagi pekerja yang terpapar penyakit akibat kerja tersebut.

Salah satu penyakit akibat kerja yang terjadi di pabrik pabrik triplek P# sidomakmur garahan jember adalah gangguan pendengaran yaitu karrna pekerja terpapar suara bising secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama sehingga akan terjadi kerusakan organ dalam telinga seperti organ %orti , membran, stereocilia, haircell, Organ subseluler , stria 0ascularis yang akan mengalami kerusakan sehingga akan terjadi gangguan pendengaran. isamping itu pekerja juga dapat terpapar penyakit

paru karna pekerja tidak menggunakan masker dalam bekerja sehingga dengan adanya debu yang dihasilkan dari kayu yang diproses dalam pembuatan triplek akan masuk kejalan nafas para pekerja, dalam waktu singkat maupun lama akan terjadi gangguan pada paru pekerja tersebut, karna pertikel debu kayu tersebut sangat halus, maka

Hiperkes

dengan mudah masuk kedalam jalan nafas dan lama4lama akan mengendam didalam paru para pekerja tersebut. an disamping itu, para pekerja pabrik tersebut juga akan

beresiko tinggi terkena ,aynaudA syndrom yaitu gangguan yang berpengaruh pada pembuluh darah jari tangan, jari kaki, telinga dan hidung yang diakibatkan oleh adanya getaran secara terus menerus yang dihasilkan dari proses penghalusan kayu dengan mesin yang dipegang oleh tangan yang mengakibatkan arteri di jari kaki dan tangan kolapse berkurang dan aliran darah ke ekstremitas menurun sehingga terjadi perubahan warna dan sensitisasi.

Oleh karena itu kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting dalam pembangunan karena penyakit akibat kerja menimbulkan kerugian ekonomi * lost benefit+ suatu perusahaan atau negara olehnya itu kesehatan dan keselamatan kerja harus dikelola secara maksimal bukan saja oleh tenaga kesehatan tetapi seluruh masyarakat.

Hiperkes

!<

DA%TA( PUSTAKA jojodibroto, ,. Pustaka .tama Suyono, Boko.!77'. Deteksi Dini Penyakit Akibat Kerja. Bakarta& C)% Poerwanto, 3elena dan Syaifullah. Hukum Perburuhan Bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Bakarta& "adan Penerbit =akultas 3ukum .ni0ersitas 5ndonesia, $<<1. 5ndonesia. Undang-Undang Nomor !ahun "#$ tentang Keselamatan Kerja. armanto.!777. Kesehatan Kerja Di Perusahaan. Bakarta& )ramedia

5ndonesia. Undang-Undang Nomor % !ahun ""& tentang 'aminan (osial !enaga Kerja. Silalahi, "ennett 6.". DdanE Silalahi,,umondang.!77!. )anajemen keselamatan dan kesehatan kerja.Ds.lE&Pustaka "inaman Pressindo. SumaAmur .!77!. Higene perusahaan dan kesehatan kerja. Bakarta &3aji Masagung SumaAmur .!7;1. Keselamatan kerja dan pen*egahan ke*elakaan. Bakarta &)unung Agung, !7;1

Hiperkes

!!

You might also like