You are on page 1of 11

BAB I PENDAHULUAN

Kalium adalah penting untuk fungsi normal dari otot, jantung, dan saraf. Hal ini memainkan peran penting dalam mengontrol aktivitas otot polos, otot rangka, serta otot jantung. Hal ini juga penting untuk transmisi normal sinyal listrik seluruh sistem saraf dalam tubuh. Kadar normal kalium sangat penting untuk menjaga irama jantung normal listrik. Hipokalemia adalah ketidakseimbangan elektrolit dan diindikasikan oleh tingkat rendah kalium dalam darah. Nilai dewasa normal untuk kalium 3,5-5,3 m ! " #. $alaupun kadar kalium dalam serum hanya sebesar %& dari kalium total tubuh dan pada banyak kasus tidak men'erminkan status kalium tubuh( hipokalemia perlu dipahami karena semua intervensi medis untuk mengatasi hipokalemia berpatokan pada kadar kalium serum. )*+ Kalium biasanya dapat dengan mudah digantikan dengan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung kalium atau dengan mengkonsumsi garam kalium per oral. Kalium dapat mengiritasi saluran pen'ernaan, sehingga diberikan dalam dosis ke'il, beberapa kali sehari. ,tudi lebih lanjut di -merika ,erikat angka kejadian hipokalemia pasien rawat inap adalah %.&, walaupun hanya /-5 & dari pasien hipokalemia tersebut yang gejala klinisnya terlihat. 0ada hipokalemia yang ringan ) ,erum K1 2 3,. 3 3,5+ gejala klinisnya asimptomatik. Namun, pada hipokalemia yang berat )serum kalium sangat rendah+ bisa sangat berbahaya, apalagi pada pasien jantung.)%+

BAB II

PEMBAHASAN
A. 4efinisi

Hipokalemia adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalium dalam darah dibawah 3.5 m !"# yang disebabkan oleh berkurangnya jumlah kalium total di tubuh atau adanya gangguan perpindahan ion kalium ke sel-sel. 0enyebab yang umum adalah karena kehilangan kalium yang berlebihan dari ginjal atau jalur gastrointestinal.
B.

tiologi 0enyebab Hipokalemia diantaranya ialah2 1. Deplesi Kalium Hipokalemia juga bisa merupakan manifestasi dari deplesi 'adangan kalium tubuh. 4alam keadaan normal, kalium total tubuh diperkirakan 5. m !"kg55 dan kalium plasma 3,5--5 m !"#. -supan K1 yang sangat kurang dalam diet menghasilkan deplesi 'adangan kalium tubuh. $alaupun ginjal memberi tanggapan yang sesuai dengan mengurangi ekskresi K1, melalui mekanisme regulasi ini hanya 'ukup untuk men'egah terjadinya deplesi kalium berat. 0ada umumnya, jika asupan kalium yang berkurang, derajat deplesi kalium bersifat moderat. 5erkurangnya asupan sampai 6*. m !"hari menghasilkan defisit kumulatif sebesar %5. s.d. 3.. m ! )kira-kira 7-8& kalium total tubuh+ dalam 79*. hari/. ,etelah periode tersebut, kehilangan lebih lanjut dari ginjal minimal. :rang dewasa muda bisa mengkonsumsi sampai 85 mmol kalium per hari, sedangkan lansia yang tinggal sendirian atau lemah mungkin tidak mendapat 'ukup kalium dalam diet mereka)3+. 2. Disfungsi Ginjal ;injal tidak dapat bekerja dengan baik karena suatu kondisi yang disebut -sidosis <ubular ;injal )=<-+. ;injal akan mengeluarkan terlalu banyak kalium. :bat yang menyebabkan =<- termasuk >isplatin dan -mfoterisin 5. 3. Kehilangan K+ Melalui Jalur Ekstra-renal

Kehilangan melalui feses )diare+ dan keringat bisa terjadi bermakna. 0en'ahar dapat menyebabkan kehilangan kalium berlebihan dari tinja. ?ni perlu di'urigai pada pasien-pasien yang ingin menurunkan berat badan. 5eberapa keadaan lain yang bisa mengakibatkan deplesi kalium adalah drainase lambung )suction+, muntah-muntah, fistula, dan transfusi eritrosit. . Kehilangan K+ Melalui Ginjal 4iuretik boros kalium dan aldosteron merupakan dua faktor yang bisa menguras 'adangan kalium tubuh. <ia@id dan furosemid adalah dua diuretik yang terbanyak dilaporkan menyebabkan hipokalemia.

Obat-obat lain yang bisa menyebabkan hipokalemia dirangkum dalam tabel:

!.

ndokrin atau Hormonal

-ldosteron adalah hormon yang mengatur kadar potasium. 0enyakit tertentu dari sistem endokrin, seperti aldosteronisme, atau sindrom >ushing, dapat menyebabkan kehilangan kalium. )3+

C. 0atofisiologi Keseimbangan lektrolit

0erpindahan <rans ,elular Hipokalemia bisa terjadi tanpa perubahan 'adangan kalium sel. ?ni disebabkan faktorfaktor yang merangsang berpindahnya kalium dari intravaskular ke intraseluler, antara lain beban glukosa, insulin, obat adrenergik, bikarbonat, dsb. ?nsulin dan obat katekolamin simpatomimetik diketahui merangsang influks kalium ke dalam sel otot. ,edangkan aldosteron merangsang pompa Na1"K1 -<0 ase yang berfungsi sebagai antiport di tubulus ginjal. fek perangsangan ini adalah retensi natrium dan sekresi kalium )*+. 0asien asma yang dinebulisasi dengan albuterol akan mengalami penurunan kadar K serum sebesar .,%9.,/ mmol"#%,3, sedangkan dosis kedua yang diberikan dalam waktu satu jam akan mengurangi sampai * mmol"# 3. =itodrin dan terbutalin, yakni obat penghambat kontraksi uterus bisa menurunkan kalium serum sampai serendah %,5 mmol per liter setelah pemberian intravena selama A jam. <eofilin dan kafein bukan merupakan obat simpatomimetik, tetapi bisa merangsang pelepasan amina simpatomimetik serta meningkatkan aktivitas Na1"K1 -<0 ase. Hipokalemia berat hampir selalu merupakan gambaran khas dari kera'unan akut teofilin. Kafein dalam beberapa 'angkir kopi bisa menurunkan kalium serum sebesar .,/ mmol"#. Karena insulin mendorong kalium ke dalam sel, pemberian hormon ini selalu menyebabkan penurunan sementara dari kalium serum. Namun, ini jarang merupakan masalah klinik, ke'uali pada kasus overdosis insulin atau selama penatalaksanaan ketoasidosis diabetes. 4. ?mplikasi Klinik pada 0asien 0enyakit Bantung )/+ <idak mengherankan bahwa deplesi kalium sering terlihat pada pasien dengan >HC. ?ni membuat semakin bertambah bukti yang memberi kesan bahwa peningkatan asupan kalium bisa menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko stroke. Hipokalemia terjadi pada pasien hipertensi non-komplikasi yang diberi diuretik, namun tidak sesering pada pasien gagal jantung bendungan, sindrom nefrotik, atau sirosis hati. risiko stroke. fek proteksi kalium terhadap tekanan darah juga dapat mengurangi

4eplesi kalium telah dikaitkan dalam patogenesis dan menetapnya hipertensi esensial. ,ering terjadi salah tafsir tentang terapi -> -inhibitor )misal Kaptopril+. Karena obat ini meningkatkan retensi kalium, dokter enggan menambah kalium atau diuretik hemat kalium pada terapi -> -inhibitor. 0ada banyak kasus gagal jantung bendungan yang diterapi dengan -> -inhibitor, dosis obat tersebut tidak 'ukup untuk memberi perlindungan terhadap kehilangan kalium. 0otensi digoksin untuk menyebabkan komplikasi aritmia jantung bertambah jika ada hipokalemia pada pasien gagal jantung. 0ada pasien ini dianjurkan untuk mempertahankan kadar kalium dalam kisaran /,5-5 mmol"#. Nolan dkk. mendapatkan kadar kalium serum yang rendah berkaitan dengan kematian kardiak mendadak di dalam uji klinik terhadap /33 pasien di DK. Hipokalemia ringan bisa meningkatkan ke'enderungan aritmia jantung pada pasien iskemia jantung, gagal jantung, atau hipertrofi ventrikel kanan. ?mplikasinya, seharusnya internist lebih "care" terhadap berbagai konsekuensi hipokalemia. -supan kalium harus dipikirkan untuk ditambah jika kadar serum antara 3,5--/ mmol"#. Badi, tidak menunggu sampai kadar 6 3,5 mmol"#. . 4erajat Hipokalemia Hipokalemia moderat didefinisikan sebagai kadar serum antara %,5--3 m !"#, sedangkan hipokalemia berat didefinisikan sebagai kadar serum 6 %,5 m !"#. Hipokalemia yang 6 % m !"# biasanya sudah disertai kelainan jantung dan mengan'am jiwa.
F. ;ejala Klinis Hipokalemia)5+

a >N, dan neuromuskular #elah, tidak enak badan, reflek tendon dalam menghilang. b 0ernapasan :tot-otot pernapasan lemah, napas dangkal )lanjut+ ' ,aluran 'erna Eenurunnya motilitas usus besar, anoreksia, mual muntah. d Kardiovaskuler

Hipotensi postural, disritmia, perubahan pada K;. e ;injal 0oliuria,nokturia.


G. 0enatalaksanaan Hipokalemia

Dntuk bisa memperkirakan jumlah kalium pengganti yang bisa diberikan, perlu disingkirkan dulu faktor-faktor selain deplesi kalium yang bisa menyebabkan hipokalemia, misalnya insulin dan obat-obatan. ,tatus asam-basa mempengaruhi kadar kalium serum. a. Jumlah Kalium $alaupun perhitungan jumlah kalium yang dibutuhkan untuk mengganti kehilangan tidak rumit, tidak ada rumus baku untuk menghitung jumlah kalium yang dibutuhkan pasien. Namun, /.9*.. mmol K1 suplemen biasa diberikan pada hipokalemia moderat dan berat. 0ada hipokalemia ringan )kalium 393,5 m !"#+ diberikan K>l oral %. mmol per hari dan pasien dianjurkan banyak makan makanan yang mengandung kalium. K># oral kurang ditoleransi pasien karena iritasi lambung. Eakanan yang mengandung kalium 'ukup banyak dan menyediakan A. mmol kalium )A+. #. Kecepatan $em#erian Kalium %ntra&ena Ke'epatan pemberian tidak boleh dika'aukan dengan dosis. Bika kadar serum F % m !"#, maka ke'epatan la@im pemberian kalium adalah *. m !"jam dan maksimal %. m !"jam untuk men'egah terjadinya hiperkalemia. 0ada anak, .,59* m !"kg"dosis dalam * jam. 4osis tidak boleh melebihi dosis maksimum dewasa. 0ada kadar 6 % m !"#, bisa diberikan ke'epatan /. m !"jam melalui vena sentral dan monitoring ketat di ?>D. Dntuk koreksi 'epat ini, K>l tidak boleh dilarutkan dalam larutan dekstrosa karena justru men'etuskan hipokalemia lebih berat. c. Koreksi 'ipokalemia $erioperatif

K># biasa digunakan untuk menggantikan defisiensi K1, karena juga biasa disertai defisiensi >l-. Bika penyebabnya diare kronik, KH>:3 atau kalium sitrat mungkin lebih sesuai. <erapi oral dengan garam kalium sesuai jika ada waktu untuk koreksi dan tidak ada gejala klinik. 0enggantian /.9A. mmol K1 menghasilkan kenaikan *9*,5 mmol"# dalam K1 serum, tetapi ini sifatnya sementara karena K1 akan berpindah kembali ke dalam sel. 0emantauan teratur dari K1 serum diperlukan untuk memastikan bahwa defisit terkoreksi.

(. Kalium i&

K>l sebaiknya diberikan iv jika pasien tidak bisa makan dan mengalami hipokalemia berat. ,e'ara umum, jangan tambahkan K>l ke dalam botol infus. ;unakan sediaan siap-pakai dari pabrik. 0ada koreksi hipokalemia berat )6 % mmol"#+, sebaiknya gunakan Na>l, bukan dekstrosa. 0emberian dekstrosa bisa menyebabkan penurunan sementara K1 serum sebesar .,%9*,/ mmol"# karena stimulasi pelepasan insulin oleh glukosa.

?nfus yang mengandung K>l .,3& dan Na>l .,G& menyediakan /. mmol K 1 "#. ?ni harus menjadi standar dalam 'airan pengganti K1. Holume besar dari normal saline bisa menyebabkan kelebihan beban 'airan. Bika ada aritmia jantung, dibutuhkan larutan K1 yang lebih pekat diberikan melalui vena sentral dengan pemantauan K;. 0emantauan teratur sangat penting. 0ikirkan masak-masak sebelum memberikan F %. mmol K1"jam.

Konsentrasi K1 F A. mmol"# sebaiknya dihindari melalui vena perifer, karena 'enderung menyebabkan nyeri dan sklerosis vena.

e. Diet Kalium

4iet yang mengandung 'ukup kalium pada orang dewasa rata-rata 5.-*.. m !"hari )'ontoh makanan yang tinggi kalium termasuk kismis, pisang, aprikot, jeruk, advokat, ka'ang-ka'angan, dan kentang+.

H. 0rognosis

4engan

mengkonsumsi

suplemen

kalium

biasanya

dapat

mengkoreksi

hipokalemia. 0ada hipokalemia berat, tanpa penatalaksanaan yang tepat, penurunan kadar kalium se'ara drastis dapat menyebabkan masalah jantung yang serius yang dapat berakibat fatal. )7+

BAB III KESIMPULAN

Hipokalemia merupakan kelainan elektrolit yang 'ukup sering dijumpai dalam praktik klinik, dan bisa mengenai pasien dewasa dan anak. 5erbagai faktor penyebab perlu diidentifikasi sebagai awal dari manajemen. 0emberian kalium bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti oleh para klinisi, seandainya diketahui ke'epatan pemberian yang aman untuk setiap derajat hipokalemia. 0emberian kalium perlu dipertimbangkan pada pasien-pasien penyakit jantung, hipertensi, stroke, atau pada keadaan-keadaan yang 'enderung menyebabkan deplesi kalium.

DAFTAR PUSTAKA
1. Iwanger

E.

')pokalemia.

-vailable

at2

http2""emedi'ine.'om"emerg"topi'%73.html. -''essed on :'tober *st %.*%.

2. ,riwaty -. 0revalensi dan 4istribusi ;angguan

lektrolit 0ada #anjut Dsia.

-vailable at2 http2""eprints.undip.a'.id"%%A8/"*",riwaty.pdf. -''essed on :'tober %nd %.*%.


3. 4aryadi.

Hiperkalemia

dan

Hipokalemia.

-vailable

at2

http2""nsyadi.blogspot.'om"%.**"*%"hiperkalemia-dan-hipokalemia.html. -''essed on :'tober 3rd %.*%.


4. >ohn BN, Kowey 0=, $helton 0K, 0risant #E. *e+ Gui(elines for potassium

,eplacement in -linical $ractice. -r'h ?ntern Eed %...(*A.2%/%G-%/3A.


5. 0ri'e J $ilson. ;angguan >airan J

lektrolit. 0atofisiologi Hol.*. A th ed.

Bakarta2 ;>( %..A( p. 3//.


6. Halperin E#, ;oldstein E5. Cluid

le'trolyte and -'id-5ase 0hysiology . -vailable -''essed at2 on

problem-based approa'h. $5 ,aunders >o. %nd ed., p 358


7. 4avid

>.

')pokalemia.

http2""www.nlm.nih.gov"medlineplus"en'y"arti'le".../7G.htm. :'tober 3rd %.*%.

You might also like