You are on page 1of 4

IDEOLOGI DAN POLITIK PENDIDIKAN NASIONAL BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Setiap warga negara pada umumnya menginginkan

pendidikan, baik itu pendidikan formal maupun pendidikan nonformal. Karena makin tinggi pendidikan seseorang maka tingkat intelektual seseorang juga semakin tinggi . Disini yang menjadi peranan penting yaitu sekolah , fungsi utama sekolah yang utama ialah pendidikan intelektual, yakni mengisi otak anak dengan berbagai macam pengetahuan.Namun sekolah dalam kenyataannya masih mengutamakan latihan mental formal, oleh sebab itu memerlukan tenaga yang khusus dipersiapkan untuk itu yakni guru. Dalam pendidikan formal yang memegang peran utama ialah guru. Anak anak biasanya belajar dengan penuh tekanan dan kelakuannya diatur dengan berbagai aturan. Kurikulum pada umumnya juga ikut ditentukan oleh petugas pendidikan, guru atau orang dewasa lainnya yang bukan murid itu sendiri. Walaupun banyak kritikan terhadap pendidikan dan guru, serta sistem pendidikan banyak mengandung kelemahan dan kekurangan , namun orang percaya akan manfaat pendidikan. Jumlah anak yang memasuki dekolah senantiasa juga ikut bertambah banyak. Wawasan wiyatamandala adalah suatu gagasan yang beranggapan bahwa fungsi sekolah adalah sebagai lingkungan pendidikan. Hal ini berarti bahwa sekolah berfungsi untuk mendidik, mengajar, dan melatih den demikian sekolah janganlah hendaknya digunakan untuk kegiatan kegiatan di luar tujuan pendidikan.

BAB II PEMBAHASAN Apakah tujuan Pendidikan Nasional di Indonesia ? Dalam GBHN tujuan pendidikan nasional adalah untuk meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, dan ketrampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempetebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air agar dapat menumbuhkan manusia manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Hubungan sekolah dan masyarakat : 1. Sekolah harus bertumpuh kepada masyarakat di sekitarnya., namun harus juga mencegah masuknya sikap dan perbuatan yang sadar atau tidak dapat menimbulkan pertentangan antara perbedaan suku, perbedaan agama, perbedaan asal- usul

keturunan dan tingkat sosial ekonomi serta perbedaan paham politik. 2. Sekolah adalah lembaga pendidikan tempat guru mengajar dan siswa belajar. Dimana para siswa mendapat kesempatan untuk menerima pembinaan serta pengembangan etika , estetika, logika, dan praktika. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat. Hal hal yang dapat diberikan masyarakat terhadap sekolah dalam rangka menunjang fungsi sekolah sebagai lingkungan pendidikan (wiyatamandala ), misalnya dalam pembinaan estetika mendorong siswa agar lebih aktif dalam acara kesenian di sekolah,menciptakan karya seni. Guna memahami wawasan wiyatamandala ada beberapa hal yang perlu dipahami yaitu: 1. Fungsi sekolah sebagai lingkungan pendidikan

Sebagai lembaga pendidikan , tempat guru mengajar dan murid belajar, dimana murid berkesempatan untuk mendapat pendidikan, pengajaran dan berbagai jenis latihan. 2. Hubungan sekolah dan masyarakat. Sekolah seharusnya bertumpuh pada masyarakat sekitarnya, namun juga harus mampu mencegah masuknya sikap dan perbuatan yang dapat menimbulkan perpecahan karena perbedaan suku, agama , dan ras. 3. Peranan dan tanggung jawab unsur unsur persekolahan dalam meningkatkan fungsi sekolah Unsur unsur persekolahan disini meliputi kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wali kelas, guru, tenaga administrasi, siswa,dan orang tua. Kepala sekolah mempunyai kewenangan dan tanggung jawab penuh untuk penyelenggaraan seluruh proses pendidikan . hubungan guru dan orang tua murid juga harus terjalin dengan baik. Peranan guru di dalam dan di luar sekolah senantiasa menjunjung tinggi martabat dan citra guru sebagai tokoh yang digugu dan ditiru. 4. Kegiatan kegiatan di sekolah. Berbagai kegiatan di sekolah yang berhubungan dengan pelajaran seperti kegiatan belajar mengajar di kelas, kegiatan di perpustakaan, kegiatan di laboratorium dan kegiatan OSIS sangat besar pengaruhnya untuk meningkatkan minat belajar. 5. Peningkatan kegiatan sekolah Usaha usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kegiatan sekolah dapat dilakukan antara lain melalui perlombaan di sekolah, pertandingan antar sekolah. 6. Peranan siswa dalam peningkatan fungsi sekolah Siswa mempunyai peranan yang sangat besar dalam meningkatkan fungsi sekolah sebagai wiyatamandala. Usahakanlah berbagai kreasi untuk dapat menciptakan

sekolah sebagai lingkungan pendidikan ( wiyatamandala ), sebagai tempat kita saling asih, asah dan saling asuh yang dibimbing oleh kepala sekolah dan guru dengan semboyan Tut Wuri Handayani Sumber : Kansil. 1993, Hidup Berbangsa Dan Bernegara ( Pedoman Hidup Bernegara Untuk Siswa Indonesi ), Jakarta : Penerbit Erlangga

You might also like