You are on page 1of 33

ARTIKEL ILMU UKUR TAMBANG

SEMESTER VI (ENAM)

NAMA NIM

: FAHMI YAHYA : DBD 111 0022

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS PALANGKARAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN 2013

ILMU UKUR TAMBANG

FAHMI YAHYA

DBD 111 0022 1

PENDAHULUAN Dunia pertambangan tidak terlepas dari pengkuran yang akurat terhadap bukaan maupun penambambangan. Untuk itu salah satu yang harus difahami dan dipelajari dalam pertambangan yakni Ilmu ukur tambang. Kemajuan teknologi membuat terciptanya metode dan alat yang dapat digunakan untuk mengukur dalam aspek pertambangan secara perhitungan berdasarkan data yang didapatkan yang diharapkan dapat menjadi acuan untuk melakukan penambangan. Berdasarkan tujuannya, ilmu ukur tambang bertujuan untuk menyajikan secara grafis (rencana/bagian dari rencana pekerjaan ba!ah tanah, bentuk dan kejadian gambaran penyebaran bahan galian serta struktur yang ada dari kenampakan permukaan bumi. "emecahkan berbagai permasalahan dalam ilmu ukur tambang (eksplorasi, konstruksi, eksploitasi . Dalam makalah ini akan diulaskan mengenai pengertian dasar, rumus ilmu ukur tambang dan berbagai hal yang berkaitan dengan ilmu ukur tambang.

ILMU UKUR TAMBANG

FAHMI YAHYA

DBD 111 0022 2

ISI #pa itu ilmu ukur tambang$ %ertanyaan tersebut menjadi pertanyaan yang tertuang dalam fikiran mahasis!a teknik pertambangan yang memulai mempelajari ilmu ukur tambang. Ilmu ukur tambang atau dapat disebut sebagai Underground &ur'eying adalah suatu kegiatan kerja yang harus dilakukan ). *. -. dalam beberapa pekerjaan tambang ba!ah tanah (undergroung mining untuk mengetahui dan memperoleh data tentang ( Kedudukan lubang bukaan terhadap peta topography yang ada +ambaran lubang,lubang tambang (peta tambang Kemajuan arah penggalian serta besar tonase penggalian didalam stope.

%eta ukur tambang ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan daerah kerja tambang dengan batas daerah pertambangan, sehingga dapat diperoleh suatu keterangan untuk menetapkan arah penggalian lebih lanjut, untuk menghitung berapa besar material (ore yang telah digali dan kemungkinan berapa banyak ore yang akan digali, jugauntuk memperoleh data dari daerah kerja tambang menurut grafik yang mungkin dibuat, apabila diadakan suatu penambahan kerja yang effisien. Instrumen atau alat yang biasanya digunakan dalam ilmu ukur tambang yakni( ). *. -. 0. 1. 5. 6. 4. 8. Instrumen .ptik ( theodolite Dumpey le'el ( alat untuk menentukan ele'asi di b!h tnh Dengan perbedaan ketinggian dengan cara menarik garis ketinggian. /ambu Kompas ( kompas ayun, tali %ita ukur/meteran( untuk setting stasiun ukur dan melakukan pekerjaan Dengan teliti digunakan ukuran *22 ft 3 -/4 in, skala ukur digulung. untuk pengukuran dipermukaan digunakan -22,022 ft, skala dindai setiap 1,)2 ft untuk offset, tinggi instrumen, height of shot digunakan 5,4 ft %lumb bob 7ampu penerangan Kaca pembesar &tambangtion
FAHMI YAHYA DBD 111 0022 3

ILMU UKUR TAMBANG

)2.

9empat peralatan yang berisi ( plumb bob, tali plumb bob e3tra, alat untuk menutup sambungan Dengan saluran kompressor, tongkat pancang, kotak yang berisi pengait dan material sekrup, paku, tali manila, kain katun tipis.

)).

%eralatan kantor ( penthograph, planimeter, penggaris baja, copy fle3, kalkulator, tinta !arna.

%ada dasarnya alat yang digunakan dalam ilmu ukur tanah dan ilmu ukur tambang tidak jauh berbeda, yang membedakan yakni kecuali apabila alat tersebut tidak dapat digunakan untuk pengukuran dalam tanah (Underground 9ra'ersing maka digunakan atau diperlukan alat,alat khusus. %erbedaan yang penting dari Underground 9ra'ersing dengan &urface 9ra'ersing adalah ( %enerangan (light pada Underground 9ra'ersing sangat diperlukan, karena untuk pembacaan sudut 'ertikal atau hori:ontal pembacaan benang silang pada instrumen serta pada pembacaan alat ukur. kesalahan. Daerah atau ruang pengukuran tak sebebas seperti pada ukur tanah, sehingga lebih sulit dalam pemasangan instrumen maupun dalam pelaksanaan pengukurannya. ;ang digunakan dalam sur'eying ialah plumbob dengan tali penggantungnya pada patok (station . %enggunaan rod pada underground tra'ersing boleh dikatakan tidak dilakukan, mengingat tinggi mine haulage tunnel agak kurang dari panjang rod tersebut, dan sebagai pengganti rod adalah patok tadi. Untuk itu diperlukan penguasaan penggunaan peralatan yang betul,betul mantap,serta ketelitian dalam pengkuran yang dapat dilakukan dengan pengulangan,pengulangan pembacaan sehingga dapat memperkecil kesalahan. Dalam bab,bab berikut akan diuraikan tentang pengertian dasar Ukur 9ambang, cara, cara pengukuran maupun perhitungannya. Kurang begitu nyata atau teliti seperti yang dilakukan pada ukur tanah, jadi pengulangan pembacaan perlu dilakukan untuk mencegah atau memperkecil

ILMU UKUR TAMBANG

FAHMI YAHYA

DBD 111 0022 4

&ebelum memasuki pembahasan yang berlanjut dari Ilmu ukur tambang, perlu diketahui istilah dan dasar,dasar dari ilmu ukur tambang. A. BEARING DAN AZIMUTH ). Bearing ( Ialah suatu sudut yang diukur ke kiri atau kekanan antara garuis Utara (<orth , &elatan (&outh dengan titik tertentu. <ama dari bearing tersebut tergantung dari letak empat titik dari k!adran. =ontoh ( Bearing # > B ? < @ 2 A Bearing # > = ? < B 2 C Bearing # > D ? < D 2 E Bearing # > A ? < F 2 G Hadi bearing tersebut dapat dibuat dari Kutub Utara geografis ke arah kanan atau kiri, demikian pula sebaliknya dari Kutub &elatan ke arah kanan atau kiri. *. #:imuth ( Ialah suatu sudut yang ukur dari titik Utara atau &elatan ke suatu titi tertentu menurut arah jarum jam. Untuk mempermudah perhitung, maka umumnya titik Utara digunakan sebagai titik a!al pengukuran. =ontoh (

#:imuth 2 > ) ? @ 2 #:imuth 2 > * ? B 2


ILMU UKUR TAMBANG FAHMI YAHYA DBD 111 0022 5

#:imuth 2 > - ? D 2 #:imuth 2 > 0 ? F 2 Bearing dari suatu rintisan (tra'erse adalah berurutan (berhubungan satu dengan yang lainnya . Untuk menghitung bearing suatu urutan dari titik, ada dua cara sederhana yang perlu diingat yaitu ( a. &udut diukur searah dengan perputaran jamrum jam, a:imuth dari arah yang baru adalah a:imuth mula,mula I sudut lurus atau angle right antara arah tersebut ,)422 b. Kalau jumlah a:imuth a!al I sudut lurusnya kurang dari )42 2, perlu ditambah -522 dulu sebelum dikurangi dengan )422 atau dapat juga ditambah dengan )422 saja. B. M ! !"#$%! L "%$ S#%"# T&"&$ D%'& S#%"# T ()%" K T ()%" L%&! Hika diketahui titik # (3,y , maka titik B (3),y) dapat dihitung (lihat gambar

y
Dicari (

BA

B ( x 1,y 1)

9g JB# ? JB#.

y1

HD
A ( x ,y )

( X) X * (Y ) Y *

,maka di dapat sudut

y2

Tg

3) K3

? 3 I K3 ? (3) > 3 ? LD sin J

3) y) y
ILMU UKUR TAMBANG

? 3 I LD sin J ?yIy ? y) , y
FAHMI YAHYA DBD 111 0022 6

? LD cos J

Disini perlu diperhatikan tanda pada masing,masing k!adran. 9anda untuk 3 dan y ialah ( I I , , I

- IV +

+ I +

K!adran I

K!adran II I

- III -

+ II K!adran III , K!adran IM ,

%erbedaan cara pengukuran di dalam tambang ba!ah tanah atau underground tra'ersing dengan pengukuran dipermukaan atau surface tra'ersing selain mengenai ( penerangan, daerah (ruang pengukuran dan penggunaan plumbob seperti yang tercantum dalam bab terdahulu, juga mengenai ( ). =ara pemasangan 9heodolite (transite , di mana pada perintisan di permukaan anting,anting ditepatkan pada titik patok yang berada di ba!ah, tetapi untuk perintisan tambang ba!ah tanah titik as dari sumbu I ditepatkan dengan plum bob yang tergantung pada atap (roof , kecuali instrument tersebut tidak ada as sumbu pertamanya (misal 9heodolite 92 , maka plum bob tersebut dipindahkan dulu ke ba!ah dengan block station. *. Data yang perlu diambil disini meliputi ( %engukuran sudut hori:ontal (double %engukuran sudut 'ertical (double %engukuran jarak(slope distance
FAHMI YAHYA DBD 111 0022 7

ILMU UKUR TAMBANG

%engukuran tinggi alat %engukuran tinggi plum bob yang digantungkan (L& dan BI Kolom catatan, misalnya tinggi le'el dan sebagainya.

-. Larus memperhatikan gangguan aliran air, rembesan air dan sebagainya, juga instrument yang harus dilindungi dari pengaruh rembesan air tersebut. 0. #danya pengaruh medan magnet, misalnya pada rel, jalan,jalan kereta dorong,pada bijih yang sifatnya magnetik (hematit, pyrolusite dan sebagainya . Karena pengaruh,pengaruh tersebut diatas maka sangat diperlukan ketelitian pembacaan yang sangat hati,hati. Huga perlu dipehatikan pada daerah sekitar patok yang akan dipasangi instrument tersebut, karena batuan dalam batuan induk (country rock yang tidak kuat dapat mengakibatkan kecelakaan bagi operator (sur'eyor dan istrument itu sendiri. %erlu diperhatikan untuk tidak memasang instrument pada daerah bebatuan lepas, daerah penirisan maupun pada pitth. %engukur (transimen sudut tertentu. 9im kerja (man cre! cukup tiga orang dengan pembagian tugas sebagai berikut ( &atu orang mencatat data dala buku &atu orang sebagaipengukur &atu orang lagi sebagai pemba!a pita ukur (chain man umumnya kurang memperhatikan hal ini, untuk pengukuran jarak pendek akan menimbulkan kesalahan

Beberapa prosedur dalam ilmu ukur tambang yang harus diperhatiakan sebagai berikut ini( A. PEMBERIAN NOMOR PADA PATOK =ara pemberian nomor pada patok maupun tanda merupakan salah satu masalah bagi pengukur dalam suatu penambangan, dimana diperlukan drift yang parale, cross cut dan lain,lain, sehingga titik,titik yang tidak dapat berhubungan satu sama lainnya akan mendapat pembacaan tersendiri. B. PEMASANGAN INSTRUMENT PADA SUATU TITIK

ILMU UKUR TAMBANG

FAHMI YAHYA

DBD 111 0022 8

%enempatan instrument pada ba!ah tanah lain dengan dipermukaan, secara praktis penempatan instrument di ba!ah titik yang berada di atasnya. Lanya pada daerah yang luas seperti rail road tunnel akan praktis untuk menempatkan patok dilantai. Dan hal yang begitu praktis jarang ditemui. %ada permulaan operasi memamng dirasakan kaku dan lamban tetapi setelah sering melaksanakan akan lebih lancar. &ebelum penempatan instrument pada undergraound maupun pada surface sebaiknya semua pengunci dikunci. %lum bob digantungkan pada spad dengan tali simpul agar mudah digeser,geser. Lal ini memungkinkan penyesuaian yang cepat bagi plumb bob,yaitu cukup tinggi pada !aktu start.instrument diletakkan di ba!ah bobs dan kaki,kakinya ditekan ke ba!ah,sebelumnya lingkaran 'ertical dibuat nol dengan tanpa pembacaan pada gelas. +ambar I menunjukkan kedudukan instrument. Untuk pertama kali instrument cukup terletak -,0 Inchi di ba!ah bobs, kemudian kaki statip diatur agar instrument tepat di ba!ah bobs, setelah terletak hori:ontal, kaki, kaki statipdikunci kembali. Biasanya akan timbul pertanyaan seberapa teliti titik plumb bobs terpusat di atas titik pusat instrument. Lal ini tergantung pada jarak pengamatan (dari B& dan N& dan ketelitian yang diinginkan.

HI

SET O N ZERO

ILMU UKUR TAMBANG

FAHMI YAHYA

DBD 111 0022 9

*.

PEMASANGAN INSTRUMENT

&ebagai contoh dengan jarak pengamatan sejauh )22 ft, instrumen akan berada diluar titik sejauh 2,2*8 ft, sebelum menimbulkan kesalahan ) menit sebelumnya pada jarak *2 ft akan menyebabkan kesalahan sebesar kira,kira 2,225 ft. Lal ini yang paling aman adalah mendapatkan titik plumb bob dalam tanda yang dilubangi, instrument acap kali selalu berada di luar B& maupun N&. +ambar menunjukkan pengukuran yang dibuat untuk menentukan LI dan kadang,kadang juga jarak D. D. PEMILIHAN LOKASI PATOK Usahakan agar titik patok diletakkan secara permanent dengan maksud bila ada getaran titik tersebut tidak berubah, hal ini untuk menghindari kesalan pembacaan sudut. Dalam beberapa tambang patok tersebut kadang,kadang ditempatkan pada stull, caps atau bentuk,bentuk timbers lain yang memungkinkan. Hadi lokasi dari patok yang tepat betul harus diperhatikan, ini untuk mencegah instrument terhindar dari jatuhnya batuan lepas yang disebabkan oleh kebocoran udara atau getaran akibat ledakan. +ambar berikut menunjukkan lokasi yang cocok untuk patok. %enempatan titik a sebagai patok menyalahi aturan, karena N& ), * dan - tidak dapat dilihat dari suatu tempat.
1

2 FS

ILMU UKUR TAMBANG


3

FAHMI YAHYA

DBD 111 0022 10

E.

PENGUKURAN SUDUT DAN JARAK MIRING ;ang perlu diperhatikan di sini adalah penerangan atau lampu dan alat pembesar bacaan sudut (magnifaying glass atau loupe karena dengan mata biasa pembacaan akan kurang teliti jika sampai kemenit. Bila instrument dipasang pengukuran sudut searah jarum jam harus diukur double atau dua kali. ). *. mulai dengan sudut titik nol teleskop diputar )422

"aksud untuk kompensasi kesalahan pengaturan alat acceleration dan kesalahan indeks, demikian juga untuk mengukur sudut 'ertical. Dalam mengukur jarak miring harus diperhatikan urutan dari angka, titik,titik ditepatkan pada angka dipita, dalam pemeliharaan atau penggunaan pita harus hati,hati, misalnya jangan sekali,kali menarik pita sepanjang daerah yang akan diukur, jika hal ini terjadi pada drift yang basah akan menyebabkan pengumpulan pita dan juga akan kotor. %rosedur yang baik untuk pengukuran di ba!ah tanah ialah ( ). *. -. 0. 1. 5. 6. 4. 8. %asang alat (instrument =atat LI (tinggi instrument =atat jarak kanan dan kiri instrument "ulai pada nol dan mengambil B& dengan jarak gerak perlahan,lahan. 7epaskan penggerak atas dan bidik N&. Baca dan catat L#, lepaskan penggerak bagian ba!ah dan putar di lingkaran 'ertical ke depan operator dan baca M#. #rahkan teleskop ke B& dengan menggerkkan penggerak ke bagian ba!ah. 7epaskan penggerak bagian atas dan bidik N&. Baca L# dan M#, pada sudut datar pembacaan M# untuk kedua kalinya tidak perlu. Hika L# dibuat double, ulangi proses setelah posisi 2 dan tempatkan teleskop dalam posisi langsung.

ILMU UKUR TAMBANG

FAHMI YAHYA

DBD 111 0022 11

)2.

&etelah semua pengukuran regular lengkap, pembantu memba!a ujung 2 dari pita ke patok N& dan diukur &.. &ebelum memulai pengukuran instrument harus ditempatkan kea rah patok N&.

)). +erakkan ke patok N& dan catat L&. %erlengkapan,perlengkapan yang perlu diba!a diantaranya ialah( ). poket tape ()2 meter *. pita yang dapat digulung (*22,*12 feet -. unting,unting 0. plumb bob 1. magnifying glass (loupe 5. buku catatan data 6. pencil 4. perlengkapan,perlengkapan lain seperti lampu dan lain,lain. F. PENGAMBILAN TITIK DETAIL ;ang dimaksud dengan detail ialah pengukuran titik yang dilakukan pada perubahan arah. #da dua cara pembuatan detail, yaitu ( ). "etode #ngle /ight +ambar - dan 0 menunjukkan metode sudut (angle
1
A N " E # R I" H T

IN $ E N T E R O F D R IF T

4 5

T O % A D D IS T A N $ E

!
F3

G.

ELEVASI (ALTITUDE) #da tiga cara untuk menentukan e'aluasi atau ketinggian suatu titik pada 9ambang Ba!ah 9anah, yaitu ( ). *. dengan menggunakan instrument dan pita ukur dengan menggunakan le'el !atau !aterpass
FAHMI YAHYA DBD 111 0022 12

ILMU UKUR TAMBANG

-.

dengan mengukur kedalaman suatu shart dengan pita ukur atau spesial case.

Instrumen dan %ita Ukur "etode ini paling sering digunakan. Denmgan pengukuran biasa LI, B& dan sudut,sudut 'ertikal cocok untuk mengontrolan ba!ah tanah dan dapat menarik jarak tanpa kesalahan yang besar. &emua patok yang instrumentnya terletak diba!ah titik, LI dikurangi karena alatnya lebih rendah dari pada patok. Untuk menutup titik itu tambahkan LI. Bila tanggul digunakan untuk bagian muka, biasanya L& diaggap nol (kekecualian pada stopersur'ey, dimana L& menunjukkanele'asi tambang pada titik itu . Bila sudut 'ertikal itu fositif, maka jarak 'ertikal bertambah (M. ? &. sin M# . /umus dasar untuk menentukan ele'asi adalah ( Ale'asi N& ? ele'asi I& I LI I MD I L& Untuk hampir semua patok underground dapat dituliskan sebagai berikut Ale'asi B ? ele'asi # > LI I &D sin M# I L& ? ele'asi # > LI I MD I L& # job to memindahkan suatu titik dipermukaan ba!ah tanah. Biasanya menggunakan alat ukur optis dan atau unting,unting. S+%," P-#(.&!/ Dalam penambangan diba!ah tanah (deep mining . %ekerjaan penggalian dilakukan melalui sebuah shaft. Untuk itu memindahkan suatu a:imut melalui sebuah bukaan (opening adalah merupakan tugas yang penting bagi seorang pengukur (engineer . 9eknik atau cara pengukuran akan disesuaikan dengan masing masing kasus atau keadaan, tetapi ketelitiannya perlu diperhatikan. 9ujuan dari shaft plumbing adalah untuk menggunakan meridian atau koordinat agar opening yang digambarkan disesuaikan keadaan dipermukaan atau menentukan posisi dari pada opening, sedangkan bedanya hanya karena adanya beda tinggi atau altitude. Oalaupun tidak ada shaft, tetapi untuk mengukur daerah,daerah opening adalah dengan menggunakan titik triangulasi dan dari titik ini dibuat beberapa titik tetap sebagai base station atau titik tolak dan opening,opening ini diikat pada base station tersebut. %eralatan,peralatan untuk shaft plumbing
ILMU UKUR TAMBANG FAHMI YAHYA DBD 111 0022 13

#lat,alat yang diperlukan untuk sharf plumbing diantaranya adalah ( ). /eels (glondong/gulungan +londongan atau gulngan ini sangat penting untuk mengangkat dan menurunkan ka!at. 9anpa gulungan ini sangat sukar untuk mengangkat beban yang berat. *. Oire centering de'ice (peralatan ka!at centering #lat ini digunakan untuk menjepit ka!at dalam suatu posisi setelah pusat dari ayunan ditentukan. Beberapa teknik (enginer memilih untukmenentukan pusat ayunan di slamp pada posisi yang tetap sebelum pembidikan. -. &cre! shifter Digunakan untuk mengeser satu ka!at kebidang transit dan ka!at lainnya pada station permulaan atau kedua,duanya digeser kemuka dan ke belakang. Dapat juga digunakan untuk menggerakkan ka!at guna menentukan arah terlebih dahulu untuk memastikan apakah ka!at tersebut tergantung pada suatu sekatan di dalam sharf. 0. %lum bobs Bobs yang terbuat dari baja dapat terpengaruh oleh daerah tambang yang mengandung magnetik maupun oleh aliran listrik, pipa dari bobs dibubut sehingga mempunyai ukuran yang uniform dan permukaan halus, sedang bagian tepi dari pipa berbentuk sepertipisau pemotong (lihat gambar Ukuran dan berat dari bobs yang dibutuhkan tergantung dari kecepatanudara dan jumlah air yang jatuh pada shaft, biasanya bobs seberat 12 lb sudah dianggap cukup. 1. Oire (ka!at ;ang biasa digunakanadalah ka!at baja dengan ukuran ka!at piano nomor )* dengan diameter 2,2- Inchi, ka!at ini dapat menahan bobs seberat 52 lb. 5. =hain link (rangkain mata rantai Biasanya diletakkan pada ka!at kira,kira le'el dengan transit agar memungkinkan pengukur melihat kedua ka!at tanpa harus menggerakkan yang lebih dekat. "ereka diperlukan selama ka!at yang lebih dekat dapat dengan tanpa stelan yang tepat difokuskan memba!a ka!at yang lebih jauh ke dalam relief yang kurang terang. 6. 9ype transit 9idak ada type khusus dari pada transit untuk pengukuran karena ada yang mempunyai pembacaan -2 secon, tetapiada juga yang satu menit. Dan biasanya mempunyai sekrup penggerak halus atau micrometer di atas sekrup penyetel hori:ontal atau untuk
ILMU UKUR TAMBANG FAHMI YAHYA DBD 111 0022 14 ) *

menggerakkan transit ke dalam bidang dari ka!at plumb bobs dan diafragma benang silang untuk membidik ka!at. *%'% U!"#$ S+%," P-#(.&!/ "etode Umum untuk &haft %lumbing adalah ( ). .ne &haft "ethode a. b. c. =oplaining(!iggling ataujiggling 9riangulation +abungan antara a danb (special cases and b

*. 9!o &haft "ethode .ne &haft "ethode %rosedur untuk menggantung ka!at dan menetapkannya adalah seragam untuk semuanya,yang berarti juga diterapkan pada t!o shaft methode. %enggunaan kedua cara (coplaining dan triangulation tersebut kira,kira sama pembagiannya, tetapi banyak engineer yang menyatakan bah!a coplaining dapat diterapkan pada kondisi dimana triangulation tidak dapat digunakan. %erbedaan atara coplaining dan triangulation kurang jelas,boleh dikatakan hampir sama. Untuk ketelitian dengan menggunakan transit ) menit.Kesalahantidakboleh melebihi dari ) 3 )22P ()2222 ?2,2)P. #gar supayamendapat ketepatan,jarak plumb bobs *22 ,-22 feet (diba!ah pengecualian yaitu dalam kondisi yang mengijinkan dapat dikembangkan dalam beberapa feet . Harak antara kedua ka!at diukur dipermukaan dan di check lagi dengan diba!ah,sebaiknya harus mempunyai jarak yang sama. Bila jarak antara ka!at kurang dari 0 feet terdapat kesalahan dalam peratusan feet akan menyebabkan terlalu besar kesalahan dalam a:imuth.&ebagai contoh jarak antara ka!at,ka!at 0 feet,satuka!at berada 2,2* ft diluar dari pada bidang,maka perpindahan angularnya( tangen ,) atau sin ,) ? 2,2*/022 ? )6Q appro3.hanya *2Q bisa diperkenankan bila )()2222 harus ditetapkan atau dihitung.Ini menyatakan pentingnya mengetahui alasan suatu perbedaan antara kedua pengukuran dan pengoreksian kesalahan.Harak diantara ka!at,ka!at biasanya diukur mendekati per seribuan feet. a. =.%7#I<I<+ Ini juga dikenal dengan !iggling.atau jiggling.
ILMU UKUR TAMBANG FAHMI YAHYA DBD 111 0022 15

9ujuannya( ialah menempatkan alat transit/theodolith tepat satu bidang dengan dua unting,unting yang digantungkan pada shaft. =aranya( "embuat satu bidang (coplaining adalah dengan menggerakkan atau memindahkan transit sehingga benang silang 'ertikal dari transit sebidang dengan unting,unting yang digantungkan pada shaft. %asang blok timah hitam dengan ukuran 0 3 0 3 - inchi ba!ah unting, unting yang dipasang pada transit atau theodolith, beri tanda pada blok tersebut,kemudian ukur beberapa kali sudut busur antara dua unting,unting dengan titik D (9itik station permanen pertama . 9eropong dibalikkandan arahkan kembali kedua unting,unting, usahakan dengan menggeser teropong sehingga garis 'ertikal teropong (benang silang 'ertikal sebidang dengan dua unting,unting tersebut. b. Bila sudut hori:ontal yang benar adalah rata,ratanya, dan titik station yang benar adalah juga rata,ratanya (dibagi dua atau arah titik pada station . 9riangul #ston Untuk menempatkan a:imuth dari bidang yang dibuat oleh unting,unting disebut !eisbach method dengan persyaratan yang dibuat harus antara secon dan lebih kecil dari )2. Bil sudutnya menjadi sangat besar atau biasanya 52 2 maksimum method !eisbach tidak dapat digunakan. Dalam bagian ini aplikasinya hanya pada sudut yang sangat datar (!eisbach akan dibahas kemudian penggunaan dari sudut yang besar akan diselidiki, penggantungan dan penetapan ka!at adalah sama dengan prosedure pada coplaning. +ambar berikut menunjukkan kondisi yang dijumpai, perhatian dicurahkan terhadap jarak B= yang hanya bersenrangan dengan jarak fokus dari transit. %ada shaft yang besar atau dalam keadaan tertentu dimana #B jauh lebih besar dari -,1 sampai 0,1 feet, perbandingan B= dan #B ? ). Bila sudut O pada = hanya beberapa menit, maka #B I B= ? #= Harak diukur dalam perseribu (tiga angka di belakang koma dengan satuan feet, dengan maksud lebih teliti dari perseratusan.

ILMU UKUR TAMBANG

FAHMI YAHYA

DBD 111 0022 16

M "01 T'&%!/#-%2& &ebetulnya kesalahan beberapa per ratusan dalam pengukuran hanya

menyebabkan perbedaan beberapa secon pada hasilnya ini akan betul bila sudut Oeisbach kecil dan B= ? #B nilainya. &ebagai contoh #B dianggap & -,*)0 ft, B= ? 1, )** ft, #= ? 2,--* ft dan pengukuran sudut ? 22 )1Q )2R. =arilah sudut 3 pada #. S?

8)2T x1, )*) -, )*0

? 22 *0Q )2R

Hika kesalahan dibuat dalam pengukuran #B (-,)8 dan B= adalah (1,)2 maka 3 ? 2 2 *0Q )1 UV dan jika #B ? -,*) dan B= 1,)2 maka 3 ? 2 2 *0Q 25RV dan jika #B ? -,*- dan B= ? 1,)2 3 ? 22 *-Q 16R %rosedur yang paling aman untuk memutar sudut !eisbach sebagai berikut ( %lat disetel pada 2,41 (Back &ight pada ka!at yang benar dan putar sudut kecil ke kanan, dengan ) menit. 5 3 repetisi, - secara langsung dan - dibalik. Balikkan telescop gunakan ka!at N& sebagai B& putar sudut luar yang lebih besar ke kanan sejumlah putaran yang pertama. Humlah dari sudut,sudut yang harus ? -522 W )2Q (jika digunakan 5 3 repetisi jika tidak, dan ka!at cukup stabil maka pengukuran harus diulang. %ada pengecekan dalam batas yang diperkenankan kedua sudut di atur dengan membagi perbedaan sama, dengan demikian jumlah akan menjadi -522. * 9!o &haft "ethod =ara menggantungkan kabel pada setiap shaft dari dua shaft atau raise dan terus menyusuri antara dua shaft atau raise tersebut, memberikan hasil yang paling dapat dipercaya dan akan digunakan pada setiap kesempatan yang baik.

ILMU UKUR TAMBANG

FAHMI YAHYA

DBD 111 0022 17

cara pengukuran ( pengukuran dengan dua shaft memberikan hasil yang lebih teliti darainpada cara satu shaft. Biasanya pada satu le'el mempunyai dua opening yang 'ertikal, maka pengukurannya dilakukan dengan cara dua shaft. ). %rosedur yang digunakan dengan cara dua shaft adalah, mula,mula dari permukaan tanah diikat titik 3 dan y yang digantungkan uting,unting dengan cara polygon (tra'erse mulai dari titik 3 sampai dengan y ( titik satu diikat dengan base station cara pengukuran tertutup (lihat titik ) yang diikat . &etelah dikoreksi dari pengukuran, kemudian dihitung ( *. Harak 3 > y untuk pengecekan hasil pengukuran dari Bearing 3 > y ba!ah tanah

%ada ba!ah tanah, dibuat polygon dari titik 3, atau sampai dengan y dengan bearing 3 > a sebagi titik tolak pengukuran, kemudian diasumsikan (dilakukan dengan kompas besarnya bearing 3 >a. pengukuran dilakukan dengan cara tertutup lagi. Lasil pengukuran dari ba!ah tanah tersebut dapat dihitung ( Harak 3 > y Bearing 3 > y Koordinat 3 untuk ba!ah tanah, diambil dari hasil pengukuran dari permukaan tanah. Harak 3 > y ba!ah tanah harus sama atau beda sedikit dari jarak permukaan, perbedaan harus didistribusikan pada sisi,sisi (jarak,jarak dari titik polygon . Beraing 3 > y dari hasil pengukuran dipermukaan merupakan standart pengukuran dari beraing 3 > y pada pengukuran ba!ah tanah.

ILMU UKUR TAMBANG

FAHMI YAHYA

DBD 111 0022 18

%erbedaan bearing harus dikoreksi, besarnya joreksi ditambahkan atau dikurangkan pada bearing 3 > a yang diasumsikan, kemudian setelah 3 > a dikoreksi bearingnya, perhitungan polygon dilakukan lagi mulai dari 3 > a sampai y.

ILMU UKUR TAMBANG

FAHMI YAHYA

DBD 111 0022 19

Dua persolalan yang penting dalam Ukur 9ambang ialah ( mulai dari arah pengeboran dan penemuan jarak tertentu sehingga pekerjaan penambangan dapat terlaksana dengan hasil yang objektif. =ara permulaan utuk membuat suatu berskala dalam arah yang tertentu dan harus mengetahui berapa jarak lubang tersebut hareus digali (dibuat . %ersoalan ini akan kita temui dalam bidang (daerah hori:ontal dan 'ertikal. %emecahan soal ini dapat dilakukan dengan sistem koordinat, dengan membuat suatu skala, kalau keterangan kasar persoalan ini dapat dilakukan dengan suatu protektor atau skla. Bila skala dari suatu peta tersebut) ( 522 hasinya akan kasar sekali. #pabila didapat titik yang bertempat disegi panjang tersebut, jarak utara selatan diantaranya diperoleh koordinat yang besar dikurangi yang kecil. Bila hubungan underground termasuk ele'asi juga arah dan jarak maka perbedaan dalam ele'asi antara dua titik tersebut harus diketahui. &etelah data,datatersebut dihitung dan sudut,sudut sudah ditentukan, kemudian diaplotkan pada penggambaran dengan skala sehingga dapat diketahui salah atau tidak. #. M !/&$%" T&"&$ K0!2 2& K S $2& L%&! +ambar berikut menunjukkan problem yang sering terjadi pada ilmu ukur tanah.

ILMU UKUR TAMBANG

FAHMI YAHYA

DBD 111 0022 20

"enghubungkan titik konsesi K ke titik triagulasi ". latar belakang X. titik adalah salah satu titik konsesi atau patok dalam sur'ey konsesi, setiap set dari koordinat di ikat ketitik S perbedaan antara koordinat,koordinat Utara pada titik K dan " adalah latitude (Y; . perbedaan antara koordinat 9imur membentuk garis departure (YS . Harak titik * ke " adalah ( LD ?
( ;
*

+(S

Bearing dari titik * ke " adalah ( Bearing ? arc. 9an ? =ontoh ( +ambar diatas menunjukkan koodinat Utara titik * adalah < )222 dan koordinat " adalah < 025,6*, A *014,16 setelah pengamatan rintisan ),*,- dan seterusnya. Berapakah LD K > " dan bearing K > " $ %erbedaan latitude ? ).222,22 > 025,6* ? 18-,*4 feet %erbedaan departure ? *014,16 > ).222,22 ? ).514,16 feet Harak K > " ?
(18-,*4 * + ().014,16 *

? )160,5) feet Bearing K > " ? arc. 9an. ? 18-,*5 ? 542 24Q A 9itik " adalah sebelah timur dari titik K (koordinat 9imurnya lebih besar dan sebelah selatan dari titik (koordinat Utaranya lebih kecil . Karena itu bearingnya dalah ( 1 542 24Q A
).014,16

ILMU UKUR TAMBANG

FAHMI YAHYA

DBD 111 0022 21

B.

MENGHUBUNGKAN DUA DRIFT

Hika hubungan itu pendek dan digunakan untuk 'entilasi, maka koordinat cukup diperoleh dari sistem pengukuran undergraund yang teratur. 9api bila panjang dari drift tersebut digunakan untuk pengangkutan atau tamming, maka perlu diuji patok,patok 0*6 dan 0*2 dengan pengukuran yang bebas. %roblem Ini la:im dalam ukur lubang akan dibicarakan lebih lanjut. 7angkah,langkah yang harus dikerjakan ( ). *. -. 0. diketahui koordinat 0*6 dan 0*4 cari bearing 0*6 dan 0*4 cari sudut lurus 0*1, 0*6, dan 0*4 hitung beda tinggi titik *12 > *5) +rade ? 1. 5.
VD 3 )22 P HD

hitung jarak sebenarnya ,,,, slope distance/true distance perlu diingat kembali ( a:imut a!al I sudut lurus > )422 ? a:imuth akhir

ILMU UKUR TAMBANG

FAHMI YAHYA

DBD 111 0022 22

contoh ( +ambar berukut menunjukkan dua buah drift yang saling berhubungan hitung jarak, bearing, sudut dan gradenya

=ontoh Dua Drift yang &aling Berhubungan

penyelesaian ( %erbedaan latitude ? 6852,22 > 5462,22 feet %erbedaan departure ? )2.562,22 > 4.0-2,22 ? *.*02,22 feet LD ?
().282,22
*

+ *.*02,22 *

? *.08),) feet

Bearing *5) > *12 adalah < 502 5-Q A sebab dilihat dari koordinatnya maka titik *12 jauh lebih ke Utara dan 9imur dari pada titik *5). bearing *12,*5) adalah & 502 2-Q ! &udut lurus ( Di titik *5), B& *52 ( 502 2-Q I )422 > 4*2 )1Q ? )5)2 04Q Di titik *52, B& *08 ( (502 2-Q I )422 I )422 > (61201 I )422 ? )542 )4Q +rade (
ILMU UKUR TAMBANG FAHMI YAHYA DBD 111 0022 23

%erbedaan ele'asi ? 1.4-0,22 > 1.4**,22 ? )*,22 feet +rade ? *08,) 3 )22 P ? 2,04 P
)*,22

*.

MENGHUBUNGKAN DUA SHAFT %rosedur ini diuraikan pada gambar berikut

Bila pengukuran undergraund kurang tepat. "aka rintisan dilakukan dari ) sampai 8 (triagulasi . &etelah ) dan 8 itu ditentukan, ka!at digantungkan. 9entukan bearing dan koordinat, kemudian ka!at dikelurkan dari pengukuran undergraund. Ale'asi t!o shaft terbentuk, dan ditrasperkan undergraund nya. Bila patok shaft belum terbuka, maka bearing kompas perlu dikerjakan. &atelah runna kosong itu cukup, mulai pengukuran yang tepat.

ILMU UKUR TAMBANG

FAHMI YAHYA

DBD 111 0022 24

D.

MENGHUBUNGKAN DUA LEVEL DENGAN RAISE +ambar berikut termasuk penggunaan koordinat dan ele'asi.

"enghubungkan Dua Drift yang /aise Lal ini sering terjadi. /aise digunakan untuk 'entilasi, orepass, !aste pass, man !ay atau simply prospecting. Dalam pemecahan ini jarak hori:ontal (hipotenusa dari koordinat triagle telah didapat. #danya perbedaan ele'asi akan menimbulkan garis singgung pada sudut
ILMU UKUR TAMBANG FAHMI YAHYA DBD 111 0022 25

'ertikal. Harak yang benar diperoleh dengan rumus,rumus trigonometri atau dengan rumus =ontoh ( 7ihat gambar berikut. Litung bearing # > *)5, bearing > #, sudut 'ertikal @, slope distance, sudut lurus *)1 > *)5 > # dan sudut lurus ))) > # , *)5
LD * + MD *

Dua drift yang dihubungkan dengan reise

ILMU UKUR TAMBANG

FAHMI YAHYA

DBD 111 0022 26

%enyelesaian ( %erbedaan latitude ? 0,-)2,1) > 0,)15,** ? )10,*8 ft %erbedaan departure ? 5,01),05 > 5,-25,*0 ? )01,** ft LD # > *)5 ?
)01,** * +)10,*8 *

? *)),44 feet
)01,**

Bearing ? tan,) ? )10,*8

? 0-2 )5Q

Bearing # > *)5 ? & 0-2 )5Q A Bearing *)5 > # ? < 0-2 )5Q O %enyelesain untuk &D dan sudut 'ertical lihat gambar *)b.
)28,04

tan,) ? *25,44

? *62 1-Q

&D ? *25,44 ( =os *62 1-Q ? *-0,) feet &udut lurus ( *)1 > *)5 ># ? (-522 , 0-2 )5Q I )422 , 062 -2Q ? 482 )0Q ))) > # , *)5 ? ()422 , 0-2 )5Q I )422 , 122 22Q ? *152 00Q

ILMU UKUR TAMBANG

FAHMI YAHYA

DBD 111 0022 27

STOPE SURVEY DAN TUNNEL SURVEY #. &9.%A &U/MA; %engukuran pada stope diperlukan untuk ( ). "emperoleh suatu garis batas yang benar dari daerah kerja. *. "enghitung berat, 9onnage atau Molume. %enting untuk mengetahui dimana akan dibuat raise dan drift di suatu titik (tempat tertentu, kecuali itu stope harus diketahui sampai dimana batasnya perlu digali. %embuatan 'entilasi untuk bekerja juga penting, jika diketahui dimana lubang 'entilasi yang akan menghubungkan daerah tersebut. &tope sur'ey untuk menghitung berat atau 'olume, digunakan dalam banyak hal tetapi merupakan perhitungan yang kasar. 7ebih teliti lagi untuk mengukur suatu berat atau 'olume dari ore yang telah digali dengan menghitung berapa banyak shift (machine shift dan berapa banyak po!der yang digunakan. %erlu diingat bah!a dengan stope sur'ey harus ditambahkan beberapa banyak ore yang telah diangkut. Kesulitannya stope sur'ey pada pengeluaran ore yang telah digali, yaitu bila perlu mengetahui dengan pasti setting dari ore. Dan faktor compacness dari ore secara langsung mempengaruhi perhitungan berat percubit feet perlu diingat pula bah!a cubit feet dari ore dalam fragment kering (sear beratnya berlainan dengan suatu cubit feet ore di stope. Biasanya dengan penimbangan beberapa kali sehingga diketemukan suatu faktor untuk perhitungannya. 9iap saat tertentu harus dicari faktor baru untuk menghitungnya. =ara perhitungannya dengan sZuare set, semua mining method menggunakan sZuare set method system. #da tiga cara untuk mengukur stope ( Instrument dan pita ukur &!ing, string atau kompas gantung "enghitung timber set

%emilihan ini tergantung pada ukuran, bentuk, tidak tersusunnya serta urutan dari ore body, demikian pula secara penambangannya juga mempengaruhi pemilihan ini. Usedangkan luas dari seksi dapat dihitung dengan ( %lanimeter "embagi daerah tersebut ke dalam daerah yang luasnya dapat ditentukan.
FAHMI YAHYA DBD 111 0022 28

ILMU UKUR TAMBANG

"enimbang seksi,seksi itu. "embagi daerah ( cara ini dapat dilaksanakan bila tidak diperoleh planimeter.

%lanimeter ( sangat baik dan teliti jika dikerjakan dengan hati,hati. &uatu sZuare set dibuat pada tracing float atau dapat juga pada kertas putih (berat dan siku ini ditempatkan pada grib. &emua persegi tersebut dihitung, dan bagian yang dikombinasikan memberikan luas seluruhnya bila diketahui luas daerah persegi itu maka luas dari seluruh seksi itu dapat dihitung. "enimbang bagian ( dengan cara ini bagian ditambang, pada timbangan analitis dengan pembacaan 2,22) gram, dan kertas yang k!alitasnya betul,betul baik. Bahan kertas sebaiknya uniform. &atuan unit dari luas dipotong dan ditimbang sebagai standart. Hika skala diambil *2 maka luasnya adalah *2 3 *2 ? 022 meter, kemudian bagian lain dipotong dan ditimbang. Ukuran "eredian Untuk memindahkan koordinat yang besar dari permukaan tanah ke dalam tanah (deep mining merupakan salah satu pekerjaan yang terpenting dan yang tersukar yang harus dilakukan oleh seorang sarjana tambang untuk mencapai operasi yang tepat. 9idak hanya koordinat tersebut dipindahkan melalui drift, tetapi harus juga dilakukan melalui raise dan shaft di ba!ah tanah ke ele'asi yang lebih tinggi. "aksudnya posisi (keadaan yang relatif dari ore macam,macam le'el dapat diketahu dengan cepat. "akin jauh dari itik permukaan makin besar ketelitian yhang harus diperhatikan. Hadi ketelitian tergantung dari faktor jauh dekatnya tunnel yang diukur. Hadi masing,masing pekerjaan terghantung teknik yang digunakan. =ara untuk memindahkan meredian tergantung dari jalan masuk dari penambangan tersebut. Hadi ada tiga cara untuk pengukuran meredian yaitu ( [ 9unnel [ Inclined opening [ =ritical opening ( TUNNNEL SURVEY Untuk membahas cara ini perlu dibicarakan lebih lanjut pada bab tersendiri.Kalau tunnel terlalu panjang, sampai ).222 feet atau - kilometer panjangnya, maka diperlukan pembacaan sudut dua kali.Koreksi pengukuran panjang harus diperhatikan, disebabkan
ILMU UKUR TAMBANG FAHMI YAHYA DBD 111 0022 29

, one shaft , 9!o shaft

oleh tegangan dan temperatur.=ara pengukuran tidak dapat dilakukan dengan bebrapa cara.&atu menit instrument adalah sudah cukup meskipun harus diulangi lebih dari ) kali, akan lebih teliti daripada menggunakan -2 menit instrument. IN*KINED OPENING Banyak sekali operasi pertambangan dalam daerah yang miring bila suatu inclined melebihi 122 instrument, dengan telescope yang tetap sukar digunakan.&udut 'ertikal tergantung dari jenis instrument, dan besarnya biasanya kurang dari 122. Untuk daerah miring maka pengukur memerlukan suatu tambahan.Banyak jenis instrument yang didapat dengan memakai cara optik tertentu yang dapat digunakan sebagai teleskope tambahan. Biasanya instrument ini kurang dipergunakan.9eleskope tambahan dapat dapat di gunakan dalam dua cara, yaitu( &ebagai side teleskope &ebagai top teleskope %emilihan berdasarkan alasan mana yang terbaik.&ebelumnya pemilihan ini tergantung pada faktor batuan (keadaan batuan .Biasanya kalau instrument digunakan untuk mengontrol pembuatan suatu lubang yang miring (inclined opening , dimana inclined merupakan faktor yang kedua, tetapi a:imuth menjadi pengontrolan yang kedua, sedangkan yang pertama, maka pemilihan pada side teleskope. Disamping itu kalau pekerjaan untuk memindahkan meridian, bukan pekerjaan sehari,hari, maka side teleskope adalah yang terbaik.

ILMU UKUR TAMBANG

FAHMI YAHYA

DBD 111 0022 30

ILMU UKUR TAMBANG

FAHMI YAHYA

DBD 111 0022 31

KESIMPULAN %ada dasarnya kegiatan pertambangan memerlukan perhitungan dalam proses kerjanya, salah satu yang digunakan atau ilmu tentang pengukuran dalam petambangan yakni Ilmu Ukur 9ambang. Ilmu ukur tambang atau dapat disebut sebagai Underground &ur'eying adalah suatu kegiatan kerja yang harus dilakukan dalam beberapa pekerjaan tambang ba!ah tanah (undergroung mining untuk mengetahui dan memperoleh data tentang ( 0. 1. 5. Kedudukan lubang bukaan terhadap peta topography yang ada +ambaran lunbang,lubang tambang (peta tambang Kemajuan arah penggalian serta besar tonase penggalian didalam stope.

%eta ukur tambang ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan daerah kerja tambang dengan batas daerah pertambangan, sehingga dapat diperoleh suatu keterangan untuk menetapkan arah penggalian lebih lanjut, untuk menghitung berapa besar material (ore yang telah digali dan kemungkinan berapa banyak ore yang akan digali, jugauntuk memperoleh data dari daerah kerja tambang menurut grafik yang mungkin dibuat, apabila diadakan suatu penambahan kerja yang effisien.

ILMU UKUR TAMBANG

FAHMI YAHYA

DBD 111 0022 32

DAFTAR PUSTAKA

#nonim., *2)*. Kuliah Ilmu Ukur 9ambang. http(//rafiedbungsu.blogspot.com/*2)*/25/materi,kuliah,ilmu,ukur,tambang.html #nonim., *2)-. Ilmu Ukur 9ambang. http(//!!!.michanarchy.com/*2)-/20/ilmu,ukur, tambang.html #nonim., http(//kiradminner.blogspot.com/ "uchlis, Armanto., *2)-. Ilmu Ukur 9ambang. http(//ermantomuchlis.blogspot.com/*2)-/21/ilmu,ukur,tambang.html

ILMU UKUR TAMBANG

FAHMI YAHYA

DBD 111 0022 33

You might also like