You are on page 1of 18

ANALISIS PENGARUH KOMITE AUDIT DAN

KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP


PERUBAHAN WAKTU PENYERAHAN LAPORAN
KEUANGAN PERUSAHAAN KE BURSA EFEK
JAKARTA

Oleh:
Aris Suryawan F1308515
Rahandono Gilang Rahmanto
F1308584
Yan Haryo Budiharto F1308595
pendahuluan
Penelitian ini melanjutkan penelitian yang
sebelumnya dilakukan oleh Mayangsari dan
Murtanto (2002) yang menemukan bahwa
pembentukan komite audit direaksi positif
oleh investor
Rumusan masalah penelitian ini berfokus pada:
 Adakah peningkatan relevansi informasi
keuangan dengan komite audit dan komisaris
independen dalam perusahaan?
Landasan Teori
Song dan Widram (2000) memberikan bukti
empiris bahwa komisaris independen yang lebih
kecil meningkatkan kualitas pelaporan keuangan
dan dan menurunkan probabilitas kesalahan
dalam pelaporan keuangan
Yermarck (1996) mendukung jumlah komisaris
yang lebih sedikit, karena penilaian perusahaan
yang lebih baik terkait dengan jumlah komisaris
yang lebih sedikit
Shivdasani (1993) berargumen bahwa semakin
besar jumlah dewan komisaris independen
merefleksikan reputasi yang semakin baik
sebagai pemonitor
Anderson, Gelli dan Gillan (2003) menemukan bahwa
kandungan informasi laba semakin meningkat
seiring dengan peningkatan independensi dewan
komisaris
Song dan Widram (2000) menemukan bahwa
komisaris independen yang berasal dari luar
perusahaan justru menurunkan keefektifan
pemonitoran manajerial di inggris, hal ini karena
komisaris independen yang berasal dari luar
perusahaan lebih sibuk mengurusi urusan mereka di
luar perusahaan
Hal ini berarti jumlah komisaris independen mendapat
respon positif dari investor namun jumlah komisaris
independen yang efektif masih menjadi perdebatan
Dari penjelasan diatas H1 ditentukan:
 Jumlah komisaris independen berpengaruh
positif terhadap penyerahan lebih cepat laporan
keuangan auditan ke bursa saham
 Carcelo dan Neal (1997) memberikan bukti empiris bahwa
komite audit seharusnya seluruhnya terdiri dari komisaris
independen yang berasal dari luar perusahaan
 Fellow, Krishnamurthy dan Soleri (2003) menemukan bahwa
komite audit yang memiliki keahlian dibidang akuntansi
atau menajemen keuangan berhubungan secara positif
dengan kualitas laporan keuangan, namun independensi
komite audit tidak berhubungan dengan kulitas laporan
keuangan.
 Berbagai bukti empiris mengenai komite audit tersebut
menunjukan bahwa komite audit seharusnya terdiri dari
mereka yang memiliki latar belakang pendidikan akuntansi
atau keuangan dan melakukan pertemuan secara rutin.
Seperti yang disaratkan dalam peraturan bapepam nomor
IX.1.5.
 H2 ditentukan
 Komite audit yang dibentuk sesuai dengan
peraturan bapepam berpengaruh positif terhadap
penyerahan lebih cepat laporan keuangan auditan ke
Song dan Widram (2000) menemukan bahwa
frekuensi pertemuan komite audit merupakan
determinan penting atas kefektifan komite audit
di Inggris
Brian, Liu dan Tiras (2004) menemukan bahwa
pertemuan komite audit secara reguler
meningkatkan kualitas laba
Dengan demikian komite audit yang telah lama
dibentuk akan memiliki frekuensi pertemuan
yang lebih banyak, sehingga efekifitas kinerja
komite audit tersebut relatif lebih baik
H3 ditentukan:
 Waktu pembentukan komite audit
berpengaruh positif terhadap penyerahan
lebih cepat laporan keuangan auditan ke
bursa saham
Metode penelitian
Data
 Data laporan keuangan tahunan 2003
diperoleh dari website BEJ http://www.jsx.co.id.
Data komisaris independen, komite audit,
auditor eksternal diperoleh dari laporan
keuangan tahunan 2003 dari masing-masing
perusahaan. Data pendukung mengenai
informasi komisaris independen dan komite
audit diperoleh dari berbagai pengumuman
dalam website. Data tanggal pembentukan
komite audit diperoleh dari pusat referensi
pasar modal (PRPM) Jakarta.
Data adalah data sekunder
sampel
Perusahaan yang digunakan sebagai sampel dalam
penelitian ini diambil dari populasi berupa
perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEJ.
Penyampelan dilakukan dengan menggunakan
metode purposive sampling. Criteria yang
digunakan dalam proses penyampelan adalah
perusahaan yang terdaftar di BEJ dalam periode
2002-2004, perusahaan yang menyerahkan
laporan keuangan tahunan 2003 ke BEJ per 2
agustus 2004.
Dengan demikian sampling frame yang digunakan
adalah perusahaan-perusahaan yang ada di
website BEJ pada 2 Agustus 2004 yang telah
menyerahkan laporan keuangan auditan 2003.
Pengukuran variabel
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
perubahan waktu penyerahan laporan
keuangan auditan yang disimbolkan dalam
notasi CHANGE, variabel ini diukur dengan
cara menghitung jumlah selisih hari dari
perbedaan tanggal penyerahan laporan
keuangan auditan 2002 dan 2003 masing-
masing perusahaan.

Variabel independen
Komite audit yang disimbolkan dengan AC. Variabel
ini adalah variabel dummy, jika perusahaan
memiliki komite audit yang sesuai dengan
peraturan Bapepam maka variabel AC akan diberi
nilai satu
Jumlah komisaris independen disimbolkan dengan
notasi SIZE_IC variabel ini diukur dengan cara
menghitung jumlah komisaris independen yang
ada dalam dewan komisaris perusahaan.
Waktu pembentukan komite audit, notasikan
dengan TIME_IC . Variabel ini diukur berdasarkan
jumlah hari yang ada sejak tanggal pembentukan
komite audit masing-masing perusahaan sampai
dengan akhir tahun fiskal 2003, yaitu 31
Desember 2003

Metode analisis
Analisis dilakukan secara cross section dengan
menggunakan motode regresi linier
berganda. Data diolah dengan menggunakan
program Eviews versi 3.0.

Analisis Hasil Penelitian
Statistik deskriptif
Perubahan waktu penyerahan laporan keuangan
auditan 2003 berkisar antara lebih cepat 213 hari
sampai lebih lambat 39 hari dibandingkan tahun
2002, mean 28,6 dan median 17.
Jumlah komisaris independen yang ada dalam
dewan komisaris bervariasi antara 6 orang
sampai tidak ada sama sekali komisaris
independen, dengan mean 1,5 dan median 1.
Waktu pembentukan komite audit bervariasi antara
750 hari sebelum tanggal 31 desember 2003
sampai ada perusahaan yang belum membentuk
komite audit per 31 desember 2003, dengan
mean 193,39 dan median 90.

Pengujian asumsi klasik
Pengujian asumsi klasik dilakukan terlebih
dahulu sebelum melakukan analisis regresi.
Asumsi klasik yang diuji berupa
multikolinieritas, hateroskedastisitas,
otokorelasi, normalitas, dan linieritas

Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan
menggunkan metode regresi linier berganda
secara cross-section
Hipotesis 1
H1 menduga bahwa jumlah komisaris
independen berpengaruh positif terhadap
penyerahan lebih cepat laporan keuangan
auditan ke bursa saham. Hasil regresi pada
table 3 menunjukkan bahwa koefisien dari
jumlah komisaris independen (ßı) sebesar
6,510647 signifikan secara statistic (p =
0,0757) pada level signifikan 10%. Hasil ini
menunjukkan bahwa H1 terdukung, artinya
semakin banyak komisaris independen yang
ada dalam dewan komisaris, semakin cepat
penyerahan laporan keuangan auditan ke
bursa saham.

Hipotesis 2
H2 menduga bahwa pembentukan komite
audit yang sesuai ketentuan Bapepam
berpengaruh positif terhadap penyerahan
lebih cepat laporan keuangan auditan ke
bursa saham. Hasil regresi menunjukkan
bahwa koefisien dari komite audit yang
dibentuk sesuai dengan ketentuan Bapepam
(ß2) sebesar 18,71115 signifikan secara
statistic (p = 0,0480) pada level signifikan
5%. Hasil ini menunjukkan bahwa H2
terdukung, artinya komite audit yang
dibentuk sesuai dengan peraturan Bapepam
memberikan pengaruh positif terhadap
penyerahan lebih cepat laporan keuangan
Hipotesis 3
H3 menduga bahwa waktu pembentukan
komite audit yang relative lebih dulu akan
berbengaruh positif terhadap penyerahan
lebih cepat laporan keuangan auditan ke
bursa saham. Hasil regresi menunjukkan
bahwa koefisien dari komite audit yang
dibentuk sesuai dengan ketentuan Bapepam
(ß3) sebesar -0,028573 signifikan secara
statistic (p = 0,0965) pada level signifikan
10%. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis
null 3 tidak dapat ditolak, karena koefisien ß3
berlawanan arah (negative) dan signifikan
secara statistic
Kesimpulan
Penelitian ini menunjukan bahwa komite audit
yang sesuai dengan ketentuan bapepam dan
jumlah komisaris independen berpengaruh
positif dan signifikan secara statistik terhadap
penyerahan lebih cepat laporan keuangan
auditan ke bursa saham

You might also like