You are on page 1of 15

Asuhan Keperawatan Ibu Hamil dengan Diabetes Melitus

Makalah ini kami susun untuk memenuhi Tugas Seminar Mata Kuliah Keperawatan Anak Semester IV

DISUSUN OLEH : Kelompok III Intan Tiara Joki Purnomo Natalhia Desiana

AKADEMI KEPERAWATAN YAYASAN RUMAH SAKIT JAKARTA TAHUN 2012

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini dengan judul Asuhan Keperawatan Ibu Hamil dan Ibu Bersalin dengan Risiko Diabetes Melitus. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas Semester IV Tahun 2012. Makalah ini kami susun berdasarkan data-data yang telah kami ambil dari buku-buku mengenai keperawatan anak. Hambatan yang kami temui pada penyusunan makalah ini adalah kurangnya waktu penyusunan karena banyaknya tugas kami pada Mata Kuliah lain. Selesainya Makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan banyak pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing Mata Kuliah Keperawatan Maternitas Ns. Nurul Evi, S.Kep. Sebagai manusia yang mempunyai keterbatasan, kami menyadari adanya kekurangan atau kesalahan dalam Makalah ini. Dengan maksud peningkatan pengetahuan, kami mengharapkan konstribusi pemikiran dari Anda semua.

Jakarta, 17 Maret 2012

Penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar Daftar Isi BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang B. Tujuan C. Ruang Lingkup D. Metode Penulisan E. Sistematika Penulisan BAB II Pembahasan A. Pengertian B. Patofisiologi C. Etiologi D. Proses Penyakit E. Manifestasi Klinik F. Komplikasi G. Penatalaksanaan H. Asuhan Keperawatan BAB III Penutup A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA

i ii

1 1 2 2 2

3 3 4 4 5 5 6 7

11 11 iii

ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini, insidensi diabetes selama kehamilan di Amerika Serikat telah mengalami peningkatan menjadi sekitar 180.000 kehamilan pertahun (langer, 1990). Para penderita diabetes sekarang ini mampu mengandung dan mempertahankan kehamilan karena adanya kemajuan dalam penatalaksanaan diabetes dan telah semakin meningkatnya pengenalan terhadap bentuk diabetes gestasional yang paling ringan (intoleransi glukosa yang pertama kali terdeteksi selama kehamilan. Diabetes gestasional terjadi pada 1% sampai 3% kehamilan, dan diabetes pregestasional, diabetes yang telah ada sebelum konsepsi, terjadi pada 0,1% sampai 0,2% (coustan, 1991). Sebelum insulin ditemukan pada awal tahun 1920-an, diabetes dan kehamilan sangat tidak berhubungan. Banyak wanita diabetik pada masa usia subur tidak fertil atau steril dan sebagian besar dari mereka yang hamil tidak mampu mengandung sampai usia kehamilan cukup bulan. Angka mortalitas maternal dan perinatal mencapai 50%, dengan lahir mati sebagai penyebab utama kematian perinatal (Gabbe, 1992). Selama 70 tahun terakhir, pemahaman dan penatalaksanaan kehamilan diabetik meningkat dengan luar biasa. Kemajuan dalam perawatan ini menghasilkan perubahan yang substansial dalam hasil akhir maternitas dan perinatal yang dicapai. Mortalitas maternal dewasa ini mendekati angka 0,5%. Namun, angka ini lima kali angka mortalitas pada wanita bukan diabetik (Meyer, Palmer, 1990). Angka mortalitas perinatal menurun sampai kurang dari 5%, jika dibanding angka 1% sampai 2% pada kehamilan bukan diabetik (CDC, 1990). Pada kasus-kasus yang ditangani dengan baik, angka mortalitas maternal dan perinatal sama dengan angka motalitas pada penduduk bukan diabetik. B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan pada Ibu Hamil dengan resiko Diabetes Melitus.
1

2. Tujuan Khusus a. Mahasiswa mampu mengetahui pengkajian pada Ibu Hamil dengan resiko Diabetes Melitus. b. Mahasiswa mampu mengetahui diagnosa keperawatan pada Ibu Hamil dengan resiko Diabetes Melitus. c. Mahasiswa mampu mengetahui intervensi keperawatan pada Ibu Hamil dengan resiko Diabetes Melitus.

C. Ruang Lingkup Ruang lingkup penulisan makalah hanya meliputi pengertian, etiologi, patofisiologi,

manifestasi klinis, komplikasi, penatalaksanaan medis, dan asuhan keperawatan pada Ibu Hamil dengan resiko Diabetes Melitus.

D. Metode Penulisan Metode penulisan yang digunakan dalam menyusun makalah ini adalah metode pustaka dan studi literatur, dengan mencari dan mengumpulkan data. E. Sistematika Penulisan Dalam penulisan makalah ini terdiri dari tiga bagian dan setiap bagian akan dibagi menjadi atas sub-sub bagian sesuai dengan pembahasan makalah ini. BAB I dalam bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan, ruang lingkup, dan sistematika penulisan. BAB II tinjauan teori yang mengemukakan tentang pengertian, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, penatalaksanaan , dan ASKEP. BAB III berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil pembahasan.

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Diabetes melitus merupakan suatu kelainan dalam metabolism karbohidrat akibat adanya defisiensi produksi insulin oleh sel pancreas di pulau langerhans (Martin reeder, 2011). Diabetes melitus merupakan gangguan sistemik pada metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Diabetes melitus ditandai dengan hiperglikemia (peningkatan glukosa darah) yang diakibatkan produksi insulin yang tidak adekuat atau penggunaan insulin secara tidak efektif pada tingkat seluler (Bobak, Lowdermilk, Jensen, 2005) B. Patofisiologi
INSULIN YANG TIDAK ADEKUAT

KURANGNYA AMBILAN GLUKOSA OLEH OTOT DAN JARINGAN ADIPOSA

PENUMPUKAN GLUKOSA DALAM DARAH (HIPERGLIKEMIA)

PEMECAHAN PROTEIN DAN LEMAK (KETOSIS)

HIPEROSMOLARITAS DALAM DARAH

PENURUNAN BERAT BADAN KETOASEDOSIS POLIFAGIA

PENINGKATAN VOLUME DARAH

DEHIDRASI SELULAR

PENINGKATAN EKSRESI (POLIURIA) DAN GLUKOSURIA

POLIDIPSI 3

C. Etiologi Penyakit gula dapat merupakan kelainan herediter dengan cara insufisiensi atau absennya insulin dalam sirkulasi darah, konsentrasi gula darah tinggi. Berkurangnya glikogenesis. Diabetes dalam kehamilan menimbulkan banyak kesulitan, penyakit ini akan menyebabkan perubahan-perubahan metabolik dan hormonal pada penderita yang juga dipengaruhi oleh kehamilan. Sebaliknya diabetes akan mempengaruhi kehamilan dan persalinan. Faktor Predisposisi : 1. Umur sudah mulai tua 2. Multiparitas 3. Penderita gemuk 4. Kelainan anak lebih besar dari 4000 g 5. Bersifat keturunan 6. Pada pemeriksaan terdapat gula dalam urine 7. Riwayat kehamilan : Sering meninggal dalam rahim, Sering mengalami lahir mati, Sering mengalami keguguran 8. Glukosuria.

D. Proses Perjalanan Penyakit Diabetes melitus ditandai dengan hiperglikemia (peningkatan glukosa darah) yang diakibatkan produksi insulin yang tidak adekuat atau penggunaan insulin secara tidak efektif pada tingkat seluler. Insulin yang diproduksi oleh sel-sel beta pulau langerhans di pankreas bertanggung jawab mentranspor glukosa ke dalam sel. Apabila insulin tidak cukup atau tidak efektif, glukosa berakumulasi dalam aliran darah dan terjadilah hiperglikemia. Hiperglikemia menyebabkan hiperosmolaritas pada darah, yang menarik cairan intrasel ke dalam sistem vaskular sehingga terjadi dehidrasi dan peningkatan volume darah. Akibatnya, ginjal menyekresi urine dalam volume besar (poliuria) sebagai upaya untuk mengatur kelebihan volume darah dan menyekresi glukosa yang tidak digunakan (glikosuria). Dehidrasi seluler, yang disertai poliuria, menimbulkan rasa haus berlebihan (polidipsi). Tubuh mengompensasi ketidak mampuannya mengubah karbohidrat (glukosa) menjadi energi dengan membakar protein (otot) dan lemak. Produk akhir metabolisme ini adalah keton
4

dan asam lemak, yang dalam jumlah berlebihan, akan menyebabkan ketoasidosis. Penurunan berat badan terjadi akibat pemecahan lemak dan jaringan otot. Pemecahan jaringan ini menimbulkan rasa lapar yang membuat individu makan secara berlebihan (polifagia). Setelah jangka waktu tertentu, diabetes menyebabkan perubahan vaskular yang bermakna. Perubahan ini terutama mempengaruhi jantung, mata, dan ginjal.

E. Manifestasi Klinis Manifestasi klinis yang terjadi pada ibu hamil dengan Diabetes Melitus diantaranya adalah: 1. Banyak kencing (poliuria) 2. Haus dan banyak minum (polidipsia), lapar (polifagia) 3. Letih, lesu 4. Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya 5. Lemah badan, kesemutan, gatal, pandangan kabur, dan pruritus vulvae.

F. Komplikasi 1. Komplikasi pada Ibu a. Hipoglikemia, terjadi pada enam bulan pertama kehamilan. Hipoglikemia biasanya disebabkan insulin berlebih, makan terlambat atau tidak makan, atau latihan yang terlalu berat b. Ketoasidosis dapat mengancam kehidupan ibu dan janin. Ketoasidosis terjadi paling sering selama trimester kedua dan ketiga, yaitu saat efek diabetogenik pada kehamilan paling besar karena resistansi insulin meningkat c. Hiperglikemia, terjadi pada kehamilan 20-30 minggu akibat resistensi insulin d. Aborsi spontan berhubungan dengan kontrol glikemia yang buruk pada saat konsepsi dan pada minggu-minggu awal kehamilan e. Infeksi vagina, khususnya vaginitis monilial, lebih umum terjadi. Infeksi traktus urinarius umum terjadi selama masa hamil, lebih sering terjadi pada wanita diabetik yang hamil, kemungkinan berhubungan dengan glikosuria.

f. Hidramnion (polihidramnion), suatu kelebihan cairan amniotik sebesar 2000ml. Hidramnion, yang menyebabkan distensi uterus yang berlebihan, meningkatkan risiko ruptur membran yang prematur, persalinan prematur, dan hemoragi pascapartum g. Trauma persalinan akibat bayi besar h. Hipertensi akibat kehamilan atau preeklampsia. Terjadi dua kali lebih sering selama masa hamil diabetik, insiden tertinggi terjadi pada wanita yang sebelumnya mengalami perubahan vaskular terkait dengan diabetes. 2. Masalah pada anak a. Abortus b. Asfiksia c. Kelainan kongenital mencakup defek tuba neural, sindrom regresi kaudal, dan malformasi saluran cerna d. Respiratory distress e. Neonatal hiperglikemia f. Makrosomia dapat menderita fraktur klavikula, laserasi limpa atau hati, cedera pleksus brakial, palsi fasial, cedera saraf frenik, atau hemoragi subdural. g. Hipomagnesemia h. Hipoglikemia i. Polisitemia j. Kematian perinatal akibat diabetik k. Ketoasidosis l. Hiperbilirubinemia

G. Penatalaksanaan Kehamilan harus diawasi secara teliti sejak dini untuk mencegah komplikasi pada ibu dan janin. Tujuan utama pengobatan ibu hamil dengan DM adalah: 1. Mencegah timbulnya ketosis dan hipoglikemia 2. Mencegah hiperglikemia dan glukosuria seminimal mungkin 3. Mencapai usia kehamilan seoptimal mungkin Biasanya kebanyakan penderita diabetes atau DM gestasional yang ringan dapat diatasi dengan pengaturan jumlah dan jenis makanan, pemberian anti diabetik secara oral, dan
6

mengawasi kehamilan secara teratur. Karena 15-20% dari pasien akan menderita kekurangan daya pengaturan glukosa dalam masa kehamilan, maka kelompok ini harus cepat-cepat diidentifikasi dan diberikan terapi insulin. Bila kadar plasma glukosa sewaktu puasa 105mg/ml atau kadar glukosa setelah dua jam postprandial 120mg/ml pada dua pemeriksaan atau lebih, dalm tempo 2 minggu, maka dianjurkan agar penderita diberikan terapi insulin. Obat DM oral kontraindikasi. Penentuan dosis insulin bergantung pada: BB Ibu, Aktivitas, KGD, Komplikasi yang ada. Prinsip : dimulai dengan dosis kecil reguler insulin 3 kali sehari, dosis dinaikan bertahap sesuai respon penderita. H. Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian a. Sirkulasi Tekanan darah dapat atau tidak meningkat. Riwayat edema pada pengengelangan kaki/tungkai. Nadi cepat,pucat,diaforesis(hipoglikemia) b. Integritas Ego Mungkin melaporkan masalah berkenaan dengan persalinan,hambatan kelahiran,dan Kemungkinan efek-efek diabetes pada hasil. Cemas,peka rangsang,peningkatan ketegagangan. c. Makanan/Cairan Dapat melaporkan episode hipoglikemia,glikosuria.polidipsia, poliuria, lapar (hiperglikemia). Edema dependen.ketonuria, peningkatan glukosa serum. d. Seksualitas Jumlah yang besar dari cairan amniotik pada pecah ketuban (menunjukan hidramnion). e. Penyuluhan/Pembelajaran

Mungkin telah dirawat di rumah sakit selama periode pranatal karena komplikasi seperti kontrol diabetik buruk, hipertensi karena kehamilan (HKK), dan persalinan praterm karena polihidromnion. f. Pemeriksaan Diagnostik Glukosa serum : dapat atau tidak meningkat. Hemoglobin glokosilat (HbAtc) : menunjukkan kontrol diabetik selama 5 minggu sebelumnya. Urinalis : menunjukkan adanya glukosa dan keton (hipeglikemia,ketoasidosis, dan status nutrisi dan albumin (HKK). Ultrasonografi dan pelsimetri : mengevaluasi ukuran janin, dan risiko makrosomia dan distosia bahu. Rasio amniosetesis pada lesitin terhadap sfingomielin (L/S) dan fosfadikulin tersaturasi (SPG): menentukan maturitas paru janin kadar SPG adalah prediktor lebih baik terhadap maturnitas paru daripada rasio L/S. 2. Diagnosa Keperawatan a. Trauma risiko tinggi pertukaran gas, kerusakan risiko tinggi terhadap janin. Faktor risiko dapat meliputi: ketidakadekuatan kontrol diabetik maternal, adanya makrosomia atau retardasi pertumbuhan intrauterus (UGR).

b. Cedera resiko tinggi terhadap maternal. Faktor risiko dapat meliputi: ketidakadekuatan kontrol diabetik, hipertensi, edema berat, ketoasidosis, atoniuterus.

c. Ansietas (uraikan/tingkatan) Dapat berhubungan dengan : situasi krisis/mengancam pada status kesehatan (maternal atau janin). Kemungkinan dibuktikan oleh :peningkatan ketegangan ketakutan takut akan konsekuensi tidak spesifik,stimulasi simpatis.
8

3. Perencanaan a. Trauma risiko tinggi pertukaran gas, kerusakan risiko tinggi terhadap janin. Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x 24 jam diharapkan risiko tinggi pertukaran gas tidak terjadi. KH : Cukup bulan AGA, bebas cedera. Menunjukkan kadar glukosa normal, bebas tanda-tanda hipoglikemia. 1) Tinjau ulang riwayat pranatal dan kontrol diabetik maternal. R/ Hiperglikemia maternal pada periode pranatal meningkatkan makrosomia, membuat janin berisiko terhadap cedera kelahiran karena distosia bahu atau disproporsi sefalopelvis (CPD). 2) Periksa adanya glukosa/keton dan albumin dalam urin ibu setiap berkemih. Pantau tekanan darah(TD). R/ Peningkatan glukosa dan kadar keton menandakan ketoasidosis maternal, yang dapat mengakibatkan asidosis janin dan potensial cedera SSP. 3) Pantau suhu sesuai indikasi.perhatikan karakter rabas vagina. R/ Peningkatan risiko infeksi asenden pada klien diabetik; dapat mengakibatkan sepsis neonatal.

b. Cedera resiko tinggi terhadap maternal. Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan resiko tinggi terhadap maternal tidak terjadi. KH : Mempertahankan kadar glukosa serum. Menunjukkan tanda vital yang stabil. Bebas dari cedera/komplikasi. 1) Catat waktu/yang dimakan pada makan terakhir; jumlah/jenis/waktu dosis insulin terakhir. R/ Bermanfaat dalam memperkirakan kebutuhan klien. 2) Periksa urin terhadap glukosa, keton,dan protein setiap berkemih. R/ Peningkatan kadar keton sendiri menandakan status kelaparan. 3) Kaji kualitas,durasi, dan frekuensi kontraksi. R/ Distosia dapat terjadi sebagai akibat dari CPD yang berhubungan dengan makrosomia.
9

c. Ansietas (uraikan/tingkatan) Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam diharapkan ansietas teratasi. KH : Mengungkapkan kesadaran tentang perasaan mengenai diabetes dan

persalinan.Menggunakan strategi koping yang tepat. 1) Atur untuk keberadaan perawat primer secara kontinu selama persalinan.posisikan lampu pemanggil untuk mempermudah hubungan bila pasangan harus ditinggalkan tanpa perhatian, dan informasikan bahwa panggilan akan dijawab segera, beritahu petugas pengganti kepada pasangan dan kenalkan mereka. R/ Meningkatkan kontuinuitas asuhan, klien/pasangan perlu mengetahui mereka tidak sendiri dan bahwa tersedia bantuan yang segera, khususnya bagi yang akan berespon terhadap ketidakberadaan perawat primer. 2) Libatkan pasangan dalam aktivitas sebanyak mungkin, anjurkan penggunaan tekhnik relaksasi dan pernapasan. R/ Memberikan perasaan kontrol terhadap situasi. 3) Anjurkan bertanya dan mengungkapkan masalah. R/ Suasana terbuka dan mendukung menurunkan intimidasi karena prosedur atau peralatan,memungkinkan masalah diekspresikan dan dihadapi.

10

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Diabetes melitus merupakan gangguan sistemik pada metabolisme

karbohidrat, protein, dan lemak. Penyakit gula dapat merupakan kelainan herediter dengan cara insufisiensi atau absennya insulin dalam sirkulasi darah, konsentrasi gula darah tinggi. Berkurangnya glikogenesis. Diabetes dalam kehamilan menimbulkan banyak kesulitan, penyakit ini akan menyebabkan perubahanperubahan metabolik dan hormonal pada penderita yang juga dipengaruhi oleh kehamilan. Diabetes melitus ditandai dengan hiperglikemia (peningkatan glukosa darah) yang diakibatkan produksi insulin yang tidak adekuat atau penggunaan insulin secara tidak efektif pada tingkat seluler. Insulin yang diproduksi oleh sel-sel beta pulau langerhans di pankreas bertanggung jawab mentranspor glukosa ke dalam sel. B. SARAN Jika pembaca ingin mengetahui lebih banyak tentang diabetes melitus, pembaca bisa membaca makalah ini dan buku yang tersedia di perpustakaan yang membahas tentang diabetes melitus.

11

DAFTAR PUSTAKA

Reeder,Martin,dkk.2011.Keperawatan MaternitasKesehatan Wanita,Bayi & Keluarga (Edisi 18 Volume 2). Jakarta: EGC. Doenges, E Marlynn dan Mary Frances Moorhouse. 2011. Rencana Perawatan Maternal/Bayi Pedoman untuk Perencanaan dan Dokumentasi Perawatan Klien (Edisi 2). Jakarta : EGC. Bobak, dkk. 2005. Keperawatan Maternitas(Edisi 4). Jakarta:EGC.

You might also like