You are on page 1of 25

& ANALISIS INVESTASI, PENGELUARAN PEMERINTAH DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP KESEMPATAN KERJA DI PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT

O l e h: Muammil Sunan !
En"an# A$%u%i !

A&$%'a(% Employment or unemployment indeed is a global problem faced by almost all countries in the world, developing and developed industrial countries are facing same problem. The intensity of problem might be different from among the countries due to difference influence factors, such as economic growth, investment or government expenditure directly influence on creating employment. High economic growth rate and investment will increase employment. While changes in government expenditures is too much depended on proportion or budget allocation for development finance. Research findings in the province of Nusa Tenggara arat indicate that economic growth and investment influence on the increasing employment. !gricultural, industrial and services sectors bring positive influence through increasing investment values on creating employment, while economic growth doesn"t influence on employment in agricultural sector, instead its influence on industrial and services sectors. Expansive fiscal policy brings negative influence on employment in industrial sector, but however, on the other side it has positive influence on employment in services sector. Employment in districts # towns in the province of Nusa Tenggara arat influenced by economic growth and government expenditure. $eywords % employment, investment, economic growth and government expenditure. PENDAHULUAN Latar Belakang Kesempatan kerja pada dasarnya merupakan masalah yang dihadapi semua negara, baik negara berkembang maupun negara maju. alaupun intensitas dari masalah tersebut mungkin sekali berbeda karena adanya perbedaan pada !akt"r#!akt"r yang mempengaruhi seperti laju pertumbuhan ek"n"mi, tekn"l"gi yang dipergunakan dan kebijaksanaan pemerintah. Dilihat dari sudut pandang makr", perluasan kesempatan kerja dapat terjadi melalui pertumbuhan ek"n"mi yaitu melalui pr"ses kenaikan "utput per kapita se$ara k"nstan dalam jangka panjang %B"edi"n", &''' ( &). Dari sisi pengeluaran pemerintah yang berupa pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan mend"r"ng penerimaan masyarakat, melalui e!ek pelipatgandaan &'ultiplier effect( %B"edi"n", &'''( &&*), dimana peningkatan pendapatan tersebut mend"r"ng k"nsumsi dan tabungan masyarakat serta peningkatan permintaan se$ara keseluruhan, sehingga memberi rangsangan bagi pr"dusen untuk menambah

. in+estasi,memperluas kapasitas pr"duksi akibatnya akan ter$ipta kesempatan kerja baru bagi masyarakat. -adi pengeluaran pemerintah merupakan suatu $ara untuk menggerakkan permintaan yang dapat mem"mpa suatu perk"n"mian yang sedang tertekan dan memulihkan tingkat kesempatan yang tinggi %Heilbr"ner,&'*.( .&/#.&0). Berkaitan dengan itu maka permasalahan kesempatan kerja di Pr"pinsi Nusa 1enggara Barat harus mendapat perhatian yang menyeluruh dan terpadu, karena salah satu esensi yang penting dalam pembangunan ek"n"mi adalah penyediaan lapangan kerja yang $ukup untuk mengimbangi pertambahan angkatan kerja yang akan masuk ke pasar kerja. Pertumbuhan angkatan kerja selalu lebih $epat jika dibandingkan dengan pertumbuhan kesempatan kerja. Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, dapat disimpulkan bah2a terdapat keterkaitan yang sangat erat diantara +ariabel pengeluaran pemerintah, pertumbuhan ek"n"mi dan in+estasi terhadap pen$iptaan kesempatan kerja. Artinya, kesempatan kerja akan mengalami perubahan jika terjadi perubahan pada ketiga +ariabel di atas. Kebijakan pen$iptaan kesempatan kerja sudah sering menjadi pri"ritas pembangunan perek"n"mian bagi suatu negara ataupun daerah. Dengan demikian, perlu ada upaya dalam menggerakan sekt"r riil melalui in+estasi maupun pembelanjaan pemerintah, sehingga menaikkan pertumbuhan ek"n"mi yang pada akhirnya dapat memperluas kesempatan kerja. 3emakin banyak tersedianya kesempatan kerja, dapat dipahami sebagai penurunan angka pengangguran dan terjadinya kenaikan dalam pen$iptaan "utput dan pendapatan masyarakat, yang bertendensi pada kenaikan permintaan, sehingga terjadi perkembangan dalam ek"n"mi.

4umusan 5asalah &) Bagaimanakah pengaruh 6n+estasi, Pengeluaran Pemerintah dan Pertumbuhan ek"n"mi terhadap kesempatan kerja di pr"pinsi Nusa tenggara Barat selama peri"de penelitian 7 .) Bagaimanakah pengaruh 6n+estasi, Pengeluaran Pemerintah dan Pertumbuhan ek"n"mi terhadap kesempatan kerja pada sekt"r pertanian, industri dan sekt"r jasa di Pr"pinsi Nusa tenggara Barat selama peri"de penelitian 7 8) Bagaimanakah pengaruh 6n+estasi, Pengeluaran Pemerintah dan Pertumbuhan Ek"n"mi terhadap kesempatan kerja di setiap Daerah Kabupaten , K"ta di Pr"pinsi Nusa 1enggara Barat selama peri"de penelitian7

8 1ujuan &) Untuk mengetahui pengaruh 6n+estasi, Pengeluaran Pemerintah dan Pertumbuhan ek"n"mi terhadap kesempatan kerja di pr"pinsi Nusa tenggara Barat selama peri"de penelitian. .) Untuk mengetahui pengaruh 6n+estasi, Pengeluaran Pemerintah dan Pertumbuhan ek"n"mi terhadap kesempatan kerja pada sekt"r pertanian, industri dan sekt"r jasa di Pr"pinsi Nusa tenggara Barat selama peri"de penelitian. 8) Untuk mengetahui pengaruh 6n+estasi, Pengeluaran Pemerintah dan Pertumbuhan Ek"n"mi terhadap kesempatan kerja di setiap Daerah Kabupaten , K"ta di Pr"pinsi Nusa 1enggara Barat selama peri"de penelitian. KAJIAN PUSTAKA Lan"a$an Te)'i Ke$em*a%an Ke'+a Kesempatan kerja adalah termasuk lapangan pekerjaan yang sudah diduduki %employment) dan masih l"2"ng %vacancy). Dari lapangan pekerjaan yang masih l"2"ng tersebut timbul kebutuhan tenaga kerja yang datang, misalnya dari perusahaan s2asta maupun pemerintah atau departemen. Adanya kebutuhan tersebut berarti ada kesempatan kerja bagi "rang yang menganggur untuk bekerja %1ambunan, &''* ( 8.9). Berarti kesempatan kerja merupakan lapangan kerja yang ada dari suatu kegiatan ek"n"mi %pr"duksi). Dengan kata lain kesempatan kerja menunjukkan banyaknya "rang yang dapat tertampung untuk bekerja pada suatu perusahaan atau instansi. 3ehingga perluasan kesempatan kerja sangat penting bukan saja untuk mengurangi pengangguran tetapi juga merupakan salah satu usaha untuk.peningkatan kemajuan perek"n"mian se$ara umum. Ke$em*a%an Ke'+a Dan In,e$%a$i 6n+estasi adalah kata kun$i penentu laju pertumbuhan ek"n"mi, karena disamping akan mend"r"ng kenaikan "utput se$ara signi!ikan, juga se$ara "t"matis akan meningkatkan permintaan input, sehingga pada gilirannya akan meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan masyarakat sebagai k"nsekuensi dari meningkatnya pendapatan yang diterima masyarakat %5akmun : ;asin, .<<8 (/8). 4"st"2 %dalam 1"dar", .<<<) menyatakan bah2a setiap upaya untuk tinggal landas mengharuskan adanya m"bilisasi tabungan dalam dan luar negeri dengan maksud untuk men$iptakan in+estasi yang $ukup, untuk memper$epat pertumbuhan ek"n"mi sehingga

> pada gilirannya akan meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan masyarakat sebagai k"nsekuensi dari meningkatnya pendapatan yang diterima masyarakat. Ke$em*a%an Ke'+a Dan Pen#elua'an Peme'in%ah Pengeluaran Pemerintah merupakan bagian dari kebijakan !iskal, yaitu suatu tindakan pemerintah untuk mengatur jalannya perek"n"mian dengan $ara menentukan besarnya penerimaan dan pengeluaran pemerintah setiap tahunnya %4eks"prayitn", &''0( &&.). Dalam perspekti! ek"n"mi, kebijakan !iskal memiliki berbagai tujuan dalam mengarahkan akti!itas ek"n"mi negara, yaitu peningkatan pertumbuhan ek"n"mi, stabilisasi negara, pemerataan distribusi pendapatan, dan peningkatan kesempatan kerja %D"rnbus$h and =isher, &''>? 1aggart, et.al, .<<<). Dampak langsung akti!itas pemerintah terhadap perek"n"mian negara ditunjukkan "leh besar#ke$ilnya pengeluaran pemerintah, sehingga pengel"laan besaran pengeluaran pemerintah yang tidak tepat justru akan merugikan perek"n"mian. Untuk itu jika pengeluaran pemerintah mampu menjadi pemandu peningkatan ek"n"mi Negara, maka peningkatan pada pengeluaran pemerintah akan meningkatkan akti!itas perek"n"mian dengan adanya peningkatan in+estasi. Peningkatan in+estasi tersebut akan memiliki dampak pula pada peningkatan "utput, kesempatan kerja, eksp"r, pajak, penerimaan pemerintah, dan transaksi berjalan %3riyana, .<</). Ke$em*a%an Ke'+a Dan Pe'%um&uhan E-)n)mi 3alah satu indikat"r penting untuk menganalisis pembangunan ek"n"mi yang terjadi di suatu negara adalah pertumbuhan ek"n"mi, yang diukur dari perbedaan pr"duk d"mestik brut" tahun tertentu dengan tahun sebelumnya %3etia2an : Hand"k", .<<9( &) Namun se$ara umum pertumbuhan ek"n"mi dide!inisikan sebagai peningkatan kemampuan dari suatu perek"n"mian dalam mempr"duksi barang dan jasa. Dengan perkataan lain pertumbuhan ek"n"mi lebih menunjuk pada perubahan yang bersi!at kuantitati! &)uantitative change( dan biasanya diukur dengan menggunakan data Pr"duk D"mestik 4egi"nal Brut" %PD4B), atau Pendapatan atau @utput Perkapita %lihat -hingan, .<<.( 90). Dengan adanya pen$iptaan kesempatan kerja baru berarti adanya pen$iptaan pendapatan masyarakat yang akan mend"r"ng daya beli masyarakat. Pen$iptaan kesempatan kerja baru juga dapat mend"r"ng induced invesment, yang pada akhirnya akan mend"r"ng pertumbuhan ek"n"mi daerah %Ara+itiani, .<</( 8'). Peneli%ian Te'"ahulu

9 Penelitian terkait telah dilakukan "leh Bhemingui dan Arsyad %.<<8) menyimpulkan bah2a terdapat k"relasi yang kuat antara tenaga kerja dan pertumbuhan ek"n"mi di Algeria. Pertumbuhan ek"n"mi memungkinkan penggunaan st"k m"dal manusia se$ara lebih baik melalui pengurangan tingkat pengangguran dan menaikkan tingkat upah rill. Pertumbuhan pen$iptaan kesempatan kerja se$ara berkelanjutan di Algeria mensyaratkan perubahan terus menerus dalam ek"n"mi p"litik d"mestik. Perluasan kesempatan kerja mensyaratkan juga perubahan dalam kebijakan dan peraturan pasar tenaga kerja. Lebih lanjut penelitian yang dilakukan "leh Haynes : Din$ %&''0) menilai dasar# dasar kinerja perek"n"mian dan perubahan kesempatan kerja di &. negara bagian di Amerika 3erikat. Hasil penelitian menunjukkan bah2a perek"n"mian di negara bagian 3unbelt telah mengalami peningkatan dalam penyerapan tenaga kerja dan "utput, akan tetapi pr"dukti!itasnya tidak se$epat di Negara bagian 3n"2belt. Berdasarkan penjelasan te"ritis dan hasil penelitian terdahulu di atas, perluasan kesempatan kerja dapat terjadi melalui pertumbuhan ek"n"mi yaitu melalui pr"ses kenaikan "utput perkapita dalam jangka panjang %B"edi"n", &'''). Peningkatan "utput $enderung did"r"ng "leh in+estasi serta kebijakan !iskal yang ekspansi! melalui peningkatan pengeluaran pemerintah. Dengan demikian akan mend"r"ng naiknya perluasan kesempatan kerja. Artinya melalui in+estasi atau pengeluaran pemerintah, akan menaikkan pen$iptaan "utput, yang nantinya akan memperluas kesempatan kerja. Dari uraian penjelasan tersebut, maka dalam penelitian ini akan di bangun suatu alur pemikiran dalam hubungannya diantara +ariabel in+estasi, pertumbuhan ek"n"mi dan pengeluaran pemerintah dengan kesempatan kerja. Adapun bagan dari alur pikir yang dilandasi "leh kajian te"ritis maupun penelitian#penelitian empiris sebelumnya adalah sebagai berikut.
INVESTASI

Pe'%um&uhan E-)n)mi

KESEMPATA N KERJA

Pen#elua'an Peme'in%ah

/ Hi*)%e$i$ 3ejalan dengan deskripsi te"ritis serta kerangka berpikir di atas, maka akan diuji suatu hip"tesis penelitian berikut ini ( &. Bah2a 6n+estasi, Pengeluaran Pemerintah dan Pertumbuhan Ek"n"mi berpengaruh signi!ikan terhadap Kesempatan Kerja di Pr"pinsi N1B selama peri"de penelitian. .. Bah2a 6n+estasi, Pengeluaran Pemerintah dan Pertumbuhan Ek"n"mi berpengaruh signi!ikan terhadap Kesempatan Kerja pada sekt"r pertanian, industri dan sekt"r jasa di Pr"pinsi N1B selama peri"de penelitian. 8. Bah2a 6n+estasi, Pengeluaran Pemerintah dan Pertumbuhan Ek"n"mi berpengaruh signi!ikan terhadap Kesempatan Kerja di setiap daerah Kabupaten , K"ta di Pr"pinsi Nusa 1enggara Barat selama peri"de penelitian. Ba%a$an "an Pen#u-u'an Va'ia&el Berdasarkan t"pik penelitian yang rumusannya mengandung beberapa +ariabel penting yang sekaligus merupakan +ariabel#+ariabel yang diteliti dalam penelitian ini, maka dapat di de!enisi"perasi"nalkan sebagai berikut ( &. .. 6n+estasi adalah seluruh realisasi in+estasi yang dilakukan melalui P5A dan P5DN yang dinyatakan dalam satuan rupiah. Pengeluaran Pemerintah adalah seluruh realisasi pengeluaran pemerintah %belanja rutin dan belanja pembangunan) setiap tahun dalam APBD Pr"pinsi N1B yang dinyatakan dalam satuan rupiah. 8. Pertumbuhan ek"n"mi adalah banyaknya barang dan jasa yang mampu dihasilkan, yang diukur dari perkembangan PD4B, yang dinyatakan dalam satuan rupiah. >. Kesempatan Kerja adalah jumlah penduduk yang bekerja, berdasarkan kesempatan kerja yang tersedia atau jumlah angkatan kerja yang men$ari pekerjaan menurut BP3 yang dinyatakan dalam satuan "rang.

METODE PENELITIAN

0 Jeni$ "an Sum&e' Da%a Data yang digunakan dalam analisis meliputi data kuantitati!, dengan jenis data sekunder yang meliputi data tentang ( &. 6n+estasi %P5A dan P5DN) .. Pengeluaran Pemerintah %APBD) 8. Pr"duk D"mestik 4egi"nal Brut" %PD4B) >. Kesempatan Kerja 3edangkan 3umber data sekunder adalah instansi#instansi terkait, antara lain Bappeda, BKP5D, 1enaga Kerja dan Bir" Pusat 3tatistik %BP3), serta lap"ran#lap"ran yang terkait dengan penelitian ini. M)"el Anali$i$ Untuk menguji permasalahan pertama dan kedua yakni ingin mengetahui pengaruh 6n+estasi, Pengeluaran Pemerintah dan Pertumbuhan Ek"n"mi terhadap Kesempatan Kerja, digunakan m"del persamaan regresi linier berganda sebagai berikut %*u+arati, ,--.) ( KK . /) 0 /1I 0 /2GE 0 /3PE 0 4i Di mana ( KK ( Kesempatan Kerja C< 6 AE PE Ci Ei ( K"nstanta , 6ntersep ( 6n+estasi ( Pengeluaran Pemerintah ( Pertumbuhan Ek"n"mi ( 5erupakan K"e!isien 4egresi dari 6ndependent Dariabel. ( Kesalahan Pengganggu &disturbance term(

Kemudian untuk membuktikan hip"tesis ketiga, dimana ingin melihat pengaruh 6n+estasi, Pengeluaran Pemerintah dan Pertumbuhan Ek"n"mi terhadap kesempatan kerja di setiap daerah Kabupaten,K"ta di Pr"pinsi N1B, maka digunakan m"del Panel Data dengan bentuk persamaan sebagai berikut %Na$hr"2i dan Usman, .<</) (
0it = + / it + it

i . 1, 2, 5, N "an % . 1, 2, 666, T

Di mana( N 1

( Banyaknya "bser+asi ( Banyaknya 2aktu

NF1 ( Banyaknya data panel ; it ( Dariabel terikat untuk indi+idu ke#i dan 2aktu ke#t G it ( Dariabel bebas untuk indi+idu ke#i dan 2aktu ke#t

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Ha$il Anali$i$ Da%a Berdasarkan permasalahan dan hip"tesis penelitian yang dikemukakan terkait kesempatan kerja, se$ara empiris hasilnya terbukti benar. Hal ini berarti bah2a penelitian ini dapat diterima sebagai suatu pengetahuan ilmiah, yang mana telah membuktikan kebenaran suatu te"ri se$ara empiris. Ha$il Anali$i$ Ke$em*a%an Ke'+a "i P')*6 Nu$a Ten##a'a Ba'a% Berdasarkan pengujian se$ara parsial terlihat hanya +ariabel pengeluaran pemerintah yang tidak berpengaruh terhadap kesempatan kerja di Pr"pinsi Nusa 1enggara Barat %1abel 9.&.). 3ementara +ariabel in+estasi dan pertumbuhan ek"n"mi %PD4B) berpengaruh p"siti! terhadap kesempatan kerja di Pr"pinsi Nusa 1enggara Barat. Pengaruh p"siti! dari masing#masing +ariabel independen mengindikasikan bah2a terdapat hubungan yang searah diantara +ariabel in+estasi dan pertumbuhan ek"n"mi dengan kesempatan kerja. Dengan kata lain, jika terjadi kenaikan dalam in+estasi dan pertumbuhan ek"n"mi, maka akan menaikkan kesempatan kerja di Pr"pinsi Nusa 1enggara Barat. 1idak signi!ikannya pengeluaran pemerintah disebabkan jenis pengeluaran lebih banyak di!"kuskan bukan pada pembelanjaan untuk keperluan pembangunan daerah, dan juga pembangunan daerah yang masih mengandalkan peranan dari sekt"r s2asta. 3elain itu juga berbagai kebijakan pemerintah yang tidak pada sasaran untuk pembangunan daerah.

Ta&el 7616 Pen#u+ian Re#'e$i Linie' Ke$em*a%an Ke'+a "i P')*6 NTB
Dariable 6n+estasi Pertumbuhan Ek"n"mi Peng. Pemerintah B"nstant 4#sIuared Adjusted 4#sIuared B"e!!i$ient <.<<<&90 <.<&&9.* >.>9E#</ #>8&.*8&. <.9*8&&0 <.9&0.'> 3td. Err"r 9..'E#<9 <.<<>>/8 9.00E#</ ./>..9.8 t#3tatisti$ ..'/8/8*H ..9*888.H <.00&&0* #&./8>&/8 =#statisti$ H Pr"b%=#statisti$) Pr"babilita <.<<*< <.<&*. <.>9<& <.&&*0 *.*9*0*'H <.<<<0<<

Keterangan (H) signi!ikan pada J &K dan 9K.

'

Dengan demikian, pemerintah daerah perlu lebih mem!"kuskan pada penyediaan maupun perbaikan di dalam berbagai sarana dan prasarana daerah yang dapat menarik masuknya in+estasi, yang nantinya dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja di daerah, yang sekaligus meningkatkan pertumbuhan ek"n"mi di Pr"pinsi Nusa 1enggara Barat. Kebijakan !iskal melalui pengeluaran pemerintah agar perlu lebih di !"kuskan pada permasalahan yang terkait langsung dengan pen$iptaan kesempatan kerja. Hal ini disebabkan dengan adanya pen$iptaan kesempatan kerja akan dapat meningkatkan pendapatan perkapita yang pada akhirnya menaikkan k"nsumsi maupun tabungan, sehingga berdampak pada kenaikan pertumbuhan "utput dan pertumbuhan ek"n"mi. Besarnya pr"p"rsi atau +ariasi perubahan kesempatan kerja di Pr"pinsi Nusa 1enggara Barat sebesar 9&,08K ditentukan "leh in+estasi, pertumbuhan ek"n"mi dan pengeluaran pemerintah. 3edangkan sisanya >*,0.K pen$iptaan kesempatan kerja ditentukan "leh +ariabel lain yang tidak dimasukan dalam m"del penelitian ini. 6ni berarti masih terdapat banyak !akt"r lain yang turut mempengaruhi kesempatan kerja. Dengan demikian, diperlukan kebijakan pemerintah yang bisa men$iptakan stabilisasi di berbagai aspek, sehingga memungkinkan pen$iptaan kesempatan kerja di Pr"pinsi Nusa 1enggara Barat lebih mengandalkan !akt"r intern %tidak ada ketergantungan terhadap in+estasi asing).

Ha$il Anali$i$ Ke$em*a%an Ke'+a Se-%)' Pe'%anian "i P')*in$i NTB Di sekt"r pertanian setelah dilakukan pengujian se$ara parsial menunjukkan bah2a hanya +ariabel pertumbuhan ek"n"mi yang tidak berpengaruh signi!ikan. 3ementara +ariabel in+estasi dan pengeluaran pemerintah berpengaruh terhadap kesempatan kerja di sekt"r pertanian di Pr"pinsi Nusa 1enggara Barat %1abel 9..). Akan tetapi, pengeluaran pemerintah berpengaruh negati! terhadap kesempatan kerja. Pengaruh p"siti! dari +ariabel in+estasi terhadap kesempatan kerja mengindikasikan bah2a jika terjadi kenaikan dalam in+estasi pada sekt"r pertanian, maka akan menaikkan kesempatan kerja di Pr"pinsi Nusa 1enggara Barat. Pengaruh negati! pengeluaran pemerintah terhadap kesempatan kerja di sekt"r pertanian disebabkan pengeluaran yang diarahkan pada pembelian k"m"diti pertanian dari luar daerah %imp"r) sehingga menyebabkan mer"s"tnya harga k"m"diti l"kal. 3elain itu juga, pengeluaran yang di!"kuskan pada pembangunan pr"perty dengan melakukan pembebasan lahan#lahan

&< pertanian. 3ementara, tidak signi!ikannya pertumbuhan ek"n"mi terhadap kesempatan kerja di sekt"r pertanian disebabkan k"ndisi sekt"r pertanian yang lebih bersi!at tradisi"nal yang hanya untuk kebutuhan k"nsumsi, dan lebih mengutamakan pada penggunaan tenaga kerja dari angg"ta keluarga sendiri. Besarnya pr"p"rsi atau perubahan kesempatan kerja pada sekt"r pertanian di Pr"pinsi Nusa 1enggara Barat sebesar *&,&&K ditentukan "leh in+estasi, pertumbuhan ek"n"mi dan pengeluaran pemerintah. 3edangkan sisanya &*,*'K pen$iptaan kesempatan kerja sekt"r pertanian ditentukan "leh +ariabel lain yang tidak dimasukan dalam m"del penelitian ini. Ta&el 7626 Pen#u+ian Re#'e$i Linie' Ke$em*a%an Ke'+a Se-%)' Pe'%anian, In"u$%'i "an Ja$a "i P')*6 Nu$a Ten##a'a Ba'a%
Dariable t#statistik sekt"r Pertanian
9.9>0'/8H 6n+estasi &.>>>9&& Pertumbuhan Ek"n"mi #9.<'99/*H Peng. Pemerintah &.90</>' B"nstant <.*8/*./ 4#sIuared <.*&&</& Adjusted 4#sIuared 8..>0''/H =#statisti$ Keterangan (H) signi!ikan pada J &K dan 9K.

t#statistik sekt"r 6ndustri


..*'>88*H 8.*'*>'>H #>..*><&8H ..<>.*.< <.90&9>< <.9<8*** *.>>*.00H

t#statistik sekt"r -asa


9.&>9/98H /.*9.0/'H >.>*98&/H #..0800/& <.0>//.& <.0<//&> &*.//.&'H

5elihat penjelasan di atas, maka dapat dipahami bah2a kurang e!ekti!nya kebijakan pemerintah daerah setempat dalam men$iptakan kesempatan kerja pada sekt"r pertanian di Pr"pinsi Nusa 1enggara Barat. Hal ini disebabkan persentase dari t"tal penduduk terbesar berada di pedesaan. Artinya, jika kebijakan pemerintah lebih mengarah pada pembangunan sekt"r pertanian, maka akan lebih banyak menyerap tenaga kerja yang menganggur, dibandingkan sekt"r industri yang bersi!at pada m"dal &capital intensive(, dan sekaligus terjadi pemerataan pendapatan antara masyarakat pedesaan dengan perk"taan. Ha$il Anali$i$ Ke$em*a%an Ke'+a Se-%)' In"u$%'i "i NTB Pengujian di sekt"r industri %1abel 9..) se$ara parsial menunjukkan bah2a +ariabel in+estasi dan pertumbuhan ek"n"mi %PD4B) berpengaruh p"siti! terhadap kesempatan kerja di Pr"pinsi Nusa 1enggara Barat. Pengaruh p"siti! dari masing#masing +ariabel independen mengindikasikan bah2a terdapat hubungan yang searah diantara +ariabel in+estasi dan pertumbuhan ek"n"mi dengan kesempatan kerja. Dengan kata lain, jika terjadi kenaikan dalam in+estasi dan pertumbuhan ek"n"mi, maka akan menaikkan kesempatan kerja di Pr"pinsi Nusa 1enggara Barat. Pengaruh p"siti! dari +ariabel

&& in+estasi dan pertumbuhan ek"n"mi terhadap kesempatan kerja mengindikasikan bah2a jika terjadi kenaikan dalam in+estasi pada sekt"r industri dan pertumbuhan ek"n"mi, maka akan menaikkan kesempatan kerja di Pr"pinsi Nusa 1enggara Barat. 3ementara pengaruh negati! dari pengeluaran pemerintah terhadap kesempatan kerja pada sekt"r indsutri disebabkan pengeluaran pemerintah yang tinggi akan menyebabkan tingginya jumlah uang beredar, yang akhirnya menaikkan suku bunga, sehingga menghambat in+estasi. Hal ini berdampak pada pen$iptaan kesempatan kerja. 3elain itu juga, pengeluaran pemerintah yang dibiayai dengan menaikkan penerimaan pajak industri yang menyebabkan naiknya biaya pr"duksi maupun biaya input lainnya, sehingga se$ara tidak langsung berdampak pada penurunan kesempatan kerja. Besarnya pr"p"rsi atau perubahan kesempatan kerja pada sekt"r pertanian di Pr"pinsi Nusa 1enggara Barat sebesar 9<,8'K ditentukan "leh in+estasi, pertumbuhan ek"n"mi dan pengeluaran pemerintah. 3edangkan sisanya >',/&K pen$iptaan kesempatan kerja sekt"r industri ditentukan "leh +ariabel lain yang tidak dimasukan dalam m"del penelitian ini. Perubahan dalam nilai in+estasi, pertumbuhan ek"n"mi dan pengeluaran pemerintah akan mempengaruhi pen$iptaan kesempatan kerja. 3e$ara te"ritis, tingginya in+estasi dan pertumbuhan ek"n"mi akan mengakibatkan tingginya permintaan tenaga kerja. Artinya, dengan adanya penanaman m"dal %in+estasi), maka sekt"r s2asta akan memerlukan tenaga kerja sebagai input pr"duksi untuk menjalankan kegiatan pr"duksinya. Hal ini akan meningkatkan "utput perek"n"mian, sehingga meningkatkan pertumbuhan ek"n"mi. 3edangkan pengeluaran pemerintah dapat berpengaruh negati! maupun p"siti!, tergantung pada !"rmulasi kebijakan yang dijalankan. -ika kebijakan pengeluaran yang tidak dipri"ritaskan atau p"rsinya lebih ke$il untuk pembangunan, maka bisa menurunkan pen$iptaan kesempatan kerja. Ha$il Anali$i$ Ke$em*a%an Ke'+a Se-%)' Ja$a "i P')*in$i NTB Hasil pengujian di sekt"r -asa menunjukkan bah2a se$ara parsial +ariabel in+estasi, pertumbuhan ek"n"mi %PD4B) dan pengeluaran pemerintah berpengaruh p"siti! terhadap kesempatan kerja di Pr"pinsi Nusa 1enggara Barat %1abel 9...). Pengaruh p"siti! dari masing#masing +ariabel independen mengindikasikan bah2a terdapat hubungan yang searah diantara +ariabel in+estasi, pertumbuhan ek"n"mi, pengeluaran pemerintah dengan kesempatan kerja. Dengan kata lain, jika terjadi kenaikan dalam in+estasi, pertumbuhan ek"n"mi, dan pengeluaran pemerintah maka akan menaikkan kesempatan kerja pada sekt"r jasa di Pr"pinsi Nusa 1enggara Barat. Besarnya pr"p"rsi atau +ariasi perubahan kesempatan kerja pada sekt"r pertanian di Pr"pinsi Nusa 1enggara

&. Barat sebesar 0<,//K ditentukan "leh in+estasi, pertumbuhan ek"n"mi dan pengeluaran pemerintah. 3edangkan sisanya .',8>K pen$iptaan kesempatan kerja sekt"r jasa ditentukan "leh +ariabel lain yang tidak dimasukan dalam m"del penelitian ini. Penjelasan di atas mengindikasikan bah2a sekt"r jasa merupakan sekt"r yang lebih pr"dukti! dibandingkan sekt"r lainnya. Artinya, sekt"r jasa lebih banyak menyediakan peluang kerja bagi angkatan kerja di Pr"pinsi Nusa 1enggara Barat. Pengaruh p"siti! dari in+estasi, pertumbuhan ek"n"mi dan pengeluaran pemerintah men$erminkan bah2a sekt"r jasa lebih menjadi andalan daerah dalam pembangunan ek"n"mi. Pengaruh p"siti! dari pengeluaran pemerintah terhadap kesempatan kerja menunjukkan bah2a perhatian pemerintah terhadap pelayanan masyarakat sangat baik melalui pembangunan sekt"r jasa di daerah. Ha$il Pen#u+ian Ke$em*a%an Ke'+a Pe' Ka&u*a%en "i P')*in$i NTB Dalam menganalisis kesempatan kerja pada setiap daerah Kabupaten,K"ta di Pr"pinsi Nusa 1enggara Barat dilakukan panel data dengan menggunakan . %dua) pendekatan, yakni( 5"del E!ek 1etap %5E1) dan 5"del E!ek 4and"m %5E4) M)"el E8e- Te%a* (Fixed Effect) Dasar pemikiran pembentukan 5"del E!ek 1etap disebabkan adanya +ariabel# +ariabel yang tidak semuanya masuk dalam persamaan m"del memungkinkan adanya intercept yang tidak k"nstan. Atau dengan kata lain, intercept ini mungkin berubah untuk setiap indi+idu dan 2aktu %Na$hr"2i : Usman, .<</). Dalam pendekatan ini tidak memperhatikan dimensi indi+idu maupun 2aktu. Diasumsikan bah2a perilaku data antar Kabupaten sama dalam berbagai kurun 2aktu. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan 5"del E!ek 1etap &1ixed Effect( hanya k"e!isien pertumbuhan ek"n"mi dan pengeluaran pemerintah yang signi!ikan se$ara statistik dengan uji t pada J 9K dan &<K dan tandanya sesuai dengan yang diharapkan yaitu pertumbuhan ek"n"mi %PE) dan pengeluaran pemerintah %PP) berpengaruh p"siti! terhadap kesempatan kerja %KK). Dengan menggunakan 5"del =iFed E!!e$t ternyata nilai 4. yang didapat lebih tinggi dibandingkan dengan @L3, yaitu sebesar *.,*9K. M)"el E8e- Ran")m (Random Effect) Bila pada 5"del E!ek 1etap, perbedaan antar indi+idu dan atau 2aktu di$erminkan le2at intercept, maka pada 5"del E!ek 4and"m, perbedaan tersebut diak"m"dasi le2at error. 1eknik ini juga memperhitungkan bah2a err"r mungkin berk"relasi sepanjang time series dan cross section. 5engingat ada dua k"mp"nen yang mempunyai

&8 k"ntribusi pada pembuatan error, yaitu indi+idu dan 2aktu, maka random error pada 5"del E!ek 4and"m juga perlu diurai menjadi error untuk k"mp"nen indi+idu, error k"mp"nen 2aktu dan error gabungan % idarj"n", .<<9). Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan 5"del 4and"m E!!e$t hanya k"e!isien pertumbuhan ek"n"mi dan pengeluaran pemerintah yang signi!ikan se$ara statistik dengan uji t pada J 9K dan tandanya sesuai dengan yang diharapkan yaitu pertumbuhan ek"n"mi %PE) dan pengeluaran pemerintah berpengaruh p"siti! terhadap kesempatan kerja %KK). Dengan menggunakan 5"del 4and"m E!!e$t ternyata nilai 4 . yang didapat lebih tinggi dibandingkan dengan @L3, yaitu sebesar 0',&.K. Pem&aha$an Ha$il Peneli%ian Ke$em*a%an Ke'+a "an In,e$%a$i "i P')*in$i NTB Dari hasil pengujian hip"tesis yang dilakukan, menunjukkan bah2a penanaman m"dal %in+estasi) berpangaruh p"siti! terhadap kesempatan kerja. Dengan adanya penanaman m"dal %in+estasi) tentunya akan mend"r"ng ter$iptanya kesempatan kerja yang pada gilirannya menaikkan "utput perek"n"mian. Pengaruh in+estasi terhadap kesempatan kerja telah sesuai dengan te"ri yang dikemukakan "leh 4"st"2 %dalam 1"dar", .<<<) yang menyatakan bah2a setiap upaya untuk tinggal landas mengharuskan adanya m"bilisasi tabungan dalam dan luar negeri dengan maksud untuk men$iptakan in+estasi yang $ukup, untuk memper$epat pertumbuhan ek"n"mi sehingga pada gilirannya akan meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan masyarakat sebagai k"nsekuensi dari meningkatnya pendapatan yang diterima masyarakat. 6n+estasi harus dipandang sebagai m"t"r penggerak utama pertumbuhan ek"n"mi, men$iptakan kesempatan kerja dan meningkatkan daya saing internasi"nal bukan hanya sekedar menutupi kekurangan pembiayaan %3inar Harapan, .<<8). 3ehingga 6n+estasi diharapkan sebagai m"bilisasi sumber daya untuk men$iptakan atau menambah kapasitas pr"duksi atau pendapatan di masa yang akan datang. Parkin dan Bade %&''.) melihat besarnya permintaan tenaga kerja dapat ditunjukkan "leh jumlah "rang yang bekerja pada suatu saat. Dengan demikian, jumlah "rang yang bekerja merupakan kesempatan kerja. Kesempatan kerja berubah dari 2aktu ke 2aktu namun sebenarnya penyebab perubahannya terletak pada bidang ek"n"mi. Perubahan yang terlihat pada situasi ek"n"mi memba2a dampak pada kesempatan kerja. Dengan kata lain besarnya kesempatan kerja peka terhadap perubahan ek"n"mi. Ke$em*a%an Ke'+a "an Pe'%um&uhan E-)n)mi "i P')*in$i NTB

&> Dalam pengujian hip"tesis yang telah dilakukan diper"leh hasil bah2a pertumbuhan ek"n"mi berpengaruh p"siti! terhadap kesempatan kerja. Pertumbuhan ek"n"mi yang tinggi, yang disebabkan "leh kenaikan dalam pertambahan "utput, akan berdampak pada pen$iptaan kesempatan kerja, yang nantinya berp"tensi pada kenaikan dalam pendapatan perkapita. 5enurut 1"dar" %.<<<), bah2a m"del pertumbuhan dan kesempatan kerja menghubungkan tingkat penyediaan kesempatan kerja dengan tingkat pertumbuhan ANP. 1"dar" mengisyaratkan bah2a dengan memaksimumkan pertumbuhan ANPnya negara#negara dunia ketiga dapat pula memaksimumkan penyerapan tenaga kerja. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan "leh Haynes : Din$ %&''0) dengan menilai dasar#dasar kinerja perek"n"mian dan perubahan kesempatan kerja di &. negara bagian di Amerika 3erikat. Hasil penelitian menunjukkan bah2a perek"n"mian di negara bagian 3unbelt telah mengalami peningkatan dalam penyerapan tenaga kerja dan "utput, akan tetapi pr"dukti!itasnya tidak se$epat di Negara bagian 3n"2belt. Ke$em*a%an Ke'+a "an Pen#elua'an Peme'in%ah "i P')*in$i NTB Dampak langsung akti!itas pemerintah terhadap perek"n"mian negara ditujukan "leh besar#ke$ilnya pengeluaran pemerintah. 3ehingga pengel"laan besaran pengeluaran pemerintah yang tidak tepat justru akan merugikan perek"n"mian. -ika pengeluaran pemerintah mampu menjadi pemandu peningkatan ek"n"mi Negara, maka peningkatan pada pengeluaran pemerintah akan meningkatkan akti!itas perek"n"mian dengan adanya peningkatan in+estasi. Peningkatan in+estasi tersebut akan memiliki dampak pula pada peningkatan "utput, kesempatan kerja, eksp"r, pajak, penerimaan pemerintah, dan transaksi berjalan %3riyana, .<</). Berdasarkan pengujian hip"tesis yang dilakukan ternyata +ariabel pengeluaran pemerintah tidak mempengaruhi pen$iptaan kesempatan kerja di Pr"pinsi Nusa 1enggara Barat. 1idak signi!ikannya pengeluaran pemerintah menunjukkan bah2a pen$iptaan kesempatan kerja di Pr"pinsi Nusa 1enggara Barat bukan disebabkan "leh kebijakan dari pemerintah daerah setempat, akan tetapi masih bertumpu pada berkembangnya usaha#usaha dari sekt"r s2asta. Hal ini juga mengindikasikan bah2a jika adanya kenaikan pembelanjaan pemerintah dengan menaikkan penerimaan dari sekt"r pajak, maka akan berdampak pada penurunan kesempatan kerja. 3ejalan dengan penjelasan tersebut, 5anki2 %.<<8) menjelaskan bah2a dengan adanya kenaikan pemerintah %ekspansi !iskal) maka akan menghambat in+estasi, yang pada gilirannya menurunkan kesempatan kerja dan pertumbuhan ek"n"mi.

&9 Ke$em*a%an Ke'+a "an In,e$%a$i Pa"a Se-%)' E-)n)mi Berdasarkan hasil pengujian hip"tesis, menunjukkan bah2a penanaman m"dal %in+estasi) berpangaruh p"siti! terhadap kesempatan kerja di sekt"r pertanian, industri, dan sekt"r jasa. Dengan adanya penanaman m"dal %in+estasi) tentunya akan mend"r"ng ter$iptanya kesempatan kerja yang pada gilirannya menaikkan "utput perek"n"mian. Pengaruh in+estasi terhadap kesempatan kerja telah sesuai dengan te"ri yang dikemukakan "leh 4"st"2 %dalam 1"dar", .<<<) yang menyatakan bah2a setiap upaya untuk tinggal landas mengharuskan adanya m"bilisasi tabungan dalam dan luar negeri dengan maksud untuk men$iptakan in+estasi yang $ukup, untuk memper$epat pertumbuhan ek"n"mi sehingga pada gilirannya akan meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan masyarakat sebagai k"nsekuensi dari meningkatnya pendapatan yang diterima masyarakat. 6n+estasi harus dipandang sebagai m"t"r penggerak utama pertumbuhan ek"n"mi, men$iptakan kesempatan kerja dan meningkatkan daya saing internasi"nal bukan hanya sekedar menutupi kekurangan pembiayaan %3inar Harapan, .<<8). 3ehingga 6n+estasi diharapkan sebagai m"bilisasi sumber daya untuk men$iptakan atau menambah kapasitas pr"duksi atau pendapatan di masa yang akan datang. Parkin dan Bade %&''.) melihat besarnya permintaan tenaga kerja dapat ditunjukkan "leh jumlah "rang yang bekerja pada suatu saat. Dengan demikian, jumlah "rang yang bekerja merupakan kesempatan kerja. Kesempatan kerja berubah dari 2aktu ke 2aktu namun sebenarnya penyebab perubahannya terletak pada bidang ek"n"mi. Perubahan yang terlihat pada situasi ek"n"mi memba2a dampak pada kesempatan kerja. Dengan kata lain besarnya kesempatan kerja peka terhadap perubahan ek"n"mi. Ke$em*a%an Ke'+a "an Pe'%um&uhan E-)n)mi Pa"a Se-%)' E-)n)mi Dalam pengujian hip"tesis yang telah dilakukan diper"leh hasil bah2a pertumbuhan ek"n"mi berpengaruh p"siti! terhadap kesempatan kerja hanya pada sekt"r industri dan sekt"r jasa. 3ementara pertumbuhan ek"n"mi tidak berpengaruh pada kesempatan kerja di sekt"r pertanian. Hal ini dapat dipahami bah2a tenaga kerja pada sekt"r pertanian sebagian besar berasal dari angg"ta keluarga sendiri dan disebabkan k"ndisi luas lahan $enderung tetap, sehingga pen$iptaan kesempatan kerja pada sekt"r pertanian di daerah penelitian tidak dapat di$iptakan. 5enurut 1"dar" %.<<<), bah2a m"del pertumbuhan dan kesempatan kerja menghubungkan tingkat penyediaan kesempatan kerja dengan tingkat pertumbuhan ANP. Akan tetapi, k"ndisi tersebut akan berbeda pada sekt"r pertanian, yang mana sering berlaku law of diminshing returns. Artinya bah2a terdapat hubungan terbalik antara pertambahan tenaga kerja dengan pertambahan "utput,

&/ sehingga dengan pertambahan tenaga kerja se$ara terus#menerus akan menurunkan pertambahan "utput. Ke$em*a%an Ke'+a "an Pen#elua'an Peme'in%ah Pa"a Se-%)' E-)n)mi Dampak langsung akti!itas pemerintah terhadap perek"n"mian negara ditujukan "leh besar#ke$ilnya pengeluaran pemerintah. 3ehingga pengel"laan besaran pengeluaran pemerintah yang tidak tepat justru akan merugikan perek"n"mian. -ika pengeluaran pemerintah mampu menjadi pemandu peningkatan ek"n"mi negara, maka peningkatan pada pengeluaran pemerintah akan meningkatkan akti!itas perek"n"mian dengan adanya peningkatan in+estasi. Peningkatan in+estasi tersebut akan memiliki dampak pula pada peningkatan "utput, kesempatan kerja, eksp"r, pajak, penerimaan pemerintah, dan transaksi berjalan %3riyana, .<</). Berdasarkan hasil pengujian hip"tesis yang dilakukan ternyata +ariabel pengeluaran pemerintah mempengaruhi pen$iptaan kesempatan kerja pada sekt"r pertanian, industri maupun sekt"r jasa di Pr"pinsi Nusa 1enggara Barat. Akan tetapi terdapat pengaruh negati! dari pengeluaran pemerintah terhadap pen$iptaan kesempatan kerja pada sekt"r pertanian dan sekt"r industri. Hal ini mengindikasikan bah2a jika adanya kenaikan pembelanjaan pemerintah dengan menaikkan penerimaan dari sekt"r pajak, maka akan berdampak pada penurunan kesempatan kerja pada sekt"r industri, dan adanya pengurangan dalam pengeluaran pemerintah terhadap pembelian k"m"diti pertanian dari luar daerah yang menyebabkan harga pr"duk l"kal naik, sehingga terjadi kenaikan dalam kesempatan kerja. Ke$em*a%an Ke'+a "an In,e$%a$i Pe' Ka&u*a%en9K)%a "i NTB 6n+estasi harus dipandang sebagai m"t"r penggerak utama pertumbuhan ek"n"mi, men$iptakan kesempatan kerja dan meningkatkan daya saing internasi"nal bukan hanya sekedar menutupi kekurangan pembiayaan %3inar Harapan, .<<8). 3ehingga 6n+estasi diharapkan sebagai m"bilisasi sumber daya untuk men$iptakan atau menambah kapasitas pr"duksi atau pendapatan di masa yang akan datang. Parkin dan Bade %&''.) melihat besarnya permintaan tenaga kerja dapat ditunjukkan "leh jumlah "rang yang bekerja pada suatu saat. Dengan demikian, jumlah "rang yang bekerja merupakan kesempatan kerja. Kesempatan kerja berubah dari 2aktu ke 2aktu namun sebenarnya penyebab perubahannya terletak pada bidang ek"n"mi. Perubahan yang terlihat pada situasi ek"n"mi memba2a dampak pada kesempatan kerja. Dengan kata lain besarnya kesempatan kerja peka terhadap perubahan ek"n"mi.

&0 Hal tersebut dibuktikan dari hasil pengujian hip"tesis, yang menunjukkan bah2a penanaman m"dal %in+estasi) di semua daerah Kabupaten , K"ta di Pr"pinsi Nusa 1enggara Barat tidak berpengaruh terhadap pen$iptaan kesempatan kerja. 1idak sigini!ikannya in+estasi ini disebabkan terjadi crowding out akibat kenaikan dalam pembelanjaan pemerintah yang menyebabkan naiknya suku bunga, sehingga menurunkan ren$ana in+estasi dari para pengusaha pada berbagai daerah di Pr"pinsi Nusa 1enggara Barat. Ke$em*a%an Ke'+a "an Pe'%6 E-)n)mi Pe' Ka&u*a%en9K)%a "i NTB Dalam pengujian hip"tesis yang telah dilakukan diper"leh hasil bah2a pertumbuhan ek"n"mi berpengaruh p"siti! terhadap kesempatan kerja pada setiap Kabupaten , K"ta di Pr"pinsi Nusa 1enggara Barat. Pertumbuhan ek"n"mi yang tinggi, yang disebabkan "leh kenaikan dalam pertambahan "utput, akan berdampak pada pen$iptaan kesempatan kerja, yang nantinya berp"tensi pada kenaikan dalam pendapatan perkapita. 5enurut 1"dar" %.<<<), bah2a m"del pertumbuhan dan kesempatan kerja menghubungkan tingkat penyediaan kesempatan kerja dengan tingkat pertumbuhan ANP. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan "leh Haynes : Din$ %&''0) dengan menilai dasar# dasar kinerja perek"n"mian dan perubahan kesempatan kerja di &. negara bagian di Amerika 3erikat. Hasil penelitian menunjukkan bah2a perek"n"mian di negara bagian 3unbelt telah mengalami peningkatan dalam penyerapan tenaga kerja dan "utput, akan tetapi pr"dukti!itasnya tidak se$epat di Negara bagian 3n"2belt. Dari penjelasan di atas, maka dapat dipahami bah2a analisis tentang laju pertumbuhan ek"n"mi selalu digunakan untuk mengetahui sekt"r mana yang menguntungkan dan berp"tensi dimasa yang akan datang, yang pada akhirnya akan dapat memperbesar peluang in+estasi bagi Kabupaten atau k"ta untuk menarik in+estasi ke daerah, sehingga akan dapat menimbulkan multiplier effect bagi daerah berupa pen$iptaan lapangan kerja atau kesempatan kerja baru. Dengan adanya pen$iptaan kesempatan kerja baru berarti adanya pen$iptaan pendapatan masyarakat yang akan mend"r"ng daya beli masyarakat %Ara+itiani, .<</). Ke$em*a%an Ke'+a "an Pen#elua'an Peme'in%ah Pe' Ka&6 9K)%a "i NTB Dampak langsung akti!itas pemerintah terhadap perek"n"mian negara ditujukan "leh besar#ke$ilnya pengeluaran pemerintah. 3ehingga pengel"laan besaran pengeluaran pemerintah yang tidak tepat justru akan merugikan perek"n"mian. -ika pengeluaran pemerintah mampu menjadi pemandu peningkatan ek"n"mi Negara, maka peningkatan pada pengeluaran pemerintah akan meningkatkan akti!itas perek"n"mian dengan

&* adanya peningkatan in+estasi. Peningkatan in+estasi tersebut akan memiliki dampak pula pada peningkatan "utput, kesempatan kerja, eksp"r, pajak, penerimaan pemerintah, dan transaksi berjalan %3riyana, .<</). 1erbukti dengan hasil pengujian hip"tesis yang dilakukan ternyata +ariabel pengeluaran pemerintah berpengaruh p"siti! terhadap pen$iptaan kesempatan kerja pada semua daerah Kabupaten , K"ta di Pr"pinsi Nusa 1enggara Barat. Hal ini berarti bah2a jika pemerintah menaikkan pembelanjaannya &e2spansi fis2al( maka akan berdampak pada kenaikan dalam kesempatan kerja pada setiap daerah di Pr"pinsi Nusa 1enggara Barat. Keseluruhan pengeluaran pemerintah merupakan penerimaan masyarakat. 3ama halnya dengan masyarakat, pengeluaran pemerintah akan memperbesar permintaan agregat dan melalui peningkatan permintaan agregat, pr"duksi atau pena2aran agregat akan meningkat sehingga kesempatan kerja dapat diketahui melalui besarnya angka pengganda pengeluaran pemerintah %B"edi"n", &''*). Im*li-a$i Ha$il Peneli%ian Bhemingui dan Arsyad %.<<8) menyimpulkan bah2a terdapat k"relasi yang kuat antara tenaga kerja dan pertumbuhan ek"n"mi di Algeria. Pertumbuhan ek"n"mi memungkinkan penggunaan st"k m"dal manusia se$ara lebih baik melalui pengurangan tingkat pengangguran dan menaikkan tingkat upah rill. Pertumbuhan pen$iptaan kesempatan kerja se$ara berkelanjutan di Algeria mensyaratkan perubahan terus menerus dalam ek"n"mi p"litik d"mestik. Perluasan kesempatan kerja mensyaratkan juga perubahan dalam kebijakan dan peraturan pasar tenaga kerja. Berdasarkan hasil penelitian ini ternyata terdapat kesamaan bah2a pertumbuhan ek"n"mi berpengaruh p"siti! terhadap perluasan kesempatan kerja di Pr"pinsi Nusa 1enggara Barat. Akan tetapi, pen$iptaan kesempatan kerja sekt"r pertanian yang tidak dipengaruhi "leh pertumbuhan ek"n"mi daerah. Hasil penelitian Haynes : Din$ %&''0) di &. negara bagian di Amerika 3erikat menunjukkan bah2a perek"n"mian di negara bagian 3n"2belt telah mengalami peningkatan dalam penyerapan tenaga kerja dan "utput, akan tetapi pr"dukti!itasnya tidak se$epat di negara bagian 3n"2belt. 3edangkan =ertig %.<<8) melakukan penelitian mengenai dampak integrasi ek"n"mi Uni Er"pa terhadap kesempatan kerja tahun &'*<L .<<< terungkap bah2a indeks integrasi untuk negara angg"ta bagian selatan, tingkat pertumbuhan in+estasi, ADP per kapita dan trend 2aktu berpengaruh p"siti! terhadap kesempatan kerja, sedangkan +ariabel yang lain berpengaruh negati!. Penyatuan Uni

&' Er"pa menyebabkan adanya tambahan kesempatan kerja serta peningkatan hasil %"ut$"me). Hasil penelitian ini menunjukkan hasil yang sama, dimana terdapat pengaruh pertumbuhan ek"n"mi dan pertumbuhan in+estasi terhadap kesempatan kerja di Pr"pinsi N1B, dan juga pada sekt"r ek"n"mi %pertanian, industri dan jasa). Namun, pada setiap daerah Kabupaten,K"ta, pertumbuhan in+estasi tidak berpengaruh terhadap pen$iptaan kesempatan kerja. Hal ini mengindikasikan bah2a di daerah#daerah Kabupaten,K"ta perlu dilakukan perbaikan iklim in+estasi, disebabkan dengan tingginya pertumbuhan in+estasi maka akan mend"r"ng pertumbuhan "utput yang nantinya menaikkan kesempatan kerja bagi masyarakat daerah setempat. Lebih lanjut penelitian yang dilakukan "leh ahyuni %.<<>) meneliti tentang peran pemerintah dalam pertumbuhan ek"n"mi di .< negara Asia Pasi!ik yang mempunyai kesamaan latar belakang ek"n"mi peri"de &'*< L .<<<. 3tudi tersebut memberikan hasil bah2a k"e!isien pangsa pengeluaran pemerintah terhadap ADP adalah negati!. Hubungan negati! ini menunjukkan bah2a k"mp"nen k"nsumsi mend"minasi pengeluaran anggaran pemerintah. Hasil ini sejalan dengan kenyataan bah2a sebagian besar negara#negara dika2asan itu menemui masalah dalam manajemen pengeluaran pemerintah. -adi pengeluaran yang besar untuk k"nsumsi bagi kepentingan pemerintah sendiri menutupi e!ek p"siti! in+estasi publik. Perbedaan dalam penelitian ini dengan penelitian sebelumnya antara lain bah2a penelitian ini menganalisis kesempatan kerja pada setiap sekt"r ek"n"mi %pertanian, industri dan jasa) dan pada setiap daerah Kabupaten,K"ta dengan melakukan panel data. 3elain itu juga, hasil yang ditemukan menunjukkan perbedaan bah2a kesempatan kerja pada sekt"r pertanian tidak dipengaruhi "leh pertumbuhan ek"n"mi. 3ementara pada setiap daerah Kabupaten,K"ta menunjukkan bah2a pertumbuhan in+estasi tidak mempengaruhi pen$iptaan kesempatan kerja di daerah. Ke$im*ulan &. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini menunjukkan bah2a pertumbuhan ek"n"mi dan penanaman m"dal %in+estasi) berpengaruh p"siti! terhadap pen$iptaan kesempatan kerja di Pr"pinsi Nusa 1enggara Barat. 3ementara kebijakan !iskal melalui pengeluaran pemerintah tidak berpengaruh, yang disebabkan masih ter!"kusnya sebagian besar al"kasi dana dalam APBD kepada pers"alan internal pemerintah daerah setempat %seperti belanja pega2ai, belanja

.< barang, belanja rutin daerah, bunga dan $i$ilan utang dan pengeluaran rutin lainnya). .. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini menunjukkan bah2a kesempatan kerja pada sekt"r pertanian di Pr"pinsi Nusa 1enggara Barat $enderung dipengaruhi "leh in+estasi dan pertumbuhan ek"n"mi. Akan tetapi, untuk pengeluaran pemerintah pengaruhnya negati!. Hal ini disebabkan kebijakan pengeluaran pemerintah yang tidak memperhitungkan e!eknya terhadap masyarakat %khususnya petani), sehingga berdampak negati!. Namun, kebijakan yang dijalankan hendaknya mengarah pada peningkatan pr"dukti+itas di sekt"r pertanian. 8. Hasil analisis data menunjukkan bah2a in+estasi dan pertumbuhan ek"n"mi berpengaruh p"siti! terhadap kesempatan kerja di sekt"r industri. 3ementara pengeluaran pemerintah berpengaruh negati!, yang disebabkan pemerintah dalam membiayai k"nsumsinya lebih diutamakan pada menaikkan penerimaan dari pajak. Hal ini menyebabkan para pengusaha mengurungkan niatnya untuk ren$ana in+estasi, sehingga akan menurunkan "utput dan kesempatan kerja. >. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini menunjukkan bah2a in+estasi, pertumbuhan ek"n"mi dan pengeluaran pemerintah berpengaruh p"siti! terhadap kesempatan kerja di sekt"r jasa di Pr"pinsi Nusa 1enggara Barat. Artinya bah2a jika terjadi kenaikan dalam in+estasi, pertumbuhan ek"n"mi maupun pengeluaran pemerintah maka akan menaikkan kesempatan kerja. 9. Pen$iptaan kesempatan kerja di setiap daerah Kabupaten , K"ta di Pr"pinsi Nusa 1enggara Barat lebih dipengaruhi "leh perubahan atau naik turunnya tingkat pertumbuhan ek"n"mi dan pengeluaran pemerintah. 1erdapat hubungan p"siti! diantara kesempatan kerja dengan pertumbuhan ek"n"mi dan pengeluaran pemerintah. Artinya, jika terjadi kenaikan dalam pertumbuhan ek"n"mi atau pengeluaran pemerintah pada setiap daerah, maka akan menaikkan tingkat kesempatan kerja. Sa'an &. 5engingat penanaman m"dal %in+estasi) dan pertumbuhan ek"n"mi merupakan +ariabel yang berpengaruh p"siti! terhadap kesempatan kerja di Pr"pinsi Nusa 1enggara Barat, maka pemerintah daerah perlu lebih pr"!esi"nal dalam merumuskan suatu kebijakan yang dapat berdampak pada pen$iptaan kesempatan kerja yang lebih baik di masa yang akan datang, sehingga se$ara tidak langsung terjadi peningkatan dalam pendapatan perkapita dari masyarakat. 3elain itu juga kebijakan pemerintah

.& agar tidak menghambat in+estasi, sehingga para pengusaha akan lebih terd"r"ng untuk melakukan ekspansi dalam usahanya, yang bertendensi pada pen$iptaan kesempatan kerja. .. Dengan diketahui bah2a 6n+estasi dan pertumbuhan ek"n"mi berpengaruh terhadap kesempatan kerja di sekt"r pertanian, maka perlu adanya suatu kebijakan dari pemerintah yang dapat lebih meningkatkan pr"dukti+itas masyarakat petani, sehingga para petani bukan hanya dapat meningkatkan "utput dari segi kuantitas melainkan juga dari segi kualitas. Disebabkan pengaruh pengeluaran pemerintah yang negati! terhadap kesempatan kerja di sekt"r pertanian, maka pemerintah daerah setempat perlu mere+isi al"kasi pengeluaran ke jenis pengeluaran yang lebih pr"dukti!. 8. Dalam penelitian ini, in+estasi dan pertumbuhan ek"n"mi berpengaruh p"siti! terhadap kesempatan kerja di sekt"r industri, sedangkan pengeluaran pemerintah berpengaruh negati!. Untuk itu pemerintah perlu lebih berhati#hati dalam menjalankan kebijakannya agar tidak merugikan sekt"r s2asta, sehingga tidak berdampak pada pen$iptaan kesempatan kerja di sekt"r industri. >. Berdasarkan analisis yang dilakukan, ternyata in+estasi, pertumbuhan ek"n"mi dan pengeluaran pemerintah berpengaruh p"siti! terhadap kesempatan kerja di sekt"r jasa. Dengan demikian, pemerintah daerah perlu memikirkan !"rmulasi kebijakan yang lebih strategis, yang nantinya berdampak pada pen$iptaan kesempatan kerja di sekt"r jasa dalam kurun 2aktu yang lebih panjang %kebijakan stabilisasi). DA:TAR PUSTAKA
Arestis, Philip., 5"sahid Khan, dan Kul B. Luintel, .<<., 1iscal 3eficits in 'onetary 4nions% ! 5omparasion of E'4 and 4nited 6tates , Eastern E$"n"mi$ -"urnal, D"l.&, N". &, inter ( *' # &<> B"edi"n", &''', Teori 7ertumbuhan E2onomi, 3eri 3in"psis, Pengantar 6lmu Ek"n"mi N". >, Edisi Pertama, Betakan Keenam, BP=E, ;"gyakarta. Bhemingui, 5"hamed Adelbasset, dan Nasima Ayadi, .<<8, 8abor 'ar2et and Economic *rowth in !lgeria, http(,,222.g""gle.$"m. D"rnbus$h, 4udiger dan 3tanley =is$her, &'*0, 'a2ro E2onomi, Alih Bahasa -. 5ulyadi, Edisi Keempat, Penerbit Erlangga, -akarta.

=ertig, 5i$hael, .<<8, The 9mpact of Economic 9ntegration on Employment : !n !ssessment in The 5ontext of E4 Enlargement, 6MA Dis$ussi"ns Papers N". '&', http(,,222.6MA."rg.

..
Aujarati, Dam"dar N, &''9, asic Econometrics, ="ur Editi"n, 5$ Ara2#Hill Higher Edu$ati"n, Ne2 ;"rk. Ara+itiani, E+i, .<</, !nalisis 6hift;6hare 3inami2 pada 7ere2onomian $ota 0ogya2arta , -urnal Ek"n"mi dan 3tudi Pembangunan, D"l. 0, N".& April, hal 89 L >*. Haynes, Kingsley and Din$ 5usta!a, &''0, 7roductivity in 'anufacturing Regions % ! 'ultifactor#6hife;6hare !pproach, *rowth and 5hange , D"lume .*, .<& L ..&. 222.A""gle.$"m. Heilbr"ner, 4"bert L, &'*., Terbentu2nya 'asyara2at E2onomi, Edisi keenam %terjemahan), Ahalia 6nd"nesia, -akarta. -hingan, 5.L., .<<., E2onomi pembangunan dan 7erencanaan, diterjemahkan "leh D.Auritn", Edisi Kesembilan, P1. 4aja Ara!ind" Persada, -akarta Kidd, 5i$hael P, dan =erk", 6+an, .<<&, The Employment Effects of *ender 3iscrimination in !ustralia ,--< : ,--., -"urnal E$"n"mi$ 4e$"rd, D"l. 00, N". .8/, 0& L **. 5akmun, Akhmad ;asin, .<<8, 7engaruh 9nvestasi dan Tenaga $er+a Terhadap 73 se2tor 7ertanian, Kajian Ek"n"mi dan Keuangan, D"l.0, N".8 ( /8. 5anki2, Areg"ry. N., .<<.., 'acroeconomics .th Edition. Ne2 ;"rk and Basingst"ke, by "rth Publishers. 1erjemahan, Penerbit Erlangga.

Na$hr"2i, Usman Hardius, .<</, 7ende2atan 7opuler dan 7ra2tis E2onometri2a 4ntu2 !nalisis E2onomi dan $euangan, Penerbit =E#U6.
Parkin, 5i$hael dan 4"bin Bade, &''., 'odern 'acroeconomics, Edisi Kedua, 5$ Ara2 Hill B""k B", Ne2 ;"rk, U3A. 4eks"prayitn", 3"ediy"n", .<<<, 7engantar E2onomi 'a2ro, Edisi enam, Penerbit BP=E ;"gyakarta. 3etia2an, 3igit : 4udi Hand"k", .<<9, 7ertumbuhan E2onomi =>>? % 6uatu Estimasi dan !rah 7encapaian 7ertumbuhan 0ang 'erata dan er2ualitas, Kajian Ek"n"mi dan Keuangan, D"l. ', N". >, hal. &. 1aggart, D"uglass 5$, Bhrist"per =indlay, &''', 5i$hael Parkin, &''', 'acroeconomics, Addis"n# esley. 1ambunan, 1ulus, &''>, 'engu2ur besarnya 7eranan 9ndustri $ecil dan Rumah Tangga di dalam pere2onomian Regional(Beberapa 6ndikat"r, Agr"#Ek"n"mika, N".& 1hn GG6D, &< L &&. 1"dar", 5i$hael P, .<<<, E2onomi pembangunan di 3unia $etiga, Edisi Ketujuh, Penerbit Erlangga, -akarta.

ahyuni, Heni, .<<>, The Role of *overnment in Economic *rowth ( E+iden$e =r"m Asia and Pasi!i$ B"untries, -urnal Ek"n"mi dan Bisnis 6nd"nesia, D"l. &', N". & ( 0& L *&.
idarj"n", Agus. .<<9., E2onometri2a% Teori dan !pli2asi untuk E2onomi dan isnis, Edisi Pertama. Penerbit Ek"nisia =akultas Ek"n"mi U66, ;"gyakarta.

! Muammil Sunan, D)$en Uni,e'$i%a$ Sul%an Khai'un Te'na%e

.8
! En"an# A$%u%i , D)$en Uni,e'$i%a$ Ne#e'i Ma%a'am

Ha$il Panel Da%a Ke$em*a%an Ke'+a "i P')*in$i Nu$a Ten##a'a Ba'a%

.>

5"del E!ek 1etap &1ixed Effect(


Dependent Dariable( KK7 5eth"d( P""led Least 3Iuares Date( <>,</,<0 1ime( .&(<0 3ample( .<<& .<<9 6n$luded "bser+ati"ns( 9 Br"ss#se$ti"ns in$luded( 0 1"tal p""l %balan$ed) "bser+ati"ns( 89 Dariable B"e!!i$ient 3td. Err"r t#3tatisti$ B &'*/.8'. ..>/8*.* *</....< 6ND7 #<.<</'>< <.<<*/.9 #<.*<>/0/ PE7 '.*'E#<' 9..9E#<' &.**>>'* PP7 &..8E#<9 &./&E#</ 0./&>'<8 =iFed E!!e$ts %Br"ss) NL@BA4OB #/.<<>8'* NL@1ENAOB #..&/&>&. NL@165OB #/./<>8>8 N3U5BA AOB <.*<>08' ND@5PUOB *.>9*8*8 NB65AOB 8.//&&8* N5A1A4A5OB &.*>9*'. E!!e$ts 3pe$i!i$ati"n Br"ss#se$ti"n !iFed %dummy +ariables) 4#sIuared <.*.*>0< 5ean dependent +ar Adjusted 4#sIuared <.0//0.< 3.D. dependent +ar 3.E. "! regressi"n <./'8<.9 Akaike in!" $riteri"n 3um sIuared resid &..<<0<* 3$h2arP $riteri"n L"g likelih""d #8<.'><>9 =#statisti$ Durbin# ats"n stat &.&9&&'/ Pr"b%=#statisti$)

Pr"b. <.<<<< <.>.*/ <.<0&. <.<<<<

.<<8.<<< &.>8>*/< ..88'>9> ..0*8*8' &8.>&/80 <.<<<<<<

5"del E!ek 4and"m &Random Effect(


Dependent Dariable( KK7 5eth"d( P""led EAL3 %Br"ss#se$ti"n rand"m e!!e$ts) Date( <>,</,<0 1ime( .&(<' 3ample( .<<& .<<9 6n$luded "bser+ati"ns( 9 Br"ss#se$ti"ns in$luded( 0 1"tal p""l %balan$ed) "bser+ati"ns( 89 Dariable B"e!!i$ient 3td. Err"r B &'**./0< >.'*<800 6ND7 #<.<&./'< <.<<0*99 PE7 >.*/E#<' ..9<E#<'

t#3tatisti$ 8''.8<&& #&./&99>0 &.'><*>9HH

Pr"b. <.<<<< <.&&/8 <.</&>

.9
PP7 NL@BA4##B NL@1ENA##B NL@165##B N3U5BA A##B ND@5PU##B NB65A##B N5A1A4A5##B Br"ss#se$ti"n rand"m 4#sIuared Adjusted 4#sIuared 3.E. "! regressi"n =#statisti$ Pr"b%=#statisti$) 4#sIuared 3um sIuared resid &..&E#<9 &.><E#</ 4and"m E!!e$ts %Br"ss) #>.>.0<>9 #<.99'>.* #/.<&*>>0 <.9<098& /.'988'* ..''/.<< <.9>00'& E!!e$ts 3pe$i!i$ati"n *./9<098H <.<<<<

3.D. 9.<9&0&&

4h" <.'*&9 &.../9/> &.>8>*/< &>./&*.. &.<&*.>'

eighted 3tatisti$s <.0'&&/* 5ean dependent +ar <.00<'9' 3.D. dependent +ar <./*//'' 3um sIuared resid 8'.&>*8< Durbin# ats"n stat <.<<<<<< Un2eighted 3tatisti$s #0.8*8/8< 5ean dependent +ar 9*/.*9>& Durbin# ats"n stat

.<<8.<<< <.<.98/>

You might also like