You are on page 1of 6

DUGAAN KEBERADAAN KARTEL PANGAN DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA

A.

Pendahuluan Lonjakan harga bawang di pasar telah memberikan dampak kepada ang

perekonomian Indonesia. Tercatat harga bawang berada di kisaran harga Rp 50.000/kg-Rp85.000/kg; bahkan di beberapa daerah ada pedagang menj!al di atas Rp"00.000/kg. #enaikan harga bawang t!r!t memberikan kontrib!si terhadap in$lasi b!lan %an!ari-&ebr!ari '0"( sebesar ")*+, dimana angka terseb!t mer!pakan angka tertinggi selama "0 tah!n terakhir. -eberapa pihak mensin alir terdapat kartel ang sengaja menahan ang sengaja pasokan bawang ke pasar. #amar .agang dan Ind!stri /#0.I12 bahkan memberikan in$ormasi bahwa ada '" per!sahaan importir mempermainkan harga bawang. #elompok per!sahaan terseb!t meng!asai lebih dari 50, pasokan sehingga secara signi$ikan dapat mempengar!hi harga pasar. Lepas dari benar tidakn a in$ormasi terseb!t) tidak bisa dip!ngkiri bahwa keberadaan kartel akan memberikan dampak kepada perekonomian. #emamp!an kartel dalam meng!asai pasar membawa kecender!ngan kelompok terseb!t akan menemp!h cara ang dapat memaksimalkan ke!nt!ngan dengan mengorbankan kondisi perekonomian secara makro. T!lisan ini akan mengkaji tentang kartel) kh!s!sn a kartel pangan dan kebijakan ang dapat ditemp!h 3emerintah !nt!k meminimalisir ker!gian ekonomi akibat keberadaan kartel terseb!t. B. Persaingan Usaha dan Dampaknya Bagi Perekonomian 4emaksimalkan ke!nt!ngan menjadi moti$ !tama pelak! !saha dalam menjalankan bisnisn a. 5ecara ekonomi ke!nt!ngan akan semakin tinggi bila pelak! !saha dapat men!mb!hkan skala bisnisn a. -ertambahn a ke!nt!ngan dapat berasal dari ' s!mber) ait! dari peningkatan pendapatan dan dari penghematan karena skala ekonomi.

-an akn a pelak! !saha ang ber!saha menjadi pemimpin pasar akan menimb!lkan persaingan. 6al ini mer!pakan implikasi logis dari terbatasn a pasar ang tersedia sedangkan di sisi lain j!mlah pelak! !saha dalam bidang ang sama tidak bisa dibatasi. 5ecara teori adan a persaingan akan memberikan man$aat bagi kons!men karena pelak! !saha akan bersaing !nt!k memberikan prod!k ata! jasa ang berk!alitas dengan harga ang terjangka!. 5elain it! secara makro) persaingan !saha membawa dampak kepada e$isiensi s!mber da a ang pada gilirann a akan membawa s!rpl!s bagi perekonomian negara. .i sisi lain persaingan j!ga dapat mendorong pelak! !saha !nt!k membent!k kerjasama dengan t!j!an !tama memaksimalkan ke!nt!ngan sekalig!s melind!ngi kepentingan bisnis. -ent!k kerjasama ang dilak!kan dapat berbasis pen at!an s!mber da a) pembagian pasar) ata!p!n penetapan harga (price fixing). 3erilak! berkelompok dan bekerjasama inilah ang bila berjalan tanpa memat!hi ramb!-ramb! at!ran persaingan !saha ang sehat akan membawa dampak negati$ bagi kons!men dan perekonomian secara !m!m. . Kar!el Pangan dan Prak!eknya di "ndonesia .alam literat!r) kartel dide$inisikan sebagai perjanjian pengat!ran antara pelak! !saha dalam pasar ang sama dengan t!j!an !nt!k memaksimalkan tingkat ke!nt!ngan. 3elak! !saha sering menemp!h strategi pembent!kan kartel dengan t!j!an merespon adan a perang harga (price wars) dan ketidakstabilan pasar) mempertahankan harga dan tingkat ke!nt!ngan tinggi) serta mempertahankan eksistensi pelak! !saha di pasar. Istilah kartel secara !m!m dig!nakan !nt!k menggambarkan setiap kesepakatan) kol!si) ata! konspirasi ang dilak!kan oleh pelak! !saha. 3emakaian istilah kartel sendiri dapat dibagi dalam ' jenis) ait! kartel !tama dan kartel sek!nder. #artel !tama (hard core cartel) melip!ti kartel penetapan harga) persekongkolan tender) pembatasan o!tp!t) dan pembagian wila ah. #artel !tama dianggap sangat berbaha a karena para pelak!n a sepakat melak!kan konspirasi mengenai hal-hal ang bersi$at sangat pokok dalam s!at! transaksi bisnis) seperti harga) wila ah) dan kons!men. 5edangkan kartel sek!nder cender!ng han a meng!asai sebagian dari rantai ekonomi
2

prod!k) seperti simp!l distrib!si. 7ala!p!n pada !m!mn a j!ga mer!gikan) keberadaan kartel sek!nder masih dapat diterima sepanjang tidak mer!gikan kons!men secara l!as. #artel dapat berperilak! seperti monopoli pasar sehingga menciptakan praktek persaingan tidak sehat. -erdasarkan s!r8ei ang dilak!kan oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), pada tah!n "++9-'00:) praktek kartel telah men ebabkan $l!kt!asi harga secara internasional) dimana dalam beberapa kas!s 8arian harga dapat mencapai 50,. 5!r8e ini j!ga men atakan bahwa kartel dapat meniadakan ata! mengakhiri persaingan dengan menciptakan barrier to entry bagi pelak! !saha bar! ang ingin mas!k ke dalam pasar. -ila kartel terseb!t bergerak dalam bidang pengadaan pangan) maka kartel terseb!t dikenal dengan seb!tan kartel pangan. #artel pangan sendiri ditengarai s!dah sejak lama ada di Indonesia dengan praktek ang beragam. -ahkan ada sebagian kartel pangan komprehensi$. #artel pangan berangkat dari str!kt!r pasar ekonomi pangan ang telah berlangs!ng di mas arakat Indonesia sejak lama. 5tr!kt!r pasar pangan di Indonesia pada dasarn a ada ') ait! str!kt!r monopsoni dan 8ariann a ber!pa oligopsoni dan str!kt!r monopoli dan 8ariann a ber!pa oligopoli. 5tr!kt!r pasar pangan diseb!t monopsoni apabila pembeli komoditas pangan terseb!t han a sat!) ata! beberapa pembeli /oligopsoni2 bekerjasama dalam mengat!r harga beli komoditas pangan. 5edangkan str!kt!r pangan diseb!t monopoli apabila penj!al komoditas pangan terseb!t han a sat!) ata! beberapa penj!al /oligopoli2 bekerjasama dalam mengat!r harga j!al komoditas pangan. 4en!r!t -!stan!l 0ri$in) terdapat ban ak komoditas pangan ang sering menjadi sasaran praktek monopsoni dan monopoli. 0pap!n bent!k praktek ang dilak!kan) petani dan mas arakat akan selal! menjadi pihak ang dir!gikan karena ketidakberda aan mereka dalam menghadapi praktek pasar ang telah terstr!kt!r ini. 5ejak di tingkat h!l! petani telah berhadapan dengan pengijon ang sangat berk!asa dalam menent!kan harga beli komoditas. 3etani sering tidak berda a dalam menghadapi pengijon karena
3

ang telah bersi$at sangat str!kt!ral

sehingga dalam penangg!langann a dib!t!hkan langkah strategis dan

ketiadaan alternati$ pasar ang lebih adil. 3engijon j!ga di!nt!ngkan dengan peng!asaan in$ormasi pasar ang lebih baik sehingga seringkali harga beli ang ditawarkan sangat mer!gikan pihak petani. .ari sisi distrib!si) rantai perdagangan pangan j!ga tidak lepas dari praktek monopoli/monopsoni. 5asaran ang menjadi praktek terseb!t adalah komoditas pangan strategis dimana komoditas termas!k bahan pangan pokok. #omoditas pangan lain ang sering menjadi praktek monopoli/monopsoni adalah komoditas impor dimana pelak! kartel dapat lebih lel!asa mengat!r harga j!al berdasarkan kondisi pasokan dalam negeri. D. Upaya Penanggulangan Kar!el Pangan ;toritas pengawas persaingan !saha di setiap negara memberikan perhatian kh!s!s pada bent!k kerjasama kartel karena memiliki potensi !nt!k menjadi !saha monopolistik. #eberadaan kartel persaingan !saha. -ahkan di beberapa wila ah kejahatan pidana. 3ersaingan !saha di Indonesia sendiri diat!r melal!i <ndang-<ndang 1omor 5 Tah!n "+++ tentang Larangan 3raktek 4onopoli dan 3ersaingan <saha Tidak 5ehat. << 1o 5/"+++ telah mende$inisikan tindakan anti persaingan ke dalam tiga kategori) ait! /"2 bent!k perjanjian ang dilarang) /'2 kegiatan ang dilarang) dan /(2 posisi dominan. #artel sendiri dikategorikan ke dalam salah sat! bent!k perjanjian ang dilarang. 3emerintah telah membent!k #omisi 3engawas 3ersaingan <saha /#33<2 ang dibent!k melal!i #ep!t!san 3residen 1omor *5 Tah!n "+++ dengan t!j!an !nt!k mengawasi pelaksanaan dari << 1o 5/"+++. #33< memiliki t!gas ganda ait! menciptakan ketertiban dalam persaingan !saha dan menciptakan serta memelihara iklim persaingan ang kond!si$. .alam memb!ktikan praktekn a eksistensi #33< dari sering menghadapi kendala #33< !nt!k telah seb!ah kartel. 7ala!p!n ang mer!gikan telah !risdiksi) kartel telah mendorong berbagai negara !nt!k melarang bent!k kartel di dalam h!k!m dikategorikan sebagai bent!k kejahatan seri!s dan mas!k dalam kategori

mensin alir adan a perilak! kartel) tetapi s!lit bagi #33< !nt!k menem!kan alat b!kti ber!pa perjanjian dikarenakan pelak! kartel lebih sering mengadakan kesepakatan secara tidak tert!lis.
4

5!litn a pemb!ktian eksistensi kartel j!ga t!r!t disebabkan oleh keterbatasan men angk!t kewenangan #33<. #eterbatasan it! antara lain adalah= /"2 #33< tidak memilki wewenang melak!kan penggeledahan terhadap pelak! !saha ang diindikasikan melak!kan pelanggaran terhadap << 1o 5/"+++; /'2 #33< sering terkendala dengan si$at kerahasiaan per!sahaan sehingga tidak dapat memperoleh akses terhadap data ang diperl!kan; /(2 wala!p!n #33< berwenang !nt!k meminta keterangan dari instansi pemerintah) nam!n hingga saat ini bel!m terjalin kerjasama ang baik dalam pen elidikan mengenai keberadaan kartel; dan /:2 wala!p!n #33< berwenang !nt!k memanggil dan meminta keterangan dari pelak! !saha ata! saksi) tetapi #33< tidak dapat memaksa kehadiran dari pihakpihak terseb!t. 5ebenarn a #33< telah berhasil memb!ktikan keberadaan beberapa kartel dan membawa kas!s terseb!t ke pengadilan. 5ebagai contoh adalah kartel jasa pemeriksaan kesehatan calon tenaga kerja Indonesia ke Tim!r Tengah) kartel min ak goreng) kartel fuel surcharge jasa penerbangan domestik) dan kartel ind!stri $armasi. .alam p!t!san-p!t!san terseb!t) #33< telah men atakan pelak! !saha terb!kti secara sah dan me akinkan melanggar pasal 5 a at /"2) pasal +) dan/ata! pasal "" << 1o 5/"+++. 1am!n dalam beberapa kas!s) p!t!san terseb!t malah dibatalkan oleh 3engadilan 1egeri dan 4ahkamah 0g!ng dengan pertimbangan #33< tidak berhasil memb!ktikan kesepakatan kartel secara tegas) baik melal!i kom!nikasi ata!p!n perjanjian tert!lis antara pelak! !saha ang terlibat di dalamn a. 3emerintah wajib bertindak tegas !nt!k mengatasi $enomena kartel pangan. %ika praktek kartel pada komoditas pangan tidak segera dihentikan) maka bia a sosial-ekonomi ang ditangg!ng oleh mas arakat akan semakin besar. 5elain it! dampak praktek kartel pangan secara makro akan memperbesar ine$isiensi pada sistem perekonomian Indonesia. Langkah-langkah kebijakan ang direkomendasikan adalah = ". 3eningkatan prod!ksi) prod!kti8itas) dan e$isiensi !sahatani dan tata niaga komoditas pangan di sektor h!l!. 3emerintah j!ga har!s memberikan perhatian kepada perbaikan in$rastr!kt!r sebagai 8ariabel tetap pen!njang prod!ksi pangan.

'.

3embenahan administrasi perdagangan dalam dan l!ar negeri kh!s!n a $aktor logistik saat terjadi gagal panen. ang men!njang ketahanan pasokan pada

(.

3eningkatan peran dan kapasitas #33< dengan meninja! kembali hambatan dalam implementasi pasal-pasal dalam << 1o 5/'00+. 3emerintah dan .ewan 3erwakilan Rak at sehar!sn a tidak rag!-rag! dalam terseb!t. meninja! kembali pasal-pasal ang tidak men!njang pelaksanaan t!gas #33< dan melak!kan re8isi terhadap pasal

E.

Penu!up 7ala!p!n telah mer!gikan perekonomian) keberadaan kartel pangan

s!lit !nt!k dib!ktikan. Rekomendasi kebijakan ang diambil 3emerintah har!s dapat meningkatkan prod!kti8itas dan e$isiensi rantai !sahatani di bidang pangan. #ebijakan ini har!s melip!ti sektor h!l! dan hilir !sahatani) m!lai dari proses penanaman) distrib!si) hingga sampai ke kons!men akhir. 5elain it! 3emerintah har!s memperk!at peran) kapasitas) serta wewenang #33<) salah sat! caran a adalah meninja! kembali pasal ang tercant!m dalam << 5/'00+ dan mere8isi ketent!an ang membatasi pelaksanaan t!gas #33<.

You might also like