Professional Documents
Culture Documents
Outline
Diet Keadaan Sehat
Diet Keadaan Sakit Standar Makanan Umum Rumah Sakit
Cara menentukan AMB Rumus Harris Benedict (1919) Laki-laki = 66 + (13,7 x BB) + (5xTB)- (6,8 xU) Perempuan= 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB)-(4,7 x U)
Kebutuhan energi untuk AMB dihitung berdasarkan BB normal/ ideal IMT normal???
C. Terjemahkan kebutuhan diatas (kkal) ke dalam gram 1 gram protein = 4 kkal 1 gram lemak = 9 kkal 1 gram karbohidrat = 4 kkal
(1)
= kandungan zat gizi i makanan dari bahan makanan j dengan berat B gram Bij = Berat bahan makanan j (gram) Gij = Kandungan zat gizi i dalam 100 gram BDD bahan makanan j BDDj = Persen bahan makanan j yang dapat dimakan (% BDD) Contoh: Hitung kandungan energi dan vitamin C dari sebuah pisang ambon ukuran besar yang beratnya 300 gram, bila diketahui kandungan energi dan vitamin C pisang ambon dalam 100 gram BDD adalah 99 Kal dan 3 mg. Persen BDD dari pisang ambon = 75 %.
Contoh : Seseorang mengkonsumsi kue kelepon sebanyak 6 buah dengan berat keseluruhannya 75 gram (12,5 gram per buah). Jumlah protein dan lemak yang dikonsumsi dari kue kelepon tersebut adalah: KG protein kelepon = 75/50 x 0,6 = 0,9 gram (Tabel 10 No. 38 kolom 5) KG lemak kelepon = 75/50 x 2,7 = 4,1 gram (Tabel 10 No. 38 kolom 6)
3. Daftar Konversi Berat Mentah Masak Untuk menaksir berat bahan makanan mentah dari makanan olahan (masak) atau sebaliknya dapat digunakan rumus : BMJ FJ = ------------BOj BMj = Fj x BOj BOj = BMj / Fj Keterangan : Fj = faktor konversi berat mentah masak bahan makanan j BMj = berat bahan makanan j dalam bentuk mentah BOj = berat bahan makanan j dalam bentuk olahan (masak) Contoh : Tempe kedele oseng-oseng dengan berat 40 gram, faktor konversi berat mentah masak atau F = 1,1. (Tabel 11 No. 223), dimana pada DKBM dan DKGJ tidak tersedia tempe kedele oseng-oseng.
(3)
(4) -- menaksir bahan makanan mentah dari berat masak (5) -- menaksir berat makanan olahan (masak) dari berat bahan makanan mentah
Untuk mengetahui kandungan zat gizinya, maka harus diubah menjadi tempe mentah terlebih dahulu. Berat tempe mentah kedele yaitu 40 x 1,1 = 4,4 gram Selanjutnya untuk menghitung zat gizi digunakan rumus 1 dan Tabel 9 Golongan II No. 74. Contoh lain : Hitung kadar protein dari 150 gram daging sapi yang dimasak dengan cara rebus ! Jawab: Berat daging = (1,8 x 150) = 270 gram (Tabel 11, No. 66) Kadar protein daging = (1,8 x 150/100) x 18,8 x (100/100) = 50,8 gram (Tabel 9, Golongan III No. 15).
Mj
(6) (7)
Keterangan :
BKj = berat minyak yang diserap bahan makanan j (gram) Mj = faktor konversi penyerapan minyak pada makanan j (persen) BMj = berat bahan makanan j dalam bentuk mentah BDD (gram) Contoh : Dalam penyusunan menu rendah kalori, seseorang yang akan memasak Kentang goreng harus menghitung energi dari kentang dan minyak goreng Yang akan digunakan. Apabila kentang yang akan digoreng 150 gram (BDD) Maka energi yang akan diperoleh dari kentang goreng adalah: Minyak yang diserap = (19,9 x 150 / 100) = 29,85 gr (Tabel 12 No. 1)
Selanjutnya dengan menggunakan rumus (1), maka dapat dihitung jumlah Energi dari kentang goreng, yaitu: KG energi kentang goreng = KG energi kentang + KG minyak (lihat Tabel 19 Golongan I No. 42 dan Tabel 9 Golongan IX No. 7)
5. Daftar Ukuran Rumah Tangga (DURT) Adalah satuan jumlah makanan yang dinyatakan berupa peralatan dan ukuran yang lazim digunakan di rumah tangga sehari-hari, seperti piring, gelas, sendok, mangkok, potong, buah, ikat dsb. DURT ini digunakan untuk menaksir jumlah bahan makanan ke dalam gram dan volume dalam liter. Mis. 1 sdm gula pasir = 10 gr 1 sdm terigu = 5 gr; 1 sdm minyak goreng=10 gr; 1 gls nasi = 140 gr = 70 gr beras; dsb.
6. Daftar Bahan Makanan Penukar Adalah daftar dari bahan makanan dengan kandungan zat gizi yang relatif Sama antara URT dan ukuran berat pada berbagai golongan bahan makanan, Sehingga masing-masing bahan makanan tersebut dapat dipertukarkan. Contoh. Golongan Bahan Makanan Sumber Protein Hewani Umumnya digunakan sebagai lauk pauk. Satu satuan penukar mengandung 95 Kalori, 10 gram protein dan 6 gram lemak. Bahan makanan Berat (g) URT
50 25 50 50
Tergantung pada faktor-faktor yang berpengaruh dalam keadaan sehat Jenis dan ringannya penyakit
Energi
Berubah dalam keadaan sakit Dapat dilakukan dengan cara: A. Menghitung kebutuhan energi menurut kg berat badan B. Menurut persen kenaikan kebutuhan di atas Angka Metabolisme Basal
Kategori dan umur (tahun) Laki-laki 20-45 46-59 60 Perempuan 20-45 46-59 60
Energi/kg BB (kkal)
62 62 62
45 40 35
54 54 54
40 39 34
Contoh Kasus A
Seorang pasien berumur 40 tahun sedang berobat jalan, memiliki tinggi badan 160 dan berat badan 54 dengan penyakit gastroenteritis. Berat badannya normal. Maka kebutuhan energinya adalah.?
Tabel Faktor aktivitas dan faktor trauma atau stres untuk menetapkan kebutuhan orang sakit
No 1 2 Aktivitas Istirahat di tempat tidur Tidak terikat di tempat tidur Faktor No 1,2 1,3 1 2 Jenis trauma/stress Tidak ada stress, pasien dalam keadaan gizi baik Stres ringan: peradangan saluran cerna, kanker, bedah elektif, trauma kerangka moderat. Stres sedang: sepsis, bedah tulang, luka bakar, trauma kerangka mayor. Stres berat: trauma multipel, sepsis, dan bedah multisistem. Stres sangat berat: luka kepala berat, sindroma penyakit pernafasan akut, luka bakar, dan sepsis. Luka bakar sangat berat Faktor 1,3 1,4
3 4 5
2,1
Contoh Kasus B
Laki-laki berumur 40 tahun dengan tinggi badan 165 cm dan berat badan 50 kg dirawat dengan demam karena hepatitis (ringan) sehingga harus istirahat di tempat tidur. Perhitungan kebutuhan energinya adalah.? Jawab:
Berat Badan ideal? (165-100) -10% (-10%)= 52.65 kg 53 kg Faktor aktivitas = 1,2 Faktor stress = 1,4 (stress ringan) Kebutuhan AMB= 1 kkal x 53 kg x 24 jam = 1272 kkal rumus cara cepat Kebutuhan energi total: 1,2 x 1,4 x 1272= 2136 kkal
Protein
Normal: 10-15% energi total atau 0,81,0 g/kg BB Protein minimal mempertahankan keseimbangan nitrogen : 0,4-0,5 g/kg BB Demam, sepsis, operasi, trauma dan luka dapat meningkatkan katabolisme protein Sebagian besar pasien yang dirawat butuh 1,0 -1,5 g protein/kg BB
Lemak
Normal: 10-25% energi total Kebutuhan lemak dalam keadaan sakit tergantung sakit (lemak sedang atau lemak rendah) Lemak sedang: 15-20% energi total Lemak rendah 10% energi total Modifikasi lemak: Lemak jenuh <10% energi total Lemak tidak jenuh ganda 10% kebutuhan energi total Lemak tidak jenuh tunggal 10-15% energi total
Karbohidrat
Normal: 60-75% energi total Kebutuhan karbohidrat dalam keadaan sakit Karbohidrat yang dianjurkan Misal DM & konstipasi serat tinggi 30-50 g/hari Diare serat rendah <10 g/hari DM tidak dianjurkan gula sederhana
Cairan
Orang sehat 1800 -2500 ml/7-10 gelas Penyembuhan jaringan membutuhkan hidrasi jaringan yang cukup Tambahan cairan u/ mengganti kehilangan cairan karena keringat yang berlebihan, muntah, diare. Bila asupan lewat makanan dan minuman tidak mencukupi perlu cairan parental disertai elektron.
Bahan Baca
Almatsier, Sunita. 2008. Penuntun Diet. Gramedia: Jakarta Pedoman Menuju Giiz Seimbang (Menentukan Kebutuhan Gizi Keadaan Sehat dan Sakit) Standar Makanan Umum RS