You are on page 1of 32

TETANUS

PENDAHULUAN

TETANUS :
Penyakit dengan gejala utama kekakuan otot (spasme) tanpa disertai gangguan kesadaran. Spasme sebagai akibat dari dampak eksotoksin (tetanospasmin) yang dihasilkan oleh kuman pada sinaps ganglion sambungan medula spinalis, neuromuscular junction, dan saraf autonom.

ETIOLOGI

Clostridium tetani Mempunyai sifat :


Gram positif dengan spora pd ujungnya Obligat anaerob, bergerak menggunakan flagela. Menghasilkan eksotoksin Membentuk spora terminal yg tahan dalam suhu tinggi, kekeringan, dan desinfektan.

ETIOLOGI

Kuman hidup di tanah dan di usus binatang Terutama di daerah peternakan/ pertanian. Spora dapat menyebar ke mana2 mencemari lingkungan scr biologikdan fisik Spora mampu bertahan dalam keadaan tidak menguntungkan, dlm lingk anaerob akan berbah menjadi bentuk vegetatif yg menhasilkan eksotoksin.

EPIDEMIOLOGI

TETANUS pada anak tersebar di seluruh dunia terutama pada daerah risiko tinggi dengan cakupan imunisasi DPT rendah. Prevalensi pada anak laki-laki lebih tinggi.

Port dentre

Luka tusuk, patah tulang komplikasi kecelakaan, gigitan binatang, luka bakar yang luas. Luka operasi, luka yang tak dibersihkan (debridemant) dengan baik. Otitis media, karies gigi, luka kronik Pemotongan tali pusat yang tidak steril, pembubuhan puntung tali pusat dg kotoran binatang, bubuk kopi, ramuan daun-daunan.

PATOGENESIS

Spora masuk tubuh lingkungan anaerob vegetatif toksin. Lingk anaerob : tjd penurunan potensial oksidasi-reduksi jar dan turunnya tekanan oksigen akibat nanah, nekrosis, bd asing.

PATOGENESIS
Cara arbsorbsi dan kerja toksin Hipotesis I : Absorbsi di ujung saraf motorik (motor end plate) - aksis silindrik kornu anterior MS - SSP. Hipotesis II : - Absorbsi di susunan limfatik arteri susunan saraf pusat.

SIFAT TOKSIN

Seperti antigen Mudah terikat saraf Bila terikat tak bisa dinetralkan antitoksin spesifik Toksin bebas dalam darah mudah dinetralkan antitoksin

PATOGENESIS

Transport toksin melewati saraf motorik, adanya reseptor khusus pd ganglion menyebabkan fragmen C toksin tetanus menempel erat. Terjadi perlekatan dan internalisasi, toksin diangkut ke arah sel scr akstra aksional perubahan potensial membran dan ggn enzim kolinesterase tidak aktif kadar asetilkolin sinaps

PATOGENESIS

Terjadi blokade pd simpul yang menyalurkan impuls pd tonus otot, sehingga tonus otot meningkat dan menimbulkan kekakuan. Bila tonus makin meningkat kejang.

Dampak Toksin

Pada ganglion MS :
Eksotoksin memblok sinaps jalur antagonis, mengubah keseimbangan dan koordinasi impuls tonus meningkat otot menjadi kaku.

Pada otak :
Toksin menempel pd cerebral gangliosides kaku kejang.

Dampak toksin

Pada saraf autonom :


Mengenai saraf simpatis keringat berlebihan, hipertermia, hipotensi, aritmia, blokade jantung, takikardia

DIAGNOSIS

ANAMNESIS
Fokal infeksi/port de entry Luka tusuk, patah tulang, luka bernanah, gigitan binatang Keluar nanah dari telinga Gigi berlubang Kapan imunisasi terakhir DPT/DT/TT Period of onset (wkt muncul gx pertama sd kejang pertama).

MANIFESTASI KLINIK

Masa inkubasi 5-14 hari Demam Trismus Kaku kuduk, opistotonus Perut papan Kejang tonik Risus sardonikus Asfiksia, sianosis

Fleksi kedua lengan, ekstensi kedua kaki, fleksi pada telapak kaki, tubuh kaku melengkung seperti busur

PEMERIKSAAN FISIK

TRISMUS : kekakuan m.maseter shg sukar membuka mulut (karpermouth pd neonatus) RISUS SARDONICUS : kekakuan otot mimik dahi mengkerut, sudut mulut tertarik keluar dan ke bawah. OPISTOTONUS : kekakuan otot punggung, leher, badan, dan trunk muscle

PEMERIKSAAN FISIK

PERUT PAPAN : kekakuan otot dinding perut. KEJANG BERULANG GANGGUAN NAFAS : kekakuan otot laring anoksia kematian. GANGGUAN AUTONOM

KLASIFIKASI (KLINIS)

Tetanus ringan : trismus, tanpa kejang. Tetanus sedang : anak kaku tanpa kejang spontan tapi masih ada kejang rangsang. Tetanus berat : anak kaku dan sering kejang spontan (tanpa rangsang)

KOMPLIKASI

Sepsis Aspirasi, pneumonia Asfiksia ok anoksia Atelektasis Fraktura kompresi, fraktura tulang panjang.

TATA LAKSANA UMUM

Cukup cairan dan nutrisi. Jaga airway. Oksigenasi. Mengurangi spasme dan mengatasi kejang. Perawatan fokal infeksi/port de entry

Mengurangi spasme/kejang

Diazepam : 0,1-0,3/kgbb 2-4 jam 8 mg/kgbb/hari (< 2 th) oral, tiap 3 jam Serangan kejang : diazepam rektal/iv 0,3 mg-0,5 mg/kgbb/kali. Bayi : inisial diazepam 0,1-0,2 mg/kgbb iv kontinyu 15-40 mg/kgbb/hari. Setelah 5-7 hari dosis diturunkan bertahap 5-10 mg/hari. Dosis rumatan diturunkan bertahap 20% dosis tiap 2 hari

Perbaikan klinis

Tidak ada kejang spontan. Badan masih kaku. Kesadaran membaik. Tidak ada gangguan pernafasan.

TATA LAKSANA

ANTIBIOTIK : 7-10 hari


Metronidazol iv/oral : inisial 15 mg/kgbb 30 mg/kgbb/hari tiap 6 jam. Penisilin prokain 50.000-100.000 u/kgbb/hari Tetrasiklin 50 mg/kgbb/hari (> 8 th).

TATA LAKSANA

ANTISERUM
ATS 100.000 U : 50.000 im dan 50.000 iv skin tes. Imunisasi DT setelah anak pulang RS HTIG 3000-6000 U.

PROGNOSIS

Ditentukan oleh :
Masa inkubasi Period of onset Jenis luka Status imunitas pasien

TETANUS NEONATORUM : buruk

PENCEGAHAN

PERAWATAN LUKA
Terutama pd luka tusuk, luka kotor diduga tercemar spora tetanus mencegah timbulnya jar anaerob.

ATS dan TT
ATS luka baru < 6 jam. Lanjut dg imunisasi aktif

IMUNISASI

Imunisasi aktif : DPT, DT, TT. DPT : 3 kali (dasar), booster 2 kali (18 bulan dan 5 th) dT : 12 tahun TT : WUS, perempuan usia 12 th, ibu hamil. DPT/dT : setelah pasien sembuh.

TETANUS NEONATORUM

PENDAHULUAN

Merupakan infeksi tetanus yang terjadi pada bayi baru lahir. Infeksi biasanya didapat dari orang lain (ibu yang tidak tervaksinasi), spora masuk ke tubuh melalui infeksi di tali pusat. Penyebab spora C. tetani Port dentre: tali pusat

GEJALA KLINIS

Perjalanan sama, tetpi penyakit berat KHAS:


panas, tak dapat menetek, mulut ikan (karpermond), mudah kejang, sianosis, opistotonus, kaku kuduk

TETANUS NEONATORUM
TATALAKSANA

Cairan, elektrolit, diit parenteral Antikonvulsan Diazepam, fenobarbital, fenitoin ATS 10.000U/hari, 2 hari berurutan Antibiotik = sepsis/ meningitis bakterial Ruang isolasi dan bebas sinar Medikasi tali pusat

You might also like