Professional Documents
Culture Documents
Bentuk persamaan hubungan antara konversi dengan waktu sangat tergantung pada order reaksi, persamaan di atas adalah persamaan untuk reaksi order satu, untuk order dua dengan kecepatan reaksi rA=kCA2 maka :
0 0 kC A V =
2
dC AV dt
VdC A dt dC A = dt
CA0
dC A CA
2
= kdt
0
1 1 = kt C A C A0
C A0 C A0 kt + 1
CA =
Dengan persaman ini dapat diketahui konsentrasi A (C A pada setiap saat! Atau bisa din"atakan hubungan antara konversi dengan waktu:
C A0 (1 X ) = (1 X ) = X =1 X = X = C A0 C A0 kt + 1
1 C A0 kt + 1
1 C A0 kt + 1
C A0 kt + 1 1 C A0 kt + 1 C A0 kt C A0 kt + 1
#onsentrasi bahan$bahan "ang lain bisa dihitung berdasarkan hukum stoichiometris : CB = CB% & CA%' Contoh soal : (uatu larutan A dengan konsentrasi %,) gmol*+ dalam reactor batch dengan volume larutan 2,) + bereaksi membentuk B, reaksi merupakan reaksi order 2 dengan kecepatan reaksi rA= kCA2, dengan nilai k=%,2 +*(gmol menit berapa konsentrasi A, konversi A serta konsentrasi B,C maupun D setelah 2 menit : ,en"elesaian : Dengan pen-abaran neraca massa untuk reaksi order dua seperti di atas diperoleh :
CA = C A0 C A0 kt + 1
X =
C A0 kt C A0 kt + 1
0,5(0,2)(2) 0,5(0,2)(2) + 1
%,./0
CB = CB% & CA%'= %&%,)(%,./0 =%,%12) gmol*+ HUBUNGAN KONVERSI DENGAN WAK U UN UK REAKSI !ARA"E" B k. A k2 C 3asing masing merupakan reaksi order . dengan kepatan reaksi rA = k.CA &k2CA 4eraca massa komponen A :
#ecepatan 5 bahan masuk kecepatan $ kecepatan bahan keluar bahan bereaksi = #ecepatan akumulasi
0 0 (k1 + k 2 )C AV =
dC AV dt
CA0
t dC A = (k1 + k 2 ) dt CA 0
ln
CA = (k1 + k 2 )t C A0
CA = e ( k1 +k2 ) t C A0
Dengan persaman ini dapat diketahui konsentrasi A (C A pada setiap saat! Atau bisa din"atakan hubungan antara konversi dengan waktu:
C A0 (1 X A ) = C A0e ( k1 + k 2 ) t
X A = 1 e ( k1 + k 2 ) t
#onsentrasi bahan$bahan "ang lain bisa dihitung berdasarkan neraca masing masing komponen :
4eraca massa B #ecepatan 5 bahan masuk kecepatan $ kecepatan bahan keluar bahan bereaksi = #ecepatan akumulasi
0 0 ( k1C A )V =
dC BV dt
0 0 ( k1C A ) =
CB t
dC B dt
CB 0 0 CB
dC B = (k1C A dt
0 t
CB 0 0
dC
= (k1C A0 e ( k1 + k2 )t dt
0
CB CB0
k1 = C A0 e ( k1 + k 2 ) t k1 + k 2
t 0
CB = CB0
k1 C A0 (e ( k1 + k 2 ) t - 1) k1 + k 2
Contoh soal :
(uatu larutan A dengan konsentrasi %,) gmol*+ dalam reactor batch dengan volume larutan 2,) + bereaksi membentuk B dan C secara parallel : B k1 A k2 C , masing masing merupakan reaksi order . dengan kecepatan reaksi A membentuk B adalah rA= k.CA dengan nilai k.=%,2 .* menit dan kegepatan reaksi membentuk C adalah rA= k2CA dengan k2 =%,. .*menit berapa konsentrasi A, konversi A serta konsentrasi B maupun C setelah 6 menit : ,en"elesaian :
C A = C A0e ( k1 + k 2 ) t
k1 C A0 (e ( k1 + k 2 ) t - 1) k1 + k 2
dengan cara "ang serupa konsentrasi C dapat dihitung dengan neraca massa C dihasilkan :
CC = CC 0
CC = 0
k2 C A0 (e ( k1 + k 2 ) t - 1) k1 + k 2
UGAS 2 1. (uatu larutan A dengan konsentrasi 2% gmol*+ dalam reactor batch dengan volume larutan 2,) + bereaksi
5
membentuk B denga persamaan reaksi A 2B, reaksi merupakan reaksi order 2 dengan kecepatan reaksi rA= kCA2, dengan nilai k=%,2) +*(gmol menit berapa konsentrasi A, konversi A serta konsentrasi B,C maupun D setelah 2 menit
2.
(uatu larutan A dengan konsentrasi .% gmol*+ dalam reactor batch dengan volume larutan 2,) + bereaksi membentuk B dan C secara parallel : 2B k1 A k2 3C , masing masing merupakan reaksi order . dengan kecepatan reaksi A membentuk B adalah rA= k.CA dengan nilai k.=%,2 .* menit dan kegepatan reaksi membentuk C adalah rA= k2CA dengan k2 =%,. .*menit berapa konsentrasi A, konversi A serta konsentrasi B maupun C setelah 6 menit :