You are on page 1of 8

Nama : SHAFFURA

I.

Identitas Pasien Nama Umur Alamat Agama Nama orang tua Umur Pekerjaan Status Tgl Periksa : An.N : 2 tahun :Jl.Sikendeng rt/rw 05/03 :Islam : Ny.A :35 thun :Ibu Rumah Tangga : Menikah : 07-02-2014

II.

Keluhan Utama Alloanamnesis Ku : betol-bentol merah dan gatal diseluruh tubuh

Rps

: Pasien datang ke puskesmas bersama orang tuanya,menurut Ibunya keluhan bentol-bentol merah dan gatal pada seluruh tubuh. Keluhan tersebut muncul secara mendadak yaitu sejak tadi pagi ketika bangun tidur, Gatal muncul pertama kali di kedua tangan kemudian wajah lalu keseluruh tubuh. Saat di garuk pada bagian yang gatal bentuknya seperti pulau dan ukuran bervariasi. Gatal makin bertambah saat pasien berkeringat. Sebelum muncul bentol-bentol merah, pasien tidak makan apa-apa, dan tidak habis minum obat apapun,tidak habis

memakai perhiasan, ataupun terkena deterjen dan pasien belum berobat ke dokter baru memberi bedak caladin saja. Keluhannya tidak disertai panas, mata merah.

Rpd

: Sebelumnya pasien belum pernah seperti ini, Alergi makanan (-), Alergi Obat-obatan (-), Riwayat penyakit Asma(-),

Rpk

: di keluarga tidak mengalami sakit seperti ini, riwayat penyakit Asma (-)

III.

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum Kesadaran

: baik : compos mentis

Tanda-tanda vital : S = 36,7 c, N= 90 x/menit, RR= 18 x/menit Status gizi 1. : BB= 12 kg, kesan baik

Status Generalis

a.

Kepala/leher : Bentuk Mata Hidung Telinga : Normocephal, : conjungtiva anemis (-/-), cekung (-/-) : sekret (-), darah(-), : sekret(-), serumen(-) :Pembesaran KGB (-) :

b. c.

Leher Thorax Pulmo Inspeksi

: pergerakan dinding thorax kanan-kiri sietris, tidak ada retraksi

sela iga Palpasi Perkusi : vocal fremitus (+), : sonor pada seluruh lapang paru kanan-kiri

Auskultasi : suara nafas vesikuler, di seluruh lapang paru kanan-kiri, ronkhi(-/-),Whezz(-/-) Cor Inspeksi Palpasi :iktus kordis tidak tampak : iktus cordis teraba di ics 4 linea mid clavicula sinistra

Auskultasi : Bj I-II reguler, gallop(-), murmur (-) d. Abdomen Inspeksi Auskultasi Palpasi : datar, retraksi epigastrium(-) : Bising usus tidak meningkat : Nyeri pada epigastrium (-), tidak ada nyeri tekan pada 4 kuadran abdomen : Timpani pada keempat kuadran abdomen : Akral hangat,

Perkusi e. Extremitas

2. Status Dermatologis Ad region : Ekstrimitas atas ( brachii, antebrachii, cubiti ) dekstra et Sinistra, Ekstrimitas bawah ( femoralis, tibialis, popliteal ) dekstra et sinistra Thorakalis, abdominalis, Kepala, wajah punggung Lesi Efloresensi : Numular serta plakat, berbatas difus : Makula eritema,disertai edem,

IV.

Usulan Pemeriksaan - Pemeriksaan Kadar igE dan eosinofil: Tes ini untuk mengetahui alergi terhadap alergen hirup dan makanan. - Skin prick test : Tes ini untuk memeriksa alergi terhadap alergen hirup dan makanan. Alergen Hirup yaitu debu, tungau debu, Alergen Makanan yaitu udang, kepiting, bandeng, kakap, kuning telur, putih telur, Diagnosis Kerja: Urtikaria Akut Diagnosis Banding : Dermatitis Atopik

V. VI.

VII.

Penatalaksanaan: a. Non farmakologi : Memperhatikan obat-obat yang diminum yang mempengaruhi timbulnya gatal,sehingga hindari obat-obat yang menimbulkan gejala serupa. Menghindari makanan yang berpotensi memicu gejala alergi. Menjaga kebersihan pakaian. Menghindari tempat-tempat yang memungkinkan digigit serangga.

b. Farmakologi : - Clorpheniramin maleat - Dexametason obat Chlorphenir amin maleat Golongan ( Anti histamin 1) H1-reseptor antagonis Cara kerja Dapat menghambat efek histamine pada pembuluh darah, Bronkus dan pemacam otot polos. AH1 bermanfaat untuk mengobati reaksi hipersensitivitas atau keadaan lain yang disertai pelepasan histamine endogen berlebihan. Indikasi Kondisi alergi Bersin, gatal, mata berair, hidung atau tenggorok an gatal, dan pilek yang disebabka n oleh hay fever (rinitis alergi), atau alergi pernapasa n lainnya. dosis sediaan Dws 1 Tablet kapl 3-4 4mg, x/hr Anakanak 612thn kapl 3-4 x/hr 2-6 thn kapl 34 x/hr. Efek samping Sedasi
, ggn GI, efek antimuskarinik , hipotensi, kelemahan otot, tinnitus, euphoria, sakit kepala. Stimulasi SSP, reaksi alergi.

Farmakodinamik :seperti AH1 resptor klasik (Etanolamin) Syok anafilaktik Farmakokinetik : Absorpsi 72%, KI: pasien Ikatan Protein dengan plasma 80%, t1/2 riwayat 6-9 jam, hipersensit Eliminasi 50% if terhadap tak berubah di obat anti

ginjal,

histamin

dexametaso n

Kortikoster oid

Mengurangi inflamasi dengan menekan migrasi neutrofil, mengurangi produksi mediator inflamasi Pemberian oral : absorpsi cepat, efek puncak tercapai dalam 1-2 jam. Onset dan durasi bentuk injeksi berkisar 2 hari-3 minggu, tergantung cara pemberian (IA atau IM dan tergantung luasnya suplai darah pada tempat tersebut. Mengalami metabolisme di hati menjadi bentuk inaktif. Waktu paruh eliminasi pada fungsi ginjal normal adalah 1,8-3,5 jam. Ekskresi: dikeluarkan melalui urin dan feses

Obat ini digunakan sebagai glucocortic oid khususnya unruk a nti inflamasi, pengobatan rheumatik arthritis dan penyakit collagen lainnya, alergi dermatitis dll. Alergi dan peradangan yang berespon baik terhadap terapi kortikoster oid.

Dewasa : Tablet - Oral : 0,5 0,5 mg - mg,inj 10 mg per hari (rata-rata 1,5mg-3 mg per hari) Parentera l : 5 mg40 mg per hari Untuk keadaan yang darurat diberikan intravena atau intra muskular . Dosis i.m. diberikan tiap 6 jam untuk mendapa tkan efek yang maksimu m. * Anakanak : 0,08 mg0,3 mg/kg berat badan /hari dibagi dalam 3 atau 4 dosis

Pengobatan yang berkepanjang an dapat mengakibatk an efek katabolik steroid seperti kehabisan protein,dan penghambata n pertumbuhan anak. - Penimbunan garam, air dan kehilangan potassium jarang terjadi bila dibandingkan dengan beberapa gfucocorticoi d lainnya.

Referensi
1. Djuanda A, Buku Ajar Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Jakarta : Balai Penerbit FKUI,2007: 169-177 2. Akib A AP, Munasir Z, Kurniati N, Buku Ajar Alergi-Imunologi Anak, Jakarta: Balai Penerbit IDAI, 2007: 115-131, 224-234. 3. Wong H K, Urticaria [ home page on the internet]. c2008. [updated 2008 aug 20]. Available From :http://www.emedicine.com/derm. 4. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta : Balai Penerbit FKUI, 2006 : 235-241 5. Siregar, Saripati Penyakit Kulit, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2003 : 124-126

You might also like