You are on page 1of 13

LAPORAN PENDAHULUAN A. KONSEP DASAR 1.

DEFINISI Karsinoma rongga mulut ialah keganasan dari epitel mukosa suatu rongga dari tepi vermilron bibir atas kebelakang sampai arkus faringeus anterior (Martatko M : 39) 2. PATOFISIOLOGI Predisposisi karsinoma rongga mulut ialah penggunaan tembakau / alkohol banyak dan lama, higiene mulut elek, gigi run!ing atau protese yang tidak !o!ok dan faktor endogen seperti malnutrisi atau avitaminosis" #ritasi knonis pada a$alnya menyebabkan perubahan premaligna pada mukosa mulut berupa ber!ak keputihan (leukoplakia) atau ber!ak kemerahan (eritroplakia)" %okasi yang paling sering ialah lidah dan dasar mulut" Karsinoma rongga mulut sering didapatkan pada usia &' tahun dan laki( laki lebih banyak daripada $anita" )ambaran patologinya 9' * berupa karsinoma planoseluler" Pada stadium a$al berupa erosi mukosa (tumor endofitik ulseratif) atau suatu papilomatous (tumor eksofitik)" +umor yang ulseratif tumbuh !epat, menyebar kestruktur sekitar seperti mandibula, maksila, otot dasar mulut" Metastase : ( ( %emfogen kesubmadibula dan rantai uguler homo / heterolateral" ,ematogen keparu, hati, tulang"

3. GEJALA KLINIS %esi premaligna dan karsinoma stadium dini tidak memberikan keluhan" Karsinoma biasanya berupa ulkus kronis yang tidak sembuh( sembuh dan arang memberi keluhan nyeri" -yeri setempat menun ukan ulserasi yang lebih lan ut dan infiltrasi ke aringan sekitar, perineural atau tulang" #nfiltrasi ke otot diba$ahnya menyebabkan kurangnnya mobilitas tumor, gangguan mengunyah dan menelan dengan akibat berat badan menurun" +erkenannya m" maseter menyebabkan trismus" -yeri yang men alar ketelinga dapat ter adi pada tumor dasar mulut" Kadang penderita datang karena pembesaran di leher yang ternyata matestase dari karsinoma rongga mulut"

4. PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS /"." #-0P1K0# #nspeksi meliputi seluruh rongga mulit dengan !ahaya yang terang, dan bila penderita menggunakan protese maka sebelumnya harus dilepas" /"2" P3%P30# Pada palpasi didapatkan lesi dengan tepi meninggi dan indurasi sekeliling serta dasar yang infiltrasi" 4engan inspeksi dan palpasi dapat ditentukan lokalisasi, arah pertumbuhan ukuran (dalam sm") dari tumor primer" #nspeksi dan palpasi ini meliputi leher, apakah ada pembesaran kelen ar getah bening" 6.3. PEMERIKSAAN TAMBAHAN 5"3"." 6(7oto Pemeriksaan 6(7oto kepada 3P / %at / 8aters dilakukan bila klinis ada dugaan infiltrasi tumur ketulang mandibula atau maksila" ,3P foto dibuat pada korsinoma yang infiltrasi daerah palatum durum" 6( foto thoraks untuk mengatahui ada tidaknya metastase pada paru" 6( foto tulang untukmengetahui metastase pada tulang yang telah memberikan ge ala klinis" 5"3"2" 3ngiografi 4iker akan bila ada metastase pada leher" %eher yang !ukup besar tetapi mobil, tu uannya untuk mengetahui keterlibatan a" karotis dalam kaitannya dengan tindakan pembedahan" 5"3"3" 9+"093:ntuk mengetahui luas infiltrasi tumor pada aringan yang sulit ditentukan dengan pemeriksaan klinis dan 6(foto polos" 4engan demikian dapat ditentukan apakah tumor tersebut masih resektabel atau tidak" 9+" 0!an diker akan uga pada tumor yang oleh karena letaknya sulit diperiksa se!ara klinis dan 6(foto polos misalnya tumor pada daerah retromolor" 5"3"5" ;one 0!an :ntuk mengetahui adanya metastase auh pada tulang yang belum memberikan ge ala klinis" 5"3"&" ;iopsi (untuk diagnosis pasti) ( ;iopsi eksisional lesi ke!il" : 4ilakukan bila ukuran

;iopsi insisional lesi besar"

: 4ilakukan bila ukuran

Pada pemba!aan histopologi selain enis keganasan harus disebutkan uga tentang grading(nya (g, ., 2, 3, 5)" P1-1-+:3- 0+34#:M (berdasar sistim +-M dari :#99 .9<=)" + > +umor primer" +' > +idak ada tumor +is > korsinoma insitu" +. > +umor ? 2 sm" +2 > +umor @ 2 sm ? 5 sm" +3 > +umor @ 5 sm" +2 > #nfiltrasi aringan > Kelen ar getah bening (kgb)"

-o > +idak ada metastase kgb" -. > Metastase kgb ? 3 sm, #psilateral" -2 > Metastase kgb #psilateral A 3 sm B / sm" -2a > 0ingle, #psilateral A 3 sm B / sm" -2b > Multiple, #psilateral B / sm" -2! > ;ilateral / Kontralateral B / sm" -3 > Metastase kgb A / sm" M > Metastase auh" M' > +idak ada metastase auh" M. > 3da metastase auh 0toring > +is MC-C

0tadium ' > +. MC-C 0tadium # > +2 MC-C 0tadium ## > +3 MC-C 0tadium ### > +3 MC-C +.(3 M#-C 0tadium #D > +5 -C, . MC +iap + - 2, 3 MC +iap + tiap - M# Pada tumor yang besar terdapat nyeri, atau trismus sehingga menyulitkan pemeriksaan klinis maka untuk staging harus dilakukan dengan narkose disertai obat untuk relaksasi otot"

5. DIAGNOSA BANDING ( ( Eeaksi hiperplasi karena protese" :llas inak"

6. PENATALAKSANAAN /"." %esi premaligna ke!il : eksisi (#9CP#M &(2=3)" besar : bropsi insisional (#9CP#M &(2=3) pada beberapa tempat yang men!urigakan" ;ila hasil P3 tidak ada keganasan maka dilakukan observasi teratur dan hilangkan faktor predisposisi timbulnya lesi tersebut" /"2" +. atau +2 : eksisi luas dengan batas eksesi yang adekuat (.( .,& sm dari batas aringan sehat) (#9CP#M &(2=3)" Pilihan lain : ( Eadioterapi" ( Eadiasi eksternal &''' rad pada tumor primer dan leher F implantasi interstitial 3''' rad pada tumor primer" /"3" +3 atau +5 atau setiap + dengan )3 G 5 : Cpereasi komando (9ombined mandibularne!k disse!tion operation) yaitu eksisi luas tumor primer dan direksi radikal kgb leher (E-4) se!ara en(blok (#9CP#M &(2=3)" ;ila mandibula tidak elas adanya infiltrasi sedangkan letak tumor sangat berdekatan dengan mandibula, maka !ukup dilakukan reseksi marginal mandibuta tetapi bila elas ada infiltrasi pada mandibula maka harus dilakukan reseksi segmental" :ntuk mengetahui apakan tepieksisi telah bebas dari tumor, dapat di!ek dengna pemeriksaan potong baku" ;ila tidak ada fasilitas pemeriksaan potong baku maka dian urkan melakukan eksisi 2 sm dari aringan sehat" 3danya pembesaran kelen ar getah beningregional perlu dilakukan diseksi radikal kelen ar leher / E-4 (#9CP#M &(2=3), pembesaran getah bening yang fiHed diberi rodioterapi perroferatif (/''' rad untuk sisi yang ada pembesaran kelen ar dan &''' rad untuk sisi kontralatereal)" ;ila setelah pembesaran radioterapi metastase tersebut men adi mobil maka 5 G / minggu kemudian dilakukan E-4" /"5" 0pesimen opIerasi dilakukan pemeriksaan P3 dengna ditentukan uga radikalitusnya" Eadioterapi pas!a bedah lokaregional sebesar /''' rad diberikan bila : ( %okal

+3 atau +5, atau setiap + dengan )3 G 5" Pinggir eksisi tidak radikal"

Eegional (leher) Pembesaran legb yang masif" Metastase pada lebih dari . kgb" #nfiltrasi ekstranodal" ,anya diker akan modifiaksi E-4" Karsinomna rongga mulut yang inoperabel dilakukan biopsi

insisional dan selan utnya diberikan dengna radioterapi interstitial 3''rad pada tumor primer dan radioterapi eksterna lokoregional &''' rad" B. ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ca. RONGGA MULUT. 1. PENGKAJIAN ."." #dentitas #dentitas meliputi : nama pasien, umur, enis kelamin, suku bangsa, peker aan, pendidikan, alamat, tanggal ME0, diagnosa medis" ."2" Keluhan :tama ;ila pasien mengeluh nyeri setempat menun ukkan ulsevasi yang lebih lan ut" 4an infiltrasi ke aringan sekitar perineural atau tulang, gangguan mengunyah, gangguan menelan, trismus, nyeri men alar ketelinga dapat ter adi pada tumor dasar mulut" ."3" Ei$ayat Penyakit ."3"." Ei$ayat kesehatan sekarang" Pasien biasanya nyeri, gangguan menelan mengunyah, trismus dan kurangnnya pengetahuan tentang penyakit lalu di ba$a kerumah sakit untuk ME0" ."3"2" Ei$ayat kesehatan lalu" Pasien biasanya tidak pernah mengalami penyakit yang sama, penyakit ini bukan penyait menurun, pasien biasanya pernah atau tidak pernah di lakukan operasi" ."3"3" Ei$ayat kesehtan keluarga" ;iasanya dikeluarga tidak pernah mempunyai penyakit yang sama dengan pasien dan tidak punya penyakit menurun dan menular" 1.4. Po a F!"#$% K&$&'a(a"

&

."5"." Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat ;iasanya pasien tidak mengerti tentang hidup sehat karena pasien 9a Eongga Mulut penyebabnya biasanya merokok dan minum alkohol banyak dan lama" 0erta dalam pera$atan dirinya seperti kebersihan mulutnya elek, gigi merun!ing" ."5"2" Pola nutri dan Metabolisme Pada pola ini biasanya mengalami gangguan dalam mengunyah, dan menelan, mengakibatkan berat badan menurun" ."5"3" Pola eliminasi Pada pasien 9a Eongga Mulut biasanya eliminasi alurnya tidak ada masalah frekuensi lan!ar, $arna, bau, konsistensinya normal, sedangkan eliminasi urinnya uga tidak ada masalah frekuensinya lan!ar, konsistensinya normal ."5"5" Pola istirahat dan tidur Pada pasien ini biasanya mengalami gangguan pada pola istirahat tidurnya karena nyeri yang men alar" ."5"&" Pola aktifitas dan latihan Pada pola ini biasanya tidak ada masalah karena pasien bisa melakukan aktivitasnya sehari(hari" ."5"/" Pola persepsi dan konsep diri Pasien ini gambaran dirinya tidak ada masalah, hnaya dirinya biasanya pH malu karena lukanya tidak sembuh(sembuh, ideal dirinya tidak ada masalah, perannya tidak ada masalah, identitas diri tidak ada masalah" ."5"=" Pola sensori dan kognitif ;iasanya sensorinya mengalami penurunan seperti pendengaran klien biasanya mengalami penurunan pendengaran karena nyeri yang men alar ketelinga, indra perasanya uga mengalami penurunan karenan ter adi gangguan mengunyah dan menelan" 0edangkan kognitif biasanya pasien tidak atau kurang mengerti tentang penyakitnya sehingga !emas" ."5"<" Pola reproduksi seHual Pasien ini biasanya banyak diderita oleh laki(laki dari pada $anita dan sering didapat pada usia diatas &' tahun" ."5"9" Pola hubungan peran Pada pola ini biasanya tidak ada masalah, hubungan pasien dengna tetangga, keluarga, tenaga kesehatan baik" ."5".'" Pola penanggulangan stres

Pada pola ini biasanya pasien menanggulangi stresnya dengna baik seperti berdoJa"

."5".." Pola tata nilai dan keper!ayaan Pada pola ini pasien biasanya beragama yang berbeda(beda dan dalam melakukan ibadahnya terganggu karena nyeri pada lukannya" 1.5. PEMERIKSAAN FISIK ."&"." 0tatus Kesehatan :mum" Keadaan penyakit kronik kesadaran : 9M, 0uara bi!ara : +idak elas, Pernafasan : 2' H/mnt, 0uhu tubuh : 3/ G 3= & o9, - : <' G .'' H/mnt, tekanan darah .2'/<' mm,g" ."&"2" Kepala" ;entuk normal / simetris, tidak ada penon olan, tidak ada nyeri kepala, tidak ada trauma kepala" ."&"3" Muka" ;entuk simetris, tidak ada oedema, otot muka paralisis, otot rahang paralisis, ada trismus" ."&"5" Mata" ;entuk simetris, alis mata normal, kelopak mata tidak oedema, kon ungtiva tidak ada hiperemi dan perdarahan" +ekanan bola mata normal" ."&"&" +elinga" +es suara bisik normal, tidak ada sekret, seruma dan benda asing" ."&"/" ,idung" +idak diformitas, mukosa tidak hiperemi" +idak ada polip" ."&"=" Mulut dan 7aring" %idah parase, ada selaput, tremor, tonsil tidak membesar, ada luka" ."&"<" %eher" ;entuk tidak simetris, kelen ar limphe dan membesar" 1.6. PEMERIKSAAN PENUNJANG ( ( ( ( 6(7oto 3ngiografi 9+"093;one 0!an

;iopsi (untuk diagnosis pasti)

2.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

2"." )angguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan insisi bedah" 2"2" )angguan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan gangguan mengunyah dan menelan" 2"3" 9emas berhubungan dengan kurangnnya pengetahuan tentang pera$atan dirumah" 3. PERENCANAAN )angguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan insisi bedah" +u uan : -yeri hilang" K, : ( pH tampak tenang dengan skala nyeri . G 2" ( ekspresi $a ah tenang / rileks" ( +anda(tanda vital dalam batas normal + > .2' / 9' mm,g" 0 > 3/ o9 G 3=& o9" - > <' G .'' H/mnt" EE > 2' H/mnt" Een!ana +indakan ." Men elaskan pada pH dan keluarga penyebab nyeri" E/ pH mengerti tentang penyebab nyeri" 2" Memberikan rasa nyaman teknik relaksasi (menga arkan tarik nafas bila nyeri) dan destruksi (mengalihkan perhatian dengan berdoJa, memba!a ma alah)" E/ dapat mengurangi rasa nyeri" 3" 4orong pasien untuk mengeluarkan saliva atau menghisap mulut hati(hati bila tak mampu menelan" E/ menelan menyebabkan aktivitas otot yang dapat menimbulkan rasa nyeri karena edema / rengangan ahitan" 5" Cbservasi tanda(tanda vital dan skala nyeri" E/ untuk mengetahui ukuran nyeri dan perkembangan pasien" &" Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi analgesi" E/ untuk mengurangi nyeri"

<

)angguan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan gangguan mengunyah dan menelan" +u uan : Kebutuhan nutrisi PH terpenuhi dalam $aktu . H 25 am"

Kriteria ,asil : ( PH mampu menghabiskan makanan sesuai dengan porsi yang diberikan" ( -afsu makan meningkat" ( Mual dan muntah berkurang"

Een!ana +indakan ." Kelaskan kepada KH dan keluarganya tentang manfaat makanan nutrisi " E/ :ntuk meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga tentang nutrisi sehingga nemotivasi klien" 2" ;erikan makanan sesuai dengan dietnya" E/ :ntuk memberikan rangsangan atau keinginan untuk makan diit yang diberikan" 3" 3n urkan klien makan sedikit (porsi ke!il) tapi sering dalam keadaan hangat" E/ :ntuk melatih lambung dalam men!erna makanan" 5" ;erikan makanan tinggi karbohidrat dan masukkan vitamin" E/ Membantu memperbaiki proses penyembuhan" &" Kolaborasi dengan ahli giLi dalam pemberian diit" E/ 4engan kolaborasi dengan ahli giLi kita tahu diit apa yang sesuai yang diberikan kepada klien"

4.

PELAKSANAAN Pelaksanaan adalah realita dari tindakan yang telah ditentukan dan diuraikan sesuai dengan prioritas masalah" ,al ini disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan, sumber daya, fasilitas yang ada pada saat dilakukan tindakan kepera$atan"

5.

E)ALUASI Merupakan langkah terakhir dari proses kepera$atan sebagai pengukuran dari keberhasilan ren!ana tindakan kepera$atan"

DAFTAR PUSTAKA ." Marno$inoto" Martaheo, Pedoman Diagnosis dan Terapi Leb / Upf Ilmu Bedah : .995 E0:4" 4r" 0oetomo" 2" 1ngram ;arbara, Rencana Asuhan Keperawatan edi!al Bedah, 1g! : .99<" 3" 9arpenito Kuall %ynda, Bu!u "a!u Diagnosa Keperawatan 1disi <, 1)9 : .99<" 5" 4oengoes 1" Marilynn, dkk, Rencana Asuhan Keperawatan, 1)9 : 2'''" &" 1ffendi -asrul (.99&), Pengantar Proses Keperawatan, Kakarta , 1)9"

.'

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA T". D DENGAN DIAGNOSA MEDIS Ca. LIDAH DI RUANG BEDAH C RSU. D*. SOETOMO SURABA+A

M IPERAW A E T AD

AN

AK

IT A U N IV E R S

S M H U H A M M A D IY A

O &' , TITIN SUDARWATI -2.11-.-6.

SU

RAB AYA

..

AKADEMI KEPERAWATAN UNI)ERSITAS MUHAMMADI+AH SURABA+A 2--5 LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA T". S DENGAN DIAGNOSA MEDIS MORBUS HANSEN /MH0 DI RUANG KULIT LAKI RSU. D*. SOETOMO SURABA+A

M IPERAW A E T AD

AN

AK

IT A U N IV E R S

S M H U H A M M A D IY A

O &' , TITIN SUDARWATI -2.11-.-6.

SU

RAB AYA

.2

AKADEMI KEPERAWATAN UNI)ERSITAS MUHAMMADI+AH SURABA+A 2--5

.3

You might also like