You are on page 1of 11

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian ini memiliki tujuan umum untuk rnengetahui Karakteristik Manifestasi Tuberkulosis Paru pada Pasien HIV/AID di ! "D.Dr. aiful An#ar Malang tahun $%&%. Pengamatan 'ang

dilakukan berdasarkan data klinis pasien (stadium HlV) gejala klinis tuberkulosis pada pasien HIV/AID ) dan kategori T* paru berdasarkan kategori diagnosis +H, $%%-. dan data laboratoriurn (hasil hitung limfosit dan atau sel /D01 T limfosit) hasil sputum *TA) dan gambaran radiologis foto torak pasien HIV/AID 'ang terkena T*

paru.. Data pengamatan diperoleh dari data rekam medis di pusat data rekam medis ! "D.Dr. aiful An#ar Malang.

4.2 Populasi dan Sampel Penelitian Target populasi dalam penelitian ini adalah pasien dengan pen'akit HIV/AID ra#at inap di !uang I!2A & (lnstalasi ra#at inap &. !umah dalam periode 3anuari $%&% 4 Desember $%&%. Pemilihan sampel didasarkan pada s'arat4s'arat 'ang ditentukan dalam kriteria inklusi dan ekskluai sedangkan untuk sampel 'ang tidak memenuhi kriteria tidak diambil. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah 5 &. Pasien laki4 laki dan #anita 'ang usian'a lebih dari &0 tahun. akit aiful An#ar Malang

$. Pasien ra#at inap di I!2A & di !umah 3anuari $%&% 4 Desember $%&%

akit

aiful An#ar Malang periode

-. Pasien telah didiagnosis HIV/AID dan tuberkulosis paru Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah 5 &. Pasien telah didiagnosis HIV/AID dan tuberkulosis 'ang data

laboratoriumn'a tidak lengkap

4.3 Tempat dan Wa tu Penelitian 4.3.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Pusat data rekam medis pasien ra#at inap !umah akit aiful An#ar 6akultas Kedokteran "ni7ersitas *ra#ija'a Malang. 4.3.2 Wa tu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan antara 3anuari $%&$ 8 3uni $%&$

4.4 !a"ia#el Penelitian Variabel 'ang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien tuberkulosis

dengan HIV/AID ) stadium HIV) hasil hitung limfosit dan atau sel /D01 T limfosit) gejala klinis tuberkulosis pada pasien HIV/AID ) kategori T* paru berdasarkan kategori diagnosis (+H,)$%%-.) hasil pemeriksaan sputum *TA dan hasil gambaran radiologis foto torak.

4.$ De%inisi Ope"asional &. Pasien HIV/AID adalah 5

Telah didiagnosis dengan adan'a pemeriksaan determine HIV/AID 'ang positif dan terdapat gejala klinis 5 a. b. tadium & 5asimptomatik dan limfadenopati generalita persisten tadium $ 5 Penurunan ** 94&%:) lnfeksi saluran napas bagian atas 'ang berulang atau kronis (ototis media) otore) sinusitis) atau tonsilitis.) Hepes ;oster) <rupsi papular pruritis) !uam kulit 'ang gatal (seboroik atau prurigo 4PP<.) dan lnfeksi jamur kuku =. tadium - 5 Penurunan berat badan > &,:) Diare dan demam 'ang tidak diketahui pen'ebabn'a (lebih dari & bulan.) Kandidosis oral atau 7aginal) ,ral hair' leukoplakia) T* Paru dalam & tahun terakhir) lnfeksi bakterial 'ang berat (pneumonia) emp'ema) p'om'ositis) infeksi tulang atau sendi) meningitis or bakterimia.) ?ingi7itis/Periodontitis ulseratif nekrotikan akut) Anemia (Hb@A g:.) netropenia (@9%%%/ml.) dan trombositopeni kronis (@9%.%,%/ml. d. tadium 0 5 indroma #asting HlV) Pneumonia pnemosistis) Pnemoni impleks (orolabial) genital

bakterial 'ang berat berulang) kronik Herpes

atau anore=tal 'ang lebih dari satu bulan.. Kandidosis esophageal) T* <Btraparu) arkoma kaposi) Infeksi ?'tomegalo7irus (retinitis infeksi

organ lain.) ToBoplasmosis sistem saraf pusat) <n=efalopati HlV) <kstrapulmonal =r'pto=o==osis termasuk meningitis) lnfeksi bakteri selain T*) Cekoensefalopati mutlifokal progresif (PMC.) Peni=iliosis) kriptosporidiosis kronis) isosporiasis kronis) mikosis meluas

(histoplasmosis ekstra paru) =o=idiodomikosis.) Cimfoma serebral ahu *4 =ell) non4Hodgkin) Kanker ser7iks in7asif) dan Ceismaniasis atipik meluas

$. Total Cimfosit =ount adalah 5 Tes laboratorium dengan menghitung sel darah lengkap (differential =ount. dan jumlah limfosit. Dapat digunakan sebagai indikator pemberian terapi pada infeksi HIV simptomatik dengan jumlah limfosit total &$%%/mm- atau kurang (misaln'a pada stadium $. jika tidak terdapat sarana pemeriksaan sel /D01 T limfosit. edangkan

pada pasien asimptomatik jumlah limfosit total kurang berkorelasi dengan jumlah sel /D01 T limfosit.

-. Tes sel /D01 T limfosit adalah 3umlah sel /D01 T limfosit adalah =ara untuk menilai status imunitas pasien HIV/AID . /ara baku untuk menentukan jumlah sel /D01 T limfosit dengan memakai flow cytometer dan alat analisis hematologi. Pemeriksaan sel /D01 T limfosit melengkapi pemeriksaan klinis untuk menentukan pasien 'ang memerlukan pengobatan profilaksis infeksi oportunistik (I,. dan terapi A!V.
Tabel 0.& aat Memulai Terapi Pada ,DHA De#asa

Stadium Klinis Stadium Klinis 1 dan 2

Jumlah sel CD4+ T limfosit > 350 sel/mm3

Rekomendasi elum mulai te!a"i# $onito! %e&ala klinis dan &umlah sel CD4+ T limfosit setia" '(12 )ulan

Stadium Klinis 3 dan 4

* 350 sel/mm3 e!a"a"un &umlah sel CD4+ T limfosit

$ulai te!a"i $ulai Te!a"i

0. ?ejala klinis tuberkulosis pada pasien HIV/AID adalah 5 !espirasi 5 batuk lebih dari $ atau - minggu) adan'a sputum) n'eri dada) dan sesak nafas Konstitusional (sistemik. 5 demam) keringat malam) dan kehilangan nafsu makan Ditambah dengan adan'a gejala Penurunan berat badan >&%kg atau >$%: dari berat badan dalam #aktu 0 bulan Diare > & bulan 2'eri saat menelan (od'nophagia.

9. Kategori tuberkulosis paru berdasarkan kategori diagnosis +H, $%%adalah 5


Tabel 0.$ Kategori Diagnosis Tuberkulosis Paru (+H,) $%%-.

Kate%o!i Dia%nosis Tu)e!kulosis ,

+asien Tu)e!kulosis Kasus )a!u T "a!u T- .+/

,,

Kasus )a!u T "a!u T- .(/ den%an ke!usakan "a!enkim 0an% luas 1,2 0an% "a!ah atau ke!usakan 0an% )e!at "ada T ekst!a"ulmone! T "a!u T- .+/ den%an !i3a0at "en%o)atan se)elumn0a 4 Kasus kam)uh Kasus "utus )e!o)at Kasus %a%al Kasus )a!u T "a!u T- .(/ .dilua! kate%o!i 1/ T ekst!a"ulmone! den%an ke!usakan 0an% tidak te!lalu )e!at

,,,

,2

Kasus k!onis .S"utum T- teta" "ositif setelah "en%o)atan ulan%/ dan $DR(T

D. /ara memperoleh hasil pemeriksaan sputum *TA adalah 5 /ara pengambilan dahak - kali ( P . 5

( e#aktu. 5 dahak dikumpulkan pada saat suspek T* datang berkunjung pertama kali. Pada saat pulang) suspek memba#a sebuah pot dahak untuk mengumpulkan dahak pagi pada hari kedua P (Pagi. 5 dahak dikumpulkan di rumah pada pagi hari kedua) segera setelah bangun tidur. ( e#aktu. 5 dahak dikumpulkan pada hari kedua saat mengumpulkan dahak pagi *ahan pemeriksaan atau spesimen 'ang berbentuk =airan dikumpulkan ke dalam pot 'ang tidak mudah pe=ah dan tidak bo=or. Apabila terdapat petugas atau tenaga medis) spesimen tersebut dapat langsung dibuat sediaan pada objek glass 'ang telah difiksasi terlebih dahulu sebelum dikirim ke laboratorium (Manaf) $%%E.. /ara pemeriksaan spesimen

Pemeriksaan bakteriologi dari spesimen dahak dan bahan lain dapat dilakukan dengan =ara5 4 Mikroskopik biasa 5 pe#arnaan Fiehl 2ielseen

4 Mikroskopik fluores=ens 5 pe#arnaan auramin4rhodamin 4 Pemeriksaan *iakan Kuman E. lnterpretasi pemeriksaan mikroskopis diba=a dengan skala lnternational) adalah 5 "nion Against Tuber=ulosis and Cung Disease (I"ATCD. 5 4 4 4 4 4 (4.5 Tidak ditemukan *TA dalam &%% lapang pandang) disebut (4. (1&.5 &%4GG *TA dalam &%% lapang pandan (1$. 5 &4&% *TA dalam & lapang pandang (1-. 5 >&% *TA dalam & lapang pandang Ditulis jumlah kuman 'ang ditemukan 5 &4G *TA dalam &%% lapang pandang +H, tahun &GG& (lPD)$%&&. 5 4 Pasien dengan sputum *TA positif Pasien 'ang pada pemeriksaan sputumn'a se=ara mikroskopis ditemukan *TA) sekurang4kurangn'a pada $B perneriksaan atau & sediaan sputumn'a positif disertai kelainan radiologis 'ang sesuai dengan gambaran T* aktif atau & sediaan sputumn'a positif disertai biakan 'ang positif 4 Pasien dengan sputum *TA negatif

Pasien 'ang pada pemeriksaan sputumn'a se=ara mikroskopis tidak ditemukan *TA) sedikitn'a pada $B pemeriksaan tetapi pada garnbaran radiologis sesuai dengan T* aktif atau Pasien 'ang pada pemeriksaan sputumn'a se=ara mikroskopis tidak ditemukan *TA sama sekali tetapi pada biakann'a positif A. Cuasn'a proses 'ang tampak pada foto toraks menurut Ameri=an Thora=i= o=iet' dan 2ational Tuber=ulosis Assso=iation adalah 5 Cesiminimal (minimal lession.

*ila proses tuberkulosis paru mengenai sebagian ke=il dari satu atau dua paru dengan luas tidak lebih dengan 7olume paru 'ang terletak diatas =hondrosternal jun=tion dari iga kedua dan prosessus spinosus dari 7etebrae torakalis lV atau korpus torakalis V dan tidak dijumpai ka7itas Cesi sedang (moderatel' ad7an=ed lesion.

*ila proses pen'akit lebih luas dari lesi minimal dan dapat men'ebar dengan densitas sedang) tapi luas proses tidak boleh lebih luas dari satu paru) atau jumlah dari seluruh proses 'ang ada paling ban'ak seluas satu paru atau bila proses tuberkulosis tadi mempun'ai densitas lebih padat) lebih tebal maka proses tersebut tidak boleh lebih dari sepertiga pada satu paru dan proses ini dapat / tidak disertai ka7itas. *ila disertai ka7itas maka luas (diameter. semua ka7itas tidak boleh lebih dari 0 =m. Cesi luas (far ad7an=ed lession.

Kelainan lebih luas dari lesi sedang

4.& Ba'an Penelitian *ahan penelitian adalah data 'ang diperoleh dari status pasien T*4HIV 'ang di ra#at di I!2A I ! A Malang tahun $%&%. Data 'ang digunakan adalah data

sekunder 'ang didapat dengan melihat status pasien 'ang berisi data klinis pasien dan hasil pemeriksaan laboratorium

4.( Metode Pen)umpulan Data Dari hasil 'ang telah diperoleh dari pen=a=atan rekam medis / status pasien dimasukkan dalam tabel dan diklasifikasikan menurut stadium klinis HIV/AID ) gejala klinis tuberkulosis pada pasien HIV/AID ) kategori tuberkulosis berdasarkan kriteria diagnosis +H, $%%- dan pemeriksaan laboratoriumn'a (hasil hitung limfosit =ount dan atau sel /D01 T limfosit) hasil sputum *TA) dan gambaran radiologis foto torak pasien HIV/AID 'ang terkena T* paru.. Dari tabel tersebut) hasiln'a akan

dianalisis dan dimasukkan dalam perhitungan statistik

4.* Alu" +e",a Penelitian

Data pasien HIV4AID (!ekam Medis. Di ! A Malang

T* paru

Tanpa T* paru

Pengamatan hasil lab 5 &. Cimfosit =ount dan atau sel /D01 T limfosit $. putum *TA torak pasien HIV/AID 'ang terkena T* paru -. ?ambaran radiologis foto

Data Klinis pasien 5 &. tadium klinis HIV $. Kategori T* paru -. ?ejala klinis tuberkulosis pada pasien HIV/AID

Analisis statistika

?ambar 0.& Alur Kerja Penelitian

Keterangan 5 Dilakukan Penelitian Tidak dilakukan penelitian

4.- Pen)ola'an Data Data 'ang telah dikumpulkan) dimasukkan ke dalam tabel dan diklasifikasikan. kemudian dianallsis se=ara deskriptif. Perhitungan dilakukan se=ara statistik dengan

menghitung rata 8 rata dan nilai 'ang paling ban'ak mun=ul. Data disajikan dalam bentuk narasi dan tabel distribusi frekuensi (diagram atau pie.. 4.1. Eti a Penelitian Penelitian ini dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari komite etik riset 6akultas Kedokteran *ra#ija'a "ni7ersitas *ra#ija'a

4.11 /ad0al +e)iatan


Tabel 0.- 3ad#al Proses Pengerjaan Tugas Akhir

ulan Janua!i 6 -"!il 2012 $ei ( Juli 2012 -%ustus ( 8o9em)e! 2012 Desem)e! 2012

Ren5ana Ke%iatan +!o"osal Tu%as -khi!7 "endafta!an Tu%as akhi!7 "endafta!an etika +en%um"ulan data "enelitian +en%olahan data "enelitian Tu%as -khi! selesai dan semina! Tu%as -khi!

You might also like