You are on page 1of 15

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Masalah Setiap siswa dapat dipastikan memiliki perilaku dan karakteristik yang cenderung berbeda. Dalam pembelajaran, kondisi ini penting untuk diperhatikan karena dengan mengidentifikasi kondisi awal siswa saat akan mengikuti pembelajaran dapat memberikan informasi penting untuk guru dalam pemilihan setrategi pengelolaan, yang berkaitan dengan bagaimana menata pengajaran, khususnya komponen-komponen strategi pengajaran yang efektif dan sesuai dengan karakteristik perseorangan siswa sehingga pembelajaran akan lebih bermakna. Kegiatan menganalisis perilaku dan karakteristik awal siswa dalam pengembangan pembelajaran merupakan pendekatan yang menerima siswa apa adanya dan unutk menyusun sistem pembelajaran atas dasar keadaan siswa tersebut. Dengan demikian, mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal siswa adalah bertujuan untuk menentukan apa yang harus diajarkan dan yang tidak perlu diajarkan dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan. Karena itu, kegiatan ini sama sekali bukan untuk menentukan pra syarat dalam menyeleksi siswa sebelum mengikuti pebelajaran. Wina Sanjaya ( !!", #$% mengemukakan karakteristik siswa merupakan salah satu &ariabel dari kondisi pengajaran. 'ariabel ini didefenisikan sebagai aspek-aspek atau kualitas indi&idu siswa. (spek-aspek berkaitan dapat berupa bakat, minat, sikap, moti&asi belajar, gaya belajar, kemampuan berpikir dan kemampuan awal (hasil belajar% yang telah dimilikinya. Keterampilan siswa yang ada di dalam kelas sangat heterogen. Sebagian siswa sudah banyak tahu, sebagian lagi belum tahu sama sekali tentang materi yang diajarkan di kelas. )ila pengajar mengikuti kelompok siswa yang pertama, kelompok yang kedua merasa ketinggalan kereta, yaitu tidak dapat menangkap pelajaran yang diberikan. Sebaliknya, bila pengajar mengikuti kelompok yang kedua, yaitu mulai dari bawah, kelompok pertama akan merasa tidak belajar apa-apa dan bosan. Keberhasilan proses belajar-mengajar sebagian dipengaruhi oleh keadaan awal yang dimiliki siswa, baik sebagai indi&idu maupun sebagai kelompok. Keadaan awal siswa yang heterogen dengan latar belakang serta kemampuan yang berbeda-beda akan

Makalah Kelompok 5 : Candra dan Yanti _________________________________________________________

jadi implikasi terhadap penyusunan bahan belajar dan sistem instruksional, dan hal ini juga akan jadi penghambat bagi proses pencapaian tujuan instruksional bila sejak awal pengajar tidak mengidentifikasi perilaku dan karakteristik siswa yang akan diajar (twi Suparman ( !# , #$% mengemukan untuk mengatasi heterogen siswa di dalam kelas, ada dua pendekatan yang dapat dipilih. *ertama, siswa menyesuaikan dengan materi pelajaran dan kedua, sebaiknya materi pelajaran disesuaikan dengan siswa. 1.2 Rumusan Masalah )erdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut+ #. (pakah yang dimaksud dengan mengidentifikasi perilaku awal dan karakteristik siswa, . (pa manfaat mengidentifikasi perilaku awal dan karakteristik siswa , -. )agaimana cara melaksanakannya, 1.3 Tujuan Penul san .akalah ini dibuat dengan tujuan dapat memberikan uraian mengenai kegiatan mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal siswa, manfaatnya, dan bagaimana cara melaksanakannya. 1.! Man"aat Pem#ahasan *enyusunan makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat secara + a. /eoritis, yaitu untuk mengkaji pemahaman mengenai kegiatan mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal siswa, manfaatnya, dan bagaimana cara melakukannya. b. *raktis, dapat bermanfaat bagi mahasiswa supaya memahami pengetahuan mengenai kegiatan mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal siswa, agar dapat memanfaatkannya dalam menerapkan selaku seorang perencana0perancang instruksional pengajaran.

Makalah Kelompok 5 : Candra dan Yanti _________________________________________________________

BAB II MEN$IDENTI%&A'I PERILA&U DAN &ARA&TERI'TIL A(AL 'I'(A 2.1 Meng )ent " kas Per laku A*al ' s*a Kegiatan mengidentifikasi perilaku awal peserta didik dalam pengembangan pembelajaran merupakan pendekatan yang menerima siswa apa adanya dan menyusun sistem pembelajaran atas dasar keadaan siswa tersebut. Karena itu, kegiatan menganalisis perilaku awal siswa merupakan proses untuk mengetahui perilaku yang dikuasai siswa sebelum mengikuti pembelajaran bukan menentukan perilaku prasyarat dalam rangka menyeleksi siswa sebelum mengikuti pembelajaran atau pelatihan. Konsekuensi dari digunakannya cara ini adalah titik mulai suatu kegiatan pembelajaran tergantung kepada perilaku awal siswa. 1adi mengidentifikasi perilaku awal siswa0peserta didik adalah bertujuan untuk menentukan garis batas antara perilaku yang tidak perlu diajarkan dan perilaku yang harus diajarkan kepada peserta didik. *erilaku yang akan diajarkan ini kemudian dirumuskan dalam bentuk tujuan instruksional khusus atau /2K. *erilaku awal merupakan salah satu &ariabel dari pengajaran. 'ariabel ini didefenisikan sebagai aspek-aspek atau kualitas perseorangan peserta didik. (spek ini bisa berupa bakat, minat, sikap, moti&asi belajar, gaya belajar, kemampuan berfikir yang telah dimiliki peserta didik. (twi Suparman ( !# % menyatakan dua hal tentang perilaku peserta didik+ *ertama, populasi sasaran atau peserta didik kegiatan instruksional dan kedua adalah berhubungan dengan kompetensi, kemampuan atau pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang telah dikuasai peserta didik sehingga mereka dapat mengikuti pembelajaran. 3ntuk melakukan kegiatan identifikasi perilaku awal peserta didik, maka kita harus mengetahui sumber yang dapat memberikan informasi kepada pendesain instruksional yang antara lain adalah+ #. Siswa, mahasiswa dan yang lainnya . 4rang yang mengetahui kondisi seperti guru dan atasannya. -. *engelola program pendidikan yang biasa mengajarkan mata pelajaran. )erawal dari informasi-informasi tersebut, maka tingkat kemampuan populasi sasaran dalam perilaku-perilaku khusus yang diperoleh dari analisis instruksional itu

Makalah Kelompok 5 : Candra dan Yanti _________________________________________________________

perlu diidentifikasi agar pengembangan instruksional dapat menentukan mana perilaku khusus yang sudah dikuasai peserta didik untuk diajarkan. Dengan demikian pengembangan instruksional dapat pula menentukan titik berangkat yang sesuai bagi peserta didik. *opulasi sasaran dirumuskan secara spesifik seperti contoh di bawah ini+ #. .ata pelajaran ini disediakan bagi siswa yang memenuhi syarat sebagai berikut+ a. *endaftaran pada sekolah ini pada tahun ajaran atau semester ini5 b. Setelah lulus mata pelajaran (. . *elajaran ini disusun bagi siswa kelas dua S.( yang mempunyai minat dalam kelompok bidang studi (# (2*( kalau sekarang%. -. Kursus ini disediakan bagi karyawan pemerintah atau perusahaan swasta yang memenuhi syarat sebagai berikut+ a. .empunyai ija6ah minimal sarjana muda dalam bidang 7 atau setaraf5 b. /elah pernah mengikuti dan lulus dalam kursus 85 c. .enguasai bahasa 2nggris minimal secara pasif untuk membaca dan mendengarkan kuliah dalam bahasa 2nggris. *erumusan populasi sasaran seperti contoh tersebut di atas memang dapat membantu kelancaran penyelenggaraan kegiatan instruksional. *erumusan populasi ini biasanya diterapkan oleh lembaga pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan. /etapi seorang pengembang instruksional masih perlu mencari informasi lebih jauh tentang kemampuan populasi sasaran yang dimaksud dalam menguasai setiap perilaku khusus yang telah dirumuskan dalam analisis instruksional. (nda masih ingat bukan, *erilaku-perilaku khusus itu tersusun secara hierarkikal, prosedural, pengelompokan, atau kombinasi kegiatannya atau dua di antaranya tingkat kemampuan populasi sasaran dalam perilaku-perilaku khusus itu perlu diidentifikasi agar pengembang instruksional dapat menentukan mana perilaku khusus yang sudah dikuasai siswa sehingga tidak perlu diajarkan kembali, dan mana yang belum dikuasai siswa untuk diajarkan. Dengan demikian, pengembang instruksional dapat pula menentukan titik berangkat yang sesuai bagi siswa. (Suparman, !!9+ #9"% /eknik yang digunakan dalam mengidentifikasi kebutuhan instruksional yaitu kuisioner, inter&iew dan obser&asi, serta tes. /eknik tersebut dapat pula digunakan untuk mengidentifikasi perilaku awal siswa. Subjek yang memberikan informasi

Makalah Kelompok 5 : Candra dan Yanti _________________________________________________________

diminta untuk mengidentifikasi seberapa jauh tingkat penguasaan siswa atau calon siswa dalam setiap perilaku khusus melalui skala penilaian (rating scales%. /eknik yang dapat menghasilkan data yang lebih keras adalah tes penampilan siswa dan obser&asi terhadap pelaksanaan pekerjaan siswa serta tes tertulis untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa. /etapi, bila tes seperti itu tidak tepat dilakukan karena dirasakan kurang etis, kesulitan teknik pelaksanaan, atau tidak mungkin dilakukan karena sebab yang lain, penggunaan skala penilaian cukup memadai. Skala penilaian tersebut diisi oleh orang-orang yang tahu secara dekat terhadap kemampuan siswa dan diisi oleh siswa sebagai self-report. )erdasarkan masukan ini, dapat ditetapkan. /itik berangkat atau permulaaan perjalanan yang harus diberikan pada siswa. /itik itu adalah perilaku khusus di atas garis batas yang telah dikuasi siswa atau calon siswa. (pa beda kegiatan ini dengan proses mengidentifikasi kebutuhan instruksional, *ertama, kebutuhan instruksional untuk mengidentifikasi benar tidaknya masalah yang dihadapi harus diselesaikan dengan menyelenggarakan kegiatan instruksional. Sedangkan mengidentifikasi perilaku awal tidak berhubungan dengan masalah tersebut. Kedua, kebutuhan intruksional untuk mengidentifikasi perilaku umum yang akan dijadikan tujuan instruksional umum. Sedangkan kegiatan mengidentifikasi perilaku awal untuk mengidentifikasi perilaku khusus yang telah dikuasai siswa. :asil akhir dari kegiatan mengidentifikasi perilaku awal ini akan dijadikan pedoman untuk menetapkan perilaku-perilaku khusus yang tidak perlu diajarkan lagi dan perilaku-perilaku khusus yang masih harus diajarkan. Dengan demikian hasil kegiatan tersebut dapat pula digunakan untuk menetapkan titik berangkat dalam mengajar. (Suparman, !!9% 2nformasi yang diperoleh dari siswa, masyarakat, dan pendidik tidak selalu sejalan. *engetahuan dan keterampilan yang dirasakan telah cukup dikuasai oleh siswa, adakalanya dinilai sebaliknya oleh sumber informasi yang lain. Demikian pula pengetahuan atau keterampilan yang dianggap tidak penting dan tidak rele&an oleh siswa, mungkin dianggap sebaliknya oleh pendidik. Dalam hal seperti itu pengembang instruksional yang melakukan kegiatan identifikasi perilaku awal siswa menafsirkan data dengan lebih hati-hati. Walaupun pada dasarnya pengembang instruksional harus lebih memusatkan perhatian pada informasi yang diperoleh dari siswa, data dari sumber lain tidak dapat diabaikan begitu saja. 3ntuk data yang sulit ditafsirkan karena

Makalah Kelompok 5 : Candra dan Yanti _________________________________________________________

perbedaan pendapat berbagai pihak seperti yang digambarkan tadi, perlu diadakan pendekatan seminar atau pertemuan kecil yang diikuti berbagai pihak yang bersangkutan dan pengembang program agar dapat ditarik kesimpulan yang lebih tepat. 2.2 Meng )ent " kas &arakter st k A*al ' s*a *engertian karakter menurut *usat )ahasa Depdiknas adalah <bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak=. .enurut (l-)arry ( !!!% karakter bermakna hampir sama dengan sifat-sifat bawaan, watak, kepribadian, kebiasaan. Sementara yang dimaksud karakteristik adalah ciri-ciri khusus, corak tingkah laku. .enurut /adkiroatun .usfiroh (3>8, !!"%, karakter mengacu kepada serangkaian sikap (attitudes%, perilaku (behaviors), moti&asi (motivations%, dan keterampilan (skills). ?on Kurtus dalam irfarazak.ngeblogs.com berpendapat bahwa karakter adalah satu set tingkah laku atau perilaku (behavior% dari seseorang sehingga dari perilakunya tersebut, orang akan mengenalnya <ia seperti apa=. .enurutnya, karakter akan menentukan kemampuan seseorang untuk mencapai cita-citanya dengan efektif, kemampuan untuk berlaku jujur dan berterus terang kepada orang lain serta kemampuan untuk taat terhadap tata tertib dan aturan yang ada%. Kata @karakter@ berasal dari kata 8unani+ charaktr. Semula digunakan tanda terkesan atas koin. (da pula yang memaknai berarti <to mark= atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia. Karakter mulia berarti indi&idu memiliki pengetahuan tentang potensi dirinya, yang ditandai dengan nilai-nilai seperti reflektif, percaya diri, rasional, logis, kritis, analitis, kreatif dan inovatif, mandiri, hidup sehat, bertanggung jawab, cinta ilmu, sabar, berhati-hati, rela berkorban, pemberani, dapat dipercaya, jujur, menepati janji, adil, rendah hati, malu berbuat salah, pemaaf, berhati lembut, setia, bekerja keras, tekun, ulet/gigih, teliti, berinisiatif, berpikir positif, disiplin, antisipatif, inisiatif, visioner, bersahaja, bersemangat, dinamis, hemat/efisien, menghargai waktu, pengabdian/dedikatif, pengendalian diri, produktif, ramah, cinta keindahan estetis),

Makalah Kelompok 5 : Candra dan Yanti _________________________________________________________

sportif, tabah, terbuka, tertib. 2ndi&idu juga memiliki kesadaran untuk berbuat yang terbaik atau unggul, dan indi&idu juga mampu bertindak sesuai potensi dan kesadarannya tersebut. Karakteristik adalah realisasi perkembangan positif sebagai indi&idu (intelektual, emosional, sosial, etika, dan perilaku%. Karakter seseorang baik disengaja atau tidak, didapatkan dari orang lain yang sering berada didekatnya atau yang sering mempengaruhinya, kemudian ia mulai meniru untuk melakukannya. 4leh karena itu, seorang anak yang masih polos seringkali akan mengikuti tingkah laku orang tuanya atau teman mainnya, bahkan pengasuhnya. Brat kaitan dengan masalah ini, seorang psikolog berpendapat bahwa karakter berbeda dengan kepribadian, karena kepribadian merupakan sifat yang dibawa sejak lahir dengan kata lain kepribadian bersifat genetis. Di samping mengidentifikasi perilaku awal siswa, pengembang instruksional harus pula mengidentifikasi karakteristik siswa yang berhubungan dengan keperluan pengembangan instruksional. .inat siswa pada umumnya, misalnya pada olahraga, karena sebagian besar siswa adalah penggemar olahraga, dapat dijadikan bahan dalam memberi-kan contoh dalam rangka penjelasan materi pelajaran. Kemampuan siswa yang kurang dalam membaca bahasa 2nggris merupakan masukan pula bagi pengembang instruksional untuk memilih bahan-bahan pelajaran yang tidak berbahasa 2nggris atau menerjemahkan-nya terlebih dahulu ke dalam bahasa 2ndonesia. Demikian pula bila siswa senang dengan lelucon, pendesain instruksional sebaiknya mempertimbangkan penggunaan lelucon dalam strategi instruksionalnya. )ila siswa sebagian besar tidak mempunyai &ideo di rumah, pedesain instruksional tidak dapat membuat program &ideo untuk dipelajari siswa di rumah. 2nformasi di atas perlu dicari oleh pengembang instruksional sehingga ia dapat mengembangkan sistem instruksional yang sesuai dengan karakteristik siswa tersebut. 2nformasi yang dikumpulkan terbatas kepada karakteristik siswa yang ada manfaat-nya dalam proses pengembangan instruksional. Dalam hal ini ada empat indentifikasi perilaku dan karakteristik awal siswa, yaitu + #. Kemampuan Dasar. . Catar belakang pengalaman. -. Catar belakang sosial. 9. *erbedaan indi&idual.

Makalah Kelompok 5 : Candra dan Yanti _________________________________________________________

*eserta didik mempunyai karakteristik dan perilaku awal (entering beha&ior% yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap awal pada saat melalui proses pembelajaran. (twi Suparman ( !# , -"% mengemukakan perilaku dan karakteristik awal peserta didik yang rele&an dengan proses pembelajaran yang akan dilakukan yaitu+ a. Catar belakang pendidikan dan pengalaman sebelumnya mengandung kompetensi yang telah dikuasainya. b. .oti&asi belajar yang mengandung pengertian dorongan dan semngat serta ingin tahu yang dimiliki untuk mempelajari bahan pembelajaran tersebut, akan memudahkannya dalam proses pembelajaran. c. (ksesnya terhadap sumber belajar yang rele&an dengan materi yang sedang dipelajari. d. Kebiasaan belajar melalui pembelajaran tatap muka atau mandiri. )ila terbiasa belajar mandiri, maka dapat diharapkan peserta didik akan menggunakan waktu belajar yang lebih panjang. e. Domisili tempat tinggal yang diukur dengan jarak tempuh ke pusat kegiatan belajar atau lembaga penyelenggara pendidikan. f. (ksesnya terhadap saluran komunikasi dan media pembelajaran untuk digunakan dalam pembelajaran seperti telepon, computer, buku, atau media tercetak. g. Kebiasaan dan disiplin dalam mengatur waktu belajar secara teratur akan lebih mudah mempercepat penyelesaian tugas-tugas. h. Kebiasaan belajar secara sistematik akan sangat kondusif untuk menguasai bahan pembelajaran lebih cepat dan lebih baik. i. Kebiasaan belajar sambil berfikir untuk menerapkan hasilnya dalam kehidupan atau pekerjaannya merupakan hal yang sangat baik untuk memelihara moti&asi belajar sepanjang proses pembelajaran. 2.3 Man"aat Meng )ent " kas Per laku )an &arakter st k A*al ' s*a .engidentifikasi perilaku awal dan karakteristik siswa dalam pengembangan program pembelajaran sangat perlu dilakukan, yaitu untuk mengetahui kualitas perseorangan sehingga dapat dijadikan petunjuk dalam mendeskripsikan strategi pengelolaan pembelajaran. (spek-aspek yang diungkap dalam kegiatan ini bisa berupa

Makalah Kelompok 5 : Candra dan Yanti _________________________________________________________

"

bakat, moti&asi belajar, gaya belajar. Kemampuan berfikir, minat, atau kemampuan awal. :asil kegiatan mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal siswa merupakan salah satu dasar dalam mengembangkan sistem instruksional yang sesuai untuk siswa. Dengan melaksanakan kegiatan tersebut, masalah heterogen siswa dalam kelas dapat diatasi, setidak-tidaknya banyak dikurangi. *erilaku dan karakteristik awal dibawa oleh peserta didik pada saat memulai proses pembelajaran. *engajar atau pendesain pembelajaran yang sesuai dengan perilaku awal siswa dan karakteristik peserta didik tersebut. )ila pembelajaran diikuti oleh sekelompok peserta didik sehingga pendekatan pembelajaran bersifat klasikal, maka selain perlakuan terhadap kelompok dalam pembelajaran, perlu diterapkan perlakuan secara indi&idual. *engajar yang mengabaikan perilaku awal dan karakteristik awal akan menghasilkan pembelajaran yang tidak menyenangkan, baik bagi pengajar sendiri maupun bagi peserta didik. (kibatnya, hasil belajar peserta didik kurang maksimal. Dengan mengenal karakteristik siswa, maka dapat diketahui kualitas perseorangan dan menjadi petunjuk dalam mengelola strategi pembelajaran manfaat yang lain juga dapat dilihat di antaranya+ a. Duru dapat memperoleh tentang kemampuan awal siswa sebagai landasan dalam memberikan materi baru dan lanjutan. b. Duru mengetahui tentang luas dan jenis pengalaman belajar siswa, hal ini berpengaruh disampaikan. c. Duru dapat mengetahui latar belakang siswa dan keluarga siswa. .eliputi tingkatpendidikan orang tua, sosial ekonomi, emosional dan mental sehingga guru dapat menyanjikan bahan serta metode lebih serasi dan efisien. d. Duru dapat mengetahui tingkat pertumbuhan dan perkembangan dan aspirasi dan kebutuhan siswa. e. Duru dapat mengetahui tingkat penguasaan yang telah diperoleh siswa sebelumnya. terhadap daya serap siswa terhadap materi baru yang akan

Makalah Kelompok 5 : Candra dan Yanti _________________________________________________________

2.! +ara Melaksanakan I)ent " kas Per laku )an &arakter st k A*al ' s*a /eknik untuk mengidentikasi perilaku awal siswa adalah dengan menggunakan kuesioner, inter&iew, obser&asi dan tes. Subjek yang memberikan informasi diminta untuk mengidentifikasi tingkat penguasaan siswa dalam setiap perilaku khusus melalui skala penelitian (rating scales%. 2dentifikasi perilaku peserta didik dilakukan dengan memberikan preetesting yakni tes awal yang dilakukan sebelum dimulai pembelajaran, yang dimaksudkan untuk menguji entry-behavior (kemampuan awal% peserta didik berkenaan dengan tujuan pembelajaran tertentu yang harus dikuasai peserta didik. 2dentifikasi perilaku dan karakteristik awal siswa juga dilakukan berkenaan dengan program pembelajaran sebuah mata pelajaran atau sebuah lembaga pendidikan tertentu. (Syahidah, !# % 3ntuk mengungkap kemampuan awal, dapat dilakukan dengan pemberian tes dari tingkat bawah atau tes yang berkaitan dengan materi ajar sesuai dengan panduan kurikulum. Sedangkan minat, moti&asi, kemampuan berfikir, gaya belajar dan lainlainnya dapat dilakukan dengan bantuan tes baku yang telah dirancang oleh para ahli. ((bdurrohim, !##%. /eknik yang dapat digunakan dalam mengidentifikasi karakteristik awal siswa sama dengan teknik yang digunakan dalam mengidentifikasi perilaku awal, yaitu kuisioner, inter&iew, obser&asi, dan tes. /ujuan untuk mengetahui karakteristik awal siswa adalah untuk mengukur apakah siswa akan mampu mencapai tujuan belajarnya atau tidak 5 sampai dimana minat siswa terhadap pelajaran yang akan dipelajari. )ila si belajar mampu , hal-hal apa yang memperkuat, dan bila tidak mampu, hal-hal apa yang menjadi penghambat. :al-hal yang perlu diketahui dari si pelajar bukan hanya dilihat faktor-faktor akademisnya, akan tetapi juga dilihat faktor-faktor sosialnya, sebab kedua hal tersebut sangat mempengaruhi proses belajar si pelajar. )erikut ini contoh latihan untuk mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal siswa. Catihan ini akan memakan waktu yang cukup panjang, karena harus mengumpulkan data dari lapangan. 2kutilah latihan ini dengan tekun. #. Kumpulkanlah data perilaku awal siswa dari orang-orang yang dekat dan dapat menilai kemampuan populasi sasaran dengan cara+

Makalah Kelompok 5 : Candra dan Yanti _________________________________________________________

#!

a. /ulislah kembali daftar perilaku khusus yang telah berhasil (nda buat dalam kegiatan analisis intruksional5 b. (tas dasar perilaku khusus tersebut, buatlah skala penilaian sebagai berikut+ >o. *erilaku Khusus )aik )uruk

Keterangan+ Kolom # Kolom + >omor urut + *erilaku khusus yang telah dihasilkan dalam analisis instruksional

Kolom - dan 9 + Skala penilaian. c. )erilah pengantar cara mengisi skala penilaian tersebut dan perbanyak secukupnya5 d. )erikan skala penilaian tersebut kepada orang-orang yang dekat dan dapat menilai kemampuan populasi sasaran seperti atasan dan guru mereka. 1umlah penilai tergantung kepada besarnya populasi sasaran. 3ntuk siswa dalam jumlah kecil, sekitar #!F ! responden sudah cukup memadai. 3ntuk siswa dalam jumlah besar dan ruang lingkup nasional misalnya, diperlukan sekitar -! sampai ;! responden5 e. Kumpulkan hasil isian tersebut. . Kumpulkanlah data perilaku awal siswa dari sampel siswa. Di samping data dari orang-orang yang dekat dengan sasaran, diperlukan pula data dari sampel sasaran itu sendiri dengan bentuk self-report. 2kutilah langkah-langkah sebagai berikut+ a. /ulislah kembali perilaku khusus yang telah berhasil (nda buat dalam analisis intruksional5 b. (tas dasar perilaku khusus tersebut, buatlah skala penilaian dalam bentuk skala Cikert (sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju%5 c. )erilah pengantar cara mengisi skala penilaian tersebut dan perbanyak secukupnya5 d. )erikan skala penilaian tersebut kepada sejumlah orang yang dapat mewakili populasi sasaran. 1umlahnya juga tergantung dari besarnya populasi sasaran. 8ang paling penting diperhatikan adalah orang-orang tersebut memang memiliki ciri-ciri seperti populasi sasaran, sehingga dapat dipandang sebagai sampel yang representatif5 e. Kumpulkan hasil isian tersebut.

Makalah Kelompok 5 : Candra dan Yanti _________________________________________________________

##

-. Kumpulkan data perilaku awal siswa dengan menggunakan obser&asi dan tes. Dibandingkan dengan dua cara mengumpulkan data perilaku awal siswa yang telah dikemukakan sebelumnya, obser&asi dan tes adalah cara yang lebih mantap, karena dapat mengumpulkan data yang lebih tegas. 4bser&asi dilakukan untuk menilai kemampuan yang bersifat pelaksanaan kegiatan atau pekerjaan atau keterampilan. Skala penilaian seperti butir # di atas dapat digunakan dalam obser&asi tersebut. )edanya adalah+ skala penilaian yang digunakan dalam obser&asi diisi oleh orang yang mengobser&asi (mengamati% kegiatan yang sedang dilakukan siswa. Sedangkan dalam butir # di atas diisi oleh atasan atau guru atas dasar pendapat mereka tanpa mengamati langsung kegiatan siswa yang sedang dinilai. /es digunakan untuk menilai kemampuan yang bersifat kognitif. )ila (nda dapat menggunakan obser&asi dan tes, cara dalam butir # dan lagi. 9. Kumpulkanlah data karakteristik awal siswa dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut+ a. )uatlah daftar pertanyaan atau kuisioner tentang karakteristik siswa seperti+ #% /empat kelahiran dan tempat dibesarkan5 % *ekerjaan atau bidang pengetahuan yang menjadi keahliannya atau dicitacitakan untuk menjadi bidang keahliannya5 -% Kesenangan (hobi%5 9% )ahasa sehari-hari dan bahasa asing yang dikuasai5 ;% (lat-alat audio-&isual yang dimiliki di rumah atau biasa digunakan seharihari5 A% dan lain-lain yang dianggap penting bagi pengembangan desain instruksional. b. )erikanlah kuisioner tersebut kepada sejumlah sampel yang dapat mewakili populasi sasaran5 c. Kumpulkan hasilnya. ;. (nalisislah hasil pengumpulan data butir # dan atau butir - saja untuk menentukan perilaku awal yang telah dikuasai populasi sasaran. Kelompokkan perilaku yang mendapat nilai cukup dan di atasnya. *isahkan dari perilaku yang masih sedang, kurang atau buruk. di atas tidak diperlukan

Makalah Kelompok 5 : Candra dan Yanti _________________________________________________________

A. )uatlah garis batas antara kedua kelompok perilaku tersebut pada bagan hasil analisis instruksional untuk menunjukkan dua hal sebagai berikut+ a. *erilaku-perilaku yang ada di bawah garis batas adalah perilaku yang telah dikuasai oleh populasi sasaran sampai tingkat cukup dan baik. *erilaku-perilaku ini tidak akan diajarkan kembali kepada siswa5 b. *erilaku-perilaku yang ada di atas garis batas adalah perilaku yang belum dikuasai oleh populasi sasaran atau baru dikuasai sampai tingkat sedang, kurang, dan buruk. *erilaku-perilaku tersebut akan diajarkan kepada siswa. $. Susunlah urutan perilaku yang ada di atas garis batas untuk dijadikan pedoman dalam menentukan urutan materi pelajaran. ". /afsirkanlah data tentang karakteristik siswa untuk menggambarkan hal sebagai berikut+ a. Cingkungan budaya5 b. *ekerjaan atau bidang pengetahuan yang menjadi keahlian5 c. Kesenangan (hobi%5 d. )ahasa yang dikuasai5 e. (lat audio &isual yang dimiliki atau yang biasa digunakan sehari-hari5 f. dan lain-lain. Data tentang karakteristik siswa disimpan dahulu untuk digunakan dalam menyusun strategi instruksional pada tahap selanjutnya.

Makalah Kelompok 5 : Candra dan Yanti _________________________________________________________

#-

BAB III PENUTUP 3.1. ' m,ulan #. .engidentifikasi perilaku dan karakteristik awal siswa adalah pendekatan yang menerima siswa apa adanya dan menyusun sistem pembelajaran atas dasar keadaan siswa tersebut yang bertujuan untuk menentukan garis batas antara perilaku yang tidak perlu diajarkan dan perilaku yang harus diajarkan kepada siswa0peserta didik. *erilaku yang akan diajarkan ini kemudian dirumuskan dalam bentuk tujuan instruksional khusus atau /2K. . Kegiatan mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal siswa memberi manfaat+ a. 3ntuk mengetahui kualitas perseorangan sehingga dapat dijadikan petunjuk dalam mendeskripsikan strategi pengelolaan pembelajaran5 b. :asil kegiatan mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal siswa akan merupakan salah satu dasar dalam mengembangkan sistem instruksional yang sesuai untuk siswa. -. Gara melaksanakan identifikasi perilaku dan karakteristik awal siswa adalah sebagai berikut+ a. Dilakukan di waktu awal sebelum menyusun instruksional pengajaran5 b. /eknik yang digunakan dapat dengan tes, inter&iew, obser&asi, dan kuisioner5 c. Dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran atau orang-orang yang dianggap paham dengan kemampuan siswa. 3.2 'aran Duru kiranya dapat memahami dan memguasai pengetahuan kegiatan mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal siswa, serta dapat memanfaatkannya dalam penerapan pembelajaran atau selaku seorang perencana0perancang instruksional pengajaran.

Makalah Kelompok 5 : Candra dan Yanti _________________________________________________________

#9

DA%TAR PU'TA&A (l-)arry, ..D.1, dkk. !!!. !amus "lmah !ontemporer. )andung + *ustaka Setia. 2brrohim, D. !##. #elakukan $nalisis %embelajaran. http+00dudungabdu. Diunduh # wordpress.com0 !##0# 0!E0 -melakukan-analisis-pembelajaran0 *ebruari !#9. ?onkutus, 2rfara6ak. !!E. Karakteristik Siswa. http+00irfara6ak.ngeblogs.com0 !!E0!E0!-0karakteristik-siswa, download + !#0! 0 !#9. Sanjaya, Wina. !!". %erencanaan dan &esain 'istem %embelajaran. 1akarta + Kencana *renada .edia Droup,. Suparman, (twi. !!9. &esain "nstruksional. 1akarta + 3ni&ersitas /erbuka. Suparman, (twi. !# . &esain "nstruksional #odern. 1akarta + */. Delora (ksara *ratama. Syahidah, 2. !# . $nalisis %embelajaran dan "dentifikasi %erilaku dan !arakteristik 'iswa. http+00syahidahidah"#.blogspot.com0 !# 0!#0analisis-pembelajaran-danidentifikasi.html. Diunduh # *ebruari !# . /adkiroatun .usfiroh. !!". "dentifikasi %erilaku dan !arakteristik 'iswa. http+00moe&iccloes.blogspot.com0 !#!0#!0identifikasi-prilaku-dankarakteristik.html, download + !#0! 0 !#9.

Makalah Kelompok 5 : Candra dan Yanti _________________________________________________________

#;

You might also like