Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh kelompok 111 : Edo Febrian : 1026010194 Ariko Bintara : 1026010161 Emi Yusnita : 1026010164 Meri Yanti : 1026010200 Anna Agustini : 1026010203 Selfi Marpita Sari :
PENGERTIAN
Adult Respiratory Distress Syndrome (ARDS)
adalah istilah yang diterapkan untuk sindrom gagal napas hipoksemia akut tanpa hiperkapnea. Sindrom ini pertama kali diperkenalkan oleh T J Petty pada tahun 1967. ARDS adalah suatu kondisi yang ditandai oleh hipoksemia barat, dispnea dan infiltrasi pulmonary bilateral. ARDS menyebabkan penyakit restriktif yang sangat parah.
ETIOLOGI
ARDS berkembang sebagai akibat kondisi atau kejadian berbahaya berupa trauma jaringan paru baik secara langsung maupun tidak langsung.
Syok sepsis , hemoragis, kardiogenik ,dan analfilatik. Trauma ; kontusio pulmonal , non pulmonal dan multisistem. Infeksi : pneumonia, tuberculosis dan miliaris. Koagulasi intravaskuler diseminata.( KID ). Emboli lemak. Aspirasi kandungan lambung yang sangat asam Menghirup agen beracun ,asap, fosgen dan nitrogen oksida dan atau bahan korosif. Pankreatitis Toksisitas oksigen Penyalahgunaan obat-obatan dan narkotika (Yasmin Asih Hal 126).
PATOFISIOLOGI
ARDS terjadi sebagai akibat cedera atau trauma pada membran alveolar kapiler yang mengakibatkan kebocoran cairan kedalam ruang interstisiel alveolar dan perubahan dalam jaringjaring kapiler , terdapat ketidakseimbangan ventilasi dan perfusi yang jelas akibat akibat kerusakan pertukaran gas dan pengalihan ekstansif darah dalam paru- paru.ARDS menyebabkan penurunan dalam pembentuka surfaktan , yang mengarah pada kolaps alveolar.
Pada awalnya mungkin diperlukan untuk memberikan oksigen dengan konsentrasi tinggi (100% - dengan menggunakan masker wajah nonrebreathing). Penatalaksanaan medis kedua adalah dukungan ventilator. Jika terapi oksigen saja tidak berhasil dalam memberikan oksigenasi arterial yang adekat, maka klien diintubasi dan dipantau dalam ventilator mekanik. Penatalaksanaan volume cairan juga menjadi focus dari penatalaksanaan medis. Biasanya dipasang kateter arteri pulmonary untuk mengukur tekanan kapiler pulmonary.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan hasil Analisa Gas Darah Pemeriksaan Rontgent Dada Tes Fungsi paru
Pemeriksaan diagnostik
Sinar X dada ,terdapat infiltrsi jaringan parut lokasi terpusat pada region perihilir paru .Pada tahap lanjut , interstisial bilatareral difus dan alveolar infiltrate menjadi bukti dan dapat melibatkan semua lobus paru .Ukuran jantung normal,berbeda dari edema paru kardogenik .
Penata Laksanaan
Mengidentifikasi dan mengatasi penyebab Memastikan ventilasi yang adekuat. Memberikan dukungan sirkulasi Memastikan volume cairan yang adekuat Memberikan dukungan nutrisi adekuat
Tujuan terapi
Support pernapasan fde Mengobati penyebab jika mungkin Mencegah komplikasi.
TERAPI
Intubasi untuk pemasangan ETT Pemasangan Ventilator mekanik (Positive end
expiratory pressure) untuk mempertahankan keadekuatan level O2 darah. Sedasi untuk mengurangi kecemasan dan kelelahan akibat pemasangan ventilator Pengobatan tergantung klien dan proses penyakitnya
Komplikasi
Menurut Hudak & Gallo ( 1997 ), komplikasi
yang dapat terjadi pada ARDS adalah :
Abnormalitas obstruktif terbatas ( keterbatasan aliran udara ) Defek difusi sedang Hipoksemia selama latihan Toksisitas oksigen Sepsis
PENGKAJIAN
AKTIVITAS & ISTIRAHAT SIRKULASI INTEGRITAS EGO MAKANAN/CAIRAN NEUROSENSORI RESPIRASI RASA AMAN SEKSUALITAS KEBUTUHAN BELAJAR
Diagnosa keperawatan
Bersihan jalan nafas tak efektif berhubungan dengan peningkatan / kekentalan sekret Kerusakan pertukaran gas berhubungan akumulasi cairan dan protein dalam area alveolar,hipoventilasi alveolar dan kehilangan surfaktan Kerusakan pertukaran gas berhubungan akumulasi cairan dan protein dalam area alveolar,hipoventilasi alveolar dan kehilangan surfaktan