Professional Documents
Culture Documents
Klasifikasi Fraktur
Ada kapsula.
type
dari fraktur
femur,
yaitu
1. Fraktur Intrakapsuler; femur yang terjadi di dalam tulang sendi, panggul dan Melalui Hanya kepala di femur bawah (capital kepala fraktur) femur
Melalui leher dari femur 2. Fraktur Ekstrakapsuler; Terjadi di luar sendi dan kapsul, melalui trokhanter femur yang lebih besar/yang lebih kecil /pada daerah intertrokhanter. Terjadi di bagian distal menuju leher femur tetapi tidak lebih dari 2 inci di bawah trokhanter kecil.
Patofisiologi Fraktur
Penyebab trauma yang Penyakit metabolik disebabkan oleh suatu proses., yaitu Osteoporosis Fraktur Adalah Trauma berupa : Imperfekta Osteoporosis Fraktur patologis; fraktur yang diakibatkan oleh trauma minimal atau tanpa
Trauma Dibagi menjadi dua, yaitu : Trauma langsung, yaitu benturan pada tulang. Biasanya penderita terjatuh dengan posisi miring dimana daerah trokhanter mayor langsung terbentur dengan benda keras (jalanan). Trauma tak langsung, yaitu titik tumpuan benturan dan fraktur berjauhan, misalnya jatuh terpeleset di kamar mandi pada orangtua.
Diikuti tanda gejala fraktur secara umum, seperti : fungsi berubah, bengkak, kripitasi, sepsis pada fraktur terbuka, deformitas.
Traksi
Penyembuhan fraktur bertujuan mengembalikan fungsi tulang yang patah dalam jangka Metode Traksi Dilakukan dengan menarik bagian tubuh. waktu sesingkat Pemasangan mungkin traksi: Manual
Traksi Mekanik
Ada Traksi Traksi untuk 4 minggu kulit dan beban < 5 dua macam, yaitu : Kulit terbatas kg. Dipasang pada dasar sistem skeletal untuk struktur yang lain, misalnya: otot.
Untuk anak-anak waktu beban tersebut mencukupi untuk dipakai sebagai fraksi definitif, bila tidak diteruskan dengan pemasangan gips.
Traksi Skeletal
Merupakan traksi definitif pada orang dewasa yang merupakan balanced traction. Dilakukan untuk menyempurnakan luka operasi dengan kawat metal atau penjepit melalui tulang/jaringan metal.
Traksi yang dipasang pada leher, di tungkai, lengan atau panggul, kegunaannya : Difraksi penyakit (dengan penekanan untuk nyeri Mengencangkan pada perlekatannya. Mengurangi Memperbaiki nyeri dan akibat spasme mencegah otot deformitas Immobilisasi tulang sendi).
Traksi
Ekstension
(Bucks
Extention)
Lebih sederhana dari traksi kulit dengan menekan lurus satu kaki ke dua kaki. Digunakan untuk immibilisasi tungkai lengan untuk waktu yang singkat atau untuk mengurangi spasme otot.
Traksi
Russells
Traksi ini digunakan untuk frakstur batang femur. Kadang-kadang juga digunakan untuk terapi nyeri punggung bagian bawah. Traksi kulit untuk skeletal yang biasa digunakan. Traksi ini dibuat sebuah bagian depan dan atas untuk menekan kaki dengan pemasangan vertikal pada lutut secara horisontal pada tibia atau fibula.
Traksi
khusus
untuk
anak-anak
Penderita tidur terlentang 1-2 jam, di bawah tuberositas tibia dibor dengan steinman pen, dipasang staples pada steiman pen. Paha ditopang dengan thomas splint, sedang tungkai bawah ditopang atau Pearson attachment. Tarikan dipertahankan sampai 2 minggu atau lebih, sampai tulangnya membentuk callus yang cukup. Sementara itu otot-otot paha dapat dilatih secara aktif.
Pengkajian Keperawatan
1. a. b. jangka c. bawah 2. a. b. Inspeksi daerah c. Bengkak, adanya nyeri dan Perubahan Kehilangan fungsi warna daerah yang Deformitas Edema, ekimosis Berapa Kapan Proses tulang Tinggikan lama klien klien pertolongan yang ekstremitas Mengidentifikasi mana yang sekitar Apakah klien Riwayat Keluhan Apa Riwayat utama klien datang kapan ke adanya bentuk, Kehilangan mempunyai riwayat penyakit pengobatan waktu mendapatkan mendapatkan pertama fraktur untuk Pemeriksaan tipe yang nampak lokasi pengobatan pengobatan yang sebelum mengurangi penyebabnya, Perubahan Riwayat perjalanan RS atau nyeri, pelayanan atau panas, terjadinya kecelakaan terbatasnya keperawatan penyakit kesehatan trauma bengkak gerakan fungsi osteoporosis sebelumnya lama tersebut terakhir dilakukan dipindahkan edema fisik fraktur terkena jelas cedera Laserasi kulit cidera Palpasi penyebaran Krepitasi
Bagaimana
dirasakan,
Apakan klien pernah mendapatkan pengobatan jenis kortikosteroid dalam Apakah klien pernah menggunakan obat-obat hormonal, terutama pada wanita
Nadi,
dingin
Rencana Keperawatan
Diagnosa Resiko Intervensi Indenpenden: a)Observasi b)Mengkaji c)Memberikan d)Memberikan Kolaborasi: a)Pemberian fiksasi. cairan per infus b)Pemberian obat koagulan sia (vit.K, Adona) dan penghentian perdarahan dgn banyak sumber, lokasi, tanda-tanda dan posisi cairan banyaknya per vital. darahan supinasi (minum) terjadinya syok s/d perdarahan yg 1 banyak
laboratorium
(Hb,
f)Membantu proses pembekuan darah dan untuk menghentikan perdarahan. g)Untuk mengetahui kadar Hb, Ht apakah perlu transfusi atau tidak. Diagnosa Gangguan back Intervensi Independen: a) Mengkaji karakteristik nyeri : lokasi, durasi, intensitas nyeri dengan menggunakan b) c) d) Kolaborasi: e) Rasional a) Untuk mengetahui tingkat rasa nyeri sehingga dapat menentukan jenis tindak annya. b) Mencegah pergeseran tulang dan penekanan pada jaringan yang luka. c) Peningkatan vena return, menurunkan edem, dan mengurangi nyeri. d) Untuk mempersiapkan mental serta agar pasien berpartisipasi pada setiap tindakan e) Mengurangi rasa nyeri Diagnosa 3 yang akan dilakukan. Pemberian obat-obatan analgesik Mempertahankan Berikan sokongan Menjelaskan skala immobilisasi (support) seluruh pada prosedur nyeri (back ektremitas yang di (0-10) slab) luka. atas slab, rasa stress, dan 2 nyaman: cemas
Nyeri s/d perubahan fragmen tulang, luka pada jaringan lunak, pemasangan
Gangguan aktivitas sehubungan dengan kerusakan neuromuskuler skeletal, Independen: a) Kaji tingkat immobilisasi yang disebabkan oleh edema dan persepsi pasien tentang dll ). immobilisasi tersebut. b) Mendorong partisipasi dalam aktivitas rekreasi (menonton TV, membaca kora, nyeri, immobilisasi.
c) Menganjurkan pasien untuk melakukan latihan pasif dan aktif pada yang cedera maupun yang tidak.
e) Auskultasi bising usus, monitor kebiasa an eliminasi dan menganjurkan agar b.a.b. teratur.
Pasien akan membatasi gerak karena salah persepsi (persepsi tidak proposional)
b) Memberikan kesempatan untuk mengeluarkan energi, memusatkan perhatian, meningkatkan mengurangi perasaan mengontrol diri isolasi pasien dan membantu dalam sosial.
c) Meningkatkan aliran darah ke otot dan tulang untuk meningkatkan tonus otot, mempertahankan mobilitas sendi, mencegah kontraktur / atropi dan reapsorbsi Ca mengontrol situasi, yang meningkatkan tidak kemauan pasien untuk digunakan. sembuh. d) Meningkatkan kekuatan dan sirkulasi otot, meningkatkan pasien dalam e) Bedrest, penggunaan analgetika dan perubahan diit dapat menyebabkan
penurunan immobilisasi
usus penurunan BB
dan (20
konstipasi. 30 lb).
f) Mempercepat proses penyembuhan, mencegah penurunan BB, karena pada Catatan : Untuk sudah dilakukan traksi.
Diagnosa 4
Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosa, dan pengo- batan sehubungan dengan kesalahan dalam pe- nafsiran, tidak familier dengan Independen: a) Menjelaskan tentang kelainan yang muncul prognosa, dan harapan yang akan datang. b) Memberikan dukungan cara-cara mobilisasi dan ambulasi sebagaimana yang dianjurkan oleh bagian fisioterapi. sumber informasi.
d) Mengidentifikasi pelayanan umum yang tersedia seperti team rehabilitasi, perawat keluarga (home care) e) Mendiskusikan tentang perawatan lanjutan.
Rasional:
a) Pasien mengetahui kondisi saat ini dan hari depan sehingga pasien dapat menentukan penyembuhan penggunaan sehingga alat keterlambatan bantu penyembuhan yang pilihan. disebabkan kurang oleh tepat. b) Sebagian besar fraktur memerlukan penopang dan fiksasi selama proses
menolongnya. mandiri.
(apakah
fisioterapi,
perawat
atau
keluarga).
e) Penyembuhan fraktur tulang kemungkinan lama (kurang lebih 1 tahun) sehingga perlu disiapkan untuk perencanaan perawatan lanjutan dan pasien koopratif.
Daftar Kepustakaan
Doenges M.E. (1989) Nursing Care Plan, Guidlines for Planning Patient Care (2 nd ed ). Philadelpia, F.A. Davis Company.
Long; BC and Phipps WJ (1985) Essential of Medical Surgical Nursing : A Nursing Process Approach St. Louis. Cv. Mosby Company.