You are on page 1of 21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian Dalam bab ini penulis akan membahas hasil penelitian dan penafsiran terhadap hasil tersebut. Analisis hasil penelitian ini dilakukan dengan statistik deskriptif, yaitu untuk mendeskripsikan gambaran terhadap hasil pengamatan kegiatan belajar mengajar dan tes hasil belajar yang berupa diskripsi skor ratarata, proporsi dan presentase. Terdapat 2 (dua) siklus dalam penelitian ini.

4.1.1

Siklus Pertama Pelaksanaan penelitian siklus pertama ini dilaksanakan pada hari senin

tanggal 10 Juli 2013. Pada siklus pertama ini guru (peneliti) melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana tindakan yang telah dirumuskan. Tindakan kelas ini ditetapkan melalui langkah-langkah sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Untuk keperluan pembelajaran pada pertemuan pertama : 1. Guru mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 2. Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS). 3. Menyusun soal. 4. Mempersiapkan alat-alat eksperimen yang diperlukan. 5. Menyusun instrument pengamatan aktivitas guru dan siswa.

29

30

b. Tindakan (Action) Berdasarkan perencanaan dan rencana pembelajaran yang telah

dipersiapkan, guru (peneliti) dan dua orang pengamat melakukan pengamatan yaitu : 1. Guru menjelaskan secara singkat tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan pertama ini, memotivasi siswa dan mengaitkan pelajaran hari ini dengan pengetahuan awal yang dimiliki siswa baik dari pembelajaran sebelumnya maupun pengetahuan yang didapat siswa dari kehidupan seharihari. Setelah itu guru (peneliti) menjelaskan secara singkat materi pelajaran sesuai dengan indikator yang telah disusun pada RPP. 2. Guru (peneliti) akan menerapkan model pembelajaran jigsaw dengan langkah awal membagi siswa ke dalam 3 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 7 orang siswa. Kemampuan setiap anggota kelompok bervariasi dari siswa yang berkemampuan rendah, sedang dan tinggi. Lalu guru (peneliti) membagikan LKS dan alat-alat yang dibutuhkan dalam model pembelajaran jigsaw. 3. Selanjutnya guru (peneliti) menjelaskan cara siswa bekerja dalam kelompok sesuai dengan petunjuk LKS , pada saat siswa bekerja, guru membimbing dan mengawasi siswa, dan guru (penelitian) memberikan pertanyaan kepada siswa yang jawabannya dapat dibuktikan dengan melakukan eksperimen. 4. Selama proses melakukan model pembelajaran jigsaw dalam kelompok, guru (peneliti) berupaya memantau siswa yang kurang aktif serta memberikan pada siswa dalam berdiskusi.

31

5. Setelah model pembelajaran jigsaw dilaksanakan guru (peneliti) meminta siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya secara bergilir. 6. Di akhir pembelajaran guru (peneliti) akan melakukan penilaian dengan memberikan ujian tertulis (post tes) untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi globalisasi, sesuai dengan soal-soal yang telah tersusun dan sesuai dengan waktu pada perencanaan pembelajaran. c. Pengamatan (Observasion) Pengamatan dilakukan ketika tindakan dilaksanakan. Setelah guru (peneliti) melaksanakan semua tindakan pada siklus pertama di kelas V SD Negeri 3 Muara Dua Kota Lhoukseumawe, dan hasil pengamatan, catatan lapangan guru serta hasil post test diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Aktivitas Guru Pengamatan terhadap aktivitas guru (peneliti) selama kegiatan pembelajaran siklus pertama diukur dengan menggunakan instrument lembar pengamatan aktivitas guru. Tabel 4.1: Aktivitas Guru Siklus I Nilai No Aktivitas guru yang diamati 1 2 3 4 1 Menyampaikan indikator 2 Memotivasi atau membangkitkan minat siswa 3 5 6 Menjelaskan materi Mengorganisasi siswa kelompok-kelompok belajar dalam

Keterangan 5 Kurang Kurang Kurang Kurang

Melibatkan siswa dalam melaksanakan model pembelajaran jigsaw

Cukup

32

Mengembangkan diskusi kelas dengan mendorong keaktifan siswa Memberi petunjuk dan membimbing siswa mengerjakan LKS Mengamati kegiatan siswa membimbing siswa dalam bekerja dan belajar Memantau kemajuan belajar siswa Memberikan penghargaan Membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran

Cukup

Baik

9 10 11 12 13 14

Cukup Cukup Cukup Kurang Kurang

Memberikan tes Cukup Jumlah 36 Rata-rata 2.57 Kurang Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat disimpulkan bahwa skor nilai rata-rata

aktivitas guru pada siklus I dalam mengelola pembelajaran yaitu 2.57 dengan kata lain termasuk kategori kurang. 2. Aktivitas Siswa
Pengamatan terhadap aktivitas siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.2 : Aktivitas Siswa Siklus I No 1 2 3 Aktivitas siswa yang diamati Mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru Membaca buku paket pengetahuan dasar Menjawab pertanyaan diajukan guru sebagai yang Cukup Nilai 2 3 4 5 Keterangan Cukup Baik

33

4 6 7

memperhatikan bahan-bahan yang ditunjukan oleh guru keaktifan siswa dalam secara Kelompok bekerja

Cukup Kurang Cukup

8 9 10 11 12 13 14

Berdiskusi sesama siswa didalam kelompok dengan melakukan tugas yang diberikan Membaca lembar kerja siswa (LKS) Menulis yang relevan dan kegiatan belajar mengajar Bertanya atau mengajukan pertanyaan Berada dalam tugas/kelompok menerima penghargaan yang diberikan guru Menyimpulkan pelajaran melakukan tes Jumlah Rata-Rata

40 2.86

Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Cukup

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat disimpulkan bahwa aktifitas siswa pada siklus pertama, skor rata-rata 2.86 termasuk kategori cukup. 3. Evaluasi Hasil Ketuntasan Belajar Berdasarkan data yang dikumpulkan dari hasil analisis data ternyata hasil belajar siswa pada siklus pertama masih ada siswa yang memiliki kriteria belum tuntas belajar, sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.3: Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I Keterangan (KKM = 70) Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas

No

Nama Siswa

Hasil Belajar Siswa 50 40 70

1 IN 2 ACHA 3 SITI

34

50 Tidak Tuntas RAH 60 Tidak Tuntas NUR 30 Tidak Tuntas BAID 50 Tidak Tuntas AIN 50 Tidak Tuntas SARI 70 Tuntas HEN 60 Tidak Tuntas UMI 70 Tuntas DIN 60 Tidak Tuntas RAFA 40 Tidak Tuntas FEB 70 Tuntas RAD 50 Tidak Tuntas PASHA 50 Tidak Tuntas ANA 70 Tuntas TEGU 70 Tuntas AHMA 70 Tuntas AJAI 60 Tidak Tuntas REND 40 Tidak Tuntas ILANG 1180 Jumlah 56.19 Tidak Tuntas Rata-rata Persentase Ketuntasan 33% Dari hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran jigsaw
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

pada materi Daur Air seperti pada tabel di atas, diperoleh nilai tertinggi siswa adalah sebesar 70 dan nilai terendah yang diperoleh siswa yaitu 30, dan rata rata siswa mendapatkan nilai 56,19 ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa tidak tuntas. Tabel 4.4: Distribusi Frekuensi Hasil Tes Belajar Siswa Pada Siklus I Angka 100 80-100 66-79 56-65 40-55 30-39 jumlah Penafsiran Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Frekwensi (f) 6 4 11 21 Persentase % 28.57 19.05 52.38 100

35

Berdasarkan hasil evaluasi yang diukur dengan 10 soal. Pada tabel di atas diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai baik sebanyak 6 orang siswa (28,57%), cukup sebanyak 4 orang siswa (19,05 %), dan criteria kurang ada 11 orang siswa (52,38%). Dengan nilai rata-rata mencapai 56.19 yang secara keseluruhan belum dapat dikategorikan kepada ketuntasan belajar siswa, dengan kata lain hasil belajar siswa belum sesuai dengan yang diharapkan peneliti. d. Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data yang diperoleh oleh guru dan pengamat selama tatap muka pada siklus pertama, terlihat ada pengaruh selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Pengaruh dari tindakan yang diberikan dapat ditinjau dari keberhasilan dan kelemahannya, baik dari pihak guru maupun siswa. Keberhasilan dan kelemahan tersebut antara lain: 1) Dari hasil observasi aktifitas guru terlihat bahwa guru belum terbiasa dalam menciptakan suasana pembelajaran yang mengarah kepada model pembelajaran jigsaw. Hal ini dilihat dari hasil observasi pada siklus pertama dalam pembelajaran hanya mencapai 2,57 masih termasuk kategori cukup. 2) Pada aktivitas siswa yang masih perlu mendapatkan perbaikan karena masih ada sebagian siswa yang belum terbiasa dengan kondisi belajar menggunakan model pembelajaran jigsaw. Hal ini diperoleh dari hasil observasi dengan nilai rata-rata aktifitas belajar siswa adalah 2,86 masih termasuk kategori cukup.

36

3) Hasil tes belajar siswa pada siklus I dengan menggunakan model pembelajaran jigsaw pada materi daur air yang termasuk baik ada 6 orang siswa (28,57%), cukup 4 orang siswa (19,05%) dan kriteria kurang ada 11 orang siswa (52,38 %). Dengan nilai rata-rata mencapai 56,19 yang secara keseluruhan belum dapat dikategorikan kepada ketuntasan belajar siswa, untuk megatasi siswa yang tidak lulus, dilakukan remedial dengan memberikan tugas yang dikerjakan dirumah. Tugas yang diberikan sesuai dengan soal-soal yang belum tuntas. 4) Pelaksanaan tindakan yang direncanakan pada siklus I menurut pengamat masih belum memadai, oleh sebab itu perlu adanya perbaikan pada kegiatan-kegiatan memotivasi siswa agar aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Menindak lanjuti peningkatan hasil belajar yang telah diuraikan diatas, peneliti bersama pengamat sepakat untuk melanjutkan pelaksanaan tindakan pada siklus ke-II. Upaya yang akan dilakukan yaitu dengan mengoptimalkan langkah-langkah pembelajaran dengan maksimal dan meningkatkan bimbingan guru dan memotivasi siswa agar lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus ke-II. Sehingga perlu mendapat perhatian khusus dari guru (peneliti) pada pelaksanaan tindakan siklus ke-II.

37

4.1.2

Siklus Kedua Siklus kedua dilaksanakan pada hari Senin tanggal 20 Juli 2013 dengan

materi daur air, pada siklus ini peneliti melaksanakan kegiatan sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Pada siklus kedua akan dilakukan perbaikan atas kelemahan-kelemahan pada siklus pertama, yaitu dengan melakukan peningkatan untuk memotivasi siswa dalam mengikuti PBM, berdiskusi, menyampaikan hasil diskusi, dan menjawab setiap pertanyaan dengan keyakinan. Untuk itu dilakukan persiapanpersiapan berupa : 1. Guru menyiapkan perangkat pembelajaran yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2. Menyiapkan LKS 3. Menyusun instrument lembaran pengamatan aktivitas guru dan siswa 4. Menyusun soal tes

b. Tindakan (Action) Berdasarkan rencana tindakan dan rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan, guru dengan pengamat, maka kegiatan yang dilakukan adalah: 1. Guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran dan alokasi waktu yang telah ditetapkan. 2. Semua rencana tindakan yang dirumuskan oleh guru peneliti dan pengamat dapat dilaksanakan secara teratur oleh guru peneliti mulai dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir.

38

3. Guru memotivasi siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan guru/temannya. 4. Selanjutnya guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada hari ini, memotivasi siswa dan mengaitkan pelajaran hari ini dengan pengetahuan yang didapat dari kehidupan sehari-hari. 5. Guru akan menetapkan model pembelajaran jigsaw dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakan, dengan langkah awal membagi siswa kedalam 3 kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 7 orang. 6. Selama proses melakukan model pembelajaran jigsaw dalam kelompok, guru berupaya memantau siswa yang kurang aktif serta memberi bimbingan pada siswa dalam berdiskusi. Selanjutnya guru meminta siswa untuk mendiskusikan apa yang mereka telah peroleh dengan teman

sekelompoknya dalam menjawab pertanyaan yang diberikan pada LKS. 7. Setelah model pembelajaran jigsaw dilaksanakan siswa, guru meminta siswa mempersentasikan hasil kerja kelompoknya secara bergiliran. 8. Di akhir pembelajaran guru mengadakan penilaian dengan menggunakan soal berupa post tes, untuk mengukur kemampuan siswa. 9. Di akhir pembelajaran guru mengadakan penilaian dengan menggunakan soal berupa post test, untuk mengukur kemampuan siswa 10. Setelah siswa menjawab soal posttest guru memberikan lembaran tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran jigsaw.

39

c. Pengamatan (Observation) Setelah guru melakasanakan semua rencana tindakan selama siklus ketiga, hasil tes, observasi kegiatan guru dan siswa pada siklus ke-II diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Observasi Aktivitas Guru Pengamatan terhadap aktivitas guru (peneliti) selama kegiatan pembelajaran siklus ke-II diukur dengan menggunakan instrument lembar pengamatan aktivitas guru. Tabel 4.5 : Aktivitas Guru Siklus II Nilai 2 3 4 Keterangan Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik

No Aktivitas guru yang diamati 1 1 Menyampaikan indikator 2 Memotivasi atau membangkitkan minat siswa 3 5 6 Menjelaskan materi Mengorganisasi siswa dalam kelompok-kelompok belajar Melibatkan siswa melaksanakan pembelajaran jigsaw dalam model

Mengembangkan diskusi kelas dengan mendorong keaktifan siswa Memberi petunjuk membimbing mengerjakan LKS dan siswa

Sangat Baik

Sangat Baik

9 10 11 12

Mengamati kegiatan siswa membimbing siswa dalam bekerja dan belajar Memantau kemajuan belajar siswa Memberikan penghargaan

Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik

40

13 14

Membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran

Sangat Baik

Memberikan tes Baik Jumlah 62 Rata-rata 4.43 Sangat Baik Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat disimpulkan bahwa skor nilai rata-rata

aktivitas guru pada siklus ke-II dalam mengelola pembelajaran yaitu 4,43 dengan kata lain termasuk kategori Sangat Baik. 2. Aktivitas Siswa Pengamatan terhadap aktivitas siswa pada siklus ke-II dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.6 : Aktivitas Siswa Siklus II No 1 2 3 4 6 7 Aktivitas siswa yang diamati Mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru Membaca buku paket sebagai pengetahuan dasar Menjawab pertanyaan diajukan guru yang Nilai 2 3 4 Keterangan Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik

memperhatikan bahan-bahan yang ditunjukan oleh guru keaktifan siswa dalam bekerja secara Kelompok Berdiskusi sesama siswa didalam kelompok dengan melakukan tugas yang diberikan Membaca lembar kerja siswa (LKS) Menulis yang relevan kegiatan belajar mengajar dan

8 9

41

10 11 12 13 14

Bertanya atau pertanyaan

mengajukan

Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik

Berada dalam tugas/kelompok menerima penghargaan yang diberikan guru

Menyimpulkan pelajaran Sangat Baik melakukan tes Sangat Baik Jumlah 64 Rata-Rata 4.57 Sangat Baik Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat disimpulkan bahwa aktifitas siswa pada

siklus ke-II, jumlah 64 dengan skor rata-rata 4,57 termasuk kategori sangat baik. 3. Evaluasi Hasil Ketuntasan Belajar Pengamatan terhadap aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran siklus ketiga diukur dengan menggunakan intrumen lembar pengamatan aktivitas siswa. Tabel 4.7: Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II Hasil Belajar Siswa
No Nama Siswa 1 IN 2 ACHA 3 SITI 4 RAH 5 6 7 8 9 10 12 13 14 15 16 NUR BAID AIN SARI HEN UMI RAFA FEB RAD PASHA ANA

11 DIN

80 80 100 80 80 80 100 80 100 90 90 90 80 90 100 70

Keterangan (KKM = 70) Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas

42

17 18 19 20 21

TEGU AHMA AJAI REND ILANG

Jumlah Rata-rata Tuntas Persentase Ketuntasan 100 Berdasarkan data tabel 4.7 diatas diketahui bahwa dari 21 orang siswa kelas V SDN 3 Muara Dua Kota Lhokseumawe yang telah mengikuti tes pada materi globalisasi nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 100 dan nilai terendah adalah 70 serta presentase ketuntasan belajar pada siklus II meningkat menjadi 100%. Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi tes Hasil Belajar Siswa pada Siklus Ke-II Angka 100 80-100 66-79 56-65 40-55 30-39 Penafsiran Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Frekwensi (f) 20 1 0 0 Persentase % 95.24 4.76 0.00 0.00 -

80 90 90 90 90 1830 87.14

Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas

jumlah 21 100.00 Berdasarkan tabel 4.8 diatas pada siklus ke-II hasil tes siswa yang termasuk sangat baik ada 20 orang siswa (95,24 %), dan kategori baik ada 1 orang siswa (4,76 %), sedangkan untuk kategori cukup, kurang dan sangat kurang tidak ada atau 0%. d. Refleksi (Reflection) Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data yang diperoleh guru dan pengamat selama tatap muka pada siklus kedua terlihat adanya keberhasilan baik dari pihak guru maupun siswa, antara lain:

43

1) Hasil tes siswa pada siklus kedua dengan menggunakan model pembelajaran jigsaw pada materi daur air yang termasuk kategori sangat baik ada 20 orang siswa (95,24 %), dan kategori baik ada 1 orang siswa (4,76%), dengan kata lainnya pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran jigsaw pada materi daur air telah berhasil diterapkan pada siswa kelas V SDN 3 Muara Dua Kota Lhoukseumawe. 2) Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan rencana dan langkah-langkah pembelajaran sudah sistematis hal ini dapat dilihat dari kemampuan siswa berdiskusi dan bekerja dalam kelompok sudah berjalan secara efektif dan suasana diskusi semakin hidup, tidak lagi didominasi oleh sisiwa-siswa tertentu saja. 3) Pada saat model pembelajaran jigsaw siswa-siswa sangat terampil dan atusias, hal ini disebabkan mereka telah mengerti benar bagaimana belajar secara kelompok sehingga semua anggota kelompok tidak takut-takut lagi dalam melakukan model pembelajaran jigsaw. 4) Pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru. 5) Penggunaan waktu pembelajaran sudah efesien dan sudah sesuai dengan rencana pembelajaran. 6) Hasil belajar siswa sudah sesuai dengan yang diharapkan dan mencapai target nilai KKM yang ditentukan.

44

4.2 Rekapitulasi Hasil Penelitian a. Aktivitas Guru Rekapitulasi aktivitas guru siklus I dan II dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.9 : Rekapitulasi Aktivitas Guru Selama Pelaksanaan Tindakan No 1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Aktivitas guru yang diamati Menyampaikan indikator Memotivasi atau membangkitkan minat siswa Menjelaskan materi Mengorganisasi siswa dalam kelompok-kelompok belajar Melibatkan siswa dalam melaksanakan model pembelajaran jigsaw Mengembangkan diskusi kelas dengan mendorong keaktifan siswa Memberi petunjuk dan membimbing siswa mengerjakan LKS Mengamati kegiatan siswa membimbing siswa dalam bekerja dan belajar Memantau kemajuan belajar siswa Memberikan penghargaan Membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran Memberikan tes Jumlah Rata-rata Tes I
2 2 2 2 3 3 4 3 3 3 2 2 3

Tes II
5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4

36 2.57

62 4.43

45

b. Aktivitas Siswa Rekapitulasi aktivitas siswa siklus I dan II dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.10 : Rekapitulasi Aktivitas Siswa selama Pelaksanaan Tindakan No 1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Aktivitas siswa yang diamati Mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru Membaca buku paket sebagai pengetahuan dasar Menjawab pertanyaan yang diajukan guru memperhatikan bahan-bahan yang ditunjukan oleh guru keaktifan siswa dalam bekerja secara Kelompok Berdiskusi sesama siswa didalam kelompok dengan melakukan tugas yang diberikan Membaca lembar kerja siswa (LKS) Menulis yang relevan dan kegiatan belajar mengajar Bertanya atau mengajukan pertanyaan Berada dalam tugas/kelompok menerima penghargaan yang diberikan guru Menyimpulkan pelajaran melakukan tes Jumlah Rata-Rata Tes I
3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3

Tes II
5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5

40 2.86

64 4.57

c. Hasil Belajar Siswa Rekapitulasi hasil belajar siswa siklus I, II dan III dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.11 : Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa selama Pelaksanaan Tindakan Jenis Kelamin P P P Siklus I 50 40 70 Siklus II 80 80 100

No 1 IN 2 ACHA 3 SITI

Nama Siswa

46

4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

RAH NUR BAID AIN SARI HEN UMI DIN RAFA FEB RAD PASHA ANA TEGU AHMA AJAI REND ILANG

P P P P P P P L L L L L L L L L L L

Jumlah Rata-rata Persentase Ketuntasan 100% 33% Dilihat dari tabel 4.11 Hasil belajar siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran dari siklus I dan II dapat diketahui adanyan terjadi peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran jigsaw pada materi daur air dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 3 Muara Dua Kota Lhoukseumawe.

50 60 30 50 50 70 60 70 60 40 70 50 50 70 70 70 60 40 1180 56.19

80 80 80 100 80 100 90 90 90 80 90 100 70 80 90 90 90 90 1830 87,14

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian Pada Siklus I penelitian tindakan kelas ini belum sesuai dengan yang diharapkan dimana masih banyak siswa yang memperoleh nilai hasil belajar belum memuaskan atau masih dalam kategori cukup bahkan ada siswa yang memperoleh nilai dalam kategori kurang. Sementara pada aktivitas guru juga

47

rnasih teriadi kelemahan-kelemahan seperti mengembangkan diskusi kelas dengan mendorong keaktifan siswa, memantau kemajuan belajar siswa dan memberikan penghargaan kepada siswa. Sementara tentang aktivitas siswa juga masih terjadi kelemahan-kelemahan seperti bertanya atau mengajukan pertanyaan dan menyimpulkan pelajaran serta menulis yang relevan dengan kegiatan belajar mengajar. Pada pelaksanaan siklus II pembelajaran lebih berkembang dibandingkan dengan siklus I. hal ini dapat dilihat dari kelemahan-kelemahan yang tedadi baik tentang aktivitas guru (peneliti) maupun tentang aktivitas siswa serta tentang hasil belajar siswapun meningkat, hal ini ditandai dengan menurunnya jumlah siswa yang mencapai nilai dibawah kategori baik. Dan juga Pada siklus II, keberhasilan siswa dalam pembelajaran mencapai hasil yang memuaskan sesuai dengan harapan peneliti, hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan siswa lebih meningkat. Hasil penelitian yang dilaksanakan di SD Negeri 3 Muara Dua Kota Lhoukseumawe memperlihatkan bahwa penggunaan model pembelajaran jigsaw dalam pembelajaran IPA terbukti sangan efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti setelah diterapkan model pembelajaran jigsaw sebanyak 3 siklus. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal mencapai sebesar 100%. Peningkatan hasil belajar secara individual juga dapat dilihat pada siklus I sebanyak 6 siswa yang mencapai ketuntasan dan 15 orang siswa belum mencapai ketuntasan. Pada siklus ke-II sebanyak 21 orang siswa mencapai ketuntasan dan 0 siswa yang tidak mencapai ketuntasan, dengan demikian dapat disimpulkan

48

bahwa pecapaian ketuntasan belajar siswa pada materi Daur Air terjadi pada siklus ke-II Hal ini juga dapat dilihat pada rata-rata hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan pada tiap siklus, pada siklus I (33.33) meningkat menjadi (61,90) pada siklus ke-II mengalami peningkatan lagi sebesar (100). Peningkatan hasil pengamatan aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menerapakan model pembelajaran jigsaw pada materi daur air dapat dilihat pada tiap siklus. Siklus I aktivitas guru mencapai (2.75), dan aktivitas siswa mencapai (2.86), pada siklus ke-II aktivitas guru mencapai (4.43) dan aktivitas siswa mencapai (4,57). Dengan demikian berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan pada siklus I dan siklus II dapat diketahui perkembangan hasil belajar siswa serta mutu pembelajaran dan apa yang diharapkan dalam penelitian ini dapat diketahui keberhasilannya. Adapun kesulitan yang dialami guru dalam pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran jigsaw adalah masih kurangnya alat pendukung model pembelajaran jigsaw yang tersedia di sekolah sehingga guru harus menyiapkan atau membuat serta membawa dari rumah. Hal tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami konsep daur air pada pembelajaran IPA di Sekolah Dasar khususnya siswa dan siswi kelas VI SD Negeri 3 Muara Dua Kota Lhoukseumawe. Keberhasilan dari hasil aktivitas pembelajaran dengan menerapkan metode ekpserimen tersebut sesuai dengan pendapat dari Ratna (1996:99) bahwa melalui eksperimen siswa dapat terlatih untuk menggunakan metode ilmiah dalam

49

menghadapi segala masalah, sehingga tidak mudah percaya kepada sesuatu yang belum pasti kebenarannya dan tidak mudah percaya pula kata orang sebelum ia membuktikan kebenarannya. Melalui model pembelajaran jigsaw siswa menjadi lebih aktif berfikir dan berbuat, karena hal itulah yang sangat diharapkan dalam dunia pendidikan modern. Melalui model pembelajaran jigsaw siswa lebih banyak aktif belajar sendiri dengan bimbingan guru. Siswa dalam melaksanakan proses kerja kelompok disamping memperoleh ilmu pengetahuan juga menemukan pengalaman praktis.

You might also like