Professional Documents
Culture Documents
September-Desember 2012
Hasil pewarnaan Hematoxylin Eosin pada sediaan Mucinous Colonic Adenocarcinoma (Kredit: Teguh P Putra, Prof dr I Made Nasar, Prof Santoso C, dan Retno S)
Peran Mutasi BRAF dalam Penentuan Terapi Target untuk Penyakit Kanker
Oleh Edi Sudianto dan Farid S Nagara
GENEFLASH
Ofcial Newsletter of KalGen Laboratory
Advisory Board Prof I Made Nasar SpPA Prof Santoso Cornain DSc dr Grace Wijayahakim SpPA Editorial Board Ahmad R. Utomo PhD dr Virgi Saputra Managing Editor Camy Febrero Surjadi Staff Writers Farid Sastra Nagara Audi Tri Harsono Dini Budhiarko Edi Sudianto Iffat Lamya Jenie Teguh Pribadi Putra Retno Setyaningsih Advertisement Mulyono Yulia Sayekti Handayani Teguh Tri Mulyono Herry Setiawan Parwoto
BRAF merupakan salah satu famili dari RAF protein yang berperan sebagai aktivator fosforilasi MEK dalam jalur signal MAPK, yang berfungsi sebagai faktor transkripsi untuk proliferasi, diferensiasi, dan kemampuan sel bertahan hidup1 (Gambar 1). Mutasi gen BRAF dapat
keganasan sel kanker7. Karena itu, status mutasi pada gen BRAF dapat menjadi prognostic indicator untuk memprediksi tingkat survival pasien kanker. Laporan dari Ardekani et al.8 menyebutkan bahwa mutasi BRAF (V600E) dapat meningkatkan mortality rate hingga dua kali pada kanker kolorektal dan 1,7 pada kanker melanoma8. Pengecekan status mutasi BRAF pada pasien kanker kolorektal juga dapat digunakan sebagai indikator Lynch syndrome atau kanker herediter (HNPCC - Hereditary NonPolyposis Colorectal Cancer)9,10. Pasien yang dicurigai memiliki HNPCC akan menjalani pemeriksaan microsatellite instability (MSI), dilanjutkan dengan pemerikaan BRAF bila hasil MSInya positif. Bila hasil MSI positif dan BRAF mutan, dapat dipastikan bahwa pasien memiliki kanker sporadik. Namun, bila didapat hasil MSI positif dan BRAF wild type, maka direkomendasikan untuk dilakukan pemeriksaan status metilasi pada CpG island (CIMP CpG Island Methylation Phenotype) 10,11. Data tes mutasi BRAF dari 17 pasien yang diterima oleh KalGen menunjukkan persentase mutasi gen BRAF adalah 12% (Gambar 2),
dengan mutasi yang ditemukan adalah V600A dan K601E. Hal yang menarik ditemukan pada sampel kanker kolorektal yang mempunyai diagnosa mucinous. Dari 6 sampel mucinous yang diperiksa, 3 di antaranya memiliki mutasi BRAF-V600E. Temuan ini
menyebabkan perubahan konformasi protein sehingga fosforilasi MEK terus terjadi. Mutasi BRAF banyak ditemukan pada berbagai jenis kanker seperti di nevi (82%)3, kanker melanoma (40-60%)4, kanker tiroid (35.8%)2, kanker kolorektal (8-12%)5, dan kanker paru (1.6%)6. Mutasi yang paling sering ditemukan adalah mutasi transversi T1976A (V600E Valin menjadi Asam Glutamat), yang dapat menghambat proses apoptosis dan meningkatkan
mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dipaparkan oleh Li et al9 yang menyebutkan bahwa mutasi BRAF lebih banyak ditemukan pada kanker kolorektal yang terletak di daerah proksimal dan berlendir (mucinous).
References:
[1] Ciampi R dan Nikiforov YE. 2007. Endocrinology 148(3):936 941. [2] Kimura et al. 2003. Cancer Res 63, 14541457. [3] Pollock PM et al. 2003. Nat Genet 33, 19-20. [4] Chapman PB et al. 2011. N Engl J Med 364(26), 2507-2516. [5] Markowitz SD dan Bertagnolli MM. 2009. N Engl J Med 361, 2449-2460. [6] Naoki K et al. 2002. Cancer Res 62, 7001-7003. [7] Minoo P et al. 2007. J Pathol 212, 124-133. [8] Safaee Ardekani G et al. 2012. PLoS ONE 7(10), e47054. [9] Li WQ et al. 2006. Mol Cancer 5(2) doi: 10.1186/1476-4598-5-2. [10] Deng G et al. 2004. Clin Cancer Res 10, 191-195. [11] Tanaka H et al. 2005. Int J Cancer 118, 2765-2771.
LABNOTES
Oleh Ahmad R Utomo
Kepada para pembaca GeneFlash dan staf KalGen yang berlibur merayakan Natal bersama keluarga semoga kembali beraktitas dalam keadaan sehat. Tidak terasa akhir tahun sudah menjelang dan GeneFlash telah hadir selama 2 tahun. Untuk edisi terakhir di tahun 2012 ini kami mengangkat tes mutasi gen BRAF. Prevalensi mutasi gen BRAF memang termasuk Pasien Kanker Kolorektal dengan mutasi gen jarang. Namun BRAF cenderung memiliki harapan hidup lebih Dalam forum Jogjakarta Oncology Society sebagaimana dituangkan dalam guideline NCCN, singkat dibanding dengan pasien tanpa mutasi (JOS) dan PDPI (Persatuan Dokter Paru pemeriksaan mutasi Indonesia) KalGen memaparkan gen BRAF BRAF diperlukan sebagai pemberian terapi target lini pertama pada faktor prognosis. Pasien pasien yang tidak memiliki mutasi gen kanker kolorektal dengan mutasi gen BRAF cenderung memiliki EGFR bisa membahayakan. harapan hidup lebih singkat dibanding dengan pasien tanpa mutasi gen BRAF. Terakhir dan penting, kami sangat senang apabila ada masukan terkait informasi yang kami sampaikan. Semoga pelajaran di tahun Dalam forum dokter spesialis bedah digestif Jakarta Digestive 2012 menjadi pemicu pelayanan KalGen yang lebih baik di tahun Week (JDW), KalGen mengenalkan pemeriksaan paket tes gen 2013 KRAS dan BRAF sekaligus sehingga informasi mengenai prognosis dan perencanaan pengobatan bisa terencana lebih dini. Pesan Have a Good and Productive Year 2013 ! yang sama juga disampaikan dalam pertemuan ESMO (European Society of Medical Oncology) ASIA di Surabaya di awal November
lalu, yang dihadiri dokter spesialis hematologi onkologi, penyakit dalam, radioterapi, dan patologi anatomi. Bulan Oktober dan November merupakan dua bulan yang cukup intensif dalam rangka edukasi KalGen mengenai berbagai ragam pemeriksaan genetik. Dalam pertemuan nasional IAPI (Ikatan Ahli Patologi Anatomi Indonesia) di Makassar, KalGen memaparkan pentingnya kualitas dan kuantitas spesimen yang baik dan cukup untuk menunjang keberhasilan terapi target erlotinib dan getinib di kanker paru.
HOTNEWS
Oleh Audi T Harsono
Koya et al .BRAF Inhibitor Vemurafenib Improves the Antitu.mor Activity of Adoptive Cell Immunotherapy. Cancer Res; 72(16); 392837 http://www.newswise.com/articles/braf-inhibitor-plusimmunotherapy-boosts-antitumor-activity-in-melanoma
HEALTHYTIPS
Oleh Iffat L Jenie
WHOSAYS
Oleh Virgi Saputra "HPV DNA genotyping berperan untuk menentukan persistensi. Kalau sekarang dijumpai HPV subtipe 16 dan tahun depan juga subtipe 16 itu baru namanya persisten. Bila beda subtipe walaupun sama-sama subtipe resiko tinggi bukan persisten. Infeksi dianggap persisten bila menetap selama 1 tahun." (Prof. Dr. Andrijono, Sp.OG(K) - APCGS 2012)
"Peran patolog bukan lagi hanya mendiagnosa secara morfologis tapi juga lanjut ke pemeriksaan molekular untuk membantu menentukan terapi." (Prof. Dr. JH Lunardhi, Sp.PA(K) - KONAS IAPI 2012)
"Pada kasus kanker kolorektal metastatik resektabilitas dapat ditingkatkan dengan pemberian terapi target hingga R0." (Dr. Benny Philippi, Sp.B-KBD - Jakarta Digestive Week 2012)
EVENTSPOTLIGHT
Oleh Virgi Saputa
Kali ini Makassar menjadi tuan rumah Kongres Nasional Ikatan Ahli Patologi Indonesia (IAPI) ke-17. Kongres yang diadakan pada tanggal 4 6 Oktober 2012 di Grand Clarion Hotel itu dihadiri oleh sekitar 300 orang. Kongres didahului dengan 3 workshop yaitu Dermatopathology Workshop, Respiratory Tract Pathology Workshop, dan Cytopathology Workshop. KalGen bersama Astra Zeneca Indonesia mendukung diadakannya Workshop traktus respiratorius yang diadakan tanggal 3 Oktober di ruang Azalea. Workshop dihadiri oleh sekitar 50 orang dari berbagai daerah di Indonesia. Topik pertama: Updated on Lung Cancer: Clinical Diagnosis and Management dibawakan oleh dr. Achmad Hudoyo, SpP(K), dilanjutkan dengan Updated on Imaging Diagnostic in Thoracic Mass oleh dr. Aziza G. Icksan, Sp.Rad(K). Setelah coffee break, Prof. Dr. JH. Lunardhi, SpPA(K) melanjutkan topik mengenai Updated Cytologic Diagnostic of Lung Tumors. Beliau menekankan di jaman molekular ini peran patolog bukan hanya sampai di diagnosis,
Kongres Nasional Ikatan Ahli Patologi Indonesia (IAPI), Makassar 4-6 Okt 2012
pentingnya penyiapan sediaan yang baik oleh patolog demi mendukung keberhasilan tes-tes yang bersifat molekular tersebut. Di antaranya teknik ksasi, penegakan diagnosa, dan preparasi yang baik. Beliau juga mengatakan sudah dibuatkan buku panduan untuk meningkatkan keterampilan patolog dalam penyiapan jaringan tersebut. Pada workshop ini, Ahmad R. Utomo, PhD dari KalGen juga membagikan pengalamannya dalam memeriksakan sampel paru di Indonesia untuk tes mutasi EGFR baik dari segi kualitas maupun layanan. Beliau menekankan pentingnya kerjasama yang baik antara patolog dan laboratorium molekular demi keberhasilan pemeriksaan untuk penentuan terapi. Simposium dilanjutkan dengan presentasi dari dr. Heriawaty Hidayat, SpPA mengenai Pathology Diagnostic on Mycosis Infection in Lung dan dr. Ruth Emalian Sembiring, SpPA mengenai Epidemiologi Timoma di RS Persahabatan dalam 5 tahun. Acara dilanjutkan dengan tutorial dan observasi slide dimana tiap peserta dilengkapi dengan 1 buah mikroskop untuk studi slide.
Ki-ka: Prof. Dr. Dr. Randanan Bandaso, Sp.PA(K), SpF, DFM, dr. Sutjahjo Endarjo, MSc, Sp.PA(K), Prof. Dr. JH. Lunardhi, Sp.PA(K), dr. Aziza G. Icksan, Sp.Rad(K), dr. Achmad Hudoyo, Sp.P(K).
melainkan juga menganjurkan pengobatan melalui tes yang bersifat prediktif, misalnya tes mutasi EGFR dan translokasi ALK-EML4 yang berperan untuk kepentingan pengobatan dengan tirosine kinase inhibitor. Selanjutnya melalui topik Pathology Diagnostic on Lung Cancer, dr. Sutjahjo Endarjo, MSc, SpPA(K) menekankan
EVENTSPOTLIGHT
Oleh Virgi Saputra
Event yang diselenggarakan oleh Departemen Onkologi Ginekologi FKUI/RSCM ini berlangsung dari tanggal 1 - 3 November 2012 di Mercure Convention Center, Ancol. Sebanyak 130 dokter obgyn hadir dalam acara ini, yang terbagi dalam 4 kelas yaitu AGSS (Advanced Gynecologic Surgical Skill), Intermediate Gynecologic Ultrasound, ALSS (Advanced Laparoscopy Surgical Skill), dan Ofce Hysteroscopy. Hari terakhir 3 November 2012, peserta dari kelas AGSS dan ALSS pergi ke IPB Bogor untuk praktek langsung bedah hewan babi. Sebagai salah satu wujud komitmen dalam memberi edukasi terkini kepada mitra dokter, KalGen mensponsori simposium coffee break yang mengangkat Prof. Dr. Andrijono, SpOG(K) sebagai pembicara dengan topik The Role of HPV Genotyping in Cervical Cancer Screening. Beliau menghadirkan beberapa pilihan tata laksana skrining kanker serviks melalui studi kasus, misalnya apa yang harus dilakukan apabila dijumpai HPV positif sedangkan sitologi negatif. Pilihannya bisa observasi 6 bulan - 1 tahun lagi, atau langsung kolposkopi, atau diperiksa genotypenya dulu. Apabila diobservasi 6 bulan - 1
Asia Pacific Conference of Gynecologic Surgery (APCGS), Jakarta 1-3 Nov 2012
tahun lagi, ada resiko pasien tidak kembali, ataupun bila kembali ternyata sudah lesi yang lanjut mengingat relatif rendahnya sensitivitas sitologi. Akhirnya beliau mengambil langkah genotype, dari genotype beliau menyarankan apabila positif tipe 16, 18 atau 52, disarankan langsung kolposkopi bila ditemukan lesi langsung biopsi. Bila tipe onkogenik yang lain, pasien diminta tes ulang sitologi dan HPV 6 bulan sampai 1 tahun berikutnya. KalGen bersama perusahaan-perusahaan lain seperti Prodia, GSK, MSD mengambil booth pameran. Booth KalGen menyerukan kampanye "Mencegah kanker serviks semudah 1, 2, 3: 1 wanita, 2 tes, 3 tahun aman". Kampanye ini ditujukan agar wanita Indonesia lebih peduli akan kesehatan dirinya. Dengan tes yang cukup sederhana, sekali ambil, 2 tes sekaligus, apabila negatif, 3 tahun terlindungi. KalGen mempunyai misi untuk memberikan tes terbaik dengan harga relatif terjangkau untuk menjangkau masyarakat luas terutama di kota besar.
Booth Tim KalGen (dr Virgi, Teguh, Mulyono, Herry, dan Herman)
BREAKTIME
The 7th JDW (Jakarta Digestive Week) Jakarta 1-3 November 2012
Oleh Virgi Saputra
Acara JDW kali ini berhasil menyedot sekitar 300 orang peserta dokter bedah digestif dari berbagai wilayah di Indonesia. Acara yang berlangsung tanggal 1 3 November 2012 di Hotel Harris Kelapa Gading ini mengambil tema "Colorectal and Pelvic Disorders". Memantapkan Suasana sesi ilmiah JDW kerjasama dengan Merck Serono, KalGen bekerjasama dengan Merck berpartisipasi dalam pameran farmasi dan 1 sesi ilmiah sore di tanggal 2 November 2012 dengan topik "Optimizing Management of Metastatic Colorectal Cancer Medicine". Pembicara pertama Ahmad R. Utomo, PhD meng-update mengenai tes-tes molekular untuk mendukung pengobatan personal dalam kanker kolorektal, di antaranya MSI (microsatelite instability) untuk memprediksi respons terhadap 5FU, mutasi KRAS untuk memprediksi respons terhadap cetuximab, dan mutasi BRAF yang bila positif mutasi merupakan pertanda prognosis buruk. Ketiga tes tersebut sudah masuk ke dalam guideline NCCN. Lalu pembicara kedua dr. Benny Philippi, SpB-KBD dengan topik "Improving Resectability and Response Rate in Metastatic Colorectal Cancer" menampilkan berbagai panduan mengenai penanganan kanker kolorektal metastatik termasuk panduan NCCN, ESMO, dan ASCO. Beliau juga menyajikan hasil uji klinis penambahan obat cetuximab pada kemoterapi yang memberikan tingkat respons yang menggembirakan.