You are on page 1of 9

LAPORAN 3 PRAKTEK AUDIO RADIO {Penguat Daya Audio}

OKI DESPRIAN SARDI 1206230/ 2012

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2014

TUJUAN

1 .Mampu merakit rangkaian Power Amplifier (Penguat daya suara dengan IC. 2. Mengetahui fungsi rangkaian penguat daya pada sistem audio 3. Mengetahui karakteristik kerja rangkaian penguat daya pada sistem audio. 4. Mampu melihat respon frekuensi dan penguatan yang dapat dilakukan oleh rangkaian penguat daya.

B.

ALAT DAN BAHAN

1. Osiloskop Dual Beam 1 set 2. Multimeter 1 set 3.VCD/MP3 Player 4. AFG 1 set 5. Kabel secukupnya 6. Education Trainer 1 set 7. Loudspeaker 1 buah

8. IC LA4440 9. C1 47 F/10V 10.C3 100 F/10V 11. C5 0,1uF/10V 12.C7, C11 1000 uF/16 V 13. C9 220 uF/16 V 14. R1 4,7 ohm

= 1 buah = 1 buah = 1 buah = 1 buah = 2 buah = 1 buah = 1 buah

C.

TEORI DASAR

Pada rangkaian audio seringkali sinyal audio yang diproses harus diperbesar level dayanya sampai mencapai suatu besar tertentu untuk menggerakkan loudspeaker yang berukuran besar dan berdaya besar sehingga telinga mampu mendengarkan suara yang dihasilkan oleh loudspeaker dan bahkan membuat pendengaran terganggu. Untuk Melakukan hal ini diperlukan rangkaian penguat (amplifier) yang didalamnya terdapat komponen tertentu yang mampu melakukan penguatan frekuensi audio. Seperti transistor bipolar, transistor efek medan (FET), tabung katoda, bahkan menggunakan rangkaian terpadu (IC).

Gambar 1. Blok diagram Audio Amplifier Rangkaian penguat audio yang baik yaitu rangkaian yang mampu memperkuatkan sinyal pada range frekuensi 20 Hz sampai 20 Khz dan pada saat melakukan penguatan tanpa terjadinya cacat dengan nois yang sekecil mungkin. Pada rangkaian penguat pada suatu system audio, rangkaian terdiri dari beberapa bagian antara lain rangkaian penguat awal yang dikenal dengan rangkaian pre-amplifier, rangkaian filter (tone control ) dan rangkaian penguat akhir ( power amplifier) yang menggerakan spekaker yang akan menghasilkan suara sehingga bias didengarkan oleh telinga D. LANGKAH KERJA 1. Melengkapi peralatan, bahan pratikum yang akan digunakan, dan memeriksa terlebih dahulu peralatan, komponen apakah dalam keadaan baik dan dalam keadaan bekerja. 2.Merakit rangkaian penguat audio pada trainer (education trainer kit) dengan skema rangkaian sperti pada gambar di bawah (rangkaian mono), kemudian menghidupkan rangkaian sehingg mmenghasilkan suara pada speaker dengan suara yang jelas dan tanpa cacat. 3.Melepaskan hubungan input rangkaian amplifier (input terbuka) dari rangkaian lainnya sehigga output amplifier pada loudspeaker tidak mengeluarkan suara.

4.Menghubungkan AFG pada bagian input rangkaian amplifier dan menghubungkan chanel 1 osiloskop dan output pada chanel 2 pada osiloskop(tanpa rangkaian input). 5. Mengatur input AFG pada posisi 1 kHz dengan amplitudo sebesar 100mVp-p, hitunglah tegangan output yang dihasilkan. 6.Mengatur amplitudo sinyal input AFG pada posisi minimum dan melihat sinyal output yang terbaca lalu mengatur amplitudo sinyal input(AFG) sehingga menghasilkan signal output yang tidak cacat, hitung besaran penguatan maksimum dari amplifier trainer kemudian hitung besar penguatan dari rangkaian. 7. Gunakan sumber audio lain lalu pasang potensio meter 1000k pada input power yang diatur pada posisi minimum dan melakukan perubahan pada pengaturan volume pada posisi minimum, tengah dan maksimum lalu menggambarkan bentuk dari tiga keadaan tersebut.

E.

HASIL PENGAMATAN

Langkah kerja no.5 : Tegangan output yang dihasilkan pada posisi 1 kHz dengan amplitudo 100mVp-p F = 1kHz Input = 1 x 100mV = 100mVp-p Output = 2,4 x 5v = 12 Vp-p

AV = VO/VI = 12/0,1 = 120 Vp-p = 20 log 120 = 20 x 2,1 = 41,6 dB Beda fasa = 45

Langkah kerja no.6 :

Vin

: 1,6 x20mV =32mV

Vout

: 6 x 2v = 12V

AV = 20 log Vo/Vi = 20 log 12/0,032 = 20 log 375 = 20 log 375 = 20 x 2,5 = 50 dB Langkah no.7: Gambar bentuk dari ketiga keadaan Input : Dari VCD , MP3, Player dll Posisi Volume (Gambar Bentuk Sinyal) MODE MINIMUM

MODE TENGAH

MODE MAKSIMUM

F. EVALUASI DAN PENUGASAN 1. yang terjadi pada saat posisi volume rangkaian amplifier pada posisi maksimum adalah Sinyal output yang dihasilkan akan semakain besar atau Vo akan semakin besar ini terlihat pada hasil pratikum langkah 7. 2. Fungsi rangkaian tone control pada sistem audio adalah untuk mengatur nada rendah (Bass) dan nada tinggi (Treble) secara terpisah. Pada bagian pengatur nada Bass, menguatkan sinyal frekuensi rendah, sedangkan pada bagian nada treble menguatkan sinyal frekuensi tinggi. 3. Fungsi equalizer adalah untuk menyamakan suara speaker mendekati sumber aslinya atau mengembalikan suara speaker seperti suara aslinya. 4. Fungsi pre-amp adalah meng-ampli atau menguatkan sinyal dari low level ke line level. Jadi sinyal yang keluar dari transducer masuk ke rangkaian preamp, dalam rangkaian tersebut memproses sinyal elektronik yang masuk, diolah ke level-level tertentu yang kemudian di teruskan kedalam rangkaian ampli induk. 5.Power amplifier berfungsi untuk sebagai penguat sinyal audio yang pada dasarnya merupakan penguat tegangan dan arus dari sinyal audio yang bertujuan untuk menggerakan pengeras suara (loud speaker). 6. Fungsi speaker adalah mengubah gelombang listrik menjadi getaran suara. Proses pengubahan gelombang listrik / elektromagnet menjadi gelombang suara terjadi karena adanya aliran listrik arus AC audio dari penguat audio kedalam kumparan yang menghasilkan gaya magnet sehingga akan menggerakkan membran, Kuat lemahnya arus listrik yang diterima, akan mempengaruhi getaran pada membran, bergetarnya membran ini menghasilkan gelombang bunyi yang dapat kita dengar.

G.

KESIMPULAN

Dari hasil praktek yang telah dilakukan dapat di simpulakan fungsi dari rangkaian penguat daya adalah untuk memproses sinyal audio dimana sinyal audio yang diproses harus diperbesar level dayanya sampai mencapai suatu besar tertentu untuk menggerakkan loudspeaker yang berukuran besar dan berdaya besar sehingga telinga mampu mendengarkan suara yang dihasilkan oleh loudspeaker. Rangkaian penguat audio yang baik yaitu rangkaian yang mampu memperkuat sinyal pada range frekuensi audio yaitu frekuensi 20Hz sampai 20 KHz dan pada saat melakukan penguatan tanpa terjadinya cacat dengan nois yang sekecil mungkin.

You might also like