Professional Documents
Culture Documents
Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitu:
Mitos-mitos Pemimpin
Mitos the For All - Seasons berpandangan bahwa sekali orang itu menjadi
pemimpin selamanya dia akan menjadi pemimpin yang berhasil. Pada
kenyataannya keberhasilan seorang pemimpin pada satu situasi dan kondisi
tertentu belum tentu sama dengan situasi dan kondisi lainnya. Mitos the
Intensity berpandangan bahwa seorang pemimpin harus bisa bersikap tegas
dan galak karena pekerja itu pada dasarnya baru akan bekerja jika didorong
dengan cara yang keras. Pada kenyataannya kekerasan mempengaruhi
peningkatan produktivitas kerja hanya pada awal-awalnya saja, produktivitas
Teori Kepemimpinan 1
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
seterusnya tidak bisa dijamin. Kekerasan pada kenyataannya justru dapat
menumbuhkan keterpaksaan yang akan dapat menurunkan produktivitas kerja.
Teori Kepemimpinan 2
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
Teori-teori dalam Kepemimpinan
Syarat-syarat kepemimpinan
Konsepsi mengenai persyaratan kepemimpinan selalu dikaitkan dengan
kekuasaan, kewibawaan, dan kemampuan.
Teori Kepemimpinan 3
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
Pemimpin mempunyai sifat, kebiasaan, temperamen, watak dan kepribadian
sendiri yang khas, sehingga tingkah laku dan gayanya berbeda dari orang lain.
1. Teori Sifat
Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin
ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu.
Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang
pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin.
Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan
berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya. Ciri-ciri ideal yang perlu
dimiliki pemimpin menurut Sondang P Siagian (1994:75-76) adalah:
2. Teori Perilaku
Teori Kepemimpinan 4
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang
individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah
pencapaian tujuan. Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi perilaku:
Pada sisi lain, perilaku pemimpin menurut model leadership continuum pada
dasarnya ada dua yaitu berorientasi kepada pemimpin dan bawahan.
Sedangkan berdasarkan model grafik kepemimpinan, perilaku setiap pemimpin
dapat diukur melalui dua dimensi yaitu perhatiannya terhadap hasil/tugas dan
terhadap bawahan/hubungan kerja.
3. Teori Situasional
Teori Kepemimpinan 5
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan tertentu menurut Sondang P.
Siagian (1994:129) adalah
Teori Kepemimpinan 6
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
Menurut model ini, efektivitas kepemimpinan seseorang tergantung pada
interaksi yang terjadi antara pemimpin dan bawahannya dan sejauhmana
interaksi tersebut mempengaruhi perilaku pemimpin yang bersangkutan.
c. Model Situasional
* Memberitahukan;
* Menjual;
* Mengajak bawahan berperan serta;
* Melakukan pendelegasian.
Seorang pemimpin yang efektif menurut model ini adalah pemimpin yang
mampu menunjukkan jalan yang dapat ditempuh bawahan. Salah satu
mekanisme untuk mewujudkan hal tersebut yaitu kejelasan tugas yang harus
dilakukan bawahan dan perhatian pemimpin kepada kepentingan dan
kebutuhan bawahannya. Perilaku pemimpin berkaitan dengan hal tersebut
harus merupakan faktor motivasional bagi bawahannya.
Teori Kepemimpinan 7
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
Perhatian utama model ini adalah perilaku pemimpin dikaitkan dengan proses
pengambilan keputusan. Perilaku pemimpin perlu disesuaikan dengan struktur
tugas yang harus diselesaikan oleh bawahannya.
Teori Kepemimpinan 8
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
Atribut-atribut Pemimpin
Secara umum atribut personal atau karakter yang harus ada atau melekat
pada diri seorang pemimpin adalah:
mumpuni, artinya memiliki kapasitas dan kapabilitas yang lebih balk daripada
orang-orang yang dipimpinnya,
juara, artinya memiliki prestasi balk akademik maupun non akademik yang
lebih balk dibanding orang-orang yang dipimpinnya,
walaupun tidak harus, sebaiknya memiliki status sosial ekonomi yang lebih
tinggi disbanding orang-orang yang dipimpinnya.
Teori Kepemimpinan 9
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
integrator dari kepribadian dan perilaku atau bagaimana situasi menentukan
relevansi dari berbagai sifat/ciri dan kemampuan bagi keberhasilan seorang
pemimpin.
Teori Kepemimpinan 10
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
Teori-teori kontingensi berasumsi bahwa berbagai pola perilaku pemimpin
(atau ciri) dibutuhkan dalam berbagai situasi bagi efektivitas kepemimpinan.
Teori Path-Goal tentang kepemimpinan meneliti bagaimana empat aspek
perilaku pemimpin mempengaruhi kepuasan serta motivasi pengikut. Pada
umumnya pemimpin memotivasi para pengikut dengan mempengaruhi persepsi
mereka tentang konsekuensi yang mungkin dari berbagai upaya. Bila para
pengikut percaya bahwa hasil-hasil dapat diperoleh dengan usaha yang serius
dan bahwa usaha yang demikian akan berhasil, maka kemungkinan akan
melakukan usaha tersebut. Aspek-aspek situasi seperti sifat tugas,
lingkungan kerja dan karakteristik pengikut menentukan tingkat keberhasilan
dari jenis perilaku kepemimpinan untuk memperbaiki kepuasan dan usaha para
pengikut.
Teori Kepemimpinan 11
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
Teori atribusi kepemimpinan mengemukakan bahwa kepemimpinan semata-
mata merupakan suatu atribusi yang dibuat orang atau seorang pemimpin
mengenai individu-individu lain yang menjadi bawahannya.
Beberapa teori atribusi yang hingga saat ini masih diakui oleh banyak orang
yaitu:
Teori atribusi internal dan eksternal dikemukakan oleh Kelly & Micella, 1980
yaitu teori yang berfokus pada akal sehat.
Kepemimpinan Kharismatik
Teori Kepemimpinan 12
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
Pada sisi lain, penjelasan psikoanalitis tentang karisma memberikan kejelasan
kepada kita bahwa pengaruh dari pemimpin berasal dari identifikasi pribadi
dengan pemimpin tersebut.
Kepemimpinan Trnasformasional
Hasil penelitian Bennis dan Nanus, Tichy dan Devanna telah memberikan
suatu kejelasan tentang cara pemimpin transformasional mengubah budaya
dan strategi-strategi sebuah organisasi. Pada umumnya, para pemimpin
transformasional memformulasikan sebuah visi, mengembangkan sebuah
komitmen terhadapnya, melaksanakan strategi-strategi untuk mencapai visi
tersebut, dan menanamkan nilai-nilai baru.
TIPOLOGI KEPEMIMPINAN
Tipologi Kepemimpinan Berdasarkan Kondisi Sosio Psikologis
Teori Kepemimpinan 13
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
Kondisi sosio-psikologis adalah semua kondisi eksternal dan internal yang ada
pada saat pemunculan seorang pemimpin. Dari sisi kondisi sosio-psikologis
pemimpin dapat dikelompokkan menjadi pemimpin kelompok (leaders of
crowds), pemimpin siswa/mahasiswa (student leaders), pemimpin publik
(public leaders), dan pemimpin perempuan (women leaders). Masing-masing
tipe pemimpin tersebut masih bisa dibuat sub-tipenya. Sub-tipe pemimpin
kelompok adalah: crowd compeller, crowd exponent, dan crowd
representative.
Menurut Bell, dkk: formal leader, reputational leader, social leader, dan
influential leader
Menurut Kincheloe, Nabi atau Rasul juga termasuk pemimpin publik, yang
memiliki kemampuan yang sangat menonjol yang membedakannya dengan
pemimpin bukan Nabi atau Rasul, yaitu dalam hal membangkitkan keyakinan
dan rasa hormat pengikutnya untuk dengan sangat antusias mengikuti ajaran
yang dibawanya dan meneladani semua sikap dan perilakunya.
Tipe pemimpin yang lain adalah pemimpin perempuan, yang oleh masyarakat
dilekati 4 setereotip, yaitu sebagai: the earth mother, the manipulator, the
workaholic, dan the egalitarian.
Teori Kepemimpinan 14
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
yaitu: extrovert - introvert, sensing - intuitive, thinking - feeling, judging -
perceiving. Tipe kepribadian ini kemudian dia teliti pada manajer Amerika
Serikat dan diperoleh tipe pemimpin berdasar kepribadian sebagai berikut:
Sensors - perceivers
Sensors - judgers
Intuitive - thinkers
Intuitive - feelers
Teori Kepemimpinan 15
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
Pemimpin yang Orientasi Hubungannya Ekstrim Rendah, Orientasi Tugasnya
Ekstrim Tinggi,
Teori Kepemimpinan 16
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
PERAN-PERAN PEMIMPIN
The Vision Role
Agar visi sesuai dengan tujuan organisasi di masa mendatang, para pemimpin
harus menyusun dan manafsirkan tujuan-tujuan bagi individu dan unit-unit
kerja.
Peran Pemimpin dalam Pengendalian dan Hubungan Organisasional
Ruang lingkup peran hubungan yang melekat pada pemimpin meliputi peran
pemimpin dalam pembentukan dan pembinaan tim-tim kerja; pengelolaan tata
kepegawaian yang berguna untuk pencapaian tujuan organisasi; pembukaan,
pembinaan dan pengendalian hubungan eksternal dan internal organisasi serta
perwakilan bagi organisasinya.
Teori Kepemimpinan 17
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
Salah satu peran kepemimpinan yang harus dijalankan oleh seorang pemimpin
adalah peran membangkitkan semangat kerja. Peran ini dapat dijalankan
dengan cara memberikan pujian dan dukungan. Pujian dapat diberikan dalam
bentuk penghargaan dan insentif. Penghargaan adalah bentuk pujian yang
tidak berbentuk uang, sementara insentif adalah pujian yang berbentuk uang
atau benda yang dapat kuantifikasi. Pemberian insentif hendaknya didasarkan
pada aturan yang sudah disepakati bersama dan transparan. Insentif akan
efektif dalam peningkatan semangat kerja jika diberikan secara tepat,
artinya sesuai dengan tingkat kebutuhan karyawan yang diberi insentif, dan
disampaikan oleh pimpinan tertinggi dalam organisasi , serta diberikan dalam
suatu ‘event’ khusus.
Teori Kepemimpinan 18
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
GAYA KEPEMIMPINAN
Gaya Kepemimpinan Demokratis
Teori Kepemimpinan 19
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
bilamana terjadi kekosongan karena pensiun, pindah, meninggal dunia, atau
sebab-sebab lain.
Teori Kepemimpinan 20
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
Kepemimpinan dengan gaya otoriter banyak ditemui dalam pemerintahan
Kerajaan Absolut, sehingga ucapan raja berlaku sebagai undang-undang atau
ketentuan hukum yang mengikat. Di samping itu sering pula terlihat gaya
dalam kepemimpinan pemerintahan diktator sebagaimana terjadi di masa Nazi
Jerman dengan Hitler sebagai pemimpin yang otoriter.
Gaya Kepemimpinan Bebas dan Gaya Kepemimpinan Pelengkap
Teori Kepemimpinan 21
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
Sehubungan dengan itu apabila tidak seorang pun orang-orang yang dipimpin
atau bawahan yang mengambil inisiatif untuk menetapkan suatu keputusan dan
tidak pula melakukan sesuatu kegiatan, maka kepemimpinan dan keseluruhan
kelompok/organisasi menjadi tidak berfungsi. Kebebasan dalam menetapkan
suatu keputusan atau melakukan suatu kegiatan dalam tipe kepemimpinan ini
diserahkan sepenuhnya pada orang-orang yang dipimpin.
Oleh karena setiap manusia mempunyai kemauan dan kehendak sendiri, maka
akan berakibat suasana kebersamaan tidak tercipta, kegiatan menjadi tidak
terarah dan simpang siur. Wewenang tidak jelas dan tanggung jawab menjadi
kacau, setiap anggota saling menunggu dan bahkan saling salah menyalahkan
apabila diminta pertanggungjawaban.
Kepemimpinan Agitator
Tipe kepemimpinan ini diwarnai dengan kegiatan pemimpin dalam bentuk
tekanan, adu domba, memperuncing perselisihan, menimbulkan dan
memperbesar perpecahan/pertentangan dan lain-lain dengan maksud untuk
memperoleh keuntungan bagi dirinya sendiri. Agitasi yang dilakukan terhadap
orang luar atau organisasi lain, adalah untuk mendapatkan keuntungan bagi
organisasinya dan bahkan untuk kepentingan pemimpin sendiri
Kepemimpinan Simbol
Tipe kepemimpinan ini menempatkan seorang pemimpin sekedar sebagai
lambang atau simbol, tanpa menjalankan kegiatan kepemimpinan yang
sebenarnya.
Teori Kepemimpinan 22
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
Gaya atau Perilaku Kepemimpinan Kharismatik
Pengaruh
Teori Kepemimpinan 23
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
spesifik. Seorang pemimpin yang efektif tidak hanya cukup memiliki
kekuasaan, tetapi perlu pula mengkaji proses-proses mempengaruhi yang
timbal balik yang terjadi antara pemimpin dengan yang dipimpin.
Konflik
Konflik dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana sebuah usaha dibuat
dengan sengaja oleh seseorang atau suatu unit untuk menghalangi pihak lain
yang menghasilkan kegagalan pencapaian tujuan pihak lain atau meneruskan
kepentingannya.
Teori Kepemimpinan 24
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
PERKEMBANGAN MUTAKHIR TENTANG KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan Perempuan
Dari hasil temuan, ternyata tidak ditemukan adanya perbedaan antara gaya
kepemimpinan perempuan dengan laki-laki, walaupun ada sedikit perbedaan
potensi kepemimpinan perempuan dan laki-laki, di mana keunggulan dan
kelemahan potensi kepemimpinan perempuan dan laki-laki merupakan hal yang
saling mengisi. Begitu juga dengan karakteristik kepemimpinan perempuan dan
laki-laki dapat disinergikan menjadi kekuatan yang harmonis bagi organisasi
yang bersangkutan.
Pada kegiatan belajar ini telah Anda lihat bahwa terdapat perbedaan
mendasar dari sikap dan perilaku pemimpin pada berbagai Negara atau
budaya. Namun demikian, terdapat dimensi kepemimpinan yang secara
Teori Kepemimpinan 25
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
universal relatif sama yaitu setiap pemimpin diharapkan mampu proaktif dan
tidak otoriter. Di samping itu, terdapat pula beberapa variasi sikap dan
perilaku pemimpin di dalam kelompok budaya dan di dalam Negara pada
berbagai budaya atau Negara. Demikian pula terdapat perbedaan sikap dan
perilaku pemimpin pada Negara- Negara yang menganut system nilai berbeda.
Kepemimpinan Visioner
Seorang pemimpin visioner harus bisa menjadi penentu arah, agen perubahan,
juru bicara dan pelatih.
Kepemimpinan Ahli
Pada era globalisasi, banyak terjadi perubahan dalam segala sendi kehidupan
masyarakat, terutama yang berhubungan dengan bidang ekonomi
perdagangan, industri, telekomunikasi dan informasi. Dalam masa post
modernism yang sekarang sedang kita jalani, perubahan paradigma
manajemen turut bergerak secara dinamis, dari paradigma manajemen klasik
hingga paradigma post modernism yang salah satunya diwakili oleh learning
organization dengan pengukuran kinerja balanced score card yang
memperhitungkan pula keterkaitan dengan lingkungan luar organisasi.
Teori Kepemimpinan 26
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
tertentu (self- mastery); kategori kelompok sosial terbagi menjadi
kerjasama tim yang efektif (Likert), pembagian nilai (Deal/Kennedy), siklus
atau lingkaran kualitas (Sony), sinergi sosial; kategori organisasi secara
keseluruhan yang terbagi menjadi organisasi yang hirarkis (Chandler),
organisasi jaringan (Handy) organisasi ramping (Honda), organisasi yang
belajar (learning organization), kategori ekonomi dan masyarakat yang
terbagi menjadi tanggungjawab badan hukum (Chandler), perusahaan swasta
yang mandiri atau bebas (Gilder), modal atau investasi sumber daya manusia
(Ozaka) dan pembangunan yang berkelanjutan.
dari aspek tim manajemen: paradigma lama menekankan struktur dan fungsi
interaksi kelompok untuk mencapai sinergi sosial dalam mengelola organisasi
masing-masing, sedangkan paradigma baru menitikberatkan pada struktur dan
proses dengan pendekatan learning organization.
Teori Kepemimpinan 27
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
Ada tiga jenis perubahan yaitu perubahan rutin, perubahan pengembangan,
dan inovasi. Mengelola perubahan adalah hal yang sulit. Ukuran kapasitas
kepemimpinan seseorang salah satu diantaranya adalah kemampuannya dalam
mengelola perubahan. Kemampuan ini penting sebab pada masa kini pemimpin,
akan selalu dihadapkan pada perubahan-perubahan, sehingga pemimpin
dituntut untuk mampu menyesuaikan dengan perubahan lingkungan. Pemimpin
yang kuat bahkan mampu mempelopori perubahan lingkungan. Ada empat
tahap yang harus dilakukan agar pemimpin dapat mengelola perubahan
lingkungan. Tahap-tahap tersebut adalah pertama, mengidentifikasi
perubahan; Kedua, Menilai posisi organisasi; Ketiga, Merencanakan dan
melaksanakan perubahan; dan Keempat, Melakukan evaluasi. Untuk
memperoleh hasil yang diharapkan maka keempat langkah tersebut perlu
dilakukan secara berurutan dan berkesinambungan.
Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Salah satu cara mengembangkan budaya adalah dengan menetapkan visi yang
jelas dan langkah yang strategis, mengembangkan alat ukur kinerja yang
jelas, menindaklanjuti tujuan yang telah dicapai, menetapkan sistem imbalan
yang adil, menciptakan iklim kerja yang lebih terbuka dan transparan,
mengurangi permainan politik dalam organisasi, dan mengembangkan semangat
kerja tim melalui pengembangan nilai-nilai inti.
Kepemimpinan dan Inovasi
Teori Kepemimpinan 28
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
Karena inovasi adalah proses mewujudkan ide, maka diperlukan dukungan dari
faktor-faktor organisasional dan leaderships.
Dalam membahas inovasi paling tidak ada duabelas tema umum yang berkaitan
dengan pembahasan tentang inovasi yaitu kreativitas dan inovasi,
karakteristik umum orang-orang kreatif, belajar atau bakat, motivasi,
hambatan untuk kreatif dan budaya organisasi, struktur organisasi, struktur
kelompok, peranan pengetahuan, kreativitas radikal atau inkrimental,
struktur dan tujuan,proses, dan penilaian. Kemampuan organisasi dalam
mengelola keduabelas tema tersebut akan menentukan keberhasilannya dalam
melakukan inovasi.
Teori Kepemimpinan 29
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
Tipe Kepemimpinan
1. Tipe Otokratik
Dengan persepsi, nilai, sikap, dan perilaku demikian, seorang pemimpin yang
otokratik dalam praktek akan menggunakan gaya kepemimpinan
Teori Kepemimpinan 30
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
* Memberikan perintah atau instruksi dengan keras
* Menggunakan pendekatan punitip dalam hal bawahan melakukan
penyimpangan.
2. Tipe Paternalistik
3. Tipe Kharismatik
Teori Kepemimpinan 31
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
yang sangat besar dan para pengikutnya tidak selalu dapat menjelaskan
secara konkret mengapa orang tertentu itu dikagumi. Pengikutnya tidak
mempersoalkan nilai yang dianut, sikap, dan perilaku serta gaya yang
digunakan pemimpin itu.
Persepsi seorang pemimpin yang laissez faire melihat perannya sebagai polisi
lalu lintas, dengan anggapan bahwa anggota organisasi sudah mengetahui dan
cukup dewasa untuk taat pada peraturan yang berlaku. Seorang pemimpin
yang laissez faire cenderung memilih peran yang pasif dan membiarkan
organisasi berjalan menurut temponya sendiri.
Nilai yang dianutnya biasanya bertolak dari filsafat hidup bahwa manusia
pada dasarnya memiliki rasa solidaritas, mempunyai kesetiaan, taat pada
norma, bertanggung jawab.
Nilai yang tepat dalam hubungan atasan –bawahan adalah nilai yang
didasarkan pada saling mempercayai yang besar. Bertitik tolak dari nilai
tersebut, sikap pemimpin laissez faire biasanya permisif. Dengan sikap yang
permisif, perilakunya cenderung mengarah pada tindakan yang
memperlakukan bawahan sebagai akibat dari adanya struktur dan hirarki
organisasi. Dengan demikian, gaya kepemimpinan yang digunakannya akan
dicirikan oleh
5. Tipe Demokratik
Teori Kepemimpinan 32
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
Ditinjau dari segi persepsinya, seorang pemimpin yang demokratik biasanya
memandang peranannya selaku koordinator dan integrator. Karenanya,
pendekatan dalam menjalankan fungsi kepemimpinannya adalah holistik dan
integralistik. Seorang pemimpin yang demokratik menyadari bahwa organisasi
harus disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas aneka
tugas dan kegiatan yang harus dilaksanakan demi tercapainya tujuan
organisasi. Seorang pemimpin yang demokratik melihat bahwa dalam
perbedaan sebagai kenyataan hidup, harus terjamin kebersamaan. Nilai yang
dianutnya berangkat dari filsafat hidup yang menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia, memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi. Nilai
tersebut tercermin dari sikapnya dalam hubungannya dengan bawahannya,
misalnya dalam proses pengambilan keputusan sejauh mungkin mengajak peran
serta bawahan sehingga bawahan akan memiliki rasa tanggung jawab yang
besar. Dalam hal menindak bawahan yang melanggar disiplin organisasi dan
etika kerja, cenderung bersifat korektif dan edukatif. Perilaku
kepemimpinannya mendorong bawahannya untuk menumbuhkembangkan daya
inovasi dan kreativitasnya. Karakteristik lainnya adalah kecepatan
menunjukkan penghargaan kepada bawahan yang berprestasi tinggi.
Pandangan bahwa sumber daya dan dana yang tersedia bagi organisasi, hanya
dapat digunakan oleh manusia dalam organisasi untuk pencapaian tujuan dan
sasarannya.
Teori Kepemimpinan 33
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
Kekuasaan – Pengaruh dalam Kepemimpinan
Dalam situasi dan kondisi bagaimana pun, jika seseorang berusaha untuk
mempengaruhi perilaku orang lain, maka aktivitas seperti itu telah
melibatkannya ke dalam aktivitas kepemimpinan. Jika kepemimpinan tersebut
terjadi dalam suatu organisasi tertentu dan seseorang berupaya agar tujuan
organisasi tercapai, maka orang tersebut perlu memikirkan gaya
kepemimpinannya. Gaya kepemimpinan dapat dianggap sebagai “modalitas”
dalam kepemimpinan, dalam arti sebagai cara-cara yang disenangi dan
digunakan oleh seseorang sebagai wahana untuk menjalankan
kepemimpinannya. Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang
digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi
perilaku orang lain.Atau dapat pula dikatakan bahwa gaya kepemimpinan
adalah pola perilaku yang konsisten ditunjukkan dan sebagai yang diketahui
oleh pihak lain ketika seseorang berusaha mempengaruhi kegiatan-kegiatan
orang lain. Perilaku ini dikembangkan setiap saat dan yang dipelajari oleh
pihak lain untuk mengenal ataupun menilai kepemimpinan seseorang. Namun
demikian, gaya kepemimpinan seseorang tidaklah bersifat “fixed”. Maksudnya
adalah bahwa seorang pemimpin mempunyai kapasitas untuk membaca situasi
yang dihadapinya dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya sesuai dengan
situasi tersebut, meskipun penyesuaian itu mungkin hanya bersifat
sementara. Pada pihak lain, setiap pemimpin mempunyai sifat, kebiasaan,
temperamen atau watak, dan kepribadian sendiri yang unik/khas, sehingga
tingkah laku dan gayanyalah yang membedakannya dari orang lain. Gaya/style
hidupnya ini pasti akan mewarnai perilaku dan tipe kepemimpinannya.
Teori Kepemimpinan 34
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
dan mengelola secara sadar dinamika hubungan antara pemimpin dengan yang
dipimpin (Richard Beckhard, 1995:125-126).
Kekuasaan
Konsepsi mengenai sumber kekuasaan yang telah diterima secara luas adalah
dikotomi antara “position power” (kekuasaan karena kedudukan) dan “personal
power” (kekuasaan pribadi). Menurut konsep tersebut, kekuasaan sebagian
diperoleh dari peluang yang melekat pada posisi seseorang dalam organisasi
dan sebagian lagi disebabkan oleh atribut-atribut pemimpin tersebut serta
dari hubungan pemimpin – pengikut. Termasuk dalam position power adalah
kewenangan formal, kontrol terhadap sumber daya dan imbalan, kontrol
terhadap hukuman, kontrol terhadap informasi, kontrol ekologis. Sedangkan
personal power berasal dari keahlian dalam tugas, persahabatan, kesetiaan,
kemampuan persuasif dan karismatik dari seorang pemimpin (Gary
Yukl,1996:167-175). Dengan bahasa yang sedikit berbeda, Kartini Kartono
(1994:140) mengungkapkan bahwa sumber kekuasaan seorang pemimpin dapat
berasal dari
Teori Kepemimpinan 35
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
Kekuasaan merupakan kondisi dinamis yang dapat berubah sesuai perubahan
kondisi dan tindakan-tindakan individu atau kelompok. Ada dua teori yang
dapat menjelaskan bagaimana kekuasaan diperoleh, dipertahankan atau hilang
dalam organisasi. Teori tersebut adalah
Pengaruh
Teori Kepemimpinan 36
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
Sebagai esensi dari kepemimpinan, pengaruh diperlukan untuk menyampaikan
gagasan, mendapatkan penerimaan dari kebijakan atau rencana dan untuk
memotivasi orang lain agar mendukung dan melaksanakan berbagai keputusan.
Jika kekuasaan merupakan kapasitas untuk menjalankan pengaruh, maka cara
kekuasaan itu dilaksanakan berkaitan dengan perilaku mempengaruhi. Oleh
karena itu, cara kekuasaan itu dijalankan dalam berbagai bentuk perilaku
mempengaruhi dan proses-proses mempengaruhi yang timbal balik antara
pemimpin dan pengikut, juga akan menentukan efektivitas kepemimpinan.
Jenis-jenis spesifik perilaku yang digunakan untuk mempengaruhi dapat
dijadikan jembatan bagi pendekatan kekuasaan dan pendekatan perilaku
mengenai kepemimpinan.
* Persuasi Rasional:
* Permintaan Inspirasional:
* Konsultasi:
* Menjilat:
Teori Kepemimpinan 37
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
mempunyai pikiran yang menguntungkan pemimpin tersebut sebelum meminta
sesuatu.
* Permintaan Pribadi:
* Pertukaran:
* Taktik Koalisi:
Pemimpin mencari bantuan dari orang lain untuk mempersuasi pengikut agar
melakukan sesuatu atau menggunakan dukungan orang lain sebagai suatu
alasan bagi pengikut untuk juga menyetujuinya.
* Taktik Mengesahkan:
* Menekan:
Teori Kepemimpinan 38
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
mempunyai efek umpan balik terhadap perilaku pemimpin.Selain itu, dampak
kekuasaan pemimpin pada dasarnya tergantung pada apa yang dilakukan
pemimpin dalam mempengaruhi orang yang dipimpin.Dengan demikian, hasil
dari usaha mempengaruhi merupakan akumulasi dari keterampilan
mempengaruhi, perilaku mempengaruhi, dan kekuasaan pemimpin.
Teori Kepemimpinan 39
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
Menilai Pemimpin Kita
Publikasi Menyesatkan
Selama ini kita telah banyak disesatkan untuk menilai pemimpin dari
publisitas yang dinikmatinya, bukan dari karya-karya riilnya dalam
menemukan, memperkuat dan meningkatkan kualitas motif dan tujuan kolektif
yang dipimpinnya. Tegasnya adalah bahwa tujuan pertama dari kepemimpinan
adalah kemampuannya membawa ke arah kesadaran masyarakat tentang
vision, mission, sense tentang kebutuhan, value dan tujuan-tujuan bersama
mereka, dan bukannya ke arah kebesaran pemimpin itu sendiri. Inilah batu
ujian moral kepemimpinan yang harus dilewati oleh setiap pemimpin sebelum
ia patut mendapatkan predikat sebagai pemimpin.
Teori Kepemimpinan 40
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
dukungan suara misalnya, atau dengan proyek, jabatan dan lainnya. Pekerjaan
dipertukarkan dengan dukungan suara dan loyalitas dipertukarkan dengan
uang, janji dan sebagainya. Karenanya muncullah apa yang disebut sebagai
money politics. Akibatnya kita kekurangan kepemimpinan bertipe
transforming di mana pemimpin itu seharusnya menyadari dan sekaligus
berusaha mengeksploitasi kebutuhan dan tuntutan-tuntutan masyarakat, dan
bukannya tuntutan pemuasan diri sendiri.
Teori Kepemimpinan 41
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
Pada tingkat ini, kita tidak lagi sedang berbicara soal kepemimpinan, tapi
moral kepemimpinan. Konsep moral kepemimpinan tersebut mengasumsikan
pada tiga hal mendasar. Pertama, Pemimpin dan mereka yang dipimpin tidak
semata-mata dipertautkan oleh hubungan kekuasaan, tetapi oleh visi, misi,
kebutuhan, aspirasi dan nilai dari kedua belah pihak dan tujuan bersama.
Kedua, dalam merespon seorang pemimpin, pengikut memiliki pengetahuan
yang memadai mengenai berbagai alternatif memimpin dan program yang ada.
Juga memiliki kapasitas untuk memilih di antara alternatif-alternatif yang
tersedia. Oleh karena itu pemimpin bertanggung jawab atas komitmennya.
Jika seorang pemimpin menjanjikan sesuatu pada para pengikutnya, maka ia
wajib bertanggung jawab untuk mewujudkannya. Hal terakhir ini, tampaknya
sederhana. Tetapi kalau kita mau sabar mendengar, maka akan dengan mudah
kita menangkap suara sayup-sayup di tengah masyarakat kita yang
mengungkapkan kebangkrutan kebanyakan pemimpin ketika dikonfrontasikan
dengan komitmen janji-janjinya sendiri. Kita hidup dalam masyarakat era
reformasi di mana cukup banyak pemimpin yang sangat piawai dalam
mengobral janji, tapi hampir senantiasa gagal dalam mewujudkannya secara
berarti.
Kita perlu menyadari bahwa moral kepemimpinan senantiasa tumbuh dan akan
kembali pada visi, misi, keinginan, kebutuhan, aspirasi dan nilai-nilai yang
fundamental dari masyarakat yang dipimpinnya. Dalam jargon politik hal ini
sering dirumuskan baik sebagai kepemimpinan yang aspiratif ataupun sebagai
kepemimpinan yang demokratis. Tanpa ini, kepemimpinan kehilangan
legitimasinya.
Teori Kepemimpinan 42
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
bangsa, terdapat godaan dan kemungkinan yang sangat besar bagi pemilik
kekuasaan untuk tega memperlakukan manusia sebagai benda.
Dengan kata lain, terdapat elemen yang bersifat universal dalam setiap
konseptualisasi tentang kepemimpinan. Karena itu, visi dalam kepemimpinan,
diharapkan bisa memberikan sedikit pemahaman bahwa kepemimpinan sebagai
sebuah konsep ____apalagi ketika ia ditempatkan dalam konteks moral tidak
bisa dipagari apalagi dibedakan pada tingkat substansi oleh perbedaan level
dan segmen analisis yang diambil. Kualifikasi, terutama pada tingkat moral,
yang dituntut untuk menjadi bagian sah dari konsep kepemimpinan, akhirnya
akan mem-bypas jenjang, segmentasi, dan bahkan waktu
Teori Kepemimpinan 43
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
Komunikasi dan Self-disclosure
Teori Kepemimpinan 44
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
dilalui. Katakanlah mirip dengan cara kita membuka kulit bawang yang
diilustrasikan melalui Gambar 3.2 di atas. Secara bertahap orang memasuki
kondisi self-disclosure yang lebih mendalam. Apabila hubungan di antara
orang yang berkomunikasi berlangsung stabil maka self-disclosure pun akan
mengarah pada kondisi yang stabil. Perkembangan tersebut berlangsung
secara bertahap.
Teori Kepemimpinan 45
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT
Teori Kepemimpinan 46
Pustaka Pribadi Notaris Herman ALT