You are on page 1of 11

19

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan atau pengumpulan data sekaligus pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010).

B. Alur Penelitian Sampel Darah

Wadah Penampung Kaca

Vacutainer

Pemeriksaan HB Sianmethemoglobin Hasil Kadar Hemoglobin Analisis Data Kesimpulan

Bagan 3.1 Alur Penelitian 9

20

C. Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hematology Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Kalimantan Timur. 2. Waktu Penelitian Rencana penelitian ini dilakukan pada bulan juni 2014.

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa dan mahasiswi analis kesehatan tingkat II Poltekkes Kemenkes Kaltim yang berjumlah 68 orang. 2. Sampel Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005). Penentuan besarnya sampel diperoleh dengan menggunakan rumus slovin. Alasan pemilihan rumus ini adalah karena sudah

21

diketahuinya jumlah populasi dan jumlahnya yang kecil.yaitu sebagai berikut (Notoatmodjo, 2005) :

n =

N 1 + N (d2)

68 1 + 68 (0,12)

= 40,47 40

Keterangan : n = Banyaknya sampel N = Jumlah populasi d = Persentase kelonggaran ketidaktelitian (presisi) karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir yaitu 10% (0,1) 1 = Konstanta Jumlah sampel yang diambil dari populasi terjangkau pada penelitian ini adalah sebanyak 40 orang. Dengan teknik pengambilan sampel secara stratified random sampling dan alokasi sampel secara proporsionl, maka sampel yang di ambil dari masing masing kelas adalah: Kelas I = 69. Kelas II =76. Dengan menggunakan rumus sampel = totalpopulasi

22

populasi x total sampel, maka total sampel yang di ambil di kelas 1 dan 2 berjumlah: Kelas I: 145 69 x 106 = 50,44 di bulatkan menjadi 50. Kelas II: 145 76 x 106 = 55,55 di bulatkan menjadi 56. Jumlah sampel dari semua kelas adalah: 106. E.Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Random Sampling yaitu simple random sampling. Dengan teknik ini, seluruh anggota populasi diundi sehingga akan didapatkan jumlah sampel yang dibutuhkan. Random sampling merupakan teknik yang digunakan apabila setiap unit atau anggota populasi bersifat homogen atau diasumsikan homogen. Hal ini berarti setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2010).

23

F.Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep pengertian tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit dan sebagainya (Notoadmojo, 2010). Variabel yang digunakan kali ini adalah : 1. Variabel Bebas Variabel bebas Wadah penampung kaca dan Vacutainer 2. Variabel terikat Variabel terikat pada penelitian ini adalah kadar hemoglobin.

G. Definisi Operasional Definisi operasional adalah uraian tentang variabel yang diteliti, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang diteliti. Untuk menghindari kemungkinan salah tafsir terhadap maksud penelitian, maka hendaknya memberikan batasan terhadap pengertian-pengertian pokok serta variabel-variabel yang memerlukan definisi (Soemanto, 2008). Tabel 3.1 : Definisi Operasional Skala No Variabel Definisi operasional Kriteria objektif ukur

24

Tabung yang terbuat dari Wadah kaca 1 Penampung yang Kaca menampung sample darah Tabung/wadah yang digunakan untuk dan tanpa EDTA, rasio

terbuat dari plastik, tutup 2 Vacutainer berwarna ungu, dan tertulis K3EDTA pada label yang siap digunakan hasil pemeriksaan Nilai normal hemoglobin pada sampel Pria : 13,00 Kadar 3 hemoglobin menggunakan Wanita : 11,00 spektrofotometer metode 13,00 g/dl Cyanmethemoglobin yang diperiksa 16,00 g/dl Rasio rasio

H. Bahan dan Alat 1. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Darah b. Antikoagulan (K2EDTA) c. Antikoagulan (K3EDTA)

25

d. Larutan Drabkin : KCN K3Fe (CN) KH2PO4

0,768 mmol / l 50 mg 0,607 mmol / l 200 mg 1,029 mmol / l 140 mg 0,5-1 ml 1000 ml

Non IONIC detergent Aquadest deionized add

2. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Spektrofotometer b. Wadah Penampung Kaca c. Tabung Vacutainer K3EDTA d. Mikropipet e. Yellow / Blue Tip f. Spuit g. Torniquet h. Kapas i. Plester

I. Prosedur Pemeriksaan 1. Persiapan Sampel a. Sampel darah yang sudah didapat segera dipisahkan. b. Menyiapkan wadah penampung kaca berisi EDTA 10% dan tabung vacutainer K3EDTA.

26

c. Darah dimasukkan kedalam vacutainer K3EDTA sebanyak 3ml. Homogenkan d. Menambahkan EDTA 10% cair sebanyak 20l, kemudian masukan kedalam wadah penampung kaca. e. Memindahkan darah kedalam wadah penampung kaca berisi EDTA 10% sebanyak 2 ml. Homogenkan. 2. Pengambilan Darah Vena a. Posisi pasien duduk dan meletakkan tangan dalam keadaan lurus sejajar dengan tinggi jantung. b. Memasang pembendung 4 jari diatas fosa cubiti atau lokasi vena yang akan ditusuk. c. Menentukan lokasi vena yang akan ditusuk. d. Mendesinfeksi bagian lengan yang akan ditusuk menggunakan alkohol 70% dan ditunggu sampai kering. e. Menusuk kulit dengan Jarum Spuit menggunakan tangan kanan sampai jarum masuk kedalam vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. f. Menarik darah perlahan-lahan sampai diperoleh darah yang diinginkan. g. Memindahkan darah kedalam wadah penampung kaca yang sudah berisi EDTA. Homogenkan. h. Pada pengambilan darah menggunakan tabung vacutainer K3EDTA. Menusuk kulit dengan jarum venoject sampai jarum

27

masuk ke dalam vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. i. Memasukan tabung vacutainer K3EDTA secara perlahan-lahan sampai darah masuk kedalam tabung jika darah sudah mencukupi cabut tabung vacumnya kemudian

homogenkan.Melepaskan pembendung. j. Meletakkan kapas diatas tempat tusukan dan menarik jarum spuit perlahan- lahan. k. Meminta pasien supaya menekan bekas tusukan dengan kapas. l. Menutup luka tusukan dengan plester.

3. Pemeriksaan Eritrosit a. Prinsip Mengukur haemoglobin darah diubah menjadi sianmethoglobin (haemoglobin sianida) dalam larutan yang berisi kalium ferisianida dan kalium sianida. Absorbansi larutan diukur pada gelombang 540 nm atau filter hijau. Larutan drabkin yang dipakai pada sianmethoglobin spektrofotometer. b. Quality Control c. Cara kerja cara ini mengubah yang akan haemoglobin diukur menjadi

menggunakan

28

1. Hisap darah kapiler, darah EDTA atau darah oksalat sampai tanda 0,5 . 2. Hapus kelebihan darah di ujung pipet. 3. Masukkan ujung pipet ke dalam larutan Hayem dengan sudut 45o, tahan agar tetap di tanda 0,5. Isap larutan Hayem hingga mencapai tanda 101. Jangan sampai ada gelembung udara. 4. Tutup ujung pipet dengan ujung jari lalu lepaskan karet penghisap. 5. Kocok selama 15-30 detik. 6. Letakkan kamar hitung dengan penutup terpasang secara horisontal di atas meja. 7. Kocok pipet selama 3 menit, jaga agar cairan tak terbuang dari pipet. 8. Buang semua cairan di batang kapiler (3-4 tetes) dan cepat sentuhkan ujung pipet ke kamar hitung dengan menyinggung pinggir kaca penutup dengan sudut 30 o. Biarkan kamar hitung terisi cairan dengan daya kapilaritas. 9. Biarkan 2-3 menit supaya eritrosit mengendap. 10. Gunakan lensa obyektif mikroskop dengan

pembesaran 40 kali, fokus dirahkan ke garis-garis bagi dalam bidang besar yang tengah.

29

11.

Hitunglah eritrosit di 5 bidang sedang yang masing-

masing tersusun atas 16 bidang kecil, dari kiri atas ke kanan, ke bawah lalu ke kiri, ke bawah lalu ke kiri dan seterusnya. Untuk sel-sel pada garis, yang dihitung adalah pada garis kiri dan atas. 12. 10000. Jumlah lekosit per L darah adalah: jumlah sel x

J. Teknik Pengumpulan Data Data yang diperoleh adalah data primer yang diambil dari pengumpulan hasil pemeriksaan, kesesuaian Hasil Kadar pemeriksaan Hemoglobin menggunakan antikoagulan pada wadah tabung kaca dan dengan menggunakan antikoagulan K3EDTA pada tabung vacutainer.

K. Pengolahan dan Analisis data Data yang dikumpulkan selanjutnya diolah dengan metode bevariate dan di uji dengan metode T-Test secara komputerisasi, kemudian data yang digunakan adalah data primer yang diambil dengan cara langsung dari hasil pemeriksaan Eritrosit, dan dianalisis selisih perbandingan kadar EDTA pada wadah penampung kaca dan K3EDTA pada tabung vacutainer menggunakan SPSS 20 dan disajikan dalam bentuk tabel.

You might also like