You are on page 1of 10

PEMBELANJAAN

OLEH :
Qolbina Ulfah

(1206205196)

Kadek Ageng Nuartha

(1206305005)

Herlina

(1206305206)

Komang Trisna Yuliawan

(1206305183)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS UDAYANA
2012

PENGERTIAN
Pembelanjaan adalah suatu usaha menyangkut bagaimana perusahaan harus
mengorganisir untuk mendapatkan dana, bagaimana mendapatkan dana, bagaimana
menggunakan dana, dan bagaimana laba perusahaan akan didistribusikan.
Jadi pada prinsipnya, pembelanjaan itu menyangkut fungsi perusahaan yang
berkaitan dengan pencarian dan penggunaan dana secara efektif dan efisien.
Keputusan tentang sumber dana yang paling baik dan bagaimana dana tersebut
harus digunakan, merupakan fungsi yang paling pokok bagi manajer keuangan atau
manajer pembelanjaan perusahaan. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa manajer
keuangan itu bertanggung jawab baik mengumpulkan maupun mengeluarkan uang.
PENGGUNAAN DANA
Metode penggolongan untuk penggunaan dana ini dibagi menjadi dua, yaitu
penggunaan jangka pendek dan penggunaan jangka panjang.

Penggunaan Dana Jangka Pendek


Penggunaan jangka pendek dapat ditunjukkan sebagai aktiva lancar. Aktiva dapat

diartikan sebagai kekayaan; dan jangka pendek menunjukkan bahwa elemen-elemen


tersebut diharapkan dapat ditukarkan menjadi uang tunai / kas dalam jangka waktu
tidak lebih dari satu tahun. Ada 4 macam penggunaan Dana Jangka Pendek, yaitu:
1. Kas
2. Surat-surat berharga
3. Piutang
4. Persediaan

Penggunaan Dana Jangka Panjang


Investasi yang paling besar dalam perusahaan pada umumnya berbentuk aktiva

tetap yang merupakan investasi jangka panjang. Ini berarti bahwa penggunaan jangka
panjang tersebut meliputi elemen-elemen yang tidak dapat ditukarkan dalam bernuk
kas selama periode satu tahun, seperti tanah, pabrik, dan peralatan.

Analisis Investasi Aktiva Tetap


Terdapat tiga metode analisis investasi yaitu :
a. Metode net present value (NPV)
b. Metode internal rate of return (IRR)
c. Metode pay off period (POP)
Dua metode pertama, net present value dan internal rate of returnmengukur

efisiensi investasi dai aspek penggunaan uang, sedang metode ketiga, pay off period
mengukur efisiensi dari aspek waktu.
SUMBER DANA

Macam-macam Sumber Dana


Jika ditinjau dari asalanya, sumber dana perusahaan dapat dibagi menjadi 2

golongan besar, yaitu :


1. Berasal dari dalam perusahaan. Pembelanjaan dengan sumber dana dari dalam
perusahaan ini disebut pembelanjaan intern, yang meliputi :
a. Penggunaan laba perusahaan
b. Penggunaan cadangan
c. Penggunaan laba yang tidak dibagi/ditahan
2. Berasal dari luar perusahaan. Pembelanjaan dengan sumber dana dari luar
perusahaan ini disebut pembelanjaan ekstern, yang meliputi :
a. Dana dari pemilik.
b. Dana dari hutang / pinjaman.

Pemilihan Sumber Dana


Ada dua sumber dana yaitu dari dalam perusahaan dan dari luar perusahaan.

Berikut beberapa kelebihan dan kelemahan dari kedua sumber dana tersebut.
Dari dalam perusahaan
Kebaikan :
1. Dapat digunakan sewaktu-waktu
2. Tidak ada kewajiban membayar bunga

3. Tidak ada kewajiban mengembalikan


Kelemahan :
1. Jumlah dana terbatas
2. Perusahaan dihadapkan pada pilihan untuk digunakan sendiri atau
digunakan untuk hal lain yang lebih menguntungkan
Dari luar perusahaan
Kebaikan :
1. Jumlah dana tidak terbatas 3. Sifatnya Fleksibel
2. Dapat diperoleh dari berbagai sumber
Kelemahan :
1. Perusahaan dikenakan beban utang dan dividen untuk saham
2. Ada kewajiban untuk mengembalikan utang
Masalah pemilihan sumber dana adalah mengusahakan keseimbangan agar tujuan
perusahaan dapat tercapai. Beberapa alternatif yang dapat dipilih adalah :
1. Menggunakan dana intern saja
2. Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham
3. Menggunakan dana ekstern dengan mencari pinjaman/kredit
4. Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham dan mencari pinjaman
5. Menggunakan dana intern dan ekstern

Sumber Dana Intern


Cara yang paling mudah memenuhi kebutuhan dana perusahaan adalah dengan

cara mengambil dana yang sudah tersedia di perusahaan. Dana intern ini biasanya sangat
terbatas. Jika digunakan sendiri kurang menguntungkan, dana intern ini dapat
diinvestasikan pada sektor lain seperti pembelian saham atau obligasi dari perusahaan
lain. Jika terjadi masalah seperti ini, pemecahannya dapat dilakukan dengan

menggunakan prinsip opportunity cost yaitu dengan memberikan beban bunga pada dana
milik sendiri yang dipakai sendiri.

Sumber Dana Ekstern


Pada umumnya kredit dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu :
1. Kredit jangka pendek adalah kredit yang jangka waktunya tidak lebih dari
satu tahun. Kredit jangka pendek ini adalah :
Kredit rekening Koran
Kredit penjual
Kredit pembeli
Kredit belening
Aksep
Kredit wesel
2. Kredit jangka panjang adalah kredit yang jangka waktunya lebih dari satu
tahun. Macam-macam kredit jangka panjang :
Hipotik
Kredit bank
Obligasi
Kredit dari negara lain

Optimisasi Modal
Untuk menentukan apakah sebaiknya mengambil kredit jangka pendek atau kredit

jangka panjang, perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor berikut ini :


1. Bunga kredit jangka pendek
2. Bunga kredit jangka panjang
3. Bunga simpanan bank
4. Jangka waktu pemakaian modal
5. Jangka kritis
Adapun kriteria yang bisa dipakai untuk menentukan apakah menggunakan kredit
jangka pendek atau kredit jangka panjang ada dua macam yaitu :
a. Jangka kritis

b. Beban bunga
Dari segi beban bunga manakah yang lebih rendah, itulah yang dipakai. Dan harus
dihitung pula pemanfaatan modal atau simpanan yang diterima dari modal yang tidak
digunakan sejak berakhirnya jangka waktu penggunaan sampai dengan berakhirnya masa
kredit.

Kredit Lembaga Keuangan

Kredit yang diajukan oleh perusahaan akan disetujui apabila perusahaan tersebut
dianggap layak untuk diberi. Hal ini harus dibuktikan dengan suatu studi kelayakan
(feasibility study) dan syarat-syarat lain yang biasa disebut dengan 4 C, yaitu :
1. Capital
2. Capability
3. Collateral
4. Character

Kredit Kelayakan

Kredit ini tidak harus dijamin dengan harta tetap, cukup dengan surat perintah kerja
(SPK) dari pemberi kerja (bouwher). Besarnya kredit sangat terbatas, yaitu 30% dari
kontrak kerja yang ditandatangani.

Likuiditas dan Solvabilitas

LIKIUDITAS
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
finansialnya setiap saat. Pada pokoknya, kewajiban-kewajiban yang harus dapat dipenuhi
oleh perusahaan ada dua macam, yaitu :
a. Mampu membayar utang-utangnya pada setiap saat ditagih. Kemampuan ini
disebut likuiditas badan usaha
b. Mampu membiayai operasi perusahaan sehari-hari. Kemampuan ini
disebut likuiditas perusahaan
Untuk menentukan likuiditas dapatlah digunakan dua rumus berikut, dengan
mencari current ratio dan quick ratio.

Rumus Current Ratio = Aktiva Lancar : Utang Lancar


Rumus Quick Ratio = Aktiva Lancar persediaan : Utang Lancar
Aktiva lancar adalah aktiva/kekayaan peruashaan yang dapat dengan segera
dicairkan dalam bentuk uang tunai. Termasuk dalam kategori aktiva lancar ini :
Kas
Piutang
Bank
Persediaan barang
Surat-surat berharga
Utang lancar adalah semua utang jangka pendek perusahaan. Tujuan dari quick
ratio adalah untuk mengetahui jumlah kekayaan yang dapat dengan cepat dicairkan dalam
bentuk uang tunai.

Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang-

utangnya pada saat perusahaan dilikuidasi/dibubarkan. Untuk menentukan solvabilitas


dapatlah digunakan rumus sebagai berikut :
Solvabilitas = Total Aktiva : Total Utang
Apabila perusahaan mampu memenuhi semua kewajibannya pada saat
dibubarkan, berarti perusahaan tersebut dalam keadaan solvabel.Sedangkan kalau
perusahaan tidak mampu memenuhinya, dikatakaninsolvabel.
Dengan demikian, ditinjau dari likuiditas dan solvabilitas, perusahaan mempunyai
beberapa kemungkinan :
a. Solvable likuid c. Solvabel illikuid
b. Insovabel likuid d. Insolvabel illikuid

Rentabilitas
Secara umum, rentabilitas ini dapat diartikan sebagai kemampuan menghasilkan

laba dari sejumlah dana yang dipakai untuk menghasilkan laba tersebut. Rentabilitas ini
dapat dipakai sebagai alat pengukur untuk mengambil keputusan tentang financial
leverage, yaitu masalah apakah di dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan

akan menggunakan modal asing (kredit) ataukah modal sendiri. Ada dua macam
rentabilitas, yaitu :
1. Rentabilitas Ekonomis
Rentabilitas ekonomi merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari
keseluruhan modal, baik modal asing maupu modal sendiri, yang digunakan untuk
menghasilkan laba tersebut.
2. Rentabilitas Modal
Rentabilitas modal sendiri merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari
sejumlah modal sendiri yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.
Rentabilitas ekonomis dan rentabilitas modal sendiri mempunyai kaitan yang sangat erat
dan saling mempengaruhi dalam setiap keputusan yang diambil. Beberapa kriteria yang
dapat dipakai untuk mengambil keputusan itu adalah :
a. Apabila rentabilitas ekonomis lebih kecil dari tingkat bunga modal asing, lebih
baik menggunakan modal sendiri, sebab rentabilitas modal sendiri akan lebih besar
dibandingkan apabila digunakan modal asing.
b. Apabila rentabilitas ekonomis lebih besar disbanding dengan tingkat bunga
modal asing, maka lebih baik digunakan modal asing, sebab rentabilitas modal sendiri
akan lebih besar dibandingkan apabila digunakan modal sendiri.
PASAR SURAT-SURAT BERHARGA DAN PASAR MODAL

Saham
Saham merupakan tanda penyertaan di dalam perusahaan. Saham perusahaan ini

dapat dibedakan ke dalam dua golongan, yaitu :


a. Saham Biasa (Common Stock)
Saham biasa merupakan bentuk pemilikan tanpa hak istimewa. Artinya,
para pemilik akan memperoleh pembagian keuntungan (dalam bentuk dividen)
hanya apabila perusahaan memperoleh laba.

b. Saham Preferen (Preferred Stock)


Saham preferen atau saham dengan preferensi ini merupakan bentuk
pemilikan dengan hak istimewa. Hak istimewa yang ada pada pemegang saham
preferen ini adalah :
Pembagian dividen yang didahulukan
Pembagian dividen kumulatif
Pembagian kekayaan yang didahulukan
Kelemahannya adalah bahwa para pemegangnya tidak memiliki hak suara
di dalam rapat pemegang asham, yang biasanya diadakan paling sedikit sekali
setiap tahun.

Obligasi
Secara formal obligasi merupakan surat perjanjian utang yang sengaja

dikeluarkan oleh perusahaan sebagai salah satu sumber dan ekstern. Adapun sifatsifat dari obligasi ini adalah :
Dapat diperjual-belikan
Terdapat kewajiban untuk mengembalikan pokok pinjamannya
Terdapat kewajiban untuk membayar bunga
Terdapat jangka waktu yang pasti
Jenis-jenis obligasi
1. Sesuai dengan pihak yang mengeluarkan
a. Obligasi umum, dikeluarkan oleh pemerintah
b. Obligasi perusahaan, dikeluarkan oleh perusahaan umum, perusahaan
jawatan, dan perseroan terbatas
2. Sesuai dengan karakter jaminan
a. Obligasi tanpa jaminan, seperti income bond dan debenture bond
b. Obligasi dengan jaminan, jaminan yang bias dipakai di sini antara lain :
saham, piutang, rumah, tanah, mesin dll

Selain jenis-jenis obligasi tersebut, masih ada jenis yang lain, yaitu :
a. Coupon bond.
b. Registered bond
c. Callable bond
d. Convertible bond

Pasar Modal
Sesuai dengan sifatnya, saham dan obligasi diperjual-belikan. Perusahaan-

perusahaan yang menjual saham dan obligasi kepada masyrakat (going public), harus
memenuhi beberapa persyaratan yang ditetapkan pemerintah. Salah satu syaratnya
adalah perusahaan yang bersangkutan tidak boleh menjual surat berharga langsung
kepada masyarakat, akan tetapi harus melalui lembaga perantara. Lembaga perantara
yang ditunjuk adalah PT. Danareksa. PT. Danareksa ini bertugas mengedarkan dan
memasarkan saham-saham dan obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah.

You might also like