Professional Documents
Culture Documents
ENERGI
Muslim, MPH
STIKES HANGTUAH Tanjungpinang Pertemuan Ke-2, Tgl: 10 Oktober 2009
Gambaran klinis, status gizi Umur, jenis kelamin, aktivitas rutin Hasil laboratorium dan pemeriksaan lain (status kesehatan) Riwayat makanan Data antropometri
AKTIFITAS
Pasien bed rest total kenaikan BMR naik 5 - 10 % Aktifitas ringan sekali atau pasien rawat jalan , BMR naik 30 % Aktifitas ringan (penjahit, supir, perawat), BMR naik 50 % Aktifitas sedang (tukang kayu), BMR naik 75% Aktifitas berat (olahragawan:perenang) , BMR naik 100 %
FAKTOR STRES
Perubahan metabolisme akibat stress menyebabkan keluaran energi pasien meningkat. Jumlah kenaikan kebutuhan disebut factor stress. Nilai bervariasi sampai mencapai 100%. Faktor stres ditentukan oleh jenis trauma, cedera dan infeksi
FAKTOR STRES
(Modifikasi dari Morse, 1993; Hill 1992) Malnutrisi : 0,7 Hemodialisis : 1 1,05 Gagal ginjal kronis nondialisis : 1 Infeksi ringan 1 Infeksi sedang 1,2 1,3 Infeksi berat 1,4 1,5 Gagal jantung kongestif stabil 1,1 1,2
KECUKUPAN ENERGI
WIDYA KARYA PANGAN DAN GIZI
PRIA (kkal/kg BB) 110 120 100 90 80 90 50 70 40 - 50 WANITA (kkal/kg BB) 110 120 100 90 60 80 40 55 40
1. METABOLISME BASAL
Metabolisme basal dihitung berdasarkan luas permukaan tubuh, kira2 sesuai dengan 1500 kkal/24 jam untuk tiap m2 luas permukaan tubuh atau 55 kkal/kg BB/hr. Kenaikan suhu tubuh 1 derajat celsius menaikkan basal 10 % Rumus BMR = (55 2 x umur) x BB (kg)
AKTIFITAS
Seashore (1984) Aktifitas = 0 - 50 % basal 25 % = hospitalised child 50 % = aktif non hospitalised child Lea dan Nieman, 1996 Istirahat di tempat tidur : 1,2 Aktivitas ringan : 1,3 Aktivitas sedang : 1,5 1,75 Aktivitas tinggi :2
FAKTOR STRES
Kelaparan ringan Pemulihan pasca operasi tanpa komplikasi Sepsis (sedang) Sepsis (berat) Trauma (ringan) Trauma : susunan syaraf pusat Trauma sedang atau berat Luka bakar :1 :1 : 1,3 : 1,6 : 1,2 : 1,3 : 1,5 :2
PERHITUNGAN ENERGI
Simposium Pediatrik gawat darurat (1999) Anak 6 12 tahun BMR sebesar 50% : pertumbuhan 12-15% aktifitas : 25-30% ; pembuangan feses 8 -10% ; SDA 5 % Bayi dan anak balita Pertumbuhan mencapai 20-30%; SDA bayi 7-8%
CONTOH PERHITUNGAN (SEASHORE,1984) untuk usia < 15 tahun BMR : (55-2xumur) x BB (kg) Maintenance : 20% x A Activity : 0- 50% x A Sepsis : 13% untuk 1 C x A Simple trauma : 20% basal Pertumbuhan & anabolisme : 50-100% basal Total kebutuhan = A + B+C+D+E+F =A =B =C =D =E =F
KEBUTUHAN PROTEIN
Protein dalam tubuh merupak sumber asam amino essensial yang diperlukan sebagai zat pembangun Kebutuhan protein bayi dan anak relatif lebih besar bila dibanding orang dewasa Angka kebutuhan protein tergantung mutu protein semakin baik mutu protein semakin rendah angka kebutuhan protein