You are on page 1of 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN TBC PADA KELUARGA TN.

A DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIKUNDUL

A.

DATA UMUM 1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. A 2. Umur KK 3. Alamat 4. Pekerjaan KK 5. Pendidikan KK : 31 tahun : Kp. Cikundul RT 11/ RW 09 : Wiraswasta : SD Hub. Umur Pendidikan Agama Pekerjaan keterangan

No

Nama

Jenis

Kelamin Dg KK 1 Ny. S P Istri 29 th SMA Islam Ibu Rumah Tangga 1 An. E P anak 5 th TK Islam Imunisasi lengkap

Genogram:

Bpk. Y (..th)

Ibu K (th)

Bpk... (..th)

Ibu S (th)

Bpk. S (22 th)

Ibu S (29 th)

Bpk A (31th)

An.E ( 5 th)

Keterangan : : laki-laki : laki-laki meninggal

: perempuan sakit

: perempuan meninggal

: perempuan

6. Tipe Keluarga: Keluarga inti (Nuclear Family) yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak dalam satu rumah. 7. Suku Bangsa: ibu S mengatakan: Ibu S berasal dari suku Sunda, setelah menikah Ibu S menetap di Sukabumi dan bahasa yang digunakan bahasa Sunda. Keyakinan yang berhubungan dengan kesehatan keluarga Ibu S adalah membiarkan dahulu dan mengobati semampunya dengan bantuan obat-obat yang dapat dibeli di warung, jika tidak sembuh dapat pergi ke puskesmas terdekat. 8. Agama: Ibu S mengatakan: kepercayaan yang dianut keluarga ibu S adalah Islam. Menurut ibu S, ibu S biasanya melaksanakan ibadah di rumah dan kadang-kadang melakukanya di masjid didekat rumahnya. 9. Status Sosial Ekonomi Keluarga: Ibu S mengatakan ia bekerja sebagai ibu rumah tangga. Tn. A bekerja sebagai pedagang penghasilan yang diperoleh per bulan Rp.1.000.000,-. Penghasilan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya. 10. Aktivitas Rekreasi Keluarga: Ibu S mengatakan: biasanya ibu S mengajak

keluarganya jalan-jalan ke alun-alun tetapi hal ini jarang dilakukan hanya ketika libur saja.

B. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA 1. Tahap perkembangan keluarga saat ini: keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak usia prasekolah. Tugas perkembangan yang ditempuh keluarga adalah: a. Membantu anak untuk bersosialisasi Ibu S sudah mampu untuk membantu anak bersosialisasi. Ibu S mengatakan bahwa anak E biasanya di ajak bermain kerumah tetangga. Anak E juga sering mengajak teman-temanya bermain dirumahnya. Hasil observasi didapatkan: anak E terlihat ceria, ketika di ajak bicara dia menjawab. b. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam maupun di luar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar) Ibu S mengatakan: orang tua ibu S sudah meninggal tetapi ibu S masih menjalin hubungan yang baik dengan bibinya yang tinggal di depan rumahnya. Ibu S setiap hari bermain dan menonton tv dirumah bibinya. Dilingkungan sekitarnya ada tetangga yang baik ada juga tetangga yang kurang baik. Ibu S menyikapinya dengan sabar. Kadang ketika ibu S mempunyai

makanan ibu S juga sering membagikan ke tetangganya begitu juga sebaliknya, menurut ibu S. c. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak Ibu S mengatakan: setiap pagi sebelum dia berangkat kerja dia menyempatkan untuk memasak makanan buat keluarganya setelah itu dia memandikan dan mengantarkan anaknya ke sekolah. Suaminya berangkat keja dari subuh dan pulang ke rumah pada sore hari. d. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga Anak ibu S masih berusia 5 tahun sehingga dalam anggota keluarga ibu S tidak ada pembagian tanggung jawab. Setiap pagi ibu S memandikan anak E. Anak E sudah bisa menggunakan seragamnya dengan mandiri kemudian ibu S menyuapi anak E dan mengantarkannya ke sekolah. e. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak Ibu S mengatakan: setiap hari anak E pergi ke sekolah ditaman kanak-kanak yang letaknya dekat dengan rumahnya. 11. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi: Dari pengkajian yang didapatkan ada tugas perkembangan yang belum terpenuhi, adanya masalah yang kompleks pada keluarga Ibu S. Ibu S mangatakan: ibu S masih tidur dengan anak E sehingga belum ada privasi bagi anak E karena ibu S mengungkapkan bahwa anak E belum berani tidur sendiri. Ibu S belum mampu memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal privasi dan rasa aman. 12. Riwayat keluarga inti: Ibu S mengatakan: Ibu S sudah lama menetap di Sukabumi sejak menikah. Ibu S sekarang tinggal di Sukabumi dengan suami dan anak E. 13. Riwayat keluarga sebelumnya: Ibu S mengatakan: kedua orang tua Bp.A tinggal di Bandung dan sebagian keluarga besarnya tinggal disana sedangkan kedua orang tua Ibu S berada di Sukabumi dan sudah meninggal.

C. LINGKUNGAN 1. Karekteristik Lingkungan Rumah : rumah yang ditempati adalah rumah pribadi berukuran 6m x 8m yang ditempati oleh Tn. A, ibu S dan Anak E. Rumah terdiri dari 4 ruangan yaitu ruang tamu, dua kamar tidur dan dapur. Terdapat dua jendela di ruang tamu, satu jendela di kamar tidur depan yang ditempati oleh anak dan kamar tidur kedua ditempati Tn A dan ibu S tanpa jendela. Tembok rumah hanya

berupa anyaman bambu, ruangan depan yang dibangun dari batu bata. Di dalam dapur terdapat kandang ayam yang bersebelahan dengan kamar tidur anak dan ibu. 2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas : ibu S bertempat tinggal di perkampungan dengan jarak rumah antar tetangga yang cukup dekat. 3. Mobilitas Geografis Keluarga: Tn A setiap hari berjalan kaki untuk bekerja. Tidak ada kendaraan lain yang dimiliki keluarga ibu S. Setiap hari ibu S mengantarkan an. E pergi ke sekolah. 4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat: ibu S mengatakan

bahwa setiap hari berkumpul dengan An. E setelah suaminya pulang kerja. Dan ibu S memiliki perkumpulan pengajian yang diikuti secara rutin. Ibu S

mengungkapkan bahwa tetangganya ada yang menyukai dan tidak menyukai ibu S. 5. Sistem Pendukung Keluarga: keluarga Ibu S. mendapatkan dukungan dari suaminya, pamannya, bibinya yang tempat tinggalnya berdekatan dengan ibu S. ibu S juga mengatakan bahwa jarang memiliki permasalahan serius sehingga harus melibatkan keluarga. denah rumah:

7 pintu 4 2 3 5

jendela

pintu

Keterangan: 1. 2. 3. 4. 5.

Ruang Tamu Ruang dapur Tempat tidur anak Tempat tidur emi Kandang ayam

: meja dan kursi : mesin jahit : perabotan dapur

6. Kamar mandi 7. Ladang 8. Sumur Keadaan lingkungan dalam rumah : Luas rumah Tipe rumah Jumlah ruangan Jumlah jendela Pemanfaatan ruangan :6mx8m : Status kepemilikan milik sendiri : 4 ruangan : 3 buah : Terdiri dari 2 kamar dengan 1 kamar untuk anak dan ibu S, 1 kamar untuk Tn. Su, 1 kamar mandi di luar, 1 dapur. Peletakan perabotan : 5 kursi diletakkan di ruang tamu, di pojok sebelah pintu diletakkan mesin jahit ibu S. Tempat tidur anak E terletak bersebelahan dengan almari di kamar anak E. Jenis septic tank : tidak memiliki, karena BAB keluarga di sungai. Sumber air minum : Air sumur

Sistem Pendukung dan Jaringan Sosial Keluarga (eco map):

Tetangga (ibu S) Tempat bekerja Tn A

Keluarga besar ibu S

Ibu S (29 th) Kelompok pengajian

Bpk A (31th)

Teman-teman sekolah An.E ( 5 th)

D. STRUKTUR KELUARGA 1. Pola Komunikasi Keluarga : ibu S menyampaikan bahwa anak E senang bercerita tentang temannya di sekolah dan ibu S menanggapinya dengan senang, bertanya tentang dapat tugas apa di sekolah, bagaimana tadi sekolahnya, dan sebagainya. Namun kadang kala ibu S pernah marah mana kala anaknya nakal, rewel, atau minta sesuatu yang menurut ibu S tidak bisa memenuhinya. 2. Struktur Kekuasaan Keluarga: Dalam keluarga ini Tn. A menjadi kepala keluarga dan pengambil keputusan. Istri dam anaknya tanpa banyak komentar terhadap keputusan ibu S (dari penuturan ibu S). 3. Struktur Peran : a. Tn. A berperan sebagai ayah, suami, kepala keluarga, pencari nafkah, dan pengambil keputusan. b. Ibu S berperan sebagai istri, ibu sekaligus sebagai pengatur rumah tangga. c. Anak E berperan sebagai anak tunggal dalam keluarga, penghibur keluarga dengan gerak-geriknya serta ucapannya yang lucu.

4. Nilai dan Norma Budaya: Norma yang dianut yaitu : sopan santun, menghargai orang lain, menghormati orang yang lebih tua, dan lainnya. Anak E kadang kala mendapat cubitan dan jeweran bila tidak mau segera pulang saat bermain dengan teman-temannya.

E. FUNGSI KELUARGA 1. Fungsi Afeksi : ibu S mengatakan bahwa Anak E pernah mengungkapkan perasaannya pada saat meminta sesuatu padanya misalnya dengan merengekrengek saat minta dibelikan susu, minta jalan-jalan ke alun-alun (dari penuturan ibu S). 2. Fungsi Sosialisasi : Ibu S menyekolahkan anak E ke sekolah formal dan diperbolehkan bermain dengan teman sebaya dan anak S juga sering bermain di rumah tetangga, ke sungai kecil bersama teman-temannya kecuali pada malam hari hanya bermain ke rumah kakeknya (paman ibu S) (hasil pengamatan dan penuturan ibu S). 3. Fungsi perawatan keluarga: keluarga ibu S. mengatakan bahwa keadaan kesehatannya sudah mulai membaik namun masih perlu pengobatan secara rutin. Meski masih sering batuk-batuk namun sudah tidak seperti beberapa bulan yang lalu. Gaji Tn. A adalah Rp. 1.000.000 dan itu cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Menu makanan tiap hari berbeda-beda, sayuran diambil dari halaman belakang atau berbelanja, lauk pauknya kadang telur, tahu tempe, atau hanya sambal saja. Ketika terjadi gangguan kesehatan, ibu S langsung membawanya ke puskesmas patrang. 4. Fungsi reproduksi : ibu S mengatakan dari dulu tidak punya kelainan reproduksi. Anak E juga dilahirkan secara normal. Ibu S tidak pernah mengalami keguguran. 5. Fungsi Ekonomi : ibu S mengatakan: gaji yang diperoleh suaminya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan anaknya. (penuturan ibu S).

F. STRESS DAN KOPING KELUARGA 30. Stressor jangka pendek : ibu S mengatakan kadang anak E merengek atau bahkan menangis minta dibelikan susu, baju baru, ataupun jalan-jalan ke alunalun. Namun oleh ibu S dibiarkan saja dengan alasan itu hanya keinginan sesaat anak E dan lebih baik uangnya dipakai untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

31. Stressor jangka panjang : Penyakit TBC yang sudah lama dideritanya dianggap biasa olehnya sudah jarang kambuh. 32. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor : ibu S sangat mampu dan sabar dalam menghadapi masalah yang muncul di dalam keluarganya. Ibu S mengatakan bahwa manusia hidup pasti ada masalah. Namun kita harus menghadapi itu dengan penuh kesabaran. Apalagi masalah ekonomi yang sangat minimal sekali. Ibu S jarang mengeluh saat kesulitan keuangan dan tidak pernah bersikap kasar terhadap anak S karena masalah yang dipikirkannya. 33. Strategi koping yang digunakan : menurut ibu S koping yang digunakan untuk membantu meringankan masalah ekonomi adalah suaminya yang bekerja sebagai pedagang. 34. Strategi adaptasi disfungsional : ibu S mengatakan tidak ada perilaku yang menyimpang dalam menghadapi masalahnya. Semua masalah yang ada dihadapi dengan sabar.

G. Hasil Pengkajian Fisik


No Pemeriksaan Fisik 1 2 Keluhan saat ini Kepala Tidak ada keluhan Rambut hitam Mata bersinar Warna kulit muka sawo matang. Bibir kecokelatan Lidah merah muda, Kadang batuk Rambut hitam Mata bersinar Warna matang. Bibir kecokelatan Lidah Gigi bersih. ada Tidak Teraba jugularis. ada pembengkakan merah muda, kulit muka sawo Tidak ada keluhan Rambut hitam Mata bersinar Warna kulit muka sawo matang. Bibir kecokelatan Lidah merah muda, Tn A Ibu S Anak E

permukaan berbintik. Gigi bersih. 3 Leher Tidak

permukaan berbintik.

permukaan berbintik. Gigi bersih. Tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid. vena Teraba jugularis. denyutan vena

pembengkakan kelenjar tyroid. Teraba denyutan vena jugularis.

kelenjar tyroid. denyutan

Thorax

Suara nafas vesikuler. Perbandingan diameter anteroposterior: transversal= 1:2 Inspeksi, palpasi: Warna kecokelatan Terdengar bising usus. Tangan kanan dan kiri simetris. Teraba brakhialis. Warna kecokelatan Tidak menderita kulit arteri

Suara nafas vesikuler. Perbandingan diameter

Suara nafas vesikuler. Perbandingan anteroposterior: transversal= 1:2 Inspeksi, perkusi, palpasi: tidak organ. Warna kulit kecokelatan Terdengar bising usus. ada pembesaran diameter

anteroposterior: transversal= 1:2 Inspeksi, perkusi, palpasi:

Abdomen

perkusi, tidak ada

tidak ada pembesaran organ. Warna kulit kecokelatan. Terdengar bising usus.

pembesaran organ. kulit

Ekstremitas atas

Tangan simetris.

kanan

dan

kiri

Tangan kanan dan kiri simetris. Teraba arteri brakhialis. Warna kulit kecokelatan Tidak kelumpuhan otot baik) menderita (kekuatan

Teraba arteri brakhialis. Warna kulit kecokelatan. Tidak menderita kelumpuhan (kekuatan otot baik)

kelumpuhan (kekuatan otot baik) 7 Ekstremitas bawah Kaki kanan dan kiri simetris. Warna kecokelatan Tidak menderita kulit Kaki kanan dan kiri simetris. Warna kulit kecokelatan. Tidak menderita kelumpuhan (kekuatan otot baik) Kaki kanan dan kiri

simetris. Warna kulit kecokelatan Tidak kelumpuhan otot baik) menderita (kekuatan

kelumpuhan (kekuatan otot baik)

H. HARAPAN KELUARGA TERHADAP PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA a. Persepsi terhadap masalah: Ibu S mengatakan bahwa dalam kehidupan pasti ada masalah dan harus diatasi dengan sabar. b. Harapan terhadap masalah: harapan Ibu S kedepannya yaitu membahagiakan anak.

ANALISA DATA No. Data Etiologi Masalah

1.

Tahap I DS : -

Keluarga mampu keputusan

tidak Gangguan jalan nafas mengambil

Ibu S, air limbah memodifikasi mengalir di lingkungan rumah

dibiarkan

selokan di sekitar rumah. Ibu. S mangatakan

untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan disekitar rumah

kandang ayam berada di dalam rumah Menurut keluarga,

kandang ayam seharusnya berada di luar. Tetapi tidak ada biaya untuk membuat kandang. kamar anak E

berdekatan dengan kamar Tn A dan Ibu S dan kandang ayam DO: Tidak terdapat

Jendela kamar di kamar ibu S. Lingkungan tidak layak ( kandang hewan di sekitar rumah). air kotor di buang di

selokan. - Sanitasi rumah buruk ventilasi kurang,

tembok dari bambu. Tahap II Keluarga tidak mampu memelihara atau

memodifikasi lingkungan yang sehat. 2. Tahap I DS : Ketidakmampuan keluarga anggota Ibu S mengatakan, yang sakit merawat keluarga

kurangnya perhatian yang diberikan kepada anak E ibu S merasa kesulitan anak E berkata

saat

kangen dengan bapaknya (Bp. T) DO: Ibu S hanya

lulusan SD Anak Berpisah bapak balita ayah Perhatian kurang dari kepada T E dengan sejak

anak E. Tahap II Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal dampak situasi pada

perubahan peran

PRIORITAS MASALAH Prioritas Diagnosa Keperawatan Keluarga: Gangguan jalan nafas Ibu S berhubungan dengan anggota keluarga yang TBC. Skoring Diagnosa Keperawatan Keluarga: No. 1. Kriteria Sifat masalah Aktual = 3 Bobot 1 Nilai 3/3x1=1/3 Ibu S Pembenaran menyadari keadaan ketidakmampuan keluarga merawat

kesehatannya sekarang ini dapat mengakibatkan anak E tertular penyakitnya.

2.

Kemungkinan masalah diubah Sebagian = 1

1/2x2=1

Keadaan kesehatan ibu S yang menderita TB paru ini dapat diubah dengan cara melakukan pengobatan Patrang. ke puskesmas

3.

Potensial masalah dicegah Cukup = 2

2/3x1= 2/3

Proses pengobatan secara berkala dan teratur serta interaksi yang diperhatikan meminimalkan penyakit. dapat penularan

4.

Menonjolnya masalah Masalah ada dan perlu ditangani=2

2/2x1=1

Masalah sangat dirasakan ada dan untuk lainnya. memerlukan penanganan dampak

menghindari

Jumlah 3

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan a. Pengkajian keluarga dan individu di dalam keluarga dapat memberikan data yang sesuai untuk permasalahan kesehatan keluarga b. Diagnosa keperawatan keluarga ditentukan bersama-sama dengan keluarga sesuai dengan masalah kesehatan keluarga c. Penyusunan perencanaan dilakukan dengan menentukan prioritas, menetapkan tujuan, identifikasi sumber daya keluarga, dan menyeleksi intervensi keluarga d. Tindakan keperawatan keluarga sesuai dengan rencana yang telah ditentukan dengan memobilisasi sumber-sumber daya yang ada di keluarga, masyarakat, dan pemerintah

B. Saran a. Diharapkan keluarga secara mandiri dapat menilai status kesehatannya sehingga status kesehatan keluarga dan masyarakat meningkat. b. Mahasiswa dan perawat dapat memahami karakteristik budaya termasuk didalamnya adalah bahasa daerah agar proses keperawatan dapat berlangsung dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

__________

2008.

Asuhan

Keperawatan

Tuberculosis

(TBC).http://www.indonesianursing.com [didownload tanggal 13 desember 2010] Freedman, M.1998. Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC Kautsar. 2008. Penyakit TBC Perlu Dikenali Bukan Ditakuti. http://www.

kautsarku.wordpres.com [didownload tanggal 13 desember 2010] Piogama. 2009. Mengatasi TBC Dengan Pengobatan yang Sesuai.

http://www.piogama.ugm.ac.id [didownload tanggal 13 desember 2010]


http://www.medicalzone.org/2010/index.php?option=com_content&view=article&id=534:tb-kiniindonesia-peringkat-ke-5&catid=11:info

You might also like