You are on page 1of 32

Gambaran Sekilas Industri Minyak Kelapa Sawit

Sekretariat Jenderal

2007

KATAPENGANTAR Seperti diketahui bersamabahwa Indonesia mempunyai lahanperkebunan kelapa sawit. Bila ditinjau dari segi produktivitas, Indonesia dari tahun 2006 sudah mengalami peningkatan dan mengalahkan produktivitas Malaysia. Ini memperlihatkan efisiennya pengolahankelapasawitdiIndonesiaselamaini. Dengan melihat kondisi potensi lahan, industri minyak kelapa sawit, pasar hasil industri kelapa sawit baik dalam negeri maupun luar negeri serta membandingkannya dengan nilai perdagangan kelapa sawit Indonesia dan dunia, buku ini menyajikan paket informasi berkaitan dengan minyak kelapa sawit. Unsurunsur penunjang perekonomian nasional seperti sektor perkebunan, industri minyak kelapa sawit. Paket informasi ini serta menggunakannya sebagai referensi pengembangan bisnisnya pada bidang masing masing. Semoga dengan adanya Paket Informasi kelapa sawit ini bisa menambah khasanah informasi bagi para stakeholder dalam menunjang pengembangan industri kelapasawitnasional. TimPenyusun PusatDatadanInformasi

DAFTARISI KATAPENGATAR DAFTARISI DAFTARGAMBAR DAFTARTABEL Hal

PENDAHULUAN..................................................................................................... 1 I.1.SEJARAHKELAPASAWIT.................................................................................. 1 I.2.CIRICIRIFISIOLOGIKELAPASAWIT................................................................. 1 A.Daun........................................................................................................... 1 B.Batang........................................................................................................ 1 C.Akar............................................................................................................ 2 D.Bunga......................................................................................................... 2 E.Buah............................................................................................................ 2 I.3.PERKEMBANGBIAKANKELAPASAWIT............................................................ 2 I.4.HASILKELAPASAWIT....................................................................................... 3 I.5.PERKEMBANGANINDUSTRIKELAPASAWIT................................................... 3 I.6.KETERSEDIAANLAHANPRODUKSIKELAPASAWIT......................................... 4 I.7.POHONINDUSTRIKELAPASAWIT................................................................... 5 INDUSTRIMINYAKKELAPASAWIT........................................................................ 6 II.1.MINYAKKELAPASAWIT.................................................................................. 6 II.2.STANDARMUTUMNYAKKELAPASAWIT....................................................... 6 II.3.KOMPOSISIKIMIAMINYAKKELAPASAWIT.................................................... 7 II.4.PROSESPENYULINGANMINYAKKELAPASAWIT ............................................ 18 II.5.MANFAATLAINMINYAKKELAPASAWIT ........................................................ 21

EKSPORIMPORMINYAKKELAPASAWIT............................................................ 22 III.1.EKPORMINYAKKELAPASAWITINDONESIA .................................................. 22 III.2.IMPORMINYAKKELAPASAWITINDONESIA................................................. 22 III.3.EKSPORMINYAKKELAPASAWITDARINEGARAKEDUNIA........................... 22 III.4.IMPORMINYAKKELAPASAWITDARINEGARAKEDUNIA............................ 22 PENUTUP............................................................................................................... 23 IV.1.KESIMPULAN................................................................................................. 23

DAFTARGAMBAR

Gambar1.PetaWilayahPenyebaran Gambar2.PetaPersebaranLuasLahanDanProduksiKelapaSawit Gambar3.PohonIndustriKelapaSawit Gambar4.AlurProsesPenyulinganminyakkelapasawit Gambar5.Alurprosespengolahanminyakkelapasawit

DAFTARTABEL Tabel1.KetersediaanLahanProduksiKelapaSawit Tabel2.TabelEksporIndonesiakeNegaralainnyadanTabelTotalEksporIndonesia BerdasarkanOTHERPALMOIL Tabel3.ImporIndonesiakeNegaralainnyadanTotalImporIndonesiaBerdasarkanOTHER PALMOIL Tabel 4. Ekspor Berdasarkan HS 151190 (OTHERPALM OIL) Dari Tahun2000 2004 dari Negara KeDunia Tabel 5. Impor Berdasarkan HS 151190 (OTHER PALM OIL) Dari Tahun 2000 2004 dari Negara KeDunia

PENDAHULUAN I.1. SEJARAHKELAPASAWIT Pohon Kelapa Sawit terdiri daripada dua spesies Arecaceae atau famili palma yang digunakan untuk pertanian komersil dalam pengeluaran minyak kelapa sawit. Pohon Kelapa Sawit Afrika, Elaeis guineensis, berasal dari Afrika barat di antara Angola dan Gambia, manakala Pohon Kelapa Sawit Amerika, Elaeis oleifera, berasal dari Amerika TengahdanAmerikaSelatan. Kelapa sawit termasuk tumbuhan pohon. Tingginya dapat mencapai 24 meter. Bunga danbuahnyaberupatandan,sertabercabangbanyak.Buahnyakecildanapabilamasak, berwarna merah kehitaman. Daging buahnya padat. Daging dan kulit buahnya mengandungi minyak. Minyaknya itu digunakan sebagai bahan minyak goreng, sabun, dan lilin. Hampasnya dimanfaatkan untuk makanan ternak, khususnya sebagai salah satu bahan pembuatan makanan ayam. Tempurungnya digunakan sebagai bahan bakar danarang. UrutandariturunanKelapaSawit: Kingdom: Divisi: Kelas: Ordo: Famili: Jenis: Spesies: I.2. CIRICIRIFISIOLOGIKELAPASAWIT A. Daun daunnya merupakan daun majemuk. Daun berwarna hijau tua dan pelapah berwarna sedikit lebih muda. Penampilannya sangat mirip dengan tanaman salak, hanyasajadenganduriyangtidakterlalukerasdantajam. B. Batang Batang tanaman diselimuti bekas pelapah hingga umur 12 tahun. Setelah umur 12 tahun pelapah yang mengering akan terlepas sehingga menjadi mirip dengan tanamankelapa. 1 Tumbuhan Magnoliophyta Liliopsida Arecales Arecaceae Elaeis E.guineensis

C. Akar Akarserabuttanamankelapasawitmengarahkebawahdansamping.Selainitujuga terdapatbeberapaakarnapasyangtumbuhmengarahkesampingatasuntuk mendapatkantambahanaerasi. D. Bunga Bungajantandanbetinaterpisahdanmemilikiwaktupematanganberbedasehingga sangat jarang terjadi penyerbukan sendiri. Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan panjangsementarabungabetinaterlihatlebihbesardanmekar. E. Buah Buahsawitmempunyaiwarnabervariasidarihitam,ungu,hinggamerahtergantung bibityangdigunakan.Buahbergeromboldalamtandanyangmunculdaritiap pelapah. Buahterdiridaritigalapisan: a) Eksoskarp,bagiankulitbuahberwarnakemerahandanlicin. b) Mesoskarp,serabutbuah c) Endoskarp,cangkangpelindunginti Intisawitmerupakanendospermdanembriodengankandunganminyakinti berkualitastinggi. I.3. PERKEMBANGBIAKANKELAPASAWIT Kelapa sawit berkembang biak dengan cara generatif. Buah sawit matang pada kondisi tertentu embrionya akan berkecambah menghasilkan tunas (plumula) dan bakal akar (radikula). Kelapa sawit memiliki banyak jenis, berdasarkan ketebalan cangkangnya kelapa sawit dibagimenjadiDura,Pisifera,danTenera.Duramerupakansawityangbuahnyamemiliki cangkang tebal sehingga dianggap memperpendek umur mesin pengolah namun biasanya tandan buahnya besarbesar dan kandungan minyak pertandannya berkisar 18%. Pisifera buahnya tidak memiliki cangkang namun bunga betinanya steril sehingga sangat jarang menghasilkan buah. Tenera adalah persilangan antara induk Dura dan Pisifera. Jenis ini dianggap bibit unggul sebab melengkapi kekurangan masingmasing induk dengan sifat cangkang buah tipis namun bunga betinanya tetap fertil. Beberapa tenera unggul persentase daging perbuahnya dapat mencapai 90% dan kandungan minyakpertandannyadapatmencapai28%. 2

I.4.

HASILKELAPASAWIT Bagian yang paling utama untuk diolah dari kelapa sawit adalah buahnya. Bagian daging buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang diolah menjadi bahan baku minyak goreng. Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga yang murah, rendah kolesterol, dan memiliki kandungan karoten tinggi. Minyak sawit juga diolah menjadi bahanbakumargarin. Minyakintimenjadibahanbakuminyakalkoholdanindustrikosmetika. Buah diproses dengan membuat lunak bagian daging buah dengan temperatur 90C. Daging yang telah melunak dipaksa untuk berpisah dengan bagian inti dan cangkang dengan pressing pada mesin silinder berlubang. Daging inti dan cangkang dipisahkan dengan pemanasan dan teknik pressing. Setelah itu dialirkan ke dalam lumpur sehingga sisacangkangakanturunkebagianbawahlumpur. Sisa pengolahan buah sawit sangat potensial menjadi bahan campuran makanan ternak dandifermentasikanmenjadikompos.

I.5.

PERKEMBANGANINDUSTRIKELAPASAWIT Kelapa sawit sebagai tanaman penghasil minyak sawit dan inti sawit merupakan salah satu primadona tanaman perkebunan yang menjadi sumber penghasil devisa non migas bagi Indonesia. Cerahnya prospek komoditi minyak kelapa sawit dalam perdagangan minyak nabati dunia telah mendorong pemerintah Indonesia untuk memacu pengembanganarealperkebunankelapasawit. Berkembangnya subsektor perkebunan kelapa sawit di Indonesia tidak lepas dari adanyakebijakanpemerintahyangmemberikanberbagaiinsentif,terutamakemudahan dalam hal perijinan dan bantuan subsidi investasi untuk pembangunan perkebunan rakyat dengan pola PIRBun dan dalam pembukaan wilayah baru untuk areal perkebunanbesarswasta. 3

I.6. KETERSEDIAANLAHANPRODUKSIKELAPASAWIT (Tabel1.KetersediaanLahanProduksiKelapaSawit) Gambar1.PetaWilayahPenyebaran

Sumber:BKPM Gambar2.PetaPersebaranLuasLahanDanProduksiKelapaSawit

4.0% 4,9%

41.88% 25,93% 17,1% 22.25% 27,7% 24,80 % 4.36% 5,0% 5,3% 1.63% 1,37% 1,4% 1.37% 1,8% 17.37% 2,6% 0.69% 8.77% 1,90% 1.15% 14.94% 1,6% 1.63% 5.85% 9,4% 10,36 % 0.73% 4,2% 0.90% 0,10% 2,70% 0,30% 0,3% 5.46% 7,8% 8,6% 3,7% 0.80% 0.9% 0.1% 0.1% 1,3% 1,10% 5,6% 7,9% 0.0%

Keterangan :

= CPO, Produksi tahun 2004 = 10,4 juta ton = Minyak Goreng Sawit, kapasitas izin tahun 2004 = 9,7 juta ton = Luas Perkebunan Sawit tahun 2004= 4.251.700 Ha

Sumber:PusatDatadanInformasiDepartemenPerindustrian 4

I.7. POHONINDUSTRIKELAPASAWIT Gambar3.PohonIndustriKelapaSawit

INDUSTRIMINYAKKELAPASAWIT II.1. MINYAKKELAPASAWIT Produk minyak kelapa sawit sebagai bahan makanan mempunyai dua aspek kualitas. Aspek pertama berhubungan dengan kadar dan kualitas asam lemak, kelembaban dan kadar kotoran. Aspek kedua berhubungan dengan rasa, aroma dan kejernihan serta kemurnianproduk.Kelapasawitbermutuprima(SQ,SpecialQuality)mengandungasam lemak (FFA, Free Fatty Acid) tidak lebih dari 2 % pada saat pengapalan. Kualitas standar minyak kelapa sawit mengandung tidak lebih dari 5 % FFA. Setelah pengolahan, kelapa sawit bermutu akan menghasilkan rendemen minyak 22,1 % 22,2 % (tertinggi) dan kadarasamlemakbebas1,7%2,1%(terendah). II.2. STANDARMUTUMNYAKKELAPASAWIT mutu minyak kelapa sawit dapat dibedakan menjadi dua arti, pertama, benarbenar murni dan tidak bercampur dengan minyak nabati lain. Mutu minyak kelapa sawit tersebut dapat ditentukan dengan menilai sifatsifat fisiknya, yaitu dengan mengukur titik lebur angka penyabunan dan bilangan yodium. Kedua, pengertian mutu sawit berdasarkan ukuran. Dalam hal ini syarat mutu diukur berdasarkan spesifikasi standar mutu internasional yang meliputi kadar ALB, air, kotoran, logam besi, logam tembaga, peroksida, dan ukuran pemucatan. Kebutuhan mutu minyak kelapa sawit yang digunakan sebagai bahan baku industri pangan dan non pangan masingmasing berbeda. Oleh karena itu keaslian, kemurnian, kesegaran, maupun aspek higienisnya harus lebih Diperhatikan. Rendahnya mutu minyak kelapa sawit sangatditentukan oleh banyak faktor. Faktorfaktor tersebut dapat langsung dari sifat induk pohonnya, penangananpascapanen,ataukesalahanselamapemrosesandanpengangkutan. Dari beberapa faktor yang berkaitan dengan standar mutu minyak sawit tersebut, didapathasildaripengolahankelapasawit,sepertidibawahini: a) CrudePalmOil b) CrudePalmStearin c) RBDPalmOil d) RBDOlein e) RBDStearin f) PalmKernelOil 6

g) PalmKernelFattyAcid h) PalmKernel i) PalmKernelExpeller(PKE) j) PalmCookingOil k) RefinedPalmOil(RPO) l) RefinedBleachedDeodorisedOlein(ROL) m) RefinedBleachedDeodorisedStearin(RPS) n) PalmKernelPellet o) PalmKernelShellCharcoal Syaratmutuintikelapasawitadalahsebagaiberikut: a) Kadarminyakminimum(%):48;carapengujianSPSMP131975 b) Kadarairmaksimum(%):8,5;carapengujianSPSMP71975 c) Kontaminasimaksimum(%):4,0;carapengujianSPSMP3119975 d) Kadarintipecahmaksimum(%):15;carapengujianSPSMP311975 II.3. KOMPOSISIKIMIAMINYAKKELAPASAWIT Minyak kelapa sawit dan inti minyak kelapa sawit merupakan susunan dari fatty acids, esterified, serta glycerol yang masih banyak lemaknya. Didalam keduanya tinggi serta penuh akan fatty acids, antara 50% dan 80% dari masingmasingnya. Minyak kelapa sawit mempunyai 16 nama carbon yang penuh asam lemak palmitic acid berdasarkan dalam minyak kelapa minyak kelapa sawit sebagian besar berisikan lauric acid. Minyak kelapa sawit sebagian besarnya tumbuh berasal alamiah untuk tocotrienol, bagian dari vitamin E. Minyak kelapa sawit didalamnya banyak mengandung vitamin K dan magnesium. Napalm namanya berasal dari naphthenic acid, palmitic acid dan pyrotechnics atau hanyadaricarapemakaiannaftadanminyakkelapasawit. Ukurandariasamlemak(Fas)dalamminyakkelapasawitsebagaiacuan:
Kadar Asam Lemak Dalam Minyak Sawit
Tipe Asam Lemak Presentase

Palmitic C16

44.3%

Stearic C18 Myristic C14 Oleic C18 Linoleic C18 Lainnya

4.6% 1.0% 38.7% 10.5% 0.9%

Hijau: Lemak Jenuh; Biru: Satu Lemak Tidak Jenuh; Jingga: Banyak Lemak Tidak Jenuh

ReaksikimiadarijenisjenisAsamLemak:
Palmitic acid

Nama Kimia Nama Lain

Hexadecanoic acid Palmitic acid hexadecylic acid cetylic acid C16H32O2 256.42 g/mol [57-10-3] 0.853 g/cm at 62 C 63-64 C 215 C at 15 mmHg CCCCCCCCCCCCCCCC(=O)OH
3

Rumus Kimia Massa Melekul Nomor CAS Berat Jenis Titik Lebur Titik Didih Smiles

Stearic acid

Nama Kimia Nama Lain Rumus Kimia Rumus Molekul Massa Molekul Nomor CAS

Octadecanoic acid Stearic acid CH3(CH2)16COOH C18H36O2 284.47 g/mol [57-11-4]

Berat Jenis Titik Lebur Titik Didih Titik Beku Nilai Asam

0.847 g/cm at 70 C 69.6 C 383 C 49.5 C 200-210 mg KOH/g Data Aman

MSDS NFPA 704

ScienceLab.com

1 1 0

Myristic acid

Nama Kimia Nama Lain Rumus Kimia Massa Molekul Nomor CAS Berat Jenis Titik Lebur Titik Didih SMILES

Tetradecanoic acid myristic acid C14H28O2 228.36 g/mol [544-63-8] 0.8622 g/cm3 58.8 C 250.5 C at 100 mmHg CCCCCCCCCCCCCC(=O)O

Oleic acid

Umum Nama Sistematis Nama Lain (9Z)-octadec-9-enoic acid (9Z)-Octadecenoic acid (Z)-Octadec-9-enoic acid cis-9-octadecenoic acid cis-9-octadecenoic acid Oleic acid 18:1 cis-9 C18H34O2 CCCCCCCC\C=C/CCCCCCC(OH)=O 1/C18H34O2/c1-2-3-4-5-6-7-8-9-10-11 -12-13-14-15-16-17-18(19)20/h9-10H,2-8, 11-17H2,1H3,(H,19,20)/b10-9282.4614 g/mol Pale yellow or brownish yellow oily liquid with lard-like odor [112-80-1] 445639 Ciri-ciri Massa dan Berat Jenis Kelarutan dalam Air Titik Lebur Titik Didih Kadar Asam (pKa) Gaya Basa (pKb) Perputaran []D 0.895 g/mL Insoluble in water 13-14C (286 K) 360C (633 K) (760mm Hg)[1] ? ? ?

Rumus Molekul SMILES InChl

Massa Molekul Wujud

Nomor CAS Publikasi Kimia

10

Kekentalan

? cP at ?C Struktur

Wujud Molekul Koordinasi Geometri Struktur Kristal Dipole moment

? ? ? ?D Bahaya

MSDS Bahaya Utama NFPA 704 Titik Kecepatan Pernyataan R/S

ScienceLab.com ?

?C R: ? S: ? ? Data Tambahan

Nomor RTECS

Sifat dan Susunan Data Thermodinamika

n, r, etc. Phase behaviour Solid, liquid, gas UV, IR, NMR, MS Komponen berhubungan

Data Kotor

Semua Anion Semua Kation Hubungan Komponen Berhubungan

? ? ? ?

Except where noted otherwise, data are given for materials in their standard state (at 25 C, 100 kPa) Infobox disclaimer and references

Linoleic acid

The chemical structure of linoleic acid showing physiological numbering (red) and chemical numbering (blue) conventions.

11

Nama Kimia Rumus Kimia Rumus Struktur Massa Molekul Nomor CAS Berat Jenis Titik Lebur Titik Didih SMILES

cis, cis-9,12-octadecadienoic acid. C18H32O2 CH3-(CH2)4-(CH=CH-CH2)2 -(CH2)6-COOH 280.44548(1724) g/mol 60-33-3 0.9 g/cm -5 C ? C CCCCCC=CCC=CCCCCCCCC(=O)O
3

Asam Lemak Dalam Minyak Inti Sawit


Tipe Asam Lemak Presentase

Lauric C12 Myristic C14 Palmitic C16 Capric C10 Caprylic C8 Stearic C18 Oleic C18 Linoleic C18 Lainnya

48.2% 16.2% 8.4% 3.4% 3.3% 2.5% 15.3% 2.3% 0.4%

Hijau: Lemak Jenuh; Biru: Satu Lemak Tidak Jenuh; Jingga: Banyak Lemak Tidak Jenuh

Lauric acid

Nama Kimia Nama Lain

Dodecanoic acid Lauric acid n-Dodecanoic acid C12H24O2 200.32 g/mol [143-07-7]

Rumus Kimia Massa Molekul Nomor CAS

12

Berat Jenis Titik Lebur Titik Didih Kelarutan

0.880 g/cm 44-46 C 225 C at 100 mmHg soluble in alcohol, but not water

Myristic acid

Nama Kimia Nama Lain Rumus Kimia Massa Molekul Nomor CAS Berat Jenis Titik Lebur Titik Didih SMILES

Tetradecanoic acid myristic acid C14H28O2 228.36 g/mol [544-63-8] 0.8622 g/cm 58.8 C 250.5 C at 100 mmHg CCCCCCCCCCCCCC(=O)O
3

Palmitic acid

Nama Kimia Nama lain

Hexadecanoic acid Palmitic acid hexadecylic acid cetylic acid C16H32O2 256.42 g/mol [57-10-3] 0.853 g/cm at 62 C
3

Rumus Kimia Massa Molekul Nomor CAS Berat Jenis

13

Titik Lebur Titik Didih SMILES

63-64 C 215 C at 15 mmHg CCCCCCCCCCCCCCCC(=O)OH

Decanoic acid

Umum Nama Sistematis Nama Lain Decanoic acid Capric acid n-Capric acid n-Decanoic acid Decylic acid n-Decylic acid C10H20O2 CCCCCCCCCC(=O)O 172.26 g/mol White crystals with strong smell [334-48-5] Ciri-Ciri Massa dan Berat Jenis Kelarutan dalam Air Titik Lebur Titik Didih Kadar Asam (pKa) Kekentalan 0.893 g/cm , ? immiscible 31 C (304 K) 269 C (542 K) ? ? cP at ? C Bahaya MSDS Bahaya Utama External MSDS Medium toxicity May cause respiratory irritation May be toxic on ingestion May be toxic on skin contact
3

Rumus Molekul SMILES Massa Molar Wujud Nomor CAS

NFPA 704 Titik Kecepatan 112 C

14

Penryataan R/S

R: R36 R38 S: S24 S25 S26 S36 S37 S39 ? Komponen Berhubungan

Nomor RTECS

Komponen Berhubungan

Decanol Decanal Caprylic acid Lauric acid

Hubungan Asam Lemak

Except where noted otherwise, data are given for materials in their standard state (at 25 C, 100 kPa) Infobox disclaimer and references

Caprylic acid

Nama Kimia Rumus Kimia Massa Molekul Nomor CAS Berat Jenis Titik Lebur Titik Didih SMILES

octanoic acid C8H16O2 144.21 g/mol [124-07-2] 0.910 g/cm 16-17 C 237 C CCCCCCCC(=O)O
3

Stearic acid

Nama Kimia Nama Lain Rumus Kimia Rumus Molekul Massa Molar Nomor CAS Berat Jenis

Octadecanoic acid Stearic acid CH3(CH2)16COOH C18H36O2 284.47 g/mol [57-11-4] 0.847 g/cm at 70 C
3

15

Titik Lebur Titik Didih Titik Beku Nilai Asam

69.6 C 383 C 49.5 C 200-210 mg KOH/g Safety data

MSDS NFPA 704

ScienceLab.com

1 1 0

Oleic acid

Umum Nama Sistematis Nama Lain (9Z)-octadec-9-enoic acid (9Z)-Octadecenoic acid (Z)-Octadec-9-enoic acid cis-9-octadecenoic acid cis-9-octadecenoic acid Oleic acid 18:1 cis-9 C18H34O2 CCCCCCCC\C=C/CCCCCCC(OH)=O 1/C18H34O2/c1-2-3-4-5-6-7-8-9-10-11 -12-13-14-15-16-17-18(19)20/h9-10H,2-8, 11-17H2,1H3,(H,19,20)/b10-9-

Rumus Molekul SMILES InChl

16

Massa Molar Wujud

282.4614 g/mol Pale yellow or brownish yellow oily liquid with lard-like odor [112-80-1] 445639 Ciri-ciri

Nomor CAS Publikasi Kimia

Massa an Berat Jenis Kelarutan dalam Air Titik Lebur Titik Didih Kadar Asam (pKa) Gaya Basa (pKb) Perputaran []D Kekentalan

0.895 g/mL Insoluble in water 13-14C (286 K) 360C (633 K) (760mm Hg)[1] ? ? ? ? cP at ?C Susunan

Wujud Molekul Kondisi Geometri Struktur Kristal Dipole moment

? ? ? ?D Bahaya

MSDS Bahaya Utama NFPA 704 Titik Kecepatan Pernyataan R/S

ScienceLab.com ?

?C R: ? S: ? ? Data Pendukung

Nomor RTECS

Sifat dan Susunan Data Thermodinamika

n, r, etc. Phase behaviour Solid, liquid, gas UV, IR, NMR, MS

Data kotor

17

Komponen Berhubungan Semua Anioin Semua Kation Hubungan? Komponen Berhungan ? ? ? ?

Except where noted otherwise, data are given for materials in their standard state (at 25 C, 100 kPa) Infobox disclaimer and references

Linoleic acid

The chemical structure of linoleic acid showing physiological numbering (red) and chemical numbering (blue) conventions. Nama Kimia Rumus Kimia Rumus Struktur Massa Molekul Nomor CAS Berat Jenis Titik Lebur Titik Didih SMILES cis, cis-9,12-octadecadienoic acid. C18H32O2 CH3-(CH2)4-(CH=CH-CH2)2 -(CH2)6-COOH 280.44548(1724) g/mol 60-33-3 0.9 g/cm3 -5 C ? C CCCCCC=CCC=CCCCCCCCC(=O)O
[1]

II.4. PROSESPENYULINGANMINYAKKELAPASAWIT Proses penyulingan dikerjakan untuk penjernihan dan penghilangan bau atau RBDPO (Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil). kemudian diuraikan lagi menjadiminyak sawit padat (RBD Stearin) dan untuk produksi minyak sawit cair (RBD Olein).Secara keseluruhan proses penyulingan minyak kelapa sawit tersebut dapat menghasilkan 73% olein, 21% stearin, 5% PFAD ( Palm Fatty Acid Distillate) dan 0.5% buangan. Berikutinibaganprosespenyulinganminyakkelapasawitdanpengolahankelapasawit.

18

Gambar4.AlurProsesPenyulinganminyakkelapasawit

Proses CPO

Pembuangan Getah Penjernihan Warna

Penyaringan

Penghilangan Bau

PFAD

PFAD

Pemecahan

Penyaringan

RDB

Olein

19

Gambar5.Alurprosespengolahanminyakkelapasawit
TandanKosong MesinBantingan ProsesSterilsasi PeerimaanTBS

BuahSawit

ProsesPengepresan

CPOKotor

BuiSawit

Serat

Proses Penjernihan Pengolahan Limbah CPO Bersih

Pemecahan Biji

Pengolahan Limbah

LimbahCair

LimbahCair

Hydro Cyclone

PalmKernel DigunakanUntuk PupukTanamandi Lapangan PembuanganSesuai Ketentuan Pemerintah

Cangkang

Digunakanuntuk BahanBakarBoiler

20

II.5.

MANFAATLAINMINYAKKELAPASAWIT Manfaatlaindariprosesindustriminyakkelapasawitantaralain: a. SebagaibahanbakaralternatifBiodisel b. Sebagainutrisipakananternak(cangkanghasilpengolahan) c. Sebagaibahanpupukkompos(cangkanghasilpengolahan) d. Sebagai bahan dasar industri lainnya (industri sabun, industri kosmetik, industri makanan) e. Sebagaiobatkarenakandunganminyaknabatiberprospektinggi f. Sebagaibahanpembuatparticleboard(batangdangpelepah).

21

EKSPORIMPORKELAPASAWIT

III.1.

EKPORMINYAKKELAPASAWITINDONESIA (Table 2. Tabel Ekspor Indonesia ke Negara lainnya dan Tabel Total Ekspor Indonesia BerdasarkanOTHERPALMOIL) Sumber:PusatDatadanInformasiDepartemenPerindustrian;diolah

III.2.

IMPORMINYAKKELAPASAWITINDONESIA (Table 3. Impor Indonesia ke Negara lainnya dan Total Impor Indonesia Berdasarkan OTHERPALMOIL) Sumber:PusatDatadanInformasiDepartemenPerindustrian;diolah

III.3.

EKSPORMINYAKKELAPASAWITDARINEGARAKEDUNIA (Table4.EksporBerdasarkanHS151190(OTHERPALMOIL)DariTahun20002004dari NegaraKeDunia) Sumber:PusatDatadanInformasiDepartemenPerindustrian;diolah

III.4.

IMPORMINYAKKELAPASAWITDARINEGARAKEDUNIA (Table 5. Impor Berdasarkan HS 151190 (OTHER PALM OIL) Dari Tahun 2000 2004 dari NegaraKeDunia) Sumber:PusatDatadanInformasiDepartemenPerindustrian;diolah

22

PENUTUP

IV.1.

KESIMPULAN Industri minyak kelapa sawit merupakan salah satu industri strategis, karena berhubungan dengan sektor pertanian (agrobased industry) yang banyak berkembang di negaranegara tropis seperti Indonesia, Malaysia dan Thailand. Hasil industri minyak kelapasawitbukanhanyaminyakgorengsaja,tetapijugabisadigunakansebagaibahan dasarindustrilainnyasepertiindustrimakanan,kosmetikadanindustrisabun. Prospek perkembangan industri minyak kelapa sawit saat ini sangat pesat, dimana terjadi peningkatan jumlah produksi kelapa sawit seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat. Dengan besarnya produksi yang mampu dihasilkan, tentunya hal ini berdampak positif bagiperekenomianIndonesia,baikdarisegikontribusinyaterhadappendapatannegara, maupun besarnya tenaga kerja yang terserap di sektor. Sektor ini juga mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar perkebunan sawit, di mana presentase penduduk miskin di areal ini jauh lebih rendah dari angka penduduk miskin nasional sebesar. Boleh dibilang, industri minyak kelapa sawit ini dapat diharapkan menjadi motorpertumbuhanekonominasional.

23

Tabel1.KetersediaanLahanProduksiKelapaSawit No NamaDaerah 1 BangkaBelitung 2 Bengkulu 3 IrianjayaBarat LuasLahan LahanyangsudahDigunakan(Ha):107,070.00 LahanyangsudahDigunakan(Ha):180,693.00 LahanyangsudahDigunakan(Ha):30,171.00 SisaLahanTersedia(Ha):150,000.00 StatusLahan:TanahNegara&Ulayat LahanyangsudahDigunakan(Ha):274,265.00 SisaLahanTersedia(Ha):114,000.00 StatusLahan:TanahMasyarakatdanTanahNegaraYangSudah DigarapMasyarakat LahanyangsudahDigunakan(Ha):7,115.00 LahanyangsudahDigunakan(Ha):373,162.00 SisaLahanTersedia(Ha):58,720.00 StatusLahan:TanahNegaradanTanahMasyarakat LahanyangsudahDigunakan(Ha):160,753.00 SisaLahanTersedia(Ha):216,474.00 StatusLahan:TanahNegara LahanyangsudahDigunakan(Ha):343,303.00 SisaLahanTersedia(Ha):497,427.00 StatusLahan:TanahNegaradalamajuanpermohonanhak LahanyangsudahDigunakan(Ha):171,581.00 SisaLahanTersedia(Ha):652,135.00 StatusLahan:TanahNegara&TanahMasyarakat LahanyangsudahDigunakan(Ha):5,590.00 LahanyangTersedia(Ha):100,000.00 StatusLahan:TanahNegara LahanyangsudahDigunakan(Ha):227,590.00 LahanyangsudahDigunakan(Ha):89,827.00 SisaLahanTersedia(Ha):1,935,000.00 StatusLahan:TanahNegara&Ulayat LahanyangsudahDigunakan(Ha):1,307,880.00 SisaLahanTersedia(Ha):30,000.00 StatusLahan:TanahMasyarakat LahanyangsudahDigunakan(Ha):9,568.00 SisaLahanTersedia(Ha):45,000.00 StatusLahan:TanahNegaradanTanahMasyarakat LahanyangsudahDigunakan(Ha):11,894.00 SisaLahanTersedia(Ha):120,298.00 StatusLahan:TanahNegaradanTanahMasyarakat LahanyangTersedia(Ha):74,000.00 StatusLahan:TanahNegara

Jambi

5 6

JawaBarat KalimantanBarat

KalimantanSelatan

KalimantanTengah

KalimantanTimur

10 KepulauanRiau 11 MalukuUtara 12 NanggroeAceh Darussalam 13 Papua

14 Riau

15 SulawesiBarat

16 SulawesiSelatan

17 SulawesiTenggara

18 SumateraBarat

19 SumateraSelatan

20 SumateraUtara

LahanyangsudahDigunakan(Ha):280,099.00 SisaLahanTersedia(Ha):14,500.00 StatusLahan:TanahUlayat LahanyangsudahDigunakan(Ha):386,403.00 SisaLahanTersedia(Ha):144,500.00 StatusLahan:TanahMasyarakat LahanyangsudahDigunakan(Ha):229,512.00 SisaLahanTersedia(Ha):40,000.00 StatusLahan:TanahNegaradanTanahMasyarakat

Jl. Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta Selatan www.depperin.go.id

You might also like