You are on page 1of 15

Demam Berdarah Dengue Stefany 102008111 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana l!

"erusan #r$una Utara no %& akarta Barat 'hie(fany)hotmail!com

Skenario: Seorang laki-laki 18 tahun datang dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu. Demam timbul tiba-tiba, dirasa cukup tinggi namun tidak diukur. Demam turun sebentar setelah pasien minum obat penurun panas lalu naik lagi. Pasien juga merasa pegal-pegal otot, pusing dan mual. P : S ! 3"C, ##! 18$%menit, &adi! "8$%menit, 'D! 1()%8)(mm*g. 'ourni+uet test didapatkan 1( petechiae, nyeri tekan epigastrium ,-.

*+,D#-U.U#, Demam berdarah dengue ,D/D. merupakan penyakit endemis yang menyerang berbagai 0ilayah termasuk 1ndonesia. Penyakit D/D disebabkan 2irus dengue yang ditransmisikan oleh nyamuk 3edes aegypti. Penyakit ini umumnya terjadi di daerah tropis dimana pada lingkungan ini hospes umumnya tumbuh dan berkembang biak. Penyakit ini dapat menyerang setiap orang tanpa mengenal batas usia dan dapat terjangkit kembali pada orang yang sebelumnya telah menderita penyakit ini. 4ejala khas dari penyakit ini adalah demam yang naik turu, nyeri otot dan timbulnya ruam pada kulit. Penyakit D/D dapat menimbulkan berbagai komplikasi bahkan kematian bagi penderita. 5leh karena itu pasien harus segera mendapat penanganan tepat dan segera sesuai derajat penyakitnya. 'ujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui anamnesa, pemeriksaan, diagnosis, epidemiologi, pato6issiologi, gejala, penatalaksanaan, komplikasi dan pencegahan penyakit D/D.
Page | 1

#,#/,+S0S 7enis anamnesis yang dapat dilakukan ialah autoanamnesis dan alloanamnesis.

3utoanamnesis dapat dilakukan jika pasien masih berada dalam keadaan sadar. Sedangkan bila pasien tidak sadar, maka dapat dilakukan alloanamnesis yang menyertakan kerabat terdekatnya yang mengikuti perjalanan penyakitnya. 1 Pada setiap anamnesis selalu ditanyakan identitas pasien terlebih dahulu. 1ndentitas pasien meliputi nama, tanggal lahir, umur, suku, agama, alamat, pendidikan dan pekerjaan. Setelah itu dapat ditanyakan pada pasien apa keluhan utama dia datang. 8emungkinan arah 0orking diagnosis pada demam berdarah ditinjau bila pasien manyatakan ia demam yang disertai dengan salah satu gejala demam dengue seperti perdarahan intradermal ,petikie dan ekimosis. ataupun nyeri pada otot. 9ntuk menguatkan kemungkinan ke arah diagnosis terhadap penyakit demam berdarah maka ada beberapa pertanyaan yang bisa diajukan pada pasien. 8emungkinan pertanyaan yang diajukan ialah sebagai berikut : 1. 7enis demam yang dialami. 3pakah demamnya menetap atau naik-turun secara tiba-tiba. (. 3pabila pasien datang dengan suhu tubuh yang menurun, tanyakan apakah saat panas ia mengalami ruam ,kemerah-merahan. pada kulit dan apakah ruam itu hilang pada saat suhu tubuhnya turun. Selain ruam juga dapat timbul bintik pada tempat tersebut. 3. 3pakah pasien mengalami myalgia ,nyeri pada otot., terutama nyeri pada otot perut dan matanya. :. 3pakah pasien mengalami gambaran klinis lain seperti sakit kepala yang menyeluruh, mual ataupun muntah. ;. 3pakah pasien pernah melakukan perjalanan ke tempat endemik penyakit demam berdarah dalam kurun 0aktu masa inkubasi demam berdarah ,;-8 hari.. #i0ayat keluarga dan kerabat yang berhubungan juga perlu ditanyakan untuk menguatkan dugaan. <isalnya apakah ada kerabat yang dalam kurun 0aktu belakangan ini mengalami penyakit demam berdarah dan apakah ada kontak antara pasien dengan kerbabatnya tersebut. 7ika data-data dari pasien sudah lengkap untuk anamnesi, maka dapat dilakukan pemeriksaan 6isik untuk menunjang anamnesis tadi.1

Page | 2

*+/+10KS##, *emeriksaan Fisik Pemeriksaan 6isik dapat dilakukan setelah sebelumnya melakukan anamnesis. Pemeriksaan 6isik merupakan pemeriksaan tahap a0al yang dilakukan terhadap pasien yang selanjutnya dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui lebih lanjut mengenai diagnosis dari penyakit yang diderita pasien. Pemeriksaan 6isik yang dilakukan adalah pemeriksaan denyut nadi pasien. &adi pada a0alnya akan cepat dan kemudian kembali normal, selanjutnya akan melambat pada hari : dan ;. Pada mata pasien dapat juga dijumpai in6eksi konjungti2a, lakrimasi, 6otophobia, serta pembengkakan. Dapat juga dijumpai bradikardi yang menetap selama beberapa hari dalam masa penyembuhan. Selain itu pada pasien juga dijumpai kesulitan dalam buang air besar dan lidah yang kotor. 'erdapat juga gejala perdarahan pada hari 3 dan ; berupa ptekiae, purpura, ekimosis, hematemesis, melena, dan epitaksis. 'erdapat juga pembesaran hati dan nyeri tekan yang tak sesuai dengan beratnya penyakit. Pada dengue shock syndrome gejala renjatan umumnya ditandai dengan kulit yang terasa lembab dan dingin. 'erjadi pula sianosis peri6er pada ujung hidung, jari-jari tangan, dan kaki. *al ini juga disertai dengan penurunan tekanan darah.

*emeriksaan *enun$ang .a2oratorium Pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan darah pasien. Pemeriksaan darah ini meliputi pemeriksaan kadar hematokrit, hemoglobin, jumlah trombosit, dan hapusan darah tepi. Dari pemeriksaan darah ini dapat diketahui berbagai hal, di antaranya= 1. *ematokrit: kebocoran plasma yang umumnya dimulai pada hari ketiga demam, dibuktikan dengan ditemukannya peningkatan nilai hematokrit hingga > ()? dari nilai hematokrit a0al.

Page | 3

(. @eukosit: Pada hari ketiga demam dapat ditemui lim6ositosis relati6 dimana jumlah total leukosit melebihi :;? dan disertai adanya lim6osit plasma biru lebih dari 1;? dari jumlah total leukosit. *al ini dapat meningkat pada 6ase shock. 3. 'rombosit: 'erdapat trombositopenia pada hari ketiga hingga delapan demam. :. *emostasis: dilakukan pemeriksaan P', 3P', ibrinogen, D-Diner, atau DP pada

keadaan yang dicurigai terjadi perdarahan atau kelainan pembekuan darah. ;. Protein% albumin: dapat terjadi hipoproteinemia akibat kebocoran plasma. A. S45'%S4P': dapat meningkat. B. 9reum, kreatinin: bila didapatkan gangguan 6aal ginjal. 8. Clektrolit: sebagai parameter pemantauan pemberian cairan. ". 4olongan darah dan cross match: bila akan diberikan trans6use darah atau komponen darah. 1). 1muno serologi dilakukan pemeriksaan 1g4 dan 1g< terhadap dengue.( 1adiologi Pada 6oto dada didapat kan e6usi pleura, terutama pada hemitoraks kanan tetapi apabila terjasi perembesan plasma hebat, e6usi pleura dapat dijumpai pada kedua hemitoraks. Pemeriksaan 6oto rotgen dada sebaiknya dalam posisi lateral dekubitus kanan , psien tidur pada sisi badan sebelah kanan.. 3sites dan e6usi pleura dapat pula di deteksi dengan 9S4. C6usi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapatnya cairan pleura dalam jumlah yang berlebihan di dalam rongga pleura, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran cairan pleura. Dalam keadaan normal, jumlah cairan dalam rongga pleura sekitar 1)-()) ml. Dairan pleura komposisinya sama dengan cairan plasma, kecuali pada cairan pleura mempunyai kadar protein lebih rendah yaitu E 1,; gr%dl. <asa inkubasi dalam tubuh manusia :-A hari , rentang 3-1: hari., timbul gejala prodormal yang tidak khas seperti : nyeri kepala, nyeri tulang belakang dan perasaan lelah.(

Page | 4

3am2ar 1! +fusi *leura D0#3,4S0S Working Diagnosis Dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan maka akan didapatkan diagnosis terhadap pasien. Diagnosis pasti didapatkan dari hasil isolasi 2irus dengue ,cell culture. ataupun deteksi antigen 2irus #&3 dengue dengan teknik #'-PD# ,#e2erse 'ranscriptase Polymerase Dhain #eaction., namun karena teknik yang lebih rumit, saat ini tes serologis yang mendeteksi adanya antibodi spesi6ik terhadap dengue berupa antibodi total, 1g< maupun 1g4 lebih banyak. "a2el 1! Klasifikasi Dera$at 'enyakit 5irus Dengue2 DD6DBD DD Dera$at7 3e$ala .a2oratorium Demam disertai ( atau lebih tanda: sakit @eukopenia kepala, nyeri retro-orbital, mialgia, artralgia. 'rombositopenia, tidak ditemukan kebocoran plasma DBD 1 4ejala di atas ditambah uji bendung positi6 'rombositopenia ,E1)).)))%l., bukti bukti

ada kebocoran plasma DBD 11 4ejala di atas ditambah perdarahan spontan 'rombositopenia ,E1)).)))%l., bukti

ada kebocoran plasma

Page | 5

DBD

111

4ejala di atas ditambah kegagalan sirkulasi 'rombositopenia ,kulit dingin dan lembab serta gelisah. ,E1)).)))%l., bukti

ada kebocoran plasma DBD 1F Syok berat disertai dengan tekanan darah dan 'rombositopenia nadi tidak terukur ,E1)).)))%l., bukti

ada kebocoran plasma GD/D derajat 111 dan 1F juga disebut Sindrom Syok Dengue ,SSD.

Differential Diagnosis Diagnosis banding perlu dipertimbangkan bilamana terdapat kesesuaian klinis dengan demam ti6oid, campak, malaria.isk, sepsis. "a2el 2! Diagnosis Banding demam tan'a disertai tanda lokal

Page | 6

+"04.430 Demam berdarah dengue disebabkan oleh 2irus dengue, yang termasuk dalam genus la2i2irus, keluarga la2i2iridae. ali2i2rus merupakan 2irus dengan diameter 3) nm terdiri dari asam ribonukleat rantai tunggal dengan berat molekul : $ 1)A. 'erdapat : serotip 2irus yaitu DC&-1, DC&-(, DC&-3 dan DC&-: yang dapat menyebabkan demam berdarah dengue. 8eempat serotip tersebut ditemukan di 1ndonesia, dengan DC&-3 merupakan serotip terbanyak. Dalam laboratorium 2irus dengue dapat bereplikasi pada he0an maamlia seperti tikus, kelinci, anjing dan kelela0ar. Penelitian terhadap artropoda menunjukkan 2irus dengue dapat bereplikasi pada nyamuk genus aedes ,stegomyia. dan to$orhynchites.(,3

+*0D+/04.430 Demam berdarah dengue tersebar di 0ilayah 3sia tenggara, Pasi6ik dan 8aribia. 1ndonesia merupakan 0ilayah endemis dengan sebaran di seluruh 0ilayah tanah air. Penularan in6eksi 2irus dengue terjadi melalui 2ector nyamuk genus 3edes ,terutama 3.aegypti dan 3. albopictus.. Peningkatan kasus setiap tahunnya berkaitan dengan sanitasi lingkungan dengan tersedianya tempat perindukan bagi nyamuk betina yaitu bejana yang berisi air jernih. /eberapa 6aktor diketahui berkaitan dengan peningkatan trasmisi 2irus dengue yaitu : 5ektor: perkembangbiakan 2ektor, kebiasaan menggigit, kepadatan 2ektor di lingkungan, transportasi 2ektor dari satu tempat ke tempat lain.
Page | 7

*e$amu: terdapatnya penderita di lingkungan atau keluarga, mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk, usia dan jenis kelamin. .ingkungan: curah hujan, suhu, sanitasi, dan kepadatan penduduk.(

*#"4F0S04.430 'erdapat bukti yang kuat bah0a mekanisme imunopatologis berperan dalam terjadinya demam berdarah dengue dan sindrom renjatan dengue. #espon imun yang diketahui berperan dalam patogenesis D/D ialah: #espon humoral berupa pembentukan antibodi yang berperan dalam proses netralisasi 2irus, sitolisis yang dimediasi komplemen dan sitotoksisitas yang dimediasi antibodi. 3ntibodi terhadap 2irus dengue berperan mempercepat replikasi 2irus pada monosit atau makro6ag. @im6osit ' baik '-helper dan ' sitotoksik berperan dalam respon imun selulerterhadap 2irus dengue. Di6erensiasi ' helper yaitu '*1 akan memproduksi inter6eron gamma, 1@-( dan lim6okin, sedangkan '*( memproduksi 1@-:, 1@-;, 1@-A dan 1@-1). <onosit dan makro6ag berperan dalam 6agositosis 2irus dengan opsonisasi antibodi. &amun proses 6agositosis ini meyebabkan peningkatan replikasi 2irus dan sekresi sitokin oleh makro6ag. Selain itu akti2itas komplemen oleh kompleks imun yang menyebabkan terbentuknya D3a dan D;a. 'erjadinya in6eksi makro6ag oleh 2irus dengue menyebabkan akti2aasi ' helper dan ' sitotoksik sehingga diproduksi lim6okin dan inter6eron gamma. 1nter6eron gamma akan mengakti2asi monosit sehingga disekresi berbagai mediator in6lamasi seperti '& -H, 1@-1, P3 , 1@-A dan histamine yang mengakibatkan terjadnya dis6ungsi sel endotel dan terjadinya kebocoran plasma.(,3 'rombositopenia pada in6eksi dengue terjadi melalui mekanisme: Supresi sumsum tulang dan Destruksi dan pemendekkan masa hidup trombosit. 4ambaran sumsum tulang pada 6ase a0al
Page | 8

in6eksi ,E;hari. menunjukkan keadaan hiposeluler dan supresi megakariosit. Setelah keadaan nadir tercapai akan terjadi peningkatan proses hematopoisis termasuk megakariopoiesis. 8adar trombopoietin dalam darah pada saat terjadi trombositopenia justru menunjukkan kenaikan, hal ini menunjukkan terjadinya stimulasi trombopoiesis sebagai mekanisme kompensasi terhadap keadaan trombositopenia. Destruksi trombosit terjadi melalui pengikatan 6ragmen D3g, terdapatnya antibodi FD, konsumsi trombosit selama proses koagulopati dan sekuestrasi di peri6er. 4angguan 6ungsi trombosit terjadi melalui mekanisme gangguan pelepasan 3DP, peningkatan kadar b-tromboglobulin dan P : yang merupakan pertanda degranulasi trombosit. /#,0F+S"#S0 K.0,0S <ani6estasi klinik in6eksi 2irus dengue dapat bersi6at asimtomatik atau dapat berupa demam yang tidak khas, demam dengue, demam berdarah dengue atau sindrom syok ,DSS.. Pada umumnya pasien mengalami 6ase demam (-B hari yang diikuti 6ase kritis selama (-3 hari. Pada 0aktu 6ase ini pasien sudah tidak demam, akan tetapi mempunyai resiko untuk terjadi renjatan jika tidak mendapat pengobatan adekuat.(

*+,#"#.#KS#,##, Penatalaksanaan yang tepat dengan rancangan tindakan yang dibuat sesuai atas indikasi. Praktis dalam pelaksanaannya <empertimbangkan cost e66ecti2eness : 1! *rotokol 1! *enanganan "ersangka DBD De8asa "an'a Syok Protokol 1 dapat digunakan sbagai petunjuk dalam memberikan pertolongan pertama penderita D/D atau yang diduga D/D. Seseorang yang tersangka menderita D/D dilakukan hemoglobin, hematokrit, dan trombosit bila: *b, *t dan trombosit normal atau trombosit antara 1)).))) - 1;).))). *b, *t normal tetapi trombosit E 1)).))) dianjurkan untuk dira0at. *b, *t meningkat dan trombosit normal atau turun juga dianjurkan untuk dira0at.( 2! *rotokol 2! *em2erian 9airan *ada "ersangka DBD De8asa Di 1uang 1a8at! Pasien yang tersangka D/D tanpa perdaarahan spontan, massi6 dan tanpa syok maka diruang ga0at darurat diberikan cairan in6use kristaaloid.(

Page | 9

:! *rotokol :! *enatalaksanaan DBD Dengan *eningkatan -ematokrit ;20<! <enunjukkan bah0a tubuh mengalami de6icit cairan sebanyak ;?. Pada keadaan ini terapi a0al pemberian cairan adalah dengan memberikan in6use cairan kristaloid sebanyak A-B ml%kg%jam. Pasien kemudian dipantau setelah 3-: jam pemberian cairan. /ila terjadi perbaikan yang ditandai dengan tanda I tanda *t turun, 6rekuensi nadi turun, tekanan darah stabil, produksi urin meningkat makan julah cairan in6use dikurangi ,menjadi ;ml%kg//%jam. ( jam kemudian dilakukan pemantauan kembali dan bila keadaan tetap menunjukkan perbaikan maka jumlah cairan in6us dikurangi menjadi 3ml%kg//%jam. /ila dalam pemantauan keadaan tetap membaik maka pemberian cairan dapat dihentikan (:-:8 jam kemudian. 3pabila setelah pemberian terapi cairan a0al A-B ml%kg//%jam tadi keadaan tetap tidak membaik, yang ditandai dengan hematokrit dan nadi meningkat, keadaan nadi menurun E () mm*g, produksi urin menurun, maka kita harus naikkanjumlah cairan in6use menjadi 1) mm%kg//%jam. ( jam kemudian dilakukan pemantauan kembali dan bila keadaan menunjukkan perbaikkan maka jumlah cairan dikurangi menjadi ;ml%kg//%jam tetapi bila keadaan tidak menunjukkan perbaikan maka jumlah cairan in6use menjadi 1) ml%kg//%jam tetapi bila keadaan tidak menunjukkan perbaikan maka jumlah cairan in6use dinaikkan menjadi 1; ml%kg//%jam dan bila dalam perkembangannya kondisi menjadi memburuk dan didapatkan tanda I tanda syok maka pasien ditangani sesuai dengan protokol tatalaksana sindrom syok dengue pada de0asa.( =! *rotokol =! *enatalaksaan *erdarahan S'ontan *ada DBD De8asa Perdarahan spontan dan massi6 pada penderita D/D de0asa adalah perdarahan hidung%epistaksis yang tidak terkendali 0alaupun telah diberikan tampon hidung, perdarahan saluran cerna, perdarahan saluran kencing, perdarahan otak atau perdarahan tersembunyi dengan jumlah peprdarahan sebanyak :-; ml%kg//%jam. Pada keadaan seperti ini jumlah dan kecepatan pemberian cairan tetap seperti keadaan D/D tanpa syok yang lainnya. Pemeriksaan tekanan darah, nadi, pernapasan dan jumlah urin dilakukan sesering mungkin dengan ke0aspadaan *b, *t dan thrombosis serta homeostase harus segera dilakukan dan pemeriksaan *b, *t dan trombosit sebaiknya diulang setiap :-A jam. Pemberian heparin diberikan apabila secara klinis dan laboratories didapatkan tanda I tanda koagulasi intra2askuler diseminata ,81D.. 'rans6use komponen darah diberikan sesuai indikasi. P#D diberikan bila *b kurang dari 1) g%dl. 'rans6use trombosit hanya diberikan
Page | 10

pada pasien D/D dengan perdarahan spontan dan massi6 dengan jumlah trombosit E 1)).)))%mm3 disertai atau tanpa 81D.( >! *rotokol >! "atalaksana Sindrom Syok Dengue *ada De8asa /ila kita mendapat pasien dengan sindrom syok dengue ,SSD. maka pilihan utama yang harus diberikan adalah cairan kristaloid. Selain resusitasi cairan, penderita juga diberikan oksigen (-: liter%menit. Pemeriksaan yang harus dilakukan adalah pemeriksaan darah peri6er lengkap ,DP@., hemostatis, analisis gas darah, kadar natrium, kalium dan klorida serta ureum dan kreatinin.(

*+,9+3#-#, Pencegahan penyakit demam berdarah ,D/D. sangat tergantung dengan pengendalian pada 2ektornya, yaitu nyamuk aedes aegypti, karena 2aksin dan obat untuk membasmi 2irusnya belum tersedia. : Pemberantasan nyamuk de0asa dengan pengasapan%6ogging dengan menggunakan

malathion, 6enthion, piretroid sintetik dan karbamat. Pemberantasan jentik dikenal dengan istilah pemberantasan sarang nyamuk ,PS&. dilakukan dengan cara : 1. 8imia0i : Pemberantasan lar2a dengan lar2asida yang dikenal dengan istilah abatisasi. @ar2asida yang biasa digunakan adalah teme6os. (. /iologis : <emelihara ikan pemakan jenti, misalnya ikan guppy 3. isik : <enguras bak mandi dan tempat penampungan air sekurang-kurangnya seminggu sekali, dikarenakan perkembangan telur nyamuk menetas sekitar B-1) hari. <enutup rapat tempat penampungan air agar nyamuk tidak menggunakannya sebagai tempat berkembang biak. <engubur barang-barang bekas yang tidak digunakan. Fektor potensial D* adalah 3edes albopictus yang sepintas tampak mirip dengan 3edes aegypti. @ar2a 3edes albopictus lebih menyukai tempat perindukan alamiah yaitu di kelopak daun atau tempurung kelapa yang mengandung air hujan. &yamuk 3edes albopictus de0asa lebih suka beristiarahat di luar rumah.:

Page | 11

K4/*.0K#S0 8ebanyakan orang yang menderita D/D pulih dalam 0aktu dua minggu. &amun, untuk orang-orang tertentu dapat berlanjut untuk selama beberapa minggu hinga berbulan-bulan. 4ejala klinis yang semakin berat pada penderita D/D dan dengue shock syndromes dapat berkembang menjadi gangguan pembuluh darah dan gangguan hati. *al ini tentu dapat mengancam ji0a.;

+nsefalo'ati Dengue Pada umumnya ense6alopati terjadi sebagai komplikasi syok yang berkepanjangan dengan pendarahan, tetapi dapat juga terjadi pada D/D yang tidak disertai syok. 4angguan metabolik seperti hipoksemia, hiponatremia, atau perdarahan, dapat menjadi penyebab terjadinya ense6alopati. <elihat ense6alopati D/D bersi6at sementara, maka kemungkinan dapat juga disebabkan oleh trombosis pembuluh darah Iotak, sementara sebagai akibat dari koagulasi intra2askular yang menyeluruh. Dilaporkan bah0a 2irus dengue dapat menembus sa0ar darah-otak. Dikatakan pula bah0a keadaan ense6alopati berhubungan dengan kegagalan hati akut. Pada ense6alopati cenderung terjadi udem otak danalkalosis, maka bila syok telah teratasi cairan diganti dengan cairan yang tidak mengandung *D)3- danjumlah cairan harus segera dikurangi. @arutan laktat ringer dektrosa segera ditukar dengan larutan &aDl ,),"?. : glukosa ,;?. ! 1:3. 9ntuk mengurangi udem otak diberikan de$ametason ),; mg%kg //%kali tiap 8 jam, tetapi bila terdapat perdarahan saluran cerna sebaiknya kortikosteroid tidak diberikan. /ila terdapat dis6ungsi hati, maka diberikan 2itamin 8 intra2ena 3-1) mg selama 3 hari, kadar gula darah diusahakan > 8) mg. <encegah terjadinya peningkatan tekanan intrakranial dengan mengurangi jumlah cairan ,bila perlu diberikan diuretik., koreksi asidosis dan elektrolit. Pera0atan jalan na6as dengan pemberian oksigen yang adekuat. 9ntuk mengurangi produksi amoniak dapat diberikan neomisin dan laktulosa. 9sahakan tidak memberikan obatobat yang tidak diperlukan ,misalnya antasid, anti muntah. untuk mengurangi beban detoksi6ikasi obat dalam hati. 'rans6usi darah segar atau komponen dapat diberikan atas indikasi yang tepat. /ila perlu dilakukan tran6usi tukar. Pada masa penyembuhan dapat diberikan asam amino rantai pendek.
Page | 12

Kelainan gin$al 4agal ginjal akut pada umumnya terjadi pada 6ase terminal, sebagai akibat dari syok yang tidak teratasi dengan baik. Dapat dijumpai sindrom uremik hemolitik 0alaupun jarang. 9ntuk mencegah gagal ginjal maka setelah syok diobati dengan menggantikan 2olume intra2askular, penting diperhatikan apakah benar syok telah teratasi dengan baik. Diuresis merupakan parameter yang penting dan mudah dikerjakan untuk mengetahui apakah syok telah teratasi. Diuresis diusahakan > 1 ml % kg berat badan%jam. 5leh karena bila syok belum teratasi dengan baik, sedangkan 2olume cairan telah dikurangi dapat terjadi syok berulang. Pada keadaan syok berat sering kali dijumpai acute tubular necrosis, ditandai penurunan jumlah urin dan peningkatan kadar ureum dan kreatinin.A Udem 'aru 9dem paru adalah komplikasi yang mungkin terjadi sebagai akibat pemberian cairan yang berlebihan. Pemberian cairan pada hari sakit ketiga sampai kelima sesuai panduan yang diberikan, biasanya tidak akan menyebabkan udem paru oleh karena perembesan plasma masih terjadi. 'etapi pada saat terjadi reabsorbsi plasma dari ruang ekstra2askuler, apabila cairan diberikan berlebih ,kesalahan terjadi bila hanya melihat penurunan hemoglobin dan hematokrit tanpa memperhatikan hari sakit., pasien akan mengalami distress perna6asan, disertai sembab pada kelopak mata, dan ditunjang dengan gambaran udem paru pada 6oto rontgen dada.A Kerusakan hati Pembesaran hati pada umumnya dapat ditemukan pada permulaan penyakit, ber2ariasi dari hanya sekedar dapat diraba ,just palpable. sampai (-: cm di ba0ah lengkung iga kanan, derajat pembesaran hati tidak sejajar dengan beratnya penyakit. 9ntuk menemukan pembesaran hati ,harus dilakukan perabaan setiap hari. &yeri tekan di daerah hati sering kali ditemukan dan pada sebagian kecil kasus dapat disertai ikterus. &yeri tekan di daerah hati tampak jelas pada anak besar dan ini berhubungan dengan adanya perdarahan.A 3angguan neurogik ?ke$ang& ense'halo'ati@

*143,4S0S

Page | 13

1n6eksi dengue pada umumnya mempunyai prognosis yang baik, D dan D* tidak ada yang mati. 8ematian dijumpai pada 0aktu ada pendarahan yang berat, shock yang tidak teratasi, e6usi pleura dan asites yang berat dan kejang. 8ematian dapat juga disebabkan oleh sepsis karena tindakan dan lingkungan bangsal rumah sakit yang kurang bersih. 8ematian terjadi pada kasus berat yaitu pada 0aktu muncul komplikasi pada sistem syara6, kardio2askuler, pernapasan, darah, dan organ lain.

K+S0/*U.#, Penyakit demam dengue atau demam berdarah dengue disebabkan oleh 2irus dengue. Firus dengue terdiri dari : serotipe yaitu: DC&-1, DC&-(, DC&-3, DC&-:. 1n6eksi oleh salah satu dari keempat serotipe tersebut tidak menimbulkan kekebalan protekti6 silang, artinya jika seseorang pernah terin6eksi oleh DC& 1, maka di kemudian hari mungkin saja orang tersebut akan terin6eksi oleh serotipe lainnya, sehingga orang-orang yang tinggal di daerah endemis dengue, bisa menderita keempat jenis in6eksi dengue. 8eempat serotype ditemukan di 1ndonesia dengan DC&-3 merupakan serotype terbanyak. Dengue ditularkan oleh nyamuk 3edes aegypti betina, yang lebih menyukai untuk menyimpan telurnya di dalam 0adah yang berisi air bersih dan terletak di sekitar habitat manusia. 3edes aegypti bersi6at diurnal atau akti6 pada pagi hingga siang hari. 3danya trombositopenia yang jelas disertai hemokonsentrasi membedakan Demam /erdarah dengue ,D/D. dari penyakit lain. 'idak ada terapi spesi6ik untuk D/D, prinsip utama adalah terapi suporti6 dan simptomatis. Dengan terapi suporti6 yang adekuat, angka kematian dapat diturunkan hingga kurang dari 1?. Pemeliharaan 2olume cairan sirkulasi merupakan tindakan yang paling penting dalam penanganan kasus D* , asupan cairan pasien harus tetap dijaga, terutama cairan oral. 7ika asupan cairan oral pasien tidak mampu dipertahankan, maka dibutuhkan asupan cairan melalui intra2ena untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi secara bermakna. D/D yang disertai kegagalan sirkulasi dengan mani6estasi nadi yang cepat dan lemah, tekanan darah turun ,J () mm*g., hipotensi ,kulit dingin dan lembab serta gelisah disebut Dengue Shock Syndrome ,DSS.. Pada kasus DSS cairan kristaloid adalah pilihan utama yang
Page | 14

diberikan. Selain resusitasi cairan, penderita juga diberi oksigen (-: liter%menit. 3ngka kematian DSS sepuluh kali lipat dibandingkan dengan penderita D/D.

D#F"#1 *US"#K# 1. 'umbelaka 3#, Dar0is D, 4atot D, dkk. Demam berdarah dengue. 7akarta: /alai Penerbit 891= ());. (. Sudoyo 3K, Setiyohadi /, 3l0i 1 dkk. /uku 3jar 1lmu Penyakit Dalam edisi 1F 7ilid 111. 7akarta= 1nterna Publishing= ())". h.1B)"-13 3. <ansjoer, 3ri6. 8apita Selekta 8edokteran edisi 111 jilid 1. 7akarta= /alai Penerbit 8 91= ())1. :. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Demam /erdarah Dengue, Petunjuk @engkap. 'erjemahan K*5 #egional Publication SC3#5 &o. (". K*5 L Departemen 8esehatan #1 ())). ;. @ongo D@, 8asper D@, 7ameson @7, auci 3S, *auser S@, @oscalMo 7. *arrisonNs

Principles o6 1nternal <edicine. 1A ed. &e0 Oork: <c-4ra0 *ill. ());. A. Suroso ', *adinegoro S#, Kuryadi S, Sumanjuntak 4, 9mar 31, Pitoyo PD, dkk. Penyakit Demam /erdarah Dengue dan Demam /erdarah Dengue. K*5 dan Depkes #1, 7akarta ())).

Page | 15

You might also like

  • Abstrak
    Abstrak
    Document1 page
    Abstrak
    Stefany Fany
    No ratings yet
  • Lampiran
    Lampiran
    Document13 pages
    Lampiran
    Stefany Fany
    No ratings yet
  • Iva
    Iva
    Document33 pages
    Iva
    Stefany Fany
    No ratings yet
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Document2 pages
    Daftar Isi
    Stefany Fany
    No ratings yet
  • LAPKAS
    LAPKAS
    Document1 page
    LAPKAS
    Stefany Fany
    No ratings yet
  • Asma Bronkiale Eksaserbasi Akut
    Asma Bronkiale Eksaserbasi Akut
    Document33 pages
    Asma Bronkiale Eksaserbasi Akut
    Stefany Fany
    No ratings yet
  • Case Asma Bronkiale
    Case Asma Bronkiale
    Document19 pages
    Case Asma Bronkiale
    Stefany Fany
    No ratings yet
  • Wawancara
    Wawancara
    Document4 pages
    Wawancara
    Stefany Fany
    No ratings yet
  • CASE
    CASE
    Document12 pages
    CASE
    Stefany Fany
    No ratings yet
  • Lampiran IVA
    Lampiran IVA
    Document13 pages
    Lampiran IVA
    Stefany Fany
    No ratings yet
  • ANAK
    ANAK
    Document13 pages
    ANAK
    Stefany Fany
    No ratings yet
  • Appendisitis Akut
    Appendisitis Akut
    Document33 pages
    Appendisitis Akut
    Stefany Fany
    No ratings yet
  • Presentasi Kasus
    Presentasi Kasus
    Document33 pages
    Presentasi Kasus
    Stefany Fany
    No ratings yet
  • Case 1 DR - Widiarso - KPD DONE
    Case 1 DR - Widiarso - KPD DONE
    Document48 pages
    Case 1 DR - Widiarso - KPD DONE
    Don Gibson
    No ratings yet
  • Wawancara
    Wawancara
    Document17 pages
    Wawancara
    Stefany Fany
    No ratings yet
  • PPT
    PPT
    Document48 pages
    PPT
    Stefany Fany
    No ratings yet
  • Makalah Blok 22
    Makalah Blok 22
    Document29 pages
    Makalah Blok 22
    Stefany Fany
    No ratings yet
  • PPT
    PPT
    Document48 pages
    PPT
    Stefany Fany
    No ratings yet
  • PBL Makalah
    PBL Makalah
    Document39 pages
    PBL Makalah
    Stefany Fany
    No ratings yet
  • KETUBAN PECAH DINI Case 1 DR Widiarso DONE
    KETUBAN PECAH DINI Case 1 DR Widiarso DONE
    Document20 pages
    KETUBAN PECAH DINI Case 1 DR Widiarso DONE
    Stefany Fany
    No ratings yet
  • Case 2
    Case 2
    Document36 pages
    Case 2
    Stefany Fany
    No ratings yet
  • Spss Laporan
    Spss Laporan
    Document29 pages
    Spss Laporan
    Stefany Fany
    No ratings yet
  • Makalah 22
    Makalah 22
    Document21 pages
    Makalah 22
    Stefany Fany
    No ratings yet
  • Case 1 DR - Widiarso - KPD DONE
    Case 1 DR - Widiarso - KPD DONE
    Document48 pages
    Case 1 DR - Widiarso - KPD DONE
    Don Gibson
    No ratings yet
  • Makalah PBL
    Makalah PBL
    Document60 pages
    Makalah PBL
    Stefany Fany
    No ratings yet
  • KLB PENYAKIT
    KLB PENYAKIT
    Document21 pages
    KLB PENYAKIT
    Stefany Fany
    No ratings yet
  • 26
    26
    Document25 pages
    26
    Stefany Fany
    No ratings yet
  • PBL 20
    PBL 20
    Document29 pages
    PBL 20
    Stefany Fany
    No ratings yet
  • Makalah PBL Blok 20
    Makalah PBL Blok 20
    Document15 pages
    Makalah PBL Blok 20
    Stefany Fany
    No ratings yet
  • Blok 20
    Blok 20
    Document17 pages
    Blok 20
    Stefany Fany
    No ratings yet