You are on page 1of 9

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN BENIGNA PROSTAT HYPERPLASIA (BPH) DI RUANG 17 RSSA MALANG

Tugas Lapora Pra!"#! Pro$#s% K#p#ra&a"a Bag%a Surg%'a(

O L E H ENDRA AMALIA NIM)**+1+7,+1-.7/

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNI0ERSITAS BRAWI1AYA MALANG. /++1

PENDAHULUAN Dengan semakin canggihnya alat-alat kedokteran penunjang medis yang dikembangkan saat ini, tindakan operasi Trans Urethral Reseksi Prostat dipandang lebih menguntungkan baik bagi pasien maupun dokter bedah. Namun tidak menutup kemungkinan timbulnya permasalahan antara lain: perdarahan dan syock, sidroma TUR, in eksi,gangguan drainase urine dan inkontinensia erine. !engingat permasalahan tersebut pro esi kepera"atan harus mengembangkan ilmu pengetahuan dan ketrampilannya serta memiliki dedikasi yang tinggi dalam melaksanakan tugas sehingga mampu mengimbangi teknologi kedokteran yang makin maju. Untuk itu diperlukan strategi yang tapat agar dapat menja"ab tantangan tersebut. !etode yang sedang dikembangkan oleh propesi kepera"atan adalah dengan pendekatan proses kepera"atan, dimana proses kepera"atan merupakan pengintegrasian keterampilan, intelektual, hubungan antar prbadi dan teknik dari seorang pera"at. TUJUAN #. Tujuan Umum: !ahasis"a mampu memberikan asuhan kepera"atan pada klien dengan gangguan sistem perkemihan, khususnya klien dengan $P% &. Tujuan 'husus: !ahasis"a mampu: a. !elakukan pengkajian kepera"atan pada pasien dengan $P%. b. !erumuskan diagnosa kepera"atan pada pasien dengan $P%. c. !enyusun perencanaan tindakan kepera"atan pada pasien dengan $P% d. !elakukan tindakan kepera"atan pada pasien dengan $P%. e. !enge(aluasi tindakan kepera"atan pada pasien dengan $P%. TINJAUAN TEORITIS Pengukuran: )da * cara pengukuran besarnya hiperplasia prostat: a. Rectal grading yaitu dengan rectal toucher diperkirakan beberapa cm prostat yang menonjol ke dalam rectum yang dilakukan, sebaliknya pada saat buli-buli kosongan. +radasi ini adalah: , - # cm : grade , # - & cm : grade # & - * cm : grade & * - . cm : grade * / # cm : grade . Pada grade *-. batas prostat tidak teraba. Prostat ibratik teraba lebih kecil dari normal. b. Clinica grading, dalam hal ini urine menjadi patokan pada pagi hari. Pada pagi hari setelah bangun, pasien disuruh kencing sampai selesai, kemudian dimasukkan kateter ke dalam buli-buli untuk mengukur sisa urine. 0isa urine , cc : normal 0isa urine , - 1, cc : grade # 0isa urine 1, - #1, cc : grade & 0isa urine / #1, cc : grade * Tidak bisa kencing : grade . c. Intra urethral grading, dengan alat penodoscope dapat diukur2dilihat berapa jauh penonjolan lobus lateral ke dalam lumen uretra +rade #: 3linical grading sejak berbulan-bulan, bertahun-tahun, mengeluh kalau kencing tidak lampas, pancaran lemah, nacturia +rade &: $ila miksi terasa panas, sakit disuria +rade *: +ejala-gejala makin berat +rade .: $uli-buli penuh, disuria, o(er lo" inkontinen. $ila o(er lo" inkontinensia dibiarkan dengan adanya in eksi dapat terjadi urosepsis berat. Pasien menggigil, panas ., - .# ,3, kesadaran menurun

Komplikasi: a. Urinary tractus in ection. b. Retensi urine akut c. 4bstruksi dengan dilatasi uretra, hydrone rosis dan gangguan ungsi ginjal d. $ila operasi bisa 5mpotensi, kerusakan ner(us pudendik %emorargia pasien bedah 6 istula 0trikurra pasien beda 5nkontinensia urine Pemeriksaan Fisik: a. Urinolitis b. Urine culture c. Pemeriksaan isik Pena alaksanaan: a. Tindakan umum: Prostatectom: grade . Trans urethral resection o the prostat 7TRUP8: grade # b. 'ontra indikasi: 4rang tua Decomposation cordis 5n ark jantung baru !alnutrisi berat Dalam keadaan koma Tekanan darah sistolik &,, - &9, mm%g Pengka!ian Kepera"a an: a. 0irkulasi: peningkatan tekanan darah 7e ek lebih lanjut pada ginjal8 b. :liminasi: Penurunan kekuatan kaliber berkemih. 'etidakmampuan pengosongan kandung kemih, sering berkemih Nocturia, dysuria, hematuria. Duduk dalam mengosongan kandung kemih. 'ekambuhan UT5, ri"ayat batu 7urinary statis8 'onstipasi 7penonjolan prostat ke ructum8 !asa abdomen bagian ba"ah, hernia inguinal, hemorroid2akibat peningkatan abdominal pada saat pengosongan kandung kemih c. !akanan2cairan: )noreksia, nausea, muntah. 'ehilangan $$ yang mendadak d. Nyeri2nyaman: suprapubik, panggul, nyeri belakang tajum, intens 7pada prostatitis akut8, nyeri pinggang belakang. e. Rasa aman: Demam . 0eksualitas: Perhatikan pada e ek dari kondisinya2terapi kemampuan seksual. Takut beser kencing selama kegiatan intim Penurunan kontraksi ejakulasi Pembesaran prostat g. Pengetahuan2pendidikan: Ri"ayat adanya 3a dalam keluarga, hipertensi, penyakit gula. Penggunaan obat anti hipertensi atau anti depressant, antibiotik untuk saluran kencing, obat alergi.

LAPORAN PENDAHULUAN Nama #a$asis"a : ENDRA A#ALIA N5!: ;;,#,<1,#*-<& #asala$ Kese$a an : $enigna Prostat %iperplasia 7$P%8 De%enisi : $P% adalah suatu neoplasma jinak 7hiperplasia8 yang menyertai kelenjar prostat Pa o%isiologi :
HISTOLO&IK'SIFAT JARIN&AN

Perubahan :ndokrin2 %ormonal

(ENI&NA PROSTAT HIPERPLASIA

Proses Penuaan

Penyempitan =umen Uretra Posterior Tekan 5ntra(esika meningkat !uskulus Detrusor berkontraski kuat

%ipertro i otot detrusor

Trabekulasi

0elula

Di(ertikel buli-buli

'ompensasi otot detrusor menurun


'omplikasi !engejan 'omplikasi %ernia %emoroid

Pengeluaran urin tidak sempurna2 Urine tersisa dalam buli-buli Retyensio urine:
+rad 5 > 1, ml +rad 55 1, - #,, ml +rad 555 / #,, ml +rad 5? Retensio urine total Detensi 'andung 'emih Urine 'eluar !enetes 'ateterisasi !asalah 'epera"atan: Resiko tinggi 5n eksi

)kut Nyeri !asalah 'epera"atan: +angguan rasa nyaman %idroureter

'ronis Re luk (esiko ureter Dihrone rosis +agal +injal

!asalah 'epera"atan: De isit ?ulume cairan

!asalah 'epera"atan: a. Retensio urine b. Potensial in eksi c. Nyeri d. 'urang pengetahuan e. Resiko tinggi terhadap kekurangan (olume cairan Diagnosa 'epera"atan a. Retensio urine yang berhubungan dengan pembesaran prostat b. Potensial in eksi yang berhubungan dengan penggunaan kateter dan atau retensi urine. c. Nyeri yang berhubungan dengan retensi urine akut d. 'urang pengetahuan yang berhubungan dengan kurang in ormasi tentang proses penyakit. e. Resiko tinggi terhadap kekurangan (olume cairan yang berhubungan dengan dis ungsi ginjal. In er)ensi *an Rasional: #. D@-#: Retensio urine yang berhubungan dengan pembesaran prostat. Tujuan: Retensio urine tidak terjadi dengan kriteria: - $erkemih dengan jumlah yang adeAuate tanpa distensi kandung kemih - Bumlah (olume residu urin kurang dari <1 hingga #,, ml dengan tidak adanya tetesan atau kelebihan aliran2urine 5nter(ensi dan rasional:
No. Tindakan Rasional #. Dorong pasien untuk berkemih setiap !emenimalkan restensi urine distensi belebihan pada & - . jam dan bila tiba-tiba dirasakan kandung kemih &. Tanyakan pasien inkontinensia stress Tekanan uretral tinggi menghambat pengosongan kandung kemih atau dapat menghambat perkemih sampai tekanan abdominal meningkat cukup untuk mengeluarkan urine secara tidak sadar *. 4bser(asi aliran urin, perhatian $erguna untuk menge(aluasi obstruksi dan pilihan ukuran dan kekuatan. inter(ensi .. )"asi dan catat "aktu dan jumlah Retensi urin meningkatkan tekanan dalam saluran tiap berkemih. Perhatikan Penurunan perkemihan atas yang dapat mempengaruhi ungsi haluaran urin dan perubahan berat ginjal. )danya de isit aliran darah ke ginjal jenis mengganggu kemampuannya untuk mem ilter dan mengkonsentrasi substansi. 1. Perkusi atau palpasi area supra pubik Distensi kandung kemih dapat dirasakan di area supra pubik 9. Dorong masukan cairan sampai *.,,, Peningkatan aliran cairan mempertahankan per usi ml2hari 7dalam toleransi jantung bila ginjal dan membersihkan ginjal dan kandung kemih diindikasikan8 dari pertumbuhan bakteri. <. )"asi tanda (ital dengan ketat. 'ehilangan ungsi ginjal mengakibatkan Penurunan 4bser(asi hipertensi, edema per ier, eliminasi cairan dan )kumulasi sisa toksik: dapat perubahan mental. Timbang berat berlanjut ke penurunan ginjal total badan tiap hari. Pertahankan pemasukan dan pengeluaran akurat C. $erikan atau dorong kateter dan !enurunkan resiko in eksi asenden. pera"atan perinial ;. $erikan rendam duduk sesuai !eningkatkan relaksasi otot, Penurunan edema, dan indikasi dapat meningkatkan upaya berkemih #,. 'olaborasi: $erikan obat sesuai indikasi: )ntispasmodik, contohD oksibutinin !enghilangkan spasme kandung kemih sehubungan klorida 7ditropan8 iritasi oleh kateter. 'ateterisasi untuk residu urine dan dengan retensi urine dan mengesambiarkan kateter tak menetap sesuai !enghilangkan2mencegah pingkan adanya striktur uretral. Catatan: Dekompresi indikasi kandung kemih harus dilakukan dengan menambah &,, ml untuk mencegah hematuria 7ruptur pembuluh darah pada mukosa kandung kemih yang terlalu distensi8 dan pingsan 7stimulasi otomik berlebihan8. 'ateter coude diperlukan karena ujung lengkung memudahkan pasase selang melalui uretra prostat

&. D@-&: Potensial in eksi yang berhubungan dengan penggunaan kateter dan atau retensi urine.

Tujuan: 5n eksi tidak terjadi dengan kriteria: - 0uhu dalam rentang normal - Urin jernih, "arna kuning tanpa bau - Tidak terjadi distensi kandung kemih 5nter(ensi dan Rasional
No. Tindakan #. Periksa suhu tiap . jam dan laporkan jika di atas *C,1,3 &. Tuliskan karakter urine, laporkan bila keruh dan bau busuk *. $ila ada kateter uretral, pertahankan sistem drainase gra(itasi tertutup .. +unakan teknik steril untuk kateterisasi intermiten selama pera"atan di rumah sakit 1. Pantau abdomen2kandung kemih terhadap distensi Rasional !engetahui kenaikan suhu dan mencegah keadaan penyakit yang lebih serius !endeteksi kelainan lebih lanjut !enghindari re lek bail urine, yang dapat memasukan bakteri ke dalam kandung kemih !encegah pemasukan bakteri dan in eksi2sepsis lebih lanjut Distensi kandung kemih akan mengakibatkan lemahnya tonus otot mosukulus detrusor sehingga terjadi episode retensio urinaria akut

9. Pantau dan laporkan tanda dan gejala 50' 75n eksi 0aluran 'emih8, lakukan tindakan untuk mencegah 50'. <. +unakan teknik cuci tangan yang !enghilangkan kontak dengan kuman penyakit, dan baik, ajarkan dan anjurkan pasien memandirikan klien dalam pera"atan diri untuk melakukan hal yang sama.

*. D@-*: Nyeri yang berhubungan dengan retensi urine akut Tujuan: Nyeri hilang atau terkontrol dengan kriteria: - 'lien tampak rileks - !ampu untuk tidur2istirahat dengan tepat 5nter(ensi dan rasional:
No. Tindakan Rasional #. 'aji nyeri, perhatikan lokasi, !emberikan in ormasi untuk membantu dalam intensitas 7skala ,-#,8 lamanya. menentukan pilihan2kee ekti an inter(ensi &. Plester selang drainase pada paha dan !encegah Penarikan kandung kemih dan erosi kateter pada abdomen 7bila traksi pertemuan penis skrotal tidak diperlukan8 *. Pertahankan tirah bring bila Tirah baring mungkin diperlukan pada a"l selama diindikasikan ase retensi akut. Namun ambulasi dini dapat memperbaiki pola berkemih normal dan menghilangkan nyeri kolik .. $erikan tindakan kenyamanan, contoh !eningkatkan relaksasi, mem okuskan kembali pijatan punggung, membantu pasien perhatian, dan dapat meningkatkan kemampuan melakukan posisi yang nyaman, koping mendorong penggunaan relaksasi2 latihan na as dalam, akti(itas terapiutik 1. Dorong menggunakan rendam !eningkatkan relaksasi otot duduk,sabun hangat untuk perineum 9. 'olaborasi: $erikan obat sesuai indikasi: Narkotik, contoh eperidin 7Demerol8 Diberikan untuk menghilangkan nyeri berat, memberikan relaksasi mental dan isik )ntibakterial, contoh metenamin !enurunkan adanya bakteri dalam traktus urinarius hipurat 7hipre@8 juga yang dimasukkan melalui sistem drainase. )ntispamodik dan sedati kandung !enghilangkan kpekaan kandung kemih. kemih contoh, la(oksat 7urispas8: oksibuttinin 7Dipropan8

.. D@-.: 'urang pengetahuan yang berhubungan dengan kurang in ormasi tentang proses penyakit Tujuan : 'lien2orang terdekat paham terhadap proses penyakit atau prognosis, gejala yang perlu dilaporkan ke dokter dan pera"atan di rumah, dan instruksi

e(aluasi: mendemonstrasikan pengukuran haluaran urine dan kateterisasi sendiri bila diperlukan. 5nter(ensi dan rasional:
No. Tindakan Rasional #. 'aji ulang proses penyakit dan !emberikan dasar pengetahuan dimana pasien dapat pengalaman pasien membuat pilihan in ormasi terapi &. Dorong menyatakan rasa takut2 !embantu pasien mengalami perasaan dapat perasaan dan perhatian merupakan rehabilitasi (ital *. $erikan in ormasi bah"a kondisi !ungkin merupakan ketakutan yang tidak dibicarakan tidak ditularkan secara seksual .. )njurkan menghidri makanan Dapat menyebabkan iritasi prostat dengan masalah berbumbu, kopi, alkohol, kongesti. Peningkatan tiba-tiba pada aliran urine dapat mengemudikan mobil yang lama, menyebabkan distensi kandung kemih dan kehilangan pemasukan cairan cepat 7terutama tonus kandung kemih, mengakibatkan episode retensi alkohol8 urinaria akut 1. $icrakan masalah seksual, contoh bah"a )kti(itas seksual dapat meningkatkan nyeri selama selama periode akut prostatitis, koitus episode akut tetapi dapat memberikan suatu masse dihindari tetapi mungkin membantu pada adanya penyakit kronis dalam pengobatan kronis 9. $erikan in ormasi tentang anatomi !emiliki in ormasi tentang anatomi membantu pasien dasar seksual. Dorong pertanyaan dan memahami implikasi tindakan lanjut, sesuai dengan tingkatkan dialog tentang masalah e ek penampilan seksual <. 'aji ulang tanda2gejala yang 5nter(ensi cepat dapat mencegah komplikasi lebih memerlukan e(aluasi medik, contoh serius urine keruh, berbau, Penurunan haluaran urine, ketidakmampuan untuk berkemih, adanya demam2menggigil. C. Diskusikan perlunya pemberitahuan !enurunkan resiko terapi tidak tepat, contoh pada pera"at kesehatan lain tentang penggunaan dekongestan, antikolinergik, dan diagnosa antidepresan meningkatkan retensi urine dan dapat mencetuskan episode akut ;. $eri penguatan pentingnya e(aluasi %ipertro i berulang dan atau in eksi 7disebabkan oleh medik untuk sedikitnya 9 bulan setahun, organisme yang sama atau berbeda8 tidak umum dan termasuk pemeriksaan rektal urinalisa akan memerlukan perubahan terapi untuk mencegah komplikasi serius

1. D@-1

: Resiko tinggi terhadap kekurangan (olume cairan yang berhubungan dengan dis ungsi ginjal Tujuan : !empertahankan hidrasi adeAuat dengan kriteria: - Tanda-tanda (ital stabil - Nadi peri er teraba - Pengisian kapiler baik - !embran mukosa lembab

5nter(ensi dan rasional:


No. Tindakan Rasional #. )"asi keluaran dengan hati-hati, tiap Diuresis cepat dapat menyebabkan kekurangan jam bila diindikasikan. Perhatikan (olume total cairan, karena ketidakcukupan jumlah

keluaran #,,-&,, ml2jam natrium diabsorpsi dalam tubulus ginjal &. Dorong peningkatan pemasukan oral Pasien dibatasi pemasukan oral dalam upaya berdasarkan kebutuhan indi(idu mengontrol gejala urinaria, homeostatic pengurangan cadangan dan peningkatan resiko dehidrasi2 hipo(olemia *. )"asi TD, nadi dengan sering. !emampukan deteksi dini2inter(ensi hop(olemik :(aluasi pengisian kapilar dan sistemik membran mukosa oral .. Tingkatkan tirah baring dengan !enurunkan kerja jantung, memudahkan homeostasis kepala tinggi sirkulasi 1. 'olaborasi )"asi elektrolit, khususnya natrium $ila pengumpulan cairan terkumpul dari area ekstraselular, natrium dapat mengikuti perpindahan, menyebabkan hiponatremia $erikan cairan 5? 7garam aal !enggantikan kehilangan cairan dan natrium untuk hipertonik8 sesuai kebutuhan. mencegah2memperbaiki hipo(olemia

Da% ar (a+aan: Doenges, !arilyn :., et. )l. 7&,,,8, Rencana Asuhan Keperawatan: pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien, :+3, Bakarta Tucker,0usan !artin,et )l. 7#;;<8,Standar Perawatan Pasien: Proses Keperawatan,Diagnosis, dan Evaluasi, :+3, Bakarta. 0jamsuhidajat R.et. )l.7#;;<8, uku A!ar Ilmu edah, :+3, Bakarta.

PENUTUP 0ebagai akhir dari pelaporan ini, penulis mengharapkan semoga makalah ini berman aat terutama bagi penulis sendiri dan juga bagi rekan-rekan pro esi kepera"atan dalam menjalankan tugas sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. 'ita menyadari bah"a saat ini pro esi kepera"atan sedang mengembangkan kemampuan dan keterampilan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tuntutan masyarakat. !aka tidaklah berlebihan bila dalam memberikan pelayanan ini menggunakan pendekatan proses kepera"atan sebagai dasar dalam memberikan pelayanan kepera"atan. 0emoga dengan tantangan yang ada, kita mampu menghadapi tantangan tersebut dengan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya terhadap masyarakat. Da% ar (a+aan: Doenges, !arilyn :., et. )l. 7&,,,8, Rencana Asuhan Keperawatan: pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien, :+3, Bakarta Tucker,0usan !artin,et )l. 7#;;<8,Standar Perawatan Pasien: Proses Keperawatan,Diagnosis, dan Evaluasi, :+3, Bakarta. 0jamsuhidajat R.et. )l.7#;;<8, uku A!ar Ilmu edah, :+3, Bakarta.

You might also like