You are on page 1of 5

Laporan Hasil Artikel Penelitian

Nama : Winda Anastesya NIM : 10.2009.246 Kelompok B6

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana @2009

Pengaruh Obesitas pada Maturitas Seksual Anak Sekolah Dasar

Latar belakang Permasalahan Hubungan antara pengaruh obesitas terahadap maturitas seksual pada anak. Tujuan umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah obesitas berpengaruh terhadap terjadinya maturitas seksual yang lebih dini pada anak di sekolah dasar.

Metodologi Penelitian Populasi : 2 sekolah dasar swasta dan 1 sekolah dasar negeri di Manado.

Kriteria Inklusi a. Anak laki-laki dengan gizi lebih ( obese ) berusia 9 13 tahun. b. Anak perempuan dengan gizi lebih ( obese ) berusia 8 13 tahun. Variabel penelitian a. Variabel kontrol : menggunakan anak dengan status gizi baik dengan usia, jenis kelamin, serta suku yang disesuaikan. b. Variabel bebas : anak perempuan dan laki-laki yang bergizi lebih ( obese ) Sample 8-13 tahun Sampling sampling. : anak laki-laki berusia 8-13 tahun & anak perempuan berusia

: bersifat cross sectional namun dipilih secara stratified random

Minimum sample size : dalam artikel ini penghitungan yang paling minimum dicantumkan pada tabel berdasarkan data data yang telah didapat.

Desain Penelitian. Desain penelitian ini menggunakan penelitian analitik.

Kerangka Konsep. Kelebihan gizi ( obese ) umur maturasi somatik menarke dini

Pada penelitian ini menunujukan bahwa kelebihan nutrisi dan gizi seseorang mempengaruhi usia menarke untuk mempercepat maturasi somatik, sehingga menarke terjadi lebih cepat pada anak-anak usia dini.

Definisi Operasionil Dalam artikel ini, tidak terdapat definisi opersioniil.

Alat Ukur Penelitian ini dilakukan melalui berbagai penilaian dan pengukuran menggunakan kriteria Tanner ( stadium 1-5 ). Penilaian stadium buah dada dilakukan dengan cara inspeksi dan palpasi untuk menghindari kesalahan akibat penumpukan lemak pada anak obese. Pengukuran testis menggunakan Orkidometer Prader, sedangkan panjang penis menggunakan penggaris. Penilaian rambut pubis dilakukan dengan cara inspeksi.

Pengumpulan Data Data-data didapatkan melalui pengukuran langsung dan pencatatan usia mulai menstruasi pada anak perempuan dan ibu melalui kuesioner.

Hasil Penelitian Tabel 2. Karakteristik Seksual Anak Perempuan pada Kelompok Obese dan Kontrol.

Karakteristik seksual anak perempuan Stadium 2 buah dada ( orang ) Stadium 2 rambut pubis ( orang ) Rerata usia maturasi seksual ( tahun ) Rerata usia menarke ( tahun )

Obese

Kontrol

18 13 9,50,53 11,02

5 10 10,530,58 11,13

p<0,001 p=0,395

Tidak didapatkan adanya perbedaan yang bermakna dalam hal stadium maturitas seksual untuk rambut pubis ( p=0,395 ) Tabel 3. Karakteristik Seksual Anak laki-laki pada Kelompok Obesitas dan Kontrol

Obese

Kontrol

Rerata panjang penis ( cm ) 11 tahun >11 tahun

4,87 3,84 5,1 1,2 2,87 2,38 0,6 3,9 2,6 2 -

5,49 5,2 0,7 6 0,8 3,78 3 1,3 5,6 2,8 1 p=0,057 p=0,178 p<0,001 p=0,076

Volume testis 11 tahun >11 tahun

Stadium 2 genitalia (orang) Stadium 3 genitalia (orang)

Hanya dijumpai 2 anak yang telah mencapai stadium 2 rambut pubis pada kelompok obese, sedangkan pada kelompok kontrol hanya dijumpai 1 orang.

Analisa Data Analisis statistik menggunakan uji statistik Chi square dan uji t dengan program SPPS.

Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Kesimpulan penelitian ini adalah obesitas mempengaruhi maturitas pada anak perempuan, sedangkan pada anak laki-laki belum dapat diketahui karena belum ada yang mengalami maturitas seksual. Usia maturitas anak perempuan lebih awal dibanding dekade sebelumnya. Anak obese cenderung memiliki panjang penis yang lebih kecil.

Saran Disarankan untuk melakukan penelitian kembali yang bersifat longitudinal dengan sampel lebih besar dan homogen. Hubungan maturitas seksual dan obesitas pada anak laki-laki sebaiknya dilakukan pada kelompok umur yang lebih tua ( SMP ).

You might also like