You are on page 1of 14

Mampu mengaplikasikan berbagai prinsip belajar untuk meningkatkan proses pembelajaran di perguruan tinggi.

Mampu Menjelaskan berbagai Teori teori dalam belajar.

Teori adalah suatu penjelasan tentang kejadian kejadian yang dapat di gunakan sebagai dasar untuk menjelaskan terjadinya peristiwa di waktu yang akan datang

(Hansen, 1982 )

Ciri Kegiatan yang disebut Belajar


Menghasilkan perubahan pada individu yang belajar. ( Behavioral Changes ). Didapatkannya Kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif lama. Perubahan itu terjadi karena adanya Usaha

Kegunaan Mempelajari Teori


Menemukan dan mempelajari Teori Dari mempelajari teori diperoleh Prinsip, dalil dan hukum. Prinsip, Dalil, dan Hukum diterapkan ke dalam praktek untuk memecahkan.menghadapi masalah ( agar lebih Efisien ). Dari hasil praktek, bisa diperoleh juga prinsip, dalill, hukum (teori) yang baru yang digunakan untuk menghadapi masalah berikutnya.

APA CIRI BELAJAR YANG EFEKTIF ? Belajar adalah proses mental bukan behavioral Siswa aktif sebagai penyadur Siswa belajar secara individu dengan pola deduktif dan induktif Instrinsik motivation, sehingga tidak perlu stimulus Siswa sebagai pelaku untuk menuntun penemuan Guru memfasilitasi terjadinya proses insight.

TEORI TEORI BELAJAR


TEORI BEHAVIORISME ( TINGKAH LAKU ) Tokoh : Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin Guthrie, Skinner.

Behaviorisme merupakan salah aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek aspek mental. Dengan kata lain, behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar. Peristiwa belajar semata-mata melatih refleksrefleks sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu. Dengan kata lain proses pembelajaran menurut teori Behaviorisme adalah bahwa proses pembelajaran lebih menekankan pada proses pemberian stimulus (rangsangan) dan rutinitas respon yang dilakukan oleh siswa. Inti pembelajaran dalam pandangan behaviorisme terletak pada stimulus respon (S-R).

Menurut teori behavioristik belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman (Gage, Berliner, 1984) Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon (Slavin, 2000). Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada siswa, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh siswa (respon) harus dapat diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku tersebut. (Teori ini menekankan pada Hasil dari proses belajar ).

TEORI KOGNITIF Tokoh : Piaget, Ausubel, Bruner

Intisari dari teori belajar konstruktivisme adalah bahwa belajar merupakan proses penemuan (discovery) dan transformasi informasi kompleks yang berlangsung pada diri seseorang. Individu yang sedang belajar dipandang sebagai orang yang secara konstan memberikan informasi baru untuk dikonfirmasikan dengan prinsip yang telah dimiliki, kemudian merevisi prinsip tersebut apabila sudah tidak sesuai dengan informasi yang baru diperoleh. Agar siswa mampu melakukan kegiatan belajar, maka ia harus melibatkan diri secara aktif. Teori kognitivisme ini memiliki perspektif bahwa para peserta didik memproses informasi dan pelajaran melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada. Teori ini menekankan pada bagaimana informasi diproses. ( Teori ini menekankan pada proses belajar ).

TEORI KONSTRUKTIVISME Tokoh : Blom & KrathWohl, kolb, honey & Mumford, Habermas.

Kontruksi berarti bersifat membangun, dalam konteks filsafat pendidikan, Konstruktivisme adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern. Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi) pembelajaran konstektual yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEORI BELAJAR

Teori Behavioristik
Kelebihan : Sesuai untuk perolehan kemampuan yang membutuhkan praktik dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti kecepatan, spontanitas, kelenturan, reflex.

Kelemahan : Hanya mengakui adanya stimulus dan respon yang dapat diamati, Kurang memberikan ruang gerak yang bebas bagi pebelajar untuk berkreasi, bereksperimentasi dan mengembangkan kemampuannya sendiri, Pebelajar berfikir linier, konvergen, tidak kreatif dan tidak produktif, Pebelajar atau orang yang belajar harus dihadapkan pada aturanaturan yang jelas dan ditetapkan terlebih dulu secara ketat, Kontrol belajar harus dipegang oleh sistem yang berada di luar diri pelajaran.

Teori Kognitivisme
Kelebihan : Menjadikan siswa lebih kreatif dan mandiri; membantu siswa memahami bahan belajar secara lebih mudah. Kekurangan : Teori tidak menyeluruh untuk semua tingkat pendidikan; sulit di praktikkan khususnya di tingkat lanjut; beberapa prinsip seperti intelegensi sulit dipahami dan pemahamannya masih belum tuntas.

Teori Kognitivisme
a. Kelebihan Murid berfikir untuk menyelesaikan masalah, membuat keputusan. Faham kerana murid terlibat secara langsung dalam mebina pengetahuan baru, mereka akan lebih faham dan boleh mengapliksikannya dalam semua situasi. Selian itu murid terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih lama semua konsep. Kemahiran sosial diperoleh apabila berinteraksi dengan rekan dan guru dalam membina pengetahuan baru; Adanya motivasi untuk siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab siswa itu sendiri; Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengejukan pertanyaan dan mencari sendiri pertanyaannya; Membantu siswa untuk mengembangkan pengertian dan pemahaman konsep secara lengkap; Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri; Lebih menekankan pada proses belajar bagaimana belajar itu.

b.Kelemahan
Dalam bahasan kekurangan atau kelemahan ini mungkin bisa kita lihat dalam proses belajarnya dimana peran guru sebagai pendidik itu sepertinya kurang begitu mendukung; siswa berbeda persepsi satu dengan yang lainnya.

You might also like