You are on page 1of 3

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBUTUHAN LANSIA (TEORI HIERARKI MASLOW) DI BALAI PELAYANAN DAN PENYANTUNAN LANSIA PAGAR

DEWA BENGKULU

A. LATAR BELAKANG Di Indonesia, terdapat undang-undang yang mengatur kesejahteraan lanjut usia, yaitu undang-undang No.13 tahun1998 tentang kesejahteraan lanjut usia. (Depsos RI, 2007) Penuaan adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari, berjalan secara terus-menerus, dan berkesinambungan. Proses penuaan disertai perubahan anatomis, fisiologis, dan biokimia pada tubuh, sehingga akan mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara keseluruhan Depkes, RI, 2001 ( dalam Maryam, R.SIti. DKK, 2008). Kebutuhan dasar manusia menurut Maslow, ada lima, yaitu: 1). Kebutuhan fisiologis, 2) kebutuhan rasa aman 3). Kebuthan rasa cinta dan mencintai 4). Kebuthan harga diri 5). Kebuthan aktualisasi diri (Alimul, . 2008). Panti social tresna Werdha Pagar Dewa Kota Bengkulu merupakan unit pelaksanaan teknis (UPT) dari Dinas Kesejahteraan Sosial provinsi Bengkulu, yang salah-satu fungsinya mengatasi salah-satu dari permasalahan-permasalahan social yang ditangani oleh Kantor Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Bengkulu. Panti Sosial Tresna Werdha Pagar Dewa Bengkulu bekerja sama dengan Dinas Kesehatan kota Bengkulu (profil Balai Penyantunan lanjut usia Pagar Dewa Bengkulu tahun 200). Berdasarkan observasi peneliti dan wawancaraawal, dapat terlihat para lansia merasa tidak diperhatikan dan kebanyakan kurang kasih saying karena kurangnya perhatian dari keluarga.kebanyakan dari lansia juga sering ;lupa, pola makan tidak teratur, perawatan diri kurang, misalnya, sering lupa mandi, dan pada

saat ditanya kejadian yang baru saja terjadi malah menceritakan kejadian pada masa muda dulu. Berasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian di Balai Pelayanan dan Penyantunan Lanjut Usia Pagar Dewa Provinsi Bengkulu dengan judul faktor-faktor yang berhubungan dengan kebutuha Maslowarkihien lansia(teori) di Balai Penyantunandan Pelayanan Lansia Provinsi Bengkulu. B. PEMBATASAN MASALAH Untuk memudahkan penelitian, penulis membatasi masalah penelitian ini sebagai berikut: fakto-fakto yang berhubungan dengan kebutuhan lansia di Balai Pelayanan dan Penyantunan Lansia Pagar DEwa Bengkulu C. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang delayaniatas maka penulis merumuskan masalah, factor apa sja yang berhubungan dengan kebutuhan lansia di Balai pelayan dan Penyantunan Lanjut Usia Pagar Dewa Bengkulu. D. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum Untukmengetahui factor faktor yang berhubungan keburtuhan lansia (teori hierarki Maslow) di Balai Penyaantunan Lansia di Pagar DEwa s Bengkulu 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui gambaran kebutuhan fisiologis

b. Untuk mengetahui gambaran kebuthan rasa aman dan perlindungan c. Untuk mengetahui gambaran kebutuhan rasa cinta, memiliki dan dimiliki d. Untuk mengetahui gambaran kebutuhan harga diri e. Untuk mengetahui gambaran Kebuthan aktualisasi diri E. MANFAAT PENEITIAN 1. Bagi Panti Werdha

Penelitian ini diharapkan dapat member manfaat dalam pengembangan ilmu kesehatan, terutama keperawtana gerontiktentang factor-faktor yang berhubungan dengan kebutuhan lansia di Balai Pelayanan dan Penyantunan Lansia Pagar Dewa Bengkulu 2. Bagi panti Werdha Memberikan informasi mengenai kebuthan lansia di BPPLU 3. Bagi pembaca yang memiliki akses ini, agar mendapat pengetahuan dan menambah wawasan mengenai factor faktoryang berhubungan dengan kebutuhan lansia dip anti social tresnawerdha F. Keaslian Penelitian Penelitian tentang lansia pernah dlakukan oleh Haryanti Tahun 2010 dengan judul Gambaran tingkat kemandirian lansia berdasarkan Katz Indeks di BPPLU Pagar Dewa bengkulu yang membedakan dengan penelitian ini variabelnya adalah factor- factor yang berhubungan dengan kebutuhan lansi ( Teori Hierarki Maslow), waktu, dan tahun penelitian. Sedangkan persamaannya adalah tempat penelitian

You might also like