You are on page 1of 16

PRAKTIKUM BOTANI FARMASI

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Botani Farmasi

Disusun oleh : Nur Sofia Risna Suhardianti Intan Fela Permatasari Dwi Putri 3311111124 3311111125 3311111126 3311111172

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI 2011

KATA PENGANTAR

Segala Puji Bagi Tuhan yang telah menolong Hamba-Nya menyelesaikan laporan ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Laporan ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Tanaman Obat, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Laporan ini memuat tentang Tanaman Gandarusa dan Kapulaga yang banyak khasiatnya bagi kesehatan manusia. Walaupun laporan ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca. Semoga laporan ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun laporan ini memiliki kelebihan kekurangan. Kami mohon saran dan kritiknya. Terima kasih.

Cimahi, 30 September 2011

Penulis

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemanfaatan tanaman obat di Indonesia secara tradisional semakin diminati karena efek samping lebih kecil dari obat yang dibuat secara sintesis. Mahalnya obat sintetik membuat masyarakat beralih ke tanaman obat. Penggunaan tanaman obat di masyarakat terutama untuk mencegah penyakit, menjaga kesegaran tubuh maupun mengobati penyakit (Hernani dan Rahardjo, 2004). Seiring dengan perkembangan dunia kedokteran, tidak dapat dipungkiri bahwa cara pengobatan yang berkembang di masyarakat saat ini adalah dengan cara alami karena efek sampingnya lebih kecil daripada pengobatan yang tidak alami. Penelitian ilmiah yang berhasil mengungkapkan khasiat, manfaat terapi penyakit, mendorong munculnya paradigma baru dalam dunia kedokteran modern, yaitu back to nature. Tumbuhan yang digunakan pada penelitian sekarang yaitu tanaman Gandarusa dan Kapulaga, yang tempatnya di Manoko Lembang. Manoko terletak di kecamatan lembang kabupaten bandung barat adalah salah satu kebun percobaan tempat pelaksanaan kegiatan-kegiatan penelitian dan sebagai ettalage tanaman plasma nutfah tanaman obat dan aromatik datarann tinggi, berada di bawah pengelolaan Balai Penelitian Tanaman Obat da Aromatik Bogor. Tanaman gandarusa atau dengan nama latin Justicia gendarussa Burm. termasuk familia Acanthaceae merupakan tumbuhan semak, yang pada umumnya ditanam sebagai pasar hidup atau tumbuh liar di hutan, tanggul sungai atau dipelihara sebagai tanaman obat. Di Jawa tumbuh pada ketinggian 1 - 500 m di atas permukaan laut. Tumbuh tegak, tinggi dapat mencapai 2 m, percabangan banyak, dimulai dari dekat pangkal batang. Cabang-cabang yang masih muda berwarna ungu gelap, dan bila sudah tua warnanya menjadi coklat mengkilat. Tanaman kapulaga merupakan tanaman herbal yang membentuk rumpun, bentuknya seperti tumbuhan jahe, dan dapat mencapai ketinggian 2-3 meter. pada umumnya

kapulaga tumbuh di hutan-hutan yang masih lebat. Kapulaga hidup subur di ketinggian 200-1.000 meter di atas permukaan laut. Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan penelitian tentang karakteristik dari tanaman Gandarusan dan Kapulaga.

1.2 Tujuan
Laporan penelitian ke Manoko ini (tanggal 16 September 2011) bertujuan untuk dapat memberikan gambaran dan bahan evaluasi terhadap tanaman obat, yaitu Gandarusa, Kapulaga, daun kayu putih, sereh wangi dan lain-lain. Selain itu juga untuk mengetahui klasifikasinya dan manfaat dari tanaman-tanaman yang ada di Manoko.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Profil Manoko


Kebun percobaan Manoko adalah salah satu kebun untuk melaksanakan suatu kegiatan penelitian, konservasi dan koleksi tanaman obat obat dan aromatik yang berfungsi sebagai ettalase plasma Nufah Tanaman Obat dan Aromatik yang keberadaannya di bawah pengelolaan Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik Bogor, secara geografis terletak pada ketinggian 1.200 m dpl, dari kota Bandung ditempuh dalam jarak 15 km, dengan kondisi iklim rata-rata temperatur minimum/maksimum 20.39 0 C, kelembaban 82.66 % serta curah hujan 9.466 mm per tahun. Kebun percobaan Manoko melaksanakan kegiatan rutin dan proyek, baik yang bersifat teknis maupun non teknis, adapun kegiatan non teknis meliputi pengolahan SDM, ketata usahaan dan keuangan. Sedangkan untuk kegiatan teknis antara lain pemeliharaan plasma Nutfah dan Visitor Plot, Emplacement (termasuk gedung kantor, Mess, Gudang,R. Kaca dan peralatan lainnya ), jalan kebun dan selokan, pagar batas kebun serta beberapa judul kegiatan penelitian. Selain melaksanakan penelitian, keberadaan kebun percobaan Manoko penting artinya sebagai tempat sumber informasi di kalangan masyarakat umum, siswa dan mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri maupun swasta yang memerlukan kegiatan praktek yang berkaitan dengan dunia farmasi.

1) Struktur dan Organisasi Kebun Percobaan Manoko Lembang merupakan Lembaga Institusi fungsional, Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. Struktur dan Organisasi terdiri dari : Kepala Kebun, Peneliti, Tata Usaha, kelompok Teknisi dan pekarya kebun. 2) Luas dan komposisi Areal Kebun Luas areal kebun 20.7 ha sertifikat No.4 tahun 1998 dengan hak guna pakai (HGP) dan terbagi 5 (Lima) Blok :

Blok A = 2.107 ha, Blok B = 4.513 ha, Blok C = 4.075 ha, Blok D = 4.820 ha, Blok E = 5.185 ha.

2.2 Tanaman yang Ada di Manoko


1. Daun wangi kayu putih / Melaleuca bracteata, dari daun wangi kayu putih ini bisa digunakan minyaknya sebagai pengikat lalat buah. 2. Sereh wangi / Andropogon nardus fungsinya bisa dibuat sebagai sabun, atau minyak atsiri dan limbahnya untuk makanan sapi. 3. Tonikum tanaman obat yang menguatkan badan dan merangsang selera makan, dan akarnya bisa dibuat sebagai ginseng. 4. Arthemesia anoa biasanya digunakan untuk menyembuhkan penyakit malaria 5. Kaca piring atau Gardenia augusta fungsi dari daunnya bisa digunakan sebagai obat sariawan dan akarnya sebagai obat sakit gigi. 6. Tanaman Jombang atau Taraxacum officinale fungsinya mengatasi penyakit gondok dan kanker. 7. Tanaman ekinase, fungsi daunnya sebagai penambah nafsu makan. 8. Tanaman tapak dara atau Catharanthus roseus kahsiat daunnya berpotensi sebagai obat hipertensi. 9. Tanaman Kumis kucing atau Orthosiphon aristatus, khasiatnya ebagai obat yang memperlancar pengeluaran air kemih (diuretik) dan hipertensi. 10. Tanaman sari manis berkhasiat menyembuhkan penyakit diabetes. 11. Tanaman Digitalis purpurea berkhasiat mengatasi penyakit jantung. 12. Tanaman Kucubung sebagai anggota suku Solanaceae, berkhasiat mengobati penyakit asma. 13. Tanaman Plumbago zeylanica berkhasiat mengobati reumatik. 14. Tanaman Coleus amboinicus Untuk mengatasi sariawan. 15. Tanaman gandarusa atau Justicia gendarussa Burm khasiatnya mengatasi demam dan perut kembung. 16. Tanaman Kapulaga atau Amomum cardamomum L khasiatnya sebagai obat batuk. 17. Tanaman Inggu atau Ruta angustifolia Pers berkhasiat untuk menyembuhkan Demam dan masuk angin. 18. Tanaman Cincau hitam atau Mesona valustris berkhasiat untuk peluruh atau diuretik.

19. Tanaman Sambung Nyawa atau Gynura procumbens berkhasiat untuk sebagai obat kanker kandungan, payudara dan kanker darah. 20. Tanaman Remek daging atau Hemigraphis clorota Hall berkhasiat untuk diare atau disentri, batu ginjal, sakit kulit, dan luka. 21. Tanaman Timi atau Thymus servyllum berkhasiat untuk penyegar napas hingga menyembuhkan infeksi paru-paru. 22. Tanaman Belimbing wuluh atau Averoha blimbi berkhasiat untuk sakit gondongan, obat batuk, jerawat, rematik, pegal linu, jerawat, dan sakit gigi.

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Metode penelitian Penelitian ini dilakukan di daerah Manoko Lembang,dilaksanakan pada tanggal 16 September 2011. Dalam penelitiannya, kami menggunakan metode observasi langsung ke kebun tanaman obat, yaitu ke Manoko Lembang. Metode lainnya yaitu menggunakan kepustakaan, yaitu kami membaca buku-buku dan banyak informasi lewat internet yang berkaitan dengan tanaman Gandarusa dan Kapulaga.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Kapulaga
Kapulaga adalah sejenis buah yang sering digunakan sebagai rempah (bumbu) untuk masakan tertentu dan juga untuk campuran jamu. Ada dua macam kapulaga yang banyak digunakan di Indonesia, yakni kapulaga Jawa (Amomum compactum) dan kapulaga sabrang atau kapulaga India (Elettaria cardamomum), kedua-duanya termasuk ke dalam suku jahe-jahean atau Zingiberaceae. Klasifikasi dari kapulaga : Kingdom Subkingdom Super Divisi Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae (Tumbuhan) : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) : Spermatophyta (Menghasilkan biji) : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) : Liliopsida (berkeping satu / monokotil) : Commelinidae : Zingiberale : Zingiberaceae (suku jahe-jahean) : Amomum : Amomum cardamomum L.

Morfologi dari kapulaga : Kapulaga berbatang basah ini memiliki batang berpelepah daun yang membalut batangnya, dengan kurang lebih 76 cm. Letak daunnya berseling-seling. Bunga tumbuhan ini tersusun dalam tandan yang keluar dari rimpangnya. Buahnya berbentuk bulat telur, berbulu, dan berwarna kuning kelabu. Buahnya berkumpul dalam tandan kecil dan pendek. Bila masak, buahnya akan pecah dan membelah berdasarkan ruang-ruangnya. Di dalamnya terdapat biji yang berbentuk bulat telur memanjang.

Efek farmakologis : Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tanaman ini memiliki sifat; Rasa agak pahit, hangat. Penurun panas, anti tusif dan anti muntah. obat batuk. Kapulaga juga memiliki khasiat untuk mencegah keropos tulang. Ramuan dan Kegunaan Kapulaga : Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai negara dan daerah, tanaman ini dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut : a) Kejang perut, rematik. Semua bagian tumbuhan ini termasuk akarnya direbus selama lebih kurang lebih seperempat jam dengan disaring, airnya diminum. b) Demam, panas. Batang direbus selama lebih kurang seperempat jam kemudian disaring, airnya diminum. c) Pencegah mual, penambah nafsumakan. Buah direbus, makan.

d) Bau badan. 4.2 Gandarusa


Morfologi dari Gandarusa Gandarusa merupakan tanaman perdu yang tumbuh tegak. Tinggi rata-rata berkisar dari 1 hingga 1,5 m dan maksimum mencapai 2 m. Batang gandarusa berbentuk segi empat tumpul atau cukup bulat, beruas dan memiliki banyak cabang, dimulai dari dekat pangkal batang yang masih muda berwarna ungu gelap dan bila sudah tua berwarna coklat mengkilap. Dan gandarusa berbentuk lanset, dan ujung lancip. Tepi daun agak menggulung keluar. Helaian daun seperti kulit tipis dengan tekstur mulus, tidak berbulu dan bertepi rata. Letaknya saling berhadapan. Daun berwarna hijau kekuningan dan tulang dan tangkai daun berwarna ungu gelap.

Klasifikasi dari Gandarusa : Kingdom Subkingdom Super Divisi Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae (Tumbuhan) : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) : Spermatophyta (Menghasilkan biji) : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) : Asterida : Scrophulariales : Acanthaceae : Justicia : Justicia gendarussa Burm.

Bagian tanaman yang digunakan : Efek farmakologi ini diperoleh dari penggunaan daun, segar atau kering. Penyakit yang dapat disembuhkan dan penggunaanya : Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai daerah dan negara, tanaman ini bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut : 1). Tulang patah, bisul. Daun segar dilumatkan atau daun kering dihaluskan, diaduk dengan arak, cuka secukupnya, untuk kompres. Tulang patah sudah dalam posisi yang benar dan terfiksasi. 2). Rematik. Daun segar 30 - 60 g atau daun kering 15-30 g, direbus, minum airnya. (Saran 3x2 kapsul per hari ) 3). Memar, keseleo. Daun gandarusa diolesi minyak, layukan diatas api. Tempelkan ke tempat sakit Daun segar 30 - 60 g atau daun kering 15-30 g, direbus, minumairnya. Gandarusa memiliki efek analgetik, diuretik, dan antispermatozoa. Daunnya mengandung alkaloid yang berpotensi racun bagi manusia. Tumbuhan ini dilaporkan digunakan sebagai alat kontrasepsi pria oleh beberapa penduduk lokal Pulau Papua. Hasil penelitian di Unair menunjukkan efek menekan kadar testosteron pada mencit melalui kadar polifenol tertentu (belum diketahui pasti) yang menurunkan aktivitas enzim hialuronidase pada spermatozoa sehingga sel sperma tidak mampu menembus dinding sel telur.

BAB V KESIMPULAN
Kesimpulan
Berdasarkan berbagai literatur yang mencatat pengalaman secara turun-temurun dari berbagai daerah dan negara, tanaman Gandarusa dan Kapulaga bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit-penyakit, contohnya khasiat pada tanaman kapulaga yaitu : menyembuhkan demam, panas, kejang perut, rematik, Pencegah mual, penambah nafsu makan dan bau badan. Pada tanaman Gandarusa bisa menyembuhkan Tulang patah, bisul, reumatik, memar, keseleo.

DAFTAR PUSTAKA
Agro, inovasi. (online). ( http://balitro.litbang.deptan.go.id, diakses tanggal 21 November 2011) Anonim, 1994. Tanaman Obat-Gandarusa. (online), (www.tanaman obat-gandarusa.com , diakses tanggal 4 desember 2011 ) Anonim, 1999. Tanaman Kapulaga. (online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Kapulaga, diakses tanggal 27 November 2011 ) Tjitrosoepomo, gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

LAMPIRAN

Tanaman Gandarusa

tanaman Kapulaga

LAMPIRAN

Buah kapulaga

Bibit kapulaga

Tanaman gandarusa

tanaman kapulaga

DAFTAR ISI
Halaman Kata Pengantar Daftar Isi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Profil Manoko 2.2 Tanaman yang ada di manoko BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kapulaga 4.2 Gandarusa BAB V Kesimpulan Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN i ii 1 1 2 3 3 4 6 6 7 7 8 10 10

You might also like