You are on page 1of 15

b. Hormone pada sistem reproduksi wanita 1.

Gonadotropin Hormone (GnRH), dihasilkan oleh kelenjar pituitary anterior (hipofisis anterior) yang terdiri dari: Luteinizing Hormone (LH), berperan dalam merangsang pelepasan oosit skunder dari folikel tersier (de graf) sehingga terjadi ovulasi. Folicle Stimulating Hormone (FSH), merangsang pertumbuhan folikel telur pada ovarium.

2. Estrogen, disekresikan seiring dengan perkembangan folikel. Estrogen juga diproduksi oleh korpus luteum dan plasenta. Fungsi estrogen adalah: Merangsang pembentukan kembali (proliferasi) sel penyusun endometrium. mempengaruhi serviks menghasilkan lendir yang bersifat basa pada vagina sehingga mendukung kelangsungan hidup sperma ketika masuk ke vagina Sangat berperan dalam menentukan sifat kelamin sekunder wanita. Berperan dalam kontraksi uterus ketika proses persalinan. 3. Progesterone, dihasilkan oleh korpus luteum (folikel yang telah melepaskan ovumnya), berfungsi sebagai: Mendukung fungsi estrogen dalam penebalan endometrium Merangsang sekresi lendir pada vagina Merangsang pertumbuhan kelenjar susu 4. Oksitosin, disekresikan oleh hipofisis wanita, berperan merangsang kontraksi uterus pada saat persalinan 5. Prostaglandin, disekrsikan oleh membrane janin, berfungsi meningkatkan intensitas kontraksi uterus rahim ketika proses persalinan 6. Relaksin, dihasilkan oleh plasenta dan korpus luteum pada ovarium, berfungsi merelaksasi dan melunakkan serviks serta melonggarkan tulang panggul sehingga mempermudah persalinan. 7. Mammotropin, disekresikan oleh hipofisis dan plasenta, berfungsi merangsang pertumbuhan awal kelenjar susu (glandula mamae). 8. Prolaktin, disekresikan oleh hipofisis ibu pada minggu kelima kehamilan, berfungsi meningkatkan sekresi air susu oleh glandula mamae.

hormon reproduksi wanita


Hormon-Hormon Reproduksi Estrogen Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciriciri perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma. Progesterone Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar progesterone terus dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon HCG. Gonadotropin Releasing Hormone GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya. FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone) Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.

Masa-masa kehidupan wanita: Masalah normal yang dialami wanita dari usia 8 sampai 65 tahun (terlihat pada gambar 2) terdiri dari : 1. Prapubertas Bayi wanita Folikel primordial (bakal telur) dikedua ovarium telah lengkap, yakni sebanyak 750.000 butir dan tidak bertambah lagi pada kehidupan selanjutnya. Alat kelamin luar dan dalam sudah terbentuk. Pada minggu pertama dan kedua, bayi masih mengalami pengaruh estrogen dari ibunya. Masa kanak-kanak Pertumbuhan alat-alat kelamin tidak memperlihatkan pertumbuhan yang berarti sampai masa pubertas. Kadar hormon estrogen dan hormon gonadotropin lainnya sangat rendah.

2. Pubertas Pubertas merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa. Pubertas mulai dengan awal berfungsinya ovarium dan berakhir pada saat ovarium sudah berfungsi mantap dan teratur. Pubertas pada wanita mulai kira-kira pada umur 8-14 tahun. Kejadian penting pada masa ini adalah pertumbuhan badan yang cepat, timbul ciri-ciri kelamin sekuder, menarche, dan perubahan fisik. Perkembangan ini terutama disebabkan oleh estrogen. 3. Masa reproduksi Merupakan masa terpenting pada wanita dan berlangsung kira-kira 33 tahun. Haid pada masa ini paling teratur dan bermakna untuk kemungkinan kehamilan. 4. Masa Klimakterium termasuk menopause dan pasca menopause klimakterium, merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senium, yang bukan merupakan suatu keadaan patologik, melainkan suatu masa peralihan yang normal. Masa ini berlangsung sebelum dan beberapa tahun sesudah menopause. Masa premenopause, menopause dan pasca menopause dikenal sebagai masa klimakterium. Klimakterium dapat dikatakan mulai sekitar 6 tahun sebelum menopause dan berakhir kira-kira 6-7 tahun sesudah menopause. Pada wanita dalam masa ini, terjadi juga keluhan-keluhan yang disebut sindroma klimakterik. Keluhan-keluhan ini dapat bersifat psikis seperti mudah tersinggung, depresi, kelelahan, semangat kurang dan susah tidur. Gangguan neurovegetatif dapat berupa hot flashes, keringat banyak, rasa kedinginan, sakit kepala, dll. Menopause adalah haid terakhir atau saat terjadinya haid terakhir yang disebabkan menurunnya fungsi ovarium. Diagnosa dibuat setelah terdapat amenorea (tidak haid) sekurang-kurangnya satu tahun. Berhentinya haid dapat didahului oleh siklus yang lebih panjang dengan perdarahan yang berkurang. Umumnya batas terendah terjadinya menopause adalah umur 44 tahun. Menopause dapat terjadi secara artificial karena operasi atau radiasi yang umumnya menimbulkan keluhan yang lebih banyak dibandingkan dengan menopause alamiah. 5. Masa Senile Pada masa ini telah tercapai keseimbangan hormonal yan baru sehingga tidka ada lagi gangguan vegetatif maupun psikis. Yang mencolok pada masa ini adaah kemunduran alat-alat tubuh dan kemampuan fisik sebagai proses menjadi tua. Dalam masa ini pula osteoporosis terjadi pada wanita dengan intensitas yang berbeda. Walaupun sebab-sebabnya belum jelas betul, namun berkurangnya hormon steroid dan berkurangnya aktivitas osteoblast memegang peranan dalam hal ini. Ganggguan-gangguan lain yang dapat timbul antara lain vagina menjadi kering sehingga timbul rasa nyeri pada waktu bersetubuh, nyeri pada waktu berkemih dan terasa ingin terus buang air kecil. Pengertian perubahan-perubahan fisiologis ini sangat berguna bagi wanita yang secara pasti akan mengalami masalah ini dalam kehidupannya, sehingga ia bisa mempersiapkan diri sesuai dengan pendidikan sosial ekonomi yang didapatnya.

Haid Haid adalah perdarahan dari uterus yang keluar melalui vagina selama 5-7 hari, dan terjadi setiap 22 atau 35 hari. Yang merangsang menimbulkan haid adalah hormon FSH dan LH, prolaktin dari daerah otak dan hormon estrogen serta progesteron dari sel telur yang dalam keseimbangannya menyebabkan selaput lendir rahim tumbuh dan apabila sudah ovulasi terjadi dan sel telur tidak dibuahi hormon estrogen dan progesteron menurun terjadilah pelepasan selaput lendir dengan perdarahan terjadilah haid.

Turunnya hormon estrogen secara fisiologi dimulai pada masa klimakterium (usia 4065 tahun). (Gambar 1) Penurunan ini menyebabkan keluhan-keluhan yang mengganggu, diawali umumnya dengan gangguan haid yang yang tadinya teratur, siklik, menjadi tidak teratur tidak siklik dan jumlah darah dapat berkurang atau bertambah.

<*>Disampaikan pada Pertemuan Ilmiah Tahunan ke II Perhimpunan Osteoporosis Indonesia , Makassar , 25 Juli 2004. Menopause adalah suatu fase alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita yang biasanya terjadi diatas usia 40 tahun. Ini merupakan suatu akhir proses biologis dari siklus menstruasi yang terjadi karena penurunan produksi hormon Estrogen yang dihasilkan Ovarium (indung telur ). Seorang wanita dikatakan mengalami menopause bila siklus menstruasinya telah berhenti selama 12 bulan. Berhentinya haid tersebut akan membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis. Menopause adalah perdarahan terakhir dari uterus yang masih dipengaruhi oleh hormon-hormon dari otak dan sel telur. Pra menopause adalah masa 4-5 tahun sebelum menopause dan pascamenopause adalah 3-5 tahun setelah menopause. Sedangkan ooporopause adalah terhentinya fungsi ovarium , berarti terhentinya produksi estrogen, estron yang terjadi pada usia 55 56 tahun.

Menopause Dengan Bahagia


Seringkali wanita menghadapi menopause dengan rasa cemas dan waswas karena menopause identik dengan ketuaan. Menopause itu adalah proses yang alamiah maka

wanita bisa menghadapinya dengan bijak dan tenang sehingga dapat melalui masa itu dengan percaya diri dan bahagia. Pada proses menopause terjadi penurunan fungsi indung telur dalam menghasilkan sel telur dan hormon -hormon reproduksi. Padahal hormon hormon reproduksi itu berguna pula untuk proses dalam tubuh seorang wanita., sehingga pada saat itu terjadi penurunan fungsi pula pada beberapa organ tertentu. Dapat terjadi cepat maupun dapat kita perlambat dengan serangkaian cara dan sikap hidup yang tepat. Tidak perlu takut menghadapinya , asalkan kita siap dan dapat mengantisipasinya maka wanita dapat tetap hidup sehat dan bahagia. Menopause dimulai dengan masa perimenopause yaitu suatu masa dimana terjadi tidak teraturnya siklus haid. Masa ini dimulai sekitar usia 40 tahun. Haid menjadi lebih sedikit atau siklusnya menjadi lebih panjang, lebih pendek atau tidak beraturan sama sekalu. Kadang- kadang disertai timbulnya nyeri haid. Setelah terjadi penurunan fungsi ovarium dimana hormon progesterone sudah sangat berkurang, sementara masih ada sedikit hormon esterogen seringkali menyebabkan ketidakseimbangan hormonal. Terjadi pendarahan haid yang tidak sesuai siklus haid sebelumnya. Pada beberapa wanita yang gemuk dapat terjadi esterogen relatif berlebih (unopposed esterogen) yang dapat menyebabkan penebalan dinding endometrium disebut hiperplasia endometrium. Haid menjadi banyak dan berkepanjangan. Pada masa sebelum menopause ini dapat terjadi, keluhan klimakterik berupa gangguan vasomotor seperti : gejolak panas (hot flushes), sakit kepala, cepat lelah, kurang tenaga, obstipasi, jantung berdebar debar, gangguan libido, kesemutan, berkunang kunang. Kekurangan esterogen dapat diketahui melalui pemeriksaan darah, dimana diperiksa kadar hormon esterogen dan hormon gonadotropin dalam darah. Esterogen sangat berperan pada metabolisme penting beberapa organ diantaranya kulit, tulang, sistem jantung dan pembuluh darah, otak, saluran kencing dan tentu saja organ seksual. Kekurangan esterogen pada masa menopause dapat menyebabkan gangguan pada beberapa organ seperti : Pada otak karena esterogen yang menurun terjadi penurunan aliran darah ke otak, sehingga metabolisme otak berkurang. Pada gangguan yang berat dapat terjadi gangguan tidur, takut dan gelisah seperti gangguan depresi. Tak jarang karena gangguan aliran darah tersebut terjadi Alzhmeir atau kepikunan. Selain gangguan vasomotor dapat pula terjadi gangguan psikis seperti gangguan perilaku, suasana hati serta fungsi kognitif. Wanita menjadi cepat marah, tersinggung dan cepat lupa. Pada organ seksual dan saluran kemih : kurangnya esterogen menurunkan aliran darah ke organ organ seksual terlebih dahulu. Selaput lendir vagina menjadi kering sehingga menyebabkan sakit pada waktu senggama, kulit vagina menjadi tipis sehingga mudah terinfeksi. Terasa panas atau gatal, dan mudah sekali terjadi keputihan karena peradangan. Hal ini dapat mengakibatkan kurang harmonisnya hubungan suami istri. Pada saluran kencing; kekurangan esterogen menyebabkan kandung kemih sering kena infeksi. Menyebabkan nyeri perut bawah, selalu ingin segera kencing secara tiba tiba dan sampai tidak menahan kenicng atau bahkan mengompol.

Pada payudara, hormon esterogen dan progesterone membentuk payudara, sehingga kekurangan kedua hormon ini menyebabkan kisutnya payudara. Kelenjar yang mengecil terkadang menyebabkan pembentukan seperti kista, atau dapat terjadi perubahan baik sifat jinak atau ganas. Periksalah payudara secara teratur dengan tehnik SARARI (perikSa payudaRA sendiRI) atau dengan USG payudara. Bila dicurigai adanya keganasan dapat ditambah dengan pemeriksaan mamografi. Pada tulang : esterogen membantu pembentukan tulang yang secara alamiah tubuh. Tubuh menjadi lebih pendek dan lama kelamaan menjadi bongkok. Sebelum hal itu terjadi biasanya timbul rasa nyeri pada pergerakan ekstremitas; kaki dan terutama tangan. Wanita menjadi lebih sulit bergerak atau beraktifitas normal. Seringkali terjadi jatuh tiba tiba dan fraktur /patah tulang. Hal ini disebut osteoporosis. Sebelum terjadi fraktur, kita dapat mencegah osteoporosis dengan cukup berolah raga seawktu muda dan diteruskan sampai lansia (lanjut usia). Konsumsi kalsium yang cukup dan bila perlu menambah hormon esterogen yang sangat kurang untuk memperbaiki metabolisme tulang. Untuk mendiagnosis osteoporosis, kita dapat melakukan pemeriksaan densitas tulang untuk melihat kepadatan mineral tulang disebut bone densitometri. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan lebih dini, sebelum terasa keluhan pada anggota gerak. Dapat dilakukan pada usia sesudah 25 tahun untuk mengetahui kepadatan mineral tulang kita. Bila kita berada pada daerah kuning, segera harus dilakukan upaya pencegahan osteoporosis, jangan sampai masuk pada daerah merah atau amat kurangnya kepadatan tulang. Pada keadaan ini dapat terjadi patah tulang secara tiba- tiba. Pencegahan osteoporosis adalah dengan mengurangi risiko pengerusakan tulang yaitu : memperbesar asupan kalsium dengan makanan mengandung kalsium tinggi seperti susu, mengurangi kebiasaan makan/minum zat yang menghambat absorpsi kalsium di usus seperti minum beralkohol atau tinggi kafein, kurang bergerak. Bila osteoporosis sudah terjadi dapat diberikan preparat hormon esterogen yang dapat membantu penyerapan kalsium di usus dan memacu pembentukan tulang. Gangguan pada masa menopause dapat juga diperberat dengan kebiasaan yang kurang baik seperti merokok, diet yang terlalu ketat, kurang istirahat atau kurang berolah raga. Memasuki menopause dengan bahagia adalah kiat mengatur kebiasaan hidup kita agar dapt memperbaiki kekurangan kita pada masa menopause, memperlambat proses pengerusakan dalam tubuh kita akibat menopause. Bila wanita yang memasuki masa menopause maka jangan lupa merawat kesehatan dengan rajin memeriksa diri ke dokter. Ada beberapa pemeriksaan yang secara rutin harus dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan dini. Pap Smear untuk semua wanita yang pernah melakukan hubungan seksual, dilakukan setiap setahun sekali, di atas 50 tahun, dilakukan setiap 6 bulan sekali. Bila dicurigai adanya kelainan yang lebih serius, dilakukan pemeriksaan kolposkopi. Pemeriksaan USG ginekologi (lebih sensitive dilakukan dengan USG trans vagina) untuk mendeteksi kelainan kandungan, dilakukan setahun sekali. Biasanya bersamaan dengan pemeriksaan pap smear.

Pemeriksaan USG payudara dilakukan setahun sekali. Pemeriksaan bone densitometri dilakukan dua tahun sekali, kecuali ada indikasi atau diatas 60 tahun dapat dilakukan lebih sering.

B.SISTEMREPRODUKSIWANITA Sistem reproduksi wanita meliputi organ reproduksi, oogenesis, hormon pada wanita, fertilisasi, kehamilan, persalinan dan laktasi. 1.Organ Reproduksi Organ reproduksi wanita terdiri dari organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar. Organ reproduksi dalam Organ reproduksi dalam wanita terdiri dari ovarium dan saluran reproduksi (saluran kelamin). Ovarium Ovarium (indung telur) berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan panjang 3 - 4 cm. Ovarium berada didalam rongga badan, di daerah pinggang. Umumnya setiap ovarium menghasilkan ovum setiap 28 hari. Ovumyang dihasilkan ovarium akan bergerak ke saluran reproduksi.Fungsi ovarium yakni menghasilkan ovum (sel telur) serta hormon estrogen dan progesteron. Saluran reproduksi Saluran reproduksi (saluran kelamin) terdiri dari oviduk, uterus dan vagina. Oviduk Oviduk (tuba falopii) atau saluran telur berjumlah sepasang (di kanan dan kiri ovarium) dengan panjangsekitar 10 cm. Bagian pangkal oviduk berbentuk corong yang disebut infundibulum. Pada infundibulumterdapat jumbai-jumbai (fimbrae). Fimbrae berfungsi menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Ovumyang ditangkap oleh infundibulum akan masuk ke oviduk. Oviduk berfungsi untuk menyalurkan ovum dariovarium menuju uterus. Uterus Uterus (kantung peranakan) atau rahim merupakan rongga pertemuan oviduk kanan dan kiri yang berbentuk seperti buah pir dan bagian bawahnya mengecil yang disebut serviks (leher rahim). Uterus manusia berfungsisebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadi fertilisasi. Uterus terdiri dari dinding berupa lapisan jaringan yang tersusun dari beberapa lapis otot polos dan lapisan endometrium. Lapisan endometrium(dinding rahim) tersusun dari sel-sel epitel dan membatasi uterus. Lapisan endometrium menghasilkan banyak lendir dan pembuluh darah. Lapisan endometrium akan menebal pada saat ovulasi (pelepasan ovum dariovarium) dan akan meluruh pada saat menstruasi. Vagina Vagina merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi bagian dalam pada wanita. Vagina bermuara padavulva. Vagina memiliki dinding yang berlipat-lipat dengan bagian terluar berupa selaput berlendir, bagiantengah berupa lapisan otot dan bagian terdalam berupa jaringan ikat berserat. Selaput berlendir (membranmukosa) menghasilkan lendir pada saat terjadi rangsangan seksual. Lendir tersebut dihasilkan oleh kelenjar Bartholin. Jaringan otot dan jaringan ikat berserat bersifat elastis yang berperan untuk melebarkan uterus saat janin akan dilahirkan dan akan kembali ke kondisi semula setelah janin dikeluarkan. Organ reproduksi luar Organ reproduksi luar pada wanita berupa vulva. Vulva merupakan celah paling luar dari organ kelaminwanita. Vulva terdiri dari mons pubis. Mons pubis (mons veneris) merupakan daerah atas dan terluar darivulva yang banyak menandung jaringan lemak. Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi oleh rambut.Di bawah mons pubis terdapat lipatan labium mayor (bibir besar) yang berjumlah sepasang. Di dalam labiummayor terdapat lipatan labium minor (bibir kecil) yang juga berjumlah

sepasang. Labium mayor dan labiumminor berfungsi untuk melindungi vagina. Gabungan labium mayor dan labium minor pada bagian ataslabium membentuk tonjolan kecil yang disebut klitoris.Klitoris merupakan organ erektil yang dapat disamakan dengan penis pada pria. Meskipun klitoris secarastruktural tidak sama persis dengan penis, namun klitoris juga mengandung korpus kavernosa. Pada klitoristerdapat banyak pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa.Pada vulva bermuara dua saluran, yaitu saluran uretra (saluran kencing) dan saluran kelamin (vagina). Pada daerah dekat saluran ujung vagina terdapat himen atau selaput dara. Himen merupakan selaput mukosa yang banyak mengandung pembuluh darah. 2.Oogenesis Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum di dalam ovarium. Di dalam ovarium terdapat oogonium(oogonia = jamak) atau sel indung telur. Oogonium bersifat diploid dengan 46 kromosom atau 23 pasangkromosom. Oogonium akan memperbanyak diri dengan cara mitosis membentuk oosit primer.Oogenesis telah dimulai saat bayi perempuan masih di dalam kandungan, yaitu pada saat bayi berusia sekitar 5 bulan dalam kandungan. Pada saat bayi perempuan berumur 6 bulan, oosit primer akan membelah secarameiosis. Namun, meiosis tahap pertama pada oosit primer ini tidak dilanjutkan sampai bayi perempuantumbuh menjadi anak perempuan yang mengalami pubertas. Oosit primer tersebut berada dalam keadaanistirahat (dorman).Pada saat bayi perempuan lahir, di dalam setiap ovariumnya mengandung sekitar 1 juta oosit primer. Ketikamencapai pubertas, anak perempuan hanya memiliki sekitar 200 ribu oosit primer saja. Sedangkan oositlainnya mengalami degenerasi selama pertumbuhannya.Saat memasuki masa pubertas, anak perempuan akan mengalami perubahan hormon yang menyebabkan oosit primer melanjutkan meiosis tahap pertamanya. Oosit yang mengalami meiosis I akan menghasilkan dua selyang tidak sama ukurannya. Sel oosit pertama merupaakn oosit yang berukuran normal (besar) yang disebutoosit sekunder, sedangkan sel yang berukuran lebih kecil disebut badan polar pertama (polosit primer).Selanjutnya , oosit sekunder meneruskan tahap meiosis II (meiosis kedua). Namun pada meiosis II, oositsekunder tidak langsung diselesaikan sampai tahap akhir, melainkan berhenti sampai terjadi ovulasi. Jika tidak terjadi fertilisasi, oosit sekunder akan mengalami degenerasi. Namun jika ada sperma masuk ke oviduk,meiosis II pada oosit sekunder akan dilanjutkan kembali. Akhirnya, meiosis II pada oosit sekunder akanmenghasilkan satu sel besar yang disebut ootid dan satu sel kecil yang disebut badan polar kedua (polositsekunder). Badan polar pertama juga membelah menjadi dua badan polar kedua. Akhirnya, ada tiga badan polar dan satu ootid yang akan tumbuh menjadi ovum dari oogenesis setiap satu oogonium.Oosit dalam oogonium berada di dalam suatu folikel telur. Folikel telur (folikel) merupakan sel pembungkus penuh cairan yang menglilingi ovum. Folikel berfungsi untuk menyediakan sumber makanan bagi oosit.Folikel juga mengalami perubahan seiring dengan perubahan oosit primer menjadi oosit sekunder hinggaterjadi ovulasi. Folikel primer muncul pertama kali untuk menyelubungi oosit primer. Selama tahap meiosis I pada oosit primer, folikel primer berkembang menjadi folikel sekunder. Pada saat terbentuk oosit sekunder,folikel sekunder berkembang menjadi folikel tersier. Pada masa ovulasi, folikel tersier berkembang menjadifolikel de Graaf (folikel matang). Setelah oosit sekunder lepas dari folikel, folikel akan berubah menjadikorpus luteum. Jika tidak terjaid fertilisasi, korpus luteum akan mengkerut menjadi korpus albikan. 3.Hormon pada Wanita

Pada wanita, peran hormon dalam perkembangan oogenesis dan perkembangan reproduksi jauh lebihkompleks dibandingkan pada pria. Salah satu peran hormon pada wanita dalam proses reproduksi adalahdalam siklus menstruasi. Siklus menstruasi Menstruasi (haid) adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus yang disertai pelepasanendometrium. Menstruasi terjadi jika ovum tidak dibuahi oleh sperma. Siklus menstruasi sekitar 28 hari.Pelepasan ovum yang berupa oosit sekunder dari ovarium disebut ovulasi, yang berkaitan dengan adanyakerjasama antara hipotalamus dan ovarium. Hasil kerjasama tersebut akan memacu pengeluaran hormon-hormon yang mempengaruhi mekanisme siklus menstruasi.Untuk mempermudah penjelasan mengenai siklus menstruasi, patokannya adalah adanya peristiwa yangsangat penting, yaitu ovulasi. Ovulasi terjadi pada pertengahan siklus ( n) menstruasi. Untuk periode atausiklus hari pertama menstruasi, ovulasi terjadi pada hari ke-14 terhitung sejak hari pertama menstruasi. Siklus menstruasi dikelompokkan menjadi empat fase, yaitu fase menstruasi, fase praovulasi, fase ovulasi, fase pasca-ovulasi. Fase menstruasi Fase menstruasi terjadi bila ovum tidak dibuahi oleh sperma, sehingga korpus luteum akan menghentikan produksi hormon estrogen dan progesteron. Turunnya kadar estrogen dan progesteron menyebabkan lepasnyaovum dari dinding uterus yang menebal (endometrium). Lepasnya ovum tersebut menyebabkan endometriumsobek atau meluruh, sehingga dindingnya menjadi tipis. Peluruhan pada endometrium yang mengandung pembuluh darah menyebabkan terjadinya pendarahan pada fase menstruasi. Pendarahan ini biasanya berlangsung selama lima hari. Volume darah yang dikeluarkan rata-rata sekitar 50mL. Fase pra-ovulasi Pada fase pra-ovulasi atau akhir siklus menstruasi, hipotalamus mengeluarkan hormon gonadotropin.Gonadotropin merangsang hipofisis untuk mengeluarkan FSH. Adanya FSH merangsang pembentukan folikel primer di dalam ovarium yang mengelilingi satu oosit primer. Folikel primer dan oosit primer akan tumbuhsampai hari ke-14 hingga folikel menjadi matang atau disebut folikel de Graaf dengan ovum di dalamnya.Selama pertumbuhannya, folikel juga melepaskan hormon estrogen. Adanya estrogen menyebabkan pembentukan kembali (proliferasi) sel-sel penyusun dinding dalam uterus dan endometrium. Peningkatankonsentrasi estrogen selama pertumbuhan folikel juga mempengaruhi serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifta basa. Lendir yang bersifat basa berguna untuk menetralkan sifat asam pada serviks agar lebihmendukung lingkungan hidup sperma. Fase ovulasi Pada saat mendekati fase ovulasi atau mendekati hari ke-14 terjadi perubahan produksi hormon. Peningkatankadar estrogen selama fase pra-ovulasi menyebabkan reaksi umpan balik negatif atau penghambatan terhadap pelepasan FSH lebih lanjut dari hipofisis. Penurunan konsentrasi FSH menyebabkan hipofisis melepaskanLH. LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel de Graaf. Pada saat inilah disebut ovulasi, yaitu saatterjadi pelepasan oosit sekunder dari folikel de Graaf dan siap dibuahi oleh sperma. Umunya ovulasi terjadi pada hari ke-14. Fase pasca-ovulasi Pada fase pasca-ovulasi, folikel de Graaf yang ditinggalkan oleh oosit sekunder karena pengaruh LH dan FSHakan berkerut dan berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum tetap memproduksi estrogen (namun tidak sebanyak folikel de Graaf

memproduksi estrogen) dan hormon lainnya, yaitu progesteron. Progesteronmendukung kerja estrogen dengan menebalkan dinding dalam uterus atau endometrium dan menumbuhkan pembuluh-pembuluh darah pada endometrium. Progesteron juga merangsang sekresi lendir pada vagina dan pertumbuhan kelenjar susu pada payudara. Keseluruhan fungsi progesteron (juga estrogen) tersebut bergunauntuk menyiapkan penanaman (implantasi) zigot pada uterus bila terjadi pembuahan atau kehamilan.Proses pasca-ovulasi ini berlangsung dari hari ke-15 sampai hari ke-28. Namun, bila sekitar hari ke-26 tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikan. Korpus albikan memilikikemampuan produksi estrogen dan progesteron yang rendah, sehingga konsentrasi estrogen dan progesteronakan menurun. Pada kondisi ini, hipofisis menjadi aktif untuk melepaskan FSH dan selanjutnya LH, sehinggafase pasca-ovulasi akan tersambung kembali dengan fase menstruasi berikutnya. 4.Fertilisasi Fertilisasi atau pembuahan terjadi saat oosit sekunder yang mengandung ovum dibuahi oleh sperma.Fertilisasi umumnya terjadi segera setelah oosit sekunder memasuki oviduk. Namun, sebelum sperma dapatmemasuki oosit sekunder, pertamatama sperma harus menembus berlapis-lapis sel granulosa yang melekat disisi luar oosit sekunder yang disebut korona radiata. Kemudian, sperma juga harus menembus lapisan sesudahkorona radiata, yaitu zona pelusida. Zona pelusida merupakan lapisan di sebelah dalam korona radiata, berupa glikoprotein yang membungkus oosit sekunder.Sperma dapat menembus oosit sekunder karena baik sperma maupun oosit sekunder saling mengeluarkanenzim dan atau senyawa tertentu, sehingga terjadi aktivitas yang saling mendukung.Pada sperma, bagian kromosom mengeluarkan:hialuronidaseEnzim yang dapat melarutkan senyawa hialuronid pada korona radiata. akrosin Protease yang dapat menghancurkan glikoprotein pada zona pelusida. antifertilizin Antigen terhadap oosit sekunder sehingga sperma dapat melekat pada oosit sekunder.Oosit sekunder juga mengeluarkan senyawa tertentu, yaitu fertilizin yang tersusun dari glikoprotein denganfungsi : Mengaktifkan sperma agar bergerak lebih cepat. Menarik sperma secara kemotaksis positif. Mengumpulkan sperma di sekeliling oosit sekunder.Pada saat satu sperma menembus oosit sekunder, sel-sel granulosit di bagian korteks oosit sekunder mengeluarkan senyawa tertentu yang menyebabkan zona pelusida tidak dapat ditembus oleh sperma lainnya.Adanya penetrasi sperma juga merangsang penyelesaian meiosis II pada inti oosit sekunder , sehingga dariseluruh proses meiosis I sampai penyelesaian meiosis II dihasilkan tiga badan polar dan satu ovum yangdisebut inti oosit sekunder.Segera setelah sperma memasuki oosit sekunder, inti (nukleus) pada kepala sperma akan membesar.Sebaliknya, ekor sperma akan berdegenerasi. Kemudian, inti sperma yang mengandung 23 kromosom(haploid) dengan ovum yang mengandung 23 kromosom (haploid) akan bersatu menghasilkan zigot dengan23 pasang kromosom (2n) atau 46 kromosom. 5.Gestasi (Kehamilan)

Zigot akan ditanam (diimplantasikan) pada endometrium uterus. Dalam perjalannya ke uterus, zigotmembelah secara mitosis berkali-kali. Hasil pembelahan tersebut berupa sekelompok sel yang sama besarnya,dengan bentuk seperti buah arbei yang disebut tahap morula.Morula akan terus membelah sampai terbentuk blastosit. Tahap ini disebut blastula, dengan rongga didalamnya yang disebut blastocoel (blastosol). Blastosit terdiri dari sel-sel bagian luar dan sel-sel bagiandalam. Sel-sel bagian luar blastosit Sel-sel bagian luar blastosit merupakan sel-sel trofoblas yang akan membantu implantasi blastosit pada uterus.Sel-sel trofoblas membentuk tonjolan-tonjolan ke arah endometrium yang berfungsi sebagai kait. Sel-seltrofoblas juga mensekresikan enzim proteolitik yang berfungsi untuk mencerna serta mencairkan selselendometrium. Cairan dan nutrien tersebut kemudian dilepaskan dan ditranspor secara aktif oleh sel-seltrofoblas agar zigot berkembang lebih lanjut. Kemudian, trofoblas beserta sel-sel lain di bawahnya akanmembelah (berproliferasi) dengan cepat membentuk plasenta dan berbagai membran kehamilan.Berbagai macam membran kehamilan berfungsi untuk membantu proses transportasi, respirasi, ekskresi danfungsi-fungsi penting lainnya selama embrio hidup dalam uterus. Selain itu, adanya lapisan-lapisan membranmelindungi embrio terhadap tekanan mekanis dari luar, termasuk kekeringan. Sakus vitelinus Sakus vitelinus (kantung telur) adalah membran berbentuk kantung yang pertama kali dibentuk dari perluasanlapisan endoderm (lapisan terdalam pada blastosit). Sakus vitelinus merupakan tempat pembentukan sel-seldarah dan pembuluh-pembuluh darah pertama embrio. Sakus vitelinus berinteraksi dengan trofoblasmembentuk korion Korion Korion merupakan membran terluar yang tumbuh melingkupi embrio. Korion membentuk vili korion (jonjot- jonjot) di dalam endometrium. Vili korion berisi pembuluh darah emrbrio yang berhubungan dengan pembuluh darah ibu yang banyak terdapat di dalam endometrium uterus. Korion dengan jaringanendometrium uterus membentuk plasenta, yang merupakan organ pemberi nutrisi bagi embrio. Amnion Amnion merupakan membran yang langsung melingkupi embrio dalam satu ruang yang berisi cairan amnion(ketuban). Cairan amnion dihasilkan oleh membran amnion. Cairan amnion berfungsi untuk menjaga embrioagar dapat bergerak dengan bebas, juga melindungi embrio dari perubahan suhu yang drastis serta guncangandari luar.AlantoisAlantois merupakan membran pembentuk tali pusar (ari-ari). Tali pusar menghubungkan embrio dengan plasenta pada endometrium uterus ibu. Di dalam alantois terdapat pembuluh darah yang menyalurkan zat-zatmakanan dan oksigen dari ibu dan mengeluarkan sisa metabolisme, seperti karbon dioksida dan urea untuk dibuang oleh ibu. Sel-sel bagian dalam blastosit Sel-sel bagian dalam blastosit akan berkembang menjadi bakal embrio (embrioblas). Pada embrioblas terdapatlapisan jaringan dasar yang terdiri dari lapisan luar (ektoderm) dan lapisan dalam (endoderm). Permukaanektoderm melekuk ke dalam sehingga membentuk lapisan tengah (mesoderm). Selanjutnya, ketiga lapisantersebut akan berkembang menjadi berbagai organ (organogenesis) pada minggu ke-4 sampai minggu ke-8.Ektoderm akan membentuk saraf, mata, kulit dan hidung. Mesoderm akan membentuk tulang, otot, jantung, pembuluh darah, ginjal, limpa dan kelenjar kelamin. Endoderm akan membentuk organ-organ yang berhubungan langsung dengan sistem pencernaan dan pernapasan.Selanjutnya, mulai minggu ke-9 sampai

beberapa saat sebelum kelahiran, terjadi penyempurnaan berbagaiorgan dan pertumbuhan tubuh yang pesat. Masa ini disebut masa janin atau masa fetus. 6.Persalinan Persalinan merupakan proses kelahiran bayi. Pada persalinan, uterus secara perlahan menjadi lebih pekasampai akhirnya berkontraksi secara berkala hingga bayi dilahirkan. Penyebab peningkatan kepekaan danaktifitas uterus sehingga terjadi kontraksi yang dipengaruhi faktor-faktor hormonal dan faktor-faktor mekanis.Hormon-hormon yang berpengaruh terhadap kontraksi uterus, yaitu estrogen, oksitosin, prostaglandin danrelaksin. Estrogen Estrogen dihasilkan oleh plasenta yang konsentrasinya meningkat pada saat persalinan. Estrogen berfungsiuntuk kontraksi uterus. Oksitosin Oksitosin dihasilkan oleh hipofisis ibu dan janin. Oksitosin berfungsi untuk kontraksi uterus. Prostaglandin Prostaglandin dihasilkan oleh membran pada janin. Prostaglandin berfungsi untuk meningkatkan intensitaskontraksi uterus. Relaksin Relaksin dihasilkan oleh korpus luteum pada ovarium dan plasenta. Relaksin berfungsi untuk relaksasi ataumelunakkan serviks dan melonggarkan tulang panggul sehingga mempermudah persalinan. 7.Laktasi Kelangsungan bayi yang baru lahir bergantung pada persediaan susu dari ibu. Produksi air susu (laktasi) berasal dari sepasang kelenjar susu (payudara) ibu. Sebelum kehamilan, payudara hanya terdiri dari jaringanadiposa (jaringan lemak) serta suatu sistem berupa kelenjar susu dan saluran-saluran kelenjar (duktuskelenjar) yang belum berkembang.Pada masa kehamilan, pertumbuhan awal kelenjar susu dirancang oleh mammotropin. Mammotropin merupakan hormon yang dihasilkan dari hipofisis ibu dan plasenta janin. Selain mammotropin, ada jugasejumlah besar estrogen dan progesteron yang dikeluarkan oleh plasenta, sehingga sistem saluran-salurankelenjar payudara tumbuh dan bercabang. Secara bersamaan kelenjar payudara dan jaringan lemak disekitarnya juga bertambah besar. Walaupun estrogen dan progesteron penting untuk perkembangan fisik kelenjar payudara selama kehamilan, pengaruh khusus dari kedua hormon ini adalah untuk mencegah sekresidari air susu. Sebaliknya, hormon prolaktin memiliki efek yang berlawanan, yaitu meningkatkan sekresi air susu. Hormon ini disekresikan oleh kelenjar hipofisis ibu dan konsentrasinya dalam darah ibu meningkat dariminggu ke-5 kehamilan sampai kelahiran bayi. Selain itu, plasenta mensekresi sejumlah besar somatomamotropin korion manusia, yang juga memiliki sifat laktogenik ringan, sehingga menyokong prolaktin dari hipofisis ibu. Gangguan pada Sistem Reproduksi WanitaGangguan menstruasi Gangguan menstruasi pada wanita dibedakan menjadi dua jenis, yaitu amenore primer dan amenore sekunder.Amenore primer adalah tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun dengan atau tanpa perkembanganseksual. Amenore sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3 6 bulan atau lebih pada orang yangtengah mengalami siklus menstruasi. Kanker genitalia Kanker genitalia pada wanita dapat terjadi pada vagina, serviks dan ovarium.

Kanker vagina Kanker vagina tidak diketahui penyebabnya tetapi kemungkinan terjadi karena iritasi yang diantaranyadisebabkan oleh virus. Pengobatannya antara lain dengan kemoterapi dan bedah laser. Kanker serviks Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh lapisan epitel serviks.Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina dankelenjar limfe panggul. Kanker ovarium Kanker ovarium memiliki gejala yang tidak jelas. Dapat berupa rasa berat pada panggul, perubahan fungsisaluran pencernaan atau mengalami pendarahan vagina abnormal. Penanganan dapat dilakukan dengan pembedahan dan kemoterapi. Endometriosis Endometriosis adalah keadaan dimana jaringan endometrium terdapat di luar uterus, yaitu dapat tumbuh disekitar ovarium, oviduk atau jauh di luar uterus, misalnya di paru-paru.Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit dan nyeri pada masa menstruasi. Jika tidak ditangani, endometriosis dapat menyebabkan sulit terjadi kehamilan. Penanganannya dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan, laparoskopi atau bedah laser.Infeksi vaginaGejala awal infeksi vagina berupa keputihan dan timbul gatal-gatal. Infeksi vagina menyerang wanita usia produktif. Penyebabnya antara lain akibat hubungan kelamin, terutama bila suami terkena infeksi, jamur atau bakteri

You might also like