You are on page 1of 68

Herlina Nababan, S.Kep.

, Ns

Anamnesis
Kelainan sistem saraf bisa menimbulkan berbagai gejala : Nyeri kepala Kejang, pingsan atau gerakan aneh Pening atau vertigo Mslh penglihatan Kelainan penciuman Kesulitan berbicara Mslh menelan Kesulitan berjalan kstremitas lemah !g sensori !erakan involunter atau tremor Mslh pengen"alian sfingter #$%$ & $%K' !g fungsi mental luhur sprt bingung atau perubahan kepriba"ian

Lanjutan anamnesis

(i)ayat penykt "ahulu

r)yt gg neurologis sblmnya r)yt penykt sistemik kar"iovaskuler *bat+obatan pengobtn yg mnybbkn timbulnya gejala (i)ayat keluarga r)yt gg neurologis "lm keluarga (i)ayat sosial kt"kmmpuan yg "imiliki ps, Megapa ps t"k mmp mlkkn apa yg "iingnkn, apakh ps mggnkn alat bantu,

Pemeriksaan Fisik
-ujuan utama : mengungkpkn "an menjlskn "efisit fungsi

"an menjelaskan kemungkinan lokasi anatomis "ari otak Pemeriksaan -ingkat Kesa"aran Pemeriksaan -an"a (angsang Meningeal Pemeriksaan Syaraf Kranial Pemeriksaan (efleks Pemeriksaan Sistem Motorik Pemeriksaan Sistem Sensorik

Pemeriksaan Status Kesadaran


-ingkat kesa"aran

%"a . macam cara penilaian : /. Penilaian Kualitatif .. Penilaian Kuantitatif


0si Mental 12ungsi 3uhur

Penilaian Kualitatif
Compos mentis kesa"aran penuh Apatis acuh tak acuh terh"p kea"aan sekitarnya Somnolen ks"rn lbh ren"ah "itan"ai ps tampak mengantuk, sll

ingin t"r, t"k responsif trh"p rangsangn ringan ttp msh responsif trh"p rangsangn yg kuat Stupor/Sopor t"k mmbrkn respon ringan maupun se"ang, ttp msh s"kt respon trh"p rangsangan yg kuat, refleks pupil trh"p cahaya msh positif, ti"ur kembali stlh rangsangan #+' Soporocoma a"a respon ringan, a"a "ekortifikasi "an "eselerasi Koma t"k "apat bereaksi trh"p stimulus apapun, refleks pupil th"p cahaya t"k a"a Delirium antara apatis "an somnolent : ribut, ggn pa"a "aerah frontalis, sa"ar kembali

Penilaian Kuantitatif
4iukur melalui !5S (Glasgow Coma Scale)

/. Membuka Mata1 ye Movement # ' .. (espon 6erbal #6' 7. (espon Motorik #M'

PENILAIAN GLASSGOW COMA SCALE (GCS)

KOMPONEN
MEMBUKA MATA

REAKSI
SPONTAN DIPANGGIL DIRANGSANG NYERI TIDAK ADA RESPONS

NILAI
4 3 2 1

PENILAIAN GLASSGOW COMA SCALE (GCS)


KOMPONEN VERBAL RESPONSE REAKSI ORIENTASI BAIK JAWABAN KACAU KATA-KATA TIDAK SESUAI (INAPPROPIATE) BUNYI TIDAK BERARTI (INCOMPREHENSI BLE) TIDAK BERSUARA NILAI 5 4 3

2 1

PENILAIAN GLASSGOW COMA SCALE (GCS) KOMPONEN MOTOR RESPONSE REAKSI SESUAI PERINTAH LOKALISASI NYERI REAKSI PADA NYERI !LEKSI (DEKORTIKASI) EKSTENSI (DESEREBRASI) TIDAK ADA RESPONSE (DIAM) 5 4 3 2 1 NILAI

http://rmgh.net/wiki/index.php?title=Glasgow !oma S"al

Px #si $ental/ Fungsi %uhur


4engan fungsi luhur memungkinkan seseorang untuk

memberikan respon atau tanggapan atas segala rangsang1stimulus baik "ari luar maupun clan "alam tubuhnya sen"iri sehingga "ia mampu menga"akan hubungan intra maupun interpersonal. -ermasuk "i "alam fungsi luhur a"alah:
2ungsi bahasa 2ungsi memori #ingatan' 2ungsi orientasi #pengenalan'

P"#"$%&'(() *+),'% -(.('( !angguan fungsi bahasa "isebut afasia atau

"isfasia kelainan berbahasa akibat kerusakan "i otak tetapi bukan kerusakan1gangguan persarafan perifer otot+otot bicara, artikulasi maupun gangguan penurunan inteligensia. %"a . jenis afasia:
%fasia

motorik %fasia sensorik

P"#"$%&'(() !+),'% #"#/$%

Secara klinis gangguan memori #"aya mengingat' a"a 7 yaitu:


0mme"iate memory #segera' Short term memory1recent memory #jangka pen"ek' 3ong term memory1remote memory #jangka

panjang' P"#"$%&'(() *+),'% /$%")0('% Secara klinis pemeriksaan orientasi a"a 7 yaitu: Personal, tempat, )aktu

Pemeriksaan &anda $eningeal


Kaku ku"uk

ps terlntng, leher "itekuk normal : "agu nempel "i "a"a "an t"k a"a tahanan $ru"8insky 0 ps trlntng, letakkn satu tangn "i ba)ah kepala, tngn lain "iletakkn "i "a"a untk mncgh ba"an terangkt, kemu"ian kepala "ifleksikan. $ru"8insky 00 ps trlntg, fleksikan scr pasif tungkai atas p" panggul, ikuti fleksi tungkai lainnya. bila sen"i lutut lainnya "lm kea"aan ekstensi, mk ter"pt tan"a miningeal. -an"a Kerni9 ps trlntng, fleksikan tungkai atas agak lurus, km"ian luruskn tungkai b)h p" sen"i lutut. normal : "pt mmbntk su"ut /7: "rjt trh"p tungkai ba)ah -an"a 3ase9ue pasien posisi berbaring "gn ke"ua tungkai lurus, kemu"ian tungkai yang satu "iangkat lurus, angkat sampai su"ut ;< "rjt positif jika timbul sakit "an tahanan = >< "rjt

Normal >135 derajat

Tanda Lasegue
Normal >70 derajat

CARA PEMERIKSAAN TANDA RANGSANGAN MENINGEAL


KAKU KUDUK

Pemeriksaan kaku ku"uk ti"ak "ilakukan pa"a kecurigaan trauma servikal. 5ara periksa : Singkirkan "ulu a"anya kekakuan leher karena sebab muskuloskeletal "engan memalingkan kepala pasien ke kiri "an kanan. $ila a"a tahanan maka ter"apat kekakuan leher. ?ika a"a kekakuan leher maka pemeriksaan kakuk ku"uk "apat positif palsu. Salah satu tangan pemeriksa "itempatkan "i ba)ah kepala pasien yang se"ang berbaring, kemu"ian kepala "itekukan #fleksi' "engan tangan yang lain "iletakkan "i atas "a"a untuk menahan "a"a. 4iusahakan agar "agu mencapai "a"a. Selama penekukan "iperhatikan a"anya tahanan. $ila ter"apat kaku ku"uk kita "apatkan tahanan "an "agu ti"ak "apat mencapai "a"a. Kaku ku"uk "apat bersifat ringan atau berat. Pa"a penurunan kesa"aran yang "alam kaku ku"uk bisa memberi hasil negatif palsu.

CARA PEMERIKSAAN TANDA RANGSANGAN MENINGEAL


@ KERNIG SIGN

Pasien yang se"ang berbaring "ifleksikan pahanya pa"a

persen"ian panggul sampai membuat su"ut A< "erajat. Setelah itu tungkai ba)ah "iekstensikan pa"a persen"ian lutut sampai membentuk su"ut lebih "ari /7: "erajat terha"ap paha. $ila ter"apat tahanan "an rasa nyeri pa"a su"ut =/7: "erajat , maka "ikatakan Kernig sign positif.

CARA PEMERIKSAAN TANDA RANGSANGAN MENINGEAL


BRUD1INSKI SIGN

0ni meliputi : -an"a leher menurut $ru"8inski, -an"a tungkai kontralateral menurut $ru"8inski, -an"a pipi menurut $ru"8inskia -an"a simfisis pubis menurut $ru"8inski
T()2( L"."$ #")+$+0 B$+23%)'&%

Pasien berbaring "alam sikap terlentang, "engan tangan yang "itempatkan "i ba)ah kepala pasien yang se"ang berbaring , tangan pemeriksa yang satu lagi sebaiknya "itempatkan "i "a"a pasien untuk mencegah "iangkatnya ba"an kemu"ian kepala pasien "ifleksikan sehingga "agu menyentuh "a"a. -es ini positif bila gerakan fleksi kepala "isusul "engan gerakan fleksi "i sen"i lutut "an panggul ke"ua tungkai secara reflektorik.

CARA PEMERIKSAAN TANDA RANGSANGAN MENINGEAL


T()2( 0+),&(% &/)0$( 4(0"$(4 #")+$+0 B$+23%)'&%

Pasien berbaring terlentang. -ungkai yang akan "irangsang "ifleksikan pa"a sen"i lutut, kemu"ian tungkai atas "iekstensikan pa"a sen"i panggul. $ila timbul gerakan secara reflektorik berupa fleksi tungkai kontralateral pa"a sen"i lutut "an panggul ini menan"akan test ini postif. T()2( 5%5% #")+$+0 B$+23%)'&% penekanan pa"a ke"ua sisi pipi tepat "iba)ah os 8ygomaticus akan "iikuti oleh gerakan fleksi secara reflektorik "ike"ua siku "engan gerakan refleks keatas sejenak "ari ke"ua lengan T()2( '%#*%'%' 5+-%' #")+$+0 B$+23%)'&% penekana pa"a simfisis pubis akan "isusul oleh timbulnya gerakan fleksi secara reflektorik pa"a ke"ua tungkai "isen"i lutut "an panggul

CARA PEMERIKSAAN TANDA RANGSANGAN MENINGEAL


TANDA LASEGUE Pasien yang berbaring berbaring "engan tungkai "iluruskan Salah satu tungkai "iangkat lurus "engan fleksi "i persen"ian panggulnya.

-ungkai yang satu lagi harus selalu bera"a "alam kea"aan ekstensi #lurus'. Pa"a kea"aan normal "apat "icapai su"ut ;< "erajat sebelum timbul rasa sakit "an tahanan. $ila su"ah timbul rasa sakit "an tahanan sebelum mencapai ;< "erajat maka "isebut tan"a 3asegue positif. Namun pa"a pasien yang su"ah lanjut usianya "iambil patokan >< "erajat.

Pemeriksaan S'araf Kranial


I. Olfaktorius II. Optikus III. Okulomotorius IV. roklearis V. rigeminus VI. A!"usens VII. #asialis VIII. Vesti!ulokoklearis/Au"itorius I$. Glosofaringeus $. Vagus $I. Asesoris $II. %ipoglosus

Saraf Kranialis
N. 0 #*lfaktorius': menghi"u, membaui N.00 #*ptikus': melihat N.000 #*kulomotorius': gerak bola mata N.06 #-rochlearis': gerak bola mata N.6 #-rigeminus': motorik, sensorik )ajah. N.60 #%b"uscens': gerak bola mata

Saraf Kranialis
N. 600 #2acialis': motorik )ajah, pengecapan N. 6000 #Stato+akustikus16estibulo+cochlearis':

pen"engaran, keseimbangan N. 0B #!lossopharyngeus': "isfagia, "isartria N. B #6agus': "isfagia+"isartria N. B0 #%ccessorius': M. Sternoclei"o+mastoi"eus, M. -rape8ius. N. B00 #Hipoglossus': otot li"ah

CARA PEMERIKSAAN SARAF KRANIALIS


SARA! OTAK I (NERVUS OL!AKTORIUS )
-ujuan pemeriksaan : Cntuk men"eteksi a"anya gangguan menghi"u, selain itu untuk mengetahui apakah gangguan tersebut "isebabkan oleh gangguan saraf atau penyakit hi"ung lokal.
5ara pemeriksaan.

Salah satu hi"ung pasien "itutup, "an pasien "iminta untuk mencium bau+ bauan tertentu yang ti"ak merangsang .-iap lubang hi"ung "iperiksa satu persatu "engan jalan menutup lubang hi"ung yang lainnya "engan tangan. Sebelumnya periksa lubang hi"ung apakah a"a sumbatan atau kelainan setempat, misalnya ingus atau polip. 5ontoh bahan yang sebaiknya "ipakai a"alah : teh,kopi,tembakau,sabun, jeruk.

%nosmia : hilangnya kemampuan menghi"u. Hiposmia : berkurangnya kemampuan menghi"u. Hiperosmia : kemampuan menghi"u yang terlalu sensitif. Parosmia : gangguan penghi"uan berupa menghi"u bau yang ti"ak sesuai misalnya minyak kayu putih tercium sebagai bau ba)ang goreng. ?ika parosmia "icirikan oleh mo"alitas olfaktorik yang ti"ak menyenangkan atau yang memuakan seperti bacin , pesing "sb, maka "igunakan istilah lain yaitu kakosmia. $aik "alam hal parosmia maupun kakosmia a"anya perangsangan olfaktorik merupakan suatu kenyataan, hanya pengenalan nya saja ti"ak sesuai, tetapi bila tercium suatu mo"alitas olfaktorik tanpa a"anya perangsangan maka kesa"aran akan suatu jenis bau ini a"alah halusinasi, yaitu .(4+'%)('% /4*(&0/$%&.

CARA PEMERIKSAAN SARAF KRANIALIS


SARA! OTAK II (NERVUS OPTIKUS)
T+6+() 5"#"$%&'(() 7 Cntuk mengukur ketajaman penglihatan # asies visus' "an menentukan apakah kelainan pa"a penglihatan "isebabkan oleh kelainan me"ia refraksi atau neurologis. Cntuk memeriksa a"a ti"aknya gangguan lapangan pan"ang #kampus visus'.

C($( 5"#"$%&'(() 7 P"#"$%&'(() &"0(6(#() 5"),4%.(0() (('%"' 8%'+') A'%"' V%'+' K('($ 7 Pasien "iminta melihat ben"a yang letaknya jauh misal jam "i "in"ing, membaca huruf "i buku atau koran. A'%"' V%'+' J(+. : Melakukan pemeriksaan "engan menggunakan kartu Snellen Pasien "iminta untuk melihat huruf+huruf1bentuk yang makin mengecil. 3akukan untuk masing+masing mata A'%"' V%'+' D"&(0 : Menggunakan kartu ?aeger membaca huruf+huruf "i kartu ?aeger "ari jarak sekitar 7< cm "engan masing+masing mata. $ila pasien ti"ak "apat membaca "i jarak tertentu minta pasien membaca menggunakan lempeng pin&ole. $ila asies visus membaik maka penurunan asies visus "isebabkan oleh gangguan me"ia refraksi "an bila ti"ak maka "isebabkan oleh gangguan neurologis. $ila pasien ti"ak bisa membaca huruf1bentuk terbesar "i kartu Snellen, gunakan : -es menghitung jari : Normal "apat terlihat "ari jarak >< m. -es melambaikan tangan : Normal "apat terlihat "ari jarak 7<< m. -es cahaya : Normal "apat terlihat "ari jarak ti"ak terhingga.

M&$&!i'sa asi&s (is)s d&n*an pinhole

T&s '+n,!+n"asi

Lindsay (2005) Sch a!"#$an (200%)

P"#"$%&'(() 4(5(), 5()2(), Dang paling mu"ah a"alah "engan munggunakan meto"e Konfrontasi "ari 4on"er. 4alam hal ini pasien "u"uk atau ber"iri kurang lebih jarak / meter "engan pemeriksa. ?ika kita hen"ak memeriksa mata kanan maka mata kiri pasien harus "itutup. Pasien "isuruh melihat terus pa"a mata kiri pemeriksa "an pemeriksa harus selalu melihat ke mata kanan pasien. Setelah pemeriksa menggerakkan jari tangannya "i bi"ang pertengahan antara pemeriksa "an pasien "an gerakan "ilakukan "ari arah luar ke "alam. ?ika pasien mulai melihat gerakan jari+jari pemeriksa, ia harus memberitahu, "an hal ini "iban"ingkan "engan pemeriksa, apakah iapun telah melihatnya. $ila sekiranya a"a gangguan lapangan pan"ang maka pemeriksa akan lebih "ahulu melihat gerakan tersebut. !erakan jari tangan ini "ilakukan "ari semua jurusan "an masing masing mata harus "iperiksa.

SARA! OTAK III9IV9VI

(NERVUS OKULOMOTORIUS9 TROKLEARIS9 ABDUSENS)


2ungsi N 000, 06, "an 60 saling berkaitan "an "iperiksa bersama+ sama. 2ungsinya ialah menggerakkan otot mata ekstraokuler "an mengangkat kelopak mata. Serabut parasimpatik n. 000 berfungsi mengkonstriksikan pupil. C($( P"#"$%&'(() -er"iri "ari: E pemeriksaan gerakan bola mata E pemeriksaan kelopak mata E pemeriksaan pupil

1: P"#"$%&'(() ,"$(&() -/4( #(0( 3ihat a"a1ti"aknya nistagmus #gerakan bola mata "iluar kemauan pasien' Pasien "iminta untuk mengikuti gerakan tangan pemeriksa yang "igerakkan ke segala jurusan. 3ihat apakah a"a hambatan pa"a pergerakan matanya. Hambatan yang terja"i "apat pa"a satu atau "ua bola mata. Pasien "iminta untuk menggerakan sen"iri bola matanya. 2: P"#"$%&'(() &"4/5(& #(0( 7 Memban"ingkan celah mata1fisura palpebralis kiri "an kanan. Ptosis a"alah kelopak mata yang menutup.

3: P"#"$%&'(() 5+5%4 3ihat "iameter pupil, normal besarnya 7+F mm. $an"ingkan kiri "engan kanan #isokor atau anisokor'. 3ihat bentuk bulatan pupil teratur atau ti"ak. Pemeriksaan refleks pupil : (efleks cahaya. Direk/langsung ' ca&a(a "itu)ukan ke ara& pupil. Normal, akibat a"anya cahaya maka pupil akan mengecil #miosis' Perhatikan juga apakah pupil segera miosis, "an apakah a"a pelebaran kembali yang ti"ak terja"i "engan segera. In"irek/ti"ak langsung' refleks ca&a(a konsensuil. 5ahaya "itujukan pa"a satu pupil, "an perhatikan pupil sisi yang lain.

R"*4"&' (&/#/2('%

5aranya : pasien "iminta untuk melihat telunjuk pemeriksa pa"a jarak yang cukup jauh, kemu"ian "engan "ekatkan pa"a pasien lalu perhatikan reflek konvergensi pasien. 4alam kea"aan normal ke"ua bola mata bera"uksi1 bergerak ke arah nasal "isertai miosis pupil. Masalah p" pergerakan bola "an pergerakan mata: + 5ek Saraf #ikuti arahan' + 5ek otot juling, nistagmus + 4iplopia + Ptosis + ksoptalmus

P&$&!i'saan *&!a' 5+3a $a"a


-a&h! . F!+"sch&! (2005) Lindsay (/001)

P)2i3 Ma!c)s4G)nn

CARA PEMERIKSAAN SARAF KRANIALIS SARA! OTAK V (NERVUS TRIGEMINUS)


C($( 5"#"$%&'(() P"#"$%&'(() #/0/$%& 7 + Pasien "iminta merapatkan gigi sekuatnya, kemu"ian meraba m. masseter "an m. temporalis Normalnya kekuatan "an massa otot kiri "an kanan sama tanpa atrofi. + Pasien "iminta membuka mulut. Perhatikan apakah a"a "eviasi rahang ba)ah, jika a"a kelumpuhan maka "agu akan ter"orong ke sisi lesi. Sebagai pegangan "iambil gigi seri atas "an ba)ah yang harus simetris. + $ila ter"apat paresis "i sebelah kanan, rahang ba)ah ti"ak "apat "igerakkan ke samping kiri.

P"#"$%&'(() '")'/$%& 4engan kapas yang "ipuntir hingga runcing "an jarum "apat "iperiksa rasa raba halus "an nyeri. -otolkan ujung runcing kapas pa"a "ahi, pipi "an "agu kanan "an kiri. Selanjutnya ganti "engan jarum. -anyakan lokasinya pa"a pasien "an minta "ia memban"ingkan rasa totolan "i kanan "an kiri. P"#"$%&'(() $"*4"&' R"*4"&' &/$)"( (N"$8+' V1) Salah satu kornea "isentuh "engan kapas bergantian. $ila normal pasien akan menge"ipkan ke"ua matanya matanya. R"*4"&' #(''"0"$ ; J(< $"*4"= (N"$8+' V3) 4engan menempatkan satu jari pemeriksa melintang pa"a bagian tengah "agu, lalu pasien "alam kea"aan mulut setengah membuka "ipukul "engan palu refleks. Normalnya "i"apatkan se"ikit saja gerakan, malah ka"ang ka"ang ti"ak a"a. $ila a"a gerakannya hebat yaitu kontraksi m.masseter, m. temporalis, m. Pterygoi"eus me"ialis yang menyebabkan mulut menutup ini "isebut refleks meninggi.

CARA PEMERIKSAAN SARAF KRANIALIS


PEMERIKSAAN SARA! OTAK VII (NERVUS !ASIALIS)

P"#"$%&'(() *+),'% #/0/$%& Pasien "iperiksa "alam kea"aan istirahat. Perhatikan )ajah pasien kiri "an kanan apakah simetris atau ti"ak. Perhatikan juga lipatan "ahi, tinggi alis, lebarnya celah mata, lipatan kulit nasolabial "an su"ut mulut. Kemu"ian pasien "iminta untuk menggerakan )ajahnya antara lain: Mengerutkan "ahi, "ibagian yang lumpuh lipatannya ti"ak "alam Mengangkat alis Menutup mata "engan rapat "an coba buka "engan tangan pemeriksa Moncongkan bibir atau menyengir Suruh pasien bersiul, 4alam kea"aan pipi mengembung tekan kiri "an kanan apakah sama kuat. $ila a"a kelumpuhan maka angin akan keluar kebagian sisi yang lumpuh.

P"#"$%&'(() *+),'% '")'/$%&:

4ilakukan pa"a .17 bagian li"ah "epan. Pasien "isuruh untuk menjulurkan li"ah , kemu"ian "iletakkan gula, cuka, garam, lalu kina. Pasien "iminta mengatakan rasa yang "ikecapnya. Setiap selesai satu bahan, kumur "engan air.

SARA! OTAK VIII (NERVUS

KOKHLEARIS9 NERVUS VESTIBULARIS)

(: N"$8+' K/&4"($%' 2ungsi n. koklearis a"alah untuk pen"engaran tes pen"engaran a. -es Geber Memban"ingkan transportasi getaran melalui tulang ke telinga kanan "an kiri pasien. !etarkan garpu tala .:>1:/. H8 lalu tempatkan "i "ahi pasien, pa"a kea"aan normal kiri "an kanan sama keras. b. -es (inne. Cntuk memban"ingkan pen"engaran melalui tulang "an u"ara. Pa"a telinga yang sehat, pen"engaran melalui u"ara ter"engar lebih lama "ari pa"a melalui tulang. getarkan garpu tala lalu tempatkan "i planum mastoi" sampai pasien ti"ak "apat men"engarnya lagi. Kemu"ian garpu tala "ipin"ahkan ke "epan meatus akustikus eksternus. ?ika pa"a posisi yang ke"ua ini masih ter"engar "ikatakan tes positif.

-: P"#"$%&'(() N: V"'0%-+4($%'
Pemeriksaan keseimbangan: Pemeriksaan Hpast pointing testI. Pasien "iminta menyentuh ujung jari pemeriksa "engan jari telunjuknya, kemu"ian "engan mata tertutup pasien "iminta untuk mengulangi. Normalnya pasien harus "apat melakukannya.
Posisi juntai "i tempat ti"ur kemu"ian pera)at "ari

belakang menjatihkan pasien tiba. "engan kepala fleksi ki1ka pusing1vertigo #J ggn keseimbangan'

SARA! OTAK I> ? > (NERVUS

GLOSO!ARINGEUS ? NERVUS VAGUS)


Nervus glosofaringeus #n. 0B': Sensorik : pengecapan /17 posterior li"ah, sensasi faring, "an telinga tengah. Motorik : stilofaringeus. %utonom : kelenjar saliva #parotis'. Nervus vagus: Sensorik : membran timpani, kanalis au"itorik eksterna "an telinga luar. Motorik : otot+otot palatum, faring, "an laring #via nervus laringeus rekurens'. %utonom : serat aferen "ari baroreseptor karotis, suplai parasimpatetik untuk rongga "a"a "an perut #aferen "an eferen'.

5ara pemeriksaan : Inspeksi palatum Pasang lampu kepala. 5uci tangan. Pasang sarung tangan periksa "an masker. Minta pasien membuka mulut "an arahkan lampu kepala ke "alam kavum oris. 0"entifikasi palatum "urum, palatum mole, uvula, arkus faring anterior, tonsila palatina, arkus faring posterior, li"ah, "an "in"ing orofaring posterior. %mati kelainan+kelainan struktural kavum oris seperti jejas, "israfisme palatum, pembesaran tonsil, pera"angan, "ll. %pabila uvula "an arkus faring terhalang li"ah, gunakan spatula li"ah untuk menekan li"ah. Perhatikan apakah arkus faring simetris atau ti"ak. Minta pasien mengucapkan Hahhh...I Normalnya, saat mengucapkan Hahhh..I palatum akan terangkat "an bergerak ke belakang, uvula tetap "i tengah, "an ke"ua arkus faring posterior berkontraksi hingga saling men"ekat "i garis tengah. ?ika palatum terangkat, amati apakah terangkat secara simetris atau ti"ak. %mati pula ke"ua arkus faring posterior apakah bergerak bersamaan atau ti"ak.

Pemeriksaan refleks muntah @?elaskan pa"a pasien bah)a %n"a akan merangsang refleks muntahnya. @Menggunakan aplikator, sentuh "in"ing posterior orofaring atau palatum sebelah kanan lalu sebelah kiri. @Perhatikan apakah uvula terangkat saat "in"ing posterior "isentuh, @Perhatikan pula apakah ke"ua arkus faring posterior saling men"ekat ke garis tengah saat pasien muntah #seperti tirai yang menutup "ari ke"ua sisi' atau hanya salah satu arkus posterior yang bergerak ke arah sisi kontralateralnya atau ti"ak a"a gerakan arkus faring posterior. @Perhatikan pula apakah respons "i ke"ua sisi setara atau a"a yang menurun. @-anyakan pa"a pasien apakah sensasi "i kanan sama "engan kiri,

Pemeriksaan kemampuan menelan @-es menelan ti"ak "ilakukan pa"a pasien "engan penurunan kesa"aran atau apabila a"a ri)ayat kesulitan menelan atau terse"ak. @?elaskan pa"a pasien tentang tes yang akan %n"a lakukan. @Minta pasien meminum air putih sekitar :< E /<< cc secara perlahan. @Perhatikan apakah pasien terse"ak. $ila terse"ak hentikan tes segera. @%mati apakah a"a je"a saat minuman bera"a kavum oris sebelum "i"orong ke faring. %mati pula gerakan leher saat menelan.

SARA! OTAK >I (NERVUS AKSESORIUS)


5ara pemeriksaan M"#"$%&'( &"&+(0() #: 0$(5"3%+' : menekan pun"ak pasien lalu pasien "iminta untuk mengangkat pun"aknya. M"#"$%&'( #: '0"$)/@4"%2/#('0/%2"+' : Minta pasien memajukan kepalanya mela)an tangan %n"a. 4engan tangan yang lain, rasakan kontraksi ke"ua muskulus sternoklei"omastoi"eus. Selanjutnya minta pasien memiringkan kepala ke kanan #mis. "engan perintah H"ekatkan telinga kanan %n"a ke bahu kananKI' sambil %n"a meletakkan salah satu tangan %n"a "i pipi kanan pasien untuk memberikan tahanan "an tangan lainnya "i bahu kanan pasien untuk memfiksasi bahu. (asakan kontraksi muskulus sternoklei"omastoi"eus kanan. $erikutnya, minta pasien memalingkan )ajahnya ke kiri sambil salah satu tangan %n"a masih bera"a "i pipinya. (asakan kontraksi muskulus sternoklei"omastoi"eus kanan.

SARA! OTAK >II (NERVUS HIPOGLOSUS)


C($( 5"#"$%&'(()7 0nspeksi li"ah saat ti"ak bergerak "iba)ah penerangan yang cukup, inspeksi li"ah untuk melihat massa li"ah, posisi "an permukaannya. Perhatikan apakah a"a atrofi li"ah, bila a"a apakah mencakup seluruh li"ah atau hanya salah satu sisi
Pemeriksaan "eviasi "an kekuatan li"ah

untuk memeriksa "eviasi li"ah, minta pasien untuk menjulurkan li"ahnya sejauh mungkin lalu tahan. 3ihat apakah a"a penyimpangan li"ah ke kiri atau ke kanan Selanjutnya, untuk memeriksa kekuatan li"ah, minta pasien men"iring pipi "engan li"ah ke kiri "an ke kanan. Saat li"ah men"orong pipi, pemeriksa meletakkan jarinya "isisi luar pipi yang "i"orong "an memban"ingkan kekuatan "orongan kiri "an kanan

PEMERIKSAAN REFLEKS
Hasil pemeriksaan refleks merupakan informasi penting yang sangat

menentukan. Penilaian refleks selalu berarti penilaian secara ban"ing antara sisi kiri "an sisi kanan. (espon terha"ap suatu perangsangan tentu tergantung pa"a intensitas. *leh karena itu refleks ke"ua belah tubuh yang "apat "iban"ingkan harus merupakan hasil perangsangan yang berintensitas sama.
(efleks fisiologis yang "ibangkitkan untuk pemeriksaan klinis meliputi

refleks superfisial "an refleks ten"on "alam atau periosteum. Pa"a pen"erita penyakit tertentu "apat "itemukan refleks patologis atau juga refleks primitif. 4ari penilaian terha"ap refleks fisiologis "an patologis ini kita "apat memperkirakan letak 1 jenis lesi.

R"*4"&' S+5"$*%'%(4

R"*4"&' 2%)2%), 5"$+0 : Stimulus : !oresan cepat "i "in"ing perut "aerah epigastrik, supraumbilikal, infra umbilikal "ari lateral ke me"ial. (espons : kontraksi "in"ing perut ke arah goresan.

R&,3&'s s)2&!,isia3is dindin* 2&!)"

R"*4"&' &$"#('0"$ 7 Stimulus : goresan pa"a kulit paha sebelah me"ial "ari atas ke ba)ah (espons : elevasi testis ipsilateral

R"*4"&' T")2/) D(4(#

R"*4"&' -%'"5' 7 Stimulus : ketokan pa"a jari pemeriksa yang "itempatkan pa"a ten"on m. biseps brachii, posisi lengan setengah "itekuk pa"a sen"i siku. (espons : fleksi lengan pa"a sen"i siku R"*4"&' 0$%@"5' 7 Stimulus : ketukan pa"a ten"on otot triceps brachii, posisi lengan fleksi pa"a sen"i siku "an se"ikit pronasi (espons : ekstensi lengan ba)ah "i sen"i siku

R"*4"&' -$(&%/$(2%(4%' 7

Stimulus : ketukan pa"a periosteum ujung "istal os ra"ii, posisi lengan setengah fleksi "an se"ikit pronasi (espons : fleksi lengan ba)ah "i sen"i siku "an supinasi karena kontraksi m. $rachiora"ialis
R"*4"&' 5(0"4( (KPR)

Stimulus : ketukan pa"a ten"on patella (espons : ekstensi tungkai ba)ah karena kontraksi m. 9ua"riceps femoris.
R"*4"&' A@.%44"' (APR)

Stimulus : ketukan pa"a ten"on achilles (espons : plantar fleksi kaki karena kontraksi m. gastrocnemius

M&$5an*'i"'an !&,3&'s 5is&2s

M&$5an*'i"'an !&,3&'s "!is&2s

M&$5an*'i"'an !&,3&'s 2a"&3a

M&$5an*'i"'an !&,3&'s Achi33&s

R"*4"&' P(0/4/,%'

T()2( B(-%)'&A "orsofleksi ibu jari kaki "an pengembangan # fanning' keempat jari kaki yang lain. -an"a $abinsky "apat "ibangkitkan "engan beberapa cara :

Ca!a -a5ins'y Stimulus : penggoresan telapak kaki (agian lateral dari posterior ke anterior. )espons : tanda *a(insk'.

Ca!a -a5ins'y

Pemeriksaan $otorik
prinsipnya "engan memeriksa bagian yang sehat "ulu

lalu "iban"ingkan "engan bagian yang sakit Dang "inilai pa"a fungsi motorik :
$entuk "an volume otot !erakan Kekuatan otot -onus

Pemeriksaan motorik

a. $entuk "an volume otot Kelainan bentuk "an volume otot a"alah atrofi "an hipertrofi. b. !erakan Pen"erita "isuruh menggerakkan lengan setinggi mungkin sampai ke belakang "an mempertahankan posisi )aktu "iangkat

c. Kekuatan otot Pen"erita "isuruh menggerakkan sen"i+sen"i lalu kita berikan tahanan1beban mulai tahanan ringan, lalu tahanan "iperbesar, "an terakhir "iberi tahanan penuh. Penilaian: lihat tabel ". -onus 4ilakukan "engan meraba otot pen"erita, mula+ mula pa"a sisi yang sehat kemu"ian baru ke sisi yang sakit Penilaian : lihat tabel

Pemeriksaan Kekuatan dan &onus +tot


Menilai bagian ekstremitas "an memberi tahanan atau

mengangkat serta menggerakkan bagian otot yg akan "inilai.


Skala M(5 #<+:'
N/ 1 2 3 N%4(% K"&+(0() O0/0 0 (0%) 1 (10%) 2 (25%) 3 (50%) 5 $ (!5%) 5 (100%) K"0"$(),() Paralisis, tdk ada kntrksi otot sm skl Terlht atau teraba getaran kontraksi otot ttp tdk ada gerak sm skl Dpt menggerakkn anggota gerak tanpa gravitasi Dpt menggerakkn anggota gerak untuk menahan berat (gravitasi) Dpt menggerakkn sendi dg akti" dan mela#an tahanan %ekuatan normal

Pemeriksaan Sensorik
2ungsi sensorik secara klinis "ibagi menja"i mo"alitas

primer "an mo"alitas sekun"er atau mo"alitas kortikal. $anyak istilah untuk menggambarkan kelainan sensorik :
sthesia L anesthesia %nalgesia : hilang rasa nyeri Hypesthesia : = rasa raba %nesthesia : hilang rasa raba Parestesia : sensasi abnormal: tertusuk., terbakar

You might also like