You are on page 1of 2

Pemeriksaan Penunjang 1.Hematologi -Kadar Hb dapat menurun bila ada komplikasi perforasi/perdarahan usus.

-Umumnya Leukopenia dan Trombositopenia -Hitung jenis leukosit pada umumnya terjadi neutropenia dan limfositosis relatif -LED meningkat 2.Urinalisis -Dapat terjadi proteinuria 3.Kimia Klinik -Enzim hati umumnya meningkat dengan gambaran peradangan sampai hepatitis akut 4.Imunoserologi a.Widal -Pemeriksaan serologi ini bertujuan untuk mendeteksi adanya antibodi dalam darah terhadap antigen kuman Salmonella typhi/paratyphi (reagen).Uji ini merupakan tes kuno yang masih popular dan paling sering diminta terutama di negara dimana penyakit ini endemis seperti di Indonesia.Sebagai rapid test hasilnya dapat segera diketahui dengan ditemukannya aglutinasi(sehingga metode ini disebut juga Febrille Aglutinin). -Diagnosis Demam Typhoid/Paratyphoid dinyatakan bila a/titer O =1//160 yang dapat dideteksi pada akhir minggu pertama. -Hasil dapat menjadi positif/negatif palsu karena faktor-faktor antara lain pernah mendapat vaksinasi,reaksi silang dengan Enterobacteriaceae sp,dan adanya Rheumatoid Factor. b.Pemeriksaan IgG dan IgM anti Salmonella typhi/paratyphi Pemeriksaan dengan metode ELISA ini lebih sensitif dan spesifik dibanding Tes Widal dimana hasilnya adalah: -Bila IgM positif menandakan infeksi akut -Bila IgG positif menandakan pernah kontak/terinfeksi/infeksi ulang/pergi ke daerah endemis 5.Mikrobiologi a.Gall Culture

Merupakan Gold Standard pemeriksaan Demam Typhoid/Paratyphoid.Dimana diagnosa pasti didapat dari hasil biakan.Bahan spesimen untuk minggu pertama adalah darah sedangkan kasus stadium lanjut/carrier menggunakan urine dan tinja.Beberapa faktor yang dapat menyebabkan hasil negatif palsu antara lain:

-Jumlah darah kurang dari 2 mL -Darah tidak segera dimasukan ke dalam media(darah membeku dalam spuit sehingga kuman terperangkap dalam bekuan) -Pengambilan darah kurang dari 1 minggu saat mulai sakit -Sudah mendapat terapi antobiotik -Sudah mendapat vaksinasi 6.Biologi Molekular a.PCR(Polymerase Chain Reaction) Metode ini dilakukan perbanyakan DNA kuman yang kemudian di identifikasi dengan DNS probe yang spesifik dan hanya perlu bahan spesimen dari darah,urin dan cairan tubuh lainnya dalam jumlah sedikit.Sehingga tes ini punya sensitifitas dan spesifitas yang tinggi.
7.Pemeriksaan Differential(IgM dan IgG anti Dengue) Pemeriksaan Untuk Follow Up 1.Pemeriksaan darah Hb,Ht,Trombosit,dan Diff Count 2.Radiografi usus,ginjal,ureter dan kandung kemih untuk mengamati apakah ada komplikasi perforasi bila perlu dilakukan CT Scan bahkan MRI bila dicurigai ada abses hepar.

You might also like