You are on page 1of 15

Energi Panas (Kalor) Suatu bentuk energi yang berhubungan dengan gerakan atom atau molekul.

ul. Ditransfer dari objek bersuhu tinggi ke objek bersuhu lebih rendah Energi Panas juga dinamakan energi thermal

Perpindahan Kalor Hanya erjadi bila ada perbedaan temperatur. !liran kalor makin "epat dengan makin tingginya perbedaan temperatur. Selalu mengalir dari temperatur tinggi ke temperatur rendah. #akin besar dengan makin besarnya luas penampang. $eberapa material mentransfer panas lebih bagus dibandingkan material lain. Konduksi Kalor Perpindahan kalor dimana energi panas mengalir dari bagian yang bertemperatur tinggi ke bagian yang bertemperatur lebih rendah dari suatu substansi (padat% "air atau gas) tanpa perpindahan molekul substansi tersebut% atau antara medium medium yang berlainan yang bersinggungan se"ara langsung

&ika baja dipanaskan% maka energi kinetik molekul baja akan makin meningkat seiring dengan meningkatnya temperatur molekul itu akibat pemanasan yang dilakukan. Dengan meningkatnya energi kinetik molekul maka akan terjadi getaran pada molekul tersebut% sehingga terjadi transfer energi kinetik antara molekul yang bergetar dengan molekul didekatnya% akhirnya seluruh molekul pada baja tersebut akan bergetar seluruhnya. &ika energi kinetik molekul meningkat dengan sendirinya terjadi peningkatan temperatur pada molekul itu% inilah yang dinamakan rambatan kalor atau konduksi kalor.

Konduksi Kalor dinyatakan dengan ' Hukum (ourrier

Dimana ' ) ! dt.d/ k * +aju perpindahan panas (,) (&) * +uas penampang dimana panas mengalir (m-) * Perbedaan temperatur t terhadap jarak dalam arah aliran panas / * Kondukti0itas thermal bahan (,.mo1)

Kondukti0itas Panas Kondukti0itas panas dari suatu material menggambarkan kemampuan suatu material untuk mentransfer panas. Konveksi Kalor !dalah transport energi dengan kerja gabungan dari konduksi panas% penyimpanan% energi dan gerakan men"ampur. Proses terjadi pada permukaan padat (lebih panas atau dingin) terhadap "airan atau gas (lebih dingin atau panas).

Persamaan Kon0eksi Kalor '

2adiasi Kalor 2adiasi adalah transfer energi panas se"ara gelombang ele"tromagneti". 2adiasi panas adalah gelombang ele"tromagneti" (termasuk "ahaya) yang dihasilkan oleh objek karena temperaturnya.

#akin tinggi emperatur dari suatu objek% makin banyak radiasi termal yang dihasilkan oleh suatu objek.

Persamaan Stefan3$olt4mann untuk 2adiasi '

Pertemuan Konduksi Kalor Konduksi kalor pada keadaan tetap (steady state) 5 5 5 Konduksi Kalor melalui Dinding Datar Konduksi Kalor melalui sistim radial' silinder dan bola Koeffisien perpindahan panas menyeluruh.

Konduksi kalor pada keadaan tidak tetap (unsteady state) Konduksi kalor pada keadaan tetap Dinding datar

Dari Hukum (ourier akan didapat '

jika persamaan ini diintegrasikan akan menjadi '

inilah persamaan untuk sebuah dinding datar Dalam konduksi kalor dikenal juga apa yang dinamakan dengan konsep tahanan termal% dimana pada konsep ini aliran kalor dianalogikan sama dengan aliran listrik sehingga prinsip hukum 6hm dapat diterapkan dalam aliran kalor. +aju perpindahan kalor dapat dianggap sebagai arus aliran% beda suhu dianggap sebagai beda potensial sedangkan kondukti0itas panas dan tebal bahan dianggap sebagai tahanan terhadap arus aliran. Dan persamaan (ourier dapat ditulis '

jika%

Sehingga tahanan termal adalah '

Dinding datar berlapis. &ika dalam suatu sistim terdapat lebih dari satu lapisan dinding yang terbuat dari bahan yang berbeda% maka analisa konduksi kalor akan menjadi '

+aju perpindahan kalor pada lapisan !

+aju perpindahan kalor pada lapisan $

+aju perpindahan kalor pada lapisan 1

!liran kalor pada ketiga lapisan ini adalah sama dan pada kasus ini dianggap luas permukaan penerima panas dari ketiga lapisan ini adalah sama. &ika ketiga persamaan diatas dijumlahkan akan dihasilkan '

Dan konsep tahanan termalnya menjadi '

Konduksi pada sistim radial. Perhatikan gambar suatu silinder dengan panjang + dan radius bagian dalam r7 % radius luar r8 . emperatur bagian dalam silinder t7 dan bagian luar t8% sehingga beda temperatur adalah t8 3 t7 . $arapakah aliran kalor yang terjadi 9

Diasumsikan kalor mengalir pada arah radial% luas bidang aliran kalor dalam sistim silinder ini adalah '

dari hukum (ourier diketahui '

+uas bidang aliran kalor !r disubtitusikan ke dalam persamaan diatas% sehingga menjadi '

&ika persamaan terahir diintegrasikan dengan kondisi batas t * t7 pada r * r7 % dan t * t8 pada r * r8 % akan menghasilkan '

sedangkan tahanan termal dari persamaan ini adalah '

Sehingga konsep tahanan termal dapat ditulis '

:ntuk analisa silinder yang mempunyai lebih dari satu dinding% dapat digunakan konsep tahanan termal. Sekarang diandaikan suatu dinding silinder dilapisi oleh dua lapisan isolasi untuk men"egah kalor keluar ataupun masuk seperti pada gambar di ba;ah ini.

Persamaan (ourier untuk kasus ini dapat ditulis '

Dari persamaan diatas dapat kita lihat bah;a tahanan termal ( 2 ) untuk ketiga lapisan dinding masing masing adalah '

Sehingga Konsep tahanan termal untuk kasus ini adalah sbb '

Koefisien perpindahan kalor menyeluruh ( 60erall Heat ransfer 1oeffi"ient ).

Pada uraian sebelumnya telah dibahas tentang konduksi kalor pada keadaan tetap. Pada kenyataannya transfer kalor konduksi selalu dia;ali dengan proses kon0eksi dan diakhiri dengan proses kon0eksi pula. Sangatlah jarang proses konduksi terjadi tanpa dia;ali dan diakhiri dengan proses kon0eksi. Perhatikan transfer kalor yang terjadi pada suatu dinding datar seperti gambar diba;ah ini.

Sisi kiri terdapat fluida panas dan sisi kanan terdapat fluida dingin. Pada sisi kiri terjadi transfer kalor se"ara kon0eksi dari fluida panas ke permukaan dinding sebelah kiri akibatnya permukaan dinding sebelah kiri menjadi lebih tinggi temperaturnya dari permukaan dinding sebelah kanan. Karena adanya perbedaan temperatur pada permukaan kanan dan kiri terjadilah transfer panas se"ara konduksi dari permukaan kiri ke permukaan kanan. Dengan adanya transfer panas dari permukaan kiri ke permukaan kanan menyebabkan temperatur permukaan kanan menjadi lebih panas dari fluida yang ada si sebelah kanan% sehingga terjadilah transfer kalor se"ara kon0eksi dari permukaan dinding sebelah kanan ke fluida yang berada disampingnya. !liran kalor yang terjadi dari fluida panas ke permukaan dinding sebelah kiri adalah

!liran kalor dari permukaan dinding kiri ke permukaan dinding kanan adalah

!liran kalor dari permukaan dinding kanan ke fluida di sebelah kanan yang dingin adalah

&ika ketiga persamaan diatas dijumlahkan pada arah temperatur maka akan menjadi '

Kita ketahui bah;a )! * )$ * )1 * ) dan !! * !$ * !1 * !. Sehingga

#aka !liran kalor dari fluida kiri ke fluida kanan dapat ditulis sbb '

!liran kalor dari fluida kiri ke fluida kanan adalah hasil gabungan dari proses konduksi dan kon0eksi boleh dinyatakan dengan koefisien perpindahan kalor menyeluruh :% yang dirumuskan dalam hubungan

&ika disesuaikan dengan persamaan sebelumnya% koefisien perpindahan kalor menyeluruh adalah

Koefisien perpindahan kalor menyeluruh untuk sebuah pipa dapat pula ditemukan seperti "ara diatas tadi. Perlu diperhatikan bah;a luas permukaan yang menerima kalor pada pipa tidaklah sama untuk ke dua fluida% fluida yang satu luas permukaannya didasarkan pada permukaan dalam pipa dan fluida yang lain didasarkan pada permukaan luar pipa seperti pada gambar.

* ransfer kalor se"ara kon0eksi dari fluida dalam pipa ke permukaan bagian dalam pipa

$ * ransfer kalor se"ara konduksi dari permukaan bagian dalam ke permukaan bagian luar pipa 1 * ransfer kalor se"ara kon0eksi dari permukaan bagian luar pipa ke udara fluida yang berada di sekitar pipa. t7 t8 tt< + r7 r8 * * emperatur fluida dalam pipa emperatur permukaan bagian dalam pipa

* emperatur permukaan bagian luar pipa * emperatur fluida di luar pipa

* Panjang pipa * &ari jari bagian dalam pipa * &ari jari bagian luar pipa

!liran kalor yang terjadi dari fluida ke permukaan bagian dalam pipa adalah

!liran kalor dari permukaan bagian dalam ke permukaan bagian luar adalah

!liran kalor dari permukaan bagian luar ke fluida di sekeliling pipa adalah

&ika ketiga persamaan diatas dijumlahkan pada arah temperatur maka akan menjadi '

Karena )! * )$ * )1 * ) % maka '

Dimana !7 adalah luas permukaan penerima kalor bagian dalam pipa dan !8 adalah luas permukaan penerima kalor permukaan luar% sehingga koefisien perpindahan kalor menyeluruh untuk pipa dapat ditulis

Karena luas permukaan penerima kalor berbeda pada bagian dalam dan luar pipa maka koefisien perpindahan kalor menyeluruh dapat didasarkan pada permukaan luar ataupun permukaan dalam dari pipa.

ebal kritis =solasi Sekarang perhatikan suatu lapisan isolasi yang dipasang pada pipa% seperti pada gambar di ba;ah ini.

emperatur permukaan bagian dalam isolasi t8% sedangkan temperatur permukaan luar isolasi t- dan temperatur fluida luar adalah t<. Persamaan untuk aliran kalor pada isolasi adalah '

Sekarang kita olah persamaan ini untuk menentukan jari jari permukaan luar isolasi r< agar perpindahan kalor maksimum. Kondisi maksimum adalah '

>ang menghasilkan

Persamaan terakhir ini adalah persamaan untuk jari jari kritis isolasi. &ika jari jari luar kurang dari nilai yang diberikan oleh persamaan ini maka perpindahan kalor akan meningkat dengan penambahan tebal isolasi. :ntuk jari jari luar yang lebih dari nilai persamaan ini% pertambahan tebal isolasi akan mengurangi perpindahan kalor yang terjadi. Konsep intinya adalah bah;a untuk nilai h yang "ukup ke"il% rugi kalor kon0eksi mungkin meningkat karena penambahan tebal isolasi.

Contoh Soal Konveksi 1ontoh Soal < :dara dingin pada temperatur 87?1 dipaksakan melalui plat tipis yang memiliki temperatur @7?1. Koefisien perpindahan kalor (h) * <7 ,.(m-. ?1). entukan laju aliran dari plat ke udara mel alui plat dengan luas permukaan ! * - m-. Penyelesaian Diberikan' f * 87?1% ; * @7?1% dan h * <7 ,.(m-.?1).

Kemudian aliran kalor yang melalui luasan ! * - m- menjadi'

1ontoh Soal @ :dara atmosfir pada temperatur 87?1 melaju dengan ke"epatan A m.s melalui tabung berdiameter luar (outside diameter * 6D) 8 "m dan panjang A m dimana bagian permukaan dipertahankan pada temperatur 887?1% sebagaimana diilustrasik an pada gambar diba;ah. entukan laju aliran kalor dari permukaan tabung ke udara atmosfir Penyelesaian'

Perpindahan kalor pada luasan ! yang berada di bagian permukaan luar tabung ! * p.D.+ * p / 7%78 m / A m * 7%7A p * 7%8AB m-

:ntuk kon0eksi paksa yang mele;ati diameter tabung D *7%78m dengan Cm *Am.s% koefisien perpindahan kalor diantara permukaan luar dengan udara atmosfir seperti ditunjukk an dalam tabel 8.8 dimana h *DA,.(m-.?1). Persamaan 8.< digunakan untuk menghitung fluks kalor% diketahui f *87?1% ; *887?1% dan h *DA,.(m-.?1)% sehingga ) diperoleh dengan ' ) * h ( ; 3 f) * DA ,.(m-.?1) / (887 3 87) ?1 * DA77 ,.m+aju aliran kalor yang mele;ati ! * 7%7A p m- menjadi ' E * ).! * DA77 ,.m- / 7%7A p m* 8<<A%8D , * 8%<<A k,

1ontoh soal A Permukaan dalam sebuah lapisan isolasi bertemperatur 8 * -77?1 dan permukaan luar melepaskan kalor dengan "ara kon0eksi ke udara pada f * -7?1. +apisan isolator memiliki ketebalan A "m dan kondukti0itas termal sebesar 8%A ,. (m.?1). $erapa besar koefisien perpindahan kalor kon0eksi minimum pada permukaan luar% ji ka temperatur - pada permukaan luar tidak boleh lebih dari 877?19 Penyelesaian'

Kondisi diba;ah keadaan steady% untuk keseimbangan energi pada permukaan% fluks kalor konduksi yang mele;ati lapisan isolasi harus sama dengan fluks kalor kon0eksi dari permuka an luar ke udara% seperti diilustrasikan pada gambar disamping% sehingga kita memiliki '

diberikan 8 * -77?1% - * 877?1% f * -7?1% + * 7%7A m% dan k * 8%A ,.(m.?1)% sehingga diperoleh'

You might also like