You are on page 1of 9

PERENCANAAN TRANSPORT URBAN

SARANA PEMBERHENTIAN ANGKUTAN KOTA BSD CIKOKOL

DISUSUN OLEH :

CHANDRA ARDI ASTRIAWAN


122090018

DOSEN PENGAMPU:

RINO WICAKSONO, Ir, MAUD, MURP, Ph.D

PROGRAM STUDI

TEKNIK ARSITEKTUR
INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA

SARANA PEMBERHENTIAN ANGKUTAN KOTA BSD CIKOKOL I. LATAR BELAKANG


Sarana transportasi publik yang masih banyak digunakan masyarakat di daerah BSD Cikokol selain bus adalah angkutan kota atau angkot, yaitu angkot dengan nomor D04. Angkutan kota ini melayani penumpang dengan jurusan BSD cikokol. Saat ini tidak banyak orang yang menggunakan moda transportasi umum dalam hal ini angkot dikarenakan pesatnya perkembangan produksi moda transportasi pribadi. Banyak alasan untuk memiliki kendaraan pribadi, antara lain karena masalah privasi dan kenyamanan. Namun dibalik kebaikannya, kepemilikan kendaraan pribadi terlalu banyak juga menimbulkan banyak masalah. Banyaknya kendaraan pribadi berarti kemacetan yang semakin banyak di jalan. Hal ini dikarenakan jumlah peningkatan kendaraan pribadi tidak sebanding dengan peningkatan kapasitas jalan. Semakin banyak masyarakat yang menggunakan kendaraan umum, semakin efektif pula penggunaan jalan raya. Dengan kata lain, kendaraan umum merupakan salah satu pemecahan masalah yang dihadapi hampir semua kota besar di dunia: kemacetan. Kenyataan yang terjadi adalah sisitem transportasi di Indonesia saat ini masih belum optimal dalam pelaksanaannya. Jalur BSD Cikokol saat ini terlalu padat oleh kendaraan pribadi dan tidak rapi karena marka jalan pembatas yang hampir hilang bahkan di sektor-sektor tertentu sudah tidak ada lagi, kemudian jalur angkot dan kendaraan pribadi yang menjadi satu ditambah ketidak disiplinan para supir angkutan kota makin membuat kondisi jalan semakin macet. Hal tersebut yang menyebabkan sebagian masyarakat enggan untuk menggunakan angkot. Maka dari itu melalui karya tulis ini penulis akan mencoba menganalisa dan mengkaji permasalahan mengenai sistem transportasi angkutan kota jurusan BSD Cikokol dan mencoba untuk memberikan pemecahan sekaligus solusi agar di masa mendatang dapat di jadikan pertimbangan oleh pihak atau instansi terkait untuk memperbaiki sistem transportasi, sehingga masyarakat akan lebih memilih transportasi umum dibandingkan kendaraan pribadi.

II.

MAKSUD DAN TUJUAN


Mencoba menganalisa dan memecahkan permasalahan yang ada pada sistem

transportasi publik angkutan kota agar penggunaannya menjadi lebih optimal dan mengurangi masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi agar beralih ke sarana transportasi publik sehingga polusi udara dapat berkurang.

III.

DATA
a. Titik Penyebab Kemacetan Utama

Pertigaan tempat angkot ngetem. Penyebab kemacetan

Pertigaan jalan menuju gading serpong.

IV.

PERMASALAHAN
Volume kendaraan yang tidak sebanding dengan jalan. Kurangnya sarana pemberhentian yang layak bagi angkutan kota

V.

ANALISA
Dari permasalahan yang ada, kemacetan dapat diuraikan dengan menempatkan shelter angkutan kota yang nyaman dan ditempatkan tidak jauh dari titik kemacetan. Angkutan kota yang ada akan berhenti sementara di shelter yang disediakan, sehingga tidak berhenti sembarangan dan mengganggu jalan. Dengan asumsi bahwa kenyamanan tempat menunggu angkutan kota ( shelter ) dan angkutan kota yang berhenti pada tempatnya, sehingga membuat para pengguna jalan akan kembali menggunakan layanan angkutan kota untuk menghindari kemacetan.

VI.

KONSEP DESAIN
Shelter yang akan dibuat menerapkan konsep modern dan berkelanjutan. Modern yang dimaksud adalah menggunakan material dan teknologi terkini, sedangkan berkelanjutan berarti bangunan ini dapat digunakan dalam waktu yang lama dan menggunakan energy seminimal mungkin. Selain hal tersebut sebelumnya, faktor kenyamanan juga sangat penting. Maka dari itu diberikan fasilitas toilet bagi pengguna angkutan umum dan outlet makanan atau minuman ringan.

SITEPLAN Siteplan mengambil salah satu tempat yang menjadi penyebab kemacetan yaitu jalan serpong raya - pakulonan ( depan wtc mall matahari )

o Struktur Bangunan ini direncanakan akan menggunakan struktur baja dan pondasi plat beton. kelebihan pondasi plat dibandingkan pondasi batu gunung antara lain, penggunaan bahan dan waktu pengerjaan lebih efisien, tidak mudah mengalami keretakan atau patahan pada pondasi terutama pada tanah yang masih labil atau bergerak, selain itu mampu menahan beban lebih baik dan besar. Jika terjadi gempa berskala kecil hinggga menengah, pondasi plat ini mampu meredam getaran lebih baik dan merata daripada pondasi batu gunung.

Contoh gambar pondasi pelat

Utilitas Pada bangunan ini utilitas bangunan terdiri dari sistem air bersih yang menggunakan sistem up feed dan menggunakan septiktank dan sumur resapan untuk pembuangan air kotor. Bangunan ini menggunakan seminimal mungkin energy listrik dari PLN, sehingga selain listrik dari PLN, dipasang pula panel surya atau solar cell untuk sumber energy listriknya.

VII. DESAIN FINAL


Denah :

Tampak depan:

Tampak samping kanan:

Tampak samping kiri:

Potongan :

Perspektif:

You might also like