You are on page 1of 14

83

BAB VII
PERHITUNGAN PORTAL

7.1 Gambar Pembebanan

























7.2 Perhitungan Pembebanan Portal
7.2.1 Pembebanan Kapstang (P1 & P7)
- Beban terpusat:
Diambil dari beban mati, beban hidup, dan angin tekan yang membebani atap dan
dipusatkan ke titik di mana gording tertumpu sebagaimana yang ada pada gambar.
Dari hasil perhitungan atap pada bab I didapat :
a. Beban Mati (W
D
)
Data perencanaan : Jarak antar gording : 1,35 m
Jarak antar kuda-kuda : 5 & 6 m
Sudut kemiringan atap : 30
Dari hasil perhitungan gording didapatkan :
Beban mati : 102,8 kg/m x 1,35m x 6m = 832,68 kg
._
..
.

.
.
.:
.
. _ l

.
_


:

84



Sambungan 10% = 83,268 kg(+)
= 915,948 kg
W
D
diuraikan terhadap sumbu Y = 915,948 kg x cos 30 = 793,23 kg

Dari hasil perhitungan gording didapatkan :
Beban mati : 102,8 kg/m x 1,35m x 5m = 693,9 kg
Sambungan 10% = 69,39 kg(+)
= 763,29 kg
W
D
diuraikan terhadap sumbu Y = 763,29 kg x cos 30 = 661,02 kg

b. Beban Hidup (W
L
) = 100 kg (PMI 1970 : 15)
W
L
diuraikan tehadap sumbu Y = 100 kg x cos 30 = 86,60 kg
c. Beban Angin
Untuk beban angin tekan < 65 = (0,02 0,4)
Tekanan angin daerah Malang = 25 kg/m
2

Koefisien angin tekan = [(0,02x30)-0,4] = 0,2
Beban angin tekan = 0,2 x 1,35m x 25 kg/m
2
= 6,75 kg

- Beban Merata
Beban merata pada kapstang diambil dari beban sendiri kapstang yang digunakan,
dengan cara menentukan dimensi taksirannya. Dalam perencanaan ini dipakai baja
IWF 250.175.7.11 dengan beban (q) sebesar 44,1 kg/m diuraikan searah sumbu y :
44,1 kg/m x cos 30= 38,19 kg/m
Maka Q1 = 38,19 kg/m
6.2.2 Pembebanan Portal Lantai 2
Dalam perhitungan diambil portal yang menerima beban paling besar (portal
yang berada di tengah struktur). Pembebanan dikerjakan dengan menggunakan
program SAP 2000 ( Trapeziodal untuk beban mati dan hidup pada pelat lantai, Point
and Uniform untuk beban terpusat dan beban merata pada frame, Joint Static Load
untuk beban akibat gempa).

85







Beban terpusat pada kolom portal :
- Beban (P
1
) = berat sendiri kolom (40x60) + dinding
= 44,66 KN
- Beban (P
2
) = dinding + kolom praktis
= S39,37 KN
- Beban (P
3
) = dinding + kolom praktis
= 4,94 KN
- Beban (P
4
) = dinding + kolom praktis
= 45,25 KN
- Beban (P
5
) = dinding + kolom praktis
= 49,17 KN
- Beban (P
6
) = berat sendiri kolom (40x60) + dinding
= 56,21 KN
- Beban (P
7
) = beban balok anak tengah
= 86,73 KN
- Beban (P
8
) = berat sendiri kolom (40x60) + dinding
= 69,76 KN
- Beban (P
9
) = beban balok anak tepi
= 29,69 KN
- Beban (P
10
)= beban balok anak tepi
= 15,55 KN
Beban merata
Beban Mati
Q
2
= 8,24 KN Q
6
= 20,83 KN
Q
3
= 12,36 KN Q
7
= 20,83 KN
Q
4
= 12,36KN Q
8
= 11,33 KN
Q
5
= 10,30 KN

86



Beban Hidup
Q
2
= 5,88 KN Q
6
= 8,27 KN
Q
3
= 7,35 KN Q
7
= 8,27 KN
Q
4
= 7,35 KN Q
8
= 8,09 KN
Q
5
= 6,13 KN
6.2.3 Pembebanan Portal Lantai 1
Beban terpusat



Beban (P
10
) = beban kolom (40/60) setinggi 5 m + dinding
= 41,92 KN
Beban (P
11
) = beban kolom pondasi (40/60) setinggi 5m
= 27 KN
Beban (P
12
) = beban kolom pondasi (40/60) setinggi 5 m
= 27 KN
Beban merata
Beban merata diambil dari berat sendiri balok sloof (20/30) dan pasangan batu bata
setinggi 5 m = (0,2 x 0,3 x 24) + (2,5 x 4,5)
= 12,69 KN/m
6.3 Perhitungan Pembebanan Akibat Gempa
Penyebaran beban gempa dipusatkan pada 3 perletakan yaitu A,B,C sebagaimana pada
gambar di bawah ini.









P10 P11 P12
800 1050
A
B
C
30
534
450
500
800 1050 300 150
100
87



A = beban atap + (1/2 beban struktur lantai II bagian atas)
B = beban pelat lantai II + (1/2 beban struktur lantai I + Beban struktur lantai II)
C = 1/2 beban struktur lantai I + beban struktur pondasi
1) Beban Daerah A (beban atap)
Baban mati(WD)
- Berat sendiri genteng karangpilang = (10,948x15x50)x2 = 16422 kg
- Berat gording = (11x15x9)x2 = 2970 kg
- Berat plafond + penggantung = (18x18x15 ) = 4860 kg
- Berat kuda-kuda = (24,8x10,948x2)x8 = 4344,16 kg
- Berat sambungan 10% = 10%x4344,16 = 434,41 kg

Beban dinding + kolom + balok ring (diambil tinggi lantai II)
- Beban dinding setinggi 5 m,
panjang dinding 115 x 70 % = 80,5 m
(0,2x2,50x250)x 80,5 = 10062,5 kg
- Beban balok ring (20/40), panjang 80,5 m
(0,2x0,4x2400) x 80,5 = 15456 kg

- Beban kolom portal (40/60) sebanyak 12 buah
(0,5x0,5x2400x1,75)x12 = 12600 kg
- Beban kolom praktis (20/25) sebanyak 17 buah
(0,2x0,25x2400x1,75)x17 = 2100 kg
Total beban mati (WD) = 37199,75 kg
Beban hidup(WL)
Beban hidup = (beban hidup x panjang bang. x lebar bang.) x koef
= (100 x 14,5x 15) x 0,5
= 10875 kg
Total beban pada daerah A (beban mati + beban hidup)
W I = 37199,75+ 10875
= 48074,75kg = 480,748 KN

88



2) Beban Daerah B (lantai II)
Beban mati(WD)
- Beban pelat = 449kg/mx15mx14,5m = 97657,5 kg
- Beban balok anak (30/50) = (0,3mx0,5mx2400kg/m
3
)x82 = 29520 kg
- Beban kolom praktis (20/25)=(0,2x0,25x3,5x2400)x17 = 4200 kg
- Beban kolom portal (50/50)= (0,5x0,5x3,5x2400)x12 = 25200 kg
- Beban dinding = (0,15x3,5x250)x80,5 = 10565,62 kg
Total beban mati (WD) = 167143,12 kg

Beban hidup(WL)
Beban hidup = (beban hidup x panjang bang. x lebar bang. x koef
= 250 x 14,5 x 15 x 0,5
= 27187,5 kg
Total beban pada daerah B (beban mati + beban hidup)
W II = 167143,12 + 27187,5
= 194330,62 kg = 1943,306 KN
3) Beban Daerah C (lantai I)
Beban mati(WD)
- Beban kolom (50/50) = (0,5x0,5x4,50x2400)x12 = 32400 kg
- Beban dinding =(0,15x2,25x250)x116,5 = 9829,69 kg
- Beban kolom praktis(15/20)=(0,15x0,2x2,25x2400)x17 = 2916 kg
- Beban sloof(20/30) = (0,3.0,2) x (3.34,2+7.15,25) x 2400 = 40500 kg
- Beban spesi = (15,25x34,2x21) = 10952,25 kg
- Beban keramik = (15,25x34,2x24) = 12517,2 kg+
Total beban mati (WD) =135647,94 kg
Total beban pada daerah C (beban mati)
W III = 135647,94 kg = 1356,48 KN
Jadi total pembebanan gedung :
W total = WI + WII + WII
= 2060,72 + 5127,63 + 1356,48
= 8544,83 KN
89



0,05
0,07
0,10
0,15
0,20
1,0
0
2,0 3,0
wilayah 3
0,35
0,25
6.4 Perhitungan Gempa
1. Koefisien gempa dasar
Nilai C (koefisien gempa dasar) dapat dicari dari diagram respon spektrum (pada
tabel 11.2 buku Gideon I) dengan mengetahui waktu getar alami struktur gedung
T, dimana: T
x
= T
y
= 0,06.H
3/4

H = 10,25 m
Maka, T
x
= T
y
= 0,06.10,25
3/4
= 0,344 detik
2. Perhitungan beban geser dasar akibat gempa
Berdasarkan buku Gideon I hal. 239 didapat V = C.I.K.Wt, dimana;
Koefisien gempa dasar (C)






Koefisien gempa dasar (C)
C = koefisien gempa dasar = 0,07.
I = faktor keutamaan = 1
K = faktor jenis struktur = 1,0 (beton bertulang).
Wt = kombinasi beban mati dan beban hidup vertical seluruhnya.
Sehingga,
V = C.I.K.Wt
= 0,07 x 1 x 1,0 x 854483 = 59813,81 kg
3. Distribusi gaya geser horisontal
a. arah x (memanjang)
A
H
=
2 , 34
25 , 10
= 0,299 < 3
x x i
V
hi Wi
hi Wi
F

,

b. arah y (memendek)
A
H
=
25 , 15
25 , 10
= 0,672 < 3
90



y y i
V
hi Wi
hi Wi
F

,


D
D
d
= 0,672 < 3
y y i
V
hi Wi
hi Wi
F

,

Dengan :

i
F : gaya geser horizontal akibat gempa pada lantai ke-i
hi : tinggi lantai ke-i terhadap lantai dasar

y x
V
,
: gaya geser horizontal total akibat gempa untuk arah x atau y
A : panjang sisi bangunan dalam arah x atau y
6.5 Perhitungan Tulangan Pokok
6.5.1 Data rencana :
Dimensi balok induk = 40/60
Dimensi konsol = 30/40
tul pokok (balok induk) = 25 mm
tul pokok (konsol) = 19 mm
tul sengkang = 10 mm
Selimut (p) = 40 mm
d (tinggi efektif) = h p tul sengkang (0,5 x tul pokok)
= 537,5 mm
Momen terbesar diperoleh dari hasil analisa SAP2000 sbb:
- Balok konsol A-B : ML
AB
= 43.75 KNm
MT
Bki
= 103.74 KNm
- Balok induk B-C : MT
Bka
= 358.95 KNm
ML
B-C
= 255.4 KNm
MT
Cki
= 182.36 KNm
- Balok induk C-D : MT
Cka
= 350.90 KNm
ML
C-D
= 75.66 KNm

Tabel Distribusi gaya geser dasar horisontal total akibat gempa ke sepanjang tinggi
gedung
Dalam arah X dan Y untuk tiap Portal


Tingkat hi Wi Wi.hi Fix,y total Untuk tiap portal
(m) (t) (t.m) (t) 1/3Fix (t) 1/7Fiy (t)
atap 10.25 206.07 2112.22 22.46 7.48 3.21
2 6.25 512.76 3204.75 34.08 11.36 4.86
1 1.75 174.76 305.85 3.25 1.08 0.46
5622.82 59.79 19.92 8.53
91



2D19
3D19
400
300
20
5D19
3D19
400
300
20
MT
Dki
= 309.28 KNm
- Balok Konsol D-E : MT
Dka
= 169.77 KNm
ML
DE
= 64.69 KNm
6.5.2 Perhitungan penulangan
1. Balok konsol A-B
Tulangan lapangan (ML
AB
= 43.75 KNm)
k =

= 1109.54 KN/m
2

hit = 0.00474
Dari Gideon 1 hal 51, untuk fy 240 min = 0.0058, maks = 0.0404
Karena min >hit < maks maka digunakan min = 0.0058
As = x b x d
= 0.0058 x 300 x 362.5 = 630.75 mm
2

Dipakai 3 19 As pakai = 851 mm
2

As = x b x d
= x 630.75 mm
2
= 315.375 mm
2

Dipakai 2 19 As pakai = 567 mm
2
Tulangan tumpuan (MT
Bki
= 103.74 KNm)
k =

= 2631.53 KN/m
2

hit = 0.01176
Karena min <hit < maks maka digunakan hit = 0.01176
As = x b x d
= 0.01176 x 300 x 362.5 = 1266.94 mm
2

Dipakai 5 19 As pakai = 1418 mm
2

As = x b x d
= x 1266.94 mm
2
= 633.47 mm
2

Dipakai 3 19 As pakai = 851 mm
2

2. Balok induk B-C
Tulangan tumpuan (MT
Bka
= 358.95 KNm)
k =

= 3106.11 KN/m
2

hit = 0.01403


92



7D25
4D25
400
600
40
400
600
3D25
2D25
40
Karena min <hit < maks maka digunakan hit = 0.01403
As = x b x d
= 0.01403 x 400 x 537.5 = 3016.45 mm
2

Dipakai 7 25 As pakai = 3436 mm
2

As = x b x d
= x 3016.45 mm
2
= 1508.23 mm
2

Dipakai 4 25 As pakai = 1963 mm
2
Tulangan lapangan (ML
B-C
= 255.4 KNm)
k =

= 2210.06 KN/m
2

hit = 0.00975
Karena min <hit < maks maka digunakan hit = 0.00975
As = x b x d
= 0.00975x 400 x 537.5 = 2096.25 mm
2

Dipakai 5 25 As pakai = 2454 mm
2

As = x b x d
= x 2096.25 mm
2
= 1048.13 mm
2

Dipakai 3 25 As pakai = 1473 mm
2
Tulangan tumpuan (MT
Cki
= 182.36 KNm)
k =

= 1578.02 KN/m
2

hit = 0.00681
Karena min <hit < maks maka digunakan hit = 0.00681
As = x b x d
= 0.00681x 400 x 537.5 = 1464.15 mm
2

Dipakai 3 25 As pakai = 1473 mm
2

As = x b x d
= x 1464.15 mm
2
= 732.08 mm
2

Dipakai 2 25 As pakai = 982 mm
2
3. Balok induk C-D
Tulangan tumpuan (MT
Cka
= 350.90 KNm)
k =

= 3036.45 KN/m
2

hit = 0.01368

400
600
3D25
5D25
40
93



400
600
6D25
3D25
40
400
600
6D25
3D25
40
Karena min <hit < maks maka digunakan hit = 0.01368
As = x b x d
= 0.01368 x 400 x 537.5 = 2941.2 mm
2

Dipakai 6 25 As pakai = 2945 mm
2

As = x b x d
= x 2941.2 mm
2
= 1470.6 mm
2

Dipakai 3 25 As pakai = 1473 mm
2
Tulangan lapangan (ML
C-D
= 75.66 KNm)
k =

= 654.71 KN/m
2

hit = 0.0058
Karena min >hit < maks maka digunakan hit = 0.0058
As = x b x d
= 0.0058 x 400 x 537.5 = 1247 mm
2

Dipakai 3 25 As pakai = 1473 mm
2

As = x b x d
= x 1247 mm
2
= 623.5 mm
2

Dipakai 2 25 As pakai = 982 mm
2

Tulangan tumpuan (MT
Dki
= 309.28 KNm)
k =

= 2676.30 KN/m
2

hit = 0.01198
Karena min <hit < maks maka digunakan hit = 0.00681
As = x b x d
= 0.01198 x 400 x 537.5 = 2575.7 mm
2

Dipakai 6 25 As pakai = 2945 mm
2

As = x b x d
= x 2575.7 mm
2
= 1287.85 mm
2

Dipakai 3 25 As pakai = 1473 mm
2

4. Balok konsol D - E
Tulangan tumpuan (MT
Dka
= 169.77 KNm)
k =

= 4306.49 KN/m
2

400
600
3D25
2D25
40
94



400
600
8D25
4D25
a
4D19
8D19
400
300
20
hit = 0.01974
Karena min <hit < maks maka digunakan hit = 0.01974
As = x b x d
= 0.01974x 300 x 362.5 = 2164.725 mm
2

Dipakai 8 19 As pakai = 2268 mm
2

As = x b x d
= x 2164.725 mm
2
= 1073.37 mm
2

Dipakai 4 19 As pakai = 1134 mm
2

Tulangan lapangan (ML
DE
= 64.69 KNm)
k =

= 1647.82 KN/m
2

hit = 0.00707
Karena min <hit < maks maka digunakan hit = 0.00707
As = x b x d
= 0.00707x 300 x 362.5 = 768.86 mm
2

Dipakai 3 19 As pakai = 851 mm
2

As = x b x d
= x 768.86 mm
2
= 384.43 mm
2

Dipakai 2 19 As pakai = 567mm
2


6.6 Kontrol Bebas Tulangan
Syarat :
a tulangan=


Data :
fc = 25 MPa = 250 kg/ cm
2

fy = 240 MPa = 2400 kg/ cm
2

b = 400 mm = 40 cm

a. Tulangan Tumpuan
- a tulangan =


= 1,42 (tidak memenuhi syarat)
2D19
3D19
400
300
20
95



400
600
7D25
4D25
a
d = 537.5
2h = 1200 mm
ln = 2500 mm
275.97 KN
269.35 KN
254.82 KN
231.33 KN
- a tulangan =


= 3 (memenuhi syarat)

b. Tulangan Lapangan
- a tulangan =


= 2,08 (tidak memenuhi syarat)
- a tulangan =


= 4,375 (memenuhi syarat)


6.7 Perhitungan Tulangan Geser Balok Induk.
Data Rencana:
- L = 2500 mm
- Y = 1/4L = 625 mm
- b = 400 mm
- h = 600 mm
- = 25 mm
- = 10 mm
- Selimut = 40 mm
- d = h - p - tul sengkang (0,5 . tul pokok)
- = 537,5 mm = 0,5375 m

Perhitungan V (gaya lintang) diperoleh dari perhitungan SAP

SAP2000 v7.40 File: PORTAL TENGAH_PG1 KN-m Units
12/8/08 12:43:05

SASANGKA W A F S / 106521400655
PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN-UM







96



263 525 263
1050
1. Di dalam daerah sendi plastis
V
u.b
terpakai = 274,66 kN
V
c
= 0
V
s
=

= 457,76 kN
S =


dipakai sengkang 10 mmdengan mutu baja fy = 240 Mpa, maka:
S =

= 60,11 mm <

= 134,375 mm
Digunakan sengkang 10 50 mm
2. Di luar daerah sendi plastis
V
u.b
= 237,39 kN
V
c
= (

)
= (

) 40 . 537,5 = 438866,91 N = 438,87 kN


V
s
=



=


= 0.539 kN
S =

= 375,75 mm >

= 268,75 mm
Digunakan sengkang 10 200 mm

You might also like