You are on page 1of 22

Sintesis Ammonia dengan Katalis Ru/Vulcan

Tugas Presentasi Teknik Reaksi Kimia I

Disusun Oleh Kelompok 2 :


Annifah Achmad Ezra Garnida Eka Hertanto Syafei Kezia Elkardiana Tri Ali Herviansyah

Pendahuluan : Ammonia (NH3)


Karakteristik Rumus molekul Berat molekul Titik didih Titik beku Temperatur kritik Nilai NH3 17,03 g/gmol -33,35oC -77oC -133oC

Tekanan kritik
Panas pembentukan (kkal/mol) Kelarutan dalam air pada 1 atm

1657 Psia
-9,368 (0oC), -11,04 (25oC) 42,8 (0oC), 33,1 (20oC), 14,1 (60o

Kebutuhan Pupuk Ammonia

Pupuk ammonia dikenal dengan pupuk sintesis yang terdiri dari 3 bahan penyusun utama (N, P, S) Penambahan unsur N pada pupuk sintesis merupakan tahap yang paling sulit Produksi pupuk sintesis dengan kandungan N2 membutuhkan katalis dan biaya produksi yang mahal karena kebutuhan Suhu dan Tekanan tinggi yang dibutuhkan. Kebutuhan pupuk meningkat seiring meningkatnya kebutuhan pangan dunia

Dibutuhkan katalis untuk meningkatkan efektifitas produksi (%konversi)

PROSES SINTESIS AMMONIA

Proses sintesis mengharapkan laju konversi yang tinggi dengan

memperbesar volume katalis


Sintesis ammonia merupakan reaksi kesetimbangan secara termodinamika Sintesis amonia memiliki konversi maksimum 30% Proses membutuhkan tekanan yang tinggi

Proses sintesis membutuhkan kelebihan H2

PROSES SINTESIS AMMONIA


Natural Gas

Feedstock Purification
T = 400oC C = Cobalt Oxide

steam

Primary Reforming
T = 800oC P = 25-40 bar C = Nickel Oxide

air

Secondary Reforming
T = 1000oC C = Cobalt Oxide

Methanation
T = 300oC C = Supported Nickel Oxide

CO2 Removal

Shift Conversion
Stage 1 T = 500oC C = Iron Oxide Stage 2 T = 250oC C = Alumina

Ammonia Synthesis

T = 550oC P = 100-350 bar C = Ruthenium

Pemilihan Katalis
Ru/Vulcan stabil pada kondisi operasi reaksi sintesis NH3 (ditunjukkan oleh perubahan ukuran partikel pada kondisi

operasi).
Ru/Vulcan memiliki ketahanan walau zat H2(g) memiliki poisoning effect karena menghalangi sisi tertentu untuk dissosiasi

N2.
Konversi reaktan yang dihasilkan 2 kali dari konversi dengan katalis magnetite. Aktifitas Ru/Vulcan yang tinggi karena

jumlah atom hidrogen yang lebih rendah.

Struktur Ruthenium

Memiliki B5 Active Site Active site berada pada bagian edge dan corner pada elemen logam Ru.
Number of Energy Levels: 5 First Energy Level: 2 Second Energy Level: 8 Third Energy Level: 18 Fourth Energy Level: 15 Fifth Energy Level: 1 Absorbsi N dengan katalis Ru

1. 2. 3.

Atom N terdifusi kedalam B5-type site Asosiasi N Desorpsi N2

Struktur Katalis Ru/Vulcan


Menentukan Mean Particle Diameter

Menentukan jumlah rata-rata partikel Ru pada 1cm2 permukaan Vulcan

Perhitungan densitas partikel Ru

Perhitungan jarak antar partikel


Memisalkan bahwa semua partikel Ru dalam bentuk persegi

apabila jarak antar partikel = a

Kondisi Operasi

Pada tekanan tinggi, konversi dalam jumlah besar dapat dicapai


dengan temperatur yang rendah Pada suhu yang terlalu tinggi, tidak dapat dicapai kesetimbangan

walaupun laju reaksi sangat tinggi (Dipilih 500oK-700oK)

Tinjauan Termodinamika

Reaksi Eksotermis Apabila suhu reaktor naik, maka nilai K akan naik Namun konversi kesetimbangan akan menurun

Pemilihan Reaktor
Dipilih reactor jenis Uhde three bed ammonia converter dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. Reaksi yang berlangsung adalah fase gas dengan katalis padat b. Kebutuhan volume katalis yang besar c. Diameter katalis (Ru) yang sangat kecil d. Membutuhkan reaktor dengan aliran radial e. f. g. h. Kuantitas gas balik menurun Kebutuhan daya untuk sirkulator lebih rendah Permukaan heat exchanger lebih kecil Tidak perlu pemisahan katalis dari gas keluaran reaktor.

Pemilihan Reaktor
Tinjauan pada packed bed
Rule of thumb :
Diameter bed =/> 10 kali diameter partikel Panjang bed =/> 50 kali diameter partikel

Realisasi :
Diameter bed = 7,2 mm Panjang bed = 18 mm

Mekanisme Reaksi yang Diusulkan


N2 + 2S
2N.S + 2H.S 2NH.S + 2H.S

2N.S
2NH.S + 2S 2NH2.S + 2S

2NH2.S + 2H.S
2NH3.S 3H2 + 6S

2NH3.S + 2S
2NH3 + 2S 6H.S

Menentukan TPL (Reaksi Absorpsi)

Mengapa Adsorpsi dipilih sebagai TPL?


(halaman 17 jurnal : SUPPORTED Ru BASED AMMONIA SYNTHESIS CATALYSTS)

Karena energi yang dibutuhkan untuk terjadinya disosiasi molekul N2.S sangat besar dibanding yang lain TPL: reaksi adsorbsi disosiasi molekul N2 Reaksi yang lain akan berjalan jauh lebih cepat dibandingkan dengan reaksi ini.

Kontanta reaksi selain reaksi pada adsorbsi disosiasi N2 (kS1, kS2, kS3, kI, kD) bernilai sangat besar, karena reaksi-reaksi tersebut berlangsung sangat cepat.

Mekanisme Reaksi (Menentukan TPL)


Mengasumsikan bila TPL = ABSORBSI (Pers.1)

Meninjau tiap persamaan elementer


Persamaan 6 (Inhibitor)

Persamaan 5 (Desorpsi)

Persamaan 4 (Reaksi Permukaan)

Persamaan 3 (Reaksi Permukaan)

Persamaan 2 (Reaksi Permukaan)

Menentukan Persamaan Vacant Sites

Mensubtitusi nilai Cv pada persamaan 1 (Absorpsi)


Metode initial rate ( Tekanan parsial produk <NH3> = 0)

Asumsi yang digunakan :


K1 K2 K3 K4 = kA . Ct2 = (KS1KS2KS3KD)1/2 = (KS3KS2KD)1/2 = (KS3KD)1/2

Mendapatkan rA menggunakan konstanta asumsi


Merupakan rate of reaction dari reaksi sintesis NH3 menggunakan katalis Ru

Selesai

You might also like