You are on page 1of 26

TRANSPORT PHENOMENA

Dasar dasar Transfer Massa

Mengapa transfer massa perlu dipelajari?


Peristiwa perpindahan massa atau transfer massa atau difusi banyak dijumpai di dalam kehidupan sehari-hari, di dalam ilmu pengetahuan dan di industri. Contoh peristiwa transfer massa adalah: larutnya kristal gula dalam air, artinya komponen gula mendifusi ke fase air. larutnya kopi ke dalam air, terjerapnya zat beracun ke dalam arang, larutnya oksigen ke dalam darah, Pada proses fermentasi, nutrisi dan oksigen yang terlarut dalam larutan mendifusi ke mikroorganisme, Pengambilan uranium dari batuan, dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut organik, misal heksan. Penghilangan logam berbahaya dari limbah cair menggunakan adsorben, dll.

Di Industri, pemisahan komponen-komponen dari campurannya menggunakan alat transfer massa seperti absorbsi, distilasi terjadi karena adanya transfer massa. Kondisi optimum suatu proses dapat ditentukan jika mekanisme dalam peristiwa transfer massa diketahui. Apa saja yang dapat mempercepat pelarutan gula? Bagaimana suatu industri minuman melarutkan gula dalam jumlah banyak? Mengapa kain basah yang dijemur dapat kering?

Pengertian

Transfer massa adalah perpindahan salah satu konstituen dari daerah dengan konsentrasi yang lebih tinggi ke daerah dengan konsentrasi yang lebih rendah. Transfer massa adalah dasar terjadinya banyak proses biologi dan kimia. Pada proses biologi mencakup oksigenasi darah dan transport ion melewati membran membran dalam ginjal. Pada proses kimia meliputi deposisi, proses doping, aerasi, dan pemurnian bijih dan isotop

Jenis jenis transfer massa


Transfer massa molekuler Transfer massa konvektis

Transfer massa molekuler

Pada tahun 1815 parrot mengamati secara kualitatif bahwa bilamana suatu campuran gas terdiri dari dua atau lebih spesies ( jenis ) molekuler, yang konsentrasi relatifnya bervariasi dari satu titik ke titik lain, maka kan terjadi suatu proses yang tampaknya alamiah yang cenderung akan mengurangi adanya ketidaksamaan komposisi. Transport massa makroskopis ini, yang tidak tergantung pada ada atau tidaknya konveksi di dalam sistem, didefinisikan sebagai difusi molekuler.

DIFUSI MOLEKULER
Difusi molekuler merupakan transfer mssa yang disebabkan gerakan molekuler secara acak dalam fluida diam, atau dalam fluida yang mengalir secara laminer. Transfer molekuler juga disebut transfer molekul dalam satu fase. Gerak molekul ini disebabkan karena adanya gradien atau perbedaan konsentrasi. Difusi molekuler dapat terjadi di fluida ( gas atau cairan) dan di dalam padatan. Difusi molekuler di dalam padatan lebih lambat daripada di dalam fluida, hal ini karena tidak ada gerak padatan dalam padatan. Transfer massa (difusi) molekuler dalam fluida diam/laminer mengikuti hukum Fick. Ditinjau difusi A dalam campuran biner (A+B) sepanjang Z:

Koefisien difusi

Kesebandingan hukum Fick, DAB, dikenal sebagai koefisien difusi. Dimensi dasarnya, yang dapat diperoleh persamaan ( 24-15 )
=
; /

1 /3 1/

Satuan SI untuk ini adalah m2/s yang 10-4 kali lebih kecil. Dalam sistem inggris biasanya digunakan ft2/jam. Konversi sistem sistem ini menggunakan hubungan hubungan yang sederhana.
2 /

26 )

2 /

104

>>>

2 / 2 /

= 3,87

(24-

Contoh soal 1
Komposisi udara seringkali dinyatakan hanya dalam komposisi dari kedua spesies utama di dalam campuran gas
Oksigen O2 y O2 = 0,21 Nitrogen N2 y N2 = 0,79 Tentukan fraksi massa dari oksigen dan nitrogen dan berat molekuler rata-rata dari udara jika udra dipertahankan pada 25 C (298 K) dan 1 atm (1,013 x 10 Pa), berat molekuler oksigen adalah 0,032 kg/mol dan berat molekuler nitrogen adalah 0,028 kg/mol.

Sebagai dasar perhitungan, perhatikan 1 mol campuran gas : Oksigen yang ada = ( 1mol )( 0,21 ) = 0,21 mol
= 0,21
0,032

= 0,00672 = 0,0221

Nitrogen yang ada = ( 1mol )(0,79) = 0,79 mol = 0,79


0,028

Massa total yang ada = 0,00672 + 0,0221 = 0,0288 kg 0,00672 2 = = 0,23 2 =


0,0288 0,00221 0,0288

= 0,27

Karena 1 mol dari campuran gas diatas mempunyai massa

0,0288 kg, berat molekul rata-rata udara haruslah 0,0288.


bila komponen lain yang ada di udara ikut diperhitungkan, maka berat molekul rata-rata dari udara seringkali dibulatkan menjadi 0,029 kg/mol.

Soal ini juga dapat dipecahkan dengan menggunakan hk

gas sempurna , PV = nRT. Pada kondisi ideal, 0C atau


273 K dan tekanan 1 atm atau 1,013 x 10 Pa , konstanta gasnya adalah

Difusivitas Massa gas

Persamaan persamaan teoritis untuk koefisien difusi di dalam campuran gas berdensitas rendah sebagai suatu fungsi dari properti-properti molekuler sistem di turunkan oleh sutherland, jeans dan chapman dan cowling dengan menggunakan teori kinetik gas sebagai landasannya.

Koefisien difusi diri di definisikan sebagai

1 3

( 24-27 )

Dan adalah panjang jejak bebas rata-rata dari spesies A, diberikan oleh

2 2

( 24-28 )

Dimana u adalah keceptana rata-rata spesies A yang

berhubungan dengan kecepatan rata-rata molar =

( 24-29 )

Jika persamaan ( 24-28 ) dan ( 24-29 ) dimasukkan kedalam persamaan ( 24-27 ), kira peroleh
=
2 3/2 3 2 33/2 1/2

( 24-30 )

Secara spesifik, koefisien difusi fasa-gas merupakan suatu fungsi inversi dari tekanan sistem total 1 ( 24-31 )

Dan suatu fungsi pangkat 3/2 dari temp. Absolut 3/2 ( 24-32 )

Potensial Lennard Jones


=
0,001858 3/2
2 1 1 : 1/2

( 24-33 )

Parameter lennard jones dan A , biasanya diperoleh dari data viskositas. Apendiks K.2 memuat nilai-nilai ini. Tanpa data eksperimen, nilai-nilai untuk komponen murni dapat diestimasi dari hubungan empiris berikut : 3/2 = 1,18 ( 24-34 ) 3/2 = 0,841 ( 24-35 )
= 2,44
3/2

( 24-36 ) ( 24-37 ) dan ( 24-38 )

= 0,77 = 1,15

Untuk sistem biner yang terdiri dari pasangan molekuler nonpolar, parameter Lennard Jones dari komponen murninya dapat dikombinasikan secara empiris lewat hubungan berikut: : = ( 24-39 ) dan 2 = ( 24-40 ) Dengan menyederhanakan persamaan ( 24-33 ), kita dapat memprediksi koefisien difusi pada temperatur berapapun dan pada semua tekanan di bawah 25 atmosfer yang nilainya didapt dari eksperimen dengan menggunakan ,2 2 =
1 ,1 1 2 2 3/2 |2 1 |1

( 24-21 )

Contoh soal 2

Hitunglah koefisien difusi karbon dioksida di udara pada 200C dan tekanan atsmofer. Bandingkan nilai ini dengan nilai eksperimen di Tabel Apendiks J.1 Dari Tabel Apendiks K2 diperoleh nilai nilai /
Nama zat Karbon dioksida Udara

, dalam 3,996 3,617

A/K , dalam K 190 97

Parameter parameter untuk persamaan (24-33) dapat dihitung sebagai berikut :


: 2

3,996:3,617 2

= 3,806 190 97 = 136

/ / =

= 20 + 273 = 293 = 1

136 293

= 0,463

. 1 = 1,047 2 = 44 = 29
Dengan mensubtitusi nilai nilai ini ke dalam persamaan ( 24-33 )

Didapatkan : 1 1 0,001858 3/2 + = 2 = 0,147


2

1/2

1 1 1/2 3/2 (0,001858)(293) : 44 29 (1) 3,806 2 (1,047)

Dari tabel apendiks. J.1 untuk CO2 di udara pada 273 K, 1 atm, didapatkan persamaan ( 24-41) akan digunakan untuk mengoreksi perbedaan temperatur 3/2 ,1 1 |2 = ,2 2 |1

Nilai nilai untuk D dapat dihitung sebagai berikut :


pada T2 = 273
Pada T1 = 293 |1 = 1,047

AB/KT =

136 273

= 0,498

|2 = 1,074 ( perhitungan terdahulu )

Nilai yang telah dikoreksi untuk koefisien difusi pada 200C adalah , =
293 3/2 273

1,074 1,047

0,136 =

2 0,155

= 1,55 10

;5 2

persamaan (24-33) dikembangkan untuk gas-gas renggang ( dilute gas ) yang terdiri dari molekulmolekul monoatomik yang nonpolar,sferis. Korelasi empiris yang dirokemendasikan oleh fuller, schettler, dan gildings membuat evaluasi difusitas dapat dilakukan ketika parameter Lennar-jones yang andal, i , i , tak tersedia. Korelasi fuller tersebut adalah = 42)
1/2 1 1 103 1,75 : 1/3 1/3 :( ) ]2

(24-

Contoh soal 3

Hitunglah kembali koefisien difusi dari karbon dioksida di udara pada 200C dan tekanan atmosfir dengan menggunakan persamaan Fuller, schettler, dan Giddings serta bandingkan nilai baru ini dengan nilai yang didapatkan di contoh 2. =
103 1,75
1/2 1 1 : 1/3 1/3 2 :( ) ]

1/2 1 1 10;3 (293);1,75 + 2 44 29 = = 0,152 1/3 1/3 2 1 26,9 + (20,1) ]

Transfer massa konvektif

Transfer massa antara suatu fluida bergerak ( moving fluid ) dan suatu permukaan atau antara fluida fluida bergerak imisibel ( immiscible, tidak dapat dicampur ) yang dipisahkan oleh suatu antarmuka ( interface ) yang mobile ( mudah bergerak ) ( seperti dalam suatu kontaktor gas/cairan atau kontaktor cairan/cairan ) seringkali dibantu oleh karakteristik dinamika fluida yang bergerak. Mode transfer ini dinamakan transfer massa konvektif.
Transfer konvektif sangat tergantung pada properti transport dan karakteristik dinamik dari fluida yang bergerak.

Persamaan laju untuk transfer massa konvektifnya, digeneralisir dengan cara yang mirip dengan hukum pendinginan Newton ( 15 11 ) adalah = ...................................... ( 24-68 ) = transfer massa molar dari spesies A diukur relatif terhadap koordinat spasial yang dibuat tetap = selisih antara konsentrasi permukaan batas dan konsentrasi rata rata dari arus fluida dari spesies berdifusi A = koefisien transfer massa konvektif

Contoh soal

Suatu gas pembawa nitrogen murni mengalir pararel terhadap permukaan seluas 0,6 2 dari suatu aseton cair yang terletak didalam sebuah tangki terbuka. Temperatur aseton dipertahankan pada 290 K. Jika koefisien transfer massa rata rata, , untuk trasfer massa aseton kedalam arus nitrogen ini adalah 0,0324 m/s , tentukan laju total pelepasan aseton dalam satuan kg. Mol/s .

Penyelesaian

Laju molar total untuk transfer aseton dari cairan menjadi fasa gas adalah : = = ( ) Luas trasnfer massa adalah 0,6 2 . Pada 290 K, aseton memberikan tekanan upa sebesar 161 mmHg atau 2,148 x 104 Pa. Karena itu, Konsentrasi aseton di dalam fasa gas pada permukaan aseton adalah 2,148 104 = = = 8,91 3 3 8,314 (290 )

Dan konsentrasi aseton dalam gas pembawa nitrogen mendekati nol, karena laju aliran molar dari gas pembawa jauh lebih besar daripada laju transfer aseton. Jadi, = = 2 = 0,0324 0,6 8,91 0 = 0,1723 3

You might also like