You are on page 1of 16

MAINTENANCE POLICY (Kebijakan Perawatan)

Published by Drs. Sunyoto,M.Si, dkk. For Maintenance Management Study

Tujuan perawatan adalah...


Menjamin ketersediaan, keandalan fasilitas (mesin dan peralatan) secara ekonomis maupun teknis Memperpanjang usia pemakaian fasilitas Menjamin kesiapan operasional seluruh fasilitas yang diperlukan dalam keadaan darurat Menjamin keselamatan dan keamanan kerja

MAINTENANCE

PLANNED MAINTENANCE

UNPLANNED MAINTENANCE

PREVENTIVE MAINTENANCE

EMERGENCY MAINTENANCE

SCHEDULED MAINTENANCE

PREDICTIVE MAINTENANCE

CORRECTIVE MAINTENANCE

BREAKDOWN MAINTENANCE

Breakdown Maintenance
Merupakan kebijakan perawatan dengan cara mesin/peralatan dioperasikan hingga rusak, baru diperbaiki/diganti. Biasanya disebut juga perawatan yang didasarkan pada kerusakan (failure based maintenance). Kebijakan ini tidak sesuai dengan mesin dengan tingkat kritis yang tinggi atau berharga mahal dan hanya sesuai untuk mesin sederhana yang tak memerlukan perawatan secara intensif.

Breakdown Maintenance
Keuntungan: a. Murah dan tak perlu perawatan b. Cocok untuk mesin/peralatan yang murah dan sederhana/modular Kekurangan: 1. Kasar dan berbahaya 2. Keselamatan kerja tak terjamin 3. Menimbulkan kerugian besar jika diterapkan pada mesin yang kompleks dengan tingkat keselamatan yang tinggi 4. Kondisi mesin tak diketahui 5. Tak ada perencanaan waktu, tenaga kerja, maupun biaya yang baik

Preventive Maintenance
Merupakan perawatan yang dilakukan sebelum terjadinya kerusakan mesin Biasanya digunakan untuk sistem manufaktur dengan mesin-mesin yang kritis dan tak memiliki cadangan serta jadwal produksi yang ketat Teknik perawatan yang digunakan bisa berupa perawatan pencegahan berbasis waktu atau terprediksi Tujuan perawatan pencegahan diarahkan untuk memaksimalkan availability dan meminimalkan ongkos melalui peningkatan reliability.

Preventive Maintenance
Keuntungan: 1. Menjamin keandalan sistem manajemen 2. Menjamin keselamatan bagi pemakai 3. Umur pakai mesin menjadi lebih panjang 4. Down time proses produksi dapat diperendah

Kerugian: 1. Waktu operasi akan banyak terbuang 2. Kemungkinan akan terjadi human error dalam proses assembling/lainnya

Preventive Maintenance
Kriteria penentuan fasilitas yang masuk dalam program perawatan pencegahan dilihat dari: 1. Apakah kerusakan berdampak besar pada safety 2. Apakah kerusakan alat menyebabkan system down 3. Apakah repair cost tinggi dan lama 4. Ketersediaan spare part dari fasilitas tersebut 5. Kondisi kerja dari fasilitas tersebut

Scheduled Maintenance
Perawatan ini bertujuan untuk mencegah terjadi kerusakan dan perawatannya dilakukan secara periodik dalam rentang waktu tertentu Kebijakan ini cukup baik dalam mencegah terhentinya mesin yang tak direncanakan Rentang waktu perawatan ditentukan berdasarkan pengalaman, data masa lalu, atau rekomendasi dari pabrik pembuat mesin.

Scheduled Maintenance
Continue...

Jika rentang waktu terlalu pendek akan menggangu aktivitas produksi dan dapat menimbulkan kerugian jika kondisi mesin masih baik namun menurut jadwal harus sudah diganti, jika rentang waktu terlalu panjang kemungkinan mesin akan mengalami kerusakan sebelum tiba waktu perawatan.

Predictive Maintenance
Merupakan strategi perawatan dimana pelaksanaanya didasarkan kondisi mesin Disebut juga perawatan berdasar kondisi (condition based maintenance) atau monitoring kondisi mesin (machinery condition monitoring) Dalam perawatan prediktif, frekuensi inspeksi didasarkan pada beban kerja, umur, pengalaman,dan kritisnya fasilitas.

Predictive Maintenance
Tujuan: 1. Mereduksi breakdown dan kecelakaan yang disebabkan kerusakan alat 2. Meningkatkan waktu operasi dan produksi 3. Mereduksi waktu dan cost of maintenance 4. Meningkatkan kualitas produk dan pelayanan

Maintenance Evolution

PREDICTIVE MAINTENANCE PREVENTIVE MAINTENANCE

BREAKDOWN MAINTENANCE

Lingkup Kegiatan Perawatan


a. Berdasarkan perawatan yang diterapkan: Perawatan terjadwal Perawatan prediktif Perawatan breakdown
b. Berdasarkan urutan kegiatan Pemeriksaan Pembongkaran/disassembling Pencucian Inspeksi Pemulihan/perbaikan perakitan/assembling Inspeksi akhir

Lingkup Kegiatan Perawatan


c. Berdasarkan penggolongan kegiatan Instalasi Operasi mesin Inspeksi Trouble shooting Monitoring Pelumasan Perawatan dan perbaikan Semi overhoul Overhoul pengujian/kalibrasi

Prosedur Perawatan
Adalah urutan aktivitas perawatan yang perlu dilaksanakan dalam pemeliharaan terencana maupun tidak.

You might also like